”Bait” dan ”Pemimpin” Dewasa Ini
”Sehubungan dengan pemimpin di tengah-tengah mereka, dia harus masuk apabila mereka masuk; dan dia harus keluar apabila mereka keluar.”—YEHEZKIEL 46:10, NW.
1, 2. Kebenaran apa yang menjadi kunci kita untuk menyingkapkan banyak makna penglihatan Yehezkiel sehubungan dengan bait?
BEBERAPA rabi zaman dahulu tidak sepenuhnya puas dengan buku Yehezkiel. Menurut Talmud, beberapa rabi bahkan mempertimbangkan untuk menyingkirkan buku itu dari kanon Tulisan-Tulisan Kudus. Mereka merasa sangat sulit memahami makna penglihatan tentang bait dan menyatakan bahwa penglihatan itu mustahil dipahami oleh manusia. Sarjana-sarjana Alkitab lainnya merasa sulit dalam memahami penglihatan Yehezkiel tentang bait Yehuwa. Bagaimana dengan kita?
2 Sejak ibadat yang murni dipulihkan, Yehuwa telah memberikan berkat kepada umat-Nya berupa pancaran-pancaran pemahaman rohani, termasuk pengertian tentang bait rohani Allah—penyelenggaraan Yehuwa untuk ibadat yang murni.a Kebenaran ini merupakan kunci bagi kita untuk menyingkapkan banyak makna penglihatan Yehezkiel sehubungan dengan bait. Mari kita membahas dengan lebih saksama keempat komponen penglihatan ini—bait, keimaman, pemimpin, dan negeri. Apa makna keempat komponen tersebut dewasa ini?
Bait dan Saudara
3. Apa yang dapat kita pelajari dari tingginya langit-langit dan pahatan-pahatan pada dinding di pintu masuk bait?
3 Bayangkan kita sedang mengadakan tur di bait penglihatan ini. Kita mendekati bait itu dan menaiki tujuh anak tangga menuju salah satu gerbang yang sangat besar. Ketika berada di jalan masuk ini, kita menengadah dengan perasaan takjub. Langit-langitnya lebih dari 30 meter tingginya! Ini mengingatkan kita bahwa standar-standar untuk masuk dalam penyelenggaraan ibadat kepada Yehuwa begitu luhur. Berkas sinar yang masuk dari jendela-jendela menerangi pahatan-pahatan berupa pohon palem di dinding, yang Alkitab gunakan untuk menggambarkan kelurusan hati. (Mazmur 92:13; Yehezkiel 40:14, 16, 22) Tempat suci ini diperuntukkan bagi mereka yang lurus hati secara moral maupun rohani. Oleh karena itu, kita pun ingin tetap lurus hati sehingga ibadat kita diperkenan Yehuwa.—Mazmur 11:7.
4. Siapa yang tidak diperbolehkan memasuki bait, dan apa hikmahnya bagi kita?
4 Di setiap sisi lorong, ada tiga ruang jaga. Apakah para penjaganya memperbolehkan kita masuk ke dalam bait? Yehuwa berkata kepada Yehezkiel bahwa orang asing yang ”tidak bersunat hatinya” tidak boleh masuk. (Yehezkiel 40:10; 44:9, NW) Apa artinya? Itu berarti bahwa hanya orang-orang yang mengasihi hukum-hukum-Nya dan hidup selaras dengan semuanya itu yang Allah terima sebagai penyembah-Nya. (Yeremia 4:4; Roma 2:29) Ia menyambut orang-orang demikian ke dalam kemah rohani-Nya, rumah ibadat-Nya. (Mazmur 15:1-5) Sejak ibadat yang murni dipulihkan pada tahun 1919, organisasi Yehuwa di bumi telah menjunjung dan memperjelas secara progresif hukum-hukum moral Allah. Orang-orang yang sengaja tidak taat, tidak lagi diperbolehkan bergabung dengan umat-Nya. Dewasa ini, diterapkannya pedoman Alkitab untuk memecat pelaku kesalahan yang tidak bertobat telah berperan dalam hal menjaga ibadat kita tetap bersih dan murni.—1 Korintus 5:13.
5. (a) Persamaan apa terdapat antara penglihatan Yehezkiel dan penglihatan Yohanes yang dicatat di Penyingkapan 7:9-15? (b) Dalam penglihatan Yehezkiel, siapa yang digambarkan oleh ke-12 suku yang beribadat di halaman luar?
