Persembahkan Korban yang Menyenangkan Yehuwa
”[Melalui] Yesus itu hendaklah kita senantiasa mempersembahkan kepada Allah korban puji-pujian, yaitu buah-buahan bibir mulut yang mengaku namaNya [di hadapan umum, ”NW”].”—IBRANI 13:5, Bode.
1. Apa yang Yehuwa anjurkan kepada orang-orang Israel yang berdosa?
YEHUWA adalah Penolong dari orang-orang yang mempersembahkan korban-korban yang berkenan kepada-Nya. Karena itu, perkenan-Nya pernah Ia berikan kepada orang Israel yang mempersembahkan korban-korban binatang. Namun apa yang terjadi setelah mereka berulang kali berdosa? Melalui nabi Hosea, mereka didesak, ”Bertobatlah, hai Israel, kepada [Yehuwa], Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada [Yehuwa]; katakanlah kepadaNya: ’Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami [’buah mulut seperti lembu muda akan korban syukur’, Klinkert].’”—Hosea 14:2, 3.
2. Apa gerangan ’buah mulut seperti lembu muda’, dan bagaimana rasul Paulus menyinggung nubuat Hosea?
2 Demikianlah, umat Allah pada zaman purba dianjurkan untuk mempersembahkan kepada Allah Yehuwa ’buah mulut seperti lembu muda’. Apa gerangan itu? Ya, ini adalah korban puji-pujian yang tulus! Menyinggung nubuat ini, rasul Paulus mendesak orang-orang Kristen Ibrani untuk ”mempersembahkan kepada Allah korban puji-pujian, yaitu buah-buahan bibir mulut yang mengaku namaNya [di hadapan umum, NW]”. (Ibrani 13:15, Bode) Apa yang dapat membantu Saksi-Saksi Yehuwa mempersembahkan korban demikian dewasa ini?
”Contohlah Iman Mereka”
3. Intinya, apa yang rasul Paulus katakan dalam Ibrani 13:7, yang menimbulkan pertanyaan apa?
3 Dengan menerapkan nasihat yang Paulus berikan kepada orang-orang Ibrani, kita dapat mempersembahkan korban yang berkenan kepada Penolong Agung kita, Allah Yehuwa. Misalnya, sang rasul menulis, ”Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah bagaimana mereka membawakan diri dan contohlah iman mereka.” (Ibrani 13:7, NW) Siapakah yang Paulus maksudkan ketika ia berkata, ”Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu” atau ”yang memerintah kamu”?—Catatan kaki New World Translation Reference Bible.
4. (a) Menurut naskah Yunani, apa yang dilakukan oleh mereka ’yang memimpin’? (b) Siapakah mereka yang ’yang memimpin’ di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa?
4 Paulus berbicara mengenai orang-orang yang ’memimpin’, atau memerintah. (Ayat 7, 17, 24) Kata bahasa Inggris ”memerintah” diambil melalui bahasa Latin dari kata Yunani ky.ber.na’o, yang berarti ”mengemudikan sebuah kapal, memimpin, memerintah”. Para penatua Kristen memerintah dengan menggunakan ’kesanggupan mereka untuk membimbing’ (NW; bahasa Yunani, ky.ber.ne’seis) dalam memberikan pimpinan dan petunjuk di sidang-sidang setempat. (1 Korintus 12:28) Tetapi rasul-rasul dan penatua-penatua lain di Yerusalem melayani sebagai suatu badan dalam memberikan bimbingan dan nasihat kepada semua sidang. (Kisah 15:1, 2, 27-29) Maka, dewasa ini, suatu badan pimpinan dari para penatua memberikan pengawasan rohani kepada Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia.
5. Mengapa dan bagaimana seharusnya kita berdoa untuk para penatua sidang dan para anggota Badan Pimpinan?
5 Para penatua setempat dan anggota-anggota Badan Pimpinan menjadi pemimpin di antara kita; maka, kita patut menghormati mereka dan berdoa agar Allah mengaruniai mereka hikmat yang dibutuhkan untuk memimpin sidang. (Bandingkan Efesus 1:15-17.) Maka, betapa tepat untuk mengingat siapapun juga ’yang telah menyampaikan firman Allah kepada kita’! Timotius diajar bukan hanya oleh ibunya dan neneknya tetapi juga belakangan oleh Paulus dan yang lain-lain. (2 Timotius 1:5, 6; 3:14) Maka Timotius dapat merenungkan bagaimana orang-orang yang menjadi pemimpin membawakan diri dan dapat meniru iman mereka.
