Buku Alkitab Nomor 11—1 Raja-Raja
Penulis: Yeremia
Tempat Penulisan: Yerusalem dan Yehuda
Selesai Ditulis: 580 S.M.
Masa yang Ditinjau: ± 1040–911 S.M.
1. (a) Bagaimana kemakmuran yang besar di Israel berubah menjadi malapetaka? (b) Tetapi mengapa buku Satu Raja-Raja dapat dikatakan ’terilham dan bermanfaat’?
PENAKLUKAN yang dilakukan Daud telah memperluas daerah Israel sehingga mencapai batas-batas yang telah ditetapkan Allah, dari Sungai Efrat di utara sampai kepada sungai di Mesir di sebelah selatan. (2 Sam. 8:3; 1 Raj. 4:21) Pada waktu Daud wafat dan Salomo putranya memerintah sebagai penggantinya, ”orang Yehuda dan orang Israel jumlahnya seperti pasir di tepi laut. Mereka makan dan minum serta bersukaria.” (1 Raj. 4:20) Salomo memerintah dengan hikmat yang besar, jauh melebihi hikmat orang Yunani purba. Ia membangun sebuah bait yang sangat indah untuk Yehuwa. Akan tetapi, Salomo sendiri berpaling kepada penyembahan ilah-ilah palsu. Pada waktu ia meninggal, kerajaannya pecah menjadi dua, dan secara berturut-turut raja-raja yang jahat di kerajaan Israel dan kerajaan Yehuda yang saling bersaing menempuh haluan yang buruk, sehingga mengakibatkan penderitaan atas rakyat, tepat seperti telah diramalkan oleh Samuel. (1 Sam. 8:10-18) Dari antara 14 raja yang memerintah di Yehuda dan Israel sesudah Salomo meninggal dan sebagaimana diceritakan dalam buku Satu Raja-Raja, hanya 2 raja yang berhasil melakukan apa yang benar di mata Yehuwa. Maka, apakah catatan ini ’terilham dan bermanfaat’? Tentu saja, seperti yang akan kita lihat dari nasihat-nasihatnya, dari nubuat-nubuat dan gambaran-gambaran yang terdapat di dalamnya, dan hubungannya dengan tema Kerajaan yang menonjol dari ”segenap Alkitab.”
2. Bagaimana buku Satu dan Dua Raja-Raja menjadi dua gulungan, dan cara bagaimana kedua buku ini disusun?
2 Buku Raja-Raja pada mulanya merupakan satu gulungan, atau jilid, dan disebut Mela·khimʹ (Raja-Raja) dalam bahasa Ibrani. Para penerjemah Septuagint menyebutnya Ba·si·lei·ʹon, artinya ”Kerajaan-Kerajaan,” dan merekalah yang pertama-tama membaginya menjadi dua gulungan untuk memudahkan penggunaannya. Belakangan kedua gulungan ini disebut buku Raja-Raja Ketiga dan Keempat, dan nama serta pembagian ini masih terdapat dalam Alkitab-Alkitab Katolik sampai sekarang. Tetapi pada umumnya buku-buku tersebut dewasa ini dikenal sebagai buku Satu dan Dua Raja-Raja. Buku-buku ini berbeda dari buku Satu dan Dua Samuel dalam menyebutkan berkas-berkas catatan sebelumnya sebagai sumber bahan bagi si penyusun. Penyusun yang sama, dalam kedua bukunya, 15 kali menunjuk kepada ”kitab sejarah raja-raja Yehuda,” 18 kali kepada ”kitab sejarah raja-raja Israel,” dan juga kepada ”kitab riwayat Salomo.” (1 Raj. 15:7; 14:19; 11:41) Meskipun berkas-berkas catatan kuno yang lain itu telah hilang sama sekali, himpunan yang terilham masih ada—kisah yang bermanfaat yakni Satu dan Dua Raja-Raja.
3. (a) Tidak disangsikan lagi, siapa yang telah menulis buku-buku dari Raja-Raja, dan mengapa saudara menjawab demikian? (b) Kapan ini selesai ditulis, dan jangka waktu mana yang ditinjau oleh buku Satu Raja-Raja?
