PASAL EMPAT BELAS
”Berkat sampai Tidak Ada Lagi Kekurangan”
1, 2. (a) Kita masing-masing dapat memilih hal-hal bagus apa? (b) Penggenapan nubuat mana yang berkaitan dengan berkat-berkat yang dapat kita nikmati?
KITA hidup pada masa penghakiman sekaligus berkat. Kinilah masa kemerosotan agama sekaligus pemulihan rohani. Saudara pasti menginginkan berkat dan juga hasil-hasil bagus dari pemulihan rohani tersebut baik sekarang maupun di masa depan! Tetapi, bagaimana Saudara bisa yakin akan menerima hasil-hasil bagus itu? Jawabannya berkaitan dengan sebuah nubuat yang penggenapan utamanya terjadi tidak lama setelah ”hari-hari terakhir” dimulai pada tahun 1914. (2 Timotius 3:1) Maleakhi menubuatkan, ”’Tuan yang benar [Yehuwa], yang kamu sekalian cari, akan datang ke bait-Nya, serta utusan perjanjian, yang kepadanya kamu merasa senang. Lihat! Ia pasti akan datang,’ kata Yehuwa yang berbala tentara.”—Maleakhi 3:1.
2 Nubuat yang penting maknanya bagi kehidupan Saudara itu terdapat dalam buku terakhir dari tulisan ke-12 nabi. Menjelang akhir pembahasan kita tentang buku-buku itu, apa yang Maleakhi tulis khususnya patut disimak. Bukunya mengandung petunjuk penting yang membuat Saudara dan hamba-hamba Yehuwa lainnya dapat menerima ”berkat sampai tidak ada lagi kekurangan”. (Maleakhi 3:10) Mari kita cermati Maleakhi pasal 3 ini.
WAKTU UNTUK PEMURNIAN ROHANI
3. Apa yang berkembang di antara umat Allah zaman dahulu sehingga akhirnya ”Israel milik Allah” yang dipilih?
3 Sekitar lima abad setelah zaman Maleakhi, Yehuwa, yang diwakili oleh Kristus (sang ”utusan perjanjian [Abraham]”), datang ke bait harfiah di Yerusalem untuk menghakimi umat perjanjian-Nya. Secara umum bangsa itu telah terbukti tidak layak untuk terus diperkenan, maka Yehuwa menolak mereka. (Matius 23:37, 38) Buktinya dapat Saudara lihat pada peristiwa yang terjadi pada tahun 70 M. Bukti juga menunjukkan bahwa sebagai ganti mereka, Allah memilih ”Israel milik Allah”, suatu bangsa rohani yang terdiri atas 144.000 orang dari segala bangsa. (Galatia 6:16; Roma 3:25, 26) Tetapi, penggenapan nubuat Maleakhi belum selesai. Nubuat itu juga menunjuk ke zaman modern dan ada kaitannya dengan prospek Saudara untuk mendapatkan ”berkat sampai tidak ada lagi kekurangan” di masa depan.
4. Pertanyaan apa perlu dijawab setelah Yesus ditakhtakan pada tahun 1914?
4 Penggenapan nubuat Alkitab meneguhkan bahwa pada tahun 1914, Yesus Kristus dilantik sebagai Raja untuk Kerajaan surgawi Yehuwa. Lalu, tibalah waktunya bagi Yesus untuk menunjukkan kelompok orang Kristen mana yang layak diperkenan Allah. Siapa yang akan lulus uji kemurnian rohani itu? Jawabannya ditunjukkan dalam kata-kata Maleakhi, ”Siapa yang dapat bertahan menghadapi hari kedatangannya, dan siapakah yang akan tetap berdiri apabila ia muncul? Sebab ia akan menjadi bagaikan api seorang pemurni.” (Maleakhi 3:2) Kapan dan bagaimana Yehuwa datang ke ”bait-Nya” untuk menghakimi?
5, 6. (a) Sewaktu Yehuwa datang ke bait rohani-Nya untuk menginspeksi, apa yang Ia dapati di antara kebanyakan orang yang mengaku menyembah-Nya? (b) Apa yang diperlukan oleh hamba-hamba Allah yang diurapi roh?
