Pasal Dua Puluh Satu
Tangan Yehuwa Diangkat Tinggi
1. Mengapa Yesaya menghargai Yehuwa?
YESAYA sangat mengasihi Yehuwa dan senang memuji Dia. Ia berseru, ”Oh, Yehuwa, engkaulah Allahku. Aku meninggikan engkau, aku menyanjung namamu.” Apa yang membuat sang nabi begitu menghargai Penciptanya? Faktor utamanya ialah pengetahuan yang ia miliki tentang Yehuwa dan tindakan-tindakan-Nya. Hal itu terbukti dari kata-kata Yesaya selanjutnya, ”Karena engkau telah melakukan hal-hal yang menakjubkan, rancangan-rancangan sejak purbakala, dengan setia dan dapat dipercaya.” (Yesaya 25:1) Seperti Yosua yang hidup sebelum dia, Yesaya tahu bahwa Yehuwa setia dan dapat dipercaya dan bahwa semua ’rancangan-Nya’—segala maksud-tujuan-Nya—akan terwujud.—Yosua 23:14.
2. Rancangan Yehuwa yang mana kini diserukan Yesaya, dan apa tujuan rancangan ini?
2 Yang tercakup dalam rancangan Yehuwa ialah pernyataan penghukuman-Nya atas musuh-musuh Israel. Yesaya kini menyerukan salah satu di antaranya, ”Engkau telah membuat kota menjadi timbunan batu, kota berbenteng menjadi keping-keping puing, menara tempat tinggal orang asing tidak lagi menjadi kota, yang tidak akan dibangun kembali bahkan sampai waktu yang tidak tertentu.” (Yesaya 25:2) Apa kota yang tidak disebutkan namanya ini? Yesaya mungkin sedang berbicara tentang Ar-Moab—Moab, musuh bebuyutan umat Allah.a Atau, ia mungkin sedang berbicara tentang kota lain yang lebih kuat—Babilon.—Yesaya 15:1; Zefanya 2:8, 9
3. Dengan cara apa musuh-musuh Yehuwa akan memuliakan Dia?
3 Bagaimana reaksi musuh-musuh Yehuwa, sewaktu rancangan-Nya atas kota-kota mereka menjadi kenyataan? ”Mereka yang adalah bangsa yang kuat akan memuliakan engkau; kota bangsa-bangsa yang lalim, mereka akan takut kepadamu.” (Yesaya 25:3) Dapat dimengerti jika musuh-musuh Allah Yang Mahakuasa takut kepada-Nya. Namun, bagaimana mereka memuliakan Dia? Apakah mereka akan meninggalkan allah-allah palsu mereka dan menganut ibadat murni? Tentu tidak! Justru sebaliknya, seperti Firaun dan Nebukhadnezar, mereka memuliakan Yehuwa sewaktu mereka terpaksa mengakui keunggulan-Nya yang tak tertandingi.—Keluaran 10:16, 17; 12:30-33; Daniel 4:37.
4. Apa ”kota bangsa-bangsa yang lalim” yang ada dewasa ini, dan bagaimana kota itu pun harus memuliakan Yehuwa?
4 Dewasa ini, ”kota bangsa-bangsa yang lalim” adalah ”kota besar yang mempunyai kerajaan atas raja-raja di bumi”, yaitu ”Babilon Besar”, imperium agama palsu sedunia. (Penyingkapan 17:5, 18) Bagian utama imperium itu adalah Susunan Kristen.b Bagaimana para pemimpin agama Susunan Kristen memuliakan Yehuwa? Dengan mengakui, walaupun dengan geram, hal-hal menakjubkan yang Allah laksanakan demi kepentingan Saksi-Saksi-Nya. Khususnya pada tahun 1919, sewaktu Yehuwa memulihkan hamba-hamba-Nya sehingga dapat kembali melakukan kegiatan yang dinamis setelah mereka dibebaskan dari penawanan rohani Babilon Besar, para pemimpin itu ”menjadi takut dan memuliakan Allah yang berkuasa atas surga”.—Penyingkapan 11:13.
