Para Pembawa Terang—Untuk Tujuan Apa?
”Aku telah mengangkat engkau sebagai terang bagi bangsa-bangsa.”—KISAH 13:47, ”NW”.
1. Bagaimana rasul Paulus dipengaruhi oleh perintah yang disebut dalam Kisah 13:47?
”YEHUWA telah memberikan perintah kepada kami begini, ’Aku telah mengangkat engkau sebagai terang bagi bangsa-bangsa, supaya engkau menjadi keselamatan sampai ke ujung bumi,’” kata rasul Paulus. (Kisah 13:47, NW) Ia tidak hanya sekadar mengucapkannya saja tetapi ia juga menyadari seriusnya penugasan itu. Setelah menjadi seorang Kristen, Paulus membaktikan hidupnya untuk menunaikan penugasan ini. (Kisah 26:14-20) Apakah penugasan tersebut juga diletakkan atas kita? Bila demikian, mengapa hal itu penting pada zaman kita?
Ketika ’Cahaya Tersebut Padam’ bagi Umat Manusia
2. (a) Seraya dunia ini memasuki akhir zamannya, kejadian-kejadian apa sangat mempengaruhi keadaan rohani dan moralnya? (b) Bagaimana reaksi seorang negarawan Inggris atas apa yang ia lihat terjadi selama bulan Agustus 1914?
2 Sebelum kebanyakan orang yang hidup dewasa ini lahir, dunia ini telah memasuki akhir zamannya. Peristiwa-peristiwa besar terjadi dengan cepat secara berturut-turut. Setan si Iblis, promotor utama dari kegelapan rohani dan moral, telah dicampakkan ke bumi. (Efesus 6:12; Wahyu 12:7-12) Umat manusia telah terjerumus ke dalam perang dunianya yang pertama. Pada awal bulan Agustus 1914, sewaktu perang tampaknya sudah pasti, Sir Edward Grey, sekretaris negara untuk urusan luar negeri Inggris, berdiri di depan jendela kantornya di London dan berkata, ”Lampu-lampu akan padam di seluruh Eropa; kita tidak akan melihatnya bersinar lagi dalam masa hidup kita.”
3. Sukses apa diperoleh para pemimpin dunia dalam berupaya membuat cerah masa depan umat manusia?
3 Dalam upaya membuat cahaya tersebut bersinar kembali, Liga Bangsa-Bangsa mulai beroperasi pada tahun 1920. Tetapi cahayanya hampir tidak berkedip. Pada akhir perang dunia kedua, pemimpin-pemimpin dunia mencoba lagi, kali ini dengan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sekali lagi, cahayanya tidak bersinar terang. Akan tetapi, memandang kejadian-kejadian belakangan ini, pemimpin-pemimpin dunia telah berbicara tentang ”suatu tatanan dunia baru”. Akan tetapi, sulit dikatakan bahwa ”tatanan dunia baru” mana pun yang mereka ciptakan telah menyediakan perdamaian dan keamanan sejati. Sebaliknya, konflik bersenjata, pertikaian etnik, kejahatan, pengangguran, kemiskinan, polusi lingkungan, dan penyakit-penyakit, semuanya terus merusak kenikmatan hidup orang-orang.
4, 5. (a) Kapan dan bagaimana kegelapan menyelubungi keluarga umat manusia? (b) Apa yang perlu untuk menyediakan kelegaan?
4 Kenyataannya, jauh sebelum tahun 1914 cahaya telah padam bagi umat manusia. Hal itu terjadi sekitar 6.000 tahun yang lalu di Eden, sewaktu orang-tua pertama kita memilih untuk membuat keputusan mereka sendiri tanpa mengindahkan kehendak Allah yang telah dinyatakan. Pengalaman yang menyedihkan dari umat manusia sejak itu semata-mata merupakan episode-episode [peristiwa-peristiwa yang seakan-akan berdiri sendiri] di bawah apa yang disebut Alkitab sebagai ”kuasa kegelapan”. (Kolose 1:13) Disebabkan oleh pengaruh Setan si Iblis, Adam, manusia pertama, menjerumuskan dunia ke dalam dosa; dan sejak Adam, dosa dan kematian menyebar kepada seluruh umat manusia. (Kejadian 3:1-6; Roma 5:12) Dengan demikian umat manusia kehilangan perkenan Yehuwa, Sumber cahaya dan kehidupan.—Mazmur 36:10.
