Buku Alkitab Nomor 20—Amsal
Para Pembicara: Salomo, Agur, Lemuel
Tempat Penulisan: Yerusalem
Selesai Ditulis: ± 717 S.M.
1. Hikmat apakah yang akan diperoleh dalam buku Amsal?
KETIKA Salomo, putra Daud, menjadi raja Israel pada tahun 1037 S.M., ia berdoa kepada Yehuwa meminta ”hikmat dan pengertian” agar dapat ’menghakimi umat yang besar ini.’ Sebagai jawaban, Yehuwa memberi kepadanya ’kebijaksanaan, hikmat dan hati yang penuh pengertian.’ (2 Taw. 1:10-12; 1 Raj. 3:12; 4:30, 31) Hasilnya, Salomo ”mengucapkan tiga ribu amsal.” (1 Raj. 4:32, NW) Sebagian dari hikmat yang diucapkan ini dicatat dalam buku Amsal di Alkitab. Karena hal itu sebenarnya adalah hikmat yang ”telah ditaruh Allah di dalam hatinya,” maka sewaktu mempelajari buku Amsal kita sesungguhnya mempelajari hikmat dari Allah Yehuwa. (1 Raj. 10:23, 24) Amsal-amsal ini dengan ringkas mengemukakan kebenaran-kebenaran yang kekal, dan masih tetap up-to-date sampai sekarang seperti ketika pertama kali diucapkan.
2. Mengapa zaman Salomo cocok untuk menyediakan bimbingan ilahi dalam buku Amsal?
2 Pemerintahan Salomo merupakan masa yang cocok untuk memberikan bimbingan ilahi ini. Salomo dikatakan ”duduk di atas takhta Yehuwa.” (NW) Kerajaan teokratis Israel berada pada puncak kejayaannya, dan Salomo mendapat ”keagungan kerajaan” yang tak ada bandingnya. (1 Taw. 29:23, 25) Inilah masa perdamaian dan kemakmuran, suatu masa yang aman sentosa. (1 Raj. 4:20-25) Namun, bahkan di bawah pemerintahan teokratis itu, rakyat masih mengalami problem dan kesulitan pribadi karena ketidaksempurnaan manusiawi. Dapat dimengerti bahwa rakyat mengharapkan bantuan Raja Salomo yang bijaksana untuk memecahkan problem mereka. (1 Raj. 3:16-28) Selama mengadili banyak perkara ini, ia mengucapkan pepatah-pepatah yang cocok untuk berbagai keadaan kehidupan yang timbul sehari-hari. Ucapan yang singkat namun sangat mengesankan ini sangat dihargai oleh orang yang ingin menyelaraskan kehidupannya dengan kehendak Allah.
3. Bagaimana buku Amsal telah disusun?
3 Catatan ini tidak mengatakan bahwa Salomo menulis buku Amsal. Tetapi, dikatakan bahwa ia ”mengucapkan” amsal-amsal, juga bahwa ”ia . . . mengadakan penyelidikan yang saksama agar ia dapat menyusun banyak amsal,” yang menunjukkan bahwa ia berminat menyimpan amsal-amsal untuk digunakan di kemudian hari. (1 Raj. 4:32, NW; Pkh. 12:9, NW) Di zaman Daud dan Salomo, ada sekretaris-sekretaris resmi yang terdaftar sebagai pegawai istana. (2 Sam. 20:25; 2 Raj. 12:10) Kita tidak tahu apakah para sekretaris dalam istana itu yang mencatat dan mengumpulkan amsal-amsalnya, tetapi perkataan seorang penguasa seperti dia tentu akan sangat dihargai dan biasanya akan dicatat. Pada umumnya disetujui bahwa buku ini merupakan koleksi yang disusun dari koleksi-koleksi lain.
4. (a) Pada umumnya bagaimana buku Amsal dibagi? (b) Siapakah sumber dari bagian terbesar amsal-amsal ini?
4 Buku Amsal dapat dibagi dalam lima bagian. Yakni: (1) Pasal 1-9, dimulai dengan kata-kata, ”Amsal-amsal Salomo bin Daud”; (2) Pasal 10-24, digambarkan sebagai ”Amsal-amsal Salomo”; (3) Pasal 25-29, pembagian yang dibuka dengan: ”Amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan [’disalin,’ BIS] pegawai-pegawai Hizkia, raja Yehuda”; (4) Pasal 30, diperkenalkan sebagai ”Perkataan Agur bin Yake”; dan (5) Pasal 31, yang memuat ”Perkataan Raja Lemuel, berita penting yang diberikan ibunya kepadanya sebagai koreksi.” (NW) Jadi bagian terbesar dari amsal-amsal itu berasal dari Salomo. Siapa sebenarnya Agur dan Lemuel, tidak diketahui dengan pasti. Menurut beberapa komentator Lemuel bisa jadi nama lain dari Salomo.