5. Bagaimana Yehuwa melindungi orang-orang yang sepenuhnya mengandalkan Dia?
5 Walaupun dianggap menakutkan oleh musuh-musuh-Nya, Yehuwa adalah perlindungan bagi orang-orang yang lembut dan rendah hati yang ingin melayani Dia. Orang-orang yang lalim dari kalangan politik dan agama mungkin mencoba segala macam cara untuk mematahkan iman para penyembah sejati, tetapi mereka gagal karena para penyembah ini percaya sepenuhnya kepada Yehuwa. Akhirnya, Dia membungkam para penentang-Nya dengan mudah; halnya seperti Dia sedang menutupi panas teriknya matahari di gurun dengan awan atau menghalangi kekuatan badai hujan dengan tembok.—Baca Yesaya 25:4, 5.
’Perjamuan bagi Semua Bangsa’
6, 7. (a) Yehuwa mengadakan pesta macam apa, dan bagi siapa? (b) Apa yang digambarkan oleh perjamuan yang dinubuatkan Yesaya?
6 Seperti ayah yang pengasih, Yehuwa tidak saja melindungi tetapi juga memberi makan anak-anak-Nya, khususnya secara rohani. Setelah membebaskan umat-Nya pada tahun 1919, Dia menghidangkan di hadapan mereka jamuan kemenangan, makanan rohani yang berlimpah-limpah, ”Yehuwa yang berbala tentara pasti akan membuat bagi semua bangsa, di gunung ini, suatu perjamuan dengan hidangan yang berlemak, suatu perjamuan dengan anggur yang diendapkan, hidangan yang berlemak dan bersumsum, anggur yang diendapkan, disaring.”—Yesaya 25:6.
7 Perjamuan itu diadakan di ”gunung” Yehuwa. Gunung apakah itu? Itu adalah ”gunung rumah Yehuwa” dan ke sana semua bangsa datang berduyun-duyun ”pada akhir masa itu”. Itu adalah ’gunung kudus’ Yehuwa dan di sana para penyembah-Nya yang setia tidak melakukan apa pun yang mencelakakan atau yang merusak. (Yesaya 2:2; 11:9) Di tempat ibadat yang tinggi-luhur itulah Yehuwa mengadakan perjamuan yang limpah ruah bagi orang-orang yang setia. Dan, hal-hal baik rohaniah yang disediakan dengan begitu limpah sekarang menggambarkan bahwa hal-hal baik lahiriah akan diberikan sewaktu Kerajaan Allah menjadi pemerintah tunggal umat manusia. Saat itu, kelaparan tidak akan ada lagi. ”Akan ada banyak biji-bijian di bumi; di puncak pegunungan akan ada kelimpahan.”—Mazmur 72:8, 16.
8, 9. (a) Apa dua musuh besar umat manusia yang akan disingkirkan? Jelaskan. (b) Apa yang akan Allah lakukan untuk menyingkirkan celaan terhadap umat-Nya?
8 Orang-orang yang sekarang ambil bagian dalam pesta rohani yang Allah adakan mempunyai prospek yang gemilang. Dengarkanlah kata-kata Yesaya berikutnya. Ia mengumpamakan dosa dan kematian dengan ”hasil tenunan” atau ”selubung” yang mencekik, demikian, ”Di gunung ini [Yehuwa] akan menelan selubung yang menyelubungi semua bangsa, dan hasil tenunan yang melilit semua bangsa. Ia akan menelan kematian untuk selama-lamanya, dan Tuan Yang Berdaulat Yehuwa pasti akan menghapus air mata dari semua muka.”—Yesaya 25:7, 8a.
9 Ya, tidak ada lagi dosa ataupun kematian! (Penyingkapan 21:3, 4) Selain itu, celaan palsu yang dihadapi hamba-hamba Yehuwa selama ribuan tahun juga akan disingkirkan. ”Cela umatnya akan ia singkirkan dari seluruh bumi, karena Yehuwa-lah yang telah mengatakannya.” (Yesaya 25:8b) Bagaimana hal ini dapat terjadi? Yehuwa akan menyingkirkan sumber celaan itu, yaitu Setan dan benihnya. (Penyingkapan 20:1-3) Tidak mengherankan jika umat Allah akan tergugah untuk berseru, ”Lihat! Inilah Allah kita. Kita berharap kepadanya, dan ia akan menyelamatkan kita. Inilah Yehuwa. Kita berharap kepadanya. Marilah kita bergembira dan bersukacita atas keselamatan darinya.”—Yesaya 25:9.