5 Satu-satunya cara agar cahaya tersebut dapat kembali bersinar terang bagi siapa pun di antara umat manusia hanyalah bila mereka memperoleh perkenan Allah Yehuwa, Pencipta umat manusia. Dengan demikian, ”tudung yang menyelubungi semua bangsa”, kutukan karena dosa itu, dapat disingkirkan. Bagaimana hal ini mungkin terjadi?—Yesaya 25:7.
Pribadi yang Diberikan ”sebagai Terang bagi Bangsa-Bangsa”
6. Prospek-prospek agung apa dimungkinkan Yehuwa bagi kita melalui Kristus Yesus?
6 Bahkan sebelum Adam dan Hawa diusir dari Firdaus, Yehuwa menubuatkan tentang ”keturunan” [”benih”, Klinkert] yang akan menjadi pembebas dari para pencinta keadilbenaran. (Kejadian 3:15) Setelah lahirnya benih yang dijanjikan itu sebagai manusia, Yehuwa menggerakkan Simeon yang lanjut usia, di bait Yerusalem, untuk mengidentifikasi pribadi itu sebagai ”terang yang menjadi penyataan bagi [”terang untuk menyingkirkan tudung dari”, NW] bangsa-bangsa lain”. (Lukas 2:29-32) Melalui iman akan korban kehidupan manusia yang sempurna dari Yesus, umat manusia dapat dibebaskan dari kutukan yang diakibatkan oleh dosa warisan. (Yohanes 3:36) Selaras dengan kehendak Yehuwa, mereka sekarang dapat mengharapkan kehidupan kekal dalam kesempurnaan sebagai bagian dari Kerajaan surgawi atau sebagai rakyatnya di suatu bumi firdaus. Betapa menakjubkan persediaan tersebut!
7. Mengapa baik janji di Yesaya 42:1-4 dan penggenapannya pada abad pertama memberi kita harapan?
7 Kristus Yesus sendiri merupakan jaminan dari perwujudan prospek-prospek yang gilang-gemilang ini. Sehubungan dengan penyembuhan Yesus atas orang-orang yang ditimpa berbagai penyakit, rasul Matius menerapkan kepadanya apa yang tertulis di Yesaya 42:1-4. Sebagian dari ayat tersebut mengatakan, ”Lihat, itu hambaKu yang Kupegang, orang pilihanKu, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh RohKu ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum [”memberikan keadilan”, NW] kepada bangsa-bangsa.” Dan bukankah ini yang dibutuhkan oleh orang-orang dari segala bangsa? Nubuat tersebut melanjutkan, ”Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya.” Selaras dengan ini, Yesus tidak memperlakukan dengan kasar orang-orang yang sudah menderita. Ia menunjukkan belas kasihan kepada mereka, mengajar mereka tentang maksud-tujuan Yehuwa, dan menyembuhkan mereka.—Matius 12:15-21.
8. Dalam arti apa Yesus diberikan oleh Yehuwa ”menjadi perjanjian bagi umat manusia” dan ”menjadi terang untuk bangsa-bangsa”?
8 Pribadi yang memberi nubuat ini mengidentifikasikan diri-Nya sendiri kepada Hamba-Nya, kepada Yesus, dan berfirman, ”Aku ini, [Yehuwa], telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.” (Yesaya 42:6, 7) Ya, Yehuwa telah memberikan Kristus Yesus sebagai suatu perjanjian, sebagai suatu jaminan yang khidmat yang mengandung janji. Betapa menganjurkan hal itu! Yesus menunjukkan keprihatinan pengasih yang tulus kepada umat manusia sewaktu ia berada di bumi; ia bahkan memberikan nyawanya demi umat manusia. Kepada pribadi inilah Yehuwa telah mempercayakan pemerintahan atas segala bangsa. Tidak heran bahwa Yehuwa menyebutnya sebagai terang bagi bangsa-bangsa. Yesus sendiri berkata, ”Akulah terang dunia.”—Yohanes 8:12.
