Saksi-Saksi Yehuwa
Definisi: Masyarakat Kristen yang terdapat di seluruh dunia yang bersaksi dengan aktif mengenai Allah Yehuwa dan maksud-tujuan-Nya berkenaan dengan umat manusia. Kepercayaan mereka didasarkan hanya pada Alkitab.
Apa kepercayaan Saksi-Saksi Yehuwa yang membedakan mereka dari agama-agama lain?
(1) Alkitab: Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa seluruh Alkitab adalah Firman Allah yang terilham. Mereka tidak berpaut pada kredo-kredo yang didasarkan pada ajaran turun-temurun manusia, tetapi berpaut pada Alkitab sebagai patokan untuk seluruh kepercayaan mereka.
(2) Allah: Mereka menyembah Yehuwa sebagai satu-satunya Allah yang benar dan dengan bebas berbicara kepada orang lain mengenai Dia serta maksud-tujuan-Nya yang pengasih bagi umat manusia. Siapa pun yang bersaksi kepada umum tentang Yehuwa biasanya dikenal sebagai anggota dari kelompok itu—”Saksi-Saksi Yehuwa”.
(3) Yesus Kristus: Mereka percaya bahwa Yesus Kristus bukan bagian dari Tritunggal, melainkan, seperti dikatakan Alkitab, ia adalah Putra Allah, ciptaan Allah yang pertama; bahwa sebelum menjadi manusia ia sudah ada dan bahwa kehidupannya dipindahkan dari surga ke dalam rahim seorang perawan, Maria; bahwa korban kehidupan manusianya yang sempurna memungkinkan orang-orang yang beriman memperoleh keselamatan menuju hidup yang kekal; bahwa Kristus dengan aktif memerintah sebagai Raja, dengan wewenang dari Allah atas seluruh bumi sejak 1914.
(4) Kerajaan Allah: Mereka percaya bahwa Kerajaan Allah adalah satu-satunya harapan bagi umat manusia; bahwa Kerajaan itu benar-benar suatu pemerintahan, yang tidak lama lagi akan membasmi sistem fasik yang ada sekarang, termasuk semua pemerintahan manusia. Kerajaan ini akan membentuk sistem baru dan keadilbenaran akan berlaku di sana.
(5) Kehidupan surgawi: Mereka percaya bahwa 144.000 orang Kristen yang diurapi dengan roh akan memerintah sebagai raja bersama Kristus di Kerajaan surgawinya. Mereka tidak percaya bahwa surga adalah pahala bagi setiap orang yang ”baik”.
(6) Bumi: Mereka percaya bahwa maksud-tujuan Allah yang semula bagi bumi akan digenapi; bahwa bumi akan dipenuhi dengan penyembah-penyembah Yehuwa yang akan dapat menikmati hidup kekal sebagai manusia sempurna; bahwa bahkan orang-orang mati akan dibangkitkan dan mendapat kesempatan untuk ikut menikmati berkat-berkat ini.
(7) Kematian: Mereka percaya bahwa orang mati sama sekali tidak tahu apa-apa, tidak mengalami rasa sakit ataupun senang di alam roh; bahwa mereka hanya ada dalam ingatan Allah. Jadi, bagi orang mati, harapan hidup di masa depan bergantung pada kebangkitan.
(8) Hari-hari terakhir: Mereka percaya bahwa sejak tahun 1914, kita hidup di hari-hari terakhir sistem yang fasik ini; bahwa pencinta-pencinta keadilbenaran akan selamat memasuki bumi yang sudah dibersihkan.
(9) Terpisah dari dunia: Mereka dengan sungguh-sungguh berupaya untuk tidak menjadi bagian dari dunia, tepat seperti yang dikatakan Yesus mengenai pengikut-pengikutnya. Mereka memperlihatkan kasih Kristen yang sejati terhadap sesama, tetapi mereka tidak ikut dalam politik atau peperangan bangsa mana pun. Mereka menyediakan kebutuhan jasmani keluarga mereka, tetapi menjauhi haluan dunia dalam mengejar hal-hal materi dan kemasyhuran pribadi serta keinginannya untuk memuaskan diri secara berlebihan dalam kesenangan.
