Percayalah kepada Yehuwa dan Firman-nya
”Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu”.—MAZMUR 9:11.
1. Mengapa kita masih dapat memiliki keyakinan kepada Yehuwa dan Firman-Nya pada zaman kita yang modern ini?
DALAM dunia modern ini, undangan untuk percaya kepada Allah dan Firman-Nya, Alkitab, mungkin tampak tidak praktis dan tidak realistis. Namun, hikmat Allah telah teruji oleh waktu. Pencipta pria dan wanita adalah Pemula dari perkawinan dan keluarga, dan Ia mengetahui kebutuhan kita lebih baik daripada siapa pun juga. Sebagaimana kebutuhan dasar umat manusia tidak berubah, demikian pula dengan cara-cara yang mendasar untuk memenuhi kebutuhan tersebut tetap sama. Nasihat Alkitab yang bijaksana, meskipun ditulis berabad-abad yang lalu, masih menyediakan bimbingan yang terbaik untuk berhasil dalam hidup dan dalam mengatasi masalah. Menaatinya menghasilkan banyak kebahagiaan—bahkan dalam dunia sains yang canggih tempat kita hidup!
2. (a) Buah-buah baik apa telah dihasilkan dalam kehidupan umat Yehuwa dengan menaati perintah-perintah Allah? (b) Apa lagi yang Yehuwa janjikan bagi orang-orang yang taat kepada-Nya dan Firman-Nya?
2 Percaya kepada Yehuwa dan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab mendatangkan manfaat-manfaat praktis setiap hari. Bukti tentang hal ini terdapat dalam kehidupan dari jutaan Saksi-Saksi Yehuwa di seputar dunia yang telah memiliki keyakinan dan ketabahan untuk menerapkan nasihat Alkitab. Bagi mereka, kepercayaan kepada Pencipta dan Firman-Nya telah terbukti tepat. (Mazmur 9:10, 11) Menaati perintah-perintah Allah telah menjadikan mereka orang-orang yang lebih baik dalam hal kebersihan, kejujuran, kerajinan, respek terhadap kehidupan dan milik orang lain, serta kesahajaan dalam hal makanan dan minuman. Ini telah membawa kepada kasih dan pelatihan yang patut di dalam lingkungan keluarga—suka menerima tamu, sabar, berbelaskasihan, dan pengampun—serta juga banyak hal lain. Pada umumnya mereka telah dapat menghindari buah-buah yang buruk dari kemarahan, kebencian, pembunuhan, kedengkian, ketakutan, kemalasan, kesombongan, dusta, fitnah, promiskuitas, dan perbuatan amoral. (Mazmur 32:10) Tetapi Allah tidak hanya menjanjikan hasil yang baik bagi orang-orang yang memelihara hukum-hukum-Nya. Yesus mengatakan bahwa orang-orang yang mengikuti haluan Kristen akan menerima ”seratus kali lipat sekarang dalam jangka waktu ini, . . . ibu-ibu dan anak-anak dan ladang-ladang disertai penganiayaan, dan dalam sistem perkara yang akan datang kehidupan abadi”.—Markus 10:29, 30.
Hindari Menaruh Kepercayaan kepada Hikmat Duniawi
3. Sementara terus meletakkan kepercayaan kita kepada Yehuwa dan Firman-Nya, problem-problem apa kadang-kadang dihadapi orang-orang Kristen?
3 Sebuah problem bagi manusia yang tidak sempurna adalah bahwa mereka cenderung meremehkan atau melupakan apa yang Allah tuntut. Dengan mudah mereka mulai berpikir bahwa mereka mengetahui yang terbaik atau bahwa hikmat dari para cendekiawan dunia ini lebih unggul daripada hikmat Allah, bahwa itu lebih up-to-date. Hamba-hamba Allah dapat juga memperkembangkan sikap ini, karena mereka hidup di tengah-tengah dunia ini. Maka, dalam mengulurkan undangan yang pengasih untuk mendengarkan nasihat-Nya, Bapak surgawi kita juga menyertakan peringatan yang cocok ini, ”Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. Percayalah kepada [Yehuwa] dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan [Yehuwa] dan jauhilah kejahatan.”—Amsal 3:1, 2, 5-7.