9. Mengapa Yesus tidak membaktikan dirinya untuk memperbaiki sistem perkara yang ada pada waktu itu?
9 Untuk tujuan apa Yesus melayani sebagai terang dunia? Pasti itu bukanlah untuk tujuan duniawi atau materialistis apa pun. Ia menolak untuk membereskan sistem politik yang ada pada waktu itu dan tidak mau menerima kedudukan sebagai raja baik dari Setan, si penguasa dunia, maupun dari orang-orang. (Lukas 4:5-8; Yohanes 6:15; 14:30) Yesus menunjukkan belas kasihan yang besar bagi mereka yang menderita, dan mendatangkan kelegaan kepada mereka dalam cara-cara yang tidak dapat dilakukan orang-orang lain. Namun, ia mengetahui bahwa kelegaan yang permanen tidak mungkin dalam kerangka dari suatu sistem masyarakat manusia yang berada di bawah kutukan ilahi karena dosa warisan dan yang telah dimanipulasi oleh kuasa-kuasa roh jahat yang tidak kelihatan. Dengan hikmat ilahi, Yesus memusatkan seluruh hidupnya untuk melakukan kehendak Allah.—Ibrani 10:7.
10. Dengan cara-cara apa dan untuk tujuan apa Yesus melayani sebagai terang dunia?
10 Kalau begitu, dengan cara apa dan untuk tujuan apa, Yesus melayani sebagai terang dunia? Ia membaktikan dirinya untuk memberitakan kabar baik dari Kerajaan Allah. (Lukas 4:43; Yohanes 18:37) Dengan memberikan kesaksian tentang kebenaran berkenaan maksud-tujuan Yehuwa, Yesus juga memuliakan nama Bapa surgawinya. (Yohanes 17:4, 6) Selain itu, sebagai terang dunia, Yesus menyingkapkan kepalsuan agama dan dengan demikian menyediakan kebebasan rohani bagi mereka yang ditawan dalam belenggu agama. Ia menelanjangi Setan sebagai penipu yang tidak kelihatan dari mereka yang membiarkan diri untuk diperalat olehnya. Yesus juga dengan jelas mengidentifikasikan perbuatan-perbuatan yang tergolong kegelapan. (Matius 15:3-9; Yohanes 3:19-21; 8:44) Secara menonjol, dia terbukti terang dunia dengan meletakkan kehidupan manusianya yang sempurna sebagai suatu tebusan, dengan demikian membuka jalan bagi orang-orang yang menaruh iman akan persediaan ini untuk memperoleh pengampunan dosa, hubungan yang diperkenan Allah, dan prospek hidup kekal sebagai bagian keluarga universal Yehuwa. (Matius 20:28; Yohanes 3:16) Dan akhirnya, dengan mempertahankan pembaktian ilahi yang sempurna sepanjang hidupnya, Yesus mendukung kedaulatan Yehuwa dan membuktikan Iblis sebagai pendusta, dengan demikian memungkinkan datangnya berkat-berkat kekal bagi para pencinta keadilbenaran. Akan tetapi, apakah Yesus satu-satunya pembawa terang?
”Kamu Adalah Terang Dunia”
11. Agar mereka menjadi pembawa terang, apa yang harus dilakukan oleh murid-murid Yesus?
11 Di Matius 5:14, Yesus berkata kepada murid-muridnya, ”Kamu adalah terang dunia.” Mereka harus mengikuti jejak kakinya. Baik melalui cara hidup maupun melalui pengabaran, mereka hendaknya mengarahkan orang-orang kepada Yehuwa sebagai Sumber penyuluhan sejati. Dalam meniru Yesus, mereka harus memasyhurkan nama Yehuwa dan mendukung kedaulatan-Nya. Sebagaimana yang dilakukan Yesus, mereka harus memberitakan Kerajaan Allah sebagai satu-satunya harapan umat manusia. Mereka juga harus menelanjangi kepalsuan agama, perbuatan-perbuatan kegelapan, dan pribadi yang jahat yang ada di belakang hal-hal buruk tersebut. Para pengikut Yesus harus memberi tahu orang di mana-mana tentang persediaan yang pengasih untuk keselamatan melalui Kristus Yesus. Betapa bergairahnya umat kristiani masa awal melaksanakan penugasan tersebut, memulainya mula-mula di Yerusalem dan Yudea, dan kemudian bergerak ke Samaria, seperti telah diperintahkan Yesus!—Kisah 1:8.
