Pasal Dua Puluh Tujuh
Yehuwa Memberkati Ibadat Murni
1. Tema-tema apa yang ditonjolkan di pasal terakhir buku Yesaya, dan pertanyaan apa saja yang dijawab?
DI PASAL terakhir buku Yesaya, beberapa tema utama buku nubuat ini dibawa kepada suatu klimaks yang mengesankan, dan sejumlah pertanyaan penting dijawab. Tema-tema yang ditonjolkan antara lain adalah keagungan Yehuwa, kebencian-Nya akan kemunafikan, tekad-Nya untuk menghukum orang fasik, dan kasih serta kepedulian-Nya terhadap orang yang setia. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan berikut dijawab: Apa yang membedakan ibadat sejati dari yang palsu? Bagaimana kita dapat yakin bahwa Yehuwa akan mendatangkan ganjaran ke atas orang munafik yang berlagak suci padahal mereka menindas umat Allah? Dan, bagaimana Yehuwa akan memberkati orang yang tetap setia kepada-Nya?
Kunci menuju Ibadat Murni
2. Pernyataan apa yang Yehuwa buat sehubungan dengan keagungan-Nya, dan pernyataan ini tidak menyiratkan apa?
2 Pada awalnya, nubuat itu menandaskan keagungan Yehuwa, ”Inilah firman Yehuwa, ’Surga adalah takhtaku, dan bumi adalah tumpuan kakiku. Maka, di manakah rumah yang dapat kamu dirikan bagiku, dan di manakah tempat yang akan menjadi tempat istirahat bagiku?’” (Yesaya 66:1) Ada yang berpendapat bahwa sang nabi tidak menganjurkan orang Yahudi untuk membangun kembali bait bagi Yehuwa sewaktu bangsa itu dipulihkan ke tanah asal mereka. Pendapat ini tidak benar; Yehuwa sendiri akan memerintahkan agar bait itu dibangun kembali. (Ezra 1:1-6; Yesaya 60:13; Hagai 1:7, 8) Kalau begitu, apa maksud ayat ini?
3. Mengapa tepat jika bumi digambarkan sebagai ”tumpuan kaki” Yehuwa?
3 Pertama-tama, kita perlu mempertimbangkan mengapa bumi digambarkan sebagai ”tumpuan kaki” Yehuwa. Ini bukanlah istilah yang meremehkan. Di antara miliaran benda angkasa di alam semesta, hanya bumi yang diberi sebutan khusus ini. Planet kita ini akan selalu unik, karena di sinilah satu-satunya Putra Yehuwa yang diperanakkan membayar tebusan, dan di sinilah Yehuwa akan membenarkan kedaulatan-Nya melalui Kerajaan Mesianik. Alangkah tepatnya jika bumi disebut tumpuan kaki Yehuwa! Seorang raja mungkin menggunakan tumpuan kaki sewaktu ia melangkah naik ke takhtanya yang tinggi dan kemudian menggunakannya sebagai tempat istirahat bagi kakinya.
4. (a) Mengapa bangunan mana pun di bumi ini tidak mungkin menjadi tempat istirahat bagi Allah Yehuwa? (b) Apa yang dimaksudkan dengan ungkapan ”segala sesuatu”, dan apa yang harus kita simpulkan tentang ibadat Yehuwa?
