Pasal 2
Buku yang Menyingkapkan Pengetahuan tentang Allah
1, 2. Mengapa kita membutuhkan bimbingan dari Pencipta kita?
MERUPAKAN hal yang sangat masuk akal jika Pencipta kita yang pengasih akan menyediakan sebuah buku petunjuk dan pembimbing bagi umat manusia. Dan tidakkah saudara setuju bahwa manusia membutuhkan tuntunan?
2 Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, seorang nabi yang juga seorang sejarawan menulis, ”Orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.” (Yeremia 10:23) Dewasa ini, kebenaran dari pernyataan itu lebih terbukti daripada sebelumnya. Oleh karena itu, sejarawan William H. McNeill menyatakan, ”Petualangan manusia di muka planet ini hampir-hampir merupakan rangkaian krisis dan kekacauan yang tiada henti dari tatanan masyarakat yang mapan.”
3, 4. (a) Bagaimana hendaknya kita memandang penyelidikan Alkitab? (b) Bagaimana kita akan mulai memeriksa Alkitab?
3 Alkitab memenuhi kebutuhan kita akan pengarahan yang bijaksana. Memang, banyak orang merasa tawar hati pada waktu mereka pertama kali memeriksa Alkitab. Bukunya tebal, dan beberapa bagiannya tidak mudah untuk dipahami. Tetapi jika saudara diberi sebuah dokumen hukum yang menguraikan apa yang harus saudara lakukan untuk menerima suatu warisan yang berharga, tidakkah saudara akan menyisihkan waktu untuk mempelajarinya dengan saksama? Apabila saudara mendapati bahwa beberapa bagian dari dokumen tersebut sulit untuk dipahami, kemungkinan saudara akan meminta bantuan seseorang yang berpengalaman dalam bidang ini. Mengapa tidak memandang Alkitab dengan cara yang serupa? (Kisah 17:11) Hal yang dipertaruhkan lebih besar daripada suatu harta warisan. Sebagaimana kita lihat dalam pasal sebelumnya, pengetahuan tentang Allah dapat membimbing kepada kehidupan abadi.
4 Marilah kita memeriksa buku yang menyingkapkan pengetahuan tentang Allah. Pertama-tama, kami akan memberikan suatu tinjauan singkat tentang Alkitab. Kemudian kami akan membahas mengapa banyak orang yang telah berpengetahuan percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang terilham.
APA ISI ALKITAB
5. (a) Apa yang termasuk dalam Kitab-Kitab Ibrani? (b) Terdiri dari apakah Kitab-Kitab Yunani?
5 Alkitab terdiri dari 66 buku dalam dua bagian, yang sering disebut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tiga puluh sembilan buku Alkitab ditulis terutama dalam bahasa Ibrani dan 27 buku dalam bahasa Yunani. Kitab-Kitab Ibrani terdiri dari Kejadian sampai Maleakhi, mencakup penciptaan dan juga 3.500 tahun pertama dari sejarah manusia. Seraya kita memeriksa bagian Alkitab ini, kita belajar tentang cara-cara Allah berurusan dengan bangsa Israel—sejak kelahiran mereka sebagai suatu bangsa pada abad ke-16 SM terus sampai abad ke-5 SM.a Kitab-Kitab Yunani, terdiri dari buku Matius sampai buku Penyingkapan (Wahyu), berpusat pada pengajaran dan kegiatan Yesus Kristus dan murid-muridnya selama abad pertama M.
6. Mengapa hendaknya kita mempelajari seluruh Alkitab?
6 Beberapa orang menyatakan bahwa ”Perjanjian Lama” adalah untuk orang Yahudi dan ”Perjanjian Baru” adalah untuk orang Kristen. Tetapi menurut 2 Timotius 3:16, ”segenap Tulisan Kudus diilhamkan Allah dan bermanfaat”. Oleh karena itu, mempelajari Tulisan-Tulisan Kudus dengan tepat harus mencakup seluruh Alkitab. Sebenarnya, kedua bagian Alkitab itu saling melengkapi, bersatu secara selaras dalam memperkembangkan sebuah tema keseluruhan.
