Perlindungan Mereka—Suatu Dusta!
”Kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri.”—YESAYA 28:15.
1, 2. (a) Organisasi mana dewasa ini seharusnya memperhatikan apa yang telah terjadi atas kerajaan Yehuda purba? (b) Keyakinan yang salah tempat apa yang dipegang oleh Yehuda?
APAKAH kata-kata tersebut berlaku atas Susunan Kristen pada zaman kita sebagaimana halnya atas kerajaan Yehuda dua suku pada zaman dulu? Pastilah demikian! Persamaan itu merupakan tanda yang tidak baik bagi Susunan Kristen zaman modern. Ini berarti bahwa organisasi agama yang murtad itu akan segera ditimpa bencana.
2 Di sebelah utara Yehuda terdapat kerajaan Israel sepuluh suku. Ketika Israel terbukti tidak setia, Yehuwa membiarkan dia ditaklukkan oleh Asyur pada tahun 740 S.M. Saudara perempuannya di sebelah selatan, kerajaan Yehuda, menyaksikan peristiwa tragis ini tetapi dengan yakin merasa hal semacam itu tidak pernah akan terjadi atasnya. ’Ya,’ para pemimpinnya membual, ’bukankah bait Yehuwa berada di Yerusalem? Bukankah kami umat yang diperkenan Allah? Bukankah imam-imam dan nabi-nabi kami berbicara atas nama Yehuwa?’ (Bandingkan Yeremia 7:4, 8-11.) Para pemimpin agama tersebut yakin bahwa mereka aman. Tetapi mereka keliru! Mereka tidak setia sama seperti kerabat mereka di utara. Jadi, apa yang terjadi atas Samaria juga akan terjadi atas Yerusalem.
3. Mengapa Susunan Kristen merasa yakin akan masa depan, namun apakah ada alasan yang baik untuk keyakinan mereka?
3 Dengan cara yang sama, Susunan Kristen mengaku mempunyai hubungan istimewa dengan Allah. ’Ya,’ ia membual, ’kami memiliki puluhan ribu gereja, dan kaum pendeta yang profesional, maupun ratusan juta penganut. Kami juga memiliki Alkitab, dan kami menggunakan nama Yesus dalam ibadat kami. Kami pasti diperkenan Allah!’ Tetapi, apa yang terjadi atas Yerusalem purba merupakan peringatan keras. Meskipun ada perkembangan politik yang luar biasa baru-baru ini, kita tahu bahwa tidak lama lagi Yehuwa akan bertindak dengan tegas terhadap Susunan Kristen dan semua agama palsu lain.
”Perjanjian dengan Maut”
4. Perjanjian apa yang Yehuda pikir telah ia adakan?
4 Pada zaman purba dulu, Yerusalem yang tidak setia mendapat banyak peringatan melalui nabi-nabi sejati dari Allah, tetapi ia tidak mempercayai peringatan tersebut. Sebaliknya, Yerusalem menyombongkan diri bahwa kematian tidak akan pernah membawanya ke Sheol, yaitu kuburan, seperti yang dialami kerajaan Israel di sebelah utara. Yesaya sang nabi diilhami untuk mengatakan kepada Yehuda, ”Sebab itu dengarlah firman [Yehuwa], hai orang-orang pencemooh [”pembual”, NW], hai orang-orang yang memerintah rakyat yang ada di Yerusalem ini! Karena kamu telah berkata: ’Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut [Sheol] kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya [”banjir besar datang sekonyong-konyong”, NW], kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri.’”—Yesaya 28:14, 15.
5. (a) Apa perjanjian yang katanya dibuat oleh Yehuda dengan maut? (b) Peringatan apa, yang diberikan kepada Raja Asa, telah dilupakan oleh Yehuda?