4 Tentu saja, seorang raja tidak akan tinggal di atas tumpuan kakinya; Yehuwa pun tidak tinggal di atas bumi ini. Ya, bahkan langit yang sangat luas tidak dapat memuat Dia! Apalagi bangunan yang ada di bumi ini, tidak satu pun yang dapat menampung Yehuwa dan secara harfiah berfungsi sebagai rumah bagi-Nya. (1 Raja 8:27) Takhta Yehuwa dan tempat istirahat-Nya ada di alam roh; itulah yang dimaksudkan oleh kata ”surga” di Yesaya 66:1. Ayat berikutnya membantu kita mengerti hal tersebut dengan jelas, ”’Segala sesuatu adalah buatan tanganku, sehingga semuanya menjadi ada,’ demikian ucapan Yehuwa.” (Yesaya 66:2a) Bayangkan Yehuwa merentangkan lengan-Nya untuk memperlihatkan ”segala sesuatu”, setiap hal yang ada di langit dan di bumi. (Yesaya 40:26; Penyingkapan 10:6) Sebagai Pencipta Agung seluruh alam semesta, Ia layak menerima lebih dari sebuah bangunan yang dibaktikan kepada-Nya. Ia layak mendapatkan lebih dari sekadar ibadat lahiriah.
5. Bagaimana kita memperlihatkan bahwa kita ”menderita dan sangat menyesal”?
5 Ibadat macam apa yang sepatutnya diberikan kepada Sang Penguasa Universal? Ia sendiri memberi tahu kita, ”Maka, kepada orang ini aku akan memandang, yaitu kepada orang yang rohnya menderita dan sangat menyesal, dan yang gemetar karena perkataanku.” (Yesaya 66:2b) Ya, sikap hati yang benar di pihak si penyembah sangatlah penting dalam ibadat yang murni. (Penyingkapan 4:11) Penyembah Yehuwa harus memiliki ’roh yang menderita dan sangat menyesal’. Apakah ini berarti bahwa Yehuwa ingin agar kita tidak bahagia? Tidak, Ia adalah ”Allah yang bahagia”, dan Ia ingin agar para penyembah-Nya juga bersukacita. (1 Timotius 1:11; Filipi 4:4) Akan tetapi, kita semua sering berbuat dosa, dan kita tidak boleh menganggap ringan dosa kita. Kita harus ”menderita” karena dosa kita, menjadi sedih karena tidak mengenai sasaran dalam memenuhi standar-standar Yehuwa yang adil-benar. (Mazmur 51:17) Kita perlu memperlihatkan bahwa kita ”sangat menyesal” dengan bertobat, berjuang melawan berbagai kecenderungan berdosa, dan berdoa kepada Yehuwa memohon pengampunan.—Lukas 11:4; 1 Yohanes 1:8-10.
6. Dalam arti apa para penyembah sejati hendaknya ’gemetar karena perkataan Allah’?
6 Selain itu, Yehuwa memperhatikan orang yang ’gemetar karena perkataan-Nya’. Apakah hal ini berarti bahwa Ia ingin agar kita gemetar ketakutan setiap kali kita membaca pernyataan-Nya? Tidak, Ia ingin agar kita memandang apa yang Ia katakan dengan rasa hormat yang dalam. Dengan tulus kita mencari nasihat-Nya, menggunakannya sebagai pembimbing dalam segala urusan kita. (Mazmur 119:105) Juga, kita mungkin ”gemetar” dalam arti bahwa kita bahkan takut tidak menaati Allah, mencemari kebenaran-Nya dengan tradisi manusia, atau kurang menghargainya. Sikap rendah hati demikian sangatlah penting dalam ibadat yang murni—tetapi sayang sekali, sikap demikian jarang terdapat di dunia dewasa ini.
Yehuwa Membenci Ibadat yang Munafik
7, 8. Bagaimana Yehuwa memandang formalitas ibadat yang dilakukan orang-orang beragama yang munafik?
7 Seraya Yesaya memikirkan orang-orang sezamannya, ia sadar sepenuhnya bahwa tidak banyak yang memiliki kecenderungan hati yang dicari Yehuwa dalam diri para penyembah-Nya. Karena alasan inilah, Yerusalem yang murtad pantas menerima penghukuman yang akan datang. Perhatikan bagaimana Yehuwa memandang ibadat yang dilakukan di sana, ”Orang yang menyembelih lembu jantan adalah seperti orang yang membunuh manusia. Orang yang mengorbankan domba adalah seperti orang yang mematahkan leher anjing. Orang yang mempersembahkan pemberian—seperti orang yang mempersembahkan darah seekor babi! Orang yang mempersembahkan kemenyan peringatan adalah seperti orang yang mengucapkan berkat dengan kata-kata gaib. Mereka juga adalah orang-orang yang memilih jalan mereka sendiri, dan jiwa mereka menyukai perkara-perkara mereka yang menjijikkan.”—Yesaya 66:3.