5. Kapan buku Amsal ditulis dan disusun?
5 Bilamanakah buku Amsal ditulis dan disusun? Pasti bagian terbesar ditulis selama pemerintahan Salomo (1037-998 S.M.) sebelum ia menyimpang. Karena ketidakpastian mengenai siapa Agur dan Lemuel, tidak mungkin menentukan bilamana amsal-amsal mereka ditulis. Karena salah satu dari koleksi-koleksi itu dibuat pada masa pemerintahan Hizkia (745-717 S.M.), penyusunan terakhir dari koleksi ini tidak mungkin sebelum masa pemerintahannya. Apakah dua bagian terakhir buku ini juga disusun pada zaman Raja Hizkia? Sebagai jawaban ada catatan kaki yang memberi penerangan untuk Amsal 31:31 dalam New World Translation of the Holy Scriptures—With References: ”Beberapa edisi dari teks Ibrani memperlihatkan trigramaton, atau tiga huruf, Chehth, Zaʹyin, Qohph (חזק) yang merupakan tanda tangan Raja Hizkia atas hasil salinan yang dibuat oleh para penulisnya, untuk menunjukkan bahwa pekerjaan ini telah selesai.”
6. Apa yang dimaksud dengan suatu amsal, dan mengapa judul buku ini dalam bahasa Ibrani cocok?
6 Dalam Alkitab bahasa Ibrani buku ini pada mulanya disebut menurut kata pengantar buku itu, mish·lehʹ, artinya ”amsal-amsal.” Mish·lehʹ adalah bentuk jamak yang abstrak dari kata benda Ibrani ma·shalʹ, kata benda yang secara umum dianggap berasal dari akar kata yang berarti ”seperti” atau ”sebanding.” Istilah tersebut dengan bagus melukiskan isi buku ini, karena amsal adalah ucapan singkat yang sering menggunakan persamaan atau perbandingan dan dirancang untuk membuat pendengarnya berpikir. Bentuk yang singkat dari amsal ini membuatnya mudah diikuti dan menarik, dengan demikian mudah diajarkan, dipelajari, dan diingat. Buah pikirannya melekat.
7. Apa yang hendaknya diperhatikan berkenaan gaya bahasa buku Amsal?
7 Gaya bahasa dalam buku ini juga sangat menarik, ditulis dalam gaya puisi Ibrani. Sebagian besar struktur buku ini adalah puisi paralel. Ini tidak membuat akhir dari baris-baris atau ayat-ayat bersajak, atau sama bunyinya, tetapi membuat baris-baris yang berirama mendapat buah pikiran atau gagasan yang sejajar. Keindahan dan kuasa pengajarannya terletak dalam irama buah pikiran ini. Buah pikirannya bisa sinonim atau berlawanan, tetapi kuasa dari kesejajarannya memberi tambahan pada buah pikiran tersebut, memperluas gagasannya, dan memastikan agar makna buah pikiran itu sampai. Contoh-contoh paralelisme sinonim terdapat di Amsal 11:25; 16:18; dan 18:15, dan contoh-contoh dengan lebih banyak paralelisme berlawanan terdapat di Amsal 10:7, 30; 12:25; 13:25 dan 15:8. Bentuk struktur yang lain terdapat pada penutup buku ini. (Ams. 31:10-31) Ke-22 ayat di sana diatur sehingga dalam bahasa Ibrani setiap ayat dimulai dengan huruf abjad Ibrani secara berurutan, yakni gaya akrostik yang juga digunakan dalam sejumlah mazmur. Dalam keindahan gaya ini tidak ada bandingnya di antara tulisan-tulisan kuno lainnya.
8. Bagaimana digunakannya buku Amsal oleh umat Kristiani abad pertama membuktikan autentisitasnya?
8 Autentisitas buku Amsal terlihat juga pada penggunaan yang luas dari buku ini oleh umat Kristiani pada masa awal dalam menyatakan aturan tingkah laku. Yakobus rupanya mengenal buku Amsal dengan baik dan menggunakan prinsip-prinsip asasinya dalam nasihat bagus yang ia berikan berkenaan tingkah laku Kristen. (Bandingkan Amsal 14:29; 17:27 dengan Yakobus 1:19, 20; Amsal 3:34 dengan Yakobus 4:6; Amsal 27:1 dengan Yakobus 4:13, 14.) Kutipan langsung dari buku Amsal juga terdapat dalam ayat-ayat berikut: Roma 12:20—Amsal 25:21, 22; Ibrani 12:5, 6—Amsal 3:11, 12; 2 Petrus 2:22—Amsal 26:11.
