Pasal Dua Puluh Delapan
Firdaus Dipulihkan!
1. Mengapa banyak agama menawarkan harapan kehidupan dalam suatu firdaus?
”NOSTALGIA akan firdaus adalah salah satu nostalgia yang sangat berpengaruh yang tampaknya tak dapat dilupakan oleh umat manusia. Dari semua nostalgia, ini mungkin merupakan yang paling berpengaruh dan tak kunjung hilang. Suatu bentuk kerinduan akan firdaus nyata pada setiap lapisan masyarakat dalam kehidupan keagamaan.” Demikian kata The Encyclopedia of Religion. Nostalgia seperti itu sangat wajar, karena Alkitab memberi tahu kita bahwa kehidupan manusia dimulai di Firdaus—sebuah taman indah yang bebas dari penyakit dan kematian. (Kejadian 2:8-15) Tidaklah mengherankan bahwa banyak agama dunia menawarkan harapan kehidupan di masa depan dalam suatu bentuk firdaus.
2. Di mana kita dapat menemukan harapan sejati tentang Firdaus di masa depan?
2 Dalam banyak bagian Alkitab, kita dapat membaca tentang harapan sejati, yaitu Firdaus di masa depan. (Yesaya 51:3) Misalnya, bagian dari nubuat Yesaya yang dicatat dalam pasal 35 menggambarkan transformasi wilayah padang belantara menjadi taman yang indah dan ladang yang subur. Orang buta melihat kembali, orang bisu dapat berbicara, dan orang tuli dapat mendengar. Dalam Firdaus yang dijanjikan ini, tidak ada kepedihan atau keluh kesah, yang menunjukkan bahwa kematian pun tidak ada lagi. Sungguh, suatu janji yang indah! Apa maksudnya kata-kata ini? Apakah kata-kata ini menawarkan harapan bagi kita dewasa ini? Pembahasan pasal ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Tanah yang Tandus Bersukacita
3. Menurut nubuat Yesaya, transformasi apa yang akan terjadi di negeri itu?
3 Nubuat terilham Yesaya tentang Firdaus yang dipulihkan dimulai dengan kata-kata ini, ”Padang belantara dan wilayah yang gersang akan bersukaria, dan padang gurun akan bersukacita dan berbunga seperti tanaman kumkuma. Ia pasti akan berbunga, dan ia akan benar-benar bersukacita, dengan kegembiraan dan sorak-sorai. Kemuliaan Lebanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Syaron. Akan ada orang-orang yang akan melihat kemuliaan Yehuwa, semarak Allah kita.”—Yesaya 35:1, 2.
4. Kapan dan bagaimana tanah asal orang Yahudi menjadi seperti padang belantara?
4 Yesaya menulis kata-kata ini sekitar tahun 732 SM. Kira-kira 125 tahun kemudian, orang Babilon membinasakan Yerusalem dan orang Yehuda dibawa ke pembuangan. Tanah asal mereka menjadi tak berpenghuni, ditelantarkan. (2 Raja 25:8-11, 21-26) Dengan demikian, tergenaplah peringatan Yehuwa bahwa orang Israel akan dibawa ke pembuangan jika mereka ternyata tidak setia. (Ulangan 28:15, 36, 37; 1 Raja 9:6-8) Ketika bangsa Ibrani menjadi tawanan di negeri asing, ladang dan kebun buah-buahan mereka yang diairi dengan baik ditinggalkan begitu saja selama 70 tahun dan menjadi seperti padang belantara.—Yesaya 64:10; Yeremia 4:23-27; 9:10-12.
5. (a) Bagaimana negeri itu akan dipulihkan laksana firdaus? (b) Dalam arti apa orang-orang ”melihat kemuliaan Yehuwa”?
