Pasal Sembilan
Siapa yang Akan Memerintah Dunia?
1-3. Lukiskan mimpi dan penglihatan-penglihatan yang didapat Daniel pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar.
NUBUAT Daniel yang mencekam kini membawa kita kembali ke tahun pertama pemerintahan Belsyazar, raja Babilonia. Daniel telah lama menjadi orang buangan di Babilon, namun integritasnya kepada Yehuwa tidak pernah goyah. Kini, pada usia 70-an, nabi yang setia itu melihat ”suatu mimpi dan penglihatan yang terlintas di kepalanya sewaktu ia berbaring di tempat tidurnya”. Dan, penglihatan-penglihatan itu sungguh membuatnya takut!—Daniel 7:1, 15.
2 ”Lihat di sana!” seru Daniel. ”Keempat angin langit menggelorakan laut yang sangat luas. Dan empat ekor binatang yang sangat besar muncul dari dalam laut, masing-masing berbeda dari yang lain.” Alangkah luar biasa binatang-binatang itu! Yang pertama adalah singa bersayap, dan yang kedua seperti beruang. Kemudian, muncul macan tutul yang mempunyai empat sayap dan empat kepala! Binatang keempat yang luar biasa kuat mempunyai gigi besi yang besar-besar dan sepuluh tanduk. Di antara sepuluh tanduknya, muncullah sebuah tanduk ”kecil” yang mempunyai ”mata seperti mata manusia” dan ”mulut yang mengatakan hal-hal muluk”.—Daniel 7:2-8.
3 Penglihatan-penglihatan yang Daniel lihat selanjutnya beralih ke surga. Pribadi Yang Lanjut Usia duduk dengan mulia di atas takhta-Nya sebagai Hakim dalam Majelis Pengadilan surgawi. ”Ada seribu kali seribu yang melayaninya, dan ada sepuluh ribu kali sepuluh ribu yang berdiri di hadapannya.” Setelah menjatuhkan hukuman atas binatang-binatang itu, Ia mengambil kekuasaan mereka dan membinasakan binatang yang keempat. Sedangkan kekuasaan yang akan bertahan untuk waktu yang lama atas ”semua orang dari berbagai bangsa, kelompok bangsa dan bahasa” diberikan kepada ”seseorang seperti putra manusia”.—Daniel 7:9-14.
4. (a) Daniel berpaling kepada siapa untuk memperoleh keterangan yang dapat diandalkan? (b) Mengapa perkara yang Daniel lihat dan dengar pada malam itu penting bagi kita?
4 ”Mengenai aku,” kata Daniel, ”rohku merasa tertekan oleh karena hal itu, dan penglihatan-penglihatan yang terlintas di kepalaku mulai membuatku takut.” Maka, ia meminta ”keterangan yang dapat diandalkan tentang semuanya ini” dari seorang malaikat. Malaikat itu memang mengemukakan kepadanya ”tafsiran perkara-perkara itu”. (Daniel 7:15-28) Apa yang Daniel lihat dan dengar malam itu sangat menarik bagi kita, karena hal itu merupakan uraian tentang peristiwa-peristiwa dunia yang akan terjadi terus sampai ke zaman kita, saat manakala ”seseorang seperti putra manusia” diberi kekuasaan atas ”semua orang dari berbagai bangsa, kelompok bangsa dan bahasa”. Dengan bantuan Firman Allah dan roh-Nya, kita pun dapat memahami makna penglihatan-penglihatan yang bersifat nubuat ini.a
EMPAT BINATANG MUNCUL DARI DALAM LAUT
5. Apa yang dilambangkan oleh laut yang selalu bergelora?
5 ”Empat ekor binatang yang sangat besar muncul dari dalam laut,” kata Daniel. (Daniel 7:3) Apa yang dilambangkan oleh laut yang selalu bergelora itu? Bertahun-tahun kemudian, rasul Yohanes melihat seekor binatang buas berkepala tujuh muncul dari dalam ”laut”. Laut itu menggambarkan ”berbagai umat dan kumpulan orang dan bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa”—sekumpulan besar manusia yang terpisah dari Allah. Kalau begitu, laut adalah lambang yang cocok untuk massa manusia yang terasing dari Allah.—Penyingkapan 13:1, 2; 17:15; Yesaya 57:20.
6. Apa yang dilukiskan oleh keempat binatang?
6 ”Mengenai binatang-binatang yang sangat besar ini,” kata malaikat Allah, ”karena jumlahnya empat, mereka adalah empat raja yang akan bangkit berdiri dari bumi.” (Daniel 7:17) Jelaslah, malaikat itu mengidentifikasi keempat binatang yang dilihat Daniel sebagai ”empat raja”. Jadi, binatang-binatang ini memaksudkan kuasa-kuasa dunia. Tetapi, yang mana?
7. (a) Apa yang dikatakan beberapa komentator Alkitab mengenai penglihatan tentang empat binatang dalam mimpi Daniel dan mimpi Raja Nebukhadnezar tentang patung yang sangat besar? (b) Apa yang digambarkan oleh empat logam yang membentuk bagian tubuh patung itu?
7 Para komentator Alkitab biasanya mengaitkan penglihatan tentang empat binatang dalam mimpi Daniel itu dengan mimpi Nebukhadnezar tentang patung yang sangat besar. Sebagai contoh, The Expositor’s Bible Commentary menyatakan, ”Pasal 7 [dari buku Daniel] paralel dengan pasal 2.” The Wycliffe Bible Commentary mengatakan, ”Pada umumnya disepakati bahwa urutan empat kuasa Kafir . . . yang ada di sini [di Daniel pasal 7] sama dengan yang dibahas di [Daniel] pasal 2.” Keempat kuasa dunia yang digambarkan oleh empat jenis logam dalam mimpi Nebukhadnezar adalah Imperium Babilonia (kepala emas), Media-Persia (dada dan lengan perak), Yunani (perut dan paha tembaga), dan Imperium Romawi (tungkai bawah besi).b (Daniel 2:32, 33) Mari kita lihat bagaimana kerajaan-kerajaan ini sepadan dengan keempat binatang besar yang Daniel lihat.
BUAS SEPERTI SINGA, CEPAT LAKSANA ELANG
8. (a) Bagaimana Daniel melukiskan binatang pertama? (b) Imperium mana yang digambarkan oleh binatang pertama, dan bagaimana ia bertindak seperti singa?
8 Alangkah luar biasa binatang-binatang yang Daniel lihat! Ketika melukiskan salah satunya, ia berkata, ”Yang pertama seperti singa, dan ia mempunyai sayap burung elang. Aku terus memperhatikan sampai sayapnya tercabut, sehingga ia terangkat dari bumi dan berdiri pada kedua kakinya seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia.” (Daniel 7:4) Binatang ini melukiskan pemerintahan yang sama dengan yang digambarkan oleh kepala emas pada patung yang sangat besar itu, Kuasa Dunia Babilonia (607-539 SM). Seperti ”singa” pemangsa, Babilon dengan ganas melahap bangsa-bangsa, termasuk umat Allah. (Yeremia 4:5-7; 50:17) Seolah-olah dengan sayap elang, ”singa” ini bergerak cepat untuk melaksanakan penaklukan yang agresif.—Ratapan 4:19; Habakuk 1:6-8.
9. Perubahan-perubahan apa yang dialami oleh binatang yang seperti singa itu, dan bagaimana semua itu mempengaruhi dia?
9 Pada waktunya, singa bersayap yang unik itu, ”tercabut” sayapnya. Menjelang akhir pemerintahan Raja Belsyazar, Babilon kehilangan kecepatannya dalam menaklukkan bangsa-bangsa, dan keunggulannya yang seperti singa atas mereka pun tidak ada lagi. Gerakannya kini tidak lebih cepat daripada manusia yang hanya memiliki dua kaki. Setelah memperoleh ”hati manusia”, ia menjadi lemah. Karena tidak memiliki ”hati singa”, Babilon tidak dapat lagi bertindak bagaikan raja ”di antara binatang-binatang hutan”. (Bandingkan 2 Samuel 17:10; Mikha 5:8.) Binatang besar lainnya mengalahkan dia.
RAKUS SEPERTI BERUANG
10. ”Beruang” melambangkan urutan penguasa mana?