Yang Angkuh Direndahkan
10, 11. Tindakan keras apa yang Yehuwa siapkan bagi Moab?
10 Yehuwa menyelamatkan umat-Nya yang rendah hati. Akan tetapi, negara tetangga Israel, Moab, bersikap sombong, dan Yehuwa membenci kesombongan. (Amsal 16:18) Karena itu, Moab pasti akan direndahkan. ”Tangan Yehuwa akan menetap di gunung ini, dan Moab akan diinjak-injak di tempatnya seperti pada waktu tumpukan jerami diinjak-injak di tempat pupuk. Ia akan mengibaskan tangannya di tengah-tengahnya seperti pada waktu perenang mengibaskan tangannya pada waktu berenang, dan ia akan merendahkan keangkuhannya dengan gerakan-gerakan tangannya yang tangkas. Dan kota berbenteng itu, dengan tembok-tembok pengamanmu yang tinggi, akan ia rendahkan; ia akan merendahkannya, meratakannya sampai ke tanah, sampai ke debu.”—Yesaya 25:10-12.
11 Tangan Yehuwa akan ”menetap” di gunung kudus-Nya sebagai pelindung. Akan tetapi, Moab yang angkuh akan dikibaskan dan diinjak-injak seperti ”di tempat pupuk”. Pada zaman Yesaya, pupuk dibuat dengan cara menginjak-injakkan jerami pada tumpukan kotoran binatang; jadi, Yesaya bernubuat bahwa Moab akan direndahkan, tidak soal ia mempunyai tembok-tembok tinggi yang kelihatannya aman.
12. Mengapa Moab disisihkan untuk mendapat pernyataan penghukuman Yehuwa?
12 Mengapa Yehuwa menyisihkan Moab untuk mendapat rancangan penghukuman seperti itu? Bangsa Moab adalah keturunan Lot, kemenakan Abraham dan seorang penyembah Yehuwa. Jadi, mereka tidak saja bertetangga dengan umat perjanjian Allah tetapi juga berkerabat. Meskipun demikian, mereka menyembah allah-allah palsu dan menjadi musuh bebuyutan Israel. Mereka pantas menerima kesudahan demikian. Dalam hal ini, Moab dapat disamakan dengan para musuh hamba-hamba Yehuwa dewasa ini. Moab khususnya dapat disamakan dengan Susunan Kristen yang mengaku berasal dari sidang Kristen abad pertama; tetapi, sebagaimana yang dapat kita perhatikan di atas, ia adalah bagian utama Babilon Besar.
Nyanyian Keselamatan
13, 14. ”Kota yang kuat” apa dimiliki umat Allah dewasa ini, dan siapa yang diperbolehkan masuk?
13 Bagaimana dengan umat Allah? Karena tergetar atas perkenan dan perlindungan Yehuwa, mereka pun mulai menyanyi. ”Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda, ’Kita mempunyai kota yang kuat. Ia memasang keselamatan menjadi tembok dan kubu. Bukalah gerbang-gerbang, hai, kamu sekalian, agar bangsa yang adil-benar dan bertingkah laku setia dapat masuk.’” (Yesaya 26:1, 2) Kata-kata itu tentu digenapi pada zaman dahulu, namun kata-kata itu juga jelas digenapi dewasa ini. ”Bangsa yang adil-benar” milik Yehuwa, Israel rohani, dianugerahi organisasi yang kuat dan bagaikan kota. Mereka sungguh mempunyai alasan untuk bersukacita, untuk menyanyi!
14 Orang-orang macam apa yang datang ke ”kota” ini? Nyanyian itu memberikan jawabannya, ”Kecenderungan yang didukung dengan baik akan [Allah] lindungi dengan kedamaian yang berkesinambungan, sebab kepadamulah orang menjadi percaya. Kamu sekalian, percayalah kepada Yehuwa sepanjang zaman, karena Yah Yehuwa adalah Gunung Batu untuk waktu yang tidak tertentu.” (Yesaya 26:3, 4) ”Kecenderungan” yang didukung oleh Yehuwa adalah hasrat untuk menaati prinsip-prinsip-Nya yang adil-benar dan untuk percaya kepada-Nya, bukan kepada sistem agama, perdagangan, dan politik yang tidak stabil di dunia ini. ”Yah Yehuwa” adalah satu-satunya Gunung Batu yang aman. Orang-orang yang sepenuhnya mengandalkan Yehuwa akan dilindungi dan menikmati ”kedamaian yang berkesinambungan”.—Amsal 3:5, 6; Filipi 4:6, 7.