9. Bagaimana buku Amsal selaras dengan buku-buku selebihnya dari Alkitab?
9 Sebagai tambahan, buku Amsal sendiri memperlihatkan bahwa isinya selaras dengan bagian lain dari isi Alkitab, sehingga terbukti sebagai bagian dari ’segenap Alkitab.’ Buku ini menunjukkan keseragaman pikiran yang menakjubkan bila dibandingkan dengan Taurat Musa, ajaran Yesus, dan tulisan murid-murid dan rasul-rasul Yesus. (Lihat Amsal 10:16—1 Korintus 15:58 dan Galatia 6:8, 9; Amsal 12:25—Matius 6:25; Amsal 20:20—Keluaran 20:12 dan Matius 15:4.) Bahkan pada waktu menyinggung hal-hal seperti misalnya dipersiapkannya bumi untuk dihuni manusia, terdapat persamaan pendapat dengan penulis Alkitab lainnya.—Ams. 3:19, 20; Kej. 1:6, 7; Ayb. 38:4-11; Mzm. 104:5-9.
10, 11. Apa yang selanjutnya membuktikan bahwa buku ini diilhami Allah?
10 Yang juga membuktikan bahwa buku ini diilhami Allah adalah kesaksamaan ilmiahnya, baik amsal itu menyebutkan prinsip kimia, kedokteran, ataupun kesehatan. Amsal 25:20 (NW) rupanya menyebut mengenai reaksi asam-alkali. Amsal 31:4, 5 setuju dengan penemuan ilmiah modern bahwa alkohol menumpulkan proses berpikir. Banyak dokter dan ahli gizi menyetujui bahwa madu adalah makanan yang menyehatkan, mengingat amsal: ”Anakku, makanlah madu, sebab itu baik.” (24:13) Penelitian modern mengenai penyakit kejiwaan bukan hal baru bagi Amsal. ”Hati yang gembira adalah obat yang manjur.”—17:22; 15:17.
11 Sesungguhnya, demikian lengkapnya buku Amsal menyinggung setiap kebutuhan dan situasi manusia, sehingga seorang yang berwenang menyatakan: ”Tidak ada segi kehidupan yang tidak mendapat petunjuk yang tepat, tidak ada kecenderungan yang baik atau buruk yang tidak mendapat dorongan atau koreksi yang tepat. Kesadaran manusia terus dibawa ke dalam ikatan langsung dengan Allah, . . . dan manusia berjalan seolah-olah di hadirat Pencipta dan Hakimnya . . . Setiap jenis kemanusiaan terdapat dalam buku kuno ini; dan meskipun ditulis tiga ribu tahun yang lalu, ia masih tetap sesuai dengan alam, seolah-olah dibuat sekarang berdasarkan contoh yang hidup.”—Smith’s Dictionary of the Bible, 1890, Jil. III, halaman 2616.
ISI BUKU AMSAL
12. (a) Sanjak sambung-menyambung apa yang terdapat dalam bagian pertama buku Amsal? (b) Apa yang diajarkan mengenai hikmat dan tingkah laku manusia? (c) Bagaimana Amsal 1:7 menetapkan pola seluruh buku?
12 Bagian Pertama (1:1–9:18). Ini merupakan sebuah sanjak yang sambung-menyambung, terdiri dari percakapan singkat seolah-olah dari seorang bapa kepada putranya, yang membahas perlunya hikmat untuk membimbing hati, atau seluruh manusia batin, dan untuk mengendalikan keinginan. Bagian ini mengajarkan nilai hikmat dan berkat-berkatnya: kebahagiaan, kenikmatan, perdamaian, dan kehidupan. (1:33; 3:13-18; 8:32-35) Hal ini dipertentangkan dengan tidak adanya hikmat dan akibat-akibatnya: penderitaan dan akhirnya kematian. (1:28-32; 7:24-27; 8:36) Dengan meninjau berbagai situasi dan kemungkinan dalam kehidupan yang tidak ada habisnya, buku ini menyediakan pelajaran dasar mengenai tingkah laku manusia dan akibat tingkah laku tersebut sekarang dan di kemudian hari. Kata-kata dalam Amsal 1:7 menetapkan pola seluruh buku: ”Takut akan [Yehuwa] adalah permulaan pengetahuan.” Semua perbuatan kita harus menunjukkan bahwa kita mempertimbangkan Yehuwa. Berulang kali dikemukakan pentingnya untuk tidak melupakan hukum-hukum Allah, terus menaati perintah-perintah-Nya dan tidak mengabaikannya.