5 Jelaslah, Allah tidak datang ke bait jasmani yang terbuat dari batu. Bait terakhir semacam itu, yang digunakan untuk ibadat sejati, telah dihancurkan pada tahun 70 M. Sebaliknya, Yehuwa datang ke bait rohani, yaitu sarana yang dapat digunakan manusia untuk menghampiri dan beribadat kepada-Nya atas dasar korban tebusan Yesus. (Ibrani 9:2-10, 23-28) Bait rohani itu tentu bukan gereja-gereja Susunan Kristen, sebab mereka adalah bagian dari sistem keagamaan yang bersalah karena melakukan penumpahan darah dan pelacuran rohani, yang memajukan ajaran-ajaran palsu dan bukannya ibadat yang murni. Yehuwa menjadi ”saksi yang cepat terhadap” mereka itu, dan Saudara tentu setuju bahwa hukuman-Nya adil. (Maleakhi 3:5) Akan tetapi, setelah Kerajaan Allah didirikan, ada sekelompok orang Kristen yang melayani di halaman bait rohani Allah yang mempertunjukkan kesetiaan walaupun ada cobaan-cobaan yang berat. Meski demikian, orang-orang terurap ini pun membutuhkan pemurnian. Tulisan ke-12 nabi menyinggung pemurnian itu, sebab tulisan mereka memuat janji-janji yang menghangatkan hati tentang pemulihan secara rohani dan jasmani di kalangan hamba-hamba Allah. Maleakhi menubuatkan bahwa akan ada umat yang Yehuwa ’murnikan bagaikan emas dan bagaikan perak’. ”Bagi Yehuwa mereka akan menjadi umat yang memberikan persembahan pemberian dengan keadilbenaran.”—Maleakhi 3:3.
6 Menurut bukti kuat yang ada, sejak tahun 1918, Yehuwa melaksanakan pembersihan yang diperlukan oleh orang-orang Kristen terurap, memurnikan ibadat, kebiasaan, dan doktrin mereka.a Mereka dan ”kumpulan besar” yang belakangan bergabung dengan mereka telah mendapat banyak manfaat. (Penyingkapan 7:9) Sebagai kelompok yang bersatu, mereka terus memberikan ”persembahan pemberian dengan keadilbenaran” yang ”memuaskan Yehuwa”.—Maleakhi 3:3, 4.
7. Pertanyaan apa saja yang patut kita ajukan kepada diri sendiri sehubungan dengan kedudukan kita di hadapan Allah?
7 Itulah yang terjadi atas umat Allah secara kolektif, tetapi bagaimana dengan kita masing-masing secara individu? Saudara mungkin bertanya, ’Adakah aspek tertentu dari sikap dan tindakan saya yang masih perlu dimurnikan? Apakah saya masih perlu memurnikan tingkah laku saya, seperti Yehuwa telah memurnikan hamba-hamba-Nya yang terurap?’ Sebelumnya kita telah melihat bahwa ke-12 nabi menyoroti pandangan serta tingkah laku yang buruk maupun sifat serta tindakan yang baik. Karena itu, Saudara bisa tahu apa yang Yehuwa ”minta sebagai balasan darimu”. (Mikha 6:8) Perhatikan kata ”darimu”. Kata itu menekankan bahwa kita masing-masing hendaknya menganalisis apakah masih ada perbaikan atau pemurnian yang perlu dilakukan secara perorangan.
”UJILAH KIRANYA AKU”
8. Undangan apa yang telah Yehuwa ulurkan kepada umat-Nya?
8 Perhatikan perkataan Yehuwa selanjutnya melalui Maleakhi di pasal 3, ayat 10. Di ayat itu tercantum undangan hangat ini, ”’Bawalah semua sepersepuluhan ke dalam gudang, agar ada makanan di rumahku; dan ujilah kiranya aku dalam hal ini,’ kata Yehuwa yang berbala tentara, ’apakah aku tidak akan membuka untukmu pintu-pintu air di langit dan benar-benar mencurahkan ke atasmu berkat sampai tidak ada lagi kekurangan.’” Tawaran itu diulurkan kepada umat Allah secara keseluruhan. Apakah Saudara merasa bahwa itu adalah undangan bagi Saudara juga?
