Buku Alkitab Nomor 5—Ulangan
Penulis: Musa
Tempat Penulisan: Dataran Moab
Selesai Ditulis: 1473 S.M.
Masa yang Ditinjau: 2 bulan (1473 S.M.)
1. Pertanyaan-pertanyaan apa dapat diajukan sehubungan dengan masuknya Israel ke Negeri Perjanjian?
BUKU Ulangan memuat berita yang dinamis bagi umat Yehuwa. Sesudah mengembara di padang gurun selama 40 tahun, putra-putra Israel berdiri di ambang Negeri Perjanjian. Apa gerangan yang ada di hadapan mereka? Kesulitan-kesulitan khusus apa yang akan mereka hadapi nanti di seberang Sungai Yordan? Pesan akhir apa yang akan diberikan Musa kepada bangsa Israel? Kita dapat juga bertanya, Mengapa bermanfaat bagi kita dewasa ini untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini?
2. Dalam hal istimewa apa buku Ulangan itu penting?
2 Jawabannya terdapat dalam kata-kata yang diucapkan Musa dan yang telah ia catat dalam buku kelima dari Alkitab, yakni Ulangan. Meskipun banyak mengulangi hal-hal yang telah disebutkan dalam buku-buku sebelumnya, Ulangan penting dalam caranya sendiri yang luar biasa. Mengapa? Buku ini menambah tekanan kepada berita ilahi, karena diberikan pada suatu masa dalam sejarah umat Yehuwa ketika mereka benar-benar membutuhkan kepemimpinan yang dinamis dan bimbingan yang positif. Mereka akan memasuki Negeri Perjanjian di bawah seorang pemimpin baru. Mereka membutuhkan anjuran untuk maju terus dan selain itu mereka juga membutuhkan peringatan ilahi agar dapat menempuh jalan yang benar yang akan mendatangkan berkat dari Yehuwa.
3. Apa yang ditandaskan Musa dalam seluruh buku Ulangan, dan mengapa ini penting bagi kita zaman sekarang?
3 Sesuai dengan kebutuhan tersebut, Musa dengan penuh kuasa digerakkan oleh roh Yehuwa untuk menyampaikan pesan yang sangat terus terang kepada Israel agar mereka terus taat dan setia. Dalam seluruh buku, ia menandaskan bahwa Yehuwa adalah Allah Yang Mahatinggi, yang menuntut pembaktian eksklusif dan yang menginginkan agar umat-Nya ’mengasihi Dia dengan segenap hati mereka dan segenap jiwa mereka dan segenap kekuatan mereka.’ Ia adalah ”Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap.” Ia tidak mentoleransi persaingan. Menaati Dia berarti kehidupan, tidak taat, kematian. Petunjuk Yehuwa, seperti yang diberikan dalam Ulangan, adalah persiapan dan nasihat yang justru dibutuhkan oleh Israel untuk menjalankan tugas-tugas penting di hadapan mereka. Dan ini juga merupakan nasihat serta anjuran yang kita butuhkan dewasa ini, agar kita dapat terus berjalan dengan takut akan Yehuwa, memuliakan nama-Nya di tengah-tengah dunia yang fasik ini.—Ul. 5:9, 10; 6:4-6; 10:12-22.
4. Apa arti dari nama Ulangan, dan apa tujuan buku itu?
4 Nama Ulangan atau dalam bahasa Inggris, ”Deuteronomy” diambil dari judul dalam terjemahan Septuagint Yunani, Deu·te·ro·noʹmi·on, yang menggabungkan kata deuʹte·ros, artinya ”kedua,” dan kata noʹmos, artinya ”hukum.” Karena itu artinya ialah ”Hukum yang Kedua; Ulangan dari Taurat.” Ini diambil dari bahasa Yunani terjemahan dari kata dalam bahasa Ibrani dalam Ulangan 17:18, mish·nehʹ hat·toh·rahʹ, tepatnya diterjemahkan sebagai ’salinan dari hukum.’ Tetapi, tidak soal arti dari nama Ulangan, buku Alkitab ini bukan hukum yang kedua ataupun sekedar ulangan dari Taurat. Sebaliknya, ia adalah penjelasan dari Taurat, yang menasihati bangsa Israel agar mengasihi dan menaati Yehuwa di Negeri Perjanjian yang akan segera mereka masuki.—1:5.
5. Apa yang membuktikan bahwa Musa adalah penulis buku Ulangan?
5 Karena merupakan gulungan atau jilid kelima dari Pentateuch, penulisnya pastilah yang menulis keempat buku sebelumnya, yaitu Musa. Kalimat pembukaan yang memperkenalkan buku Ulangan sebagai ”perkataan-perkataan yang diucapkan Musa kepada seluruh orang Israel,” dan keterangan-keterangan selanjutnya seperti ”hukum Taurat itu dituliskan Musa” dan ”Musa menuliskan nyanyian ini,” jelas membuktikan bahwa dialah penulisnya. Namanya disebutkan hampir 40 kali, biasanya sebagai pengesahan untuk keterangan-keterangan yang diberikan. Kata ganti orang pertama, ”aku,” yang menunjuk kepada Musa, terus digunakan dalam buku ini. Ayat-ayat penutup ditambahkan sesudah kematian Musa, kemungkinan besar oleh Yosua atau oleh imam besar Eleazar.—1:1; 31:9, 22, 24-26.