6. Iman siapakah yang perlu kita tiru, tetapi siapa yang kita ikuti?
6 Orang-orang seperti Habel, Nuh, Abraham, Sarah, Rahab, dan Musa mempraktikkan iman. (Ibrani 11:1-40) Maka, kita dapat mencontoh iman mereka tanpa ragu-ragu karena mereka mati loyal kepada Allah. Tetapi kita dapat juga ’mencontoh iman’ pria-pria loyal yang sekarang memimpin di antara kita. Memang, kita tidak meniru manusia yang tidak sempurna, karena kita memusatkan mata kita pada Kristus. Seperti dikatakan penerjemah Alkitab Edgar J. Goodspeed, ”Pahlawan-pahlawan pada zaman dulu bukanlah anutan orang yang beriman, karena dalam Kristus ia mempunyai pola yang lebih baik . . . Seorang pelari Kristen harus memusatkan matanya pada Yesus.” Ya, ’Kristus telah menderita untuk kita dan telah meninggalkan teladan bagi kita, supaya kita mengikuti jejakNya dengan cermat’.—1 Petrus 2:21, NW; Ibrani 12:1-3.
7. Bagaimana seharusnya Ibrani 13:8 mempengaruhi sikap kita terhadap penderitaan demi Yesus Kristus?
7 Dengan memusatkan perhatian kepada Putra Allah, Paulus menambahkan, ”Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” (Ibrani 13:8) Saksi-Saksi yang setia seperti Stefanus dan Yakobus telah memperlihatkan integritas yang tak tergoyahkan, meniru pola Yesus yang teguh. (Kisah 7:1-60; 12:1, 2) Karena mereka rela mati sebagai pengikut Kristus, iman mereka layak kita tiru. Pada zaman dulu, sekarang, dan bahkan di masa depan, orang-orang yang saleh tidak takut menjadi martir sebagai murid-murid Yesus.
Hindari Ajaran-Ajaran Palsu
8. Bagaimana saudara akan menguraikan dengan kata-kata sendiri apa yang Paulus katakan dalam Ibrani 13:9?
8 Kepribadian dan ajaran Yesus yang tidak pernah berubah hendaknya membuat kita berpaut pada apa yang ia dan rasul-rasulnya ajarkan. Orang-orang Ibrani diberi tahu, ”Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.”—Ibrani 13:9.
9. Hal-hal lebih unggul apa yang Paulus tandaskan dalam suratnya kepada orang Kristen Ibrani?
9 Orang-orang Yahudi mementingkan hal-hal seperti peristiwa yang sangat menakjubkan ketika Taurat diberikan di Gunung Sinai dan kerajaan Daud yang kekal. Tetapi Paulus memperlihatkan kepada orang Kristen Ibrani bahwa meskipun peristiwa diadakannya perjanjian Taurat memang sangat menakjubkan, Yehuwa memberi kesaksian dengan lebih tegas melalui tanda-tanda, mukjizat-mukjizat, berbagai pernyataan kekuasaan, dan pembagian roh kudus ketika perjanjian baru diresmikan. (Kisah 2:1-4; Ibrani 2:2-4) Kerajaan Kristus di surga tidak dapat digoyahkan sebagaimana terjadi pada kedudukan para penguasa keturunan Daud sebagai raja di bumi pada tahun 607 S.M. (Ibrani 1:8, 9; 12:28) Selain itu, Yehuwa mengumpulkan kaum terurap ke hadapan sesuatu yang jauh lebih dahsyat daripada pertunjukan mukjizat di Gunung Sinai, karena mereka menghampiri Bukit Sion surgawi.—Ibrani 12:18-27.
10. Menurut Ibrani 13:9, melalui apakah hati diperkuat?
10 Karena itu orang-orang Ibrani perlu menjaga diri agar tidak ”disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing” dari para pengikut Yudaisme. (Galatia 5:1-6) Bukan melalui ajaran demikian melainkan ’dengan kasih karunia Allah hati dapat diperkuat’ untuk tetap teguh dalam kebenaran. Rupanya ada orang-orang yang mempersoalkan makanan dan korban-korban, karena Paulus berkata bahwa hati tidak akan diperkuat ”dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu”. Manfaat rohani dapat diperoleh melalui pengabdian ilahi dan penghargaan terhadap tebusan, tidak dengan terlalu mempersoalkan makanan tertentu dan perayaan hari-hari khusus. (Roma 14:5-9) Selain itu, korban Kristus membuat korban imam-imam Lewi tidak berlaku lagi.—Ibrani 9:9-14; 10:5-10.