8 Kata-kata ini mengingatkan kita akan kata-kata Yehuwa yang ditulis dalam buku Yesaya pasal satu. Di pasal itu, Yehuwa memberi tahu umat-Nya yang suka melawan bahwa formalitas ibadat mereka bukan hanya tidak menyenangkan Dia, melainkan juga menyebabkan kemarahan-Nya yang adil-benar berkobar karena para penyembah-Nya berlaku munafik. (Yesaya 1:11-17) Sekarang, Yehuwa juga menyamakan persembahan mereka dengan kejahatan yang memuakkan. Sama halnya dengan pembunuhan, persembahan korban mereka berupa lembu jantan yang mahal tidak dapat menenangkan Yehuwa! Korban-korban lain disamakan dengan persembahan anjing atau babi, binatang-binatang yang haram menurut Hukum Musa dan tentunya tidak pantas dijadikan korban persembahan. (Imamat 11:7, 27) Apakah Yehuwa membiarkan kemunafikan dalam ibadat berlangsung tanpa dihukum?
9. Bagaimana kebanyakan orang Yahudi menanggapi pengingat-pengingat yang Yehuwa berikan melalui Yesaya, dan apa akibatnya yang tak terelakkan?
9 Yehuwa kini mengatakan, ”Maka aku pun akan memilih cara untuk memperlakukan mereka dengan sewenang-wenang; dan perkara-perkara yang mengerikan bagi mereka akan kutimpakan ke atas mereka; karena pada waktu aku memanggil, tidak ada yang menjawab; aku berbicara, tetapi tidak ada yang mendengarkan; dan mereka terus melakukan apa yang jahat di mataku, dan memilih perkara yang tidak kusenangi.” (Yesaya 66:4) Yesaya pasti dapat mengucapkan kata-kata ini dengan penuh keyakinan. Selama bertahun-tahun ia telah menjadi alat Yehuwa, untuk ”memanggil” dan ”berbicara” kepada umat-Nya. Sang nabi tahu betul bahwa, pada umumnya, tidak ada yang mendengarkan. Karena mereka terus melakukan apa yang jahat, hukuman pun tak terelakkan. Sesungguhnya, Yehuwa akan memilih cara untuk menghukum mereka dan mendatangkan peristiwa-peristiwa yang mengerikan ke atas umat-Nya yang murtad.
10. Dari cara Yehuwa berurusan dengan Yehuda, apa yang dapat kita ketahui tentang pandangan-Nya mengenai Susunan Kristen?
10 Demikian juga, Susunan Kristen pada zaman modern telah mempraktekkan hal-hal yang tidak disenangi Yehuwa. Penyembahan berhala berkembang di gereja-gerejanya, filsafat dan tradisi yang tidak berdasarkan Alkitab dijunjung dari mimbarnya, dan upayanya mengejar kekuasaan politik telah menjerumuskannya lebih jauh ke dalam hubungan perzinaan rohani dengan bangsa-bangsa dunia. (Markus 7:13; Penyingkapan 18:4, 5, 9) Seperti halnya Yerusalem zaman dahulu, hukuman yang setimpal untuk Susunan Kristen—perkara ”yang mengerikan”—pasti akan menimpanya. Salah satu alasan mengapa ia pasti dihukum adalah caranya ia telah memperlakukan umat Allah.
11. (a) Apa yang memperparah dosa orang-orang murtad pada zaman Yesaya? (b) Dalam arti apa orang-orang yang sezaman dengan Yesaya mengucilkan orang yang setia ’oleh karena nama Allah’?