5 Namun, kata-kata Yesaya menubuatkan bahwa negeri itu tidak akan ditelantarkan untuk selama-lamanya. Negeri itu akan dipulihkan laksana firdaus. ”Kemuliaan Lebanon” serta ”semarak Karmel dan Syaron” akan diberikan kepadanya.a Bagaimana? Sewaktu mereka kembali dari pembuangan, orang Yahudi dapat menggarap dan mengairi ladang mereka lagi, dan tanah mereka kembali subur seperti semula. Sehubungan dengan hal ini, hanya Yehuwa-lah yang layak menerima hormat dan puji. Orang Yahudi dapat menikmati keadaan seperti firdaus ini karena kehendak-Nya dan karena dukungan serta berkat-Nya. Orang akan dapat melihat ”kemuliaan Yehuwa, semarak Allah [mereka]” jika mereka mengakui bahwa tangan Yehuwa-lah yang mengadakan transformasi menakjubkan atas negeri mereka.
6. Kata-kata Yesaya mengalami penggenapan penting apa?
6 Meskipun demikian, di negeri Israel yang dipulihkan, kata-kata Yesaya akan mengalami penggenapan yang lebih penting. Secara rohani, Israel sudah bertahun-tahun seperti gurun gersang. Sementara orang-orang buangan berada di Babilon, ibadat murni sangat dibatasi. Tidak ada bait, atau mezbah, dan tidak ada keimaman yang terorganisasi. Korban-korban persembahan harian terhenti. Sekarang, Yesaya menubuatkan yang sebaliknya. Di bawah kepemimpinan pria-pria seperti Zerubabel, Ezra, dan Nehemia, wakil-wakil dari ke-12 suku Israel pulang ke Yerusalem, membangun kembali bait, dan beribadat kepada Yehuwa dengan bebas. (Ezra 2:1, 2) Ini benar-benar firdaus rohani!
Semangat yang Berapi-api
7, 8. Mengapa orang Yahudi buangan perlu memiliki sikap yang positif, dan bagaimana kata-kata Yesaya memberikan anjuran?
7 Kata-kata di Yesaya pasal 35 bernada gembira. Sang nabi mengumumkan masa depan yang gemilang bagi bangsa yang bertobat itu. Ia berbicara dengan keyakinan dan optimisme. Dua abad kemudian, pada ambang pemulihan mereka, orang Yahudi buangan memerlukan keyakinan dan optimisme yang sama. Melalui Yesaya, Yehuwa secara nubuat memberikan anjuran kepada mereka, ”Hai, kamu sekalian, kuatkanlah tangan yang lemah, dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakan kepada mereka yang khawatir hatinya, ’Jadilah kuat. Jangan takut. Lihat! Allahmu akan datang dengan pembalasan, ya, Allah datang dengan ganjaran. Dia akan datang dan menyelamatkan kamu sekalian.’”—Yesaya 35:3, 4.
8 Akhir dari masa pembuangan yang lama itu adalah saat untuk bertindak. Raja Kores dari Persia, alat pembalasan Yehuwa atas Babilon, telah mengumumkan bahwa ibadat Yehuwa akan dipulihkan di Yerusalem. (2 Tawarikh 36:22, 23) Ribuan keluarga Ibrani perlu diorganisasi untuk mengadakan perjalanan yang berbahaya dari Babilon ke Yerusalem. Setibanya di sana, mereka harus membangun fasilitas yang memadai untuk kehidupan dan bersiap-siap untuk melakukan tugas raksasa, yaitu membangun kembali bait dan kota itu. Ada orang Yahudi di Babilon yang menganggap bahwa semua ini tidak mungkin dilakukan. Akan tetapi, waktu itu bukanlah saatnya untuk menjadi lemah atau khawatir. Orang Yahudi harus saling menguatkan dan percaya kepada Yehuwa. Ia meyakinkan mereka bahwa mereka akan diselamatkan.
9. Janji gemilang apa yang diberikan kepada orang Yahudi yang kembali?
9 Orang-orang yang dibebaskan dari penawanan di Babilon akan memiliki alasan yang kuat untuk bersukacita, karena masa depan yang gemilang menanti sekembalinya mereka di Yerusalem. Yesaya menubuatkan, ”Pada waktu itu, mata orang buta akan terbuka, dan telinga orang tuli akan dibuka penyumbatnya. Pada waktu itu, orang timpang akan berjalan mendaki seperti rusa jantan, dan lidah orang bisu akan bersorak-sorai.”—Yesaya 35:5, 6a.