7. Apa tema Alkitab?
7 Mungkin saudara telah menghadiri kebaktian-kebaktian agama selama bertahun-tahun dan mendengar beberapa bagian dari Alkitab dibacakan dengan suara keras. Atau saudara sendiri mungkin telah membaca kutipan-kutipan dari Alkitab. Apakah saudara tahu bahwa Alkitab mempunyai sebuah tema yang sama dari Kejadian sampai Penyingkapan? Ya, sebuah tema yang selaras mengikat seluruh Alkitab. Apa temanya? Temanya adalah pembenaran hak Allah untuk memerintah umat manusia dan perwujudan maksud-tujuan-Nya yang pengasih melalui Kerajaan-Nya. Nanti kita akan melihat bagaimana sebenarnya Allah akan memenuhi maksud-tujuan ini.
8. Apa yang Alkitab singkapkan tentang kepribadian Allah?
8 Selain menguraikan maksud-tujuan Allah, Alkitab menyingkapkan kepribadian-Nya. Sebagai contoh, dari Alkitab kita belajar bahwa Allah mempunyai perasaan dan bahwa pilihan yang kita buat sangat berarti bagi-Nya. (Mazmur 78:40, 41; Amsal 27:11; Yehezkiel 33:11) Mazmur 103:8-14 mengatakan bahwa Allah ”penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia”. Ia memperlakukan kita dengan iba hati, ’mengingat bahwa kita dibuat dari debu belaka’ dan kembali menjadi debu pada saat mati. (Kejadian 2:7; 3:19) Betapa menakjubkan sifat-sifat yang Ia tunjukkan! Bukankah Allah yang seperti ini yang ingin saudara sembah?
9. Bagaimana Alkitab memberi kita pandangan yang jelas tentang standar-standar Allah, dan bagaimana kita dapat menarik manfaat dari pengetahuan demikian?
9 Alkitab memberi kita pandangan yang jelas tentang standar-standar Allah. Ini kadang-kadang dinyatakan sebagai hukum. Akan tetapi, ini lebih sering dicerminkan dalam prinsip-prinsip yang diajarkan melalui contoh-contoh praktis. Allah memerintahkan agar peristiwa-peristiwa tertentu dalam sejarah bangsa Israel purba dicatat demi manfaat kita. Kisah-kisah yang terus terang ini memperlihatkan apa yang terjadi jika orang-orang bertindak selaras dengan maksud-tujuan Allah, dan juga akibat yang menyedihkan jika mereka bertindak sekehendak hati. (1 Raja 5:4; 11:4-6; 2 Tawarikh 15:8-15) Membaca kisah-kisah nyata demikian pasti akan menyentuh hati kita. Jika kita mencoba membayangkan peristiwa-peristiwa yang dicatat, kita dapat ikut merasakan apa yang dialami orang-orang yang terlibat di dalamnya. Dengan demikian, kita dapat menarik manfaat dari teladan-teladan yang baik dan dapat menghindari jebakan yang menjerat orang-orang bersalah. Akan tetapi, pertanyaan penting ini membutuhkan jawaban: Bagaimana kita dapat yakin bahwa apa yang kita baca dalam Alkitab sebenarnya diilhamkan Allah?
DAPATKAH SAUDARA MEMPERCAYAI ALKITAB?
10. (a) Mengapa beberapa orang merasa bahwa Alkitab sudah ketinggalan zaman? (b) Apa yang dikatakan 2 Timotius 3:16, 17 kepada kita tentang Alkitab?
10 Barangkali saudara telah memperhatikan bahwa banyak buku yang menawarkan nasihat menjadi ketinggalan zaman hanya dalam beberapa tahun. Bagaimana dengan Alkitab? Alkitab sudah sangat tua, dan hampir 2.000 tahun telah berlalu sejak kata-katanya yang terakhir dituliskan. Karena itu, beberapa orang merasa bahwa Alkitab tidak dapat diterapkan pada zaman kita yang modern. Tetapi jika Alkitab diilhamkan Allah, nasihatnya harus selalu up-to-date meskipun usianya yang sudah tua. Alkitab seharusnya masih ”bermanfaat untuk mengajar, untuk menegur, untuk meluruskan perkara-perkara, untuk mendisiplin dalam keadilbenaran, agar manusia Allah dapat menjadi cakap sepenuhnya, diperlengkapi secara menyeluruh untuk setiap pekerjaan yang baik”.—2 Timotius 3:16, 17.
11-13. Mengapa kita dapat mengatakan bahwa Alkitab praktis untuk zaman kita?