10 ”Lihat di sana!” kata Daniel, ”ada binatang lain, yang kedua, ia seperti beruang. Dan ia berdiri pada salah satu sisinya, dan ada tiga tulang rusuk di mulutnya di antara gigi-giginya; dan inilah yang dikatakan kepadanya, ’Bangun, makanlah banyak daging.’” (Daniel 7:5) Raja yang dilambangkan oleh ”beruang” sama dengan yang digambarkan oleh dada dan lengan perak pada patung besar—urutan para penguasa Media-Persia (539-331 SM) yang dimulai dari Darius, orang Media, bersama Kores Agung dan berakhir dengan Darius III.
11. Apa maksudnya beruang simbolis itu berdiri pada salah satu sisinya dan memiliki tiga tulang rusuk dalam mulutnya?
11 Beruang simbolis itu ”berdiri pada salah satu sisinya”, kemungkinan bersiap-siap untuk menyerang dan menaklukkan bangsa-bangsa, dengan demikian mempertahankan kedudukannya sebagai kuasa dunia. Posisi ini bisa juga dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa urutan para penguasa Persia akan lebih berpengaruh daripada satu-satunya raja Media, yaitu Darius. Ketiga tulang rusuk di antara gigi-gigi beruang dapat berarti tiga arah ke mana ia melancarkan penaklukannya. ”Beruang” Media-Persia maju ke utara untuk merebut Babilon pada tahun 539 SM. Kemudian, ia maju ke arah barat menjelajahi Asia Kecil sampai ke Trake. Akhirnya, ”beruang” itu bergerak ke selatan untuk menaklukkan Mesir. Karena angka tiga adakalanya melambangkan intensitas, ketiga tulang rusuk itu bisa juga menandaskan ketamakan beruang simbolis itu dalam penaklukannya.
12. Apa akibatnya ketika beruang simbolis itu menaati perintah, ”Bangun, makanlah banyak daging”?
12 ”Beruang” itu menyerang bangsa-bangsa untuk menanggapi kata-kata, ”Bangun, makanlah banyak daging.” Dengan melahap Babilon selaras dengan kehendak ilahi, Media-Persia mendapat kesempatan untuk melaksanakan tugas berharga bagi umat Yehuwa. Dan, hal itu memang dilakukannya! (Lihat ”Raja yang Toleran”, di halaman 149.) Melalui Kores Agung, Darius I (Darius Agung), dan Artahsasta I, Media-Persia membebaskan orang Yahudi yang ditawan di Babilon dan membantu mereka membangun kembali bait Yehuwa serta memperbaiki tembok Yerusalem. Akhirnya, Media-Persia berkuasa atas 127 distrik yurisdiksi, dan suami Ratu Ester, Ahasweros (Xerxes I) menjadi ”raja dari India sampai Etiopia”. (Ester 1:1) Akan tetapi, tidak lama kemudian muncul binatang lain.
GESIT SEPERTI MACAN TUTUL BERSAYAP!
13. (a) Apa yang dilambangkan oleh binatang ketiga? (b) Seberapa cepatkah binatang ketiga itu bergerak dan seberapa luaskah wilayah yang dikuasainya?
13 Binatang ketiga ”seperti macan tutul, tetapi ia mempunyai empat sayap makhluk terbang pada punggungnya. Dan binatang itu mempunyai empat kepala, dan kepadanya diberikan kekuasaan”. (Daniel 7:6) Seperti padanannya—perut dan paha tembaga pada patung dalam mimpi Nebukhadnezar—macan tutul yang bersayap empat dan berkepala empat ini melambangkan urutan para penguasa Makedonia, atau Yunani, yang dimulai dari Aleksander Agung. Dengan ketangkasan dan kecepatan seekor macan tutul, Aleksander bergerak menjelajahi Asia Kecil, ke selatan sampai Mesir, dan terus ke perbatasan barat India. (Bandingkan Habakuk 1:8.) Wilayah kekuasaannya lebih luas daripada yang dimiliki ”beruang”, karena mencakup Makedonia, Yunani, dan Imperium Persia.—Lihat ”Raja yang Masih Muda Menaklukkan Dunia”, di halaman 153.
14. Bagaimana ”macan tutul” itu kemudian berkepala empat?
14 ”Macan tutul” itu berkepala empat setelah Aleksander mati pada tahun 323 SM. Empat jenderalnya kemudian menjadi penerus Aleksander di berbagai bagian wilayah kekuasaannya. Seleukus menguasai Mesopotamia dan Siria. Ptolemeus memerintah atas Mesir dan Palestina. Lisimakhus berkuasa atas Asia Kecil dan Trake, sedangkan Kasander memperoleh Makedonia dan Yunani. (Lihat ”Terbaginya Kerajaan yang Sangat Luas”, di halaman 162.) Kemudian, timbul ancaman baru.
BINATANG YANG MENAKUTKAN TERBUKTI BERBEDA
15. (a) Lukiskan binatang keempat. (b) Apa yang dilambangkan oleh binatang keempat, dan bagaimana ia meremukkan dan melahap semua yang merintangi jalannya?
15 Daniel menggambarkan binatang keempat sebagai binatang ”yang menakutkan dan mengerikan dan luar biasa kuat”. Daniel melanjutkan, ”Ia mempunyai gigi yang besar-besar dari besi. Ia melahap dan meremukkan, dan sisanya ia injak-injak dengan kakinya. Ia berbeda dari semua binatang lain yang ada sebelumnya, dan ia mempunyai sepuluh tanduk.” (Daniel 7:7) Binatang yang menakutkan ini awalnya adalah kekuatan politik dan militer Roma. Secara bertahap, ia mengambil alih keempat bagian Helenistik dari Imperium Yunani, dan pada tahun 30 SM, Roma sudah tampil sebagai kuasa dunia berikutnya dalam nubuat Alkitab. Dengan menggunakan kekuatan militer untuk menundukkan semua yang merintangi jalannya, Imperium Romawi berkembang meliputi wilayah yang terbentang dari Kepulauan Inggris, lalu ke bawah, menyeberang ke sebagian besar wilayah Eropa, terus mengitari Laut Tengah, melewati Babilon sampai ke Teluk Persia.
16. Keterangan apa yang diberikan malaikat tentang binatang keempat?
16 Karena ingin mendapat kepastian tentang binatang yang ”luar biasa menakutkan” ini, Daniel mendengarkan dengan penuh perhatian seraya malaikat itu menjelaskan, ”Kesepuluh tanduk[nya] itu adalah sepuluh raja yang akan bangkit dari kerajaan itu; dan masih ada satu lagi yang akan bangkit setelah mereka, ia berbeda dari raja-raja yang pertama, dan ia akan merendahkan tiga raja.” (Daniel 7:19, 20, 24) Siapakah ”kesepuluh tanduk”, atau ”sepuluh raja” itu?
17. Apa yang dilambangkan oleh ”kesepuluh tanduk” pada binatang keempat itu?
17 Seraya Roma semakin makmur dan bertambah bobrok karena gaya hidup bebas golongan penguasa, kekuatan militernya pun melemah. Belakangan, melemahnya kekuatan militer Roma itu menjadi sangat nyata. Imperium yang perkasa itu akhirnya terpecah menjadi banyak kerajaan. Karena Alkitab sering menggunakan angka sepuluh untuk menyatakan kelengkapan, ”kesepuluh tanduk” pada binatang keempat itu menggambarkan semua kerajaan yang muncul akibat hancurnya Roma.—Bandingkan Ulangan 4:13; Lukas 15:8; 19:13, 16, 17.
18. Bagaimana Roma terus menjalankan kekuasaan atas Eropa selama berabad-abad setelah kaisarnya yang terakhir disingkirkan?
18 Akan tetapi, Kuasa Dunia Romawi tidak berakhir sewaktu kaisarnya yang terakhir di Roma disingkirkan pada tahun 476 M. Selama berabad-abad, kepausan Roma terus menjalankan kekuasaan politik, dan terutama kekuasaan agama, atas Eropa. Itu dilaksanakan dengan sistem feodal, yang mengharuskan sebagian besar penduduk Eropa tunduk kepada kaum bangsawan, kemudian kepada raja. Dan, semua raja mengakui wewenang paus. Dengan demikian, Imperium (Kekaisaran) Romawi Suci, dengan kepausan Roma sebagai pusatnya, mendominasi urusan-urusan dunia selama periode panjang dalam sejarah yang disebut Abad Kegelapan.