10, 11. Untuk orang Yahudi yang kembali, mengapa kata-kata Yesaya mempunyai arti rohani, dan apa yang tersirat dari kata-kata tersebut?
10 Pasti, Yehuwa memaksudkan keadaan rohani umat-Nya. Mereka telah dihukum selama 70 tahun di pembuangan akibat kemurtadan mereka sebelumnya. Sekalipun demikian, sewaktu memberikan disiplin, Yehuwa tidak membuat umat-Nya menjadi buta, tuli, timpang, ataupun bisu. Oleh karena itu, untuk memulihkan bangsa Israel tidak berarti harus ada penyembuhan cacat jasmani. Yehuwa mengembalikan apa yang sudah hilang, yakni kesehatan rohani.
11 Orang Yahudi yang bertobat disembuhkan dengan memperoleh kembali indra rohani mereka—visi rohani mereka dan kesanggupan mereka untuk mendengar, menaati, dan membicarakan firman Yehuwa. Mereka disadarkan akan perlunya tetap dekat dengan Yehuwa. Melalui kelakuan baik, mereka ”bersorak-sorai” memuji Allah mereka dengan gembira. Orang yang tadinya ”timpang” menjadi bersemangat dan bergairah dalam ibadatnya kepada Yehuwa. Secara kiasan, ia akan ”berjalan mendaki seperti rusa jantan”.
Yehuwa Menyegarkan Umat-Nya
12. Seberapa jauh Yehuwa akan memberkati negeri itu dengan air?
12 Suatu tempat bukanlah suatu firdaus jika tidak ada airnya. Firdaus yang mula-mula di Eden berlimpah dengan air. (Kejadian 2:10-14) Negeri yang diberikan kepada Israel juga adalah ”negeri dengan wadi-wadi yang berair, banyak mata air dan air yang limpah”. (Ulangan 8:7) Maka, cocok jika Yesaya membuat janji yang menyegarkan ini, ”Mata air akan memancar di padang belantara, juga aliran air yang deras di padang gurun. Tanah yang gersang karena panas akan menjadi seperti kolam, dan tanah yang haus menjadi seperti mata air. Di tempat tinggal anjing hutan, di tempat mereka beristirahat, akan ada rumput hijau dengan tumbuhan teberau dan tanaman papirus.” (Yesaya 35:6b, 7) Pada waktu orang Israel kembali menggarap tanah mereka, daerah-daerah tandus yang tadinya adalah tempat anjing hutan berkeliaran akan menjadi hamparan tumbuh-tumbuhan yang hijau dan lebat daunnya. Tanah yang kering dan berdebu akan diubah menjadi ”tempat yang berawa”, tempat tumbuhnya papirus dan tumbuhan air lainnya.—Ayub 8:11.
13. Air rohani apa akan tersedia dengan limpah bagi bangsa yang telah dipulihkan?
13 Namun, yang lebih penting adalah air rohani kebenaran, yang akan dinikmati secara limpah oleh orang Yahudi yang pulang ke tanah asal mereka. Yehuwa akan memberikan pengetahuan, anjuran, dan penghiburan melalui Firman-Nya. Lagi pula, para tua-tua dan pembesar yang setia akan menjadi ”seperti aliran air di negeri yang gersang”. (Yesaya 32:1, 2) Orang-orang seperti Ezra, Hagai, Nehemia, Yesyua, Zakharia, Zerubabel, yang menganjurkan bangsa itu untuk giat dalam ibadat yang murni, benar-benar akan menjadi kesaksian hidup berkenaan dengan penggenapan nubuat Yesaya.—Ezra 5:1, 2; 7:6, 10; Nehemia 12:47.