13. Sebutkan hal-hal utama dalam seluruh bagian pertama buku Amsal.
13 Benang-benang utama dalam jalinan karya bagian pertama ini adalah hikmat yang praktis, pengetahuan, takut akan Yehuwa, disiplin, dan pengertian. Peringatan diberikan terhadap pergaulan yang buruk, menolak disiplin dari Yehuwa, dan hubungan yang tidak senonoh dengan perempuan-perempuan jalang. (1:10-19; 3:11, 12; 5:3-14; 7:1-27) Dua kali hikmat digambarkan berada di tempat-tempat umum, artinya tersedia dan dapat diperoleh siapa saja. (1:20, 21; 8:1-11) Hikmat dipersonifikasikan dan dengan menarik berbicara kepada orang yang belum berpengalaman, dan bahkan memberikan beberapa penerangan mengenai penciptaan bumi. (1:22-33; 8:4-36) Alangkah mengagumkan buku ini! Bagian ini ditutup dengan tema pembukaannya, bahwa ”permulaan hikmat adalah takut akan [Yehuwa].” (9:10) Dari awal sampai akhir, ditandaskan bahwa mengakui Yehuwa dalam semua jalan kita, disertai ketaatan kepada kebenaran-Nya, merupakan jalan kehidupan dan dapat melindungi kita menghadapi begitu banyak hal yang tidak diinginkan.
14. Paralelisme yang bertentangan apa yang menandaskan ajaran-ajaran yang praktis dari buku Amsal?
14 Bagian Kedua (10:1–24:34). Di sini kita mendapat banyak pilihan, pepatah-pepatah yang tidak ada hubungannya satu sama lain yang menerapkan hikmat kepada keadaan-keadaan yang rumit dalam kehidupan. Dengan mengajar kita penerapan yang benar, tujuan pepatah-pepatah ini adalah untuk meningkatkan lebih banyak kebahagiaan dan kenikmatan hidup. Kontras yang terdapat dalam perbandingannya membuat ajaran-ajaran ini berkesan dalam pikiran. Berikut ini daftar sebagian dari pokok-pokok yang ditinjau dalam pasal 10, 11, dan 12 saja:
kasih lawan kebencian
hikmat lawan kebodohan
kejujuran lawan penipuan
kesetiaan lawan fitnah
kebenaran lawan kepalsuan
kemurahan tangan lawan kekikiran
kerajinan lawan kemalasan
berjalan dalam ketulusan hati lawan haluan yang bengkok
nasihat baik lawan tidak adanya bimbingan yang terampil
istri yang cakap lawan istri yang membawa malu
kebenaran lawan kejahatan
kesahajaan lawan kelancangan
Dengan mempertimbangkan daftar ini dalam hubungannya dengan kehidupan sehari-hari kita pasti akan merasa yakin bahwa buku Amsal memang buku yang praktis!
15. Berikan beberapa contoh dari berbagai situasi manusia yang dibahas dalam buku Amsal.
15 Selebihnya dari bagian ini (13:1–24:34) dilanjutkan dengan mengingatkan kepada patokan-patokan Yehuwa agar kita memiliki pengertian dan kepandaian. Suatu daftar dari banyak macam keadaan manusia yang dibahas akan memperlihatkan betapa luas hal-hal yang ditinjau buku ini. Sangat bermanfaat untuk mendapat nasihat Alkitab mengenai sikap berpura-pura, kelancangan, berpegang pada janji, kecerdikan, pergaulan, koreksi dan didikan bagi seorang anak, pandangan manusia mengenai apa yang benar, sifat lambat marah, kebaikan terhadap orang yang menderita, penipuan, doa, ejekan, puas dengan kebutuhan pokok, keangkuhan, laba yang tidak halal, penyuapan, pertengkaran, pengendalian diri, mengasingkan diri, berdiam diri, sikap berat sebelah, percekcokan, kerendahan hati, kemewahan, pemeliharaan seorang ayah dan seorang ibu, minuman-minuman yang memabukkan, kecurangan, sifat-sifat seorang istri, pemberian, meminjam, memberi pinjaman, kebaikan budi, keyakinan, batas-batas tanah milik, membina rumah tangga, iri hati, pembalasan dendam, kecongkakan, jawaban yang lembut, renungan, dan persahabatan sejati. Alangkah banyak nasihat yang dapat kita gunakan sebagai pembimbing yang baik dalam kehidupan sehari-hari! Bagi beberapa orang, banyak di antara perkara-perkara ini agaknya tidak begitu penting, namun di sini kita memperhatikan bahwa Alkitab tidak mengabaikan kebutuhan-kebutuhan kita yang bahkan tampaknya merupakan perkara-perkara kecil. Dalam segi ini, buku Amsal sungguh tak ternilai.
16. Nasihat membina apa yang diberikan dalam bagian ketiga dari buku Amsal?
16 Bagian Ketiga (25:1–29:27). Nasihat yang membina diberikan berkenaan hal-hal seperti kehormatan, kesabaran, musuh-musuh, cara berurusan dengan orang bodoh, bersenang-senang, rayuan, cemburu, sakit hati yang disebabkan oleh sahabat, kelaparan, fitnah, perhatian terhadap tanggung jawab, bunga uang, pengakuan, akibat-akibat pemerintahan yang jahat, keangkuhan, berkat-berkat pemerintahan yang adil, kenakalan anak-anak, perlakuan terhadap budak, pengertian, dan penglihatan.
