Topik Utama
Pentingnya Berpikir Positif!
Apa yang paling menentukan kebahagiaan Anda?
keadaan Anda
penampilan Anda
cara berpikir Anda
BEBERAPA akan memilih ”keadaan” dan mungkin berkata, ”Saya bisa bahagia . . .
”jika saya punya banyak uang”
”jika saya punya pasangan yang ideal”
”jika saya tidak sakit seperti ini”
Tapi sebenarnya, yang paling menentukan kebahagiaan adalah cara berpikir Anda. Itu lebih penting daripada keadaan dan penampilan. Kenapa? Karena Anda hampir tidak bisa mengatur keadaan dan penampilan bawaan, tapi Anda bisa mengatur cara berpikir.
”BERMANFAAT SEBAGAI PENYEMBUH”
Peribahasa Alkitab berkata, ”Hati yang bersukacita bermanfaat sebagai penyembuh, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” (Amsal 17:22) Ini berarti cara berpikir Anda itu penting! Itu menentukan apakah Anda bisa meraih suatu tujuan atau tidak. Atau, ini juga menentukan cara Anda menanggapi suatu musibah.
Beberapa orang mungkin kurang setuju dengan pendapat tadi. Mereka mungkin berkata:
’Buat apa pura-pura optimis padahal sebenarnya menderita?’
’Terus berpikiran positif tidak akan mengubah keadaan saya.’
’Saya lebih suka realistis daripada bermimpi.’
Pandangan ini mungkin ada benarnya. Tapi, berpikiran positif itu tetap bermanfaat. Perhatikan contoh berikut.
Di tempat kerja mereka, Alex dan Brian mengerjakan proyek yang berbeda. Setelah melihat hasil pekerjaan mereka, atasan mereka menemukan beberapa kesalahan serius.
Alex: ”Saya sudah susah payah kerjakan proyek ini dan masih saja salah! Semuanya percuma. Kerja sekeras apa pun pasti tetap tidak bagus. Jadi untuk apa?”
Brian: ”Bos saya bilang ada yang dia suka dari pekerjaan saya, tapi ada beberapa kesalahan yang serius. Saya jadi mengerti dan lain kali tidak akan ulangi lagi kesalahan itu.”
BAGAIMANA MENURUT ANDA?
Dalam enam bulan, karyawan mana yang akan lebih terampil? Alex atau Brian?
Jika Anda adalah atasan, karyawan mana yang akan Anda pilih atau pertahankan?
Saat Anda kecewa, reaksi Anda akan seperti Alex atau Brian?
Andrea dan Brittney merasa kesepian. Tapi, mereka punya cara yang berbeda dalam menanggapi hal ini.
Andrea terlalu memikirkan diri sendiri. Dia hanya mau membantu orang lain jika mereka membantunya lebih dulu. Dia berkata, ’Buat apa baik sama orang kalau mereka tidak baik sama kita?’
Brittney berusaha berbuat baik kepada orang lain, tidak soal mereka menghargainya atau tidak. Dia menjalankan Aturan Emas untuk memperlakukan orang lain seperti dia ingin diperlakukan. (Lukas 6:31) Bagi Brittney, berbuat baik itu penting tidak soal dihargai atau tidak.
BAGAIMANA MENURUT ANDA?
Wanita mana yang akan Anda jadikan teman?
Wanita mana yang akan lebih baik dalam berinteraksi dengan orang lain?
Jika Anda merasa kesepian, Anda akan menanggapinya seperti Andrea atau Brittney?
Anda mungkin mengenal orang-orang yang seperti Brian dan Brittney. Bahkan, Anda mungkin merasa seperti mereka. Jika ya, Anda pasti setuju bahwa berpikiran positif itu penting. Tapi, bagaimana jika Anda lebih seperti Alex atau Andrea? Perhatikan tiga nasihat Alkitab berikut yang bisa membantu Anda untuk tetap berpikiran positif saat ada masalah.
1 JANGAN BERPIKIR NEGATIF
ALKITAB BERKATA: ”Apakah engkau kecil hati pada hari kesesakan? Kekuatanmu akan kurang.”—Amsal 24:10.
ARTINYA: Berpikiran negatif bisa membuat Anda sulit menyelesaikan masalah.