5 Lorong itu terbuka menuju halaman luar, tempat umat menyembah dan memuji Yehuwa. Ini mengingatkan kita akan penglihatan rasul Yohanes tentang ”kumpulan besar” yang beribadat kepada Yehuwa ”siang dan malam di dalam baitnya”. Pohon-pohon palem digambarkan dalam kedua penglihatan itu. Dalam penglihatan Yehezkiel, pohon-pohon palem tersebut menghiasi tembok-tembok jalan masuk. Dalam penglihatan Yohanes, para penyembah memegang pelepah-pelepah palem di tangan mereka, yang melambangkan sukacita mereka dalam memuji Yehuwa dan menyambut Yesus sebagai Raja mereka. (Penyingkapan 7:9-15) Dalam konteks penglihatan Yehezkiel, ke-12 suku Israel menggambarkan ”domba-domba lain”. (Yohanes 10:16; bandingkan Lukas 22:28-30.) Apakah saudara salah seorang yang bersukacita dalam memuji Yehuwa dengan mengumumkan Kerajaan-Nya?
6. Apa fungsi ruang-ruang makan di halaman luar, dan hal ini mengingatkan para anggota domba-domba lain akan hak istimewa apa?
6 Seraya kita mengadakan tur di halaman luar, kita melihat ke-30 ruang makan tempat umat turut menyantap persembahan sukarela mereka. (Yehezkiel 40:17) Dewasa ini, para anggota domba-domba lain tidak mempersembahkan korban-korban binatang, tetapi mereka tidak datang dengan tangan kosong ke bait rohani. (Bandingkan Keluaran 23:15.) Rasul Paulus menulis, ”Melalui [Yesus] hendaklah kita selalu mempersembahkan kepada Allah korban pujian, yaitu buah-buah bibir yang membuat pernyataan di hadapan umum tentang namanya. Lagi pula, jangan lupa melakukan apa yang baik dan membagi sesuatu dengan orang-orang lain, karena dengan korban-korban yang demikian Allah benar-benar senang.” (Ibrani 13:15, 16; Hosea 14:2) Sungguh besar hak istimewa untuk mempersembahkan korban-korban demikian kepada Yehuwa.—Amsal 3:9, 27.
7. Pengukuran bait meyakinkan kita akan hal apa?
7 Yehezkiel mengamat-amati seraya seorang malaikat mengukur bait penglihatan ini. (Yehezkiel 40:3) Dengan cara serupa, rasul Yohanes diperintahkan, ”Bangkitlah dan ukurlah bait tempat suci Allah dan mezbah dan orang-orang yang beribadat di dalamnya.” (Penyingkapan 11:1) Apa arti pengukuran ini? Dalam kedua peristiwa tersebut, ini tampaknya berfungsi sebagai jaminan, suatu petunjuk bahwa tidak ada yang dapat menghentikan Yehuwa dalam menggenapi maksud-tujuan-Nya sehubungan dengan ibadat yang murni. Demikian pula dewasa ini, kita dapat yakin bahwa tidak ada satu pun—bahkan tentangan sengit dari pemerintah yang paling berkuasa sekalipun—yang dapat menghentikan pemulihan ibadat yang murni.
8. Siapa yang memasuki gerbang menuju halaman dalam, dan gerbang-gerbang ini mengingatkan kita akan hal apa?
8 Seraya kita berjalan melintasi halaman luar, kita melihat bahwa ada tiga gerbang menuju halaman dalam; gerbang-gerbang dalam yang sejajar dan berukuran sama dengan gerbang-gerbang luar. (Yehezkiel 40:6, 20, 23, 24, 27) Hanya para imam yang boleh masuk ke sana. Gerbang-gerbang dalam ini mengingatkan kita bahwa kaum terurap khususnya harus memenuhi standar-standar dan hukum-hukum ilahi, yang juga menjadi penuntun semua orang Kristen sejati. Namun, apa pekerjaan para imam, dan apa artinya dewasa ini?
Keimaman yang Setia
9, 10. Bagaimana sang ”keimaman-raja”, yang digambarkan oleh golongan imam dalam penglihatan Yehezkiel, menyediakan instruksi secara rohani?