17. (a) ”Berita penting” apa yang disampaikan oleh Agur? (b) Berbagai hal apa yang diterangkan secara kelompok yang terdiri dari empat hal?
17 Bagian Keempat (30:1-33). Inilah ”berita penting” (NW) yang dikatakan berasal dari Agur. Setelah dengan rendah hati mengaku diri tidak penting, si penulis menyebut mengenai ketidaksanggupan manusia untuk menciptakan bumi dan perkara-perkara yang terdapat di dalamnya. Ia menyatakan bahwa Firman Allah murni dan suatu perisai. Ia memohon agar perkataan dusta dijauhkan daripadanya dan agar ia jangan diberi kekayaan ataupun kemiskinan. Ia melukiskan tentang suatu keturunan yang najis, sombong, dan tamak, yang mengutuk orang-tuanya sendiri. Empat perkara yang tidak pernah mengatakan ”Cukup!” disebutkan, bersama empat perkara yang terlalu sulit untuk dipahami. (30:15, 16) Diperlihatkan bagaimana seorang wanita jalang dengan tidak tahu malu menyatakan diri tidak bersalah. Kemudian digambarkan empat perkara yang membuat bumi tidak dapat bertahan, empat perkara kecil yang mempunyai hikmat berdasarkan naluri (NW), dan empat perkara yang gagah langkahnya. Dengan perbandingan-perbandingan yang sangat cocok, penulis memperingatkan bahwa ”kalau kemarahan ditekan, pertengkaran timbul.”—30:33.
18. Apa yang dikatakan Raja Lemuel tentang (a) perempuan jalang, dan (b) istri yang cakap?
18 Bagian Kelima (31:1-31). Di sini terdapat suatu ”berita penting” (NW) lain, yaitu dari Raja Lemuel. Bagian ini ditulis dalam dua macam gaya penulisan. Bagian pertama membicarakan tentang keruntuhan yang dapat dialami karena seorang wanita yang tidak baik, memperingatkan bagaimana minuman keras yang memabukkan dapat menyelewengkan peradilan, dan menuntut adanya peradilan yang benar. Akrostik yang terdapat pada bagian terakhir khusus berisi gambaran yang klasik mengenai seorang istri yang cakap. Secara terinci nilainya dikemukakan, dengan menunjukkan bahwa ia dipercaya dan menguntungkan suaminya. Sifat-sifatnya antara lain rajin, suka bangun pagi-pagi, membeli dengan hati-hati, baik hati kepada orang miskin, serta bertindak dengan pandangan jauh ke muka dan berbicara dengan hikmat. Ia juga waspada, dihormati oleh anak-anaknya, dan dipuji suaminya. Terutama sekali, ia takut akan Yehuwa.
MENGAPA BERMANFAAT
19. Bagaimana buku Amsal sendiri menyatakan tujuannya yang bermanfaat?
19 Tujuan yang bermanfaat dari Amsal dinyatakan dalam ayat-ayat pembukaan: ”Untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda.” (1:2-4) Selaras dengan tujuan yang dinyatakan tersebut, buku ini menonjolkan pengetahuan, hikmat, dan pengertian, masing-masing bermanfaat dalam cara tertentu.
20. Apa yang dikatakan buku Amsal mengenai pengetahuan?
20 (1) Pengetahuan merupakan kebutuhan yang besar bagi umat manusia, karena tidak baik jika manusia jatuh dalam kebodohan. Kita tidak pernah akan memperoleh pengetahuan yang saksama tanpa adanya takut akan Yehuwa, karena pengetahuan dimulai dengan perasaan takut itu. Daripada emas pilihan, pengetahuan harus lebih didambakan. Mengapa? Karena pengetahuan menyelamatkan orang yang benar, menahan kita agar tidak tergesa-gesa dan jatuh ke dalam dosa. Betapa kita benar-benar perlu menyelidikinya, memperolehnya! Pengetahuan sungguh berharga. Maka ”pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku.”—22:17; 1:7; 8:10; 11:9; 18:15; 19:2; 20:15.
