Pasal Delapan
Agama Palsu—Akhirnya yang Dramatis Dinubuatkan
1, 2. (a) Menurut beberapa orang, mengapa tampaknya mustahil bahwa segera akan ada perubahan yang radikal dalam iklim agama di dunia? (b) Bagaimana kita tahu bahwa kata-kata Yesaya pasal 47 memiliki penerapan di masa depan? (c) Mengapa ”Babilon Besar” adalah sebutan yang cocok bagi semua agama palsu?
”AGAMA Bangkit Lagi.” Itulah berita yang diumumkan sebuah artikel dalam The New York Times Magazine. Artikel ini memperlihatkan bahwa agama tampaknya masih memiliki cengkeraman yang kuat dalam hati dan pikiran jutaan orang. Oleh karena itu, mungkin sulit dipercaya bahwa suatu perubahan yang radikal akan terjadi dalam iklim agama di dunia ini. Namun, perubahan itu diperlihatkan dalam Yesaya pasal 47.
2 Kata-kata Yesaya digenapi 2.500 tahun yang lalu. Akan tetapi, kata-kata yang dicatat di Yesaya 47:8 dikutip dalam buku Penyingkapan dan memiliki penerapan di masa depan. Di sana, Alkitab menubuatkan akhir dari organisasi yang seperti pelacur yang disebut ”Babilon Besar”—imperium agama palsu sedunia. (Penyingkapan 16:19) Sebutan ”Babilon” untuk agama-agama palsu dunia ini cocok, karena Babilon kuno memang merupakan tempat mulainya agama palsu. Dari sana, agama palsu menyebar ke empat penjuru bumi. (Kejadian 11:1-9) Doktrin-doktrin agama yang berasal dari Babilon, seperti jiwa yang tidak berkematian, api neraka, dan penyembahan allah tritunggal, dianut oleh hampir semua agama, termasuk Susunan Kristen.a Apakah nubuat Yesaya memberikan pemahaman tentang nasib agama kelak?
Babilon Direndahkan sampai ke Debu
3. Gambarkan besarnya Kuasa Dunia Babilon.
3 Dengarkanlah pernyataan ilahi yang menggugah ini, ”Turunlah dan duduklah dalam debu, hai, anak dara Babilon. Duduklah di tanah yang tidak bertakhta, hai, putri orang Khaldea. Karena orang tidak lagi akan menyebut engkau lembut dan halus.” (Yesaya 47:1) Selama bertahun-tahun, Babilon telah dinobatkan sebagai kuasa dunia yang berjaya. Ia telah menjadi ”hiasan kerajaan-kerajaan”—pusat agama, perdagangan, dan militer yang bertumbuh pesat. (Yesaya 13:19) Pada puncak kejayaan Babilon, imperiumnya menjangkau hingga perbatasan Mesir di selatan. Dan, sewaktu ia mengalahkan Yerusalem pada tahun 607 SM, Allah sendiri seolah-olah tidak dapat menghentikan penaklukannya! Oleh sebab itu, ia memandang dirinya sebagai ”anak dara”, seseorang yang tidak pernah mengalami serbuan bangsa asing.b
4. Apa yang akan dialami Babilon?
4 Akan tetapi, ”anak dara” yang sombong ini akan digulingkan dari takhtanya sebagai kuasa dunia yang tak terkalahkan dan dipaksa ’duduk dalam debu’, dalam kehinaan. (Yesaya 26:5) Ia tidak akan lagi dianggap ”lembut dan halus” bak seorang ratu yang dimanja. Oleh karena itu, Yehuwa memerintahkan, ”Ambillah kilangan tangan dan gilinglah tepung. Singkapkan selubungmu. Tanggalkan rok yang berjuntai itu. Singkapkan betismu. Seberangilah sungai-sungai.” (Yesaya 47:2) Setelah memperbudak seluruh bangsa Yehuda, Babilon sendiri akan diperlakukan sebagai budak! Orang-orang Media dan Persia, yang menggulingkannya dari tampuk kekuasaan, akan memaksanya melakukan pekerjaan hina untuk mereka.
5. (a) Bagaimana Babilon akan dilucuti ’selubung dan roknya yang berjuntai’? (b) Apa yang mungkin diperlihatkan oleh perintah yang diberikan kepadanya untuk ’menyeberangi sungai-sungai’?