9. Persembahan dan sepersepuluhan macam apa yang dapat Saudara berikan kepada Yehuwa?
9 Bagaimana caranya memberikan ”sepersepuluhan” kepada Yehuwa? Tentu, Saudara tidak diwajibkan untuk memberikan persembahan dan sepersepuluhan harfiah, seperti yang ditetapkan di bawah Taurat. Sekarang, Allah menginginkan persembahan yang bersifat rohani. Sebagaimana telah dibahas di pasal sebelumnya, Paulus menggambarkan pekerjaan memberikan kesaksian sebagai persembahan. (Hosea 14:2) Sang rasul kemudian menyebutkan korban jenis lain, tulisnya, ”Jangan lupa melakukan apa yang baik dan berbagi [hal-hal materi] dengan orang-orang lain, karena Allah senang akan korban-korban yang demikian.” (Ibrani 13:15, 16) Jadi jelaslah, ”sepersepuluhan” yang disebutkan di Maleakhi 3:10 menggambarkan persembahan rohani dan materi. Sebagai orang Kristen terbaptis, Saudara mengabdikan diri sepenuhnya kepada Yehuwa, tetapi sepersepuluhan menggambarkan bagian milik Saudara yang dapat Saudara berikan kepada Yehuwa, atau yang Saudara gunakan dalam dinas kepada-Nya. Ini mencakup waktu, energi, sumber daya, dan sumbangan materi yang Saudara sediakan untuk digunakan dalam dinas kepada Yehuwa.
10. Dalam arti apa Saudara boleh ’menguji Yehuwa’?
10 Sepatutnyalah sepersepuluhan simbolis kepada Yehuwa itu Saudara berikan dengan pengabdian dan kasih. Perasaan mendesak juga perlu Saudara miliki. Saudara sadar bahwa hari besar Yehuwa sedang mendekat dengan cepat dan hari itu ”sangat menakutkan”. (Yoel 2:1, 2, 11) Kehidupan dipertaruhkan. Undangan itu Allah ulurkan kepada Saudara secara pribadi. Yehuwa meminta Saudara untuk ’menguji Dia’. Tentu saja, manusia yang rendah tidak pantas menguji Yehuwa seolah-olah Allah tidak bisa diandalkan. (Ibrani 3:8-10) Tetapi, Saudara dapat dengan rendah hati menguji Dia dalam arti yang benar. Bagaimana caranya? Ia menjanjikan berkat. Dengan berlaku taat, Saudara menguji Allah, seolah-olah bertanya ’Apakah Ia akan memberkati saya?’ Sebagai tanggapan, Ia mewajibkan diri untuk melakukannya, menepati janji-Nya. Jadi, diizinkannya Saudara untuk ’menguji Dia’ memperkuat keyakinan bahwa Allah akan memberkati Saudara dengan limpah.
11, 12. Seperti yang Saudara saksikan sendiri, berkat apa saja yang telah Yehuwa berikan kepada umat-Nya?
11 Saudara bisa menyaksikan bahwa umat Yehuwa memberikan banyak persembahan materi dan korban rohani. Dan, Yehuwa mencurahkan ”berkat sampai tidak ada lagi kekurangan”. Saudara mungkin mengamati bahwa berkat seperti itu sedang tercurah ke atas umat Allah, sebagaimana nyata dari pertambahan pesat jumlah Saksi-Saksi Yehuwa sejak awal abad ke-20 hingga zaman kita. Saudara juga telah menyaksikan pertambahan mencolok dalam pengertian akan ”perkara-perkara yang dalam dari Allah”. (1 Korintus 2:10; Amsal 4:18) Namun, pikirkan hal ini dari sudut lain: Apa pengaruhnya atas diri Saudara secara pribadi?