4. Seberapa jauh ”hikmat dunia ini” telah menyusup, dan mengapa ini ”kebodohan bagi Allah”?
4 Hikmat dunia ini tersedia dengan limpah dan dari banyak sumber. Ada banyak lembaga pendidikan, dan ”membuat banyak buku tak akan ada akhirnya”. (Pengkhotbah 12:12) Kini apa yang disebut information superhighway (informasi supercepat) dari dunia komputer menjanjikan untuk menyediakan data yang tidak ada batasnya tentang hampir semua topik. Namun tersedianya semua pengetahuan ini tidak membuat dunia ini lebih bijaksana atau sanggup mengatasi problem-problemnya. Sebaliknya, keadaan dunia ini menjadi semakin buruk setiap hari. Itu dapat dimengerti karena Alkitab memberi tahu kita bahwa ”hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah”.—1 Korintus 3:19, 20.
5. Peringatan apa diberikan Alkitab sehubungan dengan ”hikmat dunia ini”?
5 Selama bagian terakhir dari hari-hari terakhir ini, bisa diharapkan bahwa penyesat utama, Setan si Iblis, akan bertubi-tubi melancarkan dusta dalam upaya untuk merusak keyakinan kepada kebenaran Alkitab. Kritik yang lebih tinggi telah menghasilkan banjirnya buku-buku yang spekulatif yang menantang keautentikan dan dapat dipercayanya Alkitab. Paulus memperingatkan rekan-rekan Kristennya, ”Oh, Timotius, jagalah apa yang dipercayakan kepadamu, berpaling dari percakapan kosong yang melanggar apa yang kudus dan pertentangan-pertentangan dari apa yang secara salah disebut ’pengetahuan’. Karena memamerkan pengetahuan demikian beberapa telah menyimpang dari iman.” (1 Timotius 6:20, 21) Alkitab selanjutnya memperingatkan, ”Berhati-hatilah: mungkin ada seseorang yang akan membawamu pergi sebagai mangsanya melalui filsafat dan tipu daya yang kosong sesuai dengan tradisi manusia, sesuai dengan hal-hal elementer dari dunia dan tidak sesuai dengan Kristus.”—Kolose 2:8.
Perangi Kecenderungan untuk Merasa Ragu-Ragu
6. Mengapa kesiapsiagaan penting untuk mencegah keraguan berakar dalam hati?
6 Taktik licik lain dari si Iblis adalah dengan menaburkan keraguan dalam pikiran. Ia selalu siap siaga untuk melihat kelemahan tertentu dalam iman dan mengeksploitasinya. Siapa pun yang mengalami keraguan hendaknya mengingat bahwa pribadi di balik keraguan demikian adalah pribadi yang mengatakan kepada Hawa, ”Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Sekali si Penggoda telah menanamkan keraguan dalam pikiran Hawa, langkah berikutnya adalah memberitahukan suatu dusta kepadanya, yang dipercayainya. (Kejadian 3:1, 4, 5) Agar iman kita jangan sampai dihancurkan oleh keraguan seperti halnya Hawa, kita perlu siap siaga. Jika setitik keraguan tentang Yehuwa, Firman-Nya, atau organisasi-Nya telah mulai bercokol di hati saudara, ambillah langkah cepat untuk menyingkirkannya sebelum itu memburuk menjadi sesuatu yang dapat menghancurkan iman saudara.—Bandingkan 1 Korintus 10:12.
7. Apa yang dapat dilakukan untuk membasmi keraguan?
7 Apa yang dapat dilakukan? Sekali lagi, jawabannya adalah percaya kepada Yehuwa dan Firman-Nya. ”Jika siapa pun dari kamu kekurangan hikmat, hendaklah ia terus meminta kepada Allah, karena dia memberi dengan murah hati kepada semua dan tanpa mencela; dan itu akan diberikan kepadanya. Namun hendaklah ia terus meminta dalam iman, sama sekali tidak ragu-ragu, karena orang yang ragu-ragu adalah seperti gelombang laut yang didorong oleh angin dan ditiup ke sana kemari.” (Yakobus 1:5, 6; 2 Petrus 3:17, 18) Maka doa yang sungguh-sungguh kepada Yehuwa adalah langkah pertama. (Mazmur 62:9) Kemudian, jangan segan meminta bantuan dari para pengawas yang pengasih di dalam sidang. (Kisah 20:28; Yakobus 5:14, 15; Yudas 22) Mereka akan membantu saudara menelusuri sumber keraguan saudara, yang mungkin saja disebabkan oleh karena kesombongan atau cara berpikir yang keliru.