12. (a) Seberapa luas jangkauan terang rohani ini? (b) Roh Yehuwa memungkinkan Paulus untuk memahami apa berkenaan Yesaya 42:6, dan bagaimana hendaknya nubuat ini mempengaruhi kehidupan kita?
12 Akan tetapi, pemberitaan kabar baik ini bukan hanya dibatasi di ladang itu. Yesus memerintahkan para pengikutnya untuk ”menjadikan murid dari segala bangsa”. (Matius 28:19, NW) Pada waktu Saul dari Tarsus ditobatkan, Tuhan secara khusus menunjukkan bahwa Saul (yang menjadi rasul Paulus) akan memberitakan bukan hanya kepada orang-orang Yahudi tetapi juga kepada orang-orang kafir. (Kisah 9:15) Dengan bantuan roh kudus, Paulus memahami apa yang terlibat. Dengan demikian, ia memahami bahwa nubuat di Yesaya 42:6, yang secara langsung digenapi dalam diri Kristus Yesus, juga mengandung perintah kepada semua orang yang menaruh iman akan Kristus. Maka, di Kisah 13:47 (NW), sewaktu ia mengutip dari kitab Yesaya, Paulus berkata, ”Yehuwa telah memberikan perintah kepada kami begini, ’Aku telah mengangkat engkau sebagai terang bagi bangsa-bangsa, supaya engkau menjadi keselamatan sampai ke ujung bumi.’” Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara telah mempertimbangkan dengan serius kewajiban itu untuk menjadi pembawa terang? Apakah seperti Yesus dan Paulus, saudara memusatkan kehidupan saudara untuk melakukan kehendak Allah?
Terang dan Kebenaran dari Allah Menuntun Kita
13. Selaras dengan Mazmur 43:3, apa doa kita yang tulus, dan terhadap hal apa ini melindungi kita?
13 Jika kita dengan upaya sendiri mencoba untuk ’membuat cahaya tersebut bersinar kembali’, untuk membuat cerah masa depan umat manusia, kita dengan serius gagal memahami Firman Allah yang terilham. Akan tetapi, tidak soal apa pun yang dilakukan oleh dunia pada umumnya, umat kristiani sejati memandang Yehuwa sebagai Sumber terang yang sejati. Doa-doa mereka serupa dengan doa yang dicatat di Mazmur 43:3, yang mengatakan, ”Suruhlah terangMu dan kesetiaanMu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunungMu yang kudus dan ke tempat kediamanMu!”
14, 15. (a) Dengan cara-cara apa Yehuwa kini mengirim terang dan kebenaran-Nya? (b) Bagaimana kita dapat memperlihatkan bahwa terang dan kebenaran Allah benar-benar menuntun kita?
14 Yehuwa terus menjawab doa hamba-hamba-Nya yang loyal. Ia mengirimkan terang dengan mengumumkan maksud-tujuan-Nya, dengan memungkinkan hamba-hamba-Nya memahaminya, dan kemudian dengan menggenapi apa yang telah Ia firmankan. Sewaktu kita berdoa kepada Allah, itu bukan formalitas belaka yang dilakukan sekadar untuk sok suci. Hasrat kita yang tulus adalah agar terang yang datang dari Yehuwa akan menuntun kita, seperti kata pemazmur. Kita menerima tanggung jawab seraya menerima terang yang disediakan Allah. Seperti rasul Paulus, kita memahami bahwa penggenapan dari Firman Yehuwa mengandung suatu perintah bagi semua yang menaruh iman atasnya. Kita merasa seperti orang-orang yang berutang kepada orang-orang lain sampai kita menyampaikan kepada mereka kabar baik yang telah dipercayakan Allah kepada kita untuk tujuan tersebut.—Roma 1:14, 15.