12 Dulu Saudara mungkin adalah anggota gereja, atau dulu Saudara bisa jadi baru mulai menghadiri perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa. Seberapa banyak kebenaran dasar Alkitab yang Saudara pahami pada waktu itu? Sekarang, kontraskan dengan apa yang telah Saudara pelajari sejak itu dan apa yang dapat langsung Saudara buktikan dari Alkitab. Atau, pikirkan hal-hal yang lebih dalam yang telah Saudara mengerti, termasuk nubuat-nubuat yang sekarang sedang digenapi. Dan, pertimbangkan kemajuan Saudara dalam menerapkan beberapa ayat Alkitab dalam kehidupan Saudara sehari-hari. Betapa besar kemajuan yang telah Saudara buat! Dari pengalaman Saudara sendiri, Saudara dapat mengatakan, seperti halnya rasul Petrus, ”Firman nubuat itu menjadi lebih pasti bagi kami.” (2 Petrus 1:19) Intinya: Saudara secara pribadi telah ”diajar oleh Yehuwa” dan Saudara termasuk di antara umat yang mempraktekkan Kekristenan sejati dan ingin melayani Yehuwa selama-lamanya. (Yesaya 54:13) Tidak salah lagi jika Saudara mengatakan bahwa Allah telah memberkati Saudara dengan melimpah.
NAMA SAUDARA DALAM BUKU KEHIDUPAN
13. Bagaimana caranya agar nama seseorang dicatat dalam buku peringatan Allah?
13 Ada berkat-berkat lain dari Yehuwa yang disebutkan di Maleakhi 3:16, ”Pada waktu itu mereka yang takut akan Yehuwa berbicara seorang dengan yang lain, masing-masing dengan temannya, dan Yehuwa terus memperhatikan dan mendengarkan. Lalu sebuah buku peringatan ditulis di hadapannya untuk mereka yang takut akan Yehuwa dan mereka yang memikirkan namanya.” Baik kaum terurap maupun kumpulan besar dengan penuh hormat mempertunjukkan ”takut akan Yehuwa”. Tidakkah Saudara merasa mendapat hak istimewa bisa menjadi salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa, bagian dari umat yang bahagia, yang memikirkan nama Yehuwa dan mengagungkan nama itu di seluruh dunia? Betapa puasnya Saudara secara pribadi karena memiliki jaminan bahwa Yehuwa mengingat kesetiaan Saudara!—Ibrani 6:10.
14. Bagaimana ke-12 nabi membantu Saudara mengetahui berbagai sikap dan kebiasaan yang Yehuwa benci?
14 Namun, bagaimana nama Saudara secara pribadi bisa memenuhi syarat untuk dicantumkan dalam ”buku peringatan” itu, yang sekarang ini sedang ditulis di hadapan Yehuwa? Ingatlah beberapa nasihat bagus yang terdapat dalam buku-buku ke-12 nabi. Kita jadi paham tentang tingkah laku, sifat, dan sikap yang tidak menyenangkan Yehuwa. Sebagai contoh, para nabi memperingatkan kita terhadap kebiasaan yang menurut Allah bertentangan dengan standar keadilbenaran-Nya dan dapat merusak kehidupan kita, seperti ”tingkah laku bebas” dan ”roh percabulan”. (Hosea 4:12; 6:9) Allah membenci orang yang mengkhianati teman hidupnya atau, jika diperluas, anggota keluarga lainnya. (Maleakhi 2:15, 16) Yehuwa mengilhami para nabi untuk menandaskan bahwa Ia tidak senang dengan kekerasan, apa pun bentuknya. (Amos 3:10) Ia pun telah menyuruh mereka menekankan pentingnya menghindari ketidakadilan atau ketidakjujuran dalam urusan bisnis dan keuangan. (Amos 5:24; Maleakhi 3:5) Dan, ke-12 buku itu menegaskan bahwa pria-pria yang diberi wewenang seharusnya tidak membiarkan penilaian mereka dikaburkan oleh sikap berat sebelah atau kepentingan pribadi.—Mikha 7:3, 4.