5 Ya, para pemimpin Yerusalem mengira telah mengikat perjanjian, seolah-olah, dengan kematian dan Sheol agar kota mereka dilindungi. Tetapi apakah perjanjian yang katanya dibuat oleh Yerusalem dengan maut berarti bahwa ia telah bertobat dari dosa-dosanya dan sekarang percaya kepada Yehuwa untuk mendapat keselamatan? (Yeremia 8:6, 7) Sama sekali tidak! Sebaliknya, ia berpaling kepada para penguasa politik untuk mendapatkan bantuan. Tetapi keyakinannya kepada sekutu-sekutu duniawi merupakan khayalan, suatu dusta. Orang-orang dunia yang ia percayai tidak dapat menyelamatkan dia. Karena Yerusalem meninggalkan Yehuwa, Yehuwa meninggalkan dia. Halnya terjadi tepat seperti telah diperingatkan oleh nabi Azaria kepada Raja Asa, ”[Yehuwa] beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencariNya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkanNya, kamu akan ditinggalkanNya.”—2 Tawarikh 15:2.
6, 7. Langkah-langkah apa yang diambil oleh Yehuda untuk memastikan keselamatannya, tetapi dengan hasil akhir apa?
6 Yakin akan persekutuan politik mereka, para pemimpin Yerusalem merasa pasti bahwa tidak akan ada ’banjir besar yang datang sekonyong-konyong’ berupa bala tentara yang menyerbu, yang akan mengganggu perdamaian dan keamanan mereka. Ketika ia diancam oleh liga antara Israel dan Siria, Yerusalem berpaling kepada Asyur untuk mendapatkan bantuan. (2 Raja 16:5-9) Kemudian, ketika diancam oleh pasukan tentara Babel, ia meminta dukungan dari Mesir. Firaun menanggapinya dengan mengirimkan tentara Mesir untuk membantu.—Yeremia 37:5-8; Yehezkiel 17:11-15.
7 Tetapi pasukan Babel terlalu kuat, dan pasukan Mesir harus mengundurkan diri. Keyakinan Yerusalem akan Mesir ternyata suatu kekeliruan, dan pada tahun 607 S.M. Yehuwa meninggalkan dia untuk dihancurkan tepat seperti yang telah Ia nubuatkan. Jadi para penguasa dan imam-imam Yerusalem ternyata keliru! Kepercayaan mereka dalam persekutuan duniawi untuk mendapatkan perdamaian dan keamanan adalah ”suatu dusta” yang disapu bersih oleh banjir sekonyong-konyong berupa pasukan tentara Babel.
Menolak ”Batu Penjuru”
8. Bagaimana Susunan Kristen telah mengambil pendirian yang mirip sekali dengan pendirian Yehuda purba?
8 Apakah ada keadaan yang serupa dewasa ini? Jelas ada! Kaum pendeta Susunan Kristen juga merasa bahwa mereka tidak akan ditimpa bencana. Sebenarnya, mereka berkata seperti dinubuatkan oleh Yesaya, ”Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut [Sheol] kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya [”banjir besar datang sekonyong-konyong”, NW], kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri.” (Yesaya 28:15) Seperti Yerusalem purba, Susunan Kristen berpaling kepada persekutuan duniawi untuk memperoleh keamanan, dan kaum pendetanya tidak mau mencari perlindungan kepada Yehuwa. Ya, mereka bahkan tidak mau menggunakan nama-Nya, dan mereka mengejek serta menganiaya orang-orang yang menghormati nama itu. Perbuatan kaum pendeta Susunan Kristen tepat seperti yang dilakukan imam-imam kepala Yahudi pada abad pertama ketika mereka menolak Kristus. Sebenarnya, mereka mengatakan, ”Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!”—Yohanes 19:15.
9. (a) Siapa yang memperingatkan Susunan Kristen sekarang dengan cara yang sama seperti Yesaya memperingatkan Yehuda? (b) Kepada siapa Susunan Kristen hendaknya berpaling?
