Yehuwa Layak Dipuji Selamanya
”Setiap [”Sepanjang”, ”NW”] hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan namaMu untuk seterusnya dan selamanya.”—MAZMUR 145:2.
1. Mengapa Daud mempunyai banyak alasan untuk memuji Yehuwa?
DAUD, hamba yang loyal dari Yehuwa, mempunyai banyak alasan untuk memuji Allah. Raja yang termasyhur dari Israel purba ini mengetahui tentang kebesaran dan kebajikan Yehuwa serta menyadari bahwa kedudukan-Nya sebagai raja bersifat kekal. Yang Mahatinggi layak dipuji karena Ia memuaskan keinginan semua makhluk hidup dan menunjukkan belas kasihan kepada hamba-hamba-Nya yang setia.
2. (a) Bagaimana Mazmur 145 disusun? (b) Pertanyaan-pertanyaan apa akan kita bahas?
2 Daud memberikan pujian demikian kepada Allah dalam buku Mazmur pasal 145. Tiap ayat dari mazmur akrostik ini dimulai dengan huruf abjad Ibrani secara berurut, walaupun satu huruf (nun) tidak dimasukkan. Susunan secara akrostik ini mungkin dimaksudkan sebagai bantuan untuk mengingat. Mazmur 145 memuliakan Yehuwa, dengan kata-kata, ”Setiap [”Sepanjang”, NW] hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan namaMu untuk seterusnya dan selamanya.” (Mazmur 145:2) Tetapi bagaimana mazmur ini dapat mempengaruhi kita? Bagaimana ini dapat membantu hubungan kita dengan Allah? Untuk mengetahuinya, marilah kita pertama-tama membahas ayat 1 sampai 10.
Kebesaran Yehuwa Tidak Terselami
3. Seperti Daud, kita berutang apa kepada ’Allah kita sang Raja’, dan mengapa?
3 Daud seorang raja, tetapi ia mengakui kedaulatan Yehuwa atas dia, dengan berkata, ”Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji namaMu untuk seterusnya dan selamanya.” (Mazmur 145:1) Dengan hormat yang dalam yang serupa dengan itu, Saksi-Saksi Yehuwa menjunjung tinggi nama Allah dan memuji Dia di seluruh dunia. Kehidupan kita diperkaya seraya kita ambil bagian dalam kegiatan semacam itu. Seperti Daud, kita wajib memberikan ketaatan dan ketundukan kepada Yehuwa sebagai ’Allah kita sang Raja’. Dan mengapa? Karena Ia adalah ”Raja kekekalan”. (Wahyu 15:3, NW) Lagi pula, Daud Yang Lebih Besar, Yesus Kristus, yang sedang memerintah dari Gunung Sion surgawi sejak 1914, memberi kita contoh yang sangat bagus dalam ketundukan kepada Yehuwa, Raja Yang Kekal.
4. Bagaimana kita dapat ’memuji nama Allah’?
4 Daud mengatakan bahwa ia akan ’memuji nama Allah’. Bagaimana ini mungkin bagi manusia biasa? Nah, antara lain, memuji seseorang berarti mengatakan hal-hal yang baik tentang dirinya. Memuji nama Allah menyatakan bahwa kita mempunyai kasih yang dalam terhadap Dia dan nama suci-Nya, Yehuwa. Kita tidak pernah mengeluh tentang Allah, tidak pernah mencari-cari kesalahan, tidak pernah meragukan kebaikan-Nya. Hanya jika kita memiliki sikap demikian, telah membuat pembaktian kepada Yehuwa, dan memelihara integritas sebagai Saksi-Saksi-Nya yang dibaptis, kita dapat mengatakan bersama-sama dengan Daud bahwa kita ’memuji nama Allah untuk selamanya’. Jika kita memelihara diri kita tetap dalam kasih Allah, kita akan menerima karunia hidup kekal dan dengan demikian dapat memuji Yehuwa untuk selama-lamanya.—Yudas 20, 21.