9 Pada zaman pra-Kristen, para imam bekerja keras di bait. Menyembelih binatang-binatang korban, mempersembahkannya di atas mezbah, serta melayani sesama imam dan umat adalah pekerjaan fisik yang sangat berat. Tetapi, mereka memiliki pekerjaan lain yang penting. Yehuwa memberikan perintah sehubungan dengan para imam, ”Mereka harus mengajar umat-Ku tentang perbedaan antara yang kudus dengan yang tidak kudus dan memberitahukan kepada mereka perbedaan antara yang najis dengan yang tahir.”—Yehezkiel 44:23; Maleakhi 2:7.
10 Apakah saudara menghargai kerja keras dan dinas yang rendah hati yang telah dilakukan kaum terurap secara keseluruhan, sang ”keimaman-raja”, demi ibadat yang murni? (1 Petrus 2:9) Seperti para imam Lewi zaman dahulu, mereka menjalankan kepemimpinan dengan cara memberikan pengajaran rohani, membantu orang-orang mengerti akan apa yang tahir dan berkenan di mata Allah, dan apa yang tidak. (Matius 24:45) Pengajaran demikian, yang diperoleh melalui publikasi-publikasi berdasarkan Alkitab dan melalui perhimpunan serta kebaktian Kristen, telah membantu jutaan orang untuk dirukunkan dengan Allah.—2 Korintus 5:20.
11. (a) Bagaimana penglihatan Yehezkiel menandaskan pentingnya kekudusan para imam? (b) Pada hari-hari terakhir ini, bagaimana kaum terurap telah ditahirkan secara rohani?
11 Akan tetapi, para imam harus melakukan lebih banyak daripada sekadar mengajar orang-orang lain agar tahir; mereka sendiri harus tahir. Oleh karena itu, Yehezkiel melihat nubuat tentang proses pemurnian bagi keimaman Israel. (Yehezkiel 44:10-16) Demikian pula, sejarah memperlihatkan bahwa pada tahun 1918, Yehuwa duduk ”bagaikan seorang pemurni” di bait rohani-Nya, memeriksa golongan imam yang terurap. (Maleakhi 3:1-5, NW) Mereka yang dianggap tahir secara rohani atau yang telah bertobat dari penyembahan berhala diperkenan untuk terus menjalankan hak istimewa dinas di bait rohani-Nya. Namun, seperti orang-orang lainnya, kaum terurap secara individu dapat menjadi najis—secara rohani maupun moral. (Yehezkiel 44:22, 25-27) Mereka harus bekerja keras untuk tetap ”tanpa noda dari dunia”.—Yakobus 1:27; bandingkan Markus 7:20-23.
12. Mengapa kita hendaknya menghargai pekerjaan kaum terurap?
12 Kita masing-masing dapat bertanya: ’Apakah saya menghargai teladan yang diberikan oleh kaum terurap selama tahun-tahun dinas mereka yang setia? Apakah saya meniru iman mereka?’ Sepatutnyalah para anggota kumpulan besar mengingat bahwa mereka tidak akan selalu disertai oleh kaum terurap di bumi ini. Tentang para imam dalam penglihatan Yehezkiel, Yehuwa berfirman, ”Janganlah berikan kepada mereka tanah milik di Israel, sebab Akulah milik mereka.” (Yehezkiel 44:28) Demikian pula, kaum terurap tidak mendapat tempat yang abadi di bumi. Mereka memiliki warisan surgawi, dan para anggota kumpulan besar merasa mendapat hak istimewa untuk mendukung dan menganjurkan mereka sewaktu mereka masih di bumi.—Matius 25:34-40; 1 Petrus 1:3, 4.
Sang Pemimpin—Siapakah Dia?
13, 14. (a) Mengapa sang pemimpin pasti berasal dari domba-domba lain? (b) Siapa yang digambarkan oleh sang pemimpin ini?