(10) Menerapkan nasihat Alkitab: Mereka percaya akan pentingnya menerapkan nasihat Firman Allah dalam kehidupan sehari-hari sekarang—di rumah, di sekolah, dalam bisnis, di sidang jemaat. Tidak soal bagaimana jalan hidup seseorang di masa lampau, ia dapat menjadi salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa jika ia meninggalkan praktek-praktek yang dikutuk Firman Allah dan menerapkan nasihatnya yang saleh. Namun, jika setelah itu ia mempraktekkan perzinaan, percabulan, homoseksualitas, penyalahgunaan narkoba, bermabuk-mabukan, berdusta, atau mencuri, ia akan dipecat dari organisasi.
(Daftar di atas dengan singkat menyatakan beberapa dari kepercayaan utama Saksi-Saksi Yehuwa, tetapi bukan hanya itu saja yang berbeda dengan kepercayaan kelompok-kelompok lain. Dasar Alkitab untuk pokok-pokok di atas dapat dicari melalui Indeks dalam buku ini.)
Apakah Saksi-Saksi Yehuwa adalah agama Amerika?
Mereka adalah pendukung Kerajaan Allah, bukan pendukung sistem politik, ekonomi, atau sosial bangsa mana pun di dunia tua ini.
Pada abad modern ini, mereka memang bermula di Amerika Serikat. Lokasi kantor pusat sedunia mereka di sana telah memungkinkan pencetakan dan pengiriman bacaan Alkitab ke banyak tempat di muka bumi ini. Tetapi Saksi-Saksi Yehuwa tidak menganggap satu bangsa lebih baik dari bangsa lain, mereka terdapat di segala bangsa, dan mereka mempunyai kantor cabang di berbagai tempat di bumi untuk mengawasi kegiatan mereka di tempat-tempat tersebut.
Pikirkanlah: Yesus sebagai seorang Yahudi lahir di Palestina, tetapi tidak berarti Kekristenan adalah agama Palestina, bukan? Tempat kelahiran Yesus sebagai manusia bukan faktor pertimbangan yang paling penting. Ajaran Yesus berasal dari Bapaknya, Allah Yehuwa, yang tidak berat sebelah terhadap orang-orang dari segala bangsa.—Yoh. 14:10; Kis. 10:34, 35.
Bagaimana pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa didanai?
Dengan sumbangan sukarela, seperti halnya umat Kristen masa awal. (2 Kor. 8:12; 9:7) Tidak ada pungutan kolekte di perhimpunan mereka; mereka tidak pernah mengemis sumbangan dari masyarakat. Sumbangan-sumbangan dari para peminat adalah untuk memajukan pekerjaan pendidikan Alkitab di seluas dunia yang dilakukan oleh Saksi-Saksi.
Saksi-Saksi tidak dibayar untuk pergi dari rumah ke rumah atau menawarkan bacaan Alkitab di jalan. Kasih terhadap Allah dan sesama menggerakkan mereka untuk berbicara tentang persediaan Allah yang pengasih bagi umat manusia.
The Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania adalah badan hukum agama yang sah yang digunakan oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Badan ini didirikan pada tahun 1884 sesuai dengan Undang-Undang Badan Hukum Nirlaba dari negara bagian Pennsylvania, AS. Oleh karena itu, secara hukum lembaga ini tidak dapat menjadi, dan bukan suatu perusahaan untuk mencari keuntungan. Pribadi-pribadi secara perorangan juga tidak mencari keuntungan melalui lembaga ini. Anggaran Dasar Lembaga ini menyatakan, ”[Lembaga ini] tidak bermaksud mencari keuntungan finansial, secara kebetulan atau dengan cara lain, dari anggota-anggota, direktur ataupun pegawainya.”
Apakah Saksi-Saksi Yehuwa suatu sekte atau kultus?
Ada yang mendefinisikan sekte sebagai suatu kelompok yang memisahkan diri dari agama induk. Ada juga yang menerapkan kata ini kepada suatu kelompok yang mengikuti pemimpin manusia atau guru tertentu. Biasanya kata ini digunakan untuk merendahkan. Saksi-Saksi Yehuwa bukan cabang suatu gereja melainkan mencakup orang-orang dari semua tingkat dalam masyarakat dan berbagai latar belakang agama. Mereka tidak mengikuti manusia mana pun, tetapi menganggap Yesus Kristus sebagai pemimpin mereka.