11 Yesaya melanjutkan, ”Dengarlah firman Yehuwa, hai, kamu sekalian yang gemetar karena perkataannya, ’Saudara-saudaramu yang membenci kamu, yang mengucilkan kamu oleh karena namaku, mengatakan, ”Kiranya Yehuwa dimuliakan!” Ia juga akan datang dan membuatmu bersukacita, dan merekalah yang akan dipermalukan.’” (Yesaya 66:5) ’Saudara-saudara’ Yesaya, orang-orang sebangsanya, memikul tanggung jawab yang Allah berikan, yaitu untuk mewakili Allah Yehuwa dan tunduk kepada kedaulatan-Nya. Kegagalan mereka untuk melakukannya merupakan dosa yang benar-benar serius. Akan tetapi, yang memperparah dosa mereka adalah kebencian mereka terhadap orang yang setia dan rendah hati seperti Yesaya. Orang-orang murtad ini membenci dan mengucilkan orang yang setia karena mereka ini mewakili Allah Yehuwa dengan cara yang benar. Dalam arti inilah pengucilan tersebut dilakukan ’oleh karena nama Allah’. Pada waktu yang sama, hamba-hamba palsu Yehuwa ini mengaku mewakili Dia, dan dengan berlagak saleh menggunakan ungkapan keagamaan seperti ”Kiranya Yehuwa dimuliakan!”a
12. Apa beberapa contoh penganiayaan yang dilakukan orang-orang beragama yang munafik terhadap hamba-hamba setia Yehuwa?
12 Kebencian yang dimiliki agama palsu terhadap para pemeluk ibadat murni bukanlah sesuatu yang baru. Hal ini merupakan penggenapan lebih jauh atas nubuat di Kejadian 3:15, yang meramalkan adanya permusuhan yang panjang antara benih Setan dan Benih wanita Allah. Yesus memberi tahu para pengikutnya yang terurap pada abad pertama bahwa mereka juga akan menderita di tangan rekan-rekan sebangsa mereka—dikucilkan dari sinagoga dan dianiaya bahkan sampai mati. (Yohanes 16:2) Dan, bagaimana keadaannya pada zaman modern? Pada awal ”hari-hari terakhir”, umat Allah melihat bahwa penganiayaan yang sama akan terjadi. (2 Timotius 3:1) Pada tahun 1914, majalah The Watch Tower mengutip Yesaya 66:5, sewaktu menulis, ”Hampir semua penganiayaan yang menimpa umat Allah datangnya dari orang-orang yang mengaku diri Kristen.” Artikel yang sama juga mengatakan, ”Kita tidak tahu apakah orang-orang ini akan melakukan yang terburuk pada zaman kita—mengucilkan kita dari masyarakat, menghambat gerak maju organisasi, mungkin membunuh secara fisik.” Kata-kata ini terbukti benar! Tidak lama setelah pernyataan ini diterbitkan, penganiayaan yang disulut para pemimpin agama mencapai puncaknya pada Perang Dunia I. Namun sebagaimana dinubuatkan, Susunan Kristen dipermalukan. Bagaimana?
Pemulihan yang Cepat dan Mendadak
13. Pada penggenapannya yang pertama, apa yang dimaksud dengan ”bunyi huru-hara di kota” itu?
13 Yesaya bernubuat, ”Ada bunyi huru-hara di kota, suara dari bait! Itulah suara Yehuwa yang melakukan pembalasan yang setimpal kepada musuh-musuhnya.” (Yesaya 66:6) Pada penggenapan pertama kata-kata ini, ”kota” yang dimaksud adalah Yerusalem, lokasi bait Yehuwa. ”Bunyi huru-hara” menyiratkan hiruk pikuk perang, yang terdengar di kota pada waktu para penyerbu Babilon datang menyerang pada tahun 607 SM. Namun, bagaimana dengan penggenapannya pada zaman modern?