13 Sekarang, timbullah pertanyaan yang menggugah rasa ingin tahu. Siapakah yang digambarkan oleh sang pemimpin? Karena ia dirujuk secara individu maupun secara kelompok, kita dapat menyimpulkan bahwa ia menggambarkan segolongan pria. (Yehezkiel 44:3; 45:8, 9) Tetapi siapa? Yang pasti, ia bukan kaum terurap. Dalam penglihatan, ia bekerja erat dengan para imam, tetapi ia bukan salah seorang dari antara mereka. Tidak seperti golongan imam, ia diberi milik pusaka di negeri itu dan memiliki masa depan di bumi ini, bukan di surga. (Yehezkiel 48:21) Selanjutnya, Yehezkiel 46:10 (NW) mengatakan, ”Sehubungan dengan pemimpin di tengah-tengah mereka, dia harus masuk apabila mereka [suku-suku bukan imam] masuk [ke halaman luar bait], dan dia harus keluar apabila mereka keluar.” Ia tidak masuk ke halaman dalam tetapi beribadat di halaman luar, masuk dan keluar bait bersama-sama umat. Faktor-faktor ini tidak diragukan lagi menempatkan calon golongan pemimpin di antara kumpulan besar domba-domba lain yang selamat.
14 Jelaslah, sang pemimpin mengemban tanggung jawab tertentu di antara umat Allah. Di halaman luar, ia duduk di beranda Gerbang Timur. (Yehezkiel 44:2, 3) Ini menunjukkan kedudukan sebagai pengawas, serupa dengan para tua-tua di Israel, yang duduk di gerbang kota dan melaksanakan penghakiman. (Rut 4:1-12; Amsal 22:22) Siapa di antara domba-domba lain yang memegang jabatan sebagai pengawas dewasa ini? Para penatua yang memiliki harapan hidup di bumi, yang telah dilantik oleh roh kudus. (Kisah 20:28) Jadi, golongan pemimpin kini sedang dipersiapkan untuk melayani dalam tugas-tugas administratif di dunia baru kelak.
15. (a) Bagaimana penglihatan Yehezkiel memberikan pencerahan tentang hubungan antara para penatua dari kumpulan besar dan dari golongan keimaman yang terurap? (b) Bimbingan apa yang diberikan oleh para penatua terurap dalam organisasi Allah di bumi?
15 Namun, apa hubungan antara golongan imam yang terurap dengan para tua-tua demikian, yang sebagai bagian dari kumpulan besar, sekarang melayani dalam kedudukan sebagai pengawas? Penglihatan Yehezkiel memperlihatkan bahwa para penatua yang merupakan anggota kumpulan besar berperan sebagai bawahan dan pendukung, sementara kaum terurap menjalankan kepemimpinan secara rohani. Mengapa demikian? Ingatlah, para imam dalam penglihatan diberi tanggung jawab untuk mengajarkan perkara-perkara rohani kepada umat. Mereka juga diperintahkan untuk bertindak sebagai hakim dalam perkara-perkara hukum. Selain itu, orang-orang Lewi ditugasi untuk ”melayani sebagai pengawas” di gerbang-gerbang bait. (Yehezkiel 44:11, 23, 24, NW) Jelaslah, sang pemimpin harus tunduk kepada pelayanan rohani serta kepemimpinan para imam. Oleh karena itu, sungguh tepat apabila pada zaman modern, kaum terurap menjalankan kepemimpinan dalam ibadat yang murni. Misalnya, anggota-anggota Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa telah dipilih dari antara mereka. Para penatua terurap yang setia itu telah melatih golongan pemimpin yang semakin berkembang ini selama beberapa dasawarsa, mempersiapkan para calon anggota golongan ini hingga tiba saatnya mereka diserahi wewenang penuh dalam dunia baru Allah yang akan datang.
16. Menurut Yesaya 32:1, 2, bagaimana semua penatua seharusnya bertindak?
16 Pengawas macam apakah para calon anggota golongan pemimpin ini, yang akan mengemban tanggung jawab lebih besar? Nubuat yang terdapat di Yesaya 32:1, 2 mengatakan, ”Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin [”para pembesar”, NW] akan memimpin menurut keadilan, dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut [”badai hujan”, NW], seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.” Nubuat ini sedang tergenap dewasa ini seraya semua penatua Kristen—kaum terurap dan domba-domba lain—berupaya melindungi kawanan dari ”badai hujan” penganiayaan dan perasaan kecil hati.
17. Bagaimana seharusnya gembala-gembala Kristen memandang diri mereka, dan bagaimana seharusnya kawanan memandang mereka?