5. Keinginan untuk memuji Yehuwa ”sepanjang hari” seharusnya menghasilkan apa atas diri kita?
5 Jika kita benar-benar mengasihi Pemberi-Hidup kita, kita akan berkata bersama-sama dengan Daud, ”Setiap [”Sepanjang”, ”NW”] hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan namaMu untuk seterusnya dan selamanya.” (Mazmur 145:2) Betapa kosong rasanya suatu hari jika kita tidak memuji Allah! Semoga kita tidak pernah begitu sibuk atau begitu mengkhawatirkan perkara-perkara materi sehingga kita tidak memuji Bapa surgawi kita atau tidak berdoa kepada-Nya setiap hari. Yesus secara tidak langsung menyatakan bahwa kita perlu berdoa setiap hari ketika ia berkata dalam contoh doa, ”Berilah kami makanan kami untuk hari ini sesuai dengan kebutuhan hari ini.” (Lukas 11:3, NW) Banyak saudara dalam dinas sepenuh waktu memuji Allah setiap hari pada waktu mereka melakukan pelayanan Kristen. Namun apapun keadaan kita, hati kita hendaknya menggerakkan kita untuk memuji Allah dengan satu atau lain cara setiap hari. Dan coba pikir! Sebagai Saksi-Saksi yang berbakti dari Yehuwa dengan harapan hidup kekal, kita memiliki prospek yang menakjubkan untuk memuji nama-Nya selama-lamanya.—Yohanes 17:3.
6. Mengapa Yehuwa ”sangat terpuji”?
6 Kita jelas mempunyai alasan untuk memuji Allah sepanjang hari, karena Daud menambahkan, ”[Yehuwa] agung dan sangat terpuji, kebesarannya tidak terselami.” (Mazmur 145:3, BIS) Yehuwa demikian agung sehingga Ia tiada bandingannya, dan kedaulatan-Nya mutlak. Raja Nebukadnezar dari Babel harus mengakui, ”Tidak ada seorangpun yang dapat menolak tangan [Allah] dengan berkata kepadaNya: ’Apa yang Kaubuat?’” (Daniel 4:34, 35) Yehuwa ”lebih dahsyat dari pada segala allah”. (Mazmur 96:4) Tidak mengherankan bahwa Ia ”sangat terpuji”. Ya, tidak ada kata-kata pujian yang terlalu mulia untuk memuji Yehuwa! Ia layak mendapat pujian yang tidak terbatas dan kekal.
7. Apa yang membuktikan bahwa ’kebesaran Allah tidak terselami’?
7 ’Kebesaran Yehuwa tidak terselami.’ Tidak soal betapa besar Ia dalam tubuh, kebesaran-Nya terletak dalam Allah macam apa Ia. Ya, perkara-perkara yang telah Ia ciptakan terlalu menakjubkan untuk kita pahami, dan kita sendiri ”diciptakan dengan menakjubkan”. (Mazmur 139:14, NW; Ayub 9:10; 37:5) Selain itu, betapa mulia Allah Yehuwa membawakan diri-Nya! Ia dengan setia berpaut kepada janji-janji-Nya dan dengan pengasih menyingkapkan maksud-tujuan-Nya. Namun, kita tidak pernah akan mengetahui semua hal tentang Allah. Untuk selama-lamanya, kita akan dapat bertumbuh dalam pengetahuan tentang Dia, ciptaan-Nya, dan maksud-tujuan-Nya.—Roma 11:33-36.
Pujilah Perbuatan-Perbuatan Yehuwa
8. (a) Bagaimana ”generasi demi generasi” memuji perbuatan Yehuwa? (b) Jika kita mengajar anak-anak kita tentang perbuatan dan tindakan Yehuwa, kemungkinan besar bagaimana mereka akan memandang ibadat kepada-Nya? (c) Sebagai ”generasi” yang bersukacita, apa yang telah dilakukan kaum sisa terurap?