5 Dengan demikian, Babilon akan dilucuti ’selubung dan roknya yang berjuntai’ dan kehilangan semua sisa kebesaran dan kehormatannya. ”Seberangilah sungai-sungai,” demikian perintah para pemberi tugas kepadanya. Barangkali, beberapa orang Babilon akan diperintahkan untuk bekerja rodi. Atau, mungkin nubuat ini memaksudkan bahwa ada orang-orang yang secara harfiah akan dipaksa menyeberangi sungai sewaktu mereka dibawa ke pembuangan. Apa pun yang terjadi, Babilon tidak akan lagi berjalan dengan anggun bak seorang ratu yang diusung atau ditandu untuk menyeberangi sungai. Sebaliknya, ia akan menjadi seperti seorang budak yang harus melanggar kesopanan, mengangkat roknya dan menyingkapkan betisnya agar dapat menyeberangi sungai. Sungguh memalukan!
6. (a) Dalam arti apa ketelanjangan Babilon akan disingkapkan? (b) Bagaimana Allah ”tidak akan menemui seorang manusia pun dengan ramah”? (Lihat catatan kaki.)
6 Yehuwa melanjutkan ejekan-Nya, ”Engkau harus menyingkapkan auratmu. Juga, celamu harus terlihat. Pembalasan, itulah yang akan kulakukan, dan aku tidak akan menemui seorang manusia pun dengan ramah.” (Yesaya 47:3)c Ya, Babilon akan menderita malu dan kehinaan. Kefasikan dan kekejamannya terhadap umat Allah akan disingkapkan secara terbuka. Tidak seorang manusia pun dapat menghalangi pembalasan Allah!
7. (a) Bagaimana orang-orang Yahudi buangan menanggapi berita tentang kejatuhan Babilon? (b) Bagaimana Yehuwa akan membeli kembali umat-Nya?
7 Setelah ditawan di Babilon yang perkasa selama 70 tahun, umat Allah akan sangat bersukacita melihat kejatuhannya. Mereka akan berseru, ”Ada Pribadi yang membeli kita kembali. Yehuwa yang berbala tentara, itulah namanya, Pribadi Kudus Israel.” (Yesaya 47:4) Di bawah Hukum Musa, jika seorang Israel menjual dirinya sebagai budak untuk melunasi utang-utangnya, orang yang berhak membeli kembali (seorang yang bertalian darah dengannya) dapat membelinya, atau menebusnya, dari perbudakan. (Imamat 25:47-54) Karena orang-orang Yahudi telah dijual kepada perbudakan di Babilon, mereka perlu dibeli kembali, atau dibebaskan. Bagi para budak, penaklukan biasanya hanya berarti berganti majikan. Namun, Yehuwa akan menggerakkan si penakluk, Raja Kores, untuk membebaskan orang-orang Yahudi dari perbudakan. Mesir, Etiopia, dan Seba akan diberikan kepada Kores sebagai ”tebusan” untuk menggantikan orang-orang Yahudi. (Yesaya 43:3) Dengan tepat, Penebus Israel disebut ”Yehuwa yang berbala tentara”. Pasukan militer Babilon yang tampak kuat tidak akan ada artinya bila dibandingkan dengan pasukan malaikat Yehuwa yang tidak kelihatan.
Buah Kekejaman
8. Dalam arti apa Babilon ’masuk ke dalam kegelapan’?
8 Yehuwa melanjutkan kecaman-Nya yang bersifat nubuat terhadap Babilon ”Duduklah dengan senyap dan masuklah ke dalam kegelapan, hai, putri orang Khaldea; karena orang tidak lagi akan menyebut engkau Majikan Perempuan Kerajaan-Kerajaan.” (Yesaya 47:5) Kelak hanya ada kegelapan dan kesuraman bagi Babilon. Ia tidak lagi menguasai kerajaan-kerajaan lain sebagai majikan perempuan yang kejam.—Yesaya 14:4.