”Jalan Kekudusan”
14. Gambarkan perjalanan dari Babilon ke Yerusalem.
14 Namun, sebelum orang Yahudi buangan dapat menikmati keadaan-keadaan seperti firdaus secara jasmani dan rohani, mereka harus menempuh perjalanan yang jauh dan berbahaya dari Babilon ke Yerusalem. Jika mereka memilih rute yang langsung, mereka harus menempuh jarak sekitar 800 kilometer melalui medan yang sulit dan kering. Rute yang tidak terlalu sulit berjarak 1.600 kilometer. Rute mana pun yang dipilih, perjalanannya akan memakan waktu berbulan-bulan melalui cuaca buruk dan menghadapi bahaya bertemu dengan binatang buas atau orang-orang yang ganas seperti binatang. Tetapi, orang-orang yang percaya akan nubuat Yesaya tidak merasa terlalu khawatir. Mengapa?
15, 16. (a) Perlindungan apa yang Yehuwa sediakan bagi orang Yahudi yang setia selama perjalanan pulang mereka? (b) Dalam arti apa lagi Yehuwa menyediakan jalan raya yang aman bagi orang Yahudi?
15 Melalui Yesaya, Yehuwa berjanji, ”Di sana akan ada suatu jalan raya, ya, suatu jalan; dan itu akan dinamai Jalan Kekudusan. Orang najis tidak akan melewatinya. Itu disediakan bagi orang yang mengikuti jalan itu, dan orang bodoh tidak akan mengembara di sana. Tidak akan ada singa di sana, dan binatang buas yang rakus tidak muncul di situ. Tidak satu pun akan didapati di sana; dan orang-orang yang dibeli kembali akan berjalan di sana.” (Yesaya 35:8, 9) Yehuwa telah menebus umat-Nya! Mereka adalah ”orang-orang yang dibeli kembali”, dan Ia memberikan jaminan perlindungan selama perjalanan pulang mereka. Secara harfiah, apakah ada jalan yang sudah diratakan, ditinggikan, dan berpagar dari Babilon menuju Yerusalem? Tidak ada, namun perlindungan Yehuwa atas umat-Nya selama di perjalanan begitu pasti sehingga mereka seakan-akan melewati jalan raya.—Bandingkan Mazmur 91:1-16.
16 Orang Yahudi juga dilindungi dari bahaya-bahaya rohani. Jalan raya kiasan itu adalah ”Jalan Kekudusan”. Orang-orang yang tidak merespek perkara suci atau yang najis secara rohani tidak memenuhi syarat untuk menempuh jalan ini. Mereka tidak boleh berada di negeri yang dipulihkan. Orang-orang yang diperkenan mempunyai motivasi yang benar. Mereka kembali ke Yehuda dan Yerusalem bukan karena semangat kebanggaan nasional atau karena mengejar kepentingan pribadi. Orang Yahudi yang berpikiran rohani menyadari bahwa alasan utama mereka pulang adalah untuk menegakkan kembali ibadat murni kepada Yehuwa di negeri itu.—Ezra 1:1-3.
Umat Yehuwa Bersukacita
17. Bagaimana nubuat Yesaya telah menghibur orang Yahudi selama masa pembuangan mereka yang lama?
17 Pasal 35 dari nubuat Yesaya berakhir dengan catatan yang menggembirakan, ”Orang-orang yang ditebus Yehuwa akan kembali dan datang ke Zion dengan seruan sukacita; dan sukacita sampai waktu yang tidak tertentu akan ada di atas kepala mereka. Kesukaan besar dan sukacita akan mereka peroleh, dan kepedihan dan keluh kesah akan lari.” (Yesaya 35:10) Orang Yahudi tawanan yang mencari penghiburan dan pengharapan dari nubuat ini selama masa pembuangan mungkin bertanya-tanya tentang bagaimana berbagai perincian dalam nubuat itu akan digenapi. Kemungkinan besar, mereka belum mengerti banyak aspek nubuat ini. Sekalipun demikian, mereka tentu tidak pernah meragukan bahwa mereka akan ”kembali dan datang ke Zion”.