8 Begitu banyak yang dapat dikatakan sebagai pujian atas Allah kita yang agung dan tidak terselami sehingga Daud tergerak untuk mengatakan, ”Generasi demi generasi akan memuji perbuatan-Mu dan mewartakan tindakan-Mu yang penuh kuasa.” (Mazmur 145:4, NW) Generasi umat manusia secara turun-temurun telah memuji perbuatan-perbuatan Yehuwa dan berulang kali menceritakan tentang tindakan-tindakan-Nya yang penuh kuasa. Betapa besar hak istimewa untuk menceritakan hal-hal ini kepada mereka yang mendapat pengajaran Alkitab di rumah dari kita! Misalnya, kita dapat menceritakan kepada mereka bahwa Allah menciptakan segala sesuatu. (Kejadian 1:1–2:25; Wahyu 4:11) Kita dapat berbicara tentang tindakan-Nya yang penuh kuasa pada waktu Ia membebaskan umat Israel dari perbudakan Mesir, membantu mereka mengalahkan secara total orang-orang Kanaan musuh mereka, menyelamatkan mereka dari pembunuhan masal di Persia zaman dulu, dan masih banyak lagi. (Keluaran 13:8-10; Hakim 4:15; Ester 9:15-17) Dan tidakkah kita tergerak untuk menceritakan kepada anak-anak kita tentang banyak perbuatan dan tindakan Yehuwa? Jika kita memberikan pengajaran semacam itu kepada anak-anak kita dan mereka melihat kita melayani Allah dengan penuh sukacita, kemungkinan besar mereka akan memandang ibadat kepada-Nya sebagai kesukaan dan akan tumbuh dalam ’sukacita karena Yehuwa sebagai perlindungan mereka’. (Nehemia 8:11; Mazmur 78:1-4) Kaum sisa terurap merupakan satu ’keturunan’ atau generasi yang penuh sukacita dari Saksi-Saksi Yehuwa yang memuji perbuatan-perbuatan Allah di hadapan ”kumpulan besar”, yaitu sebagian dari generasi yang akan menghuni Firdaus di bumi.—Wahyu 7:9.
9. Pada waktu kita merenungkan perbuatan dan tindakan Allah yang penuh kuasa, mengenai apa kita dapat yakin?
9 Bila kita merenungkan banyak perbuatan dan tindakan Allah yang penuh kuasa, kita akan menjadi lebih yakin lagi bahwa ’[Yehuwa] tidak akan meninggalkan umat-Nya oleh karena nama-Nya yang besar’. (1 Samuel 12:22, Klinkert; Mazmur 94:14) Bila kita menghadapi pencobaan, kesukaran, dan penganiayaan, kita dapat tenang dan yakin bahwa ”damai sejahtera Allah” akan menjaga hati dan kekuatan mental kita. (Filipi 4:6, 7) Maka betapa tepat bagi kita untuk menceritakan kepada orang lain tentang Bapa kita yang penuh kasih dan suka melindungi!
10. ’Perbuatan-perbuatan Yehuwa yang ajaib’ termasuk apa, dan bagaimana kita mendapat manfaat dengan merenungkan itu?
10 Kita perlu mengambil waktu untuk merenungkan keagungan dan perbuatan-perbuatan Yehuwa, karena Daud menambahkan, ”Semarak kemuliaanMu yang agung dan perbuatan-perbuatanMu yang ajaib akan kunyanyikan [”kurenungkan”, ”BIS”].” (Mazmur 145:5) Keagungan Allah membangkitkan rasa takut dan tidak ada bandingannya. (Ayub 37:22; Mazmur 148:13) Maka, Daud merenungkan semarak kemuliaan dari keagungan Yehuwa. Pemazmur juga merenungkan hal-hal yang berkaitan dengan ’perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib’. Ini termasuk dijalankannya keadilan ilahi dalam membinasakan pedosa-pedosa dan menyelamatkan orang-orang yang saleh, seperti pada waktu Air Bah. (Kejadian 7:20-24; 2 Petrus 2:9) Merenungkan hal-hal demikian akan menguatkan hubungan kita dengan Yehuwa dan memungkinkan kita menceritakan kepada orang lain mengenai keagungan dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib. Selama 40 hari di padang gurun, Yesus dikuatkan untuk menghadapi godaan dengan merenungkan hal-hal yang telah dibawa kepada perhatiannya pada waktu langit terbuka. (Matius 3:13–4:11) Setelah itu ia memberitakan kepada orang-orang lain tentang keagungan Yehuwa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib.
11. (a) Mengapa perasaan takut meliputi penduduk Yerikho? (b) Dengan semangat apa Saksi-Saksi Yehuwa berbicara tentang ’perbuatan-perbuatan Allah yang dahsyat’ dan ’kebesaran-Nya’?
