Pasal Dua
Kata-Kata Nubuat Penghiburan yang Menyangkut Saudara
1. Mengapa kita hendaknya menaruh minat pada nubuat Yesaya?
YESAYA menulis buku yang menyandang namanya hampir 3.000 tahun yang lalu, tetapi buku ini sangat berharga bagi kita dewasa ini. Kita dapat mempelajari prinsip-prinsip yang sangat penting dari peristiwa-peristiwa historis yang ditulisnya. Dan, kita dapat membangun iman kita dengan mempelajari nubuat-nubuat yang ditulisnya atas nama Yehuwa. Ya, Yesaya adalah nabi dari Allah yang hidup. Yehuwa mengilhami dia untuk mencatat sejarah di muka—melukiskan peristiwa-peristiwa sebelum semua itu terjadi. Dengan demikian, Yehuwa menunjukkan bahwa Ia dapat meramalkan dan membentuk masa depan. Setelah mempelajari buku Yesaya, orang-orang Kristen sejati yakin bahwa Yehuwa akan menggenapi semua yang telah Ia janjikan.
2. Bagaimana situasi di Yerusalem ketika Yesaya menulis buku nubuatnya, dan perubahan apa yang akan terjadi?
2 Ketika Yesaya selesai menulis nubuatnya, ancaman Asiria terhadap Yerusalem telah berlalu. Bait masih berdiri, dan orang-orang melakukan kegiatan sehari-hari seperti yang biasa mereka lakukan selama ratusan tahun. Akan tetapi, situasinya akan berubah. Waktunya akan tiba manakala kekayaan raja-raja orang Yahudi diangkut ke Babilon dan pemuda-pemuda Yahudi menjadi pejabat istana di kota itu.a (Yesaya 39:6-7) Hal ini akan terjadi lebih dari 100 tahun kemudian.—2 Raja 24:12-17; Daniel 1:19.
3. Berita apa yang terdapat di Yesaya pasal 41?
3 Namun, berita Allah melalui Yesaya bukan hanya berita penghukuman. Pasal 40 dari buku Yesaya dimulai dengan kata ”Hiburlah”.b Orang-orang Yahudi akan dihibur dengan jaminan bahwa mereka atau anak-anak mereka akan kembali ke tanah asal mereka. Pasal 41 melanjutkan berita penghiburan itu dan menubuatkan bahwa Yehuwa akan membangkitkan seorang raja yang berkuasa untuk menggenapi kehendak ilahi ini. Pasal ini menenteramkan hati dan memberikan anjuran untuk percaya kepada Allah. Pasal ini juga menyingkapkan betapa tidak berdayanya ilah-ilah palsu yang dipercayai bangsa-bangsa. Semua ini sangat menguatkan iman, baik pada zaman Yesaya maupun pada zaman kita.
Yehuwa Menantang Bangsa-Bangsa
4. Dengan kata-kata apa Yehuwa menantang bangsa-bangsa?
4 Yehuwa, melalui nabi-Nya, mengatakan, ”Perhatikanlah aku dengan senyap, hai, pulau-pulau; dan biarlah kelompok-kelompok bangsa mendapatkan kekuatan kembali. Biarlah mereka mendekat. Pada waktu itu, biarlah mereka berbicara. Mari kita bersama-sama mendekat untuk penghakiman.” (Yesaya 41:1) Dengan kata-kata ini Yehuwa menantang bangsa-bangsa yang menentang umat-Nya. Biarlah mereka berdiri di hadapan Dia dan bersiap-siap untuk berbicara! Sebagaimana terlihat nanti, Yehuwa menuntut, seolah-olah Dia adalah hakim di pengadilan, agar bangsa-bangsa ini menyediakan bukti bahwa berhala-berhala mereka benar-benar allah. Dapatkah allah-allah ini menubuatkan penyelamatan bagi para penyembah mereka atau penghakiman atas musuh-musuh mereka? Jika dapat, apakah mereka sanggup menggenapi nubuat-nubuat itu? Jawabannya, tidak. Hanya Yehuwa yang dapat melakukan hal-hal ini.