17 Kata ”pembesar” dan ”pemimpin”, yang keduanya mempunyai arti yang sama dalam bahasa Ibrani, bukanlah semacam gelar yang dirancang untuk meninggikan manusia. Sebaliknya, istilah-istilah itu menggambarkan tanggung jawab yang diemban pria-pria ini dalam merawat domba-domba Allah. Yehuwa dengan tegas memperingatkan, ”Cukup bagimu, hai, para pemimpin Israel! Singkirkan kekerasan dan penjarahan, dan laksanakan keadilan dan keadilbenaran.” (Yehezkiel 45:9, NW) Dewasa ini, sepatutnyalah semua penatua mencamkan nasihat tersebut. (1 Petrus 5:2, 3) Di pihak lain, kawanan mengakui bahwa Yesus telah menyediakan para gembala ini sebagai ”pemberian berupa pria-pria”. (Efesus 4:8) Persyaratan mereka ditetapkan dalam Firman Allah yang terilham. (1 Timotius 3:1-7; Titus 1:5-9) Oleh karena itu, orang-orang Kristen mengikuti pengarahan para penatua.—Ibrani 13:7.
18. Tanggung jawab apa saja yang diemban para calon anggota golongan pemimpin sekarang, dan tanggung jawab apa yang akan diembannya di masa depan?
18 Pada zaman Alkitab, ada pemimpin yang memiliki wewenang yang besar, sementara yang lainnya lebih kecil. Dewasa ini, para penatua dari kumpulan besar mengemban tanggung jawab yang sangat beragam. Beberapa melayani di satu sidang; yang lain melayani banyak sidang sebagai para pengawas keliling; lainnya melayani seluruh negeri sebagai anggota-anggota Panitia Cabang; yang lainnya lagi secara langsung membantu berbagai panitia dari Badan Pimpinan. Di dunia baru, Yesus akan melantik ”para pembesar di seluruh bumi” untuk mengambil pimpinan di antara para penyembah Yehuwa di bumi. (Mazmur 45:16, NW) Tidak diragukan, Yesus akan memilih banyak pembesar ini dari antara para penatua yang setia dewasa ini. Karena pria-pria ini terbukti memenuhi syarat sekarang, ia akan memilih untuk mempercayakan kepada banyak dari antara mereka hak-hak istimewa yang bahkan lebih besar di masa depan.
Negeri Umat Allah Dewasa Ini
19. Apa yang dimaksud dengan negeri dalam penglihatan Yehezkiel?
19 Penglihatan Yehezkiel juga melukiskan negeri Israel yang dipulihkan. Apa yang digambarkan oleh aspek penglihatan ini? Nubuat-nubuat pemulihan lainnya menubuatkan bahwa negeri itu, Israel, akan menjadi suatu firdaus seperti Eden. (Yehezkiel 36:34, 35, NW) Dewasa ini, kita menikmati suatu ”negeri” yang dipulihkan, dan negeri itu bisa dikatakan seperti Eden. Dengan cara yang serupa, kita sering kali berbicara tentang firdaus rohani kita. Menara Pengawal mendefinisikan ”negeri” kita sebagai ”wilayah kegiatan” umat pilihan Allah.b Di mana pun seorang hamba Yehuwa berada, ia ada di negeri yang dipulihkan itu selama ia berupaya menjunjung ibadat sejati dengan berjalan menurut jejak kaki Kristus Yesus.—1 Petrus 2:21.
20. Prinsip apa yang dapat kita pelajari dari ”sumbangan kudus” dalam penglihatan Yehezkiel, dan bagaimana kita dapat menerapkan prinsip ini?
20 Bagaimana dengan bagian negeri yang disebut ”sumbangan kudus”? Umat itu harus menyumbangkannya untuk mendukung keimaman dan kota. Demikian pula, ”semua orang di negeri” harus menyumbangkan satu bagian tanah untuk pemimpin. Apa artinya hal itu dewasa ini? Tentu saja, ini tidak berarti bahwa umat Allah harus dibebani dengan menanggung golongan pemimpin agama yang digaji. (2 Tesalonika 3:8) Sebaliknya, dukungan yang diberikan kepada para penatua khususnya bersifat rohani. Itu mencakup memberikan bantuan dalam pekerjaan yang sedang berlangsung dan memperlihatkan semangat kerja sama serta ketundukan. Namun, seperti pada zaman Yehezkiel, sumbangan ini diberikan ”kepada Yehuwa”, bukan kepada pria mana pun.—Yehezkiel 45:1, 7, 16, NW.