21. Apa ajaran ilahi mengenai hikmat?
21 (2) Hikmat, yaitu kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan dengan benar demi kepujian Yehuwa, adalah ”hal utama.” (NW) Dapatkan itu. Sumbernya adalah Yehuwa. Hikmat yang memberi hidup dimulai dengan mengenal dan takut kepada Allah Yehuwa—itulah rahasia terbesar dari hikmat. Maka takutlah akan Allah, jangan kepada manusia. Hikmat yang dipersonifikasikan mengeluarkan suatu pernyataan, menganjurkan semua untuk memperbaiki jalan mereka. Hikmat berseru-seru di jalan-jalan. Yehuwa berseru kepada semua orang yang tidak berpengalaman dan mereka yang tidak berakal budi agar mampir dan makan dari roti hikmat. Maka, dengan takut akan Yehuwa, mereka akan bahagia sekalipun sedikit yang mereka miliki. Banyaklah berkat yang diperoleh dari hikmat; hasil-hasilnya sangat bermanfaat. Hikmat dan pengetahuan—inilah hal-hal utama yang mula-mula dibutuhkan untuk dapat mempunyai kesanggupan berpikir, yaitu hal yang akan melindungi diri kita. Sebagaimana madu bermanfaat dan menyenangkan, demikian juga hikmat. Nilainya lebih besar daripada emas; ini adalah pohon kehidupan. Orang akan binasa tanpa hikmat, karena hikmat menyelamatkan kehidupan; hikmat berarti kehidupan.—4:7; 1:7, 20-23; 2:6, 7, 10, 11; 3:13-18, 21-26; 8:1-36; 9:1-6, 10; 10:8; 13:14; 15:16, 24; 16:16, 20-24; 24:13, 14.
22. Perlindungan apa yang akan didapati dalam pengertian?
22 (3) Selain pengetahuan dan hikmat, pengertian sangat perlu; karena itu, ”dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.” Pengertian adalah kesanggupan untuk melihat suatu hal dalam hubungan-hubungannya; ini berarti pemahaman, dengan selalu mengingat Allah, karena manusia tidak dapat bersandar kepada pengertian sendiri. Sangat tidak mungkin untuk memiliki pengertian jika seseorang bertindak berlawanan dengan Yehuwa! Agar dapat menjadi milik kita sendiri, kita harus bergairah mencari pengertian bagaikan mencari harta terpendam. Untuk dapat mengerti, kita perlu mempunyai pengetahuan. Upaya orang yang berpengertian untuk mendapat pengetahuan akan membawa hasil, dan hikmat akan ada di hadapannya. Ia akan dilindungi dari jerat-jerat dunia yang tidak terhitung banyaknya, seperti misalnya dari banyak sekali orang jahat yang mungkin mencoba menjeratnya agar turut bersama mereka dalam jalan kegelapan. Syukur kepada Allah Yehuwa—Sumber dari pengetahuan, hikmat, dan pengertian yang memberi hidup!—4:7; 2:3, 4; 3:5; 15:14; 17:24; 19:8; 21:30.
23. Nasihat bijaksana apa yang akan dibahas selanjutnya?
23 Selaras dengan tujuan yang bermanfaat dari Amsal, buku ini mengemukakan banyak sekali nasihat yang bijaksana dan terilham untuk membantu kita memperoleh pengertian dan melindungi hati, ”karena dari situlah terpancar kehidupan.” (4:23) Berikut ini sekumpulan nasihat bijaksana yang ditandaskan dalam seluruh buku.
24. Apa yang dikatakan tentang orang jahat dan orang benar?
24 Orang jahat dipertentangkan dengan orang benar: Orang jahat akan terjerat dalam jalannya yang tidak jujur, dan hartanya tidak akan menyelamatkan dia pada hari kemurkaan. Orang benar akan mendapat kehidupan dan akan diberkati Yehuwa.—2:21, 22; 10:6, 7, 9, 24, 25, 27-32; 11:3-7, 18-21, 23, 30, 31; 12:2, 3, 7, 28; 13:6, 9; 14:2, 11; 15:3, 8, 29; 29:16.
25. Bagaimana buku Amsal memperingatkan terhadap perbuatan amoral?
25 Perlunya moral yang bersih: Salomo terus-menerus memperingatkan terhadap perbuatan amoral. Pezinah-pezinah akan mendapat bencana serta keaiban, dan celaan atas mereka tidak akan dihapuskan. ”Air curian” mungkin terasa manis bagi seorang pemuda, tetapi wanita pelacur turun ke dalam maut dan menyeret korban-korbannya yang tidak berpengalaman bersama dia. Orang yang terperosok ke dalam lubang perbuatan amoral yang dalam dikutuk Yehuwa.—2:16-19; 5:1-23; 6:20-35; 7:4-27; 9:13-18; 22:14; 23:27, 28
26. Apa yang dikatakan mengenai pengendalian diri?
26 Perlunya pengendalian diri: Pemabukan dan gelojoh dikutuk. Semua orang yang ingin mendapat perkenan Allah harus bersikap bersahaja dalam hal makan dan minum. (20:1; 21:17; 23:21, 29-35; 25:16; 31:4, 5) Orang yang lambat marah penuh dengan pengertian dan lebih besar daripada orang berkuasa yang merebut sebuah kota. (14:17, 29; 15:1, 18; 16:32; 19:11; 25:15, 28; 29:11, 22) Pengendalian diri juga perlu untuk menghindari sifat iri hati dan cemburu, yang membusukkan tulang.—14:30; 24:1; 27:4; 28:22.
27. (a) Penggunaan tutur kata yang bagaimana tidak bijaksana? (b) Mengapa begitu penting untuk menggunakan bibir dan lidah kita dengan bijaksana?
