Pasal Dua Puluh Lima
Raja dan Para Pembesarnya
1, 2. Apa yang dapat saudara katakan tentang teks gulungan Yesaya?
MENJELANG akhir tahun 1940-an, sekumpulan dokumen yang mengagumkan berupa gulungan-gulungan ditemukan di gua-gua dekat Laut Mati, di Palestina. Kumpulan dokumen itu dikenal sebagai Gulungan-Gulungan Laut Mati dan konon ditulis sekitar tahun 200 SM hingga 70 M. Yang sangat terkenal ialah gulungan Yesaya yang ditulis dalam bahasa Ibrani pada lembaran kulit yang tahan lama. Gulungan ini hampir lengkap, dan sedikit sekali perbedaan teksnya dengan teks yang ada dalam manuskrip-manuskrip Masoret yang ditulis sekitar 1.000 tahun kemudian. Jadi, dari gulungan itu terlihat bahwa penyalinan teks Alkitab telah dilakukan dengan saksama.
2 Salah satu perincian yang patut diperhatikan tentang gulungan Yesaya itu adalah bahwa bagian yang kini dikenal sebagai Yesaya pasal 32 diberi tanda ”X” pada marginnya oleh seorang penyalin. Kita tidak tahu mengapa si penyalin membuat tanda seperti itu, tetapi kita tahu bahwa tentu ada sesuatu yang istimewa sehubungan dengan bagian ini dalam Kitab Suci.
Memerintah demi Keadilbenaran dan Keadilan
3. Pemerintahan apa dinubuatkan dalam buku Yesaya dan buku Penyingkapan?
3 Yesaya pasal 32 dimulai dengan nubuat yang menggetarkan, yang digenapi secara menakjubkan pada zaman kita, ”Lihat! Seorang raja akan memerintah demi keadilbenaran; dan mengenai para pembesar, mereka akan berkuasa sebagai pembesar demi keadilan.” (Yesaya 32:1) Ya, ”Lihat!” Seruan ini mengingatkan kita kepada seruan serupa yang terdapat dalam buku nubuat terakhir di Alkitab, ”Pribadi yang duduk di atas takhta itu mengatakan, ’Lihat! Aku membuat segala sesuatu baru.’” (Penyingkapan 21:5) Buku Alkitab Yesaya maupun Penyingkapan, yang ditulis dengan jarak waktu sekitar 900 tahun, menyajikan gambaran yang menghangatkan hati tentang suatu pemerintahan baru—”langit baru”, yang terdiri atas Kristus Yesus, sang Raja yang ditakhtakan di surga pada tahun 1914, dan 144.000 rekan penguasanya yang ”dibeli dari antara umat manusia”—bersama ”bumi baru”, suatu masyarakat manusia yang bersatu di seluruh dunia.a (Penyingkapan 14:1-4; 21:1-4; Yesaya 65:17-25) Seluruh penyelenggaraan tersebut dimungkinkan oleh korban tebusan Kristus.
4. Apa inti bumi baru yang telah ada sekarang?
4 Dalam penglihatannya, rasul Yohanes melihat tahap akhir pemeteraian 144.000 rekan penguasa tersebut, dan setelah itu ia melaporkan, ”Aku memandang, dan, lihat! suatu kumpulan besar dari orang-orang yang jumlahnya tidak seorang pun dapat menghitungnya, dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba.” Inilah inti bumi baru—suatu kumpulan besar yang sekarang berjumlah jutaan, yang telah dikumpulkan untuk bergabung dengan kaum sisa dari 144.000 yang jumlahnya tinggal sedikit dan kebanyakan sudah lanjut usia. Kumpulan besar ini akan selamat melampaui kesengsaraan besar yang mendekat dengan cepat, dan di bumi Firdaus, mereka akan disertai oleh orang-orang setia yang dibangkitkan dan miliaran orang lain yang akan diberi kesempatan untuk memperlihatkan iman. Semua yang berbuat demikian akan mendapat berkat kehidupan abadi.—Penyingkapan 7:4, 9-17.
5-7. Dalam kawanan Allah, apa peranan ”para pembesar” yang telah dinubuatkan itu?