11 Bila kita berbicara tentang keagungan dan perbuatan-perbuatan Allah, kita mendorong orang-orang lain untuk membicarakan hal itu. Daud berkata, ”Kekuatan perbuatan-perbuatanMu yang dahsyat akan diumumkan mereka, dan kebesaranMu hendak kuceritakan.” (Mazmur 145:6) Rahab berbicara tentang perasaan takut yang meliputi penduduk Yerikho ketika mereka mendengar bagaimana Yehuwa telah menyelamatkan umat Israel di Laut Merah dan memberi mereka kemenangan atas dua raja orang Amori. Pasti ’perbuatan-perbuatan yang dahsyat’ semacam itu banyak dibicarakan orang di Yerikho. (Yosua 2:9-11) Dan pasti ’sengsara besar’ yang sudah dekat akan dahsyat atau membangkitkan rasa takut. (Matius 24:21, Bode) Tetapi hal-hal yang begitu menakutkan bagi orang-orang yang jauh dari Allah membangkitkan perasaan ”takut akan [Yehuwa]” dalam hati yang adil-benar, perasaan takut yang sehat kepada-Nya. (Amsal 1:7) Dengan semangat yang penuh respek demikian, Saksi-Saksi Yehuwa berbicara tentang pertunjukan kuasa Allah. Ya, Pembuat Mukjizat yang agung adalah pokok utama dari percakapan antara kaum terurap dan rekan-rekan mereka di bumi! Dan bahkan penganiayaan tidak mencegah mereka untuk menceritakan kepada orang lain tentang hal-hal ini dan tentang ’kebesaran’ Yehuwa.—Kisah 4:18-31; 5:29.
Pujilah Yehuwa atas Kebajikan-Nya
12. Bagaimana kebajikan Yehuwa membuat kita ”meluap-luap”?
12 Allah layak mendapat pujian bukan hanya karena kebesaran-Nya tetapi juga karena kebajikan dan keadilan-Nya. Maka Daud berkata, ”Peringatan kepada besarnya kebajikanMu akan dimasyhurkan mereka [dengan meluap-luap, ”NW”], dan tentang keadilanMu mereka akan bersorak-sorai.” (Mazmur 145:7) Begitu besar kebajikan Yehuwa sehingga kita ”meluap-luap” dengan pernyataan penuh sukacita mengenai hal itu. Dalam bahasa Ibrani, gagasannya ialah tentang air yang memancar dengan keras dari sebuah mata air. Maka semoga kita dengan semangat menyatakan puji-pujian dan rasa syukur kepada Allah, sama seperti pancaran air yang deras. (Amsal 18:4) Israel melupakan kebajikan Yehuwa sehingga mereka mengalami kerugian rohani yang besar. (Mazmur 106:13-43) Tetapi biarlah hati kita dipenuhi dengan luapan perasaan terima kasih bahwa orang-orang akhirnya bertobat setelah mereka mengetahui betapa baik Yehuwa kepada Saksi-Saksi-Nya yang berbakti.—Roma 2:4.
13. Pernyataan dari keadilan dan kebenaran ilahi seharusnya menghasilkan apa dalam diri kita?
13 Semoga pernyataan dari keadilan dan kebenaran ilahi juga menggerakkan kita untuk bersorak-sorai. Jika kita merasa demikian, kita akan mencari dulu bukan hanya Kerajaan Allah tetapi juga kebenaran-Nya. Kita akan selalu ingin agar tingkah laku kita mendatangkan pujian bagi Yehuwa. Ya, kita akan menjadi pemberita Kerajaan yang tetap tentu dengan melakukan banyak pekerjaan dalam dinas Allah. Puji-pujian kita kepada Yehuwa tidak pernah akan dikubur dalam kuburan kesunyian.—Matius 6:33, NW; 1 Korintus 15:58, NW; Ibrani 10:23.