27 Penggunaan tutur kata yang bijaksana dan tidak bijaksana: Tutur kata yang tidak jujur, pemfitnah, saksi palsu, dan si pemalsu akan ditelanjangi, karena mereka menjijikkan bagi Yehuwa. (4:24; 6:16-19; 11:13; 12:17, 22; 14:5, 25; 17:4; 19:5, 9; 20:17; 24:28; 25:18) Jika mulut seseorang mengatakan hal-hal baik, hal itu merupakan sumber kehidupan; tetapi mulut orang bodoh mempercepat kejatuhannya. ”Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” (18:21) Fitnah, tipu daya, rayuan, dan kata-kata yang diucapkan dengan tergesa-gesa, dikutuk. Adalah bijaksana untuk berbicara kebenaran, untuk menghormati Allah.—10:11, 13, 14; 12:13, 14, 18, 19; 13:3; 14:3; 16:27-30; 17:27, 28; 18:6-8, 20; 26:28; 29:20; 31:26.
28. Kerugian apa yang ditimbulkan oleh keangkuhan, tetapi apa faedah dari kerendahan hati?
28 Kebodohan dari sifat angkuh dan perlunya kerendahan hati: Orang yang angkuh meninggikan diri kepada kedudukan yang sebenarnya tidak ia miliki sehingga ia akan jatuh. Orang yang sombong dalam hati menjijikkan bagi Yehuwa, tetapi kepada orang yang rendah hati Ia memberikan hikmat, kemuliaan, kekayaan, dan kehidupan.—3:7; 11:2; 12:9; 13:10; 15:33; 16:5, 18, 19; 18:12; 21:4; 22:4; 26:12; 28:25, 26; 29:23.
29. Bagaimana kemalasan dipandang, dan apa nilai dari kerajinan?
29 Kerajinan, bukan kemalasan: Banyak gambaran diberikan mengenai orang yang malas. Ia seharusnya pergi kepada semut untuk mendapat pelajaran dan menjadi bijaksana. Tetapi orang yang rajin—ia akan makmur!—1:32; 6:6-11; 10:4, 5, 26; 12:24; 13:4; 15:19; 18:9; 19:15, 24; 20:4, 13; 21:25, 26; 22:13; 24:30-34; 26:13-16; 31:24, 25.
30. Bagaimana buku Amsal menandaskan pergaulan yang benar?
30 Pergaulan yang benar: Adalah bodoh untuk bergaul dengan orang yang tidak takut kepada Yehuwa, orang yang jahat atau bodoh, orang yang suka marah, pembohong, atau seorang yang gelojoh. Sebaliknya, bergaullah dengan orang yang bijaksana, maka saudara akan menjadi lebih bijaksana lagi.—1:10-19; 4:14-19; 13:20; 14:7; 20:19; 22:24, 25; 28:7.
31. Apa nasihat yang bijaksana mengenai teguran?
31 Perlunya teguran dan koreksi: ”[Yehuwa] memberi ajaran kepada yang dikasihiNya,” dan orang yang mengindahkan disiplin akan menuju kepada kemuliaan dan kehidupan. Orang yang membenci teguran akan dipermalukan.—3:11, 12; 10:17; 12:1; 13:18; 15:5, 31-33; 17:10; 19:25; 29:1.
32. Nasihat bagus apa diberikan berkenaan menjadi istri yang baik?
32 Nasihat untuk menjadi istri yang baik: Berulang kali buku Amsal memperingatkan agar istri jangan suka bertengkar dan bertindak memalukan. Istri yang bijaksana, cakap dan takut akan Allah mempunyai hukum kemurahan di lidahnya; siapa yang mendapat istri demikian mendapat kebaikan dari Yehuwa.—12:4; 18:22; 19:13, 14; 21:9, 19; 27:15, 16; 31:10-31.
33. Nasihat bermanfaat apa yang diberikan mengenai pendidikan anak-anak?
33 Membesarkan anak: Ajarkan kepada mereka perintah-perintah Allah dengan tetap tentu agar mereka ”jangan lupa.” Sejak bayi didiklah mereka dalam pengajaran Yehuwa. Jangan segan-segan memakai rotan bila perlu; sebagai pernyataan kasih, rotan dan teguran memberikan hikmat kepada seorang anak. Orang yang membesarkan anak dengan cara Allah akan mempunyai anak-anak yang berhikmat yang akan membawa keriangan dan banyak kesenangan kepada ayah dan ibu.—4:1-9; 13:24; 17:21; 22:6, 15; 23:13, 14, 22, 24, 25; 29:15, 17.