15 Terang dan kebenaran yang dikirim Yehuwa di zaman kita membuat nyata bahwa Kristus Yesus secara aktif memerintah dari takhta surgawinya. (Mazmur 2:6-8; Wahyu 11:15) Yesus menubuatkan bahwa selama kehadirannya sebagai raja, kabar baik Kerajaan akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian. (Matius 24:3, 14) Pekerjaan itu kini sedang dilaksanakan, dan dengan bersungguh-sungguh, di seputar bola bumi. Bila kita membuat pekerjaan itu hal yang paling penting dalam kehidupan kita, maka terang dan kebenaran Allah sedang menuntun kita, seperti kata pemazmur.
Kemuliaan Yehuwa Sendiri Telah Bersinar
16, 17. Bagaimana Yehuwa membuat kemuliaan-Nya bersinar atas organisasi-Nya yang seperti perempuan pada tahun 1914, dan perintah apa Ia berikan kepadanya?
16 Dengan bahasa-bahasa yang menggugah hati, Alkitab melukiskan caranya cahaya ilahi sedang disebarkan kepada orang di mana-mana. Yesaya 60:1-3, yang ditujukan kepada ”perempuan” Yehuwa, atau organisasi surgawi-Nya yang terdiri dari hamba-hamba-Nya yang loyal, berkata, ”Bangkitlah, [hai perempuan, NW], menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan [Yehuwa] terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang [Yehuwa] terbit atasmu, dan kemuliaanNya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.”
17 Kemuliaan Yehuwa bersinar atas organisasi surgawi-Nya yang seperti perempuan pada tahun 1914 sewaktu, setelah suatu masa menunggu yang panjang, ia melahirkan Kerajaan Almasih, dengan Kristus Yesus sebagai Raja. (Wahyu 12:1-5) Terang Yehuwa yang gilang-gemilang bersinar disertai perkenan atas pemerintahan itu sebagai sesuatu yang sah untuk segenap bumi.
18. (a) Mengapa kegelapan menutupi bumi, seperti yang dinubuatkan di Yesaya 60:2? (b) Bagaimana orang perorangan dapat dibebaskan dari kegelapan bumi ini?
18 Bertentangan dengan itu, kegelapan menutupi bumi dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa. Mengapa? Karena bangsa-bangsa menolak pemerintahan Putra yang dikasihi Allah dan lebih memilih pemerintahan manusia. Mereka berpikir bahwa dengan melepaskan diri dari suatu bentuk pemerintahan manusia dan mengadopsi yang lain, mereka akan menanggulangi problem-problem mereka. Namun hal ini tidak mendatangkan kelegaan yang mereka harapkan. Mereka gagal melihat siapa di belakang layar yang menggerakkan bangsa-bangsa dari kawasan roh. (2 Korintus 4:4) Mereka menolak Sumber terang yang sejati dan karena itu berada dalam kegelapan. (Efesus 6:12) Akan tetapi, tidak soal apa yang dilakukan bangsa-bangsa, orang perorangan dapat dibebaskan dari kegelapan itu. Cara bagaimana? Dengan menaruh iman penuh kepada Kerajaan Allah dan menundukkan diri kepadanya.
19, 20. (a) Mengapa dan bagaimana kemuliaan Yehuwa telah bersinar atas pengikut-pengikut Yesus yang terurap? (b) Untuk alasan apa Yehuwa membuat hamba-hamba-Nya yang terurap menjadi pembawa terang? (c) Seperti yang dinubuatkan, bagaimana ”raja-raja” dan ”bangsa-bangsa” telah ditarik kepada terang yang diberikan Allah?