9 Dewasa ini, Saksi-Saksi Yehuwa memperingatkan bahwa suatu banjir berupa pasukan eksekutor akan segera melanda Susunan Kristen. Selain itu, mereka menunjukkan tempat perlindungan sejati dari banjir itu. Mereka mengutip Yesaya 28:16, yang berbunyi, ”Beginilah firman Tuhan ALLAH [Yehuwa]: ’Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah [”panik”, NW]!’” Siapakah ”batu penjuru yang mahal” ini? Rasul Petrus mengutip kata-kata ini dan menerapkannya kepada Kristus Yesus. (1 Petrus 2:6) Jika Susunan Kristen berupaya berdamai dengan Kristus Yesus, Raja dari Yehuwa, maka dia dapat terhindar dari banjir sekonyong-konyong yang akan menimpa.—Bandingkan Lukas 19:42-44.
10. Keterlibatan apa yang dipupuk oleh Susunan Kristen?
10 Akan tetapi ia tidak berbuat demikian. Sebaliknya, dalam mengejar perdamaian dan keamanan, dengan lihai ia berupaya mendapatkan perkenan para pemimpin politik dari bangsa-bangsa—melakukan ini meskipun Alkitab memperingatkan bahwa persahabatan dengan dunia berarti permusuhan dengan Allah. (Yakobus 4:4) Selain itu, pada tahun 1919 ia dengan tegas mendukung Liga Bangsa-Bangsa sebagai harapan yang terbaik bagi manusia untuk perdamaian. Sejak 1945, ia menaruh harapannya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa. (Bandingkan Wahyu 17:3, 11.) Seberapa luaskah keterlibatannya dengan organisasi ini?
11. Perwakilan apa yang dimiliki agama dalam PBB?
11 Sebuah buku baru-baru ini memberikan pandangan, ”Tidak kurang dari dua puluh empat organisasi Katolik diwakili di PBB. Beberapa di antara para pemimpin agama dunia telah mengunjungi organisasi internasional tersebut. Yang paling mengesankan adalah kunjungan Yang Mulia Paus Paulus VI pada sidang umum tahun 1965 dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1979. Banyak agama memiliki permohonan, doa, hymne dan kebaktian khusus bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Yang paling penting adalah contoh-contoh dari agama Katolik, Unitarian-Universalist, Baptis dan gerakan Bahai.”
Harapan yang Sia-Sia untuk Perdamaian
12, 13. Meskipun harapan yang meluas bahwa perdamaian sudah dekat, mengapa Saksi-Saksi Yehuwa yakin bahwa peringatan yang mereka berikan itu benar?
12 Salah seorang pemimpin politik yang paling berkuasa di dunia menggemakan harapan dari banyak orang ketika ia berkata, ”Generasi manusia di bumi ini sekarang dapat menyaksikan datangnya masa damai yang tidak dapat diubah dalam sejarah peradaban.” Apakah ia benar? Apakah perkembangan baru-baru ini berarti bahwa peringatan yang diucapkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa mengenai pelaksanaan hukuman Yehuwa atas bangsa-bangsa tidak akan terjadi? Apakah Saksi-Saksi Yehuwa keliru?
13 Tidak, mereka tidak keliru. Mereka tahu bahwa mereka mengatakan kebenaran karena mereka menaruh kepercayaan kepada Yehuwa dan kepada Alkitab, yang adalah Firman kebenaran dari Allah sendiri. Titus 1:2 (BIS) berkata, ”Allah . . . tidak mungkin berdusta.” Maka mereka mempunyai keyakinan penuh bahwa bila nubuat Alkitab mengatakan suatu hal akan terjadi, maka hal itu pasti akan terjadi. Yehuwa sendiri berkata, ”Demikianlah firmanKu yang keluar dari mulutKu: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki.”—Yesaya 55:11.
14, 15. (a) Apa yang diumumkan oleh para pemimpin Yehuda tidak lama sebelum kehancuran Yerusalem pada tahun 607 S.M.? (b) Apa yang Paulus nubuatkan akan diumumkan sebelum kebinasaan tiba-tiba menimpa dunia ini? (c) Apa yang dapat kita harapkan pada klimaks dari pengumuman yang dinubuatkan di 1 Tesalonika 5:3?