19. Menurut seorang sejarawan, bagaimana Roma dibandingkan dengan imperium-imperium pendahulunya?
19 Siapa yang dapat menyangkal bahwa binatang keempat itu ”berbeda dari semua kerajaan lain”? (Daniel 7:7, 19, 23) Tentang hal ini, sejarawan H. G. Wells menulis, ”Kuasa Romawi yang baru ini . . . dalam beberapa segi berbeda dari imperium-imperium besar mana pun yang pernah menguasai dunia yang beradab sampai saat itu. . . . [Ia] menyatukan hampir semua orang Yunani di dunia ini, dan karakteristik Hamitik dan Semitik di antara penduduknya tidaklah sekuat imperium-imperium pendahulunya . . . Sebegitu jauh, hal ini merupakan pola baru dalam sejarah . . . Imperium Romawi adalah suatu hasil perkembangan, yang baru dan tidak direncanakan; orang Romawi tanpa sadar sudah terlibat dalam suatu eksperimen administratif yang sangat luas.” Namun, binatang keempat ini masih akan mengalami perkembangan lebih lanjut.
TANDUK KECIL MEMPEROLEH KEKUASAAN
20. Apa yang malaikat katakan tentang tanduk kecil yang tumbuh pada kepala binatang keempat itu?
20 ”Aku terus memperhatikan tanduk-tanduk itu,” kata Daniel, ”dan, lihat! muncul di antaranya sebuah tanduk lain yang kecil, dan ada tiga dari tanduk-tanduk pertama yang tercabut dari hadapannya.” (Daniel 7:8) Sehubungan dengan tanduk yang tumbuh tersebut, malaikat itu memberi tahu Daniel, ”Masih ada satu lagi yang akan bangkit setelah mereka [kesepuluh raja], ia berbeda dari raja-raja yang pertama, dan ia akan merendahkan tiga raja.” (Daniel 7:24) Siapakah raja ini, kapan ia muncul, dan tiga raja mana yang ia rendahkan?
21. Bagaimana Inggris sampai menjadi tanduk kecil simbolis dari binatang keempat?
21 Perhatikan urutan peristiwa berikut ini. Pada tahun 55 SM, Jenderal Romawi bernama Julius Caesar menyerbu Britania tetapi gagal mendudukinya secara permanen. Pada tahun 43 M, Kaisar Klaudius memulai penaklukan yang lebih permanen atas Inggris bagian selatan. Kemudian, pada tahun 122 M, Kaisar Hadrian mulai membangun tembok dari Sungai Tyne sampai ke Muara Solway, menjadikannya batas utara Imperium Romawi. Pada permulaan abad kelima, legiun Romawi meninggalkan pulau itu. ”Pada abad keenam belas,” demikian penjelasan seorang sejarawan, ”Inggris hanyalah kekuatan kelas dua. Kekayaannya tidak seberapa bila dibandingkan dengan yang dimiliki Belanda. Penduduknya jauh lebih sedikit daripada penduduk Prancis. Angkatan bersenjatanya (termasuk angkatan lautnya) lebih lemah daripada yang dimiliki Spanyol.” Berdasarkan bukti yang ada, Inggris saat itu hanyalah sebuah kerajaan yang tidak berarti, yang menjadi tanduk kecil simbolis dari binatang keempat. Tetapi, keadaan ini akan berubah.
22. (a) Tiga tanduk lain mana dari binatang keempat yang dikalahkan oleh tanduk ”kecil” itu? (b) Kemudian, Inggris tampil sebagai apa?
22 Pada tahun 1588, Philip II dari Spanyol mengerahkan Armada Spanyol untuk melawan Inggris. Armada ini, yang terdiri dari 130 kapal dan mengangkut lebih dari 24.000 orang, mengarungi Selat Inggris hanya untuk dikalahkan oleh angkatan laut Inggris serta menjadi korban angin sakal (angin yang bertiup dari arah yang berlawanan) dan badai Atlantik yang ganas. Peristiwa ini ”menandai peralihan yang menentukan dalam hal keunggulan angkatan laut, dari Spanyol kepada Inggris”, kata seorang sejarawan. Pada abad ke-17, orang Belanda mengembangkan armada kapal dagang terbesar di dunia. Akan tetapi, dengan bertambahnya koloni-koloni di luar negeri, Inggris berhasil mengungguli kerajaan itu. Selama abad ke-18, Inggris berperang melawan Prancis di Amerika Utara dan India, yang menyebabkan terbentuknya Traktat Paris pada tahun 1763. Traktat ini, kata penulis William B. Willcox, ”mengakui kedudukan Inggris yang baru sebagai kekuatan Eropa yang utama dalam wilayah di luar Eropa”. Kehebatan Inggris diteguhkan dengan kemenangan telak atas Napoleon dari Prancis pada tahun 1815 M. Jadi, ”tiga raja” yang ’direndahkan’ Inggris adalah Spanyol, Belanda, dan Prancis. (Daniel 7:24) Alhasil, Inggris tampil sebagai penguasa dengan koloni dan perdagangan terbesar di dunia. Ya, tanduk ”kecil” itu kini telah bertumbuh menjadi kuasa dunia!
23. Dengan cara bagaimana tanduk kecil simbolis itu ”melahap seluruh bumi”?
23 Malaikat memberi tahu Daniel bahwa binatang keempat, atau kerajaan keempat itu, akan ”melahap seluruh bumi”. (Daniel 7:23) Kata-kata itu tergenap atas provinsi Romawi yang tadinya dikenal sebagai Britania. Provinsi ini akhirnya menjadi Imperium Inggris dan ”melahap seluruh bumi”. Pada suatu masa, wilayah imperium ini pernah meliputi seperempat permukaan bumi dan seperempat penduduknya.
24. Apa yang dikatakan seorang sejarawan tentang keunikan Imperium Inggris?
24 Sebagaimana Imperium Romawi berbeda dari kuasa-kuasa dunia sebelumnya, raja yang digambarkan oleh tanduk ”kecil” juga akan ”berbeda dari raja-raja yang pertama”. (Daniel 7:24) Mengenai Imperium Inggris, sejarawan H. G. Wells mencatat, ”Imperium seperti itu tidak pernah ada sebelumnya. Yang pertama dan utama dari seluruh sistem ini adalah ’republik monarki’ Kerajaan Inggris Raya . . . Belum pernah ada lembaga maupun orang yang dapat memahami Imperium Inggris secara keseluruhan. Imperium tersebut merupakan perpaduan dari pertumbuhan dan pertambahan yang sama sekali berbeda dengan apa pun yang pernah disebut sebagai imperium.”
25. (a) Dalam perkembangannya yang terakhir, apa yang membentuk tanduk kecil simbolis itu? (b) Dalam pengertian apa tanduk ”kecil” itu mempunyai ”mata seperti mata manusia” dan ”mulut yang mengatakan hal-hal muluk”?
25 Ada lagi yang termasuk dalam tanduk ”kecil” itu selain Imperium Inggris. Pada tahun 1783, Inggris mengakui kemerdekaan ke-13 koloninya yang terletak di Amerika. Amerika Serikat akhirnya menjadi sekutu Inggris, tampil sejak Perang Dunia II sebagai negara yang dominan di bumi. Negara ini masih memiliki ikatan yang kuat dengan Inggris. Kuasa dunia kembar Anglo-Amerika yang dihasilkannya membentuk ’tanduk yang mempunyai mata’. Ya, kuasa dunia ini jeli dan lihai! Ia ”mengatakan hal-hal muluk”, mendikte kebijakan banyak negara di dunia dan bertindak sebagai juru bicaranya, atau ”nabi palsu”.—Daniel 7:8, 11, 20; Penyingkapan 16:13; 19:20.
TANDUK KECIL MENENTANG ALLAH DAN ORANG-ORANG KUDUSNYA
26. Apa yang malaikat nubuatkan sehubungan dengan perkataan dan tindakan tanduk simbolis itu terhadap Yehuwa dan hamba-hamba-Nya?
26 Selanjutnya Daniel melukiskan penglihatannya, dengan mengatakan, ”Aku terus memperhatikan pada waktu tanduk itu memerangi orang-orang kudus, dan tanduk itu menang atas mereka.” (Daniel 7:21) Sehubungan dengan ”tanduk”, atau raja ini, malaikat Allah menubuatkan, ”Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan ia akan terus mengganggu orang-orang kudus milik Pribadi Yang Mahatinggi. Ia akan berniat mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke tangannya selama satu masa, dua masa dan setengah masa.” (Daniel 7:25) Bagaimana dan kapan bagian nubuat ini digenapi?