19 Susunan Kristen tidak menaruh iman penuh kepada Kerajaan Allah dan tidak menundukkan diri kepadanya. Akan tetapi, pengikut-pengikut Kristus Yesus yang terurap melakukannya. Sebagai hasilnya, terang Yehuwa berupa perkenan ilahi bersinar atas wakil-wakil yang kelihatan dari perempuan surgawi-Nya, dan kemuliaan-Nya telah dinyatakan atas mereka. (Yesaya 60:19-21) Mereka menikmati terang rohani yang tidak dapat disingkirkan oleh perubahan dalam situasi politik atau ekonomi dunia ini. Mereka telah mengalami kelepasan Yehuwa dari Babel Besar. (Wahyu 18:4) Mereka menikmati senyum perkenan-Nya karena mereka telah menerima disiplin-Nya dan dengan loyal telah mendukung kedaulatan-Nya. Mereka memiliki prospek gilang-gemilang untuk masa depan, dan mereka bersukacita dalam harapan yang dibentangkan-Nya di hadapan mereka.
20 Namun untuk maksud-tujuan apa Yehuwa berurusan dengan mereka dalam cara ini? Seperti yang Ia sendiri nyatakan di Yesaya 60:21, halnya demikian agar Ia dapat memperlihatkan ”keagunganNya”, agar nama-Nya dimuliakan dan agar orang-orang lain dapat ditarik kepada-Nya sebagai satu-satunya Allah yang benar—yang menghasilkan manfaat kekal bagi mereka. Konsisten dengan hal ini, pada tahun 1931, penyembah-penyembah Allah sejati ini menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa. Sebagai hasil kesaksian mereka, apakah ”raja-raja” ditarik ke dalam terang yang mereka pancarkan, seperti yang dinubuatkan Yesaya? Ya! Bukan penguasa-penguasa politik dari bumi, tetapi sisa dari jumlah mereka yang akan memerintah sebagai raja-raja bersama Kristus dalam Kerajaan surgawinya. (Wahyu 1:5, 6; 21:24) Dan bagaimana dengan ”bangsa-bangsa”? Apakah mereka telah tertarik kepada terang ini? Pasti demikian! Tidak ada bangsa politik tunggal mana pun yang tertarik, tetapi suatu ”kumpulan besar” orang dari segala bangsa telah berpihak kepada Kerajaan Allah, dan mereka dengan bergairah menantikan kelepasan masuk ke dalam dunia baru Allah. Suatu dunia yang benar-benar baru dengan keadilbenaran di dalamnya.—2 Petrus 3:13; Wahyu 7:9, 10.
21. Bagaimana kita dapat memperlihatkan bahwa kita tidak menyia-nyiakan tujuan dari kebaikan hati Yehuwa yang tidak layak diterima dalam mengaruniakan kepada kita pemahaman tentang kehendak-Nya?
21 Apakah saudara salah seorang dari kumpulan pembawa terang tersebut yang jumlahnya terus bertambah? Yehuwa telah mengaruniakan kepada kita pemahaman tentang kehendak-Nya, sehingga kita, seperti Yesus, dapat menjadi pembawa terang. Dengan gairah dalam pekerjaan yang telah dipercayakan Yehuwa kepada hamba-hamba-Nya di zaman kita, semoga kita semua menunjukkan bahwa kita tidak menyia-nyiakan tujuan dari kebaikan hati yang tidak layak diterima yang telah Allah ulurkan kepada kita. (2 Korintus 6:1, 2) Tidak ada pekerjaan yang lebih penting di zaman kita. Dan tidak ada hak istimewa yang lebih besar yang dapat kita miliki selain dari memuliakan Yehuwa dengan memancarkan kepada orang-orang lain cahaya terang yang datang dari Dia.
Bagaimana Saudara Akan Menjawab?
◻ Apa akar penyebab problem-problem menyedihkan dari umat manusia?
◻ Dengan cara-cara apa Yesus maupun para pengikutnya adalah ”terang dunia”?
◻ Bagaimana terang dan kebenaran Yehuwa menuntun kita?
◻ Bagaimana Yehuwa membuat kemuliaan-Nya bersinar atas organisasi-Nya?
◻ Untuk maksud-tujuan apa Yehuwa membuat umat-Nya menjadi pembawa terang?
[Gambar di hlm. 9]
Peristiwa di Eden membantu kita memahami problem-problem yang menyedihkan dewasa ini
[Keterangan]
Tom Haley/Sipa
Paringaux/Sipa