3 Siapakah yang menulis buku Raja-Raja? Kegiatan nabi-nabi, teristimewa Elia dan Elisa, begitu ditonjolkan, sehingga menunjukkan bahwa penulisnya seorang nabi Yehuwa. Persamaan bahasa, susunan karangan, dan gaya memberi kesan bahwa penulisnya sama dengan penulis dari buku Yeremia. Banyak kata dan ungkapan bahasa Ibrani hanya terdapat di buku Raja-Raja dan buku Yeremia, dan tidak ada di buku-buku lainnya. Tetapi jika memang Yeremia yang menulis buku Raja-Raja, mengapa ia tidak disebutkan di dalamnya? Ini tidak perlu, sebab kegiatannya telah diceritakan dalam buku yang memakai namanya. Selain itu, buku Raja-Raja ditulis untuk menjunjung tinggi Yehuwa dan ibadat-Nya, bukan untuk membuat Yeremia lebih terkenal. Sesungguhnya, bagian terbesar dari buku Raja-Raja dan buku Yeremia saling melengkapi satu sama lain, masing-masing mengisi apa yang tidak terdapat dalam buku yang satunya. Tambahan pula, ada kisah-kisah yang sejajar, seperti misalnya 2 Raja-Raja 24:18–25:30 dan Yeremia 39:1-10; 40:7–41:10; 52:1-34. Tradisi Yahudi meneguhkan Yeremia sebagai penulis buku Satu dan Dua Raja-Raja. Tidak disangsikan, ia mulai menyusun kedua buku itu di Yerusalem, dan rupanya buku yang kedua selesai disusun di Mesir kira-kira pada tahun 580 S.M., karena ia menyebut mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun itu di bagian penutup dari buku tersebut. (2 Raj. 25:27) Buku Satu Raja-Raja menyambung sejarah Israel mulai dari akhir buku Dua Samuel dan menuturkannya sampai tahun 911 S.M., ketika Yosafat meninggal.—1 Raj. 22:50.
4. Bagaimana sejarah duniawi dan ilmu purbakala meneguhkan buku Satu Raja-Raja?
4 Buku Satu Raja-Raja dengan sah ada dalam kanon Alkitab, dan buku ini diakui oleh semua orang yang berwenang. Lagi pula, peristiwa-peristiwa dalam buku Satu Raja-Raja diteguhkan oleh sejarah duniawi dari Mesir dan Asyur. Arkeologi juga membenarkan banyak dari keterangan-keterangan yang diberikan dalam buku itu. Misalnya, di 1 Raja-Raja 7:45, 46 kita membaca bagaimana Hiram membuat peralatan tembaga untuk bait Salomo ”di Lembah Yordan . . . antara Sukot dan Sartan.” Para arkeolog yang melakukan penggalian di tempat kota Sukot dulu berada berhasil menemukan sisa-sisa sanga (ampas logam) di situ.a Selain itu, sebuah relief pada dinding kuil di Karnak (Tebe purba) membanggakan penyerbuan yang dilakukan raja Mesir Sheshonk (Sisak) atas Yehuda, seperti yang diperlihatkan di 1 Raja-Raja 14:25, 26.b
5. Kesaksian yang terilham mana membuktikan autentisitas buku Satu Raja-Raja?
5 Kutipan oleh penulis-penulis Alkitab lain dan penggenapan nubuat-nubuatnya mendukung autentisitas buku Satu Raja-Raja. Yesus menyebut peristiwa yang dialami Elia dan janda dari Sarfat sebagai fakta sejarah. (Luk. 4:24-26) Ketika berbicara mengenai Yohanes Pembaptis, Yesus berkata: ”Ialah Elia yang akan datang.” (Mat. 11:13, 14) Di sini Yesus menunjuk kepada nubuat Maleakhi, yang juga berbicara tentang suatu masa yang akan datang: ”Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari [Yehuwa] yang besar dan dahsyat itu.” (Mal. 4:5) Yesus selanjutnya membuktikan kekanonikan buku 1 Raja-Raja dengan menunjukkan apa yang tertulis dalam buku itu mengenai Salomo serta ratu dari selatan.—Mat. 6:29; 12:42; bandingkan 1 Raja-Raja 10:1-9.
ISI BUKU SATU RAJA-RAJA
6. Dalam keadaan-keadaan apa Salomo naik takhta, dan bagaimana ia mendapat kuasa penuh dalam kerajaan itu?
6 Salomo menjadi raja (1:1–2:46). Catatan Satu Raja-Raja mulai dengan saat-saat menjelang kematian Daud seraya ia mendekati akhir pemerintahannya yang sudah berlangsung 40 tahun. Adonia putranya, dibantu panglima perang Yoab dan imam Abyatar, mengadakan komplotan untuk merebut kedudukan sebagai raja. Nabi Natan memberi tahu Daud mengenai ini dan secara tidak langsung mengingatkan bahwa ia telah menetapkan Salomo menjadi raja sesudah ia meninggal. Maka Daud menyuruh imam Zadok mengurapi Salomo sebagai raja, meskipun pada waktu itu para pemberontak sedang berpesta pora merayakan penobatan Adonia. Kemudian Daud berpesan kepada Salomo untuk tetap kuat dan membuktikan diri jantan dan berjalan dalam jalan Yehuwa Allahnya. Setelah itu Daud meninggal dan dimakamkan di ”kota Daud.” (2:10) Pada saatnya Salomo mengusir Abyatar dan menghukum mati para pengacau yaitu Adonia dan Yoab. Belakangan, Simei dihukum mati pula ketika ia tidak memperlihatkan respek terhadap persediaan yang pemurah yang telah diatur untuk menyelamatkan kehidupannya. Kini kerajaan sepenuhnya berada dalam kekuasaan Salomo.