27. (a) Siapakah ”orang-orang kudus” yang dianiaya oleh tanduk ”kecil” itu? (b) Bagaimana tanduk simbolis tersebut berniat ”mengubah waktu dan hukum”?
27 ”Orang-orang kudus” yang dianiaya oleh tanduk ”kecil”—Kuasa Dunia Anglo-Amerika—adalah para pengikut Yesus yang terurap di bumi. (Roma 1:7; 1 Petrus 2:9) Selama bertahun-tahun sebelum Perang Dunia I, sisa orang-orang terurap itu memperingatkan di hadapan umum bahwa ”waktu yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa” akan berakhir pada tahun 1914. (Lukas 21:24) Sewaktu perang meletus pada tahun itu, nyatalah bahwa tanduk ”kecil” tersebut telah mengabaikan peringatan ini, karena ia terus saja mengganggu ”orang-orang kudus” yang terurap. Kuasa Dunia Anglo-Amerika bahkan menentang upaya-upaya mereka untuk melaksanakan tuntutan (atau, ”hukum”) Yehuwa agar kabar baik Kerajaan diberitakan di seluas dunia oleh saksi-saksi-Nya. (Matius 24:14) Dengan demikian, tanduk ”kecil” tersebut berupaya ”mengubah waktu dan hukum”.
28. Berapa lamakah ”satu masa, dua masa dan setengah masa” itu?
28 Malaikat Yehuwa berbicara tentang suatu periode nubuat selama ”satu masa, dua masa dan setengah masa”. Berapa lamakah itu? Para komentator Alkitab pada umumnya setuju bahwa ungkapan ini berarti tiga setengah masa— hasil penjumlahan satu masa, dua masa, dan setengah masa. Karena ”tujuh masa” manakala Nebukhadnezar menjadi gila sama dengan tujuh tahun, ketiga setengah masa adalah tiga setengah tahun.c (Daniel 4:16, 25) An American Translation berbunyi, ”Mereka akan diserahkan kepadanya selama satu tahun, dua tahun, dan setengah tahun.” Terjemahan James Moffatt menyatakan, ”Selama tiga tahun dan setengah tahun.” Periode yang sama disebutkan di Penyingkapan 11:2-7, yang menyatakan bahwa saksi-saksi Allah akan memberikan kesaksian sambil mengenakan kain goni selama 42 bulan, atau 1.260 hari, kemudian dibunuh. Kapan periode waktu ini dimulai dan berakhir?
29. Kapan dan bagaimana tiga setengah tahun nubuat itu dimulai?
29 Bagi orang-orang Kristen yang terurap, Perang Dunia I berarti masa pengujian. Menjelang akhir tahun 1914, mereka mengantisipasi adanya penganiayaan. Malah, ayat tahunan yang dipilih untuk tahun 1915 adalah pertanyaan yang diajukan Yesus kepada murid-muridnya, ”Dapatkah kamu minum dari cawanku?” Ayat itu didasarkan pada Matius 20:22, King James Version. Oleh karena itu, sejak bulan Desember 1914, kelompok kecil saksi-saksi tersebut memberitakan ”sambil mengenakan kain goni”.
30. Bagaimana orang-orang Kristen terurap diganggu oleh Kuasa Dunia Anglo-Amerika selama Perang Dunia I?
30 Seraya perang semakin memanas, orang-orang Kristen yang terurap menghadapi tentangan yang terus memuncak. Beberapa di antara mereka dipenjarakan. Orang-orang seperti Frank Platt di Inggris dan Robert Clegg di Kanada, disiksa oleh kalangan berwenang yang sadis. Pada tanggal 12 Februari 1918, Kanada yang merupakan Dominion Inggris melarang buku yang baru diterbitkan, yaitu jilid ketujuh Studies in the Scriptures, yang berjudul The Finished Mystery, maupun risalah-risalah yang berjudul The Bible Students Monthly. Bulan berikutnya, Departemen Kehakiman AS melarang penyiaran buku jilid ketujuh itu. Akibatnya? Ya, rumah-rumah digeledah, lektur disita, dan para penyembah Yehuwa ditangkap!
31. Kapan dan bagaimana ”satu masa, dua masa dan setengah masa” berakhir?
31 Gangguan terhadap orang-orang yang diurapi Allah ini mencapai klimaksnya pada tanggal 21 Juni 1918, sewaktu J. F. Rutherford, presiden Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal, serta para anggota terkemuka lainnya dijatuhi hukuman penjara untuk jangka panjang atas tuduhan-tuduhan palsu. Dengan niat ”mengubah waktu dan hukum”, tanduk ”kecil” itu telah secara efektif menghentikan pekerjaan pemberitaan yang terorganisasi. (Penyingkapan 11:7) Maka, periode ”satu masa, dua masa dan setengah masa” yang dinubuatkan itu berakhir pada bulan Juni 1918.
32. Mengapa saudara dapat mengatakan bahwa ”orang-orang kudus” tidak binasa oleh tanduk ”kecil” tersebut?
32 Tetapi, ”orang-orang kudus” tidak binasa oleh gangguan dari tanduk ”kecil” tersebut. Sebagaimana dinubuatkan dalam buku Penyingkapan, setelah suatu periode singkat tanpa kegiatan, orang-orang Kristen yang terurap hidup dan aktif kembali. (Penyingkapan 11:11-13) Pada tanggal 26 Maret 1919, presiden Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal serta rekan-rekannya dibebaskan dari penjara, dan belakangan tuduhan-tuduhan palsu atas diri mereka dicabut. Segera sesudah itu, kaum sisa terurap mulai mengorganisasi kembali kegiatan selanjutnya. Namun, apa yang akan terjadi atas tanduk ”kecil” itu?
PRIBADI YANG LANJUT USIA MENGADAKAN PERSIDANGAN
33. (a) Siapakah Pribadi Yang Lanjut Usia itu? (b) Apa ’buku-buku yang dibuka’ di hadapan Majelis Pengadilan surgawi itu?
33 Setelah memperkenalkan keempat binatang, Daniel mengalihkan pandangannya dari keempat binatang ke suatu pemandangan tentang surga. Ia melihat Pribadi Yang Lanjut Usia duduk sebagai Hakim di atas takhta-Nya yang gilang-gemilang. Pribadi Yang Lanjut Usia itu tidak lain adalah Allah Yehuwa. (Mazmur 90:2) Seraya Majelis Pengadilan surgawi duduk, Daniel melihat ’buku-buku dibuka’. (Daniel 7:9, 10) Karena Yehuwa sudah ada sejak masa lampau yang tak terhingga, Ia mengetahui seluruh sejarah manusia seolah-olah itu tertulis dalam sebuah buku. Ia telah mengamati keempat binatang simbolis itu dan dapat menjatuhkan penghakiman ke atas mereka karena Ia mengetahuinya secara langsung.
34, 35. Apa yang akan terjadi atas tanduk ”kecil” dan kuasa-kuasa lain yang bagaikan binatang?
34 Daniel melanjutkan, ”Aku terus memperhatikan oleh karena bunyi kata-kata muluk yang diucapkan tanduk itu; aku terus memperhatikan sampai binatang itu dibunuh dan tubuhnya dibinasakan serta dimasukkan ke dalam api yang menyala-nyala. Tetapi mengenai binatang-binatang yang lain, kekuasaan mereka diambil, dan kehidupan mereka diperpanjang selama suatu waktu dan musim.” (Daniel 7:11, 12) Malaikat itu memberi tahu Daniel, ”Majelis Pengadilan pun duduk, dan akhirnya mereka mengambil kekuasaannya, untuk memusnahkan dan membinasakannya sama sekali.”—Daniel 7:26.
35 Berdasarkan ketetapan sang Hakim Agung, Allah Yehuwa, tanduk yang menghujah Allah dan mengganggu ”orang-orang kudus”-Nya akan mengalami hal yang sama seperti Imperium Romawi, yang menganiaya orang-orang Kristen masa awal. Pemerintahannya tidak akan berlanjut. Halnya sama dengan pemerintahan ”raja-raja” yang seperti tanduk kecil yang muncul dari Imperium Romawi. Namun, bagaimana dengan pemerintahan yang berasal dari kuasa-kuasa bagaikan binatang yang mendahuluinya? Sebagaimana dinubuatkan, kehidupan mereka diperpanjang ”selama suatu waktu dan musim”. Wilayah mereka tetap dihuni hingga sekarang. Sebagai contoh, Irak menempati wilayah Babilon kuno. Persia (Iran) dan Yunani masih ada. Sisa kuasa-kuasa dunia ini menjadi bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kerajaan-kerajaan ini juga akan binasa sewaktu kuasa dunia terakhir dimusnahkan. Semua pemerintahan manusia akan dilenyapkan dalam ”perang pada hari besar Allah Yang Mahakuasa”. (Penyingkapan 16:14, 16) Tetapi, jika demikian halnya, siapa yang akan memerintah dunia?