18. Dengan cara apa kepedihan dan keluh kesah di Babilon digantikan dengan kesukaan besar dan sukacita di negeri yang telah dipulihkan?
18 Oleh karena itu, pada tahun 537 SM, kurang lebih 50.000 pria (termasuk lebih dari 7.000 budak) beserta para wanita dan anak-anak mengadakan perjalanan pulang ke Yerusalem selama empat bulan, dengan kepercayaan penuh kepada Yehuwa. (Ezra 2:64, 65) Dalam beberapa bulan saja, mezbah Yehuwa sudah dibangun kembali; ini merupakan langkah awal sebelum bait direkonstruksi secara lengkap. Tergenaplah nubuat yang disampaikan Yesaya 200 tahun sebelumnya. Kepedihan dan keluh kesah bangsa itu selama di Babilon digantikan dengan kesukaan besar dan sukacita di negeri yang telah dipulihkan. Yehuwa telah menggenapi janji-Nya. Firdaus—harfiah dan rohani—telah dipulihkan!
Lahirnya Suatu Bangsa Baru
19. Mengapa dapat dikatakan bahwa nubuat Yesaya hanya digenapi secara terbatas pada abad keenam SM?
19 Tentu saja, pada abad keenam SM, penggenapan nubuat Yesaya pasal 35 masih terbatas. Keadaan seperti firdaus yang dinikmati orang Yahudi yang pulang ke tanah asal mereka tidak langgeng. Setelah beberapa waktu, ajaran-ajaran agama palsu dan nasionalisme mulai mencemari ibadat murni. Secara rohani, orang Yahudi kembali mengalami kepedihan dan berkeluh kesah. Akhirnya, Yehuwa menolak mereka sebagai umat-Nya. (Matius 21:43) Karena mereka jatuh lagi kepada ketidaktaatan, sukacita mereka pun tidak permanen. Semua ini menunjukkan bahwa Yesaya pasal 35 akan mengalami penggenapan lebih lanjut yang lebih besar.
20. Apa Israel baru yang muncul pada abad pertama M?
20 Pada waktu yang Yehuwa tentukan, muncullah Israel yang lain, yaitu Israel rohani. (Galatia 6:16) Yesus mempersiapkan kelahiran Israel yang baru ini selama pelayanannya di bumi. Ia memulihkan ibadat murni, dan melalui ajaran-ajarannya, air kebenaran mulai mengalir kembali. Ia menyembuhkan orang yang sakit secara jasmani maupun rohani. Seruan sukacita berkumandang seraya kabar baik tentang Kerajaan Allah diberitakan. Tujuh minggu setelah kematian dan kebangkitannya, Yesus yang sudah dimuliakan mendirikan sidang Kristen, yaitu Israel rohani yang terdiri dari orang Yahudi dan orang-orang lain yang telah ditebus oleh darah Yesus yang tercurah, yang diperanakkan sebagai putra-putra rohani Allah dan saudara-saudara Yesus, dan diurapi dengan roh kudus.—Kisah 2:1-4; Roma 8:16, 17; 1 Petrus 1:18, 19.
21. Sehubungan dengan sidang Kristen pada abad pertama, peristiwa apa saja yang dapat dianggap sebagai penggenapan dari beberapa aspek dalam nubuat Yesaya?
21 Sewaktu menulis kepada para anggota Israel rohani, rasul Paulus merujuk kepada kata-kata di Yesaya 35:3 dengan mengatakan, ”Luruskanlah tangan yang terkulai dan lutut yang lemah.” (Ibrani 12:12) Maka, jelaslah bahwa pada abad pertama M, ada penggenapan kata-kata Yesaya pasal 35. Secara harfiah, Yesus dan murid-muridnya dengan mukjizat membuat orang buta melihat dan orang tuli mendengar. Mereka membuat ”orang timpang” berjalan dan orang bisu berbicara kembali. (Matius 9:32; 11:5; Lukas 10:9) Lebih penting lagi, orang-orang yang berhati jujur melarikan diri dari agama palsu dan masuk ke sidang Kristen untuk menikmati firdaus rohani. (Yesaya 52:11; 2 Korintus 6:17) Seperti halnya orang Yahudi yang kembali dari Babilon, orang-orang yang melarikan diri ini menyadari bahwa semangat yang positif dan berani sangatlah penting.—Roma 12:11.