9. Mengapa Yehuwa menjadi marah kepada orang Yahudi?
9 Mengapa pada awalnya Babilon dibiarkan menyakiti umat Allah? Yehuwa menjelaskan, ”Aku menjadi marah kepada umatku. Aku menodai milik pusakaku, lalu aku menyerahkan mereka ke tanganmu.” (Yesaya 47:6a) Yehuwa memiliki alasan kuat untuk marah terhadap orang Yahudi. Sebelumnya, Ia telah memperingatkan mereka bahwa ketidaktaatan kepada Hukum-Nya akan menyebabkan mereka diusir dari negeri mereka. (Ulangan 28:64) Sewaktu mereka jatuh ke dalam penyembahan berhala dan perbuatan seks yang amoral, Yehuwa dengan pengasih mengutus nabi-nabi untuk membantu memulihkan mereka kepada ibadat murni. Namun, ”mereka terus mempermainkan para utusan dari Allah yang benar itu dan memandang rendah firmannya serta mencemooh nabi-nabinya, sehingga kemurkaan Yehuwa bangkit terhadap umatnya, hingga tidak dapat disembuhkan lagi”. (2 Tawarikh 36:16) Oleh karena itu, Allah membiarkan milik pusaka-Nya, Yehuda, dinodai sewaktu Babilon menyerbu negeri itu dan mencemari bait kudus-Nya.—Mazmur 79:1; Yehezkiel 24:21.
10, 11. Mengapa Yehuwa menjadi marah terhadap Babilon, meskipun Ia menghendaki agar bangsa ini menaklukkan umat-Nya?
10 Mengingat hal itu, bukankah Babilon semata-mata menjalankan kehendak Allah sewaktu ia memperbudak orang-orang Yahudi? Tidak, karena Allah mengatakan, ”Engkau tidak memperlihatkan belas kasihan kepada mereka. Bagi orang tua engkau membuat kukmu berat sekali. Engkau terus mengatakan, ’Sampai waktu yang tidak tertentu aku akan menjadi Majikan Perempuan, selama-lamanya.’ Engkau tidak mencamkan hal-hal ini dalam hatimu; engkau tidak mengingat akhir dari perkara ini.” (Yesaya 47:6b, 7) Allah tidak memerintahkan Babilon untuk bertindak dengan kekejaman yang berlebihan, tanpa belas kasihan ”terhadap orang-orang tua”. (Ratapan 4:16; 5:12) Ia juga tidak menyuruh mereka untuk mencari kesenangan sadistis dengan mencemooh tawanan Yahudi mereka.—Mazmur 137:3.
11 Babilon tidak mengerti bahwa kendalinya atas orang-orang Yahudi hanya bersifat sementara. Ia telah mengabaikan peringatan Yesaya bahwa, pada waktunya, Yehuwa akan membebaskan umat-Nya. Ia bertindak seolah-olah ia berhak menjajah orang-orang Yahudi secara permanen dan terus menjadi majikan perempuan atas bangsa-bangsa jajahannya untuk selama-lamanya. Ia tidak mengindahkan pernyataan bahwa akan ada ”akhir” bagi pemerintahannya yang menindas!
Kejatuhan Babilon Dinubuatkan
12. Mengapa Babilon disebut ”wanita yang mencintai kesenangan”?
12 Yehuwa menyatakan, ”Maka sekarang, dengarlah hal ini, hai, wanita yang mencintai kesenangan, pribadi yang duduk dengan aman, pribadi yang mengatakan dalam hatinya, ’Aku, dan tidak ada yang lain. Aku tidak akan duduk sebagai seorang janda, dan aku tidak akan mengenal perasaan kehilangan anak-anak.’” (Yesaya 47:8) Babilon terkenal sebagai pengejar kesenangan. Sejarawan abad kelima SM, Herodotus, menceritakan ”kebiasaan paling hina” yang dilakukan orang-orang Babilon, yaitu, semua wanita diharuskan melacurkan diri untuk menghormati dewi cinta. Demikian pula, sejarawan zaman dulu, Curtius, mengatakan, ”Perilaku kota itu adalah yang terbejat dari yang bejat; kebobrokan seluruh sistemnya telah begitu parah sehingga masyarakat selalu dirangsang dan dipikat untuk memuaskan nafsunya.”
13. Bagaimana hasrat Babilon untuk mengejar kesenangan mempercepat kejatuhannya?
13 Kecintaan Babilon akan pengejaran kesenanganlah yang kemudian mempercepat kejatuhannya. Pada malam kejatuhannya, raja dan para pembesarnya akan berpesta-pora, bermabuk-mabukan. Oleh karena itu, mereka tidak mengindahkan bala tentara Media-Persia yang menyerang kota itu. (Daniel 5:1-4) Babilon ”duduk dengan aman”, membayangkan bahwa tembok-tembok dan parit-paritnya yang tampak tak tertaklukkan akan melindunginya dari serbuan musuh. Ia membatin bahwa ”tidak ada yang lain” yang dapat menggeser dia dari posisinya yang tinggi. Ia tidak membayangkan bahwa ia akan menjadi ”seorang janda”, kehilangan penguasa imperiumnya serta ”anak-anak”, atau rakyatnya. Meskipun begitu, tidak ada tembok yang dapat melindunginya dari tangan Allah Yehuwa yang menuntut balas! Belakangan, Yehuwa akan mengatakan, ”Sekalipun Babilon naik ke langit dan sekalipun ia membuat kekuatannya tidak terhampiri, di tempat yang sangat tinggi, dariku para penjarah akan datang kepadanya.”—Yeremia 51:53.
