-
Memelihara Persatuan Kristen dalam Hubungan BisnisMenara Pengawal—1986 (Seri 30) | Menara Pengawal—1986 (Seri 30)
-
-
Pentingnya Perjanjian yang Resmi
5. Bagaimana pengalaman Abraham dalam membeli sebidang tanah memperlihatkan nilai dari suatu perjanjian yang resmi?
5 Guna membantu menghindari kesalahpahaman dalam urusan bisnis, pertimbangkan cara Abraham membeli sebidang tanah. Ia ”menghitung uang perak sejumlah yang disebut oleh Efron, yaitu empat ratus uang perak, menurut timbangan yang dipakai oleh para saudagar. Lalu ia membayarnya kepada Efron, dengan disaksikan oleh semua orang Het itu. Demikianlah ladang Efron yang letaknya di Makhpela . . . diakui sebagai milik Abraham [yang pasti, NW] oleh semua orang Het yang hadir dalam pertemuan di pintu gerbang kota.” Ini bukan suatu perjanjian pribadi yang hanya didasarkan atas saling percaya tanpa pengesahan. Ini adalah perjanjian yang resmi, diteguhkan di depan saksi-saksi. Tidak ada kesalahpahaman mengenai apa yang telah dibeli dan harganya yang tepat.—Kejadian 23:2-4, 14-18, BIS.
6. Bagaimana orang-orang Kristen dapat mensahkan transaksi bisnis yang penting?
6 Demikian pula, adalah bijaksana jika orang-orang Kristen mensahkan secara tertulis transaksi-transaksi yang penting. Jika transaksi itu menyangkut penjualan suatu barang, pihak-pihak yang bersangkutan dapat menulis apa yang dijual, harganya, cara pembayaran, bilamana dan bagaimana barang itu akan diserahkan, dan persyaratan-persyaratan lain yang telah disetujui. Jika hal itu menyangkut suatu jasa, kedua belah pihak dapat menulis pekerjaan yang harus dilakukan, bilamana harus diselesaikan, biayanya, dan faktor-faktor lain. Dokumen ini harus diberi tanggal dan ditandatangani, dan satu salinan harus disimpan oleh kedua belah pihak. Perjanjian tertulis seperti itu terutama penting dalam suatu usaha bisnis patungan. Hal itu membantu kedua belah pihak untuk mengerti hubungan mereka dengan jelas dan membantu mereka untuk hidup selaras dengan nasihat Yesus, ”Hendaklah kata-kata Ya yang kamu ucapkan benar-benar berarti Ya, Tidak, berarti Tidak.” (Matius 5:37, NW) Dalam soal-soal yang lebih rumit, sebaiknya kita minta bantuan seorang yang ahli dalam membuat perjanjian tertulis.
-
-
Memelihara Persatuan Kristen dalam Hubungan BisnisMenara Pengawal—1986 (Seri 30) | Menara Pengawal—1986 (Seri 30)
-
-
[Gambar di hlm. 28]
Abraham meneguhkan pembelian sebidang tanah melalui suatu perjanjian yang resmi dengan Efron
-