14 Dalam tahun-tahun sebelum kehancuran Yerusalem pada tahun 607 S.M., Yeremia melaporkan bahwa para pemimpin berseru, ”Damai sejahtera! Damai sejahtera!” (Yeremia 8:11) Namun, itu suatu dusta. Yerusalem dihancurkan sebagai penggenapan atas peringatan terilham dari nabi-nabi Yehuwa yang benar. Rasul Paulus memperingatkan bahwa sesuatu yang sama akan terjadi pada zaman kita. Ia berkata bahwa manusia akan meneriakkan ”Semuanya damai dan aman!” Tetapi kemudian, katanya, ”tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan [dalam waktu sekejap, NW]”.—1 Tesalonika 5:3.
15 Seraya kita memasuki tahun 1990-an, surat kabar dan majalah di mana-mana mengatakan bahwa Perang Dingin sudah lewat dan bahwa perdamaian dunia akhirnya mulai tampak. Namun kemudian perang meletus di Timur Tengah. Akan tetapi, cepat atau lambat situasi dunia akan berkembang menuju titik manakala seruan ”Semuanya damai dan aman!” yang dinubuatkan di 1 Tesalonika 5:2, 3 akan meningkat menuju suatu klimaks. Dengan harapan yang terpancang kuat pada Firman Allah, kita mengetahui bahwa, bila klimaks tersebut tercapai, penghukuman Allah akan dilaksanakan dengan cepat dan tanpa kekeliruan. Pengumuman damai dan aman apapun yang palsu, hendaknya tidak membuat kita berpikir bahwa kebinasaan yang dinubuatkan oleh Allah tidak akan datang. Penghukuman Yehuwa tanpa dapat diubah dicatat dalam Firman-Nya, Alkitab. Susunan Kristen, bersama semua agama palsu lainnya, akan dibinasakan. Setelah itu penghukuman yang membinasakan dari Yehuwa akan dinyatakan terhadap sisa dari dunia Setan. (2 Tesalonika 1:6-8; 2:8; Wahyu 18:21; 19:19-21) Karena Saksi-Saksi Yehuwa yakin bahwa Yehuwa akan menepati janji-Nya, mereka terus berjaga-jaga di bawah bimbingan golongan hamba yang setia dan bijaksana dan dengan saksama memperhatikan bagaimana peristiwa-peristiwa dunia berkembang. (Matius 24:45-47) Pasti, upaya apapun dari manusia untuk menciptakan perdamaian hendaknya tidak membuat kita berpikir bahwa Yehuwa telah melupakan maksud-tujuan-Nya untuk mendatangkan banjir kebinasaan yang sekonyong-konyong atas Susunan Kristen yang penuh dosa.
’Allah Adalah Perlindungan Kita’
16, 17. Bagaimana tanggapan Saksi-Saksi Yehuwa jika ada yang tersinggung oleh keterusterangan berita mereka?
16 Beberapa orang mungkin tersinggung oleh keterusterangan Saksi-Saksi Yehuwa dalam mengumumkan hal ini. Namun, bila mereka mengatakan bahwa para penguasa yang religius dari Susunan Kristen telah mencari perlindungan dalam suatu penyelenggaraan yang bersifat dusta, mereka hanya menyampaikan apa yang Alkitab katakan. Bila mereka mengatakan bahwa Susunan Kristen layak dihukum karena telah menjadi bagian dari dunia, mereka hanya melaporkan apa yang Allah sendiri katakan dalam Alkitab. (Filipi 3:18, 19) Selain itu, karena Susunan Kristen telah menaruh kepercayaannya dalam rencana-rencana yang diusulkan oleh dunia ini, ia sebenarnya mendukung ilah dunia ini, yaitu Setan si Iblis, yang menurut Yesus adalah bapak segala dusta.—Yohanes 8:44; 2 Korintus 4:4, NW.