15. Manfaat bagus apa saja yang Saudara akan terima karena mengikuti desakan ke-12 nabi?
15 Namun, para nabi tidak hanya memperlihatkan hal-hal yang harus kita hindari. Mereka menyoroti manfaat yang dapat kita nikmati dengan menjunjung standar Allah. Hubungan kita dengan Yehuwa akan semakin akrab. (Mikha 4:5) Sidang kita akan lebih stabil dan aktif apabila keadilbenaran melimpah. Perkawinan kita akan lebih kuat, dan keluarga kita akan lebih bersatu, lebih terpusat pada hal-hal rohani. (Hosea 2:19; 11:4) Dengan bertindak adil dan jujur, kita akan direspek orang lain. Jika kita meniru belas kasihan Yehuwa, kita akan memperlihatkan keibaan hati serta kebaikan hati yang penuh kasih dan, sebagai balasannya, kita pun akan merasakan hal yang sama dari saudara-saudari kita. (Mikha 7:18, 19) Ya, kita akan dikelilingi oleh orang-orang yang rohani, saudara-saudari yang mengasihi kebenaran dan kedamaian, dan yang terpenting, kita akan bersahabat dengan Yehuwa. (Zakharia 8:16, 19) Tidakkah Saudara setuju bahwa ini adalah berkat-berkat yang telah Saudara rasakan?
16. Perbedaan apa nyata dewasa ini, dan apa pengaruhnya kelak pada hari perhitungan Yehuwa?
16 Sebagai hasil dari apa yang baru kita bahas, semakin jelaslah ”perbedaan antara orang yang adil-benar dan orang yang fasik”—antara orang Kristen yang sejati dan yang palsu. (Maleakhi 3:18) Kita berupaya hidup menurut standar Yehuwa, sedangkan dunia pada umumnya tenggelam semakin dalam ke dalam kubangan ketidaksalehan. Dan, Saudara tahu bahwa perbedaan ini akan besar sekali pengaruhnya sewaktu ”hari besar Yehuwa” tiba.—Zefanya 1:14; Matius 25:46.
17. Di waktu mendatang, bagaimana Saudara dapat menggunakan keterangan dalam buku ini?
17 Maka, jelaslah nasihat ke-12 nabi tidak dibatasi oleh waktu. Sewaktu menghadapi problem atau harus mengambil keputusan tertentu, Saudara hendaknya meninjau keterangan praktis yang disajikan dalam pasal-pasal buku ini. Dengan demikian, Saudara dapat memperlihatkan keinginan yang terus-menerus untuk diajar dalam jalan-jalan Yehuwa dan ”berjalan di jalan-jalannya”. (Mikha 4:2) Akan tetapi, dengan berjalan di jalan-jalan Allah, Saudara tidak hanya mendapat manfaat pada saat ini. Hasrat Saudara yang tulus tentu adalah agar nama Saudara tertulis dalam buku peringatan Yehuwa secara permanen, bukan? Buku-buku dari ke-12 nabi dapat membantu Saudara meraih tujuan itu.
IMAN MENGHASILKAN KESELAMATAN
18. Syarat penting apa terdapat di Yoel 2:32, dan apa yang rasul Paulus tambahkan pada syarat tersebut?
18 Untuk menandaskan faktor utama yang dapat membuat Saudara senantiasa diperkenan Allah, Yoel menyatakan, ”Setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan selamat.” (Yoel 2:32) Dua rasul, Petrus dan Paulus, mengutip syarat penting ini. (Kisah 2:21; Roma 10:13) Paulus menambahkan aspek lain pada anjuran kuat tersebut sewaktu ia bertanya, ”Bagaimana mereka akan berseru kepada dia yang kepadanya mereka tidak beriman?” (Roma 10:14) Saudara pun tentu ingin berseru kepada nama Yehuwa dan memperlihatkan iman kepada-Nya sekarang dan selama-lamanya!
19. Apa yang tercakup dalam berseru kepada nama Yehuwa?
19 Berseru kepada nama Yehuwa mencakup lebih dari sekadar tahu dan menggunakan nama pribadi Allah. (Yesaya 1:15) Konteks Yoel 2:32 menekankan pertobatan sejati dan percaya akan pengampunan Yehuwa. (Yoel 2:12, 13) Berseru kepada nama Allah menyiratkan benar-benar mengenal, mempercayai, menaati, dan mendahulukan Dia dalam kehidupan kita. Ya, melayani Yehuwa menjadi prioritas utama kita. Hal itu selanjutnya akan menghasilkan kehidupan yang memuaskan dan langgeng, yang adalah berkat dari Allah.—Matius 6:33.