Kultus dikenal sebagai agama yang tidak ortodoks atau yang menekankan ibadat menurut upacara tertentu. Banyak kultus mengikuti seorang pemimpin manusia yang masih hidup, dan sering kali penganut-penganutnya hidup dalam kelompok-kelompok terpisah dari masyarakat. Namun, seharusnya patokan tentang apa yang disebut ortodoks adalah Firman Allah, dan Saksi-Saksi Yehuwa sungguh-sungguh berpaut pada Alkitab. Ibadat mereka adalah suatu jalan hidup, bukan upacara agama. Mereka tidak mengikuti pemimpin manusia ataupun mengasingkan diri dari masyarakat. Mereka tinggal dan bekerja di tengah-tengah masyarakat.
Sudah berapa lama agama Saksi-Saksi Yehuwa ini berdiri?
Menurut Alkitab, barisan saksi-saksi Yehuwa dimulai dengan Habel yang setia. Ibrani 11:4-12:1 berbunyi, ”Karena beriman, Habel mempersembahkan kepada Allah korban yang nilainya lebih besar daripada korban Kain . . . Karena beriman, setelah diberi peringatan ilahi tentang perkara-perkara yang belum kelihatan, Nuh memperlihatkan rasa takut yang saleh . . . Karena beriman, sewaktu Abraham dipanggil, ia taat untuk pergi ke suatu tempat yang sudah ditentukan akan diterimanya sebagai warisan . . . Karena beriman, setelah dewasa Musa menolak untuk disebut sebagai putra dari putri Firaun, dan memilih untuk diperlakukan dengan kejam bersama umat Allah sebaliknya daripada mendapatkan kenikmatan sementara dari dosa . . . Maka, karena kita mempunyai begitu banyak saksi bagaikan awan yang mengelilingi kita, biarlah kita juga menanggalkan setiap beban dan dosa yang dengan mudah menjerat kita, dan biarlah kita berlari dengan tekun dalam perlombaan yang ditetapkan bagi kita.”
Mengenai Yesus Kristus, Alkitab mengatakan, ”Inilah hal-hal yang dikatakan oleh Amin, saksi yang setia dan benar, awal dari ciptaan Allah.” Saksi siapakah dia? Menurut Yesus sendiri, ia menyatakan nama Bapaknya. Ia adalah saksi yang paling utama bagi Yehuwa.—Pny. 3:14; Yoh. 17:6.
Menarik sekali, beberapa orang Yahudi ingin tahu apakah kegiatan Yesus Kristus mewakili ”suatu ajaran baru”. (Mrk. 1:27) Belakangan, orang-orang Yunani menyangka rasul Paulus memperkenalkan ”ajaran baru”. (Kis. 17:19, 20) Hal itu baru bagi telinga orang yang mendengarnya, tetapi yang penting ajaran itu adalah kebenaran, selaras sepenuhnya dengan Firman Allah.
Sejarah modern Saksi-Saksi Yehuwa berawal dari dibentuknya suatu kelompok pelajaran Alkitab di Allegheny, Pennsylvania, AS, pada awal tahun 1870-an. Mula-mula mereka hanya dikenal sebagai Siswa-Siswa Alkitab, tetapi pada tahun 1931 mereka memakai nama dari Alkitab, Saksi-Saksi Yehuwa. (Yes. 43:10-12) Kepercayaan dan kegiatan mereka bukan sesuatu yang baru melainkan pemulihan Kekristenan abad pertama.
Apakah Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa hanya agama merekalah yang benar?
Alkitab tidak menyetujui pandangan modern bahwa ada banyak cara beribadat yang diterima Allah. Efesus 4:5 menyatakan adanya ”satu Tuan, satu iman”. Yesus menerangkan, ”Sempitlah gerbang dan sesaklah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang menemukannya. . . . Bukan setiap orang yang mengatakan kepadaku, ’Tuan, Tuan’, akan masuk ke dalam kerajaan surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapakku yang di surga.”—Mat. 7:13, 14, 21; lihat juga 1 Korintus 1:10.
Berulang kali Alkitab menyebut seluruh ajaran Kristen sejati sebagai ”kebenaran”, dan Kekristenan disebut ”jalan kebenaran”. (1 Tim. 3:15; 2 Yoh. 1; 2 Ptr. 2:2) Seluruh kepercayaan Saksi-Saksi Yehuwa, patokan tingkah laku, dan prosedur organisasi mereka berdasarkan Alkitab. Iman mereka kepada Alkitab sendiri sebagai Firman Allah, memberi mereka keyakinan bahwa memang mereka memiliki kebenaran. Jadi, sikap mereka bukan sombong, melainkan menunjukkan keyakinan bahwa Alkitab adalah patokan yang benar untuk menentukan suatu agama. Mereka tidak memikirkan diri sendiri tetapi ingin sekali menceritakan kepercayaan mereka kepada orang lain.