11 Penelitian yang saksama menyingkapkan bahwa dewasa ini prinsip-prinsip Alkitab tetap berlaku sama seperti ketika itu pertama kali ditulis. Berkenaan watak manusia, misalnya, Alkitab mencerminkan pemahaman yang saksama yang dapat berlaku pada setiap generasi umat manusia. Kita dapat dengan mudah melihatnya dalam Khotbah Yesus di Gunung, yang terdapat dalam buku Matius pasal 5 sampai 7. Khotbah ini begitu mengesankan almarhum pemimpin India, Mohandas K. Gandhi, sehingga dilaporkan ia mengatakan kepada seorang pejabat Inggris, ”Jika negeri tuan dan negeriku bersama-sama menaati ajaran yang diberikan Kristus dalam Khotbah di Gunung, kita sudah memecahkan masalah-masalah bukan saja dari kedua negeri kita, melainkan juga dari seluruh dunia.”
12 Tidak heran orang-orang terkesan dengan ajaran-ajaran Yesus! Dalam Khotbah di Gunung, ia memperlihatkan kepada kita jalan menuju kebahagiaan sejati. Ia menjelaskan cara menyelesaikan pertengkaran. Yesus menyediakan petunjuk tentang cara berdoa. Ia menunjukkan sikap yang paling bijaksana yang perlu dimiliki terhadap kebutuhan materi dan memberikan Aturan Emas untuk hubungan baik dengan orang-orang lain. Cara mengenali kepalsuan agama dan cara mendapatkan masa depan yang pasti juga terdapat di antara pokok-pokok yang dibahas dalam khotbah ini.
13 Dalam Khotbah di Gunung dan di seluruh halaman Alkitab lainnya, kita dengan jelas diberi tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari agar dapat memperbaiki keadaan dalam kehidupan kita. Nasihat-nasihatnya begitu praktis sehingga seorang pendidik tergerak untuk mengatakan, ”Walaupun saya adalah guru penasihat di sebuah sekolah lanjutan dengan gelar sarjana muda dan sarjana penuh serta telah membaca sejumlah besar buku tentang kesehatan mental dan psikologi, saya mendapati bahwa nasihat Alkitab berkenaan hal-hal seperti memiliki perkawinan yang berhasil, mencegah kenakalan remaja dan cara mendapatkan dan mempertahankan sahabat, jauh lebih unggul daripada apa pun yang telah saya baca dan pelajari di universitas.” Selain praktis dan up-to-date, Alkitab dapat diandalkan.
AKURAT DAN DAPAT DIPERCAYA
14. Apa yang memperlihatkan bahwa Alkitab akurat secara sains?
14 Meskipun bukan sebuah buku pelajaran sains, Alkitab akurat secara sains. Sebagai contoh, pada suatu masa ketika kebanyakan orang percaya bahwa bumi datar, nabi Yesaya menyebut bumi sebagai suatu ”lingkaran” (Ibrani, chugh, yang di sini mengandung gagasan ”bulatan”). (Yesaya 40:22, NW) Gagasan tentang bumi yang berbentuk bulat tidak diterima secara luas hingga ribuan tahun setelah zaman Yesaya. Selanjutnya, Ayub 26:7—yang ditulis lebih dari 3.000 tahun yang lalu—menyatakan bahwa Allah ”menggantungkan bumi pada kehampaan”. Seorang sarjana Alkitab mengatakan, ”Bagaimana Ayub mengetahui kebenarannya, seperti ditunjukkan oleh astronomi, bahwa bumi bergantung tanpa penyangga di ruang yang hampa, adalah suatu pertanyaan yang tidak mudah dipecahkan oleh orang-orang yang menyangkal terilhamnya Alkitab.”
15. Bagaimana gaya penulisan Alkitab memperkuat kepercayaan kita?
15 Gaya penulisan yang terdapat dalam Alkitab juga memperkuat kepercayaan kita kepada buku yang berusia tua ini. Berbeda dengan mitos, peristiwa-peristiwa yang ditulis dalam Alkitab dihubungkan dengan orang-orang dan tanggal-tanggal yang spesifik. (1 Raja 14:25; Yesaya 36:1; Lukas 3:1, 2) Dan jika para sejarawan purba hampir selalu membesar-besarkan kemenangan dari para penguasa mereka dan menyembunyikan kekalahan dan kekeliruan mereka, para penulis Alkitab terus terang dan jujur—bahkan tentang dosa-dosa serius mereka sendiri.—Bilangan 20:7-13; 2 Samuel 12:7-14; 24:10.