14. Bagaimana Babilon akan menderita ”kehilangan anak-anak dan keadaan menjadi janda”?
14 Apa yang akan terjadi atas Babilon? Yehuwa melanjutkan, ”Tetapi atasmu dua hal ini akan menimpamu, dalam satu hari: kehilangan anak-anak dan keadaan menjadi janda. Dalam takarannya yang penuh itu semua akan menimpamu, karena berlimpahnya sihirmu, karena sangat kuatnya jampi-jampimu.” (Yesaya 47:9) Ya, supremasi Babilon sebagai kuasa dunia akan tiba-tiba berakhir. Di negeri-negeri Timur pada zaman dahulu, menjadi janda dan kehilangan anak-anak adalah pengalaman yang paling menyengsarakan bagi seorang wanita. Kita tidak tahu berapa banyak ’anak’ Babilon yang tewas pada malam kejatuhannya.d Namun, pada akhirnya, kota itu akan ditelantarkan sama sekali. (Yeremia 51:29) Ia juga akan mengalami keadaan sebagai janda dalam arti bahwa raja-rajanya akan digulingkan.
15. Selain kekejaman Babilon terhadap orang-orang Yahudi, untuk alasan tambahan apa Yehuwa murka kepadanya?
15 Namun, penganiayaan Babilon atas orang-orang Yahudi bukan satu-satunya alasan di balik murka Yehuwa. ’Jampi-jampinya yang sangat kuat’ juga membangkitkan kemarahan-Nya. Hukum Allah kepada Israel mengutuk praktek spiritisme; sedangkan Babilon sangat tergila-gila akan ilmu gaib. (Ulangan 18:10-12; Yehezkiel 21:21) Buku Social Life Among the Assyrians and Babylonians mengatakan bahwa orang-orang Babilon ”senantiasa dicekam ketakutan akan banyak sekali hantu yang mereka percaya berada di sekitar mereka”.
Mengandalkan Kejahatan
16, 17. (a) Bagaimana Babilon ’mengandalkan kejahatannya’? (b) Mengapa kebinasaan Babilon tak terelakkan?
16 Apakah para peramal Babilon akan menyelamatkan bangsa itu? Yehuwa menjawab, ”Engkau terus mengandalkan kejahatanmu. Engkau mengatakan, ’Tidak ada yang melihat aku.’ Hikmatmu dan pengetahuanmu—inilah yang membawamu pergi; dan engkau terus mengatakan dalam hatimu, ’Aku, dan tidak ada yang lain.’” (Yesaya 47:10) Babilon menganggap bahwa melalui hikmat duniawi dan hikmat agamanya, keperkasaan militernya, dan kekejamannya yang licik, ia dapat mempertahankan kedudukannya sebagai kuasa dunia. Ia merasa bahwa tidak ada yang dapat ”melihat” dia, yaitu, menuntut pertanggungjawabannya atas semua tindakannya yang fasik. Ia juga tidak melihat adanya saingan yang sedang mengancam. ”Aku, dan tidak ada yang lain,” demikian ia membatin.
17 Namun, melalui salah seorang nabi-Nya, Yehuwa memperingatkan, ”Dapatkah orang disembunyikan di tempat-tempat persembunyian dan aku tidak melihat dia?” (Yeremia 23:24; Ibrani 4:13) Oleh karena itu, Yehuwa menyatakan, ”Ke atasmu malapetaka akan datang; engkau tidak mengetahui mantra apa untuk melawannya. Kesengsaraan akan menimpamu; engkau tidak akan dapat mengelakkannya. Pembinasaan yang tidak kaukenal akan menimpamu secara tiba-tiba.” (Yesaya 47:11) Allah-allah Babilon maupun ”mantra” gaib yang dibacakan para cenayangnya tidak dapat mengelakkan dia dari bencana yang akan datang—bencana yang belum pernah dia alami!