Bukankah agama-agama lain juga mengikuti Alkitab?
Banyak yang menggunakannya sampai suatu taraf tertentu. Namun, apakah mereka benar-benar mengajar dan menerapkan apa yang tercantum di dalamnya? Coba pikirkan: (1) Dalam kebanyakan terjemahan Alkitab mereka, nama Allah yang benar telah dihapus ribuan kali. (2) Doktrin Tritunggal, pengertian mereka mengenai Allah, diambil dari sumber-sumber kafir dan berkembang menjadi bentuknya yang sekarang berabad-abad setelah Alkitab selesai ditulis. (3) Kepercayaan mereka akan jiwa manusia yang tak berkematian sebagai dasar dari kehidupan yang terus berlangsung tidak berdasarkan Alkitab, tetapi berakar di Babilon kuno. (4) Tema pengabaran Yesus adalah Kerajaan Allah, ia mengutus murid-muridnya untuk secara pribadi berbicara kepada orang lain mengenai hal itu; tetapi gereja-gereja dewasa ini jarang menyebut Kerajaan itu dan anggota-anggotanya tidak melakukan pekerjaan pengabaran ”kabar baik kerajaan ini”. (Mat. 24:14) (5) Yesus berkata bahwa pengikut-pengikutnya yang sejati dapat dengan mudah dikenal dari kasih yang rela berkorban terhadap satu sama lain. Bagaimana dengan agama-agama Susunan Kristen pada waktu bangsa-bangsa berperang? (6) Alkitab berkata bahwa murid-murid Kristus bukan bagian dari dunia ini, dan memperingatkan bahwa siapa yang ingin bersahabat dengan dunia akan menjadi musuh Allah; tetapi gereja-gereja Susunan Kristen dan anggota-anggota mereka sangat terlibat dalam urusan politik bangsa-bangsa. (Yak. 4:4) Dengan melihat catatan ini, dapatkah secara jujur dikatakan bahwa mereka benar-benar berpaut pada Alkitab?
Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa sampai pada kesimpulan mereka dalam menjelaskan Alkitab?
Faktor yang penting ialah bahwa Saksi-Saksi benar-benar percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang berisi pengajaran bagi kita. (2 Tim. 3:16, 17; Rm. 15:4; 1 Kor. 10:11) Jadi, mereka tidak menggunakan argumen-argumen filosofis untuk mengelak dari fakta-fakta kebenaran yang jelas atau membenarkan cara hidup orang-orang yang telah meninggalkan standar-standar moral Alkitab.
Untuk menjelaskan arti bahasa simbolis dalam Alkitab, mereka membiarkan Alkitab sendiri memberikan penjelasan, mereka tidak mengemukakan teori mereka sendiri. (1 Kor. 2:13) Petunjuk sehubungan dengan arti istilah-istilah simbolis biasanya terdapat di bagian lain dalam Alkitab. (Misalnya, lihat Penyingkapan 21:1; kemudian, mengenai arti ”laut”, baca Yesaya 57:20. Untuk mengetahui siapa ”Anak Domba” yang disebut di Penyingkapan 14:1, lihat Yohanes 1:29 dan 1 Petrus 1:19.)
Mengenai penggenapan nubuat, mereka menerapkan anjuran Yesus untuk memperhatikan kejadian-kejadian yang berhubungan dengan apa yang dinubuatkan. (Luk. 21:29-31; bandingkan 2 Petrus 1:16-19.) Dengan saksama mereka menunjuk kejadian-kejadian itu dan menghubungkannya dengan apa yang dikatakan Alkitab tentang artinya.
Yesus mengatakan bahwa di bumi ini ia akan mempunyai ”budak yang setia dan bijaksana” (pengikut-pengikutnya yang terurap sebagai suatu kelompok), melalui sarana ini ia akan menyediakan makanan rohani bagi orang-orang yang membentuk rumah tangga iman. (Mat. 24:45-47) Saksi-Saksi Yehuwa mengetahui penyelenggaraan ini. Sama seperti umat Kristen di abad pertama, mereka meminta nasihat dari badan pimpinan golongan ”budak” ini untuk memecahkan persoalan-persoalan yang rumit—bukan berdasarkan hikmat manusia, melainkan pengetahuan tentang Firman Allah dan cara Ia berurusan dengan hamba-hamba-Nya, dan dengan bantuan roh Allah, yang mereka mohonkan dengan sungguh-sungguh dalam doa.—Kis. 15:1-29; 16:4, 5.