20. Jika Saudara memperlihatkan iman, hal-hal menakjubkan apa yang bisa Saudara peroleh?
20 Yehuwa berfirman melalui Habakuk, ”Orang yang adil-benar, karena kesetiaannya ia akan tetap hidup.” (Habakuk 2:4) Pastikan untuk mencamkan hal itu dalam pikiran dan hati. Hal tersebut merupakan salah satu kebenaran utama Alkitab. Paulus menunjuk ke ayat itu tiga kali dalam tulisan-tulisan terilhamnya.b (Roma 1:16, 17; Galatia 3:11, 14; Ibrani 10:38) Kebenaran ini mengharuskan Saudara memperlihatkan iman akan korban yang Yesus Kristus berikan untuk dosa-dosa kita. Yesus menjelaskan, ”Allah begitu mengasihi dunia ini, ia memberikan Putra satu-satunya yang diperanakkan, agar setiap orang yang memperlihatkan iman akan dia . . . memperoleh kehidupan abadi.” Kita juga membaca, ”Dia yang memperlihatkan iman akan Putra memiliki kehidupan abadi.” (Yohanes 3:16, 36) Korban itu memungkinkan penyembuhan yang hanya dapat diberikan oleh Penebus kita. Setelah mencatat pernyataan Yehuwa tentang dampak hari besar-Nya atas dunia Setan yang fasik, Maleakhi melanjutkan, ”Ke atas kamu yang takut akan namaku matahari keadilbenaran pasti akan bersinar, dengan kesembuhan pada sayap-sayapnya.” Ya, Yesus akan menyinarkan kesembuhan. Salah satu contohnya adalah kesembuhan rohani yang kita alami sekarang. Namun, betapa senangnya membayangkan bahwa di dunia baru kelak kita pun akan mengalami kesembuhan fisik sepenuhnya!—Maleakhi 4:2.
21. Mengapa Saudara dapat beriman akan kesanggupan Yehuwa untuk melaksanakan kehendak-Nya?
21 Penting juga untuk beriman akan kesanggupan Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya. Pada zaman Mikha, sulit untuk mengandalkan sesama manusia. Sang nabi menyatakan, ”Janganlah menaruh iman kepada seorang teman. Janganlah menaruh kepercayaan kepada seorang sahabat kepercayaan.” Namun, Mikha tidak merasa sulit mempercayai Yehuwa; Saudara pun hendaknya demikian. Mikha menyatakan, ”Tetapi aku, aku akan terus mengamati Yehuwa.” (Mikha 7:5, 7) Tidak seperti manusia yang tidak dapat diduga, Yehuwa memiliki kehendak dan kuasa untuk memenuhi maksud-tujuan-Nya demi pembenaran kedaulatan-Nya dan kesejahteraan kekal orang-orang yang beriman.
22. Apa yang pada akhirnya akan dinikmati oleh orang-orang yang berseru kepada nama Yehuwa dengan iman?
22 Dengan yakin, Saudara dapat menyetujui kata-kata Habakuk, ”Aku akan sangat bersukacita karena Yehuwa; aku akan bersukacita karena Allah keselamatanku.” (Habakuk 3:18) Nabi Yoel menyatakan dengan jelas bahwa orang-orang yang berseru kepada nama Yehuwa dengan iman memiliki alasan untuk bersukacita: Mereka ”akan selamat” atau, sebagaimana Paulus menyatakannya, ”akan diselamatkan”. (Yoel 2:32; Roma 10:13) Selamat, atau diselamatkan, dalam arti apa? Iman yang Saudara perlihatkan sudah menyelamatkan Saudara dari tindakan-tindakan licik Setan dan banyak hal menyakitkan yang harus dialami orang fasik. (1 Petrus 1:18) Namun, lebih daripada itu, Saudara dapat dengan yakin berharap untuk diselamatkan dari bencana yang akan mengakhiri sistem fasik sekarang ini, sehingga terbukalah jalan bagi Saudara untuk menikmati berlimpah berkat yang dinubuatkan oleh ke-12 nabi.