21. Apa yang dapat kita pelajari dari pembagian tanah dalam penglihatan Yehezkiel?
21 Pemimpin dan imam bukanlah satu-satunya yang mendapat tempat yang sudah ditentukan di negeri yang dipulihkan ini. Tanah yang dibagi-bagi memperlihatkan bahwa tiap-tiap orang dari antara ke-12 suku mendapat milik pusaka yang pasti. (Yehezkiel 47:13, 22, 23) Jadi, para anggota kumpulan besar bukan hanya mendapat tempat di firdaus rohani dewasa ini, melainkan juga akan menerima tanah yang sudah ditentukan pada waktu mereka mewarisi tempat di wilayah Kerajaan Allah di bumi.
22. (a) Kota dalam penglihatan Yehezkiel melambangkan apa? (b) Apa yang dapat kita pelajari dari adanya gerbang-gerbang di segala sisinya?
22 Akhirnya, apa yang digambarkan oleh kota dalam penglihatan itu? Itu bukanlah kota surgawi, karena kota itu terletak di tengah-tengah tanah yang ”bernoda” (tidak suci). (Yehezkiel 48:15-17, NW) Jadi, itu pastilah sesuatu yang ada di bumi. Nah, apakah arti kota? Bukankah itu memaksudkan orang-orang yang berkumpul sebagai suatu kelompok dan membentuk sesuatu yang tertata dan terorganisasi? Ya. Oleh karena itu, kota tampaknya menggambarkan administrasi yang ada di bumi, yang memberikan manfaat kepada semua yang akan membentuk masyarakat yang adil-benar di bumi. Kota itu akan berfungsi sepenuhnya di ”bumi yang baru” yang akan datang. (2 Petrus 3:13) Gerbang-gerbang kota di segala sisi, satu untuk setiap suku, dengan tepat menggambarkan keterbukaan. Dewasa ini, umat Allah bukannya berada di bawah suatu administrasi yang dijalankan secara gelap dan rahasia. Saudara-saudara yang mengemban tanggung jawab harus bersikap terbuka; prinsip-prinsip pembimbing mereka harus diketahui oleh semua orang. Fakta bahwa orang-orang dari semua suku menggarap tanah penunjang kota itu mengingatkan kita bahwa domba-domba lain memberikan dukungan, bahkan secara materi, terhadap penyelenggaraan administratif bagi umat Allah di seluas dunia.—Yehezkiel 48:19, 30-34.
23. Apa yang akan kita bahas di artikel berikutnya?
23 Namun, bagaimana dengan sungai yang mengalir dari bait tempat suci? Makna penglihatan tersebut untuk masa sekarang dan untuk masa depan akan menjadi pokok bahasan ketiga, sekaligus menjadi artikel terakhir dalam serial ini.
[Catatan Kaki]
a Lihat buku Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!, halaman 64, paragraf 22, diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.
Pokok-Pokok Tinjauan
◻ Apa yang digambarkan oleh bait dalam penglihatan Yehezkiel?
◻ Siapa yang dilayani para imam pada gambaran tentang bait?
◻ Apakah golongan pemimpin itu, dan apa saja tanggung jawabnya?
◻ Apa yang dimaksud dengan negeri dalam penglihatan Yehezkiel, dan apa artinya itu dibagi-bagikan kepada ke-12 suku?
◻ Apa yang digambarkan oleh kota?
[Diagram/Peta di hlm. 15]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
Pembagian tanah dalam penglihatan Yehezkiel
DUA BELAS SUKU
Laut Tengah
Laut Galilea
Sungai Yordan
Laut Mati
DAN
ASYER
NAFTALI
MANASYE
EFRAIM
RUBEN
YEHUDA
SANG PEMIMPIN
BENYAMIN
SIMEON
ISAKHAR
ZEBULON
GAD
[Diagram]
LOKASI SUMBANGAN KUDUS YANG DIPERBESAR
A. ”Yehuwa Sendiri Berada di Sana” (Yehuwa Syamah); B. tanah yang produktif di kota
Jatah Orang-Orang Lewi
Tempat Suci Yehuwa
Jatah Para Imam
B A B