5 Akan tetapi, selama dunia yang penuh kebencian ini masih ada, para anggota kumpulan besar memerlukan perlindungan. Sebagian besar, perlindungan ini diberikan oleh ”para pembesar” yang ”berkuasa . . . demi keadilan”. Ini benar-benar penyelenggaraan yang luar biasa! ”Para pembesar” itu digambarkan lebih jauh dengan kata-kata nubuat Yesaya yang menghangatkan hati ini, ”Masing-masing akan menjadi seperti tempat perlindungan dari angin dan tempat persembunyian dari badai hujan, seperti aliran air di negeri yang gersang, seperti naungan tebing batu yang besar di tanah yang tandus.”—Yesaya 32:2.
6 Sekarang ini, kesulitan melanda seluruh dunia, maka diperlukan ”para pembesar”, ya, para penatua yang akan ’memperhatikan segenap kawanan’, yang memperhatikan domba-domba Yehuwa dan menjalankan keadilan selaras dengan prinsip-prinsip Yehuwa yang adil-benar. (Kisah 20:28) ”Para pembesar” itu harus memenuhi persyaratan yang diuraikan di 1 Timotius 3:2-7 dan Titus 1:6-9.
7 Dalam nubuatnya yang besar tentang ”penutup sistem ini” yang penuh kesulitan, Yesus mengatakan, ”Perhatikan agar kamu tidak takut.” (Matius 24:3-8) Mengapa para pengikut Yesus tidak takut dengan keadaan dunia yang berbahaya sekarang ini? Salah satu alasannya adalah karena ”para pembesar”—baik dari kalangan kaum terurap ataupun ”domba-domba lain”—dengan loyal melindungi kawanan. (Yohanes 10:16) Tanpa gentar mereka memperhatikan saudara-saudari mereka, bahkan ketika menghadapi kengerian seperti perang etnik dan genosida. Dalam dunia yang tandus secara rohani, mereka memastikan bahwa jiwa-jiwa yang masygul disegarkan dengan kebenaran-kebenaran yang membina dari Firman Allah, Alkitab.
8. Bagaimana Yehuwa melatih dan menggunakan ”para pembesar” yang berasal dari domba-domba lain?
8 Selama 50 tahun terakhir, ”para pembesar” ini jelas terlihat. ”Para pembesar” yang berasal dari domba-domba lain dilatih untuk menjadi anggota golongan ”pemimpin” yang terus berkembang, agar setelah kesengsaraan besar, orang-orang yang kompeten dari antara mereka siap untuk diangkat dan melayani dengan suatu kedudukan administratif di ”bumi baru”. (Yehezkiel 44:2, 3; 2 Petrus 3:13) Dengan memberikan bimbingan dan penyegaran rohani seraya mereka mengambil pimpinan dalam dinas Kerajaan, mereka terbukti ”seperti naungan tebing batu yang besar”, yang memberikan kelegaan bagi kawanan dalam kawasan ibadatnya.b
9. Keadaan apa saja yang memperlihatkan bahwa ”para pembesar” diperlukan dewasa ini?
9 Selama masa genting pada hari-hari terakhir dunia Setan yang fasik ini, orang Kristen yang berbakti sangat memerlukan perlindungan. (2 Timotius 3:1-5, 13) Angin doktrin palsu dan propaganda sesat sedang bertiup kencang. Badai sedang berkecamuk dalam bentuk perang antarbangsa dan perang saudara, dan juga serangan-serangan langsung terhadap para penyembah Allah Yehuwa yang setia. Dalam dunia yang gersang karena kemarau rohani, orang Kristen sangat membutuhkan aliran air yang murni, kebenaran yang tidak dicampur, agar dahaga rohani mereka terpuaskan. Syukurlah, Yehuwa telah berjanji bahwa Raja-Nya yang bertakhta akan memberikan anjuran dan bimbingan kepada orang-orang yang putus asa dan tawar hati pada masa yang genting ini. Hal itu dilakukan melalui saudara-saudara terurap sang raja dan pendukung mereka, yaitu ”para pembesar” dari antara domba-domba lain. Dengan demikian, Yehuwa memastikan bahwa apa yang adil-benar dan adil akan menang.