15. Bagaimana ”kota yang ditinggikan” telah direndahkan dewasa ini, dan bagaimana ”kaki orang yang menderita” akan menginjak-injaknya?
15 Sungguh berbeda dengan apa yang terjadi atas musuh-musuh umat Allah! ”Ia telah merendahkan orang yang mendiami tempat yang tinggi, kota yang ditinggikan. Ia merendahkannya, ia merendahkannya sampai ke tanah, ia membuatnya menyentuh debu. Kaki akan menginjak-injaknya, kaki orang yang menderita, jejak orang kecil.” (Yesaya 26:5, 6) Sekali lagi, di ayat ini Yesaya mungkin berbicara tentang ”kota yang ditinggikan” di Moab, atau ia mungkin memaksudkan kota lainnya, seperti Babilon, yang memang tinggi hati. Apa pun yang dimaksud, Yehuwa telah mengubah keadaan ”kota yang ditinggikan” itu, dan kota itu diinjak-injak oleh ’orang-orang kecil yang menderita’ milik-Nya. Dewasa ini, nubuat itu cocok sekali untuk Babilon Besar, khususnya Susunan Kristen. Pada tahun 1919, ”kota yang ditinggikan” itu dipaksa untuk melepaskan umat Yehuwa—kejatuhan yang memalukan—dan kemudian, umat Yehuwa mulai menginjak-injak bekas penawan mereka. (Penyingkapan 14:8) Bagaimana? Dengan memberitakan kepada umum tentang pembalasan Yehuwa yang akan menimpa Babilon Besar.—Penyingkapan 8:7-12; 9:14-19.
Berhasrat untuk Menjadi Adil-Benar dan ”Mengingat” Yehuwa
16. Apa teladan pengabdian yang Yesaya berikan?
16 Setelah nyanyian kemenangan ini, Yesaya menyingkapkan tingkat pengabdian dirinya dan upah bagi orang yang melayani Allah keadilbenaran. (Baca Yesaya 26:7-9.) Sang nabi memberikan teladan untuk ’berharap kepada Yehuwa’ dan memiliki hasrat yang besar akan ’nama’ Yehuwa dan untuk ”mengingat”-Nya. Apa artinya mengingat Yehuwa? Keluaran 3:15 menyatakan, ”Yehuwa . . . namaku sampai waktu yang tidak tertentu, dan dengan inilah aku akan diingat, dari generasi ke generasi.” Yesaya sangat menghargai nama Yehuwa dan segala yang tercakup di dalamnya, termasuk standar-standar-Nya yang adil-benar dan jalan-jalan-Nya. Siapa pun yang memupuk kasih seperti itu kepada Yehuwa pasti mendapat berkat-Nya.—Mazmur 5:8; 25:4, 5; 135:13; Hosea 12:5.
17. Apa hak-hak istimewa yang tidak akan dimiliki orang fasik?
17 Akan tetapi, tidak semua orang mengasihi Yehuwa dan standar-standar-Nya yang luhur. (Baca Yesaya 26:10.) Orang fasik, sekalipun diundang, dengan keras kepala menolak untuk belajar tentang keadilbenaran agar dapat memasuki ”negeri yang benar”, yaitu negeri yang didiami oleh hamba-hamba Yehuwa yang benar secara moral dan rohani. Oleh karena itu, orang fasik ”tidak akan melihat kehebatan Yehuwa”. Mereka tidak akan terus hidup untuk menikmati berkat-berkat yang akan mengalir kepada umat manusia setelah nama Yehuwa disucikan. Bahkan di dunia baru, sewaktu seluruh bumi menjadi ”negeri yang benar”, akan ada orang-orang yang tidak menyambut kebaikan hati Yehuwa yang penuh kasih. Nama orang-orang seperti itu tidak akan tertulis dalam buku kehidupan.—Yesaya 65:20; Penyingkapan 20:12, 15.