6. (a) Jangka waktu manakah yang ditinjau oleh buku Ulangan? (b) Bilamana buku ini praktis selesai ditulis?
6 Kapankah peristiwa-peristiwa dalam buku Ulangan terjadi? Awal dari buku itu sendiri menyatakan bahwa ”pada tanggal satu bulan sebelas tahun keempat puluh berbicaralah Musa kepada orang Israel.” Sesudah catatan dalam buku Ulangan selesai ditulis, buku Yosua menyambung kisahnya tiga hari sebelum mereka menyeberangi Sungai Yordan, yaitu ”pada tanggal sepuluh bulan pertama.” (Ul. 1:3; Yos. 1:11; 4:19) Dengan demikian peristiwa-peristiwa dalam buku Ulangan terjadi dalam waktu dua bulan dan satu minggu. Akan tetapi, 30 hari dari jangka waktu sembilan minggu ini digunakan untuk berkabung atas kematian Musa. (Ul. 34:8) Ini berarti bahwa praktis semua peristiwa dalam buku Ulangan pasti terjadi pada bulan ke-11 dari tahun ke-40. Menjelang akhir bulan itu, buku ini praktis selesai ditulis, karena Musa meninggal pada permulaan bulan ke-12 dari tahun ke-40, atau permulaan tahun 1473 S.M.
7. Apa yang memperlihatkan bahwa buku Ulangan itu autentik?
7 Bukti-bukti yang telah dikemukakan untuk menetapkan keaslian empat buku pertama dari Pentateuch juga berlaku untuk buku Ulangan, buku kelima. Ini juga merupakan salah satu dari empat buku dalam Kitab-Kitab Ibrani yang paling sering dikutip dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, selain dari Kejadian, Mazmur, dan Yesaya. Ada 83 kutipan, dan hanya enam dari buku-buku dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen yang tidak menunjuk atau mengutip dari Kitab Ulangan.a
8. Kesaksian yang meyakinkan apa dari Yesus membuktikan keautentikan dari buku Ulangan?
8 Yesus sendiri memberikan kesaksian yang paling kuat untuk mendukung buku Ulangan. Pada permulaan pelayanannya, ia digoda Iblis tiga kali, dan tiga kali ia menangkis dengan jawaban, ”Ada tertulis.” Tertulis di mana? Di mana lagi kalau bukan dalam buku Ulangan (8:3; 6:16, 13), yang Yesus kutip sebagai sumber yang terilham: ”Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut [Yehuwa].” ”Janganlah engkau mencobai [Yehuwa], Allahmu!” ”Engkau harus menyembah [Yehuwa], Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Mat. 4:1-11) Belakangan, ketika orang Farisi datang untuk mengujinya berkenaan hukum-hukum Allah, Yesus menjawab dengan mengutip ”hukum yang terutama dan yang pertama” dari Ulangan 6:5. (Mat. 22:37, 38; Mrk. 12:30; Luk. 10:27) Kesaksian Yesus dengan meyakinkan menyatakan Ulangan sebagai buku yang autentik.
9. Bukti di luar Alkitab apakah yang membenarkan buku Ulangan?
9 Selain itu, peristiwa-peristiwa dan keterangan-keterangan dalam buku itu cocok benar dengan situasi sejarah dan lingkungan daerahnya. Keterangan-keterangan tentang Mesir, Kanaan, Amalek, Amon, Moab, dan Edom semuanya cocok dengan zaman itu, dan nama-nama tempat dinyatakan dengan tepat.b Arkeologi terus memberikan bukti-bukti baru yang membenarkan tulisan-tulisan Musa. Henry H. Halley menulis: ”Akhir-akhir ini arkeologi menyatakan dengan begitu jelas sehingga itu menimbulkan reaksi yang pasti ke arah pandangan yang konservatif [bahwa Musa yang menulis Pentateuch]. Teori bahwa di zaman Musa orang belum tahu menulis telah ditumbangkan sama sekali. Dan setiap tahun di Mesir, Palestina dan Mesopotamia, digali bukti-bukti, dalam bentuk prasasti maupun dalam lapisan-lapisan tanah, bahwa kisah-kisah dari [Kitab-Kitab Ibrani] merupakan catatan sejarah yang benar. Dan ’kalangan sarjana’ makin hari jelas makin menaruh respek yang lebih besar akan pandangan turun-temurun bahwa penulisnya adalah Musa.”c Jadi, bahkan bukti dari luar Alkitab, maupun bukti-bukti lain mendukung buku Ulangan, maupun seluruh Pentateuch, sebagai catatan yang asli yang dibuat oleh nabi Allah, Musa.
ISI BUKU ULANGAN
10. Buku Ulangan terdiri dari apa saja?
10 Buku ini terutama terdiri dari serangkaian khotbah yang diucapkan Musa kepada putra-putra Israel di Dataran Moab di seberang Yerikho. Khotbah yang pertama berakhir di pasal 4, yang kedua sampai akhir pasal 26, yang ketiga berlanjut ke pasal 28, dan khotbah yang lain terus sampai akhir pasal 30. Kemudian, sesudah Musa membuat penyelenggaraan terakhir mengingat kematiannya sudah dekat, termasuk menugaskan Yosua sebagai penggantinya, ia menulis nyanyian yang sangat indah untuk memuji Yehuwa, disusul dengan pemberkatan atas suku-suku Israel.