PEMERINTAHAN YANG LANGGENG SUDAH DI AMBANG PINTU!
36, 37. (a) ”Seseorang seperti putra manusia” merujuk kepada siapa, dan kapan serta dengan maksud apa ia tampil di hadapan Majelis Pengadilan surgawi? (b) Apa yang didirikan pada tahun 1914 M?
36 ”Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, dan, lihat di sana!” seru Daniel. ”Seseorang seperti putra manusia datang dengan awan-awan dari langit; dan ia diperbolehkan menemui Pribadi Yang Lanjut Usia itu, dan ia dibawa ke hadapan Pribadi tersebut.” (Daniel 7:13) Sewaktu berada di bumi, Yesus Kristus menyebut dirinya ”Putra manusia”, untuk menunjukkan kekerabatannya dengan umat manusia. (Matius 16:13, 25:31) Kepada Sanhedrin, atau mahkamah agung Yahudi, Yesus mengatakan, ”Kamu akan melihat Putra manusia duduk di sebelah kanan pribadi yang berkuasa dan datang di atas awan-awan langit.” (Matius 26:64) Maka, dalam penglihatan Daniel, pribadi yang datang, yang tidak terlihat oleh mata manusia dan dapat menghampiri Allah Yehuwa adalah Yesus Kristus yang telah dibangkitkan dan dimuliakan. Kapan peristiwa ini terjadi?
37 Allah telah membuat perjanjian untuk suatu Kerajaan dengan Yesus Kristus, sebagaimana yang telah Ia buat dengan Raja Daud. (2 Samuel 7:11-16; Lukas 22:28-30) Ketika ”waktu yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa” berakhir pada tahun 1914 M, Yesus Kristus sebagai ahli waris kerajaan Daud berhak menerima pemerintahan Kerajaan. Catatan nubuat Daniel berbunyi, ”Kepadanya diserahkan kekuasaan dan kehormatan dan kerajaan, agar semua orang dari berbagai bangsa, kelompok bangsa dan bahasa melayani dia. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang bertahan untuk waktu yang tidak tertentu, yang tidak akan berlalu, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan binasa.” (Daniel 7:14) Jadi, Kerajaan Mesianis didirikan di surga pada tahun 1914. Akan tetapi, kekuasaan itu juga diberikan kepada orang-orang lain.
38, 39. Siapa yang akan menerima kekuasaan yang abadi atas dunia?
38 ”Orang-orang kudus milik Pribadi Yang Mahatinggi akan menerima kerajaan ini,” kata sang malaikat. (Daniel 7:18, 22, 27) Yesus Kristus adalah pribadi kudus yang utama. (Kisah 3:14; 4:27, 30) ”Orang-orang kudus” lain yang ikut berkuasa adalah ke-144.000 orang Kristen setia yang diurapi dengan roh, yang menjadi ahli waris Kerajaan bersama Kristus. (Roma 1:7; 8:17; 2 Tesalonika 1:5; 1 Petrus 2:9) Mereka dibangkitkan dari kematian sebagai makhluk roh yang tidak berkematian untuk memerintah bersama Kristus di Gunung Zion surgawi. (Penyingkapan 2:10; 14:1; 20:6) Jadi, Kristus Yesus dan orang-orang Kristen terurap yang dibangkitkan akan memerintah dunia umat manusia.
39 Sehubungan dengan pemerintahan Putra manusia dan ”orang-orang kudus” lain yang dibangkitkan itu, malaikat Allah berkata, ”Kerajaan, kekuasaan, dan keagungan kerajaan-kerajaan di bawah seluruh langit diserahkan kepada orang-orang kudus, umat Pribadi Yang Mahatinggi. Kerajaan mereka ialah kerajaan yang bertahan untuk waktu yang tidak tertentu, dan segala kekuasaan akan melayani dan menaati mereka.” (Daniel 7:27) Alangkah luar biasa berkat-berkat yang akan dialami oleh umat manusia yang taat di bawah Kerajaan itu!
40. Bagaimana kita dapat memperoleh manfaat dengan memperhatikan mimpi dan penglihatan Daniel?
40 Daniel tidak memahami semua penggenapan menakjubkan dari penglihatan-penglihatan yang Allah berikan kepadanya. Ia berkata, ”Sampai di sinilah akhir perkara ini. Mengenai aku, Daniel, pikiran-pikiranku terus membuatku sangat takut, sehingga air mukaku berubah; tetapi aku menyimpan perkara ini dalam hatiku sendiri.” (Daniel 7:28) Namun, kita hidup pada masa manakala kita dapat memahami penggenapan penglihatan Daniel. Memperhatikan nubuat ini akan menguatkan iman kita dan meneguhkan keyakinan kita bahwa Raja Mesianis dari Yehuwa akan memerintah dunia.
[Catatan Kaki]
a Agar lebih jelas dan menghindari pengulangan, kami akan menggabungkan ayat-ayat yang berisi penjelasan di Daniel 7:15-28 dengan pembahasan ayat demi ayat tentang penglihatan-penglihatan yang dicatat di Daniel 7:1-14.
APA YANG SAUDARA PAHAMI?
• Apa yang dilambangkan oleh ’empat ekor binatang yang sangat besar yang muncul dari dalam laut’?
• Apa yang membentuk tanduk ”kecil” itu?
• Bagaimana ”orang-orang kudus” diganggu oleh tanduk kecil simbolis selama Perang Dunia I?
• Apa yang akan terjadi atas tanduk kecil simbolis dan kuasa-kuasa lain yang bagaikan binatang?
• Bagaimana saudara memperoleh manfaat dengan memperhatikan mimpi dan penglihatan Daniel tentang ”empat ekor binatang yang sangat besar” itu?
[Kotak/Gambar di hlm. 149-152]
RAJA YANG TOLERAN
SEORANG penulis berkebangsaan Yunani dari abad kelima SM mengenangnya sebagai raja yang ideal dan toleran. Dalam Alkitab, ia disebut ’orang yang diurapi’ Allah dan ”burung pemangsa” yang datang ”dari arah terbitnya matahari”. (Yesaya 45:1; 46:11) Raja yang dibicarakan ini adalah Kores Agung dari Persia.
Langkah Kores menuju kemasyhuran dimulai kira-kira tahun 560/559 SM, ketika ia menggantikan bapaknya, Kambises I, menduduki takhta Ansyan, sebuah kota atau distrik di Persia kuno. Pada waktu itu, Ansyan berada di bawah kekuasaan Astiages, raja Media. Kores memberontak melawan pemerintahan Media dan memperoleh kemenangan kilat karena pasukan Astiages membelot. Kores kemudian memperoleh dukungan orang Media. Setelah itu, orang Media dan Persia bersatu-padu bertempur di bawah kepemimpinannya. Dengan demikian, terbentuklah pemerintahan Media-Persia yang belakangan memperluas wilayah kekuasaannya dari Laut Aegean sampai Sungai Indus.—Lihat peta.
Dengan pasukan gabungan orang Media dan Persia, Kores pertama-tama bergerak untuk membereskan sebuah wilayah yang bermasalah—Media bagian barat karena Kroesus, raja Lidia, memperluas wilayah kekuasaannya ke daerah Media. Seraya bergerak maju ke perbatasan timur Imperium Lidia di Asia Kecil, Kores mengalahkan Kroesus dan merebut ibu kotanya, Sardis. Kemudian, Kores menaklukkan kota-kota Ionia dan memasukkan seluruh Asia Kecil ke dalam wilayah Imperium Media-Persia. Dengan demikian, ia menjadi saingan utama Babilon dan rajanya, Nabonidus.