7. Doa Salomo yang mana dijawab oleh Yehuwa, dan apa hasilnya bagi Israel?
7 Pemerintahan Salomo yang bijaksana (3:1–4:34). Salomo mengadakan persekutuan dengan Mesir dengan mengawini putri Firaun. Kepada Yehuwa ia memohonkan hati yang patuh agar ia dapat mengadili umat Yehuwa dengan akal budi. Karena ia tidak meminta umur panjang atau kekayaan, Yehuwa berjanji akan memberikan kepadanya hati yang penuh hikmat dan pengertian dan juga kekayaan serta kemuliaan. Pada awal pemerintahannya, Salomo memperlihatkan kebijaksanaannya ketika dua orang wanita menghadap kepadanya dan mengaku sebagai ibu dari bayi yang sama. Salomo memerintahkan para pengawalnya untuk ”memenggal anak yang hidup itu menjadi dua” dan memberikan setengah kepada mereka masing-masing. (3:25) Mendengar hal ini ibu yang sebenarnya memohon agar anak itu dibiarkan hidup, dan mengatakan agar anak itu diberikan kepada wanita yang satunya. Dengan demikian Salomo mengenali ibu yang sah, dan anak itu diberikan kepadanya. Karena hikmat yang Salomo peroleh dari Allah, seluruh Israel menjadi makmur, bahagia dan sejahtera. Orang-orang dari banyak negeri datang untuk mendengarkan ucapan-ucapannya yang penuh hikmat.
8. (a) Bagaimana Salomo mulai membangun bait? Lukiskan beberapa hal tentang bangunan itu. (b) Program pembangunan apa lagi yang kemudian ia laksanakan?
8 Bait Salomo (5:1–10:29). Salomo teringat akan kata-kata Yehuwa kepada bapanya, Daud: ”Anakmu yang hendak Kududukkan nanti di atas takhtamu menggantikan engkau, dialah yang akan mendirikan rumah itu bagi namaKu.” (5:5) Maka Salomo mengadakan persiapan-persiapan untuk melaksanakan hal ini. Hiram, raja Tirus membantu dengan mengirimkan batang-batang kayu aras dan sanobar dari Libanon dan menyediakan pekerja-pekerja ahli. Mereka ini, bersama pekerja-pekerja rodi dari Salomo, mulai membangun rumah Yehuwa pada tahun keempat dari pemerintahan Salomo, tahun ke-480 sejak bangsa Israel meninggalkan Mesir. (6:1) Tidak ada martil, kapak, atau perkakas besi apapun yang digunakan di lokasi pembangunan, karena semua batu sudah disiapkan dan diukur di tambang batu sebelum dibawa ke tempat pembangunan untuk disusun. Seluruh ruang dalam dari bait, dindingnya mula-mula dilapisi kayu aras dan lantainya dilapisi kayu sanobar, kemudian seluruhnya dilapisi emas dengan indah sekali. Dua buah patung kerub yang dibuat dari kayu minyak, masing-masing tingginya sepuluh cubit [4,5 meter] dan ujung sayap satu sampai ujung sayap yang lain berjarak sepuluh cubit, dan ini ditempatkan di ruang yang paling dalam. Kerub-kerub lain diukir pada dinding-dinding bait disertai ukiran pohon-pohon palem dan bunga-bunga. Akhirnya, setelah bekerja lebih dari tujuh tahun, bait yang sangat indah itu selesai. Salomo melanjutkan program pembangunannya: istana untuk dirinya sendiri, Rumah Hutan Libanon, Balai Saka, Balai Singgasana, dan sebuah istana untuk putri Firaun. Ia juga membuat dua buah tiang tembaga yang besar untuk serambi rumah Yehuwa, ”laut” tuangan untuk halaman Bait, dan kereta-kereta penopang dari tembaga, serta bejana-bejana tembaga dan peralatan-peralatan dari emas.c