14. (a) Apa yang Maleakhi ramalkan tentang kedatangan Yehuwa ke bait-Nya? (b) Menurut nubuat Yehezkiel, apa yang dihasilkan ketika Yehuwa datang ke bait-Nya? (c) Kapan Yehuwa dan Yesus memeriksa bait rohani, dan bagaimana pengaruhnya terhadap orang-orang yang mengaku mewakili ibadat murni?
14 Kata-kata Yesaya tersebut selaras dengan dua nubuat lain, yang satu dicatat di Yehezkiel 43:4, 6-9 dan yang lain di Maleakhi 3:1-5. Yehezkiel maupun Maleakhi meramalkan suatu masa manakala Allah Yehuwa datang ke bait-Nya. Nubuat Maleakhi menunjukkan bahwa Yehuwa datang untuk memeriksa rumah-Nya, pusat ibadat murni, dan untuk bertindak sebagai Pemurni, menolak orang-orang yang mewakili Dia dengan cara yang tidak benar. Penglihatan Yehezkiel menggambarkan Yehuwa sedang memasuki bait dan menuntut agar semua bekas perbuatan amoral dan penyembahan berhala disingkirkan.b Dalam penggenapan zaman modern atas nubuat-nubuat ini, ada perkembangan rohani yang penting pada tahun 1918 sehubungan dengan ibadat Yehuwa. Yehuwa dan Yesus tampaknya melakukan pemeriksaan atas semua orang yang mengaku mewakili ibadat murni. Sebagai hasil pemeriksaan itu, Susunan Kristen yang bejat dicampakkan untuk seterusnya. Bagi para pengikut Kristus yang terurap, pemeriksaan tersebut berarti masa pemurnian singkat, yang dengan cepat disusul oleh suatu pemulihan rohani pada tahun 1919.—1 Petrus 4:17.
15. Kelahiran apa yang diramalkan, dan bagaimana hal ini digenapi pada tahun 537 SM?
15 Pemulihan ini dengan tepat digambarkan oleh ayat-ayat berikutnya dalam buku Yesaya, ”Sebelum ia mengalami sakit bersalin, ia sudah melahirkan. Sebelum nyeri bersalin menimpanya, ia sudah melahirkan anak laki-laki. Siapakah yang pernah mendengar hal seperti ini? Siapakah yang pernah melihat hal-hal seperti ini? Apakah suatu negeri akan dihasilkan dengan sakit bersalin dalam satu hari? Atau apakah suatu bangsa akan dilahirkan dalam sesaat? Karena Zion telah mengalami sakit bersalin dan juga melahirkan anak-anak lelakinya.” (Yesaya 66:7, 8) Bagi orang Yahudi buangan di Babilon, kata-kata ini memiliki penggenapan pertama yang menggetarkan. Zion, atau Yerusalem, kembali digambarkan sebagai seorang wanita yang sedang melahirkan, tetapi kelahiran tersebut sungguh aneh! Proses itu begitu cepat, begitu mendadak, sehingga sudah terjadi sebelum nyeri bersalin mulai dirasakan! Gambaran ini sangat cocok. Kelahiran kembali umat Allah sebagai suatu bangsa pada tahun 537 SM terjadi dengan sangat cepat dan mendadak, seolah-olah secara mukjizat. Coba bayangkan, kurun waktu antara peristiwa Kores membebaskan orang Yahudi dari penawanan dan peristiwa kaum sisa yang setia tiba di tanah asal mereka adalah beberapa bulan saja! Betapa jauh bedanya dengan kejadian-kejadian menjelang kelahiran semula bangsa Israel! Pada tahun 537 SM, mereka tidak perlu memohon kebebasan dari raja yang keras kepala, mereka tidak perlu melarikan diri dari bala tentara yang kejam, mereka tidak perlu tinggal di padang belantara selama 40 tahun.