Memperhatikan dengan Mata, Telinga, dan Hati
10. Apa yang telah Yehuwa sediakan agar umat-Nya dapat ”melihat” dan ”mendengar” hal-hal rohani?
10 Bagaimana kumpulan besar menanggapi penyelenggaraan teokratis Yehuwa? Nubuat itu selanjutnya mengatakan, ”Mata orang yang melihat tidak akan direkatkan, dan telinga orang yang mendengar akan memperhatikan.” (Yesaya 32:3) Selama bertahun-tahun, Yehuwa telah menyediakan sarana untuk mengajar dan membantu hamba-hamba-Nya yang berharga itu mencapai kematangan. Sekolah Pelayanan Teokratis dan perhimpunan-perhimpunan lain yang diselenggarakan di sidang-sidang Saksi-Saksi Yehuwa seluas dunia; kebaktian-kebaktian distrik, nasional, dan internasional; dan juga pelatihan-pelatihan khusus bagi ”para pembesar” untuk memperlakukan kawanan dengan perhatian yang pengasih, semua itu telah turut membina persaudaraan global yang terpadu yang terdiri dari jutaan orang. Di mana pun gembala-gembala ini berada di muka bumi, telinga mereka terbuka lebar untuk mendengar dan menerima penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan pemahaman firman kebenaran yang berkembang. Dengan hati nurani yang terlatih Alkitab, mereka selalu siap untuk mendengar dan taat.—Mazmur 25:10.
11. Mengapa umat Allah sekarang dapat berbicara dengan yakin, tidak gagap karena bimbang?
11 Nubuat itu lalu memperingatkan, ”Hati orang yang terlalu tergesa-gesa akan menimbang-nimbang pengetahuan, dan bahkan lidah orang gagap akan lancar mengucapkan hal-hal yang jelas.” (Yesaya 32:4) Jangan sampai ada yang tergesa-gesa menarik kesimpulan sehubungan dengan apa yang benar dan salah. Alkitab berkata, ”Pernahkah engkau melihat orang yang tergesa-gesa dengan perkataannya? Ada lebih banyak harapan bagi orang yang bebal daripada bagi dia.” (Amsal 29:20; Pengkhotbah 5:2) Sebelum tahun 1919, umat Yehuwa pun dicemari gagasan-gagasan yang bersifat Babilon. Tetapi sejak tahun itu, Yehuwa memberi mereka pengertian yang lebih jelas mengenai maksud-tujuan-Nya. Mereka telah menemukan kebenaran-kebenaran yang Dia singkapkan, tidak secara tergesa-gesa, tetapi melalui pemikiran yang cermat, dan mereka sekarang dapat berbicara dengan keyakinan yang pasti, tidak gagap karena bimbang.
”Orang yang Tidak Berakal”
12. Siapakah ’orang-orang yang tidak berakal’ dewasa ini, dan bagaimana mereka tidak bermurah hati?
12 Berikutnya, nubuat Yesaya menyatakan suatu kontras, ”Orang yang tidak berakal tidak akan lagi disebut murah hati; dan mengenai pria yang tidak berprinsip, ia tidak akan dikatakan mulia; sebab orang yang tidak berakal akan mengucapkan kata-kata kosong.” (Yesaya 32:5, 6a) Siapakah ”orang yang tidak berakal”? Seakan-akan untuk menandaskan, dua kali Raja Daud memberikan jawabannya, ”Orang yang tidak berakal berkata dalam hatinya, ’Tidak ada Yehuwa.’ Mereka telah bertindak bejat, mereka telah bertindak secara memuakkan dalam tindak-tanduk mereka. Tidak ada yang berbuat baik.” (Mazmur 14:1; 53:1) Orang yang jelas-jelas ateis tentu saja mengatakan bahwa Yehuwa tidak ada. Sebenarnya, demikian juga ”kaum intelektual” dan orang-orang lain yang bertindak seolah-olah Allah tidak ada, yang beranggapan bahwa mereka tidak perlu bertanggung jawab kepada siapa pun. Kebenaran tidak ada pada orang-orang semacam itu. Mereka tidak murah hati. Mereka tidak mempunyai kabar baik tentang kasih. Mereka lamban atau malah sama sekali tidak memenuhi kebutuhan orang-orang yang sedang kesusahan; sungguh berbeda dengan orang Kristen sejati.
13, 14. (a) Bagaimana orang-orang murtad zaman modern merencanakan hal-hal yang mencelakakan? (b) Orang murtad berupaya merampas apa dari orang yang lapar dan haus, tetapi apa hasil akhirnya?