9. Manifestasi apa dari Yehuwa dan doa apa dari Salomo mewarnai pemindahan tabut perjanjian ke dalam bait?
9 Kini tibalah waktunya bagi para imam untuk membawa tabut perjanjian Yehuwa dan menempatkannya di ruang yang paling dalam, ruang Maha Kudus, di bawah sayap-sayap dari kedua kerub. Seraya imam-imam keluar, ”kemuliaan [Yehuwa] memenuhi rumah [Yehuwa],” sehingga imam-imam tidak tahan berdiri dan menyelenggarakan kebaktian. (8:11) Salomo memberkati umat Israel, dan ia memuji Yehuwa. Sambil berlutut dan menadahkan tangan ke langit, ia dengan sungguh-sungguh mengakui bahwa langit di atas segala langit pun tidak dapat memuat Yehuwa, apa lagi rumah di bumi ini yang telah ia bangun. Ia berdoa agar Yehuwa mendengarkan semua orang yang takut kepada-Nya seraya mereka berdoa menghadap rumah ini, ya, bahkan orang asing yang datang dari negeri jauh, ”supaya segala bangsa di bumi mengenal namaMu, sehingga mereka takut akan Engkau sama seperti umatMu Israel.”—8:43.
10. Dengan janji dan peringatan nubuat apa Yehuwa menjawab doa Salomo?
10 Dalam perayaan yang berlangsung selama 14 hari sesudah itu, Salomo mengorbankan 22.000 ekor lembu dan 120.000 ekor domba. Yehuwa memberi tahu Salomo bahwa Ia telah mendengar doanya dan Ia telah menyucikan bait dengan menaruh ’nama-Nya di situ sampai selama-lamanya.’ Jadi, jika Salomo berjalan dalam kebenaran di hadapan Yehuwa, takhta kerajaannya akan terus berdiri. Tetapi, jika Salomo dan putra-putranya setelah dia meninggalkan ibadat Yehuwa dan melayani ilah-ilah lain, maka, kata Yehuwa, ”Aku akan melenyapkan orang Israel dari atas tanah yang telah Kuberikan kepada mereka, dan rumah yang telah Kukuduskan bagi namaKu itu, akan Kubuang dari hadapanKu, maka Israel akan menjadi kiasan dan sindiran di antara segala bangsa. Dan rumah ini akan menjadi reruntuhan.”—9:3, 7, 8.
11. Hingga berapa luaskah kekayaan dan hikmat Salomo?
11 Dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Salomo untuk menyelesaikan pembangunan kedua rumah, rumah Yehuwa dan rumah bagi raja. Ia kemudian mulai membangun banyak kota di seluruh wilayah kekuasaannya, dan juga kapal-kapal untuk digunakan dalam perdagangan dengan negeri-negeri yang jauh. Demikianlah ratu dari Syeba mendengar mengenai hikmat yang tinggi yang diberikan Yehuwa kepada Salomo, dan ia datang untuk menguji dia dengan pertanyaan-pertanyaan yang sulit. Sesudah mendengar jawaban Salomo dan menyaksikan kemakmuran serta kebahagiaan rakyatnya, ratu ini berseru: ”Setengahnyapun belum diberitahukan kepadaku.” (10:7) Seraya Yehuwa terus memperlihatkan kasih kepada Israel, Salomo ”melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat.”—10:23.
12. (a) Dalam hal apa Salomo gagal, dan benih-benih pemberontakan apa mulai muncul? (b) Apa yang dinubuatkan oleh Ahia?
12 Ketidaksetiaan dan kematian Salomo (11:1-43). Bertentangan dengan perintah Yehuwa, Salomo mengambil banyak istri dari bangsa-bangsa lain—700 istri dan 300 gundik. (Ul. 17:17) Hatinya dibujuk untuk berbakti kepada ilah-ilah lain. Yehuwa memberi tahu bahwa kerajaannya akan direnggut darinya, bukan pada zamannya sendiri, tetapi pada zaman putranya. Namun demikian, sebagian dari kerajaan itu, satu suku bersama dengan suku Yehuda, akan diperintah oleh putra-putra Salomo. Allah mulai membangkitkan penentang-penentang melawan Salomo di antara bangsa-bangsa yang berdekatan, dan Yerobeam dari suku Efraim juga mengangkat diri melawan raja. Nabi Ahia memberi tahu Yerobeam bahwa ia akan menjadi raja atas sepuluh suku Israel, dan Yerobeam lari menyelamatkan diri ke Mesir. Salomo meninggal setelah memerintah selama 40 tahun, dan putranya Rehabeam menjadi raja pada tahun 997 S.M.
13. Bagaimana perpecahan terjadi dalam kerajaan ketika Rehabeam memulai pemerintahannya, dan bagaimana Yerobeam mencoba mengamankan kedudukannya sebagai raja?