16. Pada penggenapan modern atas Yesaya 66:7, 8, apa yang digambarkan oleh Zion, dan bagaimana keturunannya mengalami kelahiran kembali?
16 Dalam penggenapannya pada zaman modern, Zion menggambarkan ”wanita” surgawi Yehuwa, organisasi surgawi-Nya yang terdiri dari makhluk-makhluk roh. Pada tahun 1919 ”wanita” ini bersukacita melihat kelahiran putra-putra terurapnya di bumi sebagai umat yang terorganisasi, ”suatu bangsa”. Kelahiran kembali tersebut terjadi dengan sangat cepat dan mendadak.c Dalam waktu beberapa bulan saja, kaum terurap secara kelompok berubah dari keadaan tanpa kegiatan, seperti mati, menjadi keadaan yang sangat aktif dan penuh semangat di ”negeri” mereka, yaitu wilayah kegiatan rohani yang Allah berikan. (Penyingkapan 11:8-12) Pada musim gugur tahun 1919, mereka bahkan mengumumkan terbitnya sebuah jurnal baru sebagai pelengkap The Watch Tower. Dengan nama The Golden Age (sekarang Sedarlah!), publikasi baru ini merupakan bukti bahwa umat Allah sudah digiatkan kembali dan sekali lagi diorganisasi untuk melakukan pelayanan.
17. Bagaimana Yehuwa meyakinkan umat-Nya bahwa tidak ada yang dapat mencegah Dia dalam melaksanakan maksud-tujuan-Nya sehubungan dengan Israel rohani?
17 Tidak ada kekuatan di alam semesta yang dapat mencegah kelahiran kembali secara rohani ini. Ayat berikutnya dengan jelas berbicara tentang kelahiran tersebut, ”’Mengenai aku, apakah aku akan membuat rahim terbuka tetapi tidak membuatnya melahirkan?’ kata Yehuwa. ’Atau apakah aku membuat orang melahirkan dan apakah aku yang menutup rahim?’ kata Allahmu.” (Yesaya 66:9) Sebagaimana proses kelahiran tidak dapat dihentikan setelah mulai, demikian juga kelahiran kembali Israel rohani, begitu mulai, proses itu tak dapat dihentikan. Memang, ada tentangan, dan kemungkinan besar akan ada lebih banyak tentangan di kemudian hari. Hanya Yehuwa yang dapat menghentikan apa yang dimulai-Nya, tetapi tidak pernah Ia berbuat demikian! Lalu, bagaimana Yehuwa memperlakukan umat-Nya yang digiatkan kembali?
Pemeliharaan Yehuwa yang Lembut
18, 19. (a) Ilustrasi apa yang menyentuh hati yang Yehuwa gunakan, dan bagaimana hal ini berlaku bagi umat-Nya yang dibuang? (b) Bagaimana kaum sisa terurap dewasa ini memperoleh manfaat dari makanan dan pemeliharaan yang diberikan dengan pengasih?
18 Empat ayat berikutnya memberikan gambaran yang menyentuh hati tentang pemeliharaan Yehuwa yang lembut. Pertama-tama, Yesaya mengatakan, ”Bersukacitalah dengan Yerusalem dan bergembiralah bersamanya, hai, kamu para kekasihnya. Bersukarialah dengannya, hai, kamu yang terus berkabung untuknya; karena kamu akan mengisap buah dada penghiburan penuh yang diberikan olehnya, dan akan kenyang; karena kamu akan menyesap dan mengalami kesenangan yang luar biasa karena puting susu kemuliaannya.” (Yesaya 66:10, 11) Di sini, Yehuwa menggunakan ilustrasi seorang wanita yang menyusui bayinya. Sewaktu seorang bayi merasa lapar, ia terus menangis. Akan tetapi, bila ia didekatkan ke buah dada ibunya untuk disusui, kesedihannya berubah menjadi kebahagiaan dan kepuasan. Demikian juga, kaum sisa orang Yahudi yang setia di Babilon dengan cepat akan dibawa dari keadaan berkabung kepada keadaan berbahagia dan puas pada waktu kelepasan dan pemulihan tiba. Mereka akan bersukacita. Kemuliaan Yerusalem akan diperbarui seraya kota itu dibangun dan dihuni kembali. Selanjutnya, kemuliaan kota itu akan menyambut penduduknya yang setia. Sekali lagi, mereka akan mendapatkan makanan rohani melalui keimaman yang aktif.—Yehezkiel 44:15, 23.