5. Jelaskan bagaimana nubuat-nubuat Yesaya memiliki lebih dari satu penggenapan.
5 Seraya kita membahas nubuat Yesaya, kita perlu ingat bahwa, sebagaimana dengan banyak nubuat Alkitab, kata-katanya memiliki lebih dari satu penggenapan. Pada tahun 607 SM, Yehuda akan pergi ke pembuangan di Babilon. Akan tetapi, nubuat Yesaya menunjukkan bahwa Yehuwa akan membebaskan orang-orang Israel yang ditawan di sana. Ini terjadi pada tahun 537 SM. Pembebasan ini ada persamaannya pada awal abad ke-20. Selama perang dunia pertama, hamba-hamba Yehuwa yang terurap di bumi melewati suatu periode kesengsaraan. Pada tahun 1918, tekanan dari dunia Setan—digerakkan oleh Susunan Kristen sebagai bagian utama Babilon Besar—membuat pekerjaan pemberitaan kabar baik yang terorganisasi nyaris terhenti. (Penyingkapan [Wahyu] 11:5-10) Beberapa anggota staf penanggung jawab Lembaga Menara Pengawal dipenjarakan berdasarkan tuduhan palsu. Dunia ini seolah-olah telah memenangkan pertempuran melawan hamba-hamba Allah. Kemudian, seperti yang terjadi pada tahun 537 SM, tanpa diduga-duga Yehuwa membebaskan mereka. Pada tahun 1919, para anggota staf yang berada di penjara dibebaskan, dan kemudian tuduhan-tuduhan terhadap mereka dicabut. Sebuah kebaktian di Cedar Point, Ohio, pada bulan September 1919, menguatkan kembali hamba-hamba Yehuwa untuk meneruskan pekerjaan pemberitaan kabar baik Kerajaan. (Penyingkapan 11:11, 12) Sejak itu, jangkauan pekerjaan pemberitaan tersebut telah meluas dengan pesat. Lagi pula, kata-kata Yesaya banyak yang akan memiliki penggenapan yang menakjubkan di bumi Firdaus kelak. Oleh karena itu, kata-kata Yesaya pada zaman dahulu menyangkut semua bangsa dan suku bangsa dewasa ini.
Seorang Pembebas Ditampilkan
6. Bagaimana sang nabi menggambarkan penakluk yang akan datang?
6 Melalui Yesaya, Yehuwa menubuatkan seorang penakluk yang akan menyelamatkan umat Allah dari Babilon dan mendatangkan hukuman atas musuh-musuh mereka. Yehuwa bertanya, ”Siapa yang membangunkan seseorang dari arah matahari terbit? Siapa yang dengan keadilbenaran memanggilnya untuk datang ke kaki-Nya, untuk memberikan bangsa-bangsa ke hadapannya, dan untuk menyuruhnya menaklukkan raja-raja? Siapa yang terus menyerahkan mereka kepada pedangnya seperti debu, sehingga mereka diterbangkan seperti tunggul padi-padian oleh busurnya? Siapa yang terus mengejar mereka, dengan tenang terus berjalan kaki melintasi jalan yang tidak ia lalui pada waktu datang? Siapa yang aktif dan melakukan hal ini, memanggil ke luar generasi-generasi dari awal mula? Aku, Yehuwa, Yang Awal; dan bagi mereka yang terakhir, aku tetap sama.”—Yesaya 41:2-4.
7. Siapakah penakluk yang akan datang itu, dan apa yang dicapainya?
7 Siapa yang akan dibangunkan dari arah matahari terbit, dari daerah timur? Negeri-negeri Media-Persia dan Elam terletak di sebelah timur Babilon. Dari sana, Kores dari Persia maju bersama bala tentaranya yang perkasa. (Yesaya 41:25; 44:28; 45:1-4, 13; 46:11) Sekalipun Kores bukan penyembah Yehuwa, ia bertindak selaras dengan kehendak Yehuwa, Allah yang adil-benar. Kores menaklukkan raja-raja, dan mereka diserakkannya bagaikan debu. Dalam upaya mengejar kemenangan, ia melintas ”dengan tenang”, atau dengan aman, di jalan-jalan yang biasanya tidak dilalui, karena ia dapat mengatasi segala rintangan. Pada tahun 539 SM, Kores sampai di kota Babilon yang sangat kuat dan menggulingkannya. Sebagai hasilnya, umat Allah dibebaskan sehingga mereka dapat pulang ke Yerusalem untuk menegakkan kembali ibadat murni.—Ezra 1:1-7.c