Para Penasihat Babilon Gagal
18, 19. Bagaimana kebergantungan Babilon kepada para penasihatnya terbukti mencelakakan?
18 Dengan sindiran yang tajam, Yehuwa memerintahkan, ”Diamlah, tetaplah pada jampi-jampimu dan dengan sihirmu yang banyak, yang dengannya engkau telah berjerih lelah sejak masa mudamu; mungkin engkau dapat memperoleh manfaat, mungkin engkau dapat membangkitkan rasa takut orang.” (Yesaya 47:12) Babilon ditantang untuk ’diam’, atau tidak berubah, tetap mengandalkan ilmu gaibnya. Bagaimanapun, sebagai suatu bangsa, ia telah berjerih lelah memperkembangkan ilmu gaibnya sejak ’masa mudanya’.
19 Namun, Yehuwa mengolok-oloknya, dengan mengatakan, ”Engkau telah menjadi letih karena banyaknya penasihatmu. Biarlah mereka bangkit, dan menyelamatkan engkau, penyembah langit, pelihat bintang, mereka yang pada bulan-bulan baru membagikan pengetahuan mengenai hal-hal yang akan menimpamu.” (Yesaya 47:13)e Babilon akan menghadapi kegagalan total para penasihatnya. Memang, perkembangan astrologi orang Babilon merupakan hasil pengamatan astronomi selama berabad-abad. Namun, pada malam kejatuhannya, kegagalan yang menyedihkan dari para ahli nujumnya akan menyingkapkan bahwa ilmu tenung adalah sia-sia.—Daniel 5:7, 8.
20. Bagaimana nasib para penasihat Babilon?
20 Yehuwa mengakhiri bagian nubuat ini dengan mengatakan, ”Lihat! Mereka telah menjadi seperti jerami. Api akan membakar habis mereka. Mereka tidak akan menyelamatkan jiwa mereka dari kuasa nyala api. Tidak ada bara api untuk menghangatkan diri, tidak ada cahaya bara api untuk duduk di depannya. Demikianlah kelak mereka bagimu, yaitu orang-orang yang berjerih lelah bersamamu sejak masa mudamu, yaitu tukang-tukang mantramu. Sesungguhnya mereka akan mengembara, masing-masing ke wilayahnya sendiri. Tidak ada seorang pun yang akan menyelamatkan engkau.” (Yesaya 47:14, 15) Ya, api yang bernyala-nyala akan datang ke atas para penasihat palsu ini. Ini bukanlah api yang digunakan orang untuk menghangatkan diri, melainkan api yang membinasakan yang akan menyingkapkan bahwa para penasihat palsu ini seperti jerami yang tidak berguna. Maka, tidak heran jika para penasihat Babilon melarikan diri dengan panik! Dengan lenyapnya pendukung terakhir Babilon, tidak akan ada yang menyelamatkannya. Ia kelak menerima bencana yang sama seperti yang ia timpakan ke atas Yerusalem.—Yeremia 11:12.
21. Bagaimana dan kapan kata-kata nubuat Yesaya menjadi kenyataan?
21 Pada tahun 539 SM, kata-kata yang terilham ini mulai digenapi. Di bawah pimpinan Kores, bala tentara Media dan Persia merebut kota itu, membunuh raja yang ada di sana, Belsyazar. (Daniel 5:1-4, 30) Dalam satu malam, Babilon digulingkan dari posisinya sebagai kuasa dunia. Dengan demikian berakhirlah supremasi Semitik yang telah berlangsung selama berabad-abad, dan sekarang dunia jatuh ke tangan orang Aria. Babilon sendiri mengalami masa kemerosotan selama berabad-abad. Pada abad keempat M, Babilon tidak lebih dari ”timbunan batu”. (Yeremia 51:37) Dengan demikian, nubuat Yesaya digenapi sepenuhnya.
Babilon Zaman Modern
22. Dari kejatuhan Babilon, pelajaran apa yang dapat kita peroleh tentang kesombongan?
22 Nubuat Yesaya menyediakan banyak hal yang patut dipertimbangkan. Sebagai contoh, nubuat ini menekankan bahayanya kesombongan dan keangkuhan. Kejatuhan Babilon yang sombong menunjukkan kebenaran amsal Alkitab, ”Kesombongan mendahului kehancuran, dan semangat keangkuhan mendahului tersandung.” (Amsal 16:18) Kesombongan kadang-kadang mendominasi sifat-sifat kita yang tidak sempurna, tetapi sikap ”besar kepala karena sombong” dapat membuat orang ”jatuh ke dalam jerat si Iblis”. (1 Timotius 3:6, 7) Jadi, sebaiknya kita mencamkan nasihat Yakobus, ”Hendaklah kamu merendahkan diri di hadapan Yehuwa, dan ia akan meninggikan kamu.”—Yakobus 4:10.