19 Israel rohani juga diberkati dengan makanan yang berlimpah setelah pemulihannya pada tahun 1919. Sejak saat itu, makanan rohani yang disalurkan melalui ”budak yang setia dan bijaksana” akan mengalir secara teratur. (Matius 24:45-47) Inilah masa penghiburan dan sukacita bagi kaum sisa terurap. Akan tetapi, masih ada berkat-berkat lain.
20. Bagaimana Yerusalem telah diberkati dengan ”aliran deras yang meluap”, baik pada zaman dahulu maupun pada zaman modern?
20 Nubuat itu selanjutnya mengatakan, ”Inilah firman Yehuwa, ’Lihat, aku mengulurkan damai kepadanya seperti sungai dan kemuliaan bangsa-bangsa, seperti aliran deras yang meluap, dan kamu pasti akan mengisapnya. Kamu akan digendong, dan kamu akan dibelai di atas lutut.’” (Yesaya 66:12) Di sini, gambaran bayi yang menyusu digabungkan dengan gambaran aliran berkat yang limpah—”sungai” dan ”aliran deras yang meluap”. Yerusalem akan diberkati bukan hanya dengan damai yang limpah dari Yehuwa, melainkan juga dengan ”kemuliaan bangsa-bangsa”, yang mengalir kepada umat Allah dan memberkati mereka. Ini berarti bahwa bangsa-bangsa akan mengalir deras kepada umat Yehuwa. (Hagai 2:7) Dalam penggenapannya pada zaman dahulu, sejumlah orang dari berbagai bangsa memang menggabungkan diri dengan Israel, menjadi proselit Yahudi. Namun, penggenapan yang jauh lebih besar telah terjadi pada zaman kita sewaktu ”suatu kumpulan besar . . . dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa”—benar-benar aliran deras manusia yang meluap—telah menggabungkan diri dengan kaum sisa Yahudi rohani.—Penyingkapan 7:9; Zakharia 8:23.
21. Melalui sebuah gambaran yang menggugah hati, penghiburan macam apa yang diramalkan?
21 Yesaya 66:12 juga berbicara tentang ungkapan kasih seorang ibu—membelai seorang anak di atas lutut dan menggendongnya. Di ayat berikutnya, gagasan yang sama diungkapkan dengan peralihan perspektif yang menarik. ”Seperti seorang pria yang ibunya terus menghiburnya, demikianlah aku akan terus menghibur kamu sekalian; dan dalam hal Yerusalem, kamu akan dihibur.” (Yesaya 66:13) Sekarang, sang anak adalah ”seorang pria”, seorang dewasa. Namun, ibunya masih mau memberikan penghiburan kepadanya pada waktu kesesakan.
22. Bagaimana Yehuwa memperlihatkan kelembutan dan kekuatan kasih-Nya?
22 Dengan cara yang menggugah hati ini, Yehuwa mengilustrasikan kekuatan dan kelembutan kasih-Nya bagi umat-Nya. Bahkan kasih yang paling besar dari seorang ibu hanyalah gambaran kecil-kecilan dari kasih Yehuwa yang dalam bagi umat-Nya yang setia. (Yesaya 49:15) Sungguh penting bagi semua orang Kristen untuk mencerminkan sifat Bapak surgawi mereka ini! Rasul Paulus telah melakukannya, dan dengan demikian telah meninggalkan teladan yang bagus bagi para penatua di sidang Kristen. (1 Tesalonika 2:7) Yesus mengatakan bahwa kasih persaudaraan akan menjadi tanda pengenal utama para pengikutnya.—Yohanes 13:34, 35.