8. Apa yang dapat dilakukan oleh Yehuwa saja?
8 Jadi, melalui Yesaya, Yehuwa menubuatkan bangkitnya Kores jauh sebelum raja itu lahir. Hanya Allah yang benar yang dengan tepat dapat menubuatkan hal seperti itu. Tidak satu pun dari antara allah-allah palsu bangsa-bangsa yang dapat menandingi Yehuwa. Sungguh beralasan jika Yehuwa mengatakan, ”Aku tidak akan memberikan kemuliaanku kepada siapa pun.” Yehuwa sajalah yang berhak mengatakan, ”Akulah yang pertama dan akulah yang terakhir, dan tidak ada Allah selain aku.”—Yesaya 42:8; 44:6, 7.
Bangsa-Bangsa yang Ketakutan Percaya kepada Berhala
9-11. Bagaimana reaksi bangsa-bangsa terhadap gerak maju Kores?
9 Kemudian Yesaya menggambarkan reaksi bangsa-bangsa terhadap penakluk yang akan datang ini, ”Pulau-pulau melihat dan mulai takut. Ujung-ujung bumi mulai gemetar. Mereka mendekat dan terus datang. Masing-masing menolong temannya, dan yang seorang akan mengatakan kepada saudaranya, ’Jadilah kuat’. Maka perajin menguatkan perajin logam; orang yang meratakan dengan palu penempa menguatkan dia yang memalu berulang-ulang di landasan, dengan mengatakan tentang patrian, ’Itu baik’. Akhirnya orang mengokohkannya dengan paku agar itu tidak dapat digoyahkan.”—Yesaya 41:5-7.
10 Yehuwa melihat 200 tahun ke depan dan meninjau situasi dunia kelak. Bala tentara Kores yang perkasa bergerak dengan sangat cepat, menaklukkan semua yang melawannya. Bangsa-bangsa—bahkan penduduk pulau-pulau, orang-orang yang berada di tempat-tempat yang terjauh—gemetar pada waktu ia datang. Dalam ketakutan mereka bersatu melawan pribadi yang Yehuwa panggil dari arah timur untuk melaksanakan penghakiman. Mereka berupaya untuk saling mendukung, dengan mengatakan, ”Jadilah kuat.”
11 Para perajin bekerja sama membentuk ilah-ilah berhala untuk membebaskan bangsa mereka. Tukang kayu membuat sebuah rangka dari kayu, kemudian ia meminta tukang emas untuk melapisinya dengan logam, mungkin dengan emas. Pematung meratakan lempeng logam itu dengan palu dan menyukai hasil patriannya. Mungkin dengan maksud menyindir, dikatakan bahwa benda itu dikokohkan dengan paku agar tidak goyah atau kelihatan tidak kuat seperti berhala Dagon yang roboh di depan tabut Yehuwa.—1 Samuel 5:4.
Jangan Takut!
12. Bagaimana Yehuwa menenteramkan hati bangsa Israel?
12 Kemudian Yehuwa mengalihkan perhatian kepada umat-Nya. Tidak seperti bangsa-bangsa yang percaya kepada berhala-berhala yang tak bernyawa, orang-orang yang percaya kepada Allah yang benar tidak perlu takut. Yehuwa mulai menenteramkan hati mereka dengan mengingatkan bahwa Israel adalah keturunan sahabat-Nya, Abraham. Melalui kata-kata yang sangat lembut dalam ayat-ayat ini, Yesaya melaporkan kata-kata Yehuwa, ”Hai, Israel, engkau adalah hambaku, engkau, hai, Yakub, yang telah kupilih, benih Abraham, sahabatku; engkau, yang telah kuambil dari ujung-ujung bumi, dan engkau, yang telah kupanggil bahkan dari bagian-bagiannya yang paling jauh. Maka aku mengatakan kepadamu, ’Engkaulah hambaku; aku telah memilih engkau, dan aku tidak menolak engkau. Jangan takut, karena aku menyertai engkau. Jangan melihat ke sana kemari, karena akulah Allahmu. Aku akan membentengi engkau. Aku benar-benar akan menolongmu. Aku benar-benar akan terus memegangmu erat-erat dengan tangan kanan keadilbenaranku.’”—Yesaya 41:8-10.