Kores selanjutnya bersiap untuk menghadapi Babilon yang perkasa. Sejak saat ini, ia ikut berperan dalam penggenapan nubuat Alkitab. Melalui nabi Yesaya, hampir dua abad sebelumnya, Yehuwa telah menyebutkan nama Kores sebagai penguasa yang akan menggulingkan Babilon dan membebaskan orang Yahudi dari penawanan. Oleh karena penetapan di muka inilah Alkitab menyebut Kores sebagai ’orang yang diurapi’ Yehuwa.—Yesaya 44:26-28.
Sewaktu Kores maju melawan Babilon pada tahun 539 SM, ia menghadapi tugas berat. Karena dikelilingi tembok-tembok besar serta parit yang dalam dan lebar yang terbentuk oleh Sungai Efrat, kota itu tampaknya mustahil ditaklukkan. Terdapat tembok yang menjulang tinggi dengan gerbang-gerbang tembaga yang sangat besar di sepanjang tepi Sungai Efrat yang mengalir melalui Babilon. Bagaimana mungkin Kores dapat merebut Babilon?
Lebih dari satu abad sebelumnya, Yehuwa telah menubuatkan ”kehancuran atas airnya” dan berfirman bahwa ”itu akan menjadi kering”. (Yeremia 50:38) Selaras dengan nubuat itu, Kores mengalihkan aliran air Sungai Efrat beberapa kilometer ke sebelah utara Babilon. Kemudian, pasukannya mengarungi dasar sungai, memanjat lereng di sisi tembok, dan memasuki kota dengan mudah karena gerbang-gerbang tembaga dibiarkan terbuka. Laksana ”burung pemangsa” yang secepat kilat menyambar mangsanya, penguasa ”dari arah terbitnya matahari” ini—dari timur—merebut Babilon dalam satu malam!
Bagi orang Yahudi di Babilon, kemenangan Kores mendatangkan kelepasan dari penawanan yang sudah lama dinantikan dan mengartikan akhir dari 70 tahun ditelantarkannya tanah air mereka. Alangkah tergetarnya mereka sewaktu Kores mengeluarkan pengumuman yang memperbolehkan mereka kembali ke Yerusalem dan membangun kembali bait! Kores juga mengembalikan kepada mereka perkakas-perkakas bait yang berharga yang dibawa Nebukhadnezar ke Babilon, memberikan izin resmi dari kerajaan untuk mengimpor kayu dari Lebanon, dan menyetujui pengeluaran dana dari istana raja untuk membiayai pembangunan bait.—Ezra 1:1-11; 6:3-5.
Kores biasanya menganut kebijakan yang toleran dan manusiawi dalam berurusan dengan bangsa yang ia taklukkan. Mungkin, salah satu alasan tindakan ini adalah agamanya. Agaknya, Kores mengikuti ajaran nabi Persia yang bernama Zoroaster dan menyembah Ahura Mazda—allah yang konon adalah pencipta segala sesuatu yang baik. Dalam bukunya The Zoroastrian Tradition, Farhang Mehr menulis, ”Zoroaster memperkenalkan Allah sebagai kesempurnaan moral. Ia memberi tahu orang-orang bahwa Ahura Mazda tidak suka mendendam tetapi adil, dan, oleh karena itu, hendaknya tidak ditakuti tetapi dikasihi.” Percaya akan allah yang bermoral dan adil boleh jadi mempengaruhi nilai-nilai etika yang dianut Kores serta menganjurkan kebesaran hati dan keadilan.
Akan tetapi, raja tidak tahan dengan iklim di Babilon. Musim panas di sana begitu menyengat sehingga ia tidak sanggup menghadapinya. Maka, meskipun Babilon tetap menjadi kota kerajaan serta pusat agama dan budaya dalam imperiumnya, kota tersebut hanya berfungsi sebagai ibu kota musim dinginnya. Malahan, setelah menaklukkan Babilon, Kores segera kembali ke ibu kota musim panasnya, Ekbatana, yang terletak lebih dari 1.900 meter di atas permukaan laut, di kaki Gunung Alwand. Di sana, suhu udara musim dingin yang diimbangi oleh musim panas yang menyenangkan, lebih disukainya. Kores juga membangun sebuah istana yang indah di ibu kotanya yang mula-mula, Pasargade (dekat Persepolis) yang terletak 650 kilometer di sebelah tenggara Ekbatana. Istana tersebut berfungsi sebagai tempat peristirahatan baginya.
Jadi, Kores dikenang sebagai penakluk yang berani dan raja yang toleran. Tiga puluh tahun pemerintahannya berakhir dengan kematiannya pada tahun 530 SM sewaktu ia sedang mengadakan kampanye militer. Putranya, Kambises II, mewarisi takhta Persia menggantikan dia.
APA YANG SAUDARA PAHAMI?
• Bagaimana Kores dari Persia terbukti menjadi ’orang yang diurapi’ Yehuwa?
• Jasa penting apa yang dilakukan Kores bagi umat Yehuwa?
• Bagaimana Kores memperlakukan bangsa yang ia taklukkan?
[Peta]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
IMPERIUM MEDIA-PERSIA
MAKEDONIA
Memfis
MESIR
ETIOPIA
Yerusalem
Babilon
Ekbatana
Susa
Persepolis
INDIA
[Gambar]
Makam Kores, di Pasargade
[Gambar]
Pahatan di Pasargade, bergambar Kores
[Kotak/Gambar di hlm. 153-161]
RAJA YANG MASIH MUDA MENAKLUKKAN DUNIA
SEKITAR 2.300 tahun yang lalu, seorang jenderal militer berambut pirang berusia 20-an berdiri di pantai Laut Tengah. Matanya terpaku pada sebuah kota-pulau yang terletak hampir satu kilometer di lepas pantai. Karena tidak diizinkan masuk, jenderal yang murka ini bertekad menaklukkan kota tersebut. Bagaimana rencana penyerangannya? Membangun jalan lintas ke pulau itu dan mengerahkan pasukannya menyerang kota tersebut. Pembangunan jalan lintas itu sudah dimulai.
Tetapi, jenderal muda itu terusik oleh berita dari raja agung Imperium Persia. Karena ingin sekali berdamai, penguasa Persia itu mengajukan tawaran yang luar biasa: 10.000 talenta emas (kini bernilai lebih dari dua miliar dolar), pernikahan dengan salah seorang putri sang raja, dan kekuasaan atas seluruh bagian barat Imperium Persia. Ini semua ditawarkan sebagai ganti keluarga raja, yang ditawan sang jenderal.
Komandan yang dihadapkan pada keputusan untuk menerima atau menolak tawaran tersebut adalah Aleksander (Iskandar) III dari Makedonia. Apakah sebaiknya dia menerima tawaran itu? ”Itu adalah saat yang menentukan bagi dunia kuno,” kata sejarawan Ulrich Wilcken. ”Konsekuensi dari keputusannya benar-benar berpengaruh mulai dari Abad Pertengahan terus sampai zaman kita, di Timur maupun di Barat.” Sebelum membahas jawaban Aleksander, mari kita lihat peristiwa-peristiwa apa yang mengarah ke saat yang menentukan ini.
LAHIRNYA SEORANG PENAKLUK
Aleksander lahir di Pella, Makedonia, pada tahun 356 SM. Bapaknya adalah Raja Filipus II. Dan ibunya adalah Olimpias yang mengajarkan kepada Aleksander bahwa raja-raja Makedonia adalah keturunan Herkules, putra dewa Yunani bernama Zeus. Menurut Olimpias, nenek moyang Aleksander adalah Akhiles, pahlawan dalam syair Homer yang berjudul Iliad. Karena digembleng oleh orang-tuanya untuk menjadi penakluk dan memiliki kemuliaan kerajaan, Aleksander muda kurang berminat dengan cita-cita lainnya. Sewaktu ditanya apakah dia mau bertanding dalam Pesta Olahraga Olimpiade, Aleksander menyatakan bahwa dia bersedia hanya jika dia bertanding dengan raja-raja. Dia berambisi untuk melakukan hal-hal yang lebih besar daripada yang dilakukan bapaknya dan untuk memperoleh kemuliaan melalui prestasi-prestasinya.