Seraya waktu berlalu mengapa ada perubahan dalam ajaran Saksi-Saksi Yehuwa?
Alkitab menunjukkan bahwa Yehuwa memungkinkan hamba-hamba-Nya untuk mengerti maksud-tujuan-Nya secara progresif. (Ams. 4:18; Yoh. 16:12) Jadi, nabi-nabi yang mendapat ilham untuk menulis bagian-bagian Alkitab, tidak memahami makna segala hal yang mereka tulis. (Dan. 12:8, 9; 1 Ptr. 1:10-12) Rasul-rasul Yesus Kristus menyadari ada banyak hal yang tidak mereka mengerti pada zaman mereka. (Kis. 1:6, 7; 1 Kor. 13:9-12) Alkitab menunjukkan bahwa pengetahuan tentang kebenaran akan sangat bertambah pada ”zaman akhir”. (Dan. 12:4) Pengetahuan yang bertambah sering menuntut penyesuaian dalam pemikiran. Dengan rendah hati, Saksi-Saksi Yehuwa rela membuat penyesuaian tersebut.
Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa mengabar dari rumah ke rumah?
Yesus telah menubuatkan untuk zaman kita pekerjaan ini, ”Kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa; dan kemudian akhir itu akan datang.” Ia juga mengajar pengikut-pengikutnya, ”Pergilah dan buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi murid.”—Mat. 24:14; 28:19.
Ketika Yesus mengutus murid-muridnya, ia menyuruh mereka pergi ke rumah-rumah orang. (Mat. 10:7, 11-13) Mengenai pelayanannya, rasul Paulus berkata, ”Aku tidak menahan diri untuk memberitahukan kepadamu segala perkara yang menguntungkan atau untuk mengajar kamu di hadapan umum dan dari rumah ke rumah.”—Kis. 20:20, 21; lihat juga Kisah 5:42.
Berita yang disampaikan Saksi-Saksi Yehuwa menyangkut kehidupan orang-orang; mereka bekerja dengan teliti agar satu orang pun tak terlewati. (Zef. 2:2, 3) Kunjungan mereka digerakkan oleh kasih—pertama-tama kasih akan Allah, juga akan sesama.
Dalam suatu konferensi pemimpin-pemimpin agama di Spanyol dinyatakan, ”Mungkin [gereja-gereja] telah sangat melalaikan apa yang justru menjadi kegiatan utama para Saksi—kunjungan ke rumah-rumah yang termasuk dalam metode para rasul dari gereja primitif. Banyak gereja hanya membangun rumah-rumah ibadat, membunyikan lonceng gereja untuk menarik orang dan berkhotbah di tempat-tempat ibadat mereka, tetapi [Saksi-Saksi] mengikuti pola para rasul, dengan pergi dari rumah ke rumah dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk bersaksi.”—El Catolicismo, Bogotá, Colombia, 14 September 1975, hlm. 14.
Mengapa para Saksi berulang kali mengunjungi bahkan rumah orang yang tidak seiman dengan mereka?
Mereka tidak memaksakan berita mereka. Namun, mereka tahu bahwa ada orang yang pindah alamat dan keadaan orang bisa berubah. Pada suatu saat seseorang mungkin sangat sibuk, tetapi pada saat lain ia mungkin senang mendengarkan mereka. Salah seorang anggota keluarga mungkin tidak berminat, tetapi anggota yang lain mau mendengar. Orang-orang pun bisa berubah; problem yang serius dapat membangkitkan kesadaran akan kebutuhan rohani.—Lihat juga Yesaya 6:8, 11, 12.
Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa ditindas dan ditentang?
Yesus berkata: ”Jika dunia membenci kamu, kamu tahu bahwa ia telah membenci aku sebelum ia membenci kamu. Jika kamu bagian dari dunia, dunia akan mencintai apa yang adalah miliknya. Karena kamu bukan bagian dari dunia, tetapi aku telah memilih kamu dari dunia, itulah sebabnya dunia membenci kamu.” (Yoh. 15:18, 19; lihat juga 1 Petrus 4:3, 4) Alkitab menunjukkan bahwa seluruh dunia berada di bawah kuasa Setan; ia adalah penghasut utama penindasan tersebut.—1 Yoh. 5:19; Pny. 12:17.