13 Kerajaan terbagi (12:1–14:20). Yerobeam kembali dari Mesir dan bersama rakyat menghadap Rehabeam untuk meminta agar ia meringankan beban yang telah diletakkan Salomo ke atas mereka. Karena menuruti orang-orang muda dan bukan nasihat yang bijaksana dari para tua-tua Israel, Rehabeam menambah beban mereka. Israel bangkit memberontak dan menjadikan Yerobeam sebagai raja atas sepuluh suku di sebelah utara. Rehabeam, hanya dengan suku Yehuda dan suku Benyamin, mengerahkan bala tentara untuk memerangi para pemberontak, tetapi atas perintah Yehuwa ia mengurungkan niatnya. Yerobeam membangun Sikhem sebagai ibu kota, namun ia tetap merasa kurang aman. Ia takut rakyatnya akan kembali ke Yerusalem untuk menyembah Yehuwa dan dengan demikian kembali mengikuti Rehabeam. Untuk mencegah hal itu, ia membuat dua ekor lembu emas, satu di Dan dan satu di Betel, dan untuk memimpin ibadat, ia memilih imam-imam, bukan dari suku Lewi, tetapi dari antara orang-orang biasa.d
14. Peringatan nubuat apa diberikan kepada keluarga Yerobeam, dan kemalangan apa mulai terjadi?
14 Ketika Yerobeam sedang mempersembahkan korban pada mezbah di Betel, Yehuwa mengutus seorang nabi untuk mengingatkan dia bahwa Ia akan membangkitkan seorang raja bernama Yosia dari garis keturunan Daud, yang akan mengambil tindakan keras terhadap mezbah ibadat palsu ini. Sebagai tanda, saat itu juga mezbah tersebut terbelah dua. Nabi itu sendiri belakangan dibunuh oleh seekor singa karena tidak mematuhi petunjuk Yehuwa agar jangan makan atau minum selagi menjalankan tugas. Kemalangan kini mulai menimpa keluarga Yerobeam. Anaknya mati sebagai hukuman Yehuwa, dan nabi Allah, Ahia, menubuatkan bahwa keluarga Yerobeam akan dikerat sama sekali karena dosanya yang besar dalam membuat ilah-ilah palsu di Israel. Sesudah memerintah 22 tahun, Yerobeam meninggal dan Nadab putranya menjadi raja sebagai gantinya.
15. Peristiwa-peristiwa apa terjadi dalam pemerintahan-pemerintahan dari tiga raja berikut di Yehuda?
15 Di Yehuda: Rehabeam, Abiam, dan Asa (14:21–15:24). Sementara itu, di bawah Rehabeam, Yehuda juga melakukan apa yang jahat di mata Yehuwa, mempraktikkan ibadat berhala. Raja Mesir menyerang dan merampas banyak harta benda bait. Sesudah memerintah selama 17 tahun, Rehabeam meninggal dan Abiam putranya menjadi raja. Ia juga terus berdosa terhadap Yehuwa, dan ia meninggal sesudah memerintah selama tiga tahun. Kemudian Asa putranya memerintah dan, tidak seperti bapanya, ia berbakti kepada Yehuwa dengan segenap hati dan menyingkirkan segala berhala tahi dari dalam negeri. Peperangan terus-menerus berlangsung antara Israel dan Yehuda. Asa mendapat bantuan dari Siria, dan Israel dipaksa mundur. Asa memerintah selama 41 tahun dan digantikan oleh Yosafat putranya.
16. Pergolakan apa kemudian terjadi di Israel, dan mengapa?
16 Di Israel: Nadab, Baesa, Ela, Zimri, Tibni, Omri, dan Ahab (15:25–16:34). Betapa jahatnya mereka! Baesa membunuh Nadab sesudah ia memerintah hanya selama dua tahun, dan selanjutnya menumpas habis seluruh keluarga Yerobeam. Ia terus melakukan ibadat palsu dan berperang melawan Yehuda. Yehuwa menubuatkan bahwa Ia akan menumpas habis keluarga Baesa, seperti yang Ia lakukan dengan keluarga Yerobeam. Sesudah 24 tahun memerintah, Baesa diganti oleh Ela putranya, yang dua tahun kemudian dibunuh oleh Zimri hambanya. Segera setelah ia merebut takhta, Zimri menumpas habis seluruh keluarga Baesa. Pada waktu rakyat mendengar itu, mereka menobatkan Omri, panglima tentara mereka, sebagai raja dan berperang melawan Tirza, ibu kota Zimri. Ketika melihat bahwa tidak ada harapan lagi Zimri membakar istana raja dengan dirinya sendiri di dalamnya, sehingga ia mati. Kemudian Tibni memerintah sebagai raja saingan, tetapi setelah suatu waktu pengikut-pengikut Omri menaklukkan dia dan membunuhnya.
17. (a) Pemerintahan Omri istimewa dalam hal apa? (b) Mengapa ibadat sejati mengalami masa paling buruk selama pemerintahan Ahab?