11. Bagaimana Musa membuka khotbahnya yang pertama?
11 Khotbah Musa yang pertama (1:1–4:49). Bagian ini merupakan kata pengantar sejarah untuk apa yang menyusul sesudahnya. Mula-mula Musa meninjau kembali bagaimana Yehuwa telah berlaku setia terhadap umat-Nya. Musa menyuruh mereka memasuki dan merebut negeri yang dijanjikan kepada nenek moyang mereka Abraham, Ishak, dan Yakub. Ia menuturkan bagaimana Yehuwa telah mengatur kegiatan masyarakat teokratis ini pada permulaan perjalanan menjelajah padang gurun dengan menyuruh dia, Musa, memilih orang-orang yang bijaksana, berhikmat, dan berpengalaman untuk menjadi kepala atas seribu, seratus, lima puluh, dan sepuluh orang. Ada organisasi yang mantap, yang diawasi oleh Yehuwa, seraya orang Israel ”berjalan melalui segenap padang gurun yang besar dan dahsyat.”—1:19.
12. Peristiwa-peristiwa apa, pada waktu pertama kali mengintai Kanaan, yang diceritakan selanjutnya oleh Musa?
12 Musa kemudian mengingat kembali dosa pemberontakan mereka ketika mereka mendengarkan laporan para mata-mata yang kembali dari Kanaan dan mengeluh bahwa Yehuwa membenci mereka, mereka menuduh bahwa Ia telah membawa mereka ke luar Mesir hanya untuk diserahkan kepada orang Amori. Karena tidak beriman, Yehuwa mengatakan kepada generasi yang jahat itu bahwa tidak seorang pun dari mereka kecuali Yosua dan Kaleb, akan melihat negeri yang baik itu. Mendengar hal itu mereka bersikap memberontak lagi, menjadi makin panas hati dan akhirnya atas prakarsa sendiri menyerang musuh. Tetapi akibatnya mereka dikejar oleh orang Amori bagaikan sekawanan lebah dan dicerai-beraikan.
13. Atas dasar apa Musa meyakinkan Yosua mengenai kemenangan?
13 Mereka mengadakan perjalanan di padang gurun, turun ke arah Laut Merah, dan selama 38 tahun, seluruh generasi pria yang ikut perang mati. Kemudian Yehuwa memerintahkan mereka untuk menyeberang dan merebut daerah sebelah utara Sungai Arnon, dengan mengatakan: ”Pada hari ini Aku mulai mendatangkan ke atas bangsa-bangsa di seluruh kolong langit keseganan dan ketakutan terhadap kamu, sehingga mereka menggigil dan gemetar karena engkau, apabila mereka mendengar tentang kamu.” (2:25) Sihon dan negerinya jatuh ke tangan orang Israel, kemudian kerajaan dari Og diduduki. Musa meyakinkan Yosua bahwa Yehuwa akan berperang bagi Israel dengan cara yang sama dalam menaklukkan semua kerajaan. Kemudian Musa minta kepada Allah apakah ia sendiri boleh menyeberang ke negeri yang baik di seberang Sungai Yordan, namun Yehuwa tetap menolak permintaan ini dan menyuruh Musa untuk menugaskan, menganjurkan, serta menguatkan Yosua.
14. Bagaimana Musa menandaskan Hukum Allah dan pembaktian yang eksklusif?
14 Musa kemudian dengan tegas menandaskan Taurat Allah, memperingatkan terhadap usaha untuk menambah ataupun mengurangi hukum-hukum-Nya. Ketidaktaatan akan mendatangkan malapetaka: ”Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu.” (4:9) Mereka tidak melihat suatu wujud ketika Yehuwa menyatakan Sepuluh Firman kepada mereka di bawah keadaan-keadaan yang menakutkan di Horeb. Celakalah mereka jika mereka kemudian berpaling kepada penyembahan patung dan berhala, karena sebagaimana Musa berkata, ”[Yehuwa], Allahmu, adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu [”Allah yang menuntut pembaktian yang eksklusif,” NW].” (4:24) Dialah yang telah mengasihi nenek moyang mereka dan telah memilih mereka. Tidak ada Allah lain di langit di atas atau di bumi di bawah. Taatilah Dia, demikian nasihat Musa, ”supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan [Yehuwa], Allahmu, kepadamu untuk selamanya.”—4:40.
15. Penyelenggaraan apa yang dibuat berkenaan kota-kota perlindungan di sebelah timur Sungai Yordan?
15 Setelah mengakhiri khotbah yang tegas ini, Musa mulai mengkhususkan kota Bezer, Ramot, dan Golan sebagai kota-kota perlindungan di sebelah timur Sungai Yordan.