Korban yang Menyenangkan Allah
11. (a) Apa inti kata-kata Paulus dalam Ibrani 13:10, 11? (b) Mezbah kiasan apa yang dimiliki orang-orang Kristen?
11 Imam-imam Lewi makan daging dari binatang-binatang korban, tetapi Paulus menulis, ”Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah [kemah suci] tidak boleh makan dari apa yang di dalamnya. Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan” pada Hari Raya Pendamaian. (Ibrani 13:10, 11; Imamat 16:27; 1 Korintus 9:13) Orang-orang Kristen mempunyai mezbah kiasan yang melambangkan tindakan menghampiri Allah atas dasar korban Yesus yang menebus dosa dan menghasilkan pengampunan dari Yehuwa dan keselamatan kepada hidup kekal.
12. Dalam Ibrani 13:12-14, orang-orang Kristen terurap dianjurkan untuk melakukan apa?
12 Paulus tidak menekankan persamaan dengan Hari Raya Pendamaian, namun ia menambahkan, ”Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang [Yerusalem] untuk menguduskan umatNya dengan darahNya sendiri.” Di sana Kristus mati dan menyediakan korban pendamaian yang benar-benar lengkap dan dapat diterima. (Ibrani 13:12; Yohanes 19:17; 1 Yohanes 2:1, 2) Rasul Paulus menganjurkan rekan-rekan Kristennya yang terurap, ”Karena itu marilah kita pergi kepadaNya [Kristus] di luar perkemahan dan menanggung kehinaanNya. Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.” (Ibrani 13:13, 14; Imamat 16:10) Walaupun kita dicela seperti Yesus, kita bertekun sebagai Saksi-Saksi Yehuwa. Kita ’meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan hidup bijaksana, adil dan dengan pengabdian ilahi di tengah-tengah sistem sekarang’ (NW) sambil menantikan dunia baru. (Titus 2:11-14; 2 Petrus 3:13; 1 Yohanes 2:15-17) Dan kaum terurap di antara kita dengan sungguh-sungguh mencari ”kota”, Kerajaan surgawi.—Ibrani 12:22.
13. Korban-korban yang menyenangkan Allah tidak hanya terdiri dari apa?
13 Paulus selanjutnya menyebutkan korban-korban yang menyenangkan Allah, dengan menulis, ”Dengan jalan Yesus itu hendaklah kita senantiasa mempersembahkan kepada Allah korban puji-pujian, yaitu buah-buahan bibir mulut yang mengaku namaNya [di hadapan umum, NW]. Dan jangan kamu lalai daripada berbuat kebajikan serta menunjukkan murah hati, karena korban yang sedemikian itulah Allah sangat berkenan.” (Ibrani 13:15, 16, Bode) Korban yang dipersembahkan seorang Kristen tidak hanya terdiri dari perbuatan kemanusiaan. Orang-orang pada umumnya melakukan hal itu. Misalnya, ini terjadi ketika orang-orang dari banyak negeri datang untuk memberikan bantuan kepada korban gempa bumi di Armenia Soviet menjelang akhir 1988.
14. Mempersembahkan kepada Allah korban yang berkenan menandaskan pekerjaan apa?
14 Dinas suci yang kita berikan kepada Yehuwa ”dengan takut ilahi dan hormat” didasarkan atas kasih yang rela berkorban yang telah diperlihatkan oleh Yesus. (Ibrani 12:28; Yohanes 13:34; 15:13) Dinas ini menandaskan pekerjaan pengabaran kita, karena melalui Kristus sebagai Imam Besar ’kita mempersembahkan kepada Allah korban puji-pujian, yaitu buah-buahan bibir mulut yang mengaku namaNya di hadapan umum’. (Hosea 14:2, Klinkert; Roma 10:10-15; Ibrani 7:26) Tentu, kita ”tidak lalai daripada berbuat kebajikan serta menunjukkan murah hati”, yang bahkan termasuk kepada orang-orang lain yang bukan ”kawan-kawan kita seiman”. (Galatia 6:10) Khususnya bila rekan-rekan Kristen mengalami bencana atau kekurangan atau dalam keadaan susah, kita memberikan bantuan yang pengasih secara materi dan rohani. Mengapa? Karena kita saling mengasihi. Kita juga ingin agar mereka dapat berpegang teguh pada pernyataan akan harapan mereka di hadapan umum tanpa goyah, ”karena korban yang sedemikian itulah Allah sangat berkenan”.—Ibrani 10:23-25; Yakobus 1:27.