SEBUAH BUKU NUBUAT
16. Apa bukti yang terkuat bahwa Alkitab diilhamkan Allah?
16 Nubuat yang digenapi memberikan bukti yang meyakinkan bahwa Alkitab diilhamkan Allah. Alkitab terdiri dari banyak nubuat yang telah digenapi secara terperinci. Jelaslah, manusia semata-mata tidak dapat bertanggung jawab atas hal ini. Jadi, apa yang ada di belakang nubuat-nubuat ini? Alkitab sendiri mengatakan bahwa ”nubuat tidak pernah dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi manusia berbicara dari Allah seraya mereka dibimbing oleh roh kudus”, atau tenaga aktif Allah. (2 Petrus 1:21) Perhatikan beberapa contoh.
17. Nubuat-nubuat apa yang meramalkan jatuhnya Babilon, dan bagaimana nubuat-nubuat ini digenapi?
17 Jatuhnya Babilon. Yesaya dan Yeremia keduanya menubuatkan jatuhnya Babilon melalui orang-orang Media dan Persia. Sungguh luar biasa, nubuat Yesaya tentang peristiwa ini dicatat kira-kira 200 tahun sebelum Babilon ditaklukkan! Aspek-aspek nubuat berikut kini sudah tercatat dalam sejarah: dikeringkannya Sungai Efrat dengan membelokkan airnya ke sebuah danau buatan (Yesaya 44:27; Yeremia 50:38); kurangnya pengamanan secara sembrono di gerbang-gerbang sungai Babilon (Yesaya 45:1); dan penaklukan oleh seorang penguasa bernama Kores.—Yesaya 44:28.
18. Bagaimana nubuat Alkitab digenapi dalam bangkit dan jatuhnya ”raja negeri Yunani”?
18 Bangkit dan jatuhnya ”raja negeri Yunani”. Dalam sebuah penglihatan, Daniel melihat seekor kambing jantan merobohkan seekor domba jantan, mematahkan kedua tanduknya. Kemudian, tanduk besar kambing itu patah, dan empat tanduk muncul menggantikannya. (Daniel 8:1-8) Kepada Daniel dijelaskan, ”Domba jantan yang kaulihat itu, dengan kedua tanduknya, ialah raja-raja orang Media dan Persia. Dan kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri Yunani, dan tanduk besar yang di antara kedua matanya itu ialah raja yang pertama. Dan bahwa tanduk itu patah dan pada tempatnya itu muncul empat buah, berarti: empat kerajaan akan muncul dari bangsa itu, tetapi tidak sekuat yang terdahulu.” (Daniel 8:20-22) Sesuai dengan nubuat ini, sekitar dua abad kemudian, ”raja negeri Yunani”, Iskandar Agung, menggulingkan si tanduk dua, Imperium Media-Persia. Iskandar meninggal pada tahun 323 SM dan akhirnya digantikan oleh empat jenderalnya. Akan tetapi, tidak satu pun dari kerajaan-kerajaan penerus ini dapat menyamai kekuasaan dari imperium Iskandar.
19. Nubuat-nubuat apa digenapi dalam diri Yesus Kristus?
19 Kehidupan Yesus Kristus. Kitab-Kitab Ibrani terdiri dari banyak nubuat yang digenapi dalam kelahiran, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus. Sebagai contoh, lebih dari 700 tahun sebelumnya, Mikha menubuatkan bahwa Mesias, atau Kristus, akan dilahirkan di Betlehem. (Mikha 5:1; Lukas 2:4-7) Yesaya, yang hidup sezaman dengan Mikha, menubuatkan bahwa Mesias akan dipukuli dan diludahi. (Yesaya 50:6; Matius 26:67) Lima ratus tahun sebelumnya, Zakharia menubuatkan bahwa Mesias akan dikhianati untuk 30 keping perak. (Zakharia 11:12; Matius 26:15) Lebih daripada seribu tahun sebelumnya, Daud menubuatkan keadaan-keadaan yang berhubungan dengan kematian Yesus sang Mesias. (Mazmur 22:8, 9, 19; Matius 27:35, 39-43) Dan sekitar lima abad sebelumnya, nubuat Daniel menyingkapkan kapan Mesias akan muncul dan juga lama pelayanannya serta waktu dari kematiannya. (Daniel 9:24-27) Ini hanyalah contoh dari nubuat-nubuat yang digenapi dalam diri Yesus Kristus. Saudara akan mendapatinya bermanfaat untuk membaca lebih banyak tentang dirinya nanti.