16. Apa yang ditandaskan oleh khotbah Musa yang kedua?
16 Khotbah Musa yang kedua (5:1–26:19). Ini adalah seruan kepada Israel agar mendengarkan Yehuwa, yang berbicara kepada mereka muka dengan muka di Sinai. Perhatikan bagaimana Musa mengulang kembali Taurat dengan perubahan-perubahan tertentu yang perlu, sehingga sesuai untuk kehidupan mereka yang baru di seberang Sungai Yordan. Ini bukan sekedar mengucapkan kembali peraturan-peraturan dan ketetapan-ketetapan. Setiap perkataan memperlihatkan bahwa hati Musa penuh dengan gairah dan pengabdian kepada Allahnya. Ia berbicara demi kesejahteraan bangsa Israel. Ketaatan kepada Taurat ditandaskan terus-menerus—ketaatan yang didorong oleh hati yang penuh kasih, bukan karena terpaksa.
17. Bagaimana Israel harus membalas kasih yang telah diperlihatkan Yehuwa kepada mereka?
17 Mula-mula Musa mengulangi Sepuluh Firman, atau Sepuluh Perintah, dan mengatakan kepada Israel agar menaatinya, jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri, agar mereka dapat memperpanjang umur mereka di negeri dan agar mereka dapat bertambah banyak. ”Dengarlah, hai orang Israel: [Yehuwa] itu Allah kita, [Yehuwa] itu esa!” (6:4) Mereka harus mengasihi Dia dengan menyerahkan hati, jiwa, dan kekuatan mereka, dan orang Israel harus mengajar anak-anak mereka dan menceritakan kepada mereka mengenai tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat besar yang telah dilakukan Yehuwa di Mesir. Mereka tidak boleh mengadakan ikatan perkawinan dengan orang Kanaan yang menyembah berhala. Yehuwa telah memilih orang Israel menjadi milik-Nya yang istimewa, bukan karena jumlah mereka banyak, melainkan karena Ia mengasihi mereka dan akan berpegang pada janji sumpah yang Ia buat dengan nenek moyang mereka. Orang Israel harus menjauhkan diri dari jerat agama hantu, menghancurkan patung-patung dari seluruh negeri dan berpaut kepada Yehuwa, yang sesungguhnyalah ”Allah yang besar dan dahsyat.”—7:21.
18. Musa menasihatkan orang-orang Israel agar waspada terhadap apa?
18 Yehuwa merendahkan mereka selama 40 tahun di padang gurun, sambil mengajar mereka bahwa manusia hidup, bukan dari manna atau roti, melainkan dari setiap perkataan yang diucapkan Yehuwa. Selama seluruh waktu manakala mereka dikoreksi, pakaian mereka tidak menjadi usang, dan kaki mereka tidak menjadi bengkak. Kini mereka akan memasuki negeri yang penuh dengan kekayaan dan kelimpahan! Namun, mereka harus berhati-hati terhadap jerat materialisme dan sikap merasa diri benar dan ingat bahwa Yehuwa yang ’memberikan kekuatan untuk memperoleh kekayaan’ dan yang melucuti milik bangsa-bangsa yang fasik itu. (8:18) Musa kemudian menuturkan kembali saat-saat ketika Israel menimbulkan murka Allah. Mereka harus ingat bagaimana murka Yehuwa menyala terhadap mereka di padang gurun, dengan tulah, api dan penumpasan! Mereka harus ingat perbuatan mereka yang celaka yakni memuja anak lembu emas, yang menimbulkan murka Yehuwa sehingga loh Hukum harus dibuat lagi! (Kel. 32:1-10, 35; 17:2-7; Bil. 11:1-3, 31-35; 14:2-38) Maka pastilah mereka sekarang harus melayani dan berpaut kepada Yehuwa, yang telah mengasihi mereka demi kepentingan nenek moyang mereka dan telah membuat mereka ”banyak seperti bintang-bintang di langit.”—Ul. 10:22.
19. Pilihan apa yang dinyatakan dengan jelas, dan hukum-hukum apa yang dirinci untuk bangsa Israel?
19 Israel harus memelihara ”seluruh perintah,” dan harus sepenuhnya menaati Yehuwa, mengasihi Dia sebagai Allah mereka dan beribadat kepada-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa mereka. (11:8, 13) Yehuwa akan membantu dan memberkati mereka jika mereka menaati Dia. Akan tetapi, mereka harus mengerahkan usaha dan dengan rajin mengajar anak-anak mereka. Pilihan yang dihadapi Israel dinyatakan dengan jelas: Ketaatan menghasilkan berkat, ketidaktaatan mendatangkan kutuk. Mereka tidak boleh ”mengikuti allah lain.” (11:26-28) Musa kemudian merinci hukum-hukum spesifik yang berlaku atas Israel seraya mereka memasuki dan menguasai Negeri Perjanjian. Ada (1) hukum-hukum yang menyangkut agama dan ibadat; (2) hukum-hukum yang bertalian dengan pelaksanaan keadilan, pemerintahan, dan peperangan; dan (3) hukum-hukum yang mengatur kehidupan pribadi dan bermasyarakat dari orang Israel.