17 Karena itu, Saksi-Saksi Yehuwa menyatakan: Berkenaan kami, kami tidak menganjurkan harapan palsu mengenai perdamaian dunia dengan adanya perubahan dalam keadaan politik. Sebaliknya, kami menggemakan kata-kata pemazmur, ”Allah ialah tempat perlindungan kita. . . . Hanya angin saja orang-orang yang hina, suatu dusta saja orang-orang yang mulia. Pada neraca . . . mereka sekalian lebih ringan dari pada angin.” (Mazmur 62:9, 10) Upaya manusia untuk memajukan dan mempertahankan Susunan Kristen serta sisa lainnya dari sistem ini adalah suatu kepalsuan, suatu dusta! Mereka semua bila digabungkan, tidak mempunyai kuasa untuk menggagalkan maksud-tujuan Yehuwa, sama seperti angin belaka!
18. Peringatan apa dari pemazmur cocok dewasa ini?
18 Saksi-Saksi Yehuwa juga mengutip Mazmur 33, ayat 17 sampai 19, yang berbunyi, ”Kuda [dari Mesir, yang melambangkan peperangan] adalah harapan sia-sia untuk mencapai kemenangan [”keselamatan”, NW] yang sekalipun besar ketangkasannya tidak dapat memberi keluputan. Sesungguhnya, mata [Yehuwa] tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.” Dewasa ini, umat Kristiani sejati percaya kepada Yehuwa dan Kerajaan surgawi-Nya, yaitu satu-satunya penyelenggaraan yang dapat mendatangkan perdamaian abadi.
Susunan Kristen ”Diinjak-injak”
19. Mengapa bersandar pada organisasi-organisasi politik untuk mendatangkan perdamaian dunia merupakan khayalan?
19 Dengan percaya kepada pengganti Kerajaan Allah bikinan manusia, mereka menjadikan pengganti itu sebagai suatu patung, suatu obyek penyembahan. (Wahyu 13:14, 15) Jadi, menganjurkan agar percaya kepada lembaga-lembaga politik, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk memperoleh perdamaian dan keamanan ini, merupakan khayalan, suatu dusta. Mengenai obyek-obyek harapan palsu semacam itu, Yeremia berkata, ”Patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya, semuanya adalah kesia-siaan, pekerjaan yang menjadi buah ejekan, dan yang akan binasa pada waktu dihukum.” (Yeremia 10:14, 15) Karena itu, kuda-kuda perang dari Mesir imbangan, yaitu, kekuatan politik-militer dari bangsa-bangsa dewasa ini, tidak akan melindungi wilayah agama dari Susunan Kristen pada hari kemalangannya. Persekutuan antar agama-agama Susunan Kristen dengan dunia ini pasti akan gagal melindungi mereka.
20, 21. (a) Apa yang terjadi atas Liga Bangsa-Bangsa, dan mengapa nasib Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak akan lebih baik? (b) Bagaimana Yesaya memperlihatkan bahwa persekutuan Susunan Kristen dengan dunia ini tidak akan menyelamatkan dia?
20 Susunan Kristen menaruh harapannya kepada Liga Bangsa-Bangsa, namun badan itu digulingkan bahkan tanpa kedatangan Armagedon. Sekarang ia mengalihkan kesetiaannya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun badan itu segera harus menghadapi ’peperangan pada hari besar Allah yang Mahakuasa’, dan ia tidak akan bertahan. (Wahyu 16:14) Bahkan PBB yang dibangun kembali tidak pernah dapat mendatangkan perdamaian dan keamanan. Firman nubuat dari Allah memperlihatkan bahwa organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa beserta bangsa-bangsa anggotanya ”akan berperang melawan Anak Domba [Kristus dalam kuasa Kerajaan]. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja”.—Wahyu 17:14.
21 Saksi-Saksi Yehuwa dengan yakin mengatakan bahwa tidak ada keselamatan bagi Susunan Kristen dalam persekutuannya dengan dunia Setan. Bila mereka mengatakan hal ini, mereka hanya menunjukkan apa yang Alkitab sendiri katakan. Yesaya 28:17, 18 mengutip firman Yehuwa, ”Aku akan membuat keadilan menjadi tali pengukur, dan kebenaran menjadi tali sipat; hujan batu akan menyapu bersih perlindungan bohong, dan air lebat akan menghanyutkan persembunyian. Perjanjianmu dengan maut itu akan ditiadakan, dan persetujuanmu dengan dunia orang mati itu [Sheol] tidak akan tetap berlaku; apabila cemeti berdesik-desik dengan kerasnya [”banjir besar datang sekonyong-konyong”, NW], kamu akan hancur diinjak-injak.”