Yesus juga berkata kepada murid-muridnya, ”Kamu akan menjadi sasaran kebencian semua orang oleh karena namaku.” (Mrk. 13:13) Di sini kata ’nama’ berarti bahwa secara resmi Yesus adalah Raja Mesianik. Penindasan timbul karena Saksi-Saksi Yehuwa mendahulukan perintah Allah daripada perintah para penguasa duniawi.
Jika Seseorang Mengatakan—
’Mengapa kelompok Anda tidak turut serta dalam menjadikan dunia (masyarakat) ini tempat tinggal yang lebih baik?’
Saudara dapat menjawab: ’Jelas bahwa Anda prihatin akan keadaan masyarakat, kami juga merasa demikian. Bolehkah kami bertanya, Menurut Anda, problem mana yang pertama kali perlu diperhatikan?’ Kemudian mungkin menambahkan, ’Mengapa Anda merasa ini sudah menjadi kebutuhan utama? . . . Kelihatannya, langsung mengatasi hal ini akan bermanfaat, tetapi, mungkin Anda juga setuju bahwa kita menginginkan perbaikan jangka panjang. Itulah yang justru ingin diberitakan oleh kami sebagai Saksi-Saksi Yehuwa. (Terangkan apa yang kita lakukan untuk membantu orang menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dalam kehidupan sehingga dapat membantu memecahkan pokok persoalan mereka secara perorangan; selain itu, apa yang akan dilakukan Kerajaan Allah, dan mengapa ini akan menyelesaikan problem umat manusia secara tuntas.)’
Atau Saudara dapat mengatakan: ’(Setelah membahas beberapa pokok dalam jawaban sebelumnya . . .) Ada orang yang menyumbangkan uang untuk perbaikan masyarakat; ada juga yang menawarkan jasa. Saksi-Saksi Yehuwa melakukan kedua-duanya. Baiklah saya terangkan.’ Dan mungkin menambahkan: (1) ’Untuk menjadi salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa, seseorang harus dengan jujur membayar pajak; maka pemerintah mendapat uang untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan masyarakat.’ (2) ’Bukan itu saja, kami mengunjungi rumah orang untuk menawarkan pengajaran Alkitab secara cuma-cuma. Jika mereka mengetahui apa yang dikatakan Alkitab, mereka dapat menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dan dengan demikian mengatasi problem mereka.’
Kemungkinan lain: ’Kami senang Anda mengatakan hal itu. Banyak orang tidak pernah bertanya tentang kegiatan Saksi-Saksi dalam masyarakat. Tentu ada lebih dari satu cara untuk membantu orang lain.’ Kemudian mungkin menambahkan: (1) ’Ada yang mendirikan lembaga-lembaga—rumah sakit, rumah jompo, pusat rehabilitasi untuk pecandu narkoba, dsb. Yang lain mungkin dengan sukarela langsung mengunjungi orang-orang di rumah-rumah untuk menawarkan bantuan sesuai dengan kesanggupan mereka. Itulah yang dilakukan Saksi-Saksi Yehuwa.’ (2) ’Kami melihat bahwa ada sesuatu yang dapat mengubah seluruh pandangan hidup orang. Itu adalah pengetahuan tentang apa yang menurut Alkitab merupakan tujuan hidup yang sebenarnya dan harapan masa depan.’
Saran tambahan: ’Saya senang Anda menanyakan itu. Kita ingin melihat keadaan menjadi baik, bukan? Bolehkah saya bertanya, bagaimana pendapat Anda mengenai apa yang Yesus Kristus sendiri lakukan? Bukankah cara ia membantu orang-orang itu praktis? . . . Kami mencoba mengikuti teladannya.’
’Umat Kristen harus menjadi saksi untuk Yesus, bukan untuk Yehuwa’
Saudara dapat menjawab, ’Pokok itu sangat menarik. Anda benar, kita memang mempunyai tanggung jawab untuk menjadi saksi bagi Yesus. Karena itu peranan Yesus dalam maksud-tujuan Allah ditandaskan dalam publikasi-publikasi kami. (Mungkin Saudara dapat menunjukkan hal ini menggunakan sebuah buku atau majalah.) Namun, ada sebuah pokok yang mungkin baru bagi Anda. (Pny. 1:5) . . . Yesus adalah ”Saksi yang Setia” bagi siapa? (Yoh. 5:43; 17:6) . . . Yesus memberikan teladan yang harus kita tiru, bukan? . . . Mengapa sangat penting untuk mengenal kedua-duanya, Yesus dan Bapaknya? (Yoh. 17:3)’