23. Nubuat Yesaya membantu kita untuk memiliki keyakinan apa?
23 Kata-kata nubuat ini juga membantu kita memiliki keyakinan akan Yehuwa, yang jauh lebih kuat daripada semua penentang-Nya. (Mazmur 24:8; 34:7; 50:15; 91:14, 15) Hal ini adalah pengingat yang menghibur pada masa yang sulit sekarang ini. Keyakinan akan Yehuwa memperkuat tekad kita untuk tetap tidak bercela di mata-Nya, karena kita tahu bahwa ”masa depan orang [yang tidak bercela] akan penuh damai”. (Mazmur 37:37, 38) Selalu bijaksana untuk berpaling kepada Yehuwa dan tidak bersandar pada sumber daya kita sendiri sewaktu menghadapi ”siasat-siasat licik” Setan.—Efesus 6:10-13.
24, 25. (a) Mengapa astrologi tidak masuk akal, tetapi mengapa banyak orang berpaling kepadanya? (b) Apa saja alasan orang-orang Kristen menjauhi takhayul?
24 Kita khususnya diperingatkan tentang praktek-praktek spiritisme, terutama astrologi. (Galatia 5:20, 21) Sewaktu Babilon jatuh, astrologi masih mencengkeram orang-orang. Menarik sekali, buku Great Cities of the Ancient World menunjukkan bahwa konstelasi-konstelasi bintang yang dipetakan orang Babilon, telah ”berubah” dari posisi mereka pada zaman dulu, ”sehingga seluruh gagasan astrologi menjadi tidak masuk akal”. Namun, astrologi masih berkembang pesat, dan banyak surat kabar menyediakan kolom horoskop bagi para pembaca mereka.
25 Apa yang mendorong orang-orang—kebanyakan berpendidikan tinggi—untuk mencari keterangan dari bintang-bintang atau terlibat dalam praktek lain yang berkaitan dengan takhayul yang tidak masuk akal? The World Book Encyclopedia mengatakan, ”Takhayul mungkin saja akan terus menjadi bagian dari kehidupan selama orang-orang masih dicekam ketakutan terhadap satu sama lain dan meraba-raba masa depan.” Rasa takut dan ketidakpastian mungkin mendorong orang untuk mempercayai takhayul. Namun, orang Kristen, menjauhi takhayul. Mereka tidak takut terhadap manusia—Yehuwa adalah penopang mereka. (Mazmur 6:4-10) Dan, mereka tidak perlu meraba-raba masa depan; mereka mengetahui maksud-tujuan Yehuwa yang disingkapkan dan tidak memiliki keraguan bahwa ”sampai waktu yang tidak tertentu rancangan Yehuwa akan tetap berlaku”. (Mazmur 33:11) Menyelaraskan kehidupan kita dengan nasihat Yehuwa menjamin masa depan jangka panjang yang bahagia.
26. Bagaimana ”pertimbangan orang-orang berhikmat” terbukti ”sia-sia”?
26 Pada tahun-tahun belakangan ini, beberapa orang telah berupaya mengetahui masa depan dengan cara yang lebih ”ilmiah”. Bahkan, ada bidang ilmu yang disebut futurologi, yang didefinisikan sebagai ”ilmu yang mempelajari kemungkinan-kemungkinan di masa depan berdasarkan kecenderungan yang ada”. Misalnya pada tahun 1972, suatu kelompok akademisi dan pengusaha yang dikenal sebagai Klub Roma meramalkan bahwa pada tahun 1992, semua cadangan emas, merkuri, zink, dan minyak bumi di dunia akan habis. Dunia ini memang menghadapi problem-problem yang mengerikan sejak tahun 1972, tetapi ramalan itu sama sekali meleset. Bumi ini masih memiliki cadangan emas, merkuri, zink, dan minyak bumi. Memang, manusia telah bersusah payah mencoba meramalkan masa depan, tetapi prakiraannya selalu tidak dapat diandalkan. Kenyataannya, ”pertimbangan orang-orang berhikmat itu sia-sia”!—1 Korintus 3:20.