22. Pada zaman modern, bagaimana orang Kristen yang tulus, para pencari kebenaran, masuk ke penawanan Babilon?
22 Bagaimana dengan zaman kita? Apakah nubuat Yesaya mempunyai penggenapan lain, yang lebih lengkap sehubungan dengan sidang Kristen dewasa ini? Ya. Setelah kematian para rasul, jumlah orang Kristen terurap banyak berkurang, dan orang Kristen palsu, ”lalang”, tumbuh dengan subur di panggung dunia. (Matius 13:36-43; Kisah 20:30; 2 Petrus 2:1-3) Bahkan selama abad ke-19, sewaktu orang-orang yang tulus hati mulai memisahkan diri dari Susunan Kristen dan mencari ibadat murni, pengertian mereka masih dicemari oleh ajaran-ajaran yang tidak berdasarkan Alkitab. Pada tahun 1914, Yesus ditakhtakan sebagai Raja Mesianik, namun segera setelah itu, keadaan kelihatan suram bagi para pencari kebenaran yang tulus ini. Sebagai penggenapan nubuat, bangsa-bangsa ”memerangi mereka dan menaklukkan mereka”, dan upaya orang Kristen yang tulus ini untuk memberitakan kabar baik dipadamkan. Mereka dapat dikatakan masuk ke penawanan Babilon.—Penyingkapan 11:7, 8.
23, 24. Dengan cara apa saja kata-kata Yesaya digenapi di kalangan umat Allah sejak tahun 1919?
23 Namun, pada tahun 1919, keadaan berubah. Yehuwa membawa umat-Nya keluar dari penawanan. Mereka mulai menolak ajaran-ajaran palsu yang sebelumnya mencemari ibadat mereka. Hasilnya, mereka disembuhkan. Mereka pun menikmati firdaus rohani, yang bahkan pada masa sekarang ini terus menyebar ke seluruh bumi. Secara rohani, orang buta belajar melihat dan orang tuli, mendengar—menjadi sadar sepenuhnya akan bekerjanya roh kudus Allah, terus menyadari perlunya tetap dekat dengan Yehuwa. (1 Tesalonika 5:6; 2 Timotius 4:5) Orang Kristen sejati tidak bisu lagi, dengan bersemangat mereka ”bersorak-sorai”, menyatakan kebenaran Alkitab kepada orang lain. (Roma 1:15) Orang-orang yang lemah secara rohani, atau ”timpang”, sekarang memperlihatkan gairah dan sukacita. Secara kiasan, mereka dapat ”berjalan mendaki seperti rusa jantan”.
24 Orang Kristen yang telah dipulihkan ini berjalan di ”Jalan Kekudusan”. ”Jalan” ini, yang membawa mereka keluar dari Babilon Besar dan masuk ke firdaus rohani, terbuka bagi semua penyembah yang bersih secara rohani. (1 Petrus 1:13-16) Mereka dapat mengandalkan Yehuwa untuk perlindungan dan yakin bahwa Setan tidak akan berhasil dengan serangan-serangannya yang bersifat binatang untuk melenyapkan ibadat sejati. (1 Petrus 5:8) Orang-orang yang tidak taat dan siapa pun yang berperilaku seperti binatang buas yang ganas tidak diizinkan untuk mencemari orang-orang yang berada di jalan raya kekudusan milik Allah. (1 Korintus 5:11) Dalam lingkungan yang terlindung ini, orang-orang yang telah ditebus Yehuwa—kaum terurap dan ”domba-domba lain”—menemukan sukacita dalam melayani satu-satunya Allah