Yehuwa Penyayang
14. Apa buktinya bahwa ”[Yehuwa] itu pengasih dan penyayang”?
14 Ketika menyebutkan sifat lain lagi yang patut dipuji dari Allah, Daud berkata, ”[Yehuwa] itu pengasih dan penyayang, panjang sabar [”lambat marah”, ”BIS”]; dan besar kasih setiaNya.” (Mazmur 145:8) Allah itu pengasih dalam hal Ia benar-benar baik dan murah hati. (Matius 19:17; Yakobus 1:5) Ia melakukan hal-hal yang baik bahkan bagi mereka yang tidak melayani Dia. (Kisah 14:14-17) Yehuwa juga penyayang, berbelas kasihan, ’mengingat bahwa kita ini debu’. Ia tidak membenci hati yang hancur atau berurusan dengan kita sesuai dengan dosa-dosa kita tetapi Ia jauh lebih berbelas kasihan daripada ayah manusiawi yang penuh kasih manapun. (Mazmur 51:19; 103:10-14) Ya, dalam pertunjukan belas kasihan yang paling besar, Ia mengutus Putra yang Ia kasihi untuk mati demi kita agar kita dapat diperdamaikan dengan Allah dan benar-benar mencicipi kasih kemurahan-Nya!—Roma 5:6-11.
15. Mengapa dapat dikatakan bahwa Allah Yehuwa ”lambat marah” dan ”besar kasih setiaNya”?
15 Bapa surgawi kita lambat marah. Ia tidak melampiaskan kemarahan dengan membabi buta. Yehuwa juga ”besar kasih setiaNya”. Di sini kata Ibrani aslinya menyatakan kebaikan yang berasal dari kasih dan yang berpaut kepada suatu obyek. Hal ini demikian sampai maksud-tujuannya sehubungan dengan obyek itu terwujud. Terjemahan lain ialah ”kasih yang loyal”. Antara lain, kasih setia Allah, atau kasih yang loyal, diperlihatkan dalam tindakan membebaskan, menyelamatkan, melindungi, melepaskan dari kesulitan, dan memulihkan dari dosa melalui tebusan. (Mazmur 6:5; 25:7; 31:17, 22; 40:12; 61:8; 119:88, 159; 143:12; Yohanes 3:16) Fakta bahwa Yehuwa tidak mendatangkan Armagedon segera setelah ”peperangan di sorga” memungkinkan jutaan orang memperoleh keselamatan, suatu pernyataan yang sangat bagus dari kasih setia ilahi.—Wahyu 12:7-12; 2 Petrus 3:15.
16. Bagaimana Yehuwa terbukti ”baik kepada semua orang”?
16 Mengingat belas kasihan Allah, dapat dikatakan bahwa Ia berhati besar. Daud menyatakan, ”[Yehuwa] itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikanNya.” (Mazmur 145:9) Ya, Allah berlaku baik kepada umat Israel. Untuk itu, Ia ”menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar”. (Matius 5:43-45) Di Eden, Yehuwa menjanjikan suatu ”keturunan” atau benih yang akan menjadi berkat. Belakangan Ia memberi tahu Abraham, ”Melalui benihmu segala bangsa di bumi pasti akan memberkati diri mereka sendiri.” (Kejadian 3:15; 22:18, NW) Dan kebaikan Allah begitu besar pada ”akhir zaman” ini sehingga setiap orang dapat ’datang dan mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma’. (Daniel 12:4; Wahyu 22:17) Yehuwa rela berbuat baik kepada semua makhluk yang cerdas, dan kebaikan-Nya hendaknya menarik kita lebih dekat lagi kepada-Nya.
17. Dalam arti apa Yehuwa ”penuh rahmat terhadap segala yang dijadikanNya”?
17 Yehuwa ”penuh rahmat terhadap segala yang dijadikanNya” dalam hal Ia membuat persediaan yang limpah bagi umat manusia dan binatang-binatang. Dialah ”yang memberikan roti kepada segala makhluk”. (Mazmur 136:25; 147:9) Allah tidak menghormati orang kaya dan menghina mereka yang tertindas, mengagungkan yang sombong dan membenci yang rendah hati, meninggikan orang bodoh dan merendahkan orang bijak. Manusia berdosa berbuat demikian tetapi Bapa surgawi kita yang berbelas kasihan tidak demikian. (Mazmur 102:18; Zefanya 3:11, 12; Pengkhotbah 10:5-7) Dan betapa besar rahmat atau belas kasihan, kebaikan, dan kasih setia Allah dalam memungkinkan keselamatan melalui korban tebusan dari Putra yang Ia kasihi!—1 Yohanes 4:9, 10.
Orang-Orang yang Loyal Memuji Yehuwa
18. (a) Bagaimana hasil karya Allah ”memuliakan” Dia? (b) Bilamana kita seharusnya tergerak untuk memuliakan Yehuwa?