17 Omri membeli Gunung Samaria dan membangun kota Samaria di sana. Ia mengikuti haluan Yerobeam, menyakiti hati Yehuwa dengan ibadat berhala. Malahan, ia lebih jahat daripada semua raja yang mendahuluinya. Sesudah memerintah selama 12 tahun, ia meninggal dan Ahab putranya menjadi raja. Ahab mengawini Izebel, putri raja Sidon, dan kemudian mendirikan mezbah untuk Baal di Samaria. Ia jauh lebih jahat dari semua raja yang mendahuluinya. Pada waktu inilah Hiel seorang dari Betel membangun kembali kota Yerikho dan harus membayar ini dengan kehidupan dari putranya yang sulung dan yang bungsu. Ibadat yang benar berada pada keadaan yang sangat merosot.
18. Dengan pernyataan apa Elia memulai pekerjaan nubuatnya di Israel, dan bagaimana ia menunjukkan dengan tepat alasan sesungguhnya dari kesulitan-kesulitan yang dialami Israel?
18 Kegiatan bernubuat dari Elia di Israel (17:1–22:40). Tiba-tiba muncullah seorang utusan dari Yehuwa. Ia adalah Elia, orang Tisbi.e Betapa mengejutkan beritanya yang pertama untuk Raja Ahab: ”Demi [Yehuwa] yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan.” (17:1) Secara tiba-tiba pula, atas petunjuk Yehuwa, Elia mengundurkan diri ke suatu lembah di sebelah timur Sungai Yordan. Terjadi kekeringan di Israel, tetapi burung-burung gagak membawa makanan untuk Elia. Pada waktu sungai di lembah itu menjadi kering, Yehuwa mengutus nabi-Nya untuk tinggal di Sarfat, Sidon. Karena kemurahan tangan seorang janda terhadap Elia, Yehuwa secara mukjizat menjaga agar persediaan tepung dan minyaknya yang sedikit itu tidak habis sehingga ia dan anak laki-lakinya tidak mati kelaparan. Belakangan anak itu jatuh sakit dan mati, tetapi atas permintaan Elia, Yehuwa menghidupkannya kembali. Kemudian pada tahun ketiga musim kemarau tersebut, Yehuwa mengutus Elia kembali kepada Ahab. Ahab menuduh Elia mendatangkan kutukan atas Israel, tetapi dengan terus terang Elia berkata kepada Ahab: ”Bukan aku . . . melainkan engkau ini dan kaum keluargamu” karena telah mengikuti para Baal.—18:18.
19. Bagaimana sengketa ketuhanan diselesaikan, dan bagaimana keunggulan Yehuwa dibuktikan?
19 Elia meminta agar Ahab mengumpulkan semua nabi Baal di atas Gunung Karmel. Mereka tidak akan lebih lama lagi berlaku timpang atas dua pendapat. Sengketa harus diselesaikan: Yehuwa melawan Baal! Di hadapan seluruh rakyat, ke-450 imam Baal mempersiapkan seekor lembu jantan, menaruhnya di atas kayu di atas mezbah, dan berdoa meminta agar api turun dari langit membakar korban persembahan. Dari pagi sampai petang, mereka berseru dengan sia-sia kepada Baal, dan Elia terus mengejek mereka. Mereka berteriak-teriak dan menoreh tubuh mereka, tetapi tidak ada jawaban! Selanjutnya, nabi Elia yang sendirian itu membangun sebuah mezbah atas nama Yehuwa dan menyiapkan kayu-kayu dan lembu jantan untuk korban. Ia menyuruh orang menuangkan air tiga kali ke atas korban dan kayu, dan kemudian ia berdoa kepada Yehuwa: ”Jawablah aku, ya [Yehuwa], jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah [yang benar, NW] ya [Yehuwa].” Lalu turunlah api dari surga, membakar habis korban, kayu api, batu-batu dari mezbah, tanah, dan air. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, segera sujudlah mereka serta berkata: ”[Yehuwa], Dialah Allah [yang benar, NW]! [Yehuwa], Dialah Allah [yang benar, NW]!” (18:37, 39) Kebinasaan bagi nabi-nabi Baal! Elia sendiri menangani pembantaian mereka, sehingga tidak ada seorang pun yang luput. Kemudian Yehuwa memberikan hujan, mengakhiri kekeringan di Israel.
20. (a) Bagaimana Yehuwa menyatakan diri kepada Elia di Horeb, dan petunjuk serta hiburan apa yang Ia berikan? (b) Dosa dan kejahatan apa yang dilakukan oleh Ahab?