20. Catatan Alkitab yang sempurna tentang nubuat yang digenapi hendaknya memberi kita keyakinan apa?
20 Banyak nubuat Alkitab lain yang panjang jangkauannya sudah digenapi. ’Tetapi,’ saudara mungkin bertanya, ’bagaimana hal ini mempengaruhi kehidupan saya?’ Nah, jika seseorang mengatakan apa yang benar kepada saudara selama bertahun-tahun, apakah saudara tiba-tiba akan meragukan dia ketika ia mengatakan sesuatu yang baru? Tidak! Allah telah memberitahukan apa yang benar dalam seluruh Alkitab. Bukankah seharusnya hal ini membangun kepercayaan saudara kepada apa yang Alkitab janjikan, seperti misalnya nubuat-nubuatnya mengenai bumi firdaus yang akan datang? Sesungguhnya, kita dapat memiliki keyakinan yang sama seperti Paulus, salah seorang murid Yesus pada abad pertama, yang menulis bahwa ’Allah tidak dapat berdusta’. (Titus 1:2) Selanjutnya, jika kita membaca Alkitab dan menerapkan nasihatnya, kita menjalankan hikmat yang tidak dapat diperoleh manusia atas usaha mereka sendiri, karena Alkitab adalah buku yang menyingkapkan pengetahuan tentang Allah yang membimbing kepada kehidupan abadi.
”BENTUKLAH KEINGINAN YANG BESAR” AKAN PENGETAHUAN TENTANG ALLAH
21. Apa yang hendaknya saudara lakukan jika beberapa hal yang saudara pelajari dari Alkitab tampaknya membingungkan?
21 Seraya saudara menyelidiki Alkitab, kemungkinan saudara akan mempelajari hal-hal yang berbeda dari apa yang telah diajarkan kepada saudara di masa lalu. Saudara mungkin bahkan mendapati bahwa beberapa kebiasaan agama yang saudara sukai tidak menyenangkan Allah. Saudara akan mempelajari bahwa Allah mempunyai standar tentang yang benar dan salah yang lebih tinggi daripada standar-standar yang umum di dunia yang serba boleh ini. Hal ini mungkin tampaknya membingungkan pada mulanya. Tetapi bersabarlah! Periksalah Tulisan-Tulisan Kudus dengan saksama untuk mendapatkan pengetahuan tentang Allah. Bersedialah menerima kemungkinan bahwa nasihat Alkitab dapat menuntut adanya penyesuaian dalam pemikiran dan tindakan saudara.
22. Mengapa saudara mempelajari Alkitab, dan bagaimana saudara dapat membantu orang-orang lain untuk memahami hal ini?
22 Sahabat-sahabat dekat dan sanak saudara bisa jadi menentang upaya saudara mempelajari Alkitab, tetapi Yesus mengatakan, ”Maka, setiap orang yang mengaku bersatu dengan aku di hadapan manusia, aku juga akan mengaku bersatu dengan dia di hadapan Bapakku yang berada di surga; namun barangsiapa menyangkal aku di hadapan manusia, aku juga akan menyangkal dia di hadapan Bapakku yang berada di surga.” (Matius 10:32, 33) Ada yang mungkin takut kalau-kalau saudara akan menjadi terlibat dengan suatu kultus atau akan menjadi orang yang fanatik. Akan tetapi, sebenarnya saudara hanya sedang berupaya memperoleh pengetahuan tentang Allah yang saksama dan kebenaran-Nya. (1 Timotius 2:3, 4) Untuk membantu orang-orang lain memahami hal ini, hendaklah bersikap masuk akal, tidak berdebat, jika saudara berbicara kepada mereka tentang apa yang sedang saudara pelajari. (Filipi 4:5) Ingatlah bahwa banyak yang ”dimenangkan tanpa perkataan” jika mereka melihat bukti bahwa pengetahuan Alkitab benar-benar memberi manfaat kepada orang-orang.—1 Petrus 3:1, 2.