13 Banyak orang yang tidak berakal seperti itu membenci orang-orang yang membela kebenaran Allah. ”Hatinya akan merencanakan hal-hal yang mencelakakan, merencanakan kemurtadan dan mengatakan hal-hal yang menyesatkan tentang Yehuwa.” (Yesaya 32:6b) Cocok sekali dengan orang-orang murtad zaman modern! Di beberapa negara Eropa dan Asia, orang murtad telah bersekutu dengan penentang kebenaran lainnya, mereka jelas-jelas mengatakan dusta kepada kalangan berwenang agar Saksi-Saksi Yehuwa dilarang atau dibatasi. Mereka mempertunjukkan semangat ”budak yang jahat”, yang tentangnya Yesus bernubuat, ”Seandainya budak yang jahat itu berkata dalam hatinya, ’Majikanku tertunda’, dan mulai memukul sesama budaknya dan makan dan minum bersama pemabuk-pemabuk, majikan budak itu akan datang pada hari yang tidak dia duga dan pada jam yang tidak dia ketahui, dan akan memberinya hukuman yang paling keras dan akan menempatkan dia bersama orang-orang munafik. Di sanalah kelak dia menangis dan mengertakkan gigi.”—Matius 24:48-51.
14 Sementara itu, orang murtad membuat ”jiwa orang yang lapar kosong, dan ia bahkan membuat orang yang haus tanpa minuman”. (Yesaya 32:6c) Musuh-musuh kebenaran berupaya merampas makanan rohani dari orang-orang yang lapar akan kebenaran, dan orang-orang yang haus mereka halang-halangi meminum air yang menyegarkan berupa berita Kerajaan. Tetapi, hasil akhirnya ialah apa yang Yehuwa nyatakan kepada umat-Nya melalui nabi lain, ”Mereka pasti akan memerangi engkau, tetapi mereka tidak akan menang melawan engkau, sebab ’aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau,’ demikian ucapan Yehuwa.”—Yeremia 1:19; Yesaya 54:17.
15. Dewasa ini, siapa yang khususnya ”tidak berprinsip”, dan apa saja ”perkataan yang tidak benar” yang mereka promosikan, dan apa akibatnya?
15 Sejak pertengahan abad ke-20, perbuatan amoral telah merajalela di negeri-negeri Susunan Kristen. Mengapa? Nubuat itu mengemukakan salah satu alasannya, ”Mengenai pria yang tidak berprinsip, sarananya jahat; ia sendiri memberi nasihat untuk bertingkah laku bebas, untuk menghancurkan orang yang menderita dengan perkataan yang tidak benar, bahkan pada waktu orang miskin mengatakan apa yang benar.” (Yesaya 32:7) Sebagai penggenapan kata-kata ini, banyak pemimpin agama khususnya telah menganut sikap serba boleh sehubungan dengan seks pranikah, hidup bersama tanpa menikah, homoseksualitas—ya, ”percabulan dan setiap jenis kenajisan”. (Efesus 5:3) Jadi, mereka ”menghancurkan” domba-domba mereka dengan perkataan yang tidak benar.
16. Apa yang membuat orang Kristen sejati berbahagia?
16 Sebaliknya, sungguh menyegarkan penggenapan kata-kata sang nabi berikutnya! ”Mengenai orang yang murah hati, ia akan memberi nasihat tentang kemurahan hati; dan demi kemurahan hati ia akan bangkit.” (Yesaya 32:8) Yesus sendiri menganjurkan kemurahan hati sewaktu ia mengatakan, ”Praktekkanlah hal memberi, dan kamu akan diberi. Mereka akan mencurahkan ke dalam kantong jubahmu dengan takaran yang baik, yang dipadatkan, diguncangkan dan melimpah. Karena dengan takaran yang kamu gunakan untuk menakar, mereka akan menakarkannya kepadamu sebagai balasan.” (Lukas 6:38) Rasul Paulus juga menunjukkan berkat-berkat yang akan diterima orang-orang yang murah hati sewaktu ia mengatakan, ”Mengingat perkataan Tuan Yesus, ketika ia mengatakan, ’Lebih bahagia memberi daripada menerima.’” (Kisah 20:35) Orang Kristen sejati berbahagia, bukan karena memperoleh kekayaan materi atau kedudukan sosial yang terkemuka, tetapi karena bermurah hati—seperti Allah mereka, Yehuwa, juga bermurah hati. (Matius 5:44, 45) Kebahagiaan terbesar didapat dengan melakukan kehendak Allah, dengan murah hati memberi diri untuk memberi tahu orang lain tentang ”kabar baik yang mulia dari Allah yang bahagia”.—1 Timotius 1:11.