13. Mengapa kata-kata Yehuwa merupakan penghiburan bagi orang-orang Yahudi tawanan?
13 Betapa menghiburnya kata-kata ini bagi orang-orang Yahudi yang setia yang ditawan di negeri asing! Sungguh menguatkan untuk mendengar Yehuwa menyebut mereka ”hambaku” sementara mereka berstatus orang buangan, sebagai hamba raja Babilon! (2 Tawarikh 36:20) Meskipun Yehuwa akan mendisiplin mereka karena ketidaksetiaan mereka, Ia tidak akan menolak mereka. Israel adalah milik Yehuwa, bukan milik Babilon. Hamba-hamba Allah tidak perlu gemetar pada waktu Kores datang menyerang. Yehuwa akan menyertai umat-Nya untuk membantu mereka.
14. Bagaimana kata-kata Yehuwa kepada Israel menghibur hamba-hamba Allah dewasa ini?
14 Kata-kata itu menenteramkan dan menguatkan hamba-hamba Allah bahkan sampai pada zaman kita. Pada tahun 1918, mereka sangat rindu untuk mengetahui kehendak Yehuwa bagi mereka. Mereka mendambakan pembebasan dari penawanan rohani. Dewasa ini, kita merindukan kelepasan dari berbagai tekanan yang ditimpakan ke atas kita oleh Setan, dunia ini, dan ketidaksempurnaan kita. Namun, kita bersyukur bahwa Yehuwa mengetahui dengan tepat kapan dan bagaimana Ia akan bertindak demi umat-Nya. Seperti anak kecil, kita memegang tangan-Nya yang perkasa, yakin bahwa Ia akan menolong kita untuk mengatasi berbagai tekanan itu. (Mazmur 63:7, 8) Yehuwa sangat menyayangi orang-orang yang melayani-Nya. Ia mendukung kita dewasa ini sebagaimana Ia mendukung umat-Nya melewati masa sulit pada tahun 1918-19 dan sebagaimana Ia mendukung orang-orang Israel yang setia pada zaman dahulu.
15, 16. (a) Apa yang akan terjadi atas musuh-musuh Israel, dan bagaimana Israel sama seperti seekor cacing? (b) Kata-kata Yehuwa khususnya membesarkan hati dewasa ini mengingat akan ada serangan apa?
15 Perhatikanlah apa yang Yehuwa selanjutnya katakan melalui Yesaya, ”’Lihat! Mereka semua yang panas hati terhadapmu akan menjadi malu dan direndahkan. Orang-orang yang berselisih denganmu akan menjadi tidak berarti dan akan binasa. Engkau akan mencari mereka, tetapi engkau tidak akan menemukan mereka, yaitu orang-orang yang berkelahi melawan engkau. Mereka akan menjadi seperti sesuatu yang tidak ada dan hampa, yaitu orang-orang yang berperang melawan engkau. Karena akulah Yehuwa, Allahmu, yang memegang erat tangan kananmu, Pribadi yang berfirman kepadamu, ”Jangan takut. Akulah yang akan menolong engkau.” Jangan takut, hai, si cacing Yakub, hai, orang Israel. Akulah yang akan menolong engkau,’ demikian ucapan Yehuwa, Pribadi Yang Membelimu Kembali, Pribadi Kudus Israel.”—Yesaya 41:11-14.
16 Musuh-musuh Israel tidak akan menang. Orang-orang yang panas hati terhadap Israel akan menjadi malu. Orang-orang yang berperang melawan dia akan binasa. Sekalipun orang-orang Israel tawanan tampak lemah dan tidak berdaya seperti cacing yang menggeliat-geliat dalam debu, Yehuwa akan menolong mereka. Hal ini sungguh membesarkan hati orang-orang Kristen sejati selama ”hari-hari terakhir” seraya mereka menghadapi perlawanan sengit dari banyak orang di dunia ini! (2 Timotius 3:1) Dan, betapa menguatkannya janji Yehuwa ini mengingat serangan yang akan datang dari Setan, yang disebut dalam nubuat sebagai ”Gog dari tanah Magog”! Di bawah serangan buas Gog, umat Yehuwa akan tampak tidak berdaya seperti cacing—sebuah bangsa yang ”tinggal tanpa tembok” dan bahkan tidak memiliki ”palang dan pintu”. Akan tetapi, orang-orang yang berharap pada Yehuwa tidak perlu goyah karena takut. Yang Mahakuasa sendiri akan berperang untuk membebaskan mereka.—Yehezkiel 38:2, 11, 14-16, 21-23; 2 Korintus 1:3.