18. Bagaimana beberapa orang pada zaman Yesaya memilih untuk menjadi buta, dan kapan mereka akan dipaksa untuk ”melihat” Yehuwa?
18 ”Oh, Yehuwa, tanganmu telah menjadi tinggi, tetapi mereka tidak melihatnya. Mereka akan melihat dan merasa malu karena gairah bagi umatmu. Ya, api bagi lawan-lawanmu akan memakan habis mereka.” (Yesaya 26:11) Pada zaman Yesaya, tangan Yehuwa terbukti diangkat tinggi sewaktu Yehuwa melindungi umat-Nya dengan bertindak melawan musuh-musuh mereka. Tetapi, kebanyakan orang tidak mengakui hal ini. Orang-orang seperti itu, yang memilih untuk buta secara rohani, pada akhirnya akan dipaksa untuk ”melihat”, atau mengakui, Yehuwa pada waktu mereka dilalap oleh api gairah-Nya. (Zefanya 1:18) Allah belakangan berfirman kepada Yehezkiel, ”Mereka akan mengetahui bahwa akulah Yehuwa.”—Yehezkiel 38:23.
”Yehuwa Mendisiplin Orang yang Ia Kasihi”
19, 20. Mengapa dan bagaimana Yehuwa mendisiplin umat-Nya, dan siapa yang mendapat manfaat dari disiplin seperti itu?
19 Yesaya tahu bahwa kedamaian dan kemakmuran apa pun yang dinikmati oleh rekan-rekan sebangsanya adalah berkat Yehuwa. ”Oh, Yehuwa, engkau memutuskan untuk memberikan kedamaian kepada kami, karena bahkan semua pekerjaan kami, telah kaulaksanakan bagi kami.” (Yesaya 26:12) Masa lalu Yehuda tidaklah selalu baik, meskipun bangsa itu telah diberkati dan telah diberi kesempatan oleh Yehuwa untuk menjadi ”suatu kerajaan imam dan suatu bangsa yang kudus”. (Keluaran 19:6) Berkali-kali rakyatnya berpaling kepada penyembahan allah-allah palsu. Akibatnya, dari waktu ke waktu mereka mendapat disiplin. Akan tetapi, disiplin demikian adalah bukti kasih Allah karena ”Yehuwa mendisiplin orang yang ia kasihi”.—Ibrani 12:6.
20 Sering kali, Yehuwa mendisiplin umat-Nya dengan membiarkan bangsa-bangsa lain, ”majikan-majikan lain”, menguasai mereka. (Baca Yesaya 26:13.) Pada tahun 607 SM, Dia membiarkan orang Babilon membawa mereka ke pembuangan. Apakah hal ini ada manfaatnya bagi mereka? Penderitaan itu sendiri tidak ada manfaatnya. Akan tetapi, jika orang yang menderita itu belajar dari apa yang terjadi, bertobat, dan memberikan kepada Yehuwa pengabdian yang eksklusif, barulah ia mendapat manfaat. (Ulangan 4:25-31) Apakah ada orang Yehuda yang memperlihatkan pertobatan yang saleh? Ya! Yesaya bernubuat, katanya, ”Hanya oleh pertolonganmu kami akan menyebutkan namamu.” Setelah kembali dari pembuangan pada tahun 537 SM, orang Yahudi sering memerlukan disiplin untuk dosa-dosa lainnya, tetapi mereka tidak pernah jatuh lagi kepada penyembahan allah-allah dari batu.
21. Apa yang akan terjadi atas penindas umat Allah?
21 Bagaimana dengan bangsa yang menawan Yehuda? ”Mereka tidak berdaya dalam kematian, dan tidak akan bangkit. Oleh karena itu, engkau telah memalingkan perhatianmu agar engkau dapat memusnahkan mereka sehingga mereka tidak disebut-sebut lagi.” (Yesaya 26:14) Babilon akan menderita karena kekejamannya atas bangsa pilihan Yehuwa. Melalui orang Media dan Persia, Yehuwa akan menjungkirbalikkan Babilon yang sombong dan membebaskan umat-Nya yang ada di pembuangan. Kota besar itu, Babilon, akan dibuat tidak berdaya, seperti mati. Dan akhirnya, dia pun akan lenyap.