23. Bagaimana saudara dapat ’membentuk keinginan yang besar’ akan pengetahuan tentang Allah?
23 Alkitab mendesak kita, ”Seperti bayi yang baru lahir, bentuklah keinginan yang besar akan susu yang tidak dicampur yang berasal dari firman.” (1 Petrus 2:2) Bayi bergantung pada makanan dari ibunya dan terus meminta sampai kebutuhannya itu dipenuhi. Serupa dengan hal itu, kita bergantung pada pengetahuan dari Allah. ”Bentuklah keinginan yang besar” akan Firman-Nya dengan meneruskan pelajaran saudara. Sesungguhnya, jadikanlah tujuan saudara untuk membaca Alkitab setiap hari. (Mazmur 1:1-3) Hal ini akan mendatangkan berkat yang limpah bagi saudara, karena Mazmur 19:12 mengatakan tentang hukum Allah, ”Orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar.”
[Catatan Kaki]
a SM berarti ”Sebelum Masehi”, namun istilah yang lebih akurat dalam bahasa Inggris adalah B.C.E. (”before the Common Era”) yang berarti ”sebelum Penanggalan Umum”. C.E. (”Common Era”) mengartikan ”Penanggalan Umum”, sering disebut A.D., untuk anno Domini, yang artinya ”pada tahun Tuhan kita”.
UJI PENGETAHUAN SAUDARA
Dalam hal-hal apa Alkitab berbeda dari buku lain mana pun?
Mengapa saudara dapat mempercayai Alkitab?
Apa yang membuktikan kepada saudara bahwa Alkitab adalah Firman yang terilham dari Allah?
[Kotak di hlm. 14]
HENDAKLAH MENGENAL ALKITAB SAUDARA DENGAN BAIK
Mengenal Alkitab dng baik tidak sulit. Gunakanlah daftar isinya untuk mempelajari susunan dan letak buku-buku Alkitab.
Buku-buku Alkitab mempunyai pasal dan ayat sehingga dapat dirujuk dng mudah. Pembagian pasal ditambahkan selama abad ke-13, dan seorang pencetak berkebangsaan Prancis pd abad ke-16 tampaknya membagi Kitab-Kitab Yunani ke dlm ayat-ayat seperti sekarang ini. Alkitab lengkap pertama yang memiliki angka-angka pasal maupun ayat adalah sebuah edisi Prancis, yang diterbitkan pd tahun 1553.
Jika suatu ayat dikutip dlm buku ini, angka pertama menunjukkan pasal, dan angka berikutnya menunjukkan ayat. Sbg contoh, kutipan ”Amsal 2:5” berarti buku Amsal, pasal 2, ayat 5. Dengan mencari ayat-ayat yang dikutip, sdr akan segera merasa mudah menemukan ayat-ayat Alkitab.
Cara terbaik untuk mengenal Alkitab dng baik adalah membacanya setiap hari. Pd mulanya, hal ini mungkin tampaknya merupakan tantangan. Tetapi jika sdr membaca tiga sampai lima pasal sehari, bergantung dari panjangnya pasal, sdr akan menyelesaikan pembacaan seluruh Alkitab dlm satu tahun. Mengapa tidak memulainya hari ini?
[Kotak di hlm. 19]
ALKITAB—BUKU YANG UNIK
• Alkitab ”diilhamkan Allah”. (2 Timotius 3:16) Walaupun yang menulis kata-katanya adalah manusia, Allah membimbing pikiran mereka, sehingga Alkitab benar-benar ”perkataan Allah”.—1 Tesalonika 2:13.
• Alkitab ditulis dlm jangka waktu 16 abad, oleh kira-kira 40 orang penyumbang dari latar belakang yang berbeda-beda. Meskipun demikian, hasil akhirnya selaras dari awal sampai akhir.
• Alkitab telah berhasil selamat melampaui lebih banyak kontroversi dp buku lain mana pun. Selama Abad Pertengahan, banyak orang dibakar pd tiang hanya krn memiliki sebuah salinan Tulisan-Tulisan Kudus.
• Alkitab adalah buku terlaris nomor satu di dunia. Alkitab telah diterjemahkan, secara keseluruhan atau sebagian, ke dlm lebih dari 2.000 bahasa. Miliaran buku telah dicetak, dan hampir tidak ada tempat di bumi ini di mana Alkitab tidak dapat ditemukan.
• Bagian yang tertua dari Alkitab berasal dari abad ke-16 SM. Ini adalah sebelum munculnya kitab Hindu Rig-Weda (kira-kira tahun 1300 SM), atau ”Kanon Tiga Keranjang” dari agama Buddha (abad kelima SM), atau Quran dari agama Islam (abad ketujuh M), dan juga Nihongi dari agama Shinto (720 M).
[Gambar penuh di hlm. 20]