20. Pokok-pokok apa yang menonjolkan hukum-hukum mengenai ibadat?
20 (1) Agama dan ibadat (12:1–16:17). Ketika orang Israel memasuki negeri itu, setiap peninggalan agama palsu—panggung-panggungnya, mezbah, tiang, tonggak-tonggak suci, dan patung-patungnya—harus dihancurkan sama sekali. Orang Israel harus beribadat hanya di tempat yang Yehuwa, Allah mereka, berkenan menaruh nama-Nya, dan di sana mereka semua harus bersukacita dalam Dia. Peraturan-peraturan mengenai makan daging dan korban-korban berisi nasihat yang berulang kali mengingatkan mereka agar jangan makan darah. ”Jagalah baik-baik, supaya jangan engkau memakan darahnya, . . . Janganlah engkau memakannya, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, apabila engkau melakukan apa yang benar di mata [Yehuwa].” (12:16, 23-25, 27; 15:23) Lalu Musa melancarkan kutukan yang tegas terhadap penyembahan berhala. Israel tidak boleh bahkan mencari tahu mengenai cara-cara agama palsu. Jika seorang nabi terbukti palsu, maka ia harus dihukum mati, dan orang-orang yang murtad—walaupun anggota keluarga atau teman sendiri yang dicintai, ya, bahkan seluruh kota—harus dibinasakan. Sesudah itu hukum-hukum berkenaan makanan yang halal dan yang haram, pembayaran persepuluhan, dan pemeliharaan orang Lewi diberikan. Kepentingan orang yang berutang, yang miskin, dan budak-budak harus dilindungi dengan penuh kasih. Akhirnya Musa meninjau kembali perayaan-perayaan tahunan sebagai waktu untuk bersyukur kepada Yehuwa atas berkat-Nya: ”Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat [Yehuwa], Allahmu, ke tempat yang akan dipilihNya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. Janganlah ia menghadap hadirat [Yehuwa] dengan tangan hampa.”—16:16.
21. Hukum-hukum apa yang diberikan sehubungan dengan keadilan, dan nubuat penting manakah yang diucapkan Musa?
21 (2) Keadilan, pemerintahan, dan peperangan (16:18–20:20). Pertama-tama, Musa memberikan hukum-hukum yang berlaku bagi para hakim dan pejabat. Yang penting adalah keadilan, sedangkan suap serta peradilan yang menyeleweng dibenci oleh Yehuwa. Prosedur dalam menetapkan bukti dan mengurus perkara-perkara hukum dibentangkan. ”Atas keterangan dua atau tiga orang saksi haruslah mati dibunuh orang yang dihukum mati.” (17:6) Hukum-hukum berkenaan para raja dinyatakan. Penyelenggaraan diadakan untuk mengurus para imam dan kaum Lewi. Spiritisme dilarang keras sebagai ”kekejian bagi [Yehuwa].” (18:12) Dengan memandang jauh ke masa depan Musa menyatakan: ”Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh [Yehuwa], Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.” (18:15-19) Akan tetapi, nabi palsu harus mati. Bagian ini diakhiri dengan hukum-hukum berkenaan kota perlindungan, dan pembalasan atas penumpahan darah, serta persyaratan untuk dapat bebas dari dinas militer dan peraturan-peraturan peperangan.
22. Hukum-hukum apa mengenai soal-soal pribadi dan masyarakat yang kemudian dibahas?
22 (3) Kehidupan pribadi dan bermasyarakat (21:1–26:19). Hukum-hukum yang menyangkut kehidupan sehari-hari dari orang Israel dikemukakan berkenaan hal-hal seperti orang yang kedapatan mati terbunuh, perkawinan dengan wanita tawanan, hak-hak anak sulung, anak laki-laki yang membangkang, digantungnya penjahat di atas sebuah tiang, bukti keperawanan seorang gadis, kejahatan seks, pengebirian, anak-anak haram, perlakuan terhadap orang asing, kebersihan yang menyangkut kesehatan (sanitasi), pembayaran bunga dan hal nazar, perceraian, penculikan, pinjaman, upah, dan memungut sisa-sisa tuaian. Batas pemukulan terhadap seseorang ialah 40 kali. Lembu jantan tidak boleh diberangus sementara mengirik biji-bijian. Prosedur untuk perkawinan ipar dikemukakan. Timbangan yang tepat harus digunakan, karena ketidakadilan merupakan kebencian bagi Yehuwa.
23. Apa yang diperlihatkan oleh Musa sebagai hasil jika umat Allah menaati perintah-perintah-Nya?
23 Sebelum mengakhiri khotbah yang berapi-api ini, Musa mengingatkan kembali bagaimana Amalek telah menyerang orang Israel yang lelah dari belakang pada waktu mereka melarikan diri dari Mesir, dan Musa memerintahkan Israel untuk ”menghapuskan ingatan kepada Amalek dari kolong langit.” (25:19) Pada waktu mereka memasuki negeri tersebut, mereka harus mempersembahkan panen pertama dari hasil bumi tanah itu dengan penuh keriangan, dan mereka juga harus memberikan persepuluhan sambil mengucap syukur kepada Yehuwa: ”Jenguklah dari tempat kediamanMu yang kudus, dari dalam sorga, dan berkatilah umatMu Israel, dan tanah yang telah Kauberikan kepada kami, seperti yang telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami—suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” (26:15) Jika mereka menjalankan perintah-perintah ini dengan segenap hati dan jiwa mereka, Yehuwa di pihak-Nya, akan ’mengangkat mereka di atas segala bangsa yang telah dijadikanNya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka mereka akan menjadi umat yang kudus bagi Yehuwa, Allah mereka, seperti yang dijanjikanNya.’—26:19.