22. Di zaman modern, bagaimana umat Allah telah diberkati?
22 Dalam penggenapan modern, suatu sisa Israel rohani yang telah dimurnikan dibebaskan dari Babilon Besar dan kembali melayani Yehuwa pada tahun 1919. Setelah dibangkitkan kembali semangatnya, orang-orang Kristen terurap dengan bergairah mengabdikan diri kepada pekerjaan pengabaran. (Matius 24:14) Selanjutnya, Yehuwa memberkati mereka dengan pertambahan, bahkan membawa kumpulan besar ”domba-domba lain” untuk melayani bersama mereka. (Yohanes 10:16) ”Engkau telah menambahkan kepada bangsa itu; oh, Yehuwa, engkau telah menambahkan kepada bangsa itu; engkau telah memuliakan dirimu. Engkau telah memperluas semua batas negeri itu sampai jauh. Oh, Yehuwa, mereka memalingkan perhatian kepadamu selama kesesakan; mereka telah mencurahkan bisikan doa pada waktu mereka mendapat disiplin darimu.”—Yesaya 26:15, 16.
’Mereka Akan Bangun’
23. (a) Pertunjukan kuasa Yehuwa yang luar biasa apa terjadi pada tahun 537 SM? (b) Pertunjukan serupa apa terjadi pada tahun 1919 M?
23 Yesaya kembali ke situasi yang dihadapi Yehuda sewaktu masih ditawan Babilon. Ia menyamakan bangsa itu dengan seorang wanita yang bersalin, tetapi yang tidak dapat melahirkan kecuali ada yang menolong. (Baca Yesaya 26:17, 18.) Pertolongan itu datang pada tahun 537 SM, dan umat Yehuwa pulang ke tanah asal mereka, penuh semangat untuk membangun kembali bait dan memulihkan ibadat sejati. Pada dasarnya, bangsa itu dibangkitkan dari kematian. ”Orang-orangmu yang mati akan hidup. Mayat-mayat kami—itu akan bangun. Bangunlah dan bersoraklah dengan sukacita, kamu penghuni debu! Karena embunmu adalah seperti embun tanaman malow, dan bumi akan membiarkan lahir bahkan orang-orang yang tidak berdaya dalam kematian.” (Yesaya 26:19) Ini benar-benar pertunjukan kuasa Yehuwa yang luar biasa! Selanjutnya, pertunjukan yang sungguh luar biasa diperlihatkan sewaktu kata-kata itu digenapi secara rohani pada tahun 1919. (Penyingkapan 11:7-11) Kita benar-benar mengharapkan saat manakala kata-kata itu digenapi secara harfiah di dunia baru dan orang-orang yang tidak berdaya dalam kematian ’mendengar suara Yesus lalu keluar’ dari makam-makam peringatan!—Yohanes 5:28, 29.
24, 25. (a) Bagaimana orang Yehuda pada tahun 539 SM menaati perintah Yehuwa untuk bersembunyi? (b) Apa yang bisa jadi dimaksudkan dengan ’kamar-kamar dalam’ pada zaman modern, dan sikap apa yang harus kita perkembangkan sehubungan dengannya?
24 Akan tetapi, jika orang-orang yang setia ingin menikmati berkat-berkat rohani yang dijanjikan melalui Yesaya, mereka harus menaati perintah-perintah Yehuwa, ”Pergilah, umatku, masuklah ke kamar-kamar dalammu dan tutuplah pintu-pintu di belakangmu. Bersembunyilah untuk sesaat saja sampai pengecaman berlalu. Karena, lihat! Yehuwa keluar dari tempatnya untuk meminta pertanggungjawaban atas kesalahan penduduk negeri terhadapnya, dan negeri itu pasti akan menyingkapkan pertumpahan darahnya dan tidak menutup-nutupi lagi orang-orangnya yang terbunuh.” (Yesaya 26:20, 21; bandingkan Zefanya 1:14.) Ayat-ayat ini bisa jadi mengalami penggenapan pertamanya sewaktu orang Media dan Persia, di bawah pimpinan Raja Kores, menaklukkan Babilon pada tahun 539 SM. Menurut sejarawan Yunani, Xenofon, pada waktu Kores memasuki Babilon, ia memerintahkan setiap orang untuk tidak keluar dari rumah mereka sebab prajurit kavalerinya mendapat ”perintah untuk membunuh semua yang ada di luar rumah”. Dewasa ini, ’kamar-kamar dalam’ di nubuat itu dapat dikaitkan dengan puluhan ribu sidang umat Yehuwa di seputar dunia. Sidang-sidang itu akan terus memainkan peranan penting dalam hidup kita, bahkan selama dan setelah ”kesengsaraan besar”. (Penyingkapan 7:14) Penting sekali agar kita mempertahankan sikap yang benar terhadap sidang dan secara tetap tentu menghadiri perhimpunan sidang!—Ibrani 10:24, 25.