Hendaklah Tunduk
15. (a) Bagaimana saudara akan menguraikan dengan kata-kata sendiri nasihat dalam Ibrani 13:17? (b) Mengapa kita perlu memperlihatkan respek kepada mereka yang menjadi pemimpin?
15 Untuk memberikan korban-korban yang layak, kita harus bekerja sama sepenuhnya dengan organisasi Allah. Tanpa berulang kali mempersoalkan masalah wewenang, Paulus menulis, ”Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.” (Ibrani 13:17) Kita sepatutnya menghormati para penatua yang terlantik, para pemimpin di sidang, agar mereka tidak usah mengeluh karena sedih melihat kurangnya kerja sama kita. Kegagalan kita untuk tunduk pasti akan membebani para pengawas dan akan mengakibatkan kerugian rohani bagi kita. Semangat kerja sama akan mempermudah para penatua memberikan bantuan dan akan menyumbang kepada persatuan dan kemajuan pekerjaan pengabaran Kerajaan.—Mazmur 133:1-3.
16. Mengapa kita patut tunduk kepada mereka yang memimpin di antara kita?
16 Betapa tepat bahwa kita harus tunduk kepada mereka yang menjadi pemimpin! Mereka mengajar di perhimpunan dan membantu kita dalam pelayanan. Sebagai gembala, mereka mengupayakan kesejahteraan kita. (1 Petrus 5:2, 3) Mereka membantu kita memelihara hubungan yang baik dengan Allah dan sidang. (Kisah 20:28-30) Dengan tunduk kepada pengawasan yang bijaksana dan pengasih, kita memperlihatkan respek terhadap Pengawas Tertinggi, Allah Yehuwa, dan Wakil Pengawas-Nya, Yesus Kristus.—1 Petrus 2:25; Wahyu 1:1; 2:1–3:22.
Teruslah Berdoa
17. Doa apakah yang Paulus minta, dan mengapa ia dengan sepatutnya dapat meminta hal itu?
17 Karena Paulus dan rekan-rekannya dipisahkan dari orang-orang Ibrani, mungkin karena penindasan, ia berkata, ”Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik. Dan secara khusus aku menasihatkan kamu, agar kamu melakukannya, supaya aku lebih lekas dikembalikan kepada kamu.” (Ibrani 13:18, 19) Andaikan Paulus seorang yang suka menipu dan memiliki hati nurani yang telah tumpul, tentu ia tidak berhak meminta orang-orang Ibrani berdoa agar ia dapat bergabung dengan mereka. (Amsal 3:32; 1 Timotius 4:1, 2) Ia pasti seorang rohaniwan yang jujur, yang dengan hati nurani menentang para penganut Yudaisme. (Kisah 20:17-27) Paulus juga yakin bahwa ia akan dapat bergabung kembali dengan orang-orang Ibrani dengan lebih cepat jika mereka mendoakan agar hal itu terjadi.
18. Jika kita mengharapkan orang lain mendoakan kita, pertanyaan-pertanyaan apa dapat kita ajukan kepada diri sendiri?
18 Permohonan Paulus agar orang-orang Ibrani mendoakan dia memperlihatkan bahwa orang-orang Kristen selayaknya saling mendoakan, bahkan dengan menyebutkan nama. (Bandingkan Efesus 6:17-20.) Namun jika kita mengharapkan orang lain berdoa bagi kita, tidakkah kita seharusnya menjadi seperti sang rasul dan memastikan bahwa kita ’mempunyai hati nurani yang baik dan dalam segala hal hidup dengan baik’? Apakah saudara jujur dalam semua urusan saudara? Dan apakah saudara mempunyai keyakinan yang sama terhadap doa seperti halnya Paulus?—1 Yohanes 5:14, 15.
Kata-Kata Penutup dan Nasihat
19. (a) Apa keinginan Paulus yang sungguh-sungguh bagi orang Ibrani? (b) Mengapa perjanjian baru suatu perjanjian yang kekal?