Penghiburan untuk Israel
17, 18. Bagaimana Yesaya menjelaskan bahwa Israel akan diberi kekuatan, dan kita dapat yakin akan penggenapan apa?
17 Yehuwa terus menghibur umat-Nya, ”Lihat! Aku telah membuatmu menjadi papan pengirik, alat pengirik baru yang bergigi di dua sisi. Engkau akan menginjak-injak gunung-gunung dan meremukkannya; dan bukit-bukit akan kaubuat seperti sekam. Engkau akan menampi mereka, dan angin akan membawa mereka pergi, dan badai pun akan menerbangkan mereka ke berbagai arah. Tetapi engkau akan bersukacita karena Yehuwa. Karena Pribadi Kudus Israel, engkau akan memegahkan diri.”—Yesaya 41:15, 16.
18 Kekuatan akan diberikan kepada Israel untuk bertindak dan, secara rohani, menaklukkan musuh-musuh mereka yang bagaikan gunung. Pada waktu kembali dari pembuangan, Israel akan menang atas musuh-musuh yang berupaya menghentikan pembangunan kembali bait dan tembok-tembok Yerusalem. (Ezra 6:12; Nehemia 6:16) Namun, kata-kata Yehuwa akan digenapi dalam skala yang besar atas ”Israel milik Allah”. (Galatia 6:16) Yesus berjanji kepada orang-orang Kristen terurap, ”Kepada dia yang menang dan berpegang pada perbuatanku terus sampai ke akhir, aku akan memberikan wewenang atas bangsa-bangsa, dan dia akan menggembalakan orang-orang dengan tongkat besi, seperti yang aku terima dari Bapakku, sehingga mereka itu dihancurluluhkan seperti bejana tanah liat.” (Penyingkapan 2:26, 27) Pasti saatnya akan tiba manakala saudara-saudara Kristus yang dibangkitkan ke kemuliaan surgawi akan berperan serta dalam membinasakan musuh-musuh Allah Yehuwa.—2 Tesalonika 1:7, 8; Penyingkapan 20:4, 6.
19, 20. Apa yang Yesaya tulis tentang pemulihan Israel menjadi tempat yang indah, dan bagaimana hal ini digenapi?
19 Dengan bahasa kiasan, Yehuwa kemudian meneguhkan kembali janji-Nya untuk membawa kelegaan bagi umat-Nya. Yesaya menulis, ”Orang yang menderita dan orang miskin mencari air, tetapi tidak ada. Karena haus, lidah mereka menjadi kering. Aku, Yehuwa, akan menjawab mereka. Aku, Allah Israel, tidak akan meninggalkan mereka. Di atas bukit-bukit yang gundul aku akan membuat sungai-sungai memancar, demikian juga mata-mata air di tengah-tengah dataran lembah. Aku akan membuat padang belantara menjadi kolam air, dan daerah gersang menjadi sumber-sumber air. Di padang belantara aku akan menanam pohon aras, akasia, mirtel dan pohon minyak. Di padang gurun aku akan menempatkan pohon juniper, as dan juga cemara; supaya orang melihat, mengetahui, memperhatikan dan juga memahami, bahwa tangan Yehuwa-lah yang telah melakukan hal ini, dan Pribadi Kudus Israel-lah yang menciptakannya.”—Yesaya 41:17-20.
20 Sekalipun orang-orang Israel buangan tinggal di ibu kota kuasa dunia yang kaya, bagi mereka tempat itu bagaikan gurun yang gersang. Mereka merasa seperti Daud ketika ia bersembunyi dari Raja Saul. Pada tahun 537 SM, Yehuwa membuka jalan bagi mereka untuk kembali ke Yehuda dan membangun kembali bait-Nya di Yerusalem, dengan demikian memulihkan ibadat murni. Kemudian, Yehuwa memberkati mereka. Dalam nubuatnya yang belakangan, Yesaya menubuatkan, ”Yehuwa pasti akan menghibur Zion. Ia pasti akan menghibur semua tempatnya yang dihancurkan, dan ia akan membuat padang belantaranya menjadi seperti Eden dan padang gurunnya seperti taman Yehuwa.” (Yesaya 51:3) Hal ini benar-benar terjadi setelah orang-orang Yahudi kembali ke tanah asal mereka.