20 Ketika berita mengenai penghinaan kepada Baal sampai ke telinga Izebel, ia berusaha membunuh Elia. Karena takut, Elia melarikan diri bersama pembantunya ke padang gurun, dan Yehuwa membimbingnya ke Horeb. Di situ Yehuwa menyatakan diri kepada Elia—tidak, tidak secara dahsyat dalam angin atau gempa bumi atau api, tetapi dengan ”suara yang tenang dan rendah.” (19:11, 12, NW) Yehuwa menyuruh Elia mengurapi Hazael sebagai raja Siria, Yehu sebagai raja atas Israel, dan Elisa sebagai nabi yang akan menggantikannya. Ia menghibur Elia dengan berita bahwa ada 7.000 orang di negeri Israel yang tidak mengikuti Baal. Elia langsung berangkat untuk mengurapi Elisa dengan melemparkan jubah jabatannya ke atasnya. Ahab kini memenangkan dua peperangan atas orang Siria tetapi ia ditegur Yehuwa karena mengikat janji dengan raja mereka dan bukan membunuhnya. Kemudian terjadilah kasus dengan Nabot, yang mempunyai kebun anggur yang diingini Ahab. Izebel mengatur agar Nabot dituduh oleh saksi-saksi palsu dan dihukum mati sehingga akhirnya Ahab dapat menyita kebun anggur itu. Suatu kejahatan yang tidak bisa diampuni!
21. (a) Kutukan apa yang diucapkan Elia atas Ahab dan keluarganya, dan atas Izebel? (b) Nubuat apa tergenap ketika Ahab mati?
21 Elia muncul kembali. Ia memberi tahu Ahab bahwa di tempat Nabot mati, anjing-anjing juga akan menjilat darahnya, dan bahwa keluarganya akan ditumpas habis sama seperti keluarga Yerobeam dan Baesa. Anjing-anjing akan memakan Izebel di bidang tanah Yizreel. ”Sesungguhnya tidak pernah ada orang seperti Ahab yang memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata [Yehuwa], karena ia telah dibujuk oleh Izebel, isterinya.” (21:25) Tetapi karena Ahab merendahkan dirinya setelah mendengar kata-kata Elia, Yehuwa mengatakan bahwa malapetaka itu tidak akan datang semasa hidupnya tetapi pada zaman putranya. Ahab kemudian bersekutu dengan Yosafat, raja Yehuda, dalam pertempuran melawan Siria, dan bertentangan dengan nasihat nabi Yehuwa Mikha, mereka pergi ke medan perang. Ahab mati karena luka-luka perang. Pada waktu keretanya dicuci di kolam Samaria, anjing-anjing menjilat darahnya, tepat sebagaimana telah dinubuatkan oleh Elia. Ahazia putranya menjadi raja Israel menggantikan dia.
22. Bagaimana ciri-ciri pemerintahan Yosafat di Yehuda dan Ahazia di Israel?
22 Yosafat memerintah di Yehuda (22:41-53). Yosafat, yang menyertai Ahab dalam peperangan melawan Siria, setia kepada Yehuwa seperti Asa bapanya, tetapi ia tidak secara tuntas menyingkirkan semua panggung-panggung ibadat palsu. Sesudah memerintah selama 25 tahun, ia meninggal, dan Yoram putranya menjadi raja. Di sebelah utara, di Israel, Ahazia mengikuti jejak ayahnya, menyakiti hati Yehuwa dengan ibadat Baalnya.
MENGAPA BERMANFAAT
23. Keyakinan dan anjuran apa diberikan oleh buku Satu Raja-Raja sehubungan dengan doa?
23 Banyak manfaat dapat diperoleh dari petunjuk ilahi dalam buku Satu Raja-Raja. Pertama-tama, perhatikanlah mengenai doa, yang begitu sering ditonjolkan di dalam buku ini. Ketika Salomo menghadapi tanggung jawab yang besar sekali untuk menjadi raja di Israel, ia berdoa dengan rendah hati kepada Yehuwa, seperti seorang anak kecil. Ia hanya memohon agar diberi pengertian dan hati yang patuh, tetapi selain hikmat secara limpah, Yehuwa juga memberinya kekayaan dan kemuliaan. (3:7-9, 12-14) Semoga kita dewasa ini tetap yakin bahwa doa-doa kita yang penuh kerendahan hati memohon hikmat dan bimbingan dalam dinas Yehuwa pasti terjawab! (Yak. 1:5) Kiranya kita senantiasa berdoa dengan sungguh-sungguh dari hati, menghargai sedalam-dalamnya segala kebaikan Yehuwa, seperti Salomo pada waktu pentahbisan bait! (1 Raj. 8:22-53) Kiranya doa-doa kita senantiasa memperlihatkan kepercayaan dan keyakinan yang mutlak akan Yehuwa, seperti doa-doa Elia ketika mengalami pencobaan dan ketika ia berhadapan muka dengan suatu bangsa yang menyembah hantu! Secara menakjubkan Yehuwa menyediakan kebutuhan orang-orang yang mencari Dia dalam doa.—1 Raj. 17:20-22; 18:36-40; 1 Yoh. 5:14.