22. Pada waktu keadilan yang sempurna diterapkan atas Susunan Kristen, apa hasilnya?
22 Bila vonis Yehuwa dilaksanakan, ini adalah sesuai dengan keadilan yang sempurna. Selain itu, dasar keyakinan Susunan Kristen, yaitu ’perjanjiannya dengan maut’, akan disapu bersih seolah-olah dengan banjir besar yang sekonyong-konyong datang. Yesaya selanjutnya berkata, ”Pagi demi pagi ia akan datang, pada waktu siang dan pada waktu malam; maka adalah semata-mata kengerian untuk mengerti [”membuat orang mengerti”, NW] firman yang didengar itu.” (Yesaya 28:19) Betapa mengerikan bagi para pengamat, menyaksikan kuasa penuh dari penghukuman Yehuwa! Betapa dahsyat bagi kaum pendeta Susunan Kristen dan para pengikut mereka, mendapati namun sudah terlambat, bahwa mereka telah menaruh kepercayaan dalam suatu dusta!
Nama Yehuwa ”Menara yang Kuat”
23, 24. Sebaliknya daripada mencari keamanan di dunia ini, apa yang akan dilakukan oleh Saksi-Saksi Yehuwa?
23 Tetapi bagaimana dengan Saksi-Saksi Yehuwa? Sekalipun menghadapi kebencian dan penganiayaan secara internasional, mereka bertekun dengan tetap memelihara diri terpisah dari dunia. Mereka tidak pernah melupakan kata-kata Yesus tentang para pengikutnya, ”Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.” (Yohanes 17:16) Sepanjang hari-hari terakhir ini, mereka menaruh kepercayaan mereka dalam Kerajaan Yehuwa, bukan dalam rencana-rencana manusia. Karena itu, bencana atas Susunan Kristen tidak akan membuat Saksi-Saksi Yehuwa takut. Seperti dinubuatkan Yesaya, ”Siapa yang percaya, tidak akan gelisah [”panik”, NW].”—Yesaya 28:16.
24 Amsal 18:10 berbunyi, ”Nama [Yehuwa] adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.” Karena itu kami mengundang semua orang yang seperti domba untuk mencari perlindungan dalam Yehuwa dan dalam Kerajaan-Nya di tangan Kristus. Sebagai tempat perlindungan, Yehuwa bukan suatu tipu daya! Kerajaan-Nya di bawah Kristus bukan suatu dusta! Perlindungan dari Susunan Kristen adalah suatu dusta, tetapi perlindungan umat Kristiani sejati adalah kebenaran.
Dapatkah Saudara Menjelaskan?
◻ Bagaimana Yehuda purba mencari perlindungan kepada suatu dusta?
◻ Dengan cara apa Susunan Kristen berupaya menyembunyikan irinya dalam kepalsuan?
◻ Bagaimana Yesaya memperingatkan Yehuda, dan bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa menyampaikan peringatan yang serupa sekarang?
◻ Bagaimana Susunan Kristen akan mendapati bahwa keyakinannya salah tempat?
◻ Berlawanan dengan Susunan Kristen, pendirian apa yang diambil oleh Saksi-Saksi Yehuwa?
[Kotak di hlm. 17]
HARAPAN YANG MULUK DITUJUKAN KEPADA PBB
”Untuk pertama kali sejak Perang Dunia II masyarakat internasional bersatu. Para pemimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang dulu hanya suatu cita-cita yang diharapkan, sekarang sedang menegaskan gambaran yang dimiliki para pendirinya. . . . Karena itu dunia dapat mengambil kesempatan ini untuk menepati janji yang telah lama diberikan tentang suatu tatanan dunia baru.”—Presiden Bush dari Amerika Serikat dalam Pesan Kenegaraannya kepada rakyat, 29 Januari 1991