24. Berkat-berkat dan kutukan-kutukan apa yang diuraikan dalam khotbah yang ketiga kepada bangsa Israel?
24 Khotbah Musa yang ketiga (27:1–28:68). Dalam khotbah ini para tua-tua orang Israel dan para imam turut bersama Musa seraya ia menyatakan kembali secara panjang lebar kutukan-kutukan Yehuwa atas ketidaktaatan dan berkat-berkat atas kesetiaan. Peringatan yang sangat keras diberikan berkenaan akibat yang sangat buruk dari ketidaksetiaan. Jika Israel sebagai umat-Nya yang kudus terus mendengarkan kepada suara Yehuwa Allah mereka, mereka akan menikmati berkat-berkat yang menakjubkan, dan segala bangsa di bumi akan melihat bahwa nama Yehuwa disebut atas mereka. Akan tetapi, jika mereka lalai dalam hal ini, Yehuwa akan mendatangkan ”kutuk, huru hara dan penghajaran” ke atas mereka. (28:20) Mereka akan ditimpa penyakit yang menjijikkan, kekeringan dan kelaparan; musuh-musuh akan mengejar dan memperbudak mereka, dan mereka akan dicerai-beraikan serta ditumpas dari negeri itu. Kutukan-kutukan ini, dan jauh lebih banyak lagi, akan menimpa mereka jika mereka ”tidak melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat yang tertulis dalam kitab ini, dan [mereka] tidak takut akan Nama yang mulia dan dahsyat ini, yakni akan [Yehuwa], Allah [mereka].”—28:58.
25. (a) Perjanjian apa yang kini ditetapkan Yehuwa dengan Israel? (b) Pilihan apa yang Musa hadapkan kepada bangsa itu?
25 Khotbah Musa yang keempat (29:1–30:20). Yehuwa kemudian menetapkan suatu perjanjian dengan bangsa Israel di Moab. Ini termasuk Taurat, seperti yang dinyatakan kembali dan dijelaskan oleh Musa, dan yang akan membimbing Israel pada waktu mereka memasuki Negeri Perjanjian. Sumpah yang khidmat yang menyertai perjanjian itu menandaskan tanggung jawab bangsa Israel. Akhirnya, Musa memanggil langit dan bumi sebagai saksi seraya ia menaruh di hadapan bangsa itu kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk, dan ia mengatakan: ”Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi [Yehuwa], Allahmu, mendengarkan suaraNya dan berpaut padaNya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan [Yehuwa] dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.”—30:19, 20.
26. Penyelenggaraan terakhir apa yang dibuat Musa sebelum ia mati?
26 Penugasan Yosua, dan nyanyian Musa (31:1–32:47). Pasal 31 menceritakan bagaimana, sesudah menulis Taurat dan memberikan instruksi-instruksi mengenai tetap tentu membacanya di hadapan umum, Musa menugaskan Yosua dan mengatakan kepadanya agar tabah dan kuat. Kemudian bagaimana Musa menyiapkan sebuah nyanyian peringatan dan menyelesaikan penulisan perkataan Taurat serta mengatur agar ini ditempatkan di sebelah tabut perjanjian Yehuwa. Sesudah itu, Musa mengucapkan kata-kata dari nyanyian itu di hadapan seluruh umat tersebut sebagai amanat terakhir.
27. Berita penuh kuasa apakah yang terkandung dalam nyanyian Musa?
27 Betapa besar penghargaan yang dinyatakan dalam kata-kata pembukaan dari nyanyian Musa, dengan memperkenalkan Sumber yang menyegarkan dari pengajarannya! ”Pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan. Sebab nama [Yehuwa] akan kuserukan.” Ya, berilah hormat kepada ”Allah kita,” ”Gunung Batu.” (32:2-4) Umumkan kegiatan-Nya yang sempurna, jalan-jalan-Nya yang adil, dan kesetiaan, kebenaran, dan ketulusan-Nya. Sungguh memalukan bahwa Israel telah bertingkah busuk, meskipun Yehuwa telah memagari mereka di padang gurun yang tandus dan kering, melindungi mereka sebagai biji mata-Nya dan menaungi mereka seperti rajawali mengembangkan sayapnya di atas anak-anaknya. Ia telah menjadikan umat-Nya gemuk, dan menyebut mereka Yesyurun, atau ”Yang Benar,” namun mereka telah membangkitkan cemburu-Nya dengan ilah-ilah asing dan menjadi ”anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan.” (32:20) Pembalasan dan penghukuman adalah hak Yehuwa. Ia mematikan dan menghidupkan. Apabila Ia mengasah pedang-Nya yang berkilauan dan tangan-Nya memegang penghukuman, Ia memang akan membayar kembali pembalasan kepada musuh-musuh-Nya. Betapa besar keyakinan yang seharusnya ditanamkan oleh hal ini dalam hati umat-Nya! Sebagaimana dikatakan oleh nyanyian itu dalam puncaknya, tiba waktunya untuk ”bersorak-sorailah, hai bangsa-bangsa karena umatNya.” (32:43) Penyair duniawi mana pun tidak akan pernah menyamai keindahan yang agung, kuasa, dan dalamnya makna dari nyanyian ini bagi Yehuwa.