GAMBARAN SEKILAS TENTANG FIRDAUS
23, 24. (a) Gambaran sekilas apa tentang Firdaus yang dilukiskan oleh ke-12 nabi? (b) Bagaimana pandangan Saudara tentang masa depan dipengaruhi oleh tulisan ke-12 nabi?
23 Ada banyak berkat kekal yang tersedia bagi orang-orang yang ”takut akan Yehuwa”. (Maleakhi 3:16) Beberapa dari ke-12 nabi memberikan gambaran sekilas yang jelas tentang Firdaus di bumi yang sudah di ambang pintu, gambaran yang dapat membuat Saudara sangat bersukacita dan penuh harapan. Sebagai contoh, Mikha menulis, ”Mereka akan duduk, masing-masing di bawah tanaman anggurnya dan di bawah pohon aranya, dan tidak akan ada orang yang membuat mereka gemetar.” (Mikha 4:4) Ya, di bawah Kerajaan Allah, Saudara akan merasa aman dan akan menuai buah-buah kerja keras Saudara!
24 Bukanlah angan-angan belaka apabila Saudara menanti-nantikan berakhirnya penyakit, dukacita, dan bahkan kematian. Bayangkan sukacita yang akan dirasakan orang-orang yang dihidupkan kembali di bumi dengan prospek menjadi manusia sempurna! Mereka akan mengalami penggenapan yang lebih luas dari nubuat Hosea 13:14, ”Dari tangan Syeol aku akan menebus mereka; dari kematian aku akan memulihkan mereka. Di manakah sengatmu, hai, Kematian? Di manakah kekuatanmu yang membinasakan, hai, Syeol?” Paulus menerapkan ayat itu untuk kebangkitan surgawi.—1 Korintus 15:55-57.
25. Perasaan apa yang akan Saudara miliki di dunia baru?
25 Tentunya tidak terlalu sulit untuk percaya bahwa kebangkitan di bumi akan terjadi. (Zakharia 8:6) Sewaktu Amos dan Mikha menubuatkan bahwa umat Allah akan kembali dari pembuangan, hal itu tampaknya sukar untuk dipercaya. Namun, Saudara tahu bahwa hal itu benar-benar terjadi. (Amos 9:14, 15; Mikha 2:12; 4:1-7) Orang-orang Yahudi yang kembali itu menyatakan, ”Kita menjadi seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan gelak tawa, dan lidah kita dengan seruan sukacita. . . . Yehuwa telah melakukan perkara besar bagi kita. Kita bersukacita.” (Mazmur 126:1-3) Itulah yang akan Saudara rasakan di dunia baru ketika mengalami ”berkat sampai tidak ada lagi kekurangan”.
Hamba-hamba Yehuwa berada di antara orang-orang yang mengasihi kebenaran dan keadilan
26. Berkat apa saja menanti orang yang hidup tanpa melupakan hari Yehuwa?
26 Setelah ”hari Yehuwa” membersihkan bumi dari kefasikan, ”kekuasaan sebagai raja akan menjadi milik Yehuwa” dengan lebih sepenuhnya. (Obaja 15, 21) Bukankah hal itu akan menjadi berkat yang luar biasa bagi semua rakyat-Nya di bumi? Dan, Saudara dapat termasuk di antara orang-orang yang dimaksud dalam Maleakhi pasal 3, ”’Mereka akan menjadi milikku,’ kata Yehuwa yang berbala tentara, . . . ’Aku akan memperlihatkan keibaan hati kepada mereka, sama seperti seorang pria memperlihatkan keibaan hati kepada putranya yang melayani dia.’” (Maleakhi 3:17) Jelaslah, kesetiaan Saudara, yang membuat Saudara dapat diselamatkan, selanjutnya akan memberi Saudara ”berkat sampai tidak ada lagi kekurangan”. Sungguh prospek yang menakjubkan!
a Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Menara Pengawal s-37, halaman 16-22, atau The Watchtower terbitan 15 Juni 1987, halaman 14-20.
b Paulus mengutip dari Septuaginta Yunani, sehingga kata-katanya sedikit berbeda dengan teks Ibrani.