17. Siapakah yang dewasa ini seperti ”putri-putri yang tidak memiliki kekhawatiran” yang disebutkan oleh Yesaya?
17 Nubuat Yesaya selanjutnya mengatakan, ”Hai, wanita-wanita yang hidup tenteram, bangkitlah, dengarkan perkataanku! Hai, putri-putri yang tidak memiliki kekhawatiran, berilah telinga kepada perkataanku! Setelah satu tahun dan beberapa hari, kamu yang tidak memiliki kekhawatiran akan menjadi resah, sebab pemetikan anggur akan berakhir dan tidak akan ada panen buah. Gemetarlah, hai, wanita-wanita yang hidup tenteram! Jadilah resah, hai, orang-orang yang tidak memiliki kekhawatiran!” (Yesaya 32:9-11a) Sikap wanita-wanita ini mungkin mengingatkan kita akan orang-orang yang dewasa ini mengaku melayani Allah tetapi tidak bergairah melayani Dia. Orang-orang seperti itu terdapat dalam agama-agama ”Babilon Besar, ibu para sundal”. (Penyingkapan 17:5) Sebagai contoh, para anggota agama-agama Susunan Kristen mirip sekali dengan gambaran Yesaya mengenai ”wanita-wanita” itu. Mereka ”hidup tenteram”, tidak mempedulikan penghakiman dan kesusahan yang akan segera melanda mereka.
18. Siapa yang diperintahkan untuk ’mengikatkan kain goni di pinggang’, dan mengapa?
18 Maka, seruan dikumandangkan kepada agama palsu, ”Tanggalkan pakaianmu dan bertelanjanglah, dan ikatkan kain goni di pinggang. Pukuli dadamu seraya meratapi ladang-ladang yang subur, dan tanaman anggur yang menghasilkan buah. Di atas tanah umatku, hanya tanaman berduri dan semak berduri yang tumbuh, sebab itu ada di semua rumah kesukaan, ya, di kota yang bersukaria.” (Yesaya 32:11b-13) Kata-kata ”Tanggalkan pakaianmu dan bertelanjanglah” tampaknya tidak berarti membuka semua pakaian. Orang zaman dahulu biasa mengenakan pakaian luar di atas pakaian sebelah dalam. Pakaian luar sering digunakan sebagai tanda pengenal. (2 Raja 10:22, 23; Penyingkapan 7:13, 14) Jadi, nubuat itu memerintahkan para anggota agama-agama palsu untuk menanggalkan pakaian luar mereka—identitas palsu mereka sebagai pelayan Allah—lalu mengenakan pakaian dari kain goni, lambang perkabungan atas penghukuman yang akan segera menimpa mereka. (Penyingkapan 17:16) Tidak ada buah-buah kesalehan di antara organisasi-organisasi agama Susunan Kristen, yang mengaku sebagai ”kota yang bersukaria”, atau di antara anggota-anggota lainnya dalam imperium agama palsu sedunia. Kegiatan mereka hanya menghasilkan ”tanaman berduri dan semak berduri”, akibat pengabaian dan penelantaran.
19. Bagaimana Yesaya menyingkapkan keadaan ”Yerusalem” yang murtad?
19 Gambaran suram ini berlaku untuk semua bagian ”Yerusalem” yang murtad, ”Menara tempat tinggal telah ditelantarkan, keramaian kota telah ditinggalkan; Ofel dan menara pengawal telah menjadi padang belantara, menjadi kesukaan besar bagi zebra, padang rumput bagi kawanan binatang, sampai waktu yang tidak tertentu.” (Yesaya 32:14) Ya, Ofel pun disebutkan. Ofel adalah tempat yang tinggi di Yerusalem yang merupakan posisi pertahanan yang kuat. Dengan mengatakan bahwa Ofel menjadi padang belantara, itu berarti kota tersebut hancur seluruhnya. Kata-kata Yesaya memperlihatkan bahwa ”Yerusalem” yang murtad—Susunan Kristen—tidak peduli untuk melakukan kehendak Allah. Ia tandus secara rohani, jauh dari kebenaran dan keadilan—benar-benar seperti binatang.
Kontras yang Gemilang!
20. Apa pengaruh pencurahan roh Allah atas umat-Nya?
20 Yesaya selanjutnya menyampaikan harapan yang menghangatkan hati bagi orang-orang yang melakukan kehendak Yehuwa. Kehancuran apa pun yang dialami umat Allah hanya akan berlangsung ”sampai roh dicurahkan ke atas kita dari tempat yang tinggi, dan padang belantara menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan dianggap hutan”. (Yesaya 32:15) Syukurlah, sejak tahun 1919, roh Yehuwa telah dicurahkan dengan limpah ke atas umat-Nya, seolah-olah untuk memulihkan kebun buah yang subur, yaitu Saksi-Saksi terurap, yang kemudian dilanjutkan dengan perluasan hutan, yaitu domba-domba lain. Kemakmuran dan pertumbuhan menjadi corak utama organisasi-Nya di bumi dewasa ini. Di firdaus rohani yang telah dipulihkan, ”kemuliaan Yehuwa, semarak Allah kita”, dipantulkan oleh umat-Nya seraya mereka memberitakan di seluas dunia Kerajaan-Nya yang akan datang.—Yesaya 35:1, 2.