21. Pemulihan apa yang terjadi pada zaman modern, dan apa yang akan terjadi di masa depan?
21 Hal yang sama terjadi pada zaman modern ketika Kores yang Lebih Besar, Yesus Kristus, membebaskan para pengikutnya yang terurap dari penawanan rohani sehingga mereka dapat mengupayakan pemulihan ibadat murni. Orang-orang yang setia ini menerima berkat berupa firdaus rohani yang kaya, suatu taman Eden kiasan. (Yesaya 11:6-9; 35:1-7) Tidak lama lagi, pada waktu Allah membinasakan musuh-musuh-Nya, seluruh bumi akan diubah menjadi firdaus jasmani, sebagaimana yang Yesus janjikan kepada penjahat di tiang siksaan.—Lukas 23:43.
Tantangan kepada Musuh-Musuh Israel
22. Dengan kata-kata apa Yehuwa kembali menantang bangsa-bangsa?
22 Kemudian Yehuwa kembali ke persengketaan-Nya dengan bangsa-bangsa dan ilah-ilah berhala mereka, ”’Ajukan perkaramu yang dipersengketakan,’ kata Yehuwa. ’Ajukan argumen-argumenmu,’ kata Raja atas Yakub. ’Ajukan dan beri tahu kami hal-hal yang akan terjadi. Hal-hal yang pertama—apa saja hal-hal itu—beri tahukanlah, agar kami mencamkannya dalam hati dan mengetahui masa depan dari itu semua. Atau buatlah kami mendengar tentang hal-hal yang akan datang. Beri tahukanlah hal-hal yang akan datang setelah itu, agar kami tahu bahwa kamu adalah allah. Ya, lakukanlah apa yang baik atau apa yang buruk, agar kami dapat menatapnya dan juga melihatnya. Lihat! Kamu adalah sesuatu yang tidak ada, dan hasil pekerjaanmu hampa. Siapa pun yang memilihmu memuakkan.’” (Yesaya 41:21-24) Apakah allah-allah bangsa-bangsa dapat bernubuat dengan tepat sehingga dapat membuktikan bahwa mereka memiliki pengetahuan adikodrati? Kalau mereka memang sanggup, pasti ada hasilnya, entah baik atau buruk, untuk mendukung pernyataan mereka. Namun kenyataannya, ilah-ilah berhala tidak dapat menghasilkan apa-apa; mereka seperti sesuatu yang tidak ada.
23. Mengapa Yehuwa, melalui nabi-nabi-Nya, terus mengutuk berhala-berhala?
23 Pada zaman kita, mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa Yehuwa, melalui Yesaya dan nabi-nabi lain, menghabiskan begitu banyak waktu untuk menyatakan betapa bodohnya penyembahan berhala itu. Kesia-siaan berhala-berhala buatan manusia sudah jelas di mata banyak orang dewasa ini. Akan tetapi, bila sebuah sistem kepercayaan palsu sudah mapan dan diterima di mana-mana, sulitlah untuk mencabutnya dari pikiran para penganutnya. Banyak kepercayaan modern sama tidak masuk akalnya dengan kepercayaan bahwa patung-patung yang tak bernyawa adalah benar-benar allah. Namun, orang-orang berpaut pada kepercayaan-kepercayaan seperti itu sekalipun banyak argumen kuat yang menentangnya. Setelah berkali-kali mendengar kebenaran, barulah beberapa orang tergerak untuk melihat betapa berhikmatnya percaya kepada Yehuwa.
24, 25. Bagaimana Yehuwa kembali menyebut nama Kores, dan hal ini mengingatkan kita tentang nubuat lain apa?
24 Yehuwa kembali menyebut nama Kores, ”Aku telah membangkitkan seseorang dari utara, dan ia akan datang. Dari arah terbitnya matahari ia akan berseru kepada namaku. Ia akan mendatangi wakil-wakil penguasa seakan-akan mereka adalah tanah liat dan ia akan menjadi seperti tukang tembikar yang menginjak-injak bahan yang basah.” (Yesaya 41:25)d Berbeda dengan allah-allah bangsa-bangsa, Yehuwa dapat mencapai banyak hal. Pada waktu membawa Kores dari timur, dari ”arah terbitnya matahari”, Allah akan mempertunjukkan kesanggupan-Nya untuk meramalkan dan kemudian membentuk masa depan untuk menggenapi ramalan-Nya.