Pada usia 13 tahun, Aleksander memperoleh bimbingan dari Aristoteles, filsuf Yunani yang membantu dia mengembangkan minat akan filsafat, kedokteran, dan sains. Sejauh mana ajaran filosofis Aristoteles membentuk cara berpikir Aleksander masih menjadi bahan perdebatan. ”Satu hal yang pasti, mereka tidak sependapat dalam banyak hal,” demikian kesimpulan Bertrand Russell, seorang filsuf pada abad ke-20. ”Pandangan politik Aristoteles didasarkan atas konsep Yunani yaitu negara-kota (negara yang terdiri dari sebuah kota dan wilayah sekitarnya) yang sudah hampir ketinggalan zaman.” Konsep pemerintahan negara-kota yang kecil tidak menarik bagi seorang pangeran yang ambisius, yang berhasrat membangun imperium besar yang terpusat. Aleksander pasti juga meragukan prinsip Aristoteles yang menganggap orang non-Yunani sebagai budak, karena dia membayangkan suatu imperium dengan kemitraan yang semakin berkembang antara penakluk dan yang ditaklukkan.
Akan tetapi, hampir dapat dipastikan bahwa Aristoteles memupuk minat Aleksander untuk membaca dan belajar. Aleksander menjadi seorang kutu buku sepanjang hidupnya, dan khususnya sangat berminat akan tulisan-tulisan Homer. Kabarnya, dia bahkan hafal seluruh syair Iliad yang terdiri dari 15.693 baris.
Pendidikan oleh Aristoteles tiba-tiba terhenti pada tahun 340 SM, sewaktu pangeran berusia 16 tahun itu kembali ke Pella untuk mewakili bapaknya memerintah Makedonia. Dan, putra mahkota ini pun segera terkenal karena tindakan-tindakan militernya. Yang membuat Filipus senang, Aleksander dengan cepat memadamkan pemberontakan suku Maedi di Trake. Dengan serbuan mendadak, ia menduduki kota utama mereka, dan menamai tempat itu Aleksandroupolis, sesuai namanya sendiri.
KAMPANYE PENAKLUKAN
Setelah Filipus terbunuh pada tahun 336 SM, Aleksander yang berusia 20 tahun mewarisi takhta Makedonia. Dengan masuknya Aleksander ke Asia melalui Helespont (kini Dardanela) pada musim semi tahun 334 SM, ia memulai suatu kampanye penaklukan dengan menggunakan bala tentara yang kecil namun efisien, terdiri dari 30.000 prajurit infanteri dan 5.000 prajurit kavaleri. Bala tentaranya disertai para insinyur, penyurvei, arsitek, ilmuwan, dan sejarawan.
Di Sungai Granikus yang terletak di sisi barat laut Asia Kecil (kini Turki), Aleksander memenangkan pertempuran pertamanya melawan Persia. Pada musim dingin tahun itu, dia menaklukkan Asia Kecil bagian barat. Pada musim gugur berikutnya, pertempuran penting kedua melawan Persia terjadi di Isus, yang terletak di sisi tenggara Asia Kecil. Disertai bala tentara yang berjumlah sekitar setengah juta orang, raja Persia yang agung, Darius III, datang ke sana untuk menghadapi Aleksander. Karena terlalu yakin akan dirinya sendiri, Darius juga membawa ibunya, istrinya, serta anggota-anggota keluarga lainnya agar mereka dapat menyaksikan apa yang seharusnya menjadi kemenangan spektakuler. Tetapi, orang-orang Persia tidak siap menghadapi serangan Makedonia yang tiba-tiba dan bertubi-tubi. Pasukan Aleksander secara telak mengalahkan bala tentara Persia, dan Darius melarikan diri, meninggalkan keluarganya di tangan Aleksander.
Aleksander tidak mengejar orang-orang Persia yang melarikan diri. Sebaliknya, ia maju ke arah selatan di Pesisir Laut Tengah, menaklukkan basis-basis armada Persia yang perkasa. Tetapi, kota-pulau Tirus dapat menangkal serbuan tersebut. Karena bertekad menaklukkannya, Aleksander memulai pengepungan yang berlangsung selama tujuh bulan. Pada waktu pengepungan itulah datang tawaran damai dari Darius, seperti yang disebutkan sebelumnya. Konsensus itu begitu menarik sehingga penasihat kepercayaan Aleksander, Parmenio, konon mengatakan, ’Seandainya aku adalah Aleksander, aku akan menerimanya.’ Tetapi, jenderal muda tersebut menangkis, ’Memang, itu yang akan aku lakukan, seandainya aku adalah Parmenio.’ Aleksander menolak berunding, dan meneruskan pengepungan serta menghancurleburkan ratu laut yang sombong itu pada bulan Juli 332 SM.
Aleksander tidak menyerang Yerusalem yang menyerah kepadanya, maka ia kemudian bergerak lebih jauh ke selatan, menaklukkan Gaza. Karena jemu terhadap pemerintahan Persia, Mesir menyambut dia sebagai pembebas. Di Memfis, dia mempersembahkan korban kepada lembu Apis, untuk menyenangkan imam-imam Mesir. Dia juga mendirikan kota Aleksandria (Iskandariah), yang di kemudian hari menjadi saingan Athena sebagai pusat ilmu pengetahuan dan sampai kini, kota itu masih menyandang namanya.
Berikutnya, Aleksander beralih ke timur laut, bergerak melalui Palestina menuju Sungai Tigris. Pada tahun 331 SM, dia terlibat dalam pertempuran hebat yang ketiga melawan Persia, di Gaugamela, tidak jauh dari puing-puing kota Niniwe. Di sini, ke-47.000 prajurit Aleksander mengalahkan bala tentara Persia yang sudah diorganisasi kembali, yang sedikitnya berjumlah 250.000 orang! Darius melarikan diri dan belakangan dibunuh oleh rakyatnya sendiri.
Diliputi semangat yang menggelora karena kemenangannya, Aleksander beralih ke selatan dan merebut Babilon, ibu kota Persia pada musim dingin. Dia juga menduduki ibu kota di Susa dan Persepolis, menjarah perbendaharaan Persia yang berlimpah dan membakar istana Xerxes yang megah. Akhirnya, ibu kota di Ekbatana jatuh ke tangannya. Kemudian, sang penakluk yang gesit ini menundukkan sisa wilayah Persia, ke arah timur sampai sejauh Sungai Indus, yang terletak di Pakistan zaman modern.
Sewaktu menyeberangi Sungai Indus, di wilayah perbatasan Taksila, salah satu provinsi Persia, Aleksander berhadapan dengan lawan yang tangguh, yaitu Porus, raja India. Perang ini merupakan pertempuran besar yang keempat sekaligus yang terakhir bagi Aleksander, yaitu pada bulan Juni 326 SM. Bala tentara Porus yang terdiri dari 35.000 prajurit dan 200 ekor gajah membuat kuda-kuda pasukan Makedonia ketakutan. Pertempuran berdarah ini berlangsung sengit, tetapi pasukan Aleksander berjaya. Porus menyerah dan menjadi sekutu.
Lebih dari delapan tahun telah berlalu sejak bala tentara Makedonia memasuki Asia, dan para prajurit sudah letih dan rindu akan kampung halaman mereka. Mereka ingin pulang karena sudah kehabisan semangat akibat pertempuran yang sengit melawan Porus. Meskipun pada mulanya merasa enggan, Aleksander akhirnya mengabulkan keinginan mereka. Yunani kini telah menjadi kuasa dunia. Dengan dibentuknya koloni-koloni Yunani di negeri-negeri yang ditaklukkan, bahasa dan kebudayaan Yunani pun tersebar ke seluruh wilayah itu.
TOKOH DI BALIK PERISAI
Hal yang mempersatukan bala tentara Makedonia selama tahun-tahun penaklukan adalah kepribadian Aleksander. Usai bertempur, Aleksander biasanya menjenguk tentara yang terluka, memeriksa luka mereka, memuji para prajurit atas tindakan mereka yang gagah berani, dan memberi mereka hadiah uang sesuai dengan jasa-jasa mereka. Aleksander juga menyelenggarakan upacara penguburan yang hebat bagi mereka yang gugur dalam pertempuran. Orang-tua maupun anak-anak dari prajurit yang gugur dibebaskan dari segala jenis pajak dan bentuk dinas pemerintahan. Sebagai selingan setelah bertempur, Aleksander mengadakan pertandingan dan perlombaan. Pada suatu kesempatan, dia bahkan memberikan cuti bagi para prajurit yang baru menikah, sehingga mereka dapat melewatkan musim dingin bersama istri mereka di Makedonia. Tindakan-tindakan demikian membuat dia disayangi dan dikagumi oleh anak buahnya.