21. Di manakah kita dapat menemukan keadilbenaran, ketenangan, dan keamanan dewasa ini?
21 Sekarang, dengarkanlah janji Yehuwa yang mulia, ”Di padang belantara keadilan akan tinggal, dan di kebun buah-buahan keadilbenaran akan berdiam. Keadilbenaran yang sejati mendatangkan perdamaian; dan keadilbenaran yang sejati menghasilkan ketenangan dan keamanan sampai waktu yang tidak tertentu.” (Yesaya 32:16, 17) Cocok sekali untuk menggambarkan keadaan rohani umat Yehuwa dewasa ini! Berbeda dengan sebagian besar umat manusia, yang terbagi-bagi karena kebencian, kekerasan, dan kemiskinan rohani yang parah, orang Kristen sejati dipersatukan di seluruh dunia, walaupun mereka berasal ”dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa”. Mereka hidup, bekerja, dan melayani selaras dengan keadilbenaran Allah, dan melakukannya dengan keyakinan bahwa pada akhirnya, mereka akan menikmati perdamaian dan keamanan sejati sampai waktu yang tidak tertentu.—Penyingkapan 7:9, 17.
22. Apa bedanya keadaan umat Allah dan keadaan orang-orang dalam agama palsu?
22 Dalam firdaus rohani, Yesaya 32:18 sudah digenapi. Katanya, ”Umatku akan menetap di tempat tinggal yang penuh damai, di tempat kediaman yang tenteram, di tempat istirahat yang tanpa gangguan.” Tetapi, bagi orang Kristen tiruan, ”hujan es pasti akan turun pada waktu hutan lenyap dan kota akan direndahkan dalam kehinaan”. (Yesaya 32:19) Ya, seperti hujan es yang hebat, penghakiman Yehuwa siap menghantam kota palsu atau agama palsu itu, dengan melenyapkan ”hutan”, yaitu para pendukungnya, menyingkirkan mereka selama-lamanya!
23. Pekerjaan global apa yang hampir selesai, dan bagaimana perasaan orang-orang yang ikut serta di dalamnya?
23 Bagian nubuat ini diakhiri dengan kata-kata, ”Berbahagialah kamu sekalian yang menaburkan benih di sepanjang mata air, membiarkan kaki lembu jantan dan keledainya berjalan ke mana-mana.” (Yesaya 32:20) Lembu jantan dan keledai adalah binatang beban yang digunakan oleh umat Allah di zaman dahulu untuk membajak ladang dan menaburkan benih. Dewasa ini, umat Yehuwa menggunakan mesin cetak, alat-alat elektronik, bangunan dan transportasi modern, dan yang terutama, organisasi teokratis yang terpadu, untuk mencetak dan mendistribusikan miliaran publikasi Alkitab. Pekerja-pekerja sukarela menggunakan sarana-sarana ini untuk menaburkan benih Kerajaan di seluruh bumi, secara harfiah ”di sepanjang mata air”. Jutaan pria dan wanita yang takut akan Allah telah dituai, dan sejumlah besar lainnya akan bergabung dengan mereka. (Penyingkapan 14:15, 16) Mereka semua benar-benar dapat dikatakan ’berbahagia’!
[Catatan Kaki]
a ”Raja” di Yesaya 32:1 pada mulanya mungkin memaksudkan Raja Hizkia. Akan tetapi, penggenapan utama Yesaya pasal 32 berkaitan dengan sang Raja, Kristus Yesus.
b Lihat Menara Pengawal, 1 Maret 1999, halaman 13-18, diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.
[Gambar di hlm. 331]
Pada Gulungan-Gulungan Laut Mati, Yesaya pasal 32 diberi tanda ”X”
[Gambar di hlm. 333]
Setiap ”pembesar” seperti tempat perlindungan dari angin, naungan dari hujan, air di padang gurun, dan naungan dari sinar matahari
[Gambar di hlm. 338]
Seorang Kristen mendapatkan kebahagiaan besar dengan menceritakan kabar baik kepada orang lain