25 Segera dunia Setan akan berakhir. Bagaimana Yehuwa akan melindungi umat-Nya selama masa yang membangkitkan rasa takut itu, kita belum tahu. (Zefanya 2:3) Akan tetapi, yang pasti, kita tahu bahwa keselamatan kita bergantung pada iman kita kepada Yehuwa dan keloyalan serta ketaatan kita kepada-Nya.
26. Apa gerangan ”Lewiatan” pada zaman Yesaya dan pada zaman kita, dan apa yang akan terjadi atas ”makhluk laut raksasa yang ada di laut itu”?
26 Tentang masa itu Yesaya bernubuat, ”Pada hari itu Yehuwa, dengan pedangnya yang keras, besar dan kuat, akan memalingkan perhatiannya kepada Lewiatan, ular yang meluncur, ya, kepada Lewiatan, ular yang bengkok, dan ia pasti akan membunuh makhluk laut raksasa yang ada di laut itu.” (Yesaya 27:1) Dalam penggenapan pertamanya, ”Lewiatan” memaksudkan negeri-negeri tempat Israel terserak, seperti Babilon, Mesir, dan Asiria. Negeri-negeri ini tidak dapat mencegah umat Yehuwa pulang ke tanah asal mereka pada waktunya. Namun, siapakah Lewiatan zaman modern? Kelihatannya itu adalah Setan—”ular yang semula”—dan sistemnya yang fasik di bumi ini, yaitu alat yang ia gunakan untuk memerangi Israel rohani. (Penyingkapan 12:9, 10; 13:14, 16, 17; 18:24) ”Lewiatan” tidak dapat mengekang lagi umat Allah pada tahun 1919, dan segera ia pasti akan lenyap sama sekali sewaktu Yehuwa ”membunuh makhluk laut raksasa yang ada di laut itu”. Sementara itu, upaya apa pun yang mungkin dilakukan ”Lewiatan” untuk melawan umat Yehuwa, tidak ada yang akan sungguh-sungguh berhasil.—Yesaya 54:17.
”Kebun Anggur dengan Anggur yang Berbusa”
27, 28. (a) Kebun anggur Yehuwa telah memenuhi seluruh bumi dengan apa? (b) Bagaimana Yehuwa melindungi kebun anggur-Nya?
27 Dengan sebuah nyanyian lain, Yesaya sekarang menggambarkan dengan indah bagaimana umat Yehuwa yang telah dibebaskan itu membuahkan banyak hasil, ”Pada hari itu menyanyilah bagi wanita itu, hai, kamu sekalian, ’Suatu kebun anggur dengan anggur yang berbusa! Aku, Yehuwa, menjaganya. Setiap saat aku menyiraminya. Agar tidak seorang pun memalingkan perhatiannya untuk melawan dia, aku akan menjaganya bahkan malam dan siang.’” (Yesaya 27:2, 3) Kaum sisa Israel rohani dan rekan-rekan mereka yang suka bekerja keras benar-benar telah memenuhi seluruh bumi dengan hasil-hasil rohani. Ini benar-benar menjadi alasan untuk mengadakan perayaan—untuk menyanyi! Segala hormat dan puji hanya bagi Yehuwa, yang dengan pengasih mengurus kebun anggur-Nya.—Bandingkan Yohanes 15:1-8.