CONTOH: Masa kecil Juliza sangat tidak bahagia. Ayahnya pecandu alkohol, dan keluarganya miskin. Mereka sering pindah rumah. Awalnya, Juliza berpikir bahwa hidupnya sudah tidak ada harapan. Tapi pandangannya berubah. Bagaimana bisa? Juliza berkata, ”Bahkan sebelum masalah orang tua saya selesai, Alkitab mengubah cara berpikir saya. Dan sampai sekarang, Alkitab terus membantu saya untuk tidak berpikiran negatif. Sekarang, kalau ada orang yang tingkah lakunya buruk, saya mencoba mengerti kenapa dia bertindak begitu.”
Seperti yang Juliza pelajari, Alkitab adalah buku yang berisi prinsip-prinsip yang bagus. Nasihatnya bisa membantu Anda menghadapi keadaan yang buruk. Misalnya, Efesus 4:23 berkata, ”Diperbarui dalam hal kekuatan yang menggerakkan pikiranmu.”
Seperti disebutkan ayat ini, cara berpikir Anda bisa berubah. Itu bisa ”diperbarui”. Tapi, perubahan ini membutuhkan waktu. Itulah mengapa cara berpikir kita harus terus ”diperbarui”.
2 TERUSLAH BERPIKIR POSITIF
ALKITAB BERKATA: ”Seluruh hari-hari orang yang menderita adalah buruk; tetapi orang yang gembira hati berpesta senantiasa.”—Amsal 15:15.
ARTINYA: Jika Anda berpikiran negatif, Anda akan ”menderita” dan setiap hari akan menjadi ”buruk”, atau suram. Tapi, jika Anda terus berpikir positif, Anda akan ”gembira hati” dan bahkan merasa bahagia. Anda-lah yang menentukan.
CONTOH: Setelah menjalani beberapa operasi tumor otak, Yanko menjadi susah bergerak dan berbicara. Ini membuatnya putus asa dan tidak mau meraih tujuannya. Tapi belakangan dia berubah. Bagaimana bisa? Dia berkata, ”Saya berhenti memikirkan apa yang tidak bisa saya lakukan. Dan, saya belajar untuk terus memikirkan hal-hal positif.”
Salah satu cara Yanko bisa melakukan ini adalah dengan membaca Alkitab. Dia berkata, ”Ini membantu saya terus berpikiran positif. Saya memang tidak melupakan tujuan yang sudah saya rencanakan, tapi sekarang saya berfokus pada hal-hal kecil yang bisa saya raih. Saat mulai timbul pikiran negatif, saya memikirkan banyak hal baik yang sudah saya rasakan.”
Seperti Yanko, Anda bisa melawan pikiran negatif dan menggantinya dengan pikiran positif. Jika Anda mengalami masalah, mungkin masalah kesehatan seperti Yanko, tanyailah diri Anda: ’Apakah hidup saya sudah tidak ada harapan? Apakah sudah tidak ada jalan lain, atau sebenarnya masih ada?’ Belajarlah untuk terus berpikiran positif dengan berfokus pada hal-hal baik.
3 BERBUAT BAIK KEPADA ORANG LAIN
ALKITAB BERKATA: ”Lebih bahagia memberi daripada menerima.”—Kisah 20:35.
ARTINYA: Pemberian yang tulus bisa membuat pemberinya bahagia. Kenapa? Karena kita diciptakan untuk peduli kepada orang lain juga. (Filipi 2:3, 4; 1 Yohanes 4:11) Perasaan bahagia karena memberi bisa membantu kita mengatasi tantangan dalam kehidupan.
CONTOH: Josué menderita spina bifida, yaitu kelainan yang parah pada tulang punggung. Dia sering merasa sakit. Tapi, Josué senang membantu orang lain. Josué berkata, ”Daripada bilang, ’Saya tidak bisa’, saya lebih suka memikirkan caranya saya bisa berbuat baik kepada orang lain. Saya mencari cara untuk membantu mereka dan ini membuat saya bahagia.”
YANG BISA ANDA LAKUKAN
Carilah kesempatan untuk bisa berbuat baik. Misalnya, bisakah Anda menyiapkan makanan untuk tetangga yang sakit? Bisakah Anda membantu lansia yang butuh bantuan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga?
Aturlah cara berpikir Anda seperti mengurus kebun. Cabutlah tanaman beracun, yaitu pesimisme dan perasaan negatif. Tanamlah bibit, yaitu pikiran positif yang realistis. Berilah pupuk pada kehidupan Anda dengan tindakan yang menghasilkan pikiran yang positif. Dengan begitu, Anda akan memanen hal-hal positif yang akan membuat hidup Anda lebih bahagia. Ini membuktikan bahwa berpikiran positif itu penting!
Demi menjaga kesehatan, beberapa orang rela menghindari makanan tertentu. Anda juga bisa begitu terhadap cara berpikir yang negatif