24. Contoh-contoh peringatan apa dikemukakan dalam buku Satu Raja-Raja, dan mengapa para pengawas teristimewa harus memperhatikannya?
24 Selanjutnya, kita hendaknya mendapat peringatan dari contoh orang-orang yang tidak merendahkan dirinya di hadapan Yehuwa. Betapa ’Allah menentang orang yang congkak’! (1 Ptr. 5:5) Misalnya Adonia, yang berpikir ia dapat melangkahi pelantikan teokratis Yehuwa (1 Raj. 1:5; 2:24, 25); Simei, yang menyangka bahwa ia dapat melangkahi batas dan kemudian kembali lagi (2:37, 41-46); Salomo pada tahun-tahun terakhir, yang karena tidak taat mengakibatkan Yehuwa membangkitkan ”lawan-lawan” untuk menentangnya (11:9-14, 23-26); dan raja-raja dari Israel, yang agama palsunya ternyata membawa malapetaka (13:33, 34; 14:7-11; 16:1-4). Kemudian, Izebel yang jahat dan tamak, kuasa di belakang takhta Ahab. Contohnya yang terkenal buruk itu digunakan seribu tahun kemudian untuk peringatan kepada sidang Tiatira: ”Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hambaKu supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.” (Why. 2:20) Para pengawas harus menjaga agar sidang selalu bersih dan bebas dari semua pengaruh semacam Izebel!—Bandingkan Kisah 20:28-30.
25. Nubuat-nubuat mana dari buku Satu Raja-Raja telah mengalami penggenapan yang istimewa, dan dengan mengingat hal ini bagaimana kita akan dibantu dewasa ini?
25 Kuasa Yehuwa untuk bernubuat jelas diperlihatkan dengan tergenapnya banyak nubuat yang diberikan dalam buku Satu Raja-Raja. Misalnya, ramalan istimewa yang dibuat lebih dari 300 tahun sebelumnya, bahwa Yosia yang akan memecahkan mezbah Yerobeam di Betel. Dan Yosia memang melakukan hal ini! (1 Raj. 13:1-3; 2 Raj. 23:15) Akan tetapi, yang paling menonjol adalah nubuat-nubuat berkenaan rumah Yehuwa, yang didirikan oleh Salomo. Yehuwa berkata kepada Salomo bahwa penyelewengan kepada ilah-ilah palsu akan menyebabkan Yehuwa melenyapkan orang Israel dari atas tanah dan membuang rumah yang telah Ia kuduskan bagi nama-Nya. (1 Raj. 9:7, 8) Di 2 Tawarikh 36:17-21 kita membaca betapa dengan tepat nubuat ini tergenap. Lebih jauh, Yesus memperlihatkan bahwa bait yang belakangan didirikan oleh Herodes Agung di tempat yang sama, akan menderita nasib yang sama dan karena alasan yang sama. (Luk. 21:6) Hal ini juga ternyata benar! Kita hendaknya mengingat malapetaka-malapetaka ini dan alasannya, dan ini hendaknya mengingatkan kita untuk selalu berpaut pada jalan-jalan Allah yang benar.
26. Penglihatan di muka yang menggugah apa diberikan di dalam buku Satu Raja-Raja mengenai bait dan Kerajaan Yehuwa?
26 Ratu Syeba datang dari negerinya yang jauh untuk mengagumi hikmat Salomo, kemakmuran rakyatnya, dan kejayaan kerajaannya, termasuk rumah Yehuwa yang megah. Tetapi, bahkan Salomo mengaku kepada Yehuwa: ”Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini.” (1 Raj. 8:27; 10:4-9) Namun berabad-abad kemudian Yesus Kristus telah datang untuk melaksanakan pembangunan rohani yang terutama berhubungan dengan pemulihan ibadat yang benar di bait rohani Yehuwa yang megah. (Ibr. 8:1-5; 9:2-10, 23) Atas Dia, pribadi yang lebih besar dari Salomo, janji Yehuwa akan digenapi: ”Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu atas Israel untuk selama-lamanya.” (1 Raj. 9:5; Mat. 1:1, 6, 7, 16; 12:42; Luk. 1:32) Buku Satu Raja-Raja memberikan penglihatan di muka yang menggugah mengenai kemuliaan bait rohani Yehuwa dan mengenai kemakmuran, sukacita, dan kebahagiaan yang penuh semarak dari semua orang yang bakal hidup di bawah pemerintahan yang bijaksana dari Kerajaan Yehuwa melalui Yesus Kristus. Penghargaan kita akan pentingnya ibadat yang benar dan persediaan Yehuwa yang menakjubkan yakni Kerajaan-Nya melalui Benih yang dijanjikan, terus bertambah!
[Catatan Kaki]
a The International Standard Bible Encyclopedia, Jil. 4, 1988, diedit oleh G. W. Bromiley, halaman 648.