28 Ya, kemarahan Yehuwa telah digantikan oleh sukacita! ”Tidak ada murka padaku. Siapa yang akan memberiku semak berduri dan lalang dalam pertempuran? Aku akan menginjaknya. Aku akan membakarnya sekaligus. Jika tidak, biarlah ia memegang erat bentengku, biarlah ia berdamai denganku; ya, biarlah ia berdamai denganku.” (Yesaya 27:4, 5) Untuk memastikan bahwa tanaman anggur-Nya terus menghasilkan berlimpah ”anggur yang berbusa”, Yehuwa menghancurkan dan melalap, seolah-olah dengan api, segala pengaruh yang seperti lalang yang dapat merusak kebun anggurnya. Oleh karena itu, jangan sampai seorang pun membahayakan kesejahteraan sidang Kristen! Sebaliknya, marilah kita semua ’memegang erat benteng Yehuwa’, mencari perkenan dan perlindungan-Nya. Dengan melakukan hal itu, mereka berdamai dengan Allah—sesuatu yang begitu penting sehingga Yesaya mengulanginya. Apa hasilnya? ”Pada hari-hari yang akan datang Yakub akan berakar, Israel akan berbunga dan bertunas; dan mereka akan memenuhi permukaan tanah yang produktif dengan hasil.” (Yesaya 27:6)c Penggenapan ayat ini benar-benar membuktikan kuasa Yehuwa! Sejak tahun 1919, orang Kristen terurap telah memenuhi bumi dengan ”hasil” berupa makanan rohani yang bergizi. Sebagai hasilnya, jutaan domba-domba lain yang loyal telah bergabung dengan mereka dan turut ”memberikan dinas suci kepada [Allah] siang dan malam”. (Penyingkapan 7:15) Di tengah-tengah dunia yang bejat ini, mereka dengan bersukacita mempertahankan standar-standar-Nya yang tinggi. Dan, Yehuwa terus memberkati mereka dengan pertambahan. Semoga kita tidak pernah melupakan hak istimewa besar untuk menyantap ”hasil” itu dan membagikannya kepada orang-orang lain melalui seruan pujian kita sendiri!
[Catatan Kaki]
a Nama Ar mungkin berarti ”Kota”.
c Yesaya 27:7-13 dibahas dalam kotak di halaman 285.
[Kotak di hlm. 285]
”Tanduk Besar” Mengumandangkan Kebebasan
Pada tahun 607 SM, kepedihan Yehuda bertambah sewaktu Yehuwa mendisiplin bangsa-Nya yang suka melawan itu dengan memukulnya ke pembuangan. (Baca Yesaya 27:7-11.) Kesalahan bangsa itu sudah terlalu besar untuk diampuni melalui pendamaian dengan korban binatang. Jadi, seperti orang yang menceraiberaikan domba atau kambing dengan ”teriakan yang menakutkan” atau yang menyerakkan daun-daun dengan ’embusan yang keras’, Yehuwa menghalau Israel dari tanah asalnya. Setelah itu, bahkan bangsa-bangsa yang lemah, yang digambarkan sebagai wanita, dapat mengeksploitasi apa yang tersisa di negeri itu.
Akan tetapi, tiba waktunya bagi Yehuwa untuk melepaskan umat-Nya dari penawanan. Ia membebaskan mereka, seperti seorang petani yang membebaskan buah-buah zaitun yang seolah-olah ditawan di pohon. ”Pasti terjadi pada hari itu bahwa Yehuwa akan memukul-mukul pohon agar buahnya jatuh, dari aliran air Sungai [Efrat] sampai ke Wadi Mesir, dan kamu pun akan diambil satu demi satu, oh, putra-putra Israel. Pasti terjadi bahwa pada hari itu tanduk besar akan ditiup, dan mereka yang binasa di tanah Asiria dan mereka yang tercerai-berai di tanah Mesir akan datang dan membungkuk kepada Yehuwa di gunung kudus di Yerusalem.” (Yesaya 27:12, 13) Setelah kemenangannya pada tahun 539 SM, Kores mengeluarkan dekret untuk membebaskan semua orang Yahudi yang ada di imperiumnya, termasuk mereka yang ada di Asiria dan Mesir. (Ezra 1:1-4) Halnya seolah-olah sebuah ”tanduk besar” ditiup, mengumandangkan nyanyian kebebasan bagi umat Allah.
[Gambar di hlm. 275]
”Perjamuan dengan hidangan yang berlemak”
[Gambar di hlm. 277]
Babilon diinjak-injak oleh bekas tawanannya
[Gambar di hlm. 278]
”Masuklah ke kamar-kamar dalammu”