19 Setelah memohonkan agar orang-orang Ibrani berdoa baginya, Paulus mengungkapkan keinginan yang sungguh-sungguh, dengan berkata, ”Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendakNya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepadaNya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.” (Ibrani 13:20, 21) Dengan tujuan bumi yang penuh damai, ”Allah damai sejahtera” membangkitkan Kristus kepada kehidupan tidak berkematian di surga, dan di sanalah Yesus mempersembahkan jasa dari darahnya yang telah dicurahkan yang mengesahkan perjanjian baru. (Yesaya 9:5, 6; Lukas 22:20) Ini suatu perjanjian yang kekal karena orang-orang di bumi mendapat manfaat yang kekal dari pelayanan 144.000 putra-putra rohani Allah yang memerintah bersama Yesus di surga dan yang berada dalam perjanjian baru. (Wahyu 14:1-4; 20:4-6) Melalui Kristuslah, Allah, yang kita berikan kemuliaan, akan ’memperlengkapi kita dengan segala yang baik untuk melakukan kehendakNya, dan mengerjakan apa yang berkenan kepadaNya’.
20. Bagaimana saudara akan menguraikan dengan kata-kata sendiri dan menjelaskan nasihat penutup Paulus kepada orang Kristen Ibrani?
20 Karena tidak tahu bagaimana reaksi orang-orang Ibrani terhadap suratnya, Paulus berkata, ”Aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kata-kata nasihat ini [untuk mendengarkan kepada Putra Allah, bukan kepada para penganut Yudaisme] kamu sambut dengan rela hati, sekalipun pendek saja suratku ini kepada kamu [padahal isinya penting]. Ketahuilah, bahwa Timotius, saudara kita, telah berangkat [dibebaskan dari penjara]. Segera sesudah ia datang, aku akan mengunjungi kamu bersama-sama dengan dia.” Sang rasul mungkin menulis dari Roma, maka ia berharap agar ia bersama Timotius dapat mengunjungi orang-orang Ibrani di Yerusalem. Kemudian Paulus berkata, ”Sampaikanlah salam kepada semua pemimpin kamu [sebagai para penatua yang bekerja keras] dan semua orang kudus [mereka yang mempunyai harapan surgawi]. Terimalah salam dari saudara-saudara di Italia. Kasih karunia [Allah] menyertai kamu sekalian.”—Ibrani 13:22-25.
Surat dengan Nilai yang Abadi
21. Surat kepada orang Ibrani membantu kita mengerti pokok-pokok utama apa?
21 Mungkin dibanding dengan buku lain manapun dari Alkitab, surat kepada orang Ibrani lebih membantu kita mengerti arti penting dari korban-korban yang dipersembahkan di bawah Taurat. Surat sang rasul jelas memperlihatkan bahwa korban Yesus Kristus adalah satu-satunya korban yang menyediakan tebusan yang diperlukan oleh umat manusia yang berdosa. Dan pesan penting yang terdapat dalam surat ini ialah bahwa kita patut mendengarkan kepada Putra Allah.
22. Apa beberapa alasan untuk bersyukur atas surat kepada orang Ibrani?
22 Selanjutnya, seperti telah kita lihat dalam dua artikel sebelumnya, kita mempunyai alasan lain untuk bersyukur atas surat yang diilhami ilahi ini kepada orang Ibrani. Ini membantu kita untuk tidak menjadi jemu dalam pelayanan, dan surat ini memenuhi kita dengan keberanian, karena kita tahu bahwa Yehuwalah Penolong kita. Selain itu, surat ini menganjurkan kita untuk menggunakan bibir kita dan semua kecakapan kita dengan tidak mementingkan diri dalam memberikan dinas suci siang malam dan dengan sepenuh hati mempersembahkan korban-korban yang akan menyenangkan Allah kita yang pengasih dan yang layak mendapat pujian, Yehuwa.
Bagaimana Saudara Akan Menjawab?
◻ Bagaimana surat kepada orang Ibrani membantu mereka menghindari ajaran palsu?
◻ Korban-korban yang menyenangkan Allah berpusat pada pekerjaan penting apa?
◻ Siapakah ’pemimpin-pemimpin’ itu, dan mengapa kita perlu tunduk kepada mereka?
◻ Bagaimana surat kepada orang Ibrani menonjolkan doa?
◻ Mengapa kita dapat mengatakan bahwa surat kepada orang Kristen Ibrani mempunyai nilai abadi?
[Gambar di hlm. 23]
Korban yang menyenangkan Allah termasuk mengadakan kunjungan penggembalaan dan membina sesama Kristen dengan nasihat yang pengasih