-
”Siapakah Yang Mengetahui Pikiran Yehuwa?”Menara Pengawal—1984 (Seri 3) | Menara Pengawal—1984 (Seri 3)
-
-
13, 14. (a) Bagaimana Allah menyediakan Taurat, dan untuk maksud apa? (b) Apa yang dikatakan Yesus berkenaan Taurat itu, dan kepada ”hati” yang mana ia maksudkan di sini? (c) Dua perintah apa dikutip oleh Yesus, dan mengapa hendaknya kita menaatinya?
13 Dengan benih jasmani dari Abraham, bapa leluhur itu, yaitu bangsa Israel, Allah Yehuwa membuat perjanjian, melalui nabi Musa sebagai perantara. Ha itu terjadi lama berselang pada tahun 1513 S.M. di padang gurun dari Semenanjung Sinai dan di Gunung Sinai. Di sana Ia memberi mereka TauratNya. Mengenai hukum ini rasul Paulus menulis, ”Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.” (Galatia 3:24) Nah, apa yang dikatakan Kristus Yesus tentang Taurat yang diberikan melalui Musa? Ketika ditanya apa ”hukum yang terutama” dari kaidah hukum Taurat, Yesus menjawab, ”Kasihilah [Yehuwa], Allahmu, dengan segenap hati-[bahasa Yunani: kar·diʹa atau jantung]mu dan dengan segenap jiwa-[psy·kheʹ]mu dan dengan segenap akal budi-[di·a·noiʹa atau pikiran]mu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: ’Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Matius 22:35-40) Di sini, hati (jantung) disebut dalam hubungan dengan pikiran, yang memperlihatkan bahwa ini haruslah ”hati” dalam arti kiasan.
14 Yesus di sini mengutip dari Ulangan 6:5, ”Kasihilah [Yehuwa], Allahmu, dengan segenap hati-[bahasa Ibrani: le·babʹ]mu dan dengan segenap jiwa-[neʹphesh]mu dan dengan segenap kekuatanmu.” Juga, dari Imamat 19:18, ”Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah [Yehuwa].” Jadi Yesus menggolongkan kedua hukum itu sebagai hukum yang terbesar dan hukum terbesar berikutnya dari perjanjian Hukum Musa. Kita sekarang tidak berada di bawah Hukum Musa, tetapi persyaratan-persyaratan penting itu tidak ketinggalan jaman. Kita harus mentaatinya.
-
-
”Siapakah Yang Mengetahui Pikiran Yehuwa?”Menara Pengawal—1984 (Seri 3) | Menara Pengawal—1984 (Seri 3)
-
-
16. (a) Menurut Alkitab, apa hati kiasan itu? (b) Apa yang dituntut dari kita dalam mengasihi Yehuwa dengan ”segenap hati”? (c) Bagaimana kita mengasihi Dia dengan segenap ’pikiran’ kita?
16 Tetapi marilah kita melihat di balik jantung yang terdiri dari jaringan-jaringan yang hidup. Seperti digunakan dalam Alkitab, jantung kiasan atau hati memaksudkan tempat dari motif dan juga emosi. Ini adalah hati yang sebenarnya berarti batin kita sendiri. Di 1 Petrus 3:4 ini dilukiskan sebagai ”manusia batiniah yang tersembunyi”, ”manusia hati yang rahasia” (NW), ”manusia hati yang tersembunyi” (Revised Standard Version), ”batinmu” (New International Version), ”batin” (Bode; BIS). Jadi dengan ”segenap hati” kita berada di bawah hukum untuk mengasihi Allah Yehuwa. Kita juga diperintahkan untuk mengasihi Allah Yehuwa dengan segenap jiwa kita, dengan seluruh kehidupan kita. Ini menuntut agar kita mengasihi satu-satunya Allah yang hidup dan benar, Yang Maha Kuasa, dengan seluruh kekuatan kita, mengabdikan seluruh tenaga kita untuk melakukan kehendak Allah yang dinyatakan dan melaksanakan sepenuhnya pekerjaanNya selama ”akhir sistem ini”. (Matius 24:3) Selain ini, kita harus mengasihi Allah Alkitab dengan segenap ’pikiran’, kemampuan mental kita.—Markus 12:29-31.
-