Babilon Besar Sebentar Lagi Akan Menemui Ajalnya
27. Kapan dan bagaimana Babilon Besar mengalami kejatuhan seperti yang dialami Babilon pada tahun 539 SM?
27 Agama-agama zaman modern telah melestarikan banyak doktrin Babilon zaman dahulu. Oleh karena itu, imperium agama palsu sedunia cocok dinamakan Babilon Besar. (Penyingkapan 17:5) Konglomerat agama internasional itu telah mengalami kejatuhan yang sama seperti yang dialami Babilon zaman dahulu pada tahun 539 SM. (Penyingkapan 14:8; 18:2) Pada tahun 1919, kaum sisa saudara-saudara Kristus keluar dari penawanan rohani dan mengebaskan pengaruh agama Susunan Kristen, bagian yang dominan dalam Babilon Besar. Sejak itu, Susunan Kristen telah kehilangan banyak pengaruhnya di berbagai negeri tempat ia dulu berjaya.
28. Bagaimana Babilon Besar bermegah diri, tetapi, apa yang menantinya?
28 Namun, kejatuhan itu hanya pendahuluan dari kebinasaan total atas agama palsu. Sungguh menarik bahwa nubuat di buku Penyingkapan tentang pembinasaan Babilon Besar mengingatkan kita akan kata-kata nubuat yang dicatat di Yesaya 47:8, 9. Seperti Babilon zaman dahulu, Babilon Besar zaman modern mengatakan, ”Aku duduk sebagai ratu, dan aku bukan janda dan aku tidak akan pernah melihat perkabungan.” Namun, ”dalam satu hari tulah-tulahnya akan datang, kematian dan perkabungan dan bala kelaparan, dan dia akan dibakar habis dengan api, karena Allah Yehuwa, yang menghakimi dia, adalah kuat”. Jadi, kata-kata nubuat dalam Yesaya pasal 47 menjadi peringatan bagi orang-orang yang masih bergabung dengan agama palsu. Jika mereka tidak ingin turut dibinasakan bersamanya, hendaklah mereka mencamkan perintah terilham ini, ”Keluarlah dari dalamnya”!—Penyingkapan 18:4, 7, 8.
[Catatan Kaki]
a Untuk keterangan terperinci mengenai perkembangan doktrin-doktrin agama palsu, lihat buku Pencarian Manusia akan Allah, diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.
b Dalam bahasa Ibrani, ”anak dara Babilon” adalah sebuah ungkapan yang memaksudkan Babilon atau penduduk Babilon. Ia adalah seorang ”anak dara” karena ia belum pernah dijarah seorang penakluk pun sejak ia menjadi kuasa dunia.
c Pernyataan Ibrani yang diterjemahkan ”aku tidak akan menemui seorang manusia pun dengan ramah” digambarkan oleh para pakar sebagai ”frase yang sangat sulit” diterjemahkan. Terjemahan Dunia Baru menyisipkan kata ”dengan ramah” untuk menyiratkan bahwa tidak ada orang luar yang diperbolehkan menyelamatkan Babilon. Sebuah terjemahan oleh Lembaga Publikasi Yahudi mengalihbahasakan klausa ini menjadi: ”Aku tidak akan . . . membiarkan seorang pun turut campur.”
d Buku Nabonidus and Belshazzar, oleh Raymond Philip Dougherty, menunjukkan bahwa meskipun Tawarikh Nabonidus menyatakan bahwa para penyerbu Babilon masuk ”tanpa pertikaian”, sejarawan Yunani Xenofon memperlihatkan bahwa pertumpahan darah yang besar mungkin saja terjadi.
e Beberapa orang menerjemahkan ungkapan Ibrani yang diterjemahkan ”penyembah langit” sebagai ”pemisah langit”. Ini dapat memaksudkan praktek memetakan langit ke dalam bidang-bidang untuk menentukan horoskop.
[Gambar di hlm. 111]
Babilon yang mengejar kesenangan akan direndahkan sampai ke debu
[Gambar di hlm. 114]
Para astrolog Babilon tidak akan dapat memprediksi kejatuhannya
[Gambar di hlm. 116]
Sebuah almanak Babilonia, milenium pertama SM
[Gambar di hlm. 119]
Babilon zaman modern tidak lama lagi akan lenyap