8. Bagaimana pemikiran yang murtad sering kali dimulai, dan apa jalan keluarnya?
8 Apakah membaca atau mendengarkan gagasan-gagasan yang murtad atau filsafat duniawi menyisipkan keraguan yang meracuni? Dengan bijaksana, Alkitab menasihati, ”Berupayalah sebisa-bisanya untuk mempersembahkan dirimu diperkenan Allah, seorang pekerja tanpa sesuatu pun yang dapat dijadikan alasan untuk merasa malu, mempergunakan firman kebenaran dengan tepat. Akan tetapi, jauhilah percakapan-percakapan kosong yang melanggar apa yang kudus; karena mereka akan meningkat kepada makin banyak ketidaksalehan, dan perkataan mereka akan menyebar seperti gangren.” (2 Timotius 2:15-17) Menarik bahwa banyak orang yang telah menjadi korban kemurtadan mulai salah arah dengan mula-mula mengeluh perihal perasaan mereka terhadap cara mereka telah diperlakukan dalam organisasi Yehuwa. (Yudas 16) Mencari-cari kesalahan sehubungan dengan kepercayaan datang belakangan. Sebagaimana seorang ahli bedah bertindak cepat untuk memotong gangren, bertindaklah segera untuk melenyapkan dari pikiran kecenderungan apa pun untuk mengeluh, untuk merasa tidak puas dengan caranya hal-hal dilakukan di dalam sidang Kristen. (Kolose 3:13, 14) Enyahkan segala sesuatu yang menyuburkan keragu-raguan demikian.—Markus 9:43.
9. Bagaimana rutin teokratis yang baik membantu kita untuk tetap sehat dalam iman?
9 Berpautlah erat kepada Yehuwa dan organisasi-Nya. Dengan loyal tirulah Petrus, yang dengan tegas mengatakan, ”Tuan, kepada siapa kami akan pergi? Engkau memiliki perkataan kehidupan abadi.” (Yohanes 6:52, 60, 66-68) Milikilah jadwal yang baik untuk mempelajari Firman Yehuwa sehingga saudara dapat mempertahankan iman saudara kuat, seperti perisai besar, sanggup ”memadamkan semua misil berapi dari si fasik”. (Efesus 6:16) Tetaplah aktif dalam pelayanan Kristen, dengan pengasih membagikan berita Kerajaan kepada orang-orang lain. Setiap hari, renungkanlah dengan penuh penghargaan bagaimana Yehuwa telah memberkati saudara. Bersyukurlah bahwa saudara memiliki pengetahuan tentang kebenaran. Melakukan semua hal ini dalam rutin Kristen yang baik akan membantu saudara untuk berbahagia, bertekun, dan tetap bebas dari keraguan.—Mazmur 40:5; Filipi 3:15, 16; Ibrani 6:10-12.
Mengikuti Bimbingan Yehuwa dalam Perkawinan
10. Mengapa khususnya penting untuk bersandar kepada Yehuwa agar mendapatkan bimbingan dalam perkawinan Kristen?
10 Dalam mengatur agar pria dan wanita hidup bersama sebagai pasangan suami-istri, Yehuwa bertujuan tidak hanya untuk memenuhi bumi dengan nyaman tetapi juga untuk menambah kebahagiaan mereka. Akan tetapi, dosa dan ketidaksempurnaan telah mendatangkan problem-problem yang serius ke dalam hubungan perkawinan. Orang-orang Kristen tidak terkecuali, karena mereka juga tidak sempurna dan mengalami tekanan-tekanan dari kehidupan zaman modern. Namun, sejauh mereka percaya kepada Yehuwa dan Firman-Nya, orang-orang Kristen dapat sukses dalam perkawinan dan dalam membesarkan anak-anak mereka. Tidak ada tempat dalam perkawinan Kristen untuk praktek-praktek dan perilaku duniawi. Firman Allah menasihati kita, ”Hendaklah pernikahan terhormat di antara semua, dan tempat tidur pernikahan tanpa kecemaran, karena Allah akan menghakimi orang yang melakukan percabulan dan pezina.”—Ibrani 13:4.
11. Dalam mengatasi problem-problem perkawinan, apa yang hendaknya diakui oleh suami dan istri?
11 Perkawinan yang dijalankan selaras dengan nasihat Alkitab memiliki suasana kasih, komitmen, dan keamanan. Baik suami maupun istri mengerti dan merespek prinsip kekepalaan. Bila kesulitan berkembang, sering kali ini disebabkan karena kelalaian tertentu dalam penerapan nasihat Alkitab. Untuk mengatasi problem yang tidak kunjung hilang, penting agar suami-istri secara jujur memusatkan perhatian kepada apa problem sebenarnya dan mengatasi penyebabnya sebaliknya daripada gejalanya. Jika pembicaraan yang belum lama dilakukan kurang atau tidak menghasilkan persesuaian, pasangan ini mungkin dapat meminta bantuan yang tidak berat sebelah dari seorang pengawas yang pengasih.