34. Apa keuntungan memikul tanggung jawab untuk membantu orang lain?
34 Tanggung jawab untuk membantu orang lain: Ini sering ditandaskan dalam buku Amsal. Orang yang berhikmat harus menyebarkan pengetahuan demi kefaedahan orang lain. Seseorang harus juga bermurah hati dalam memberi bantuan kepada mereka yang miskin, dan dengan berbuat demikian, ia sebenarnya memiutangi Yehuwa, yang menjamin pelunasannya.—11:24-26; 15:7; 19:17; 24:11, 12; 28:27.
35. Nasihat apa yang diberikan oleh Amsal dalam membahas inti dari problem-problem kita?
35 Bersandar kepada Yehuwa: Buku Amsal membahas inti dari problem-problem kita dengan menasihati agar kita menaruh kepercayaan penuh kepada Allah. Kita harus mempertimbangkan Yehuwa dalam segala jalan kita. Manusia bisa saja merencanakan haluan hidupnya, tetapi Yehuwa harus membimbing langkah-langkahnya. Nama Yehuwa adalah menara yang teguh, ke tempat mana orang yang benar berlari dan mendapat perlindungan. Berharaplah kepada Yehuwa dan carilah bimbingan dalam Firman-Nya.—3:1, 5, 6; 16:1-9; 18:10; 20:22; 28:25, 26; 30:5, 6.
36. Dari sudut pandangan apa saja buku Amsal dapat dikatakan up-to-date, praktis, dan bermanfaat?
36 Betapa besar manfaat buku Amsal untuk mengajar dan mendisiplin diri kita dan orang-orang lain! Agaknya tidak ada segi dalam hubungan antar manusia yang tidak disinggung. Apakah ada orang yang mengasingkan diri dari sesama penyembah Allah? (18:1) Apakah seseorang yang berkedudukan tinggi menarik kesimpulan sendiri sebelum mendengarkan suatu perkara dari dua belah pihak? (18:17) Apakah seseorang senang dengan lelucon yang mencelakakan orang lain dan berbahaya? (26:18, 19) Apakah kita cenderung bersikap berat sebelah? (28:21) Pedagang di tokonya, petani di ladangnya, suami, istri dan anak—semuanya mendapat pengajaran yang sehat. Orang-tua dibantu agar dapat membeberkan banyak jerat yang mengintai di jalan kaum muda. Orang yang berhikmat dapat mengajar mereka yang belum berpengalaman. Amsal-amsal ini praktis, tidak soal di mana kita tinggal; ajaran dan nasihat buku ini tidak pernah ketinggalan zaman. William Lyon Phelps, seorang ahli dalam bidang pendidikan Amerika pernah berkata: ”Buku Amsal lebih up to date daripada surat kabar pagi hari ini.”a Memang buku Amsal up-to-date, praktis dan bermanfaat untuk mengajar, karena buku ini diilhamkan Allah.
37. Bagaimana buku Amsal selaras dengan ajaran-ajaran Salomo yang Lebih Besar?
37 Karena bermanfaat untuk membereskan perkara-perkara, buku Amsal yang sebagian besar isinya diucapkan oleh Salomo, membimbing manusia kepada Allah Yang Mahakuasa. Demikian pula halnya dengan Kristus Yesus, pribadi yang disebut dalam Matius 12:42 (BIS) sebagai ”yang lebih besar daripada Salomo.”
38. Bagaimana buku Amsal menambah penghargaan kita akan Kerajaan Allah dan prinsip-prinsipnya yang adil-benar?
38 Betapa bersyukurnya kita bahwa Pribadi yang sangat bijaksana ini adalah pilihan Yehuwa untuk menjadi Benih Kerajaan! Takhtanya akan ’menjadi kokoh oleh kebenaran,’ dalam pemerintahan yang penuh damai yang jauh lebih mulia lagi bahkan daripada pemerintahan Raja Salomo. Mengenai pemerintahan Kerajaan itu, akan dikatakan, ”Kasih dan setia melindungi raja, dan dengan kasih ia menopang takhtanya.” Hal itu akan memulai suatu pemerintahan yang benar untuk selama-lamanya bagi umat manusia. Mengenai ini Amsal juga mengatakan: ”Raja yang menghakimi orang lemah dengan adil, takhtanya tetap kokoh untuk selama-lamanya.” Jadi, kita dengan senang menghargai bahwa buku Amsal bukan saja menerangi jalan kita kepada pengetahuan, hikmat, dan pengertian, serta kehidupan kekal, tetapi lebih penting lagi, buku Amsal menjunjung tinggi Yehuwa sebagai Sumber hikmat yang sejati, yang Ia salurkan melalui Yesus Kristus, Ahli Waris Kerajaan. Buku Amsal banyak menambah penghargaan kita terhadap Kerajaan Allah dan prinsip-prinsip yang adil-benar yang diterapkan sekarang.—Ams. 25:5; 16:12; 20:28; 29:14.
[Catatan Kaki]
a Treasury of the Christian Faith, 1949, diedit oleh Stuber dan Clark, halaman 48.