25 Kata-kata ini mengingatkan kita kepada uraian nubuat rasul Yohanes mengenai raja-raja yang akan bangkit untuk bertindak pada zaman kita. Di Penyingkapan 16:12, kita membaca bahwa jalan akan disiapkan ”bagi raja-raja yang datang dari arah terbitnya matahari”. Raja-raja ini tidak lain adalah Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. Sebagaimana Kores membebaskan umat Allah dahulu, raja-raja yang jauh lebih perkasa ini akan memusnahkan musuh-musuh Yehuwa dan menuntun umat-Nya melalui kesengsaraan besar untuk memasuki dunia baru keadilbenaran.—Mazmur 2:8, 9; 2 Petrus 3:13; Penyingkapan 7:14-17.
Yehuwa Adalah yang Paling Hebat!
26. Pertanyaan apa yang kemudian Yehuwa ajukan, dan apakah itu dijawab?
26 Sekali lagi, Yehuwa memberitakan kebenaran bahwa Ia sajalah Allah yang benar. Ia bertanya, ”Siapa yang memberitahukan sesuatu dari permulaan, sehingga kami mengetahuinya, atau sejak masa lampau, sehingga kami mengatakan ’Ia benar’? Sesungguhnya tidak ada yang memberi tahu. Tidak ada yang membuat orang mendengarnya. Tidak ada yang mendengar perkataan apa pun darimu.” (Yesaya 41:26) Tidak ada ilah berhala yang mengumumkan kedatangan seorang penakluk untuk membebaskan orang-orang yang percaya kepada ilah tersebut. Allah-allah semacam itu tidak bernyawa, bisu. Mereka sama sekali bukan allah.
27, 28. Kebenaran penting apa ditandaskan dalam ayat-ayat penutup Yesaya 41, dan hanya siapa yang mengumumkannya?
27 Setelah melaporkan kata-kata nubuat Yehuwa yang menggemparkan ini, Yesaya menandaskan suatu kebenaran yang penting, ”Yang pertama mengatakan kepada Zion, ’Lihat! Itu mereka!’ dan kepada Yerusalem aku akan memberikan pembawa kabar baik. Aku terus melihat, dan tidak ada seorang pun; dan dari semua ini juga tidak ada yang memberi nasihat. Aku terus bertanya kepada mereka, agar mereka memberi jawaban. Lihat! Mereka semua adalah sesuatu yang tidak ada. Pekerjaan mereka hampa. Patung-patung tuangan mereka adalah angin dan kesia-siaan.”—Yesaya 41:27-29.
28 Yehuwa-lah yang terunggul. Dia yang paling hebat! Dia adalah Allah yang benar, yang mengumumkan kebebasan umat-Nya, membawa kabar baik kepada mereka. Dan, hanya Saksi-Saksi-Nya yang mengumumkan kebesaran-Nya kepada bangsa-bangsa. Dengan nada mencemooh, Yehuwa mengecam orang-orang yang percaya akan penyembahan berhala, menganggap berhala-berhala mereka seperti ”angin dan kesia-siaan”. Sungguh suatu alasan yang kuat untuk berpaut pada Allah yang benar! Hanya Yehuwa yang layak mendapat kepercayaan kita.
[Catatan Kaki]
c Kores yang Lebih Besar, yang pada tahun 1919 membebaskan ”Israel milik Allah” dari penawanan rohani, tidak lain adalah Yesus Kristus, yang bertakhta sebagai Raja Kerajaan surgawi Allah sejak tahun 1914.—Galatia 6:16.
d Sekalipun tanah asal Kores terletak di sebelah timur Babilon, ketika ia mengadakan serangan terakhir terhadap kota itu, ia datang dari utara, dari Asia Kecil.
[Gambar di hlm. 19]
Kores, meskipun ia seorang kafir, dipilih untuk melakukan pekerjaan Allah
[Gambar di hlm. 21]
Bangsa-bangsa percaya kepada berhala-berhala yang tak bernyawa
[Gambar di hlm. 27]
Israel, seperti ”papan pengirik”, akan ’meremukkan gunung-gunung’