CEMARA
[Ibr., teʼas·syurʹ].
Pohon yang senantiasa hijau dari famili pohon yang buahnya berbentuk kerucut (runjung). Cemara disebutkan bersama pohon-pohon lain sebagai bagian dari ”kemuliaan Lebanon”, dan ungkapan ini menunjukkan lokasi tumbuhnya pohon itu serta menyiratkan sebuah pohon dengan sifat-sifat yang menarik atau penampilan yang mengesankan. Banyak yang menganggap cemara sebagai pohon yang mungkin dimaksudkan oleh kata Ibrani tersebut di Yesaya 41:19; 60:13.—Lihat terjemahan Moffatt; A Dictionary of Life in Bible Times, karya W. Corswant, Suffolk, 1960, hlm. 55; The Interpreter’s Dictionary of the Bible, Jil. 1, hlm. 459; Jil. 2, hlm. 292; Lexicon in Veteris Testamenti Libros, karya L. Koehler dan W. Baumgartner, Leiden, 1958, hlm. 1017.
Cemara (Cupressus sempervirens) mempunyai dedaunan berwarna hijau tua dan cabang-cabang yang tegak ke atas, agak mirip cabang-cabang poplar Lombardi. Rata-rata tingginya 9 sampai 15 m, tetapi kadang-kadang bisa mencapai 24 m. Cemara umumnya dibudidayakan di seluruh Palestina; beberapa spesimen ditemukan tumbuh liar di Gilead, Edom, dan lereng-lereng G. Lebanon. Kayunya memiliki warna kemerah-merahan yang marak, baunya wangi, dan berdaya tahan tinggi. Cemara mungkin digunakan oleh orang Fenisia, orang Kreta, dan orang Yunani untuk membuat kapal (Yeh 27:6), dan ada yang memperkirakan bahwa ’pohon bergetah’ yang kayunya digunakan oleh Nuh untuk membuat bahtera adalah pohon cemara.—Kej 6:14; lihat POHON BERGETAH.
Di Yesaya 41:19, Yehuwa berjanji bahwa pohon-pohon yang biasanya tumbuh di tanah yang subur juga akan Ia buat tumbuh subur di daerah-daerah gurun, dan dalam sebuah nubuat tentang keadaan Zion yang ditinggikan dan makmur di masa depan, pohon cemara bersama pohon as dan juniper akan digunakan untuk membuat indah tempat suci Allah.—Yes 60:13.
Di Yehezkiel 27:6, ungkapan ”dari kayu cemara” sesuai dengan Targum-Targum. Akan tetapi, ungkapan Ibraninya adalah bath-ʼasyu·rimʹ dan artinya ”putri orang Asyur”. Sejumlah pakar telah menyimpulkan bahwa dua kata Ibrani tersebut seharusnya dibaca sebagai satu kata, yaitu bith·ʼas·syu·rimʹ, artinya ”dari kayu cemara”.