12. (a) Alkitab menyediakan nasihat untuk problem-problem umum apa dalam perkawinan? (b) Mengapa ada kebutuhan di pihak suami dan istri untuk melakukan segala sesuatu menurut cara Yehuwa?
12 Apakah problemnya menyangkut komunikasi, respek terhadap perasaan satu sama lain, respek terhadap kekepalaan, atau cara keputusan dibuat? Apakah ini ada hubungannya dengan membesarkan anak-anak, atau keseimbangan dalam hal kebutuhan seksual? Atau apakah ini soal anggaran keluarga, rekreasi, pergaulan, apakah sang istri harus bekerja, atau di mana harus tinggal? Apa pun problemnya, Alkitab memberikan saran yang praktis secara langsung melalui hukum-hukum maupun secara tidak langsung melalui prinsip-prinsip. (Matius 19:4, 5, 9; 1 Korintus 7:1-40; Efesus 5:21-23, 28-33; 6:1-4; Kolose 3:18-21; Titus 2:4, 5; 1 Petrus 3:1-7) Bila suami maupun istri menahan diri untuk tidak membuat tuntutan-tuntutan yang mementingkan diri dan membiarkan kasih dinyatakan sepenuhnya dalam perkawinan mereka, kebahagiaan yang lebih besar dihasilkan. Harus ada keinginan yang sangat besar di pihak suami dan istri untuk membuat perubahan yang dibutuhkan, untuk melakukan segala sesuatu menurut cara Yehuwa. ”Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada [Yehuwa].”—Amsal 16:20.
Kaum Muda—Dengarkan Firman Allah
13. Mengapa tidak mudah bagi kaum muda Kristen untuk bertumbuh dalam iman yang kuat kepada Yehuwa dan Firman-Nya?
13 Tidaklah mudah bagi kaum muda Kristen untuk bertumbuh kuat dalam iman seraya dunia yang fasik ini ada di sekeliling mereka. Satu alasan adalah bahwa ”seluruh dunia terletak dalam kuasa si fasik”, Setan si Iblis. (1 Yohanes 5:19) Kaum muda berada di bawah serangan musuh yang jahat ini yang dapat membuat hal yang buruk kelihatan baik. Sikap aku dulu, ambisi-ambisi yang mementingkan diri, keinginan yang kuat akan apa yang amoral dan kejam, serta pengejaran kesenangan secara tidak normal—semua ini bergabung menjadi satu pola berpikir yang sama dan dominan yang digambarkan dalam Alkitab sebagai ”roh yang sekarang bekerja dalam putra-putra ketidaktaatan”. (Efesus 2:1-3) Setan telah dengan licik mempropagandakan ”roh” ini dalam buku-buku pelajaran sekolah, dalam banyak musik yang tersedia, dalam olahraga, dan dalam bentuk-bentuk hiburan yang lain. Orang-tua perlu waspada untuk menangkal pengaruh-pengaruh demikian dengan membantu anak-anak mereka bertumbuh dengan kepercayaan kepada Yehuwa dan Firman-Nya.
14. Bagaimana orang-orang muda dapat ’lari dari hasrat-hasrat yang berkaitan dengan masa muda’?
14 Paulus memberikan nasihat yang bersifat kebapakan kepada rekannya yang masih muda, Timotius, ”Larilah dari hasrat-hasrat yang berkaitan dengan masa muda, tetapi kejarlah keadilbenaran, iman, kasih, perdamaian, bersama dengan mereka yang berseru kepada Tuan dengan hati yang bersih.” (2 Timotius 2:22) Meskipun ”hasrat-hasrat yang berkaitan dengan masa muda” tidak semuanya buruk, kaum muda hendaknya ’lari dari’ hal-hal tersebut dalam arti bahwa mereka hendaknya tidak membiarkan hal-hal ini membuat mereka terlalu asyik, sehingga menyisakan sedikit waktu, kalaupun ada, untuk pengejaran yang saleh. Binaraga, olahraga, musik, hiburan, hobi, dan darmawisata, meskipun tidak selalu salah, dapat menjadi jerat jika itu menjadi hal yang penting dalam kehidupan. Larilah sepenuhnya dari percakapan yang tidak bertujuan, berkeluyuran, minat yang tidak normal akan seks, hanya ongkang-ongkang kaki dan merasa bosan, dan mengeluh tentang tidak dimengerti oleh orang-tua kalian.