18 Allah layak mendapat pujian dari segala penjuru. Seperti Daud ungkapkan, ”Segala yang Kaujadikan itu akan memuliakan Engkau, O Yehuwa, dan orang-orang-Mu yang loyal akan memuji Engkau.” (Mazmur 145:10, NW) Karya ciptaan Allah ”memuliakan” Dia, sama seperti sebuah rumah yang dibangun dengan baik akan mendatangkan pujian bagi orang yang membangunnya dan sebuah bejana yang indah bagi tukang yang membentuknya dengan terampil. (Bandingkan Ibrani 3:4; Yesaya 29:16; 64:8.) Begitu menakjubkan karya penciptaan Yehuwa sehingga para malaikat dan manusia tergerak untuk memuji Dia. Malaikat-malaikat putra Allah dengan riang bersorak-sorai ketika Ia menjadikan bumi. (Ayub 38:4-7) Daud berkata bahwa ”langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya”. (Mazmur 19:2-7) Kita juga dapat memuliakan Yehuwa bila kita melihat seekor burung elang terbang tinggi di langit atau seekor kijang melompat-lompat di atas bukit yang hijau. (Ayub 39:29; Kidung Agung 2:17) Puji-pujian juga tepat bila kita menuai panen kita atau menikmati makanan bersama teman-teman. (Mazmur 72:16; Amsal 15:17) Tubuh kita yang telah dirancang dengan mengagumkan juga dapat mendorong dicetuskannya pernyataan puji-pujian dan rasa syukur kepada Allah.—Mazmur 139:14-16.
19. Siapakah ’orang-orang yang loyal’, dan apa yang mereka lakukan?
19 Dewasa ini, ’orang-orang yang loyal’ dari Yehuwa, di atas bumi yang diurapi dengan roh, memuji Dia. Mereka mengatakan hal-hal yang baik tentang Dia dan rindu melihat kehendak-Nya terjadi di bumi seperti di surga. (Matius 6:9, 10) Seraya kaum terurap menceritakan kepada orang lain tentang perbuatan-perbuatan Allah yang menakjubkan, kumpulan besar menyambutnya dalam jumlah yang terus bertambah. Bersama-sama dengan kaum terurap yang loyal, mereka melayani dengan bergairah sebagai pemberita Kerajaan. Apakah rasa syukur menggerakkan saudara untuk ambil bagian dengan tetap tentu dalam pekerjaan ini demi kepujian bagi Allah?
20. (a) Bagaimana nama Yehuwa akan dikuduskan? (b) Mengenai Mazmur 145, pertanyaan-pertanyaan apa masih akan dibahas?
20 Sebagai Saksi-Saksi Yehuwa, kita seperti Daud dalam memberikan pujian kepada Allah. Bagi kita pengudusan nama suci Yehuwa dan pujian untuk nama itu merupakan hal-hal yang sangat penting. Karena nama ilahi akan dikuduskan melalui Kerajaan Allah, ajaran Alkitab mengenai Kerajaan merupakan corak utama dari kabar baik yang kita beritakan. Apakah Mazmur 145 memberikan penyuluhan rohani dalam hal ini? Apa yang akan disingkapkan dalam pembahasan kita mengenai selebihnya dari pasal dalam buku Mazmur ini? Dalam hal lain apa lagi dibuktikan bahwa Yehuwa layak mendapat pujian untuk selamanya?
Bagaimana Komentar Saudara?
◻ Bagaimana kita dapat memuji nama Yehuwa?
◻ Apa beberapa dari perbuatan-perbuatan Allah yang patut dipuji?
◻ Bagaimana kita akan bertindak jika kita menghargai kebaikan Yehuwa?
◻ Belas kasihan Allah telah diperlihatkan dengan cara apa saja?
[Gambar di hlm. 12]
Apakah saudara menceritakan kepada anak-anak saudara tentang banyak perbuatan Yehuwa yang penuh kuasa, seperti yang dilakukan para orang-tua yang saleh di Israel purba?
[Gambar di hlm. 15]
Sebagaimana rumah yang dibangun dengan baik mendatangkan pujian kepada pembangunnya, demikian pula karya ciptaan Yehuwa mendatangkan pujian atas-Nya