Sehubungan dengan pernikahan Aleksander dengan Putri Roksana dari Baktria, penulis biografi Yunani bernama Plutarkh menulis, ”Ini memang benar-benar kisah asmara, namun pada saat yang sama, hal itu tampaknya mendukung cita-citanya. Sebab bangsa yang dia taklukkan itu senang melihat dia memilih seorang istri dari antara mereka, dan mereka lebih menyayanginya lagi karena ketika Aleksander, pria yang paling dapat menahan emosi itu, sedang dilanda satu-satunya nafsu membara yang pernah menguasainya, ia masih dapat menahan diri sampai ia memperoleh sang putri secara sah dan terhormat.”
Aleksander juga merespek perkawinan orang lain. Meskipun permaisuri Raja Darius adalah tawanannya, dia memastikan agar sang ratu diperlakukan dengan hormat. Demikian pula, ketika mengetahui bahwa dua prajurit Makedonia menganiaya istri orang-orang asing, dia memerintahkan agar mereka dieksekusi jika memang terbukti bersalah.
Seperti ibunya, Olimpias, Aleksander sangat religius. Dia akan mempersembahkan korban sebelum dan sesudah pertempuran serta berkonsultasi dengan para penenung sehubungan dengan arti pertanda-pertanda tertentu. Dia juga berkonsultasi dengan peramal dari Ammon, di Libia. Di Babilon, dia mengikuti instruksi orang Khaldea sehubungan dengan persembahan korban, khususnya persembahan untuk Bel (Marduk), dewa Babilonia.
Meskipun Aleksander bersahaja dalam kebiasaan makannya, tetapi dia belakangan menyerah pada kebiasaan minum berlebihan. Sehabis menenggak secawan anggur, dia akan berbicara panjang lebar dan menyombongkan prestasi-prestasinya. Salah satu perbuatan Aleksander yang paling tercela adalah membunuh Klitus, temannya, dalam suatu ledakan amarah pada saat dia mabuk. Tetapi, Aleksander kemudian begitu menyalahkan dirinya sehingga selama tiga hari dia berbaring di tempat tidurnya, sama sekali tidak mau makan ataupun minum. Akhirnya, teman-temannya berhasil membujuk dia untuk makan.
Seraya waktu berlalu, sifat Aleksander yang haus kemuliaan itu menimbulkan sifat-sifat buruk lainnya. Dia menjadi cepat percaya akan tuduhan palsu dan mulai menjatuhkan hukuman yang sangat keras. Misalnya, karena dipengaruhi sehingga percaya bahwa Filotas terlibat dalam upaya untuk membunuhnya, Aleksander memerintahkan agar Filotas dan bapaknya, Parmenio, penasihat yang pernah menjadi orang kepercayaannya, dieksekusi.
KEKALAHAN ALEKSANDER
Tidak lama setelah kembali ke Babilon, Aleksander terjangkit demam malaria, dan tidak pernah sembuh. Pada tanggal 13 Juni 323 SM, setelah hidup hanya selama 32 tahun dan 8 bulan, Aleksander pun menyerah kepada musuh terberat, kematian.
Halnya tepat seperti yang dinyatakan seorang pria India yang bijaksana, ”Oh, Raja Aleksander, setiap manusia hanya memiliki tanah seluas yang kita pijak ini; dan engkau sama seperti manusia lainnya, kecuali bahwa engkau sangat aktif dan gigih, engkau menjelajahi seluruh bumi ini jauh dari rumahmu, bersusah payah, dan menyusahkan orang lain. Tetapi, engkau akan segera mati, dan yang kaumiliki hanyalah tanah sebatas kuburanmu.”
APA YANG SAUDARA PAHAMI?
• Apa latar belakang Aleksander Agung?
• Segera setelah mewarisi takhta Makedonia, kampanye apa yang dimulai Aleksander?
• Uraikan beberapa daerah taklukan Aleksander.
• Apa yang dapat saudara ceritakan tentang kepribadian Aleksander?
[Peta]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
DAERAH-DAERAH TAKLUKAN ALEKSANDER
MAKEDONIA
MESIR
Babilon
Sungai Indus
[Gambar]
Aleksander
[Gambar]
Aristoteles dan muridnya, Aleksander
[Gambar penuh]
[Gambar]
Medali yang konon bergambar Aleksander Agung
[Kotak/Gambar di hlm. 162, 163]
TERBAGINYA KERAJAAN YANG SANGAT LUAS
SEHUBUNGAN dengan kerajaan Aleksander Agung, Alkitab menubuatkan adanya perpecahan dan pembagian ”tetapi bukan kepada cucu cicitnya”. (Daniel 11:3, 4) Sesuai dengan nubuat itu, dalam kurun waktu 14 tahun setelah kematian Aleksander yang tiba-tiba pada tahun 323 SM, putranya yang sah, Aleksander IV, dan putranya yang tidak sah, Herakles, tewas terbunuh.
Menjelang tahun 301 SM, empat di antara para jenderal Aleksander memantapkan kekuasaan mereka atas imperium yang sangat luas yang telah dibangun oleh komandan mereka. Jenderal Kasander menguasai Makedonia dan Yunani. Jenderal Lisimakhus memperoleh Asia Kecil dan Trake. Seleukus I Nikator mendapatkan Mesopotamia dan Siria. Dan Ptolemeus Lagus, atau Ptolemeus I, memerintah atas Mesir dan Palestina. Jadi dari satu kerajaan Aleksander yang besar, muncullah empat kerajaan Helenistik, atau Yunani.
Dari keempat kerajaan Helenistik itu, pemerintahan Kasander-lah yang tersingkat. Beberapa tahun setelah Kasander berkuasa, semua keturunan laki-lakinya tewas, dan pada tahun 285 SM, Lisimakhus mengambil alih bagian Imperium Yunani yang terletak di Eropa. Empat tahun kemudian, Lisimakhus tewas dalam pertempuran melawan Seleukus I Nikator, sehingga Seleukus dapat menguasai bagian terbesar wilayah di Asia. Seleukus menjadi raja pertama dalam dinasti Seleukus di Siria. Ia mendirikan Antiokhia di Siria dan menetapkannya sebagai ibu kotanya yang baru. Seleukus tewas terbunuh pada tahun 281 SM, tetapi dinasti yang ia dirikan terus berkuasa sampai tahun 64 SM, sewaktu jenderal Romawi, Pompei, menjadikan Siria salah satu provinsi Roma.
Di antara keempat bagian yang berasal dari imperium Aleksander, kerajaan Ptolemeus-lah yang bertahan paling lama. Ptolemeus I mendapat gelar raja pada tahun 305 SM dan menjadi raja pertama dari raja-raja Makedonia, atau para Firaun, dari Mesir. Setelah Aleksandria dijadikan ibu kota, ia segera memulai program pembangunan kota. Salah satu proyek pembangunannya yang terbesar adalah Perpustakaan Aleksandria yang terkenal. Untuk mengawasi proyek besar ini, Ptolemeus mendatangkan seorang sarjana Athena yang terkenal, Demetrius Falereus, dari Yunani. Menurut laporan, menjelang abad pertama M, perpustakaan tersebut menampung satu juta gulungan naskah. Dinasti Ptolemeus terus memerintah di Mesir sampai kejatuhannya ke tangan Roma pada tahun 30 SM. Roma kemudian menggantikan Yunani sebagai kuasa dunia utama.
APA YANG SAUDARA PAHAMI?
• Bagaimana imperium Aleksander yang sangat luas itu bisa terbagi?
• Sampai kapan dinasti Seleukus memerintah di Siria?
• Kapan kerajaan dinasti Ptolemeus di Mesir berakhir?
[Peta]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
PECAHNYA IMPERIUM ALEKSANDER
Kasander
Lisimakhus
Ptolemeus I
Seleukus I
[Gambar]
Ptolemeus I
Seleukus I
[Bagan/Gambar di hlm. 139]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
KUASA-KUASA DUNIA DALAM NUBUAT DANIEL
Patung yang sangat besar (Daniel 2:31-45)
Empat binatang dari dalam laut (Daniel 7:3-8, 17, 25)
BABILONIA dari tahun 607 SM
MEDIA-PERSIA dari tahun 539 SM
YUNANI dari tahun 331 SM
ROMA dari tahun 30 SM
KUASA DUNIA ANGLO-AMERIKA dari tahun 1763 M
DUNIA YANG TERPECAH-BELAH SECARA POLITIK pada zaman akhir
[Gambar penuh di hlm. 128]
[Gambar penuh di hlm. 147]