28. Bagaimana Yehuwa ditinggikan dalam berkat Musa yang terakhir?
28 Berkat Musa yang terakhir (32:48–34:12). Kemudian Musa diberi instruksi terakhir mengenai kematiannya, namun dinas teokratisnya belum selesai. Sebelumnya, ia harus memberkati Israel, dan dengan melakukan ini, ia kembali menyanjung Yehuwa, Raja di Yesyurun, yang bercahaya bersama puluhan ribu makhluk suci-Nya. Dengan menyebutkan nama mereka, masing-masing suku mendapat berkat, dan kemudian Musa memuji Yehuwa sebagai Pribadi tertinggi: ”Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal.” (33:27) Dari hati yang melimpah dengan penghargaan, ia kemudian mengucapkan kata-kata penutup kepada bangsa tersebut: ”Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh [Yehuwa].”—33:29.
29. Dalam hal-hal apa Musa memiliki kelebihan?
29 Sesudah melayangkan pandangan ke Negeri Perjanjian dari atas Gunung Nebo, matilah Musa, dan Yehuwa menguburkan dia di Moab, dan kuburannya tidak diketahui dan juga tidak dipuja sampai sekarang. Ia mencapai umur 120 tahun, tetapi ”matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang.” Yehuwa telah menggunakan dia untuk melakukan banyak tanda dan mukjizat yang besar, dan sebagaimana dilaporkan oleh pasal terakhir, ”seperti Musa yang dikenal [Yehuwa] dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel.”—34:7, 10.
MENGAPA BERMANFAAT
30. Bagaimana buku Ulangan merupakan penutup yang cocok untuk Pentateuch?
30 Sebagai buku terakhir dari Pentateuch, Ulangan mengikat menjadi satu segala sesuatu yang mendahuluinya dengan menyatakan serta menyucikan nama yang besar dari Allah Yehuwa. Hanya Dia saja Allah, dan Ia menuntut pembaktian eksklusif serta tidak mengizinkan persaingan dengan ilah-ilah hantu dari ibadat agama palsu. Dewasa ini, semua orang Kristiani harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh prinsip-prinsip agung yang merupakan dasar dari hukum Yehuwa dan menaatinya supaya mereka tidak terkena kutukan-Nya pada waktu Ia mengasah pedang-Nya yang berkilauan untuk melaksanakan pembalasan atas musuh-musuh-Nya. Hukum-Nya yang paling besar dan pertama harus menjadi pedoman dalam kehidupan mereka: ”Kasihilah [Yehuwa], Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.”—6:5.
31. Bagaimanakah ayat-ayat lain yang terilham mengambil bahan dari buku Ulangan untuk memperkaya penghargaan akan maksud-tujuan Allah?
31 Bagian Alkitab yang selebihnya sering kali menunjuk kepada buku Ulangan untuk menambah penghargaan akan maksud-tujuan ilahi. Sebagai tambahan atas kutipan-kutipannya sewaktu menjawab si Penggoda, Yesus membuat banyak kutipan lain. (Ul. 5:16—Mat. 15:4; Ul. 17:6—Mat. 18:16 dan Yoh. 8:17) Ini terus berlanjut sampai buku Wahyu, yang memuat peringatan terakhir dari Yesus yang telah dimuliakan agar jangan menambah pada atau mengurangi dari gulungan nubuat Yehuwa. (Ul. 4:2—Why. 22:18) Petrus mengutip dari buku Ulangan ketika menyelesaikan argumennya yang kuat bahwa Yesus adalah Kristus dan Nabi yang lebih besar dari Musa, yang telah Yehuwa janjikan akan dibangkitkan di Israel. (Ul. 18:15-19—Kis. 3:22, 23) Paulus mengutip dari buku Ulangan sehubungan dengan upah untuk pekerja-pekerja, pemeriksaan perkara dengan saksama berdasarkan mulut saksi-saksi, dan hal mengajar anak-anak.—Ul. 25:4—1 Kor. 9:8-10 dan 1 Tim. 5:17, 18; Ul. 13:14 dan 19:15—1 Tim. 5:19 dan 2 Kor. 13:1; Ul. 5:16—Ef. 6:2, 3.
32. Dalam hal apa Yosua, Gideon, dan nabi-nabi merupakan teladan bagi kita?
32 Bukan hanya para penulis Alkitab Kristen tetapi juga hamba-hamba Allah dari zaman sebelum Kekristenan menarik pelajaran dan anjuran dari buku Ulangan. Kita sebaiknya mengikuti teladan mereka. Perhatikanlah ketaatan mutlak dari pengganti Musa, Yosua, dalam menumpas kota-kota yang telah ditaklukkan selama penyerbuan memasuki Kanaan, tidak mengambil jarahan seperti dilakukan Akhan. (Ul. 20:15-18 dan 21:23—Yos. 8:24-27, 29) Gideon menyingkirkan orang-orang yang ”takut dan gentar” dari pasukan tentaranya karena ia menaati Taurat. (Ul. 20:1-9—Hak. 7:1-11) Karena taat pada hukum Yehuwa nabi-nabi di Israel dan Yehuda dengan terus terang dan berani mengutuk bangsa mereka sewaktu menyeleweng. Amos merupakan contoh yang bagus sekali dalam hal ini. (Ul. 24:12-15—Amos 2:6-8) Sesungguhnya, ada ratusan contoh yang menghubungkan buku Ulangan dengan selebihnya dari Firman Allah, yang memperlihatkan bahwa buku ini merupakan bagian yang integral dan bermanfaat dari keseluruhannya yang harmonis.
