-
”Meskipun Ia Sudah Mati, Ia Masih Berbicara”Tirulah Iman Mereka
-
-
8 Jika itu yang Hawa pikirkan, dia salah besar. Terlebih lagi, apabila Adam dan Hawa mengajarkan kepada Kain bahwa dialah benih tersebut, kesombongan manusia yang tidak sempurna dalam diri Kain akan berkembang. Belakangan, Hawa melahirkan putra kedua, tetapi tidak ada kata-kata pujian seperti yang diberikan kepada Kain. Mereka menamai dia Habel, yang berarti ”Embusan Napas”, atau ”Kesia-siaan”. (Kej. 4:2) Apakah penamaan itu menunjukkan bahwa Adam dan Hawa seolah-olah lebih mementingkan Kain daripada Habel? Mungkin, tetapi kita tidak tahu pasti.
-
-
”Meskipun Ia Sudah Mati, Ia Masih Berbicara”Tirulah Iman Mereka
-
-
10, 11. Apa pekerjaan Kain dan Habel, dan sifat apa yang Habel kembangkan?
10 Seraya kedua anak ini bertumbuh, Adam mungkin melatih mereka bekerja agar bisa menafkahi keluarga. Kain menjadi petani, dan Habel gembala.
-
-
”Meskipun Ia Sudah Mati, Ia Masih Berbicara”Tirulah Iman Mereka
-
-
13 Habel pasti menyisihkan waktu untuk merenungkan hal-hal rohani. Bayangkan ia sedang mengurus kawanan dombanya. Seorang gembala harus banyak berjalan. Ia menggiring binatang-binatang yang jinak ini melintasi tebing, melewati lembah, menyeberangi sungai—mencari rumput yang paling hijau, sumber air yang paling baik, dan tempat beristirahat yang paling terlindung. Dari semua ciptaan Allah lainnya, domba adalah yang paling tidak berdaya, seolah-olah diciptakan untuk selalu dibimbing dan dilindungi oleh manusia. Apakah Habel merasa bahwa ia juga membutuhkan bimbingan, perlindungan, dan perhatian dari Pribadi yang jauh lebih berhikmat dan kuat daripada manusia mana pun? Pastilah ia mengutarakan hal-hal tadi dalam doanya sehingga imannya terus bertumbuh.
-