15. Hal-hal apa dapat terjadi di rumah, tertutup dari pengamatan luar, yang dapat menyumbang kepada kaum muda menempuh kehidupan bermuka dua?
15 Bahkan di rumah yang tertutup dari pengamatan luar, bahaya dapat mengintai kaum muda. Jika pertunjukan TV dan video yang amoral atau penuh kekerasan disaksikan, keinginan untuk melakukan perkara-perkara buruk dapat tertanam. (Yakobus 1:14, 15) Alkitab menasihatkan, ”Hai orang-orang yang mengasihi [Yehuwa], bencilah kejahatan!” (Mazmur 97:10; 115:11) Yehuwa mengetahui jika seseorang berupaya menempuh kehidupan bermuka dua. (Amsal 15:3) Kaum muda Kristen, lihatlah sekeliling kamar kalian. Apakah kalian memajang poster dari bintang-bintang yang amoral dari dunia olahraga atau musik, atau apakah kalian memajang hal-hal membina yang menjadi pengingat yang baik? (Mazmur 101:3) Di lemari kalian, apakah kalian memiliki pakaian yang bersahaja, atau apakah beberapa pakaian kalian mencerminkan gaya berpakaian yang ekstrem dari dunia ini? Dengan cara-cara yang licik, si Iblis dapat menjerat kalian jika kalian menyerah kepada godaan untuk meniru apa yang buruk. Alkitab dengan bijaksana menasihatkan, ”Peliharalah kesadaranmu, waspadalah. Musuhmu, si Iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum, berupaya melahap seseorang.”—1 Petrus 5:8.
16. Bagaimana nasihat Alkitab membantu seorang muda membuat orang-orang yang dianggap penting menjadi bangga terhadapnya?
16 Alkitab memberi tahu kalian untuk memperhatikan pergaulan kalian. (1 Korintus 15:33) Teman-teman kalian hendaknya orang-orang yang takut akan Yehuwa. Jangan menyerah kepada tekanan teman-teman sebaya. (Mazmur 56:12; Amsal 29:25) Taatilah orang-tua kalian yang takut akan Allah. (Amsal 6:20-22; Efesus 6:1-3) Mintalah bimbingan dan anjuran dari para penatua. (Yesaya 32:1, 2) Pusatkan pikiran dan mata kalian kepada nilai-nilai dan cita-cita rohani. Carilah kesempatan untuk membuat kemajuan rohani dan berpartisipasi dalam kegiatan sidang. Belajarlah suatu keterampilan. Bertumbuhlah kuat dan sehat dalam iman, maka kalian akan membuktikan bahwa kalian benar-benar seseorang yang berarti—seseorang yang layak mendapatkan kehidupan dalam dunia baru Yehuwa! Bapak surgawi kita akan bangga terhadap kalian, orang-tua kalian di bumi akan gembira karena kalian, dan saudara-saudari Kristen kalian akan dianjurkan oleh kalian. Itulah yang penting!—Amsal 4:1, 2, 7, 8.
17. Manfaat-manfaat apa diperoleh orang-orang yang percaya kepada Yehuwa dan Firman-Nya?
17 Dalam ayat yang puitis ini, sang pemazmur diilhamkan untuk menulis, ”[Yehuwa] tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela. Ya [Yehuwa] semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu!” (Mazmur 84:12, 13) Ya, kebahagiaan dan keberhasilan, bukannya kekecewaan dan kegagalan, adalah apa yang akan diperoleh orang-orang yang percaya kepada Yehuwa dan Firman-Nya, Alkitab.—2 Timotius 3:14, 16, 17.
Bagaimana Saudara Akan Menjawab?
◻ Mengapa orang-orang Kristen hendaknya tidak menaruh kepercayaan mereka kepada ”hikmat dunia ini”?
◻ Apa yang hendaknya dilakukan jika seseorang mengalami keragu-raguan?
◻ Bagaimana melakukan segala sesuatu menurut cara Yehuwa mendatangkan sukses dan kebahagiaan dalam perkawinan?
◻ Bagaimana Alkitab membantu kaum muda untuk ’lari dari hasrat-hasrat yang berkaitan dengan masa muda’?
[Gambar di hlm. 23]
Orang-orang Kristen berpaling kepada Yehuwa dan Firman-Nya, seraya menolak ”hikmat dunia ini” sebagai sesuatu yang bodoh
[Gambar di hlm. 25]
Keluarga-keluarga yang percaya kepada Yehuwa dan Firman-Nya menikmati sukses dan kebahagiaan yang baik