-
Agama Palsu—Akhirnya yang Dramatis DinubuatkanNubuat Yesaya—Terang bagi Seluruh Umat Manusia II
-
-
9. Mengapa Yehuwa menjadi marah kepada orang Yahudi?
9 Mengapa pada awalnya Babilon dibiarkan menyakiti umat Allah? Yehuwa menjelaskan, ”Aku menjadi marah kepada umatku. Aku menodai milik pusakaku, lalu aku menyerahkan mereka ke tanganmu.” (Yesaya 47:6a) Yehuwa memiliki alasan kuat untuk marah terhadap orang Yahudi. Sebelumnya, Ia telah memperingatkan mereka bahwa ketidaktaatan kepada Hukum-Nya akan menyebabkan mereka diusir dari negeri mereka. (Ulangan 28:64) Sewaktu mereka jatuh ke dalam penyembahan berhala dan perbuatan seks yang amoral, Yehuwa dengan pengasih mengutus nabi-nabi untuk membantu memulihkan mereka kepada ibadat murni. Namun, ”mereka terus mempermainkan para utusan dari Allah yang benar itu dan memandang rendah firmannya serta mencemooh nabi-nabinya, sehingga kemurkaan Yehuwa bangkit terhadap umatnya, hingga tidak dapat disembuhkan lagi”. (2 Tawarikh 36:16) Oleh karena itu, Allah membiarkan milik pusaka-Nya, Yehuda, dinodai sewaktu Babilon menyerbu negeri itu dan mencemari bait kudus-Nya.—Mazmur 79:1; Yehezkiel 24:21.
10, 11. Mengapa Yehuwa menjadi marah terhadap Babilon, meskipun Ia menghendaki agar bangsa ini menaklukkan umat-Nya?
10 Mengingat hal itu, bukankah Babilon semata-mata menjalankan kehendak Allah sewaktu ia memperbudak orang-orang Yahudi? Tidak, karena Allah mengatakan, ”Engkau tidak memperlihatkan belas kasihan kepada mereka. Bagi orang tua engkau membuat kukmu berat sekali.
-
-
Agama Palsu—Akhirnya yang Dramatis DinubuatkanNubuat Yesaya—Terang bagi Seluruh Umat Manusia II
-
-
Allah tidak memerintahkan Babilon untuk bertindak dengan kekejaman yang berlebihan, tanpa belas kasihan ”terhadap orang-orang tua”. (Ratapan 4:16; 5:12) Ia juga tidak menyuruh mereka untuk mencari kesenangan sadistis dengan mencemooh tawanan Yahudi mereka.—Mazmur 137:3.
-