33. (a) Bagaimana buku Ulangan merupakan puji-pujian kepada Yehuwa? (b) Apa yang diperlihatkan oleh daftar yang dicantumkan berkenaan pengakuan bangsa-bangsa duniawi akan prinsip-prinsip hukum Allah?
33 Inti sari dari buku Ulangan merupakan puji-pujian kepada Allah Yang Berdaulat, Yehuwa. Dari mula sampai akhir buku ini menandaskan: ’Sembahlah [Yehuwa]; berilah kepadaNya pengabdian eksklusif.’ Meskipun Taurat tidak lagi mengikat bagi umat Kristiani, prinsip-prinsip dasar dari hukum-hukumnya tidak dihapuskan. (Gal. 3:19) Betapa banyak yang dapat dipelajari oleh umat Kristiani sejati dari buku hukum Allah yang dinamis ini, dengan ajarannya yang begitu progresif, terus terang, dan persembahan yang sederhana! Ya, bahkan bangsa-bangsa dari dunia ini mengakui kehebatan hukum yang unggul dari Yehuwa, dengan memasukkan banyak dari peraturan buku Ulangan ke dalam buku perundang-undangan mereka sendiri. Daftar yang dicantumkan di halaman ini memberikan contoh-contoh menarik dari hukum-hukum yang mereka kutip atau yang prinsipnya mereka terapkan.
34. Apa hubungan antara ”Ulangan dari Taurat” ini dengan Kerajaan Allah?
34 Selain itu, penjelasan dari Taurat ini mengarahkan perhatian dan menambah penghargaan kepada Kerajaan Allah. Cara bagaimana? Sewaktu berada di bumi Raja yang Terlantik, Yesus Kristus, mengenal isi buku Ulangan dengan saksama dan mempraktikkannya, terbukti dari keterampilan mengutipnya. Dalam meluaskan pemerintahan Kerajaannya atas seluruh muka bumi, ia akan memerintah menurut prinsip-prinsip dari ”hukum” yang sama ini, dan semua orang yang datang untuk memberkati diri mereka sendiri dalam dia sebagai ”benih” Kerajaan, harus menaati prinsip-prinsip ini. (Kej. 22:18, NW; Ul. 7:12-14) Sungguh bermanfaat dan besar keuntungannya jika kita mulai sekarang menaatinya. ”Hukum” yang telah berusia 3.500 tahun ini sama sekali tidak ketinggalan zaman, malahan berbicara kepada kita dewasa ini dengan nada yang dinamis, dan akan tetap demikian sampai dunia baru di bawah Kerajaan Allah. Semoga nama Yehuwa terus disucikan di antara umat-Nya dalam penerapan dari semua pengajaran yang bermanfaat dari Pentateuch, yang dengan agung mencapai puncak dalam buku Ulangan. Ya, buku Ulangan memang merupakan bagian yang terilham dan membangkitkan semangat dari ’segenap Alkitab’!
[Catatan Kaki]
a Lihat daftar dari ”Kutipan-Kutipan dari Perjanjian Lama” dalam The New Testament in Original Greek, oleh B. F. Westcott dan F. J. A. Hort, 1956, halaman 601-18.
b Ulangan 3:9, catatan kaki dalam NW.
c Halley’s Bible Handbook, 1988, Henry H. Halley, halaman 56.
[Daftar di hlm. 41]
BEBERAPA POLA HUKUM DALAM BUKU ULANGANd
I. Hukum-hukum perseorangan dan Pasal dan Ayatnya
keluarga
A. Hubungan perseorangan
1. Orang-tua dan anak 5:16
2. Hubungan perkawinan 22:30; 27:20, 22, 23
3. Hukum tentang perceraian 22:13-19, 28, 29
B. Hak milik 22:1-4
II. Hukum untuk Undang-Undang Dasar
A. Persyaratan dan kewajiban raja 17:14-20
B. Peraturan-peraturan militer
1. Pembebasan dari dinas militer 20:1, 5-7; 24:5
2. Prajurit-prajurit bawahan 20:9
III. Mengenai pengadilan
A. Kewajiban para hakim 16:18, 20
B. Mahkamah agung untuk naik 17:8-11
banding
IV. Hukum-hukum kriminal
A. Kejahatan terhadap negara
1. Suap, penyelewengan keadilan 16:19, 20
2. Kesaksian palsu 5:20
B. Kejahatan moral
2. Perkawinan yang tidak sah 22:30; 27:20, 22, 23
C. Kejahatan-kejahatan terhadap
perorangan
1. Pembunuhan dan aniaya 5:17; 27:24
2. Perkosaan dan penggodaan 22:25-29
V. Hukum-hukum kemanusiaan
A. Menyayangi binatang 25:4; 22:6, 7
D. Perlakuan terhadap golongan- 15:12-15; 21:10-14;
golongan yang tidak bebas, 27:18, 19
termasuk budak-budak dan
tawanan
E. Peraturan-peraturan yang 14:28, 29; 15:1-11;
bersifat amal bagi orang miskin 16:11, 12; 24:19-22
[Catatan Kaki]
d Israel’s Laws and Legal Precedents, 1907, C. F. Kent, halaman vii sampai xviii; lihat juga Insight on the Scriptures, Jil. 2, halaman 214-20.