23. Lukiskan kebahagiaan umat Yehuwa yang telah dipulihkan.
23 Yehuwa menyatakan kasih-Nya melalui tindakan. Oleh karena itu, Ia melanjutkan, ”Kamu akan melihat, dan hatimu akan sangat bersukacita, dan tulang-tulangmu akan bertunas seperti rumput yang lembut. Dan perbuatan tangan Yehuwa pasti akan diberitahukan kepada hamba-hambanya, tetapi ia akan mengecam musuh-musuhnya.” (Yesaya 66:14) Seorang pakar tata bahasa Ibrani berpendapat bahwa ungkapan ”kamu akan melihat” menyiratkan bahwa ke mana pun orang-orang buangan yang kembali itu memandang di negeri mereka yang dipulihkan, ”mereka hanya akan melihat sukacita”. Sesungguhnya, mereka akan sangat bersukacita dan bersukaria bahwa mereka telah dipulihkan ke tanah asal mereka yang tercinta. Mereka akan merasa muda kembali, seolah-olah tulang-tulang mereka menjadi kuat kembali, disegarkan bagaikan rumput di musim semi. Semua akan tahu bahwa keadaan diberkati ini terwujud bukan karena upaya manusia melainkan berkat ”tangan Yehuwa”.
24. (a) Apa yang dapat kita simpulkan bila mengingat peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi umat Yehuwa dewasa ini?(b) Apa yang hendaknya menjadi tekad kita?
24 Dapatkah Saudara melihat tangan Yehuwa sedang bekerja di antara umat-Nya sekarang ini? Tidak ada manusia yang dapat mewujudkan pemulihan ibadat murni. Tidak mungkin ada manusia yang dapat menyebabkan jutaan orang yang berharga dari segala bangsa berduyun-duyun menggabungkan diri dengan kaum sisa yang setia di negeri rohani mereka. Allah Yehuwa sajalah yang dapat melakukan hal-hal seperti itu. Semua pernyataan kasih Yehuwa ini memberi kita alasan untuk memiliki sukacita yang teramat dalam. Semoga kita selalu menghargai kasih-Nya. Biarlah kita selalu ’gemetar karena perkataan-Nya’. Marilah kita bertekad untuk hidup berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab dan mendapatkan kesenangan karena melayani Yehuwa.
[Catatan Kaki]
a Dewasa ini, banyak orang dalam Susunan Kristen yang tidak mau menggunakan nama pribadi Yehuwa, bahkan sampai menyingkirkan nama itu dari banyak terjemahan Alkitab. Ada yang mengejek umat Allah karena menggunakan nama pribadi-Nya. Sedangkan banyak dari antara orang-orang ini berlagak saleh dengan menggunakan istilah ”Haleluya”, yang berarti ”Pujilah Yah”.
b Ungkapan ”mayat raja-raja mereka”, yang digunakan di Yehezkiel 43:7, 9, memaksudkan berhala-berhala. Para pemimpin dan penduduk Yerusalem yang suka memberontak telah mencemari bait Allah dengan berhala-berhala dan, dapat dikatakan, telah menjadikan berhala-berhala ini raja.
c Kelahiran yang dinubuatkan di sini tidak sama dengan yang digambarkan di Penyingkapan 12:1, 2, 5. Dalam pasal di buku Penyingkapan itu, ”putra, seorang laki-laki” menggambarkan Kerajaan Mesianik, yang mulai berfungsi pada tahun 1914. Namun, ”wanita” yang disebutkan di kedua nubuat tersebut sama.
[Gambar di hlm. 395]
”Segala sesuatu adalah buatan tanganku”
[Gambar di hlm. 402]
Yehuwa akan mengulurkan kepada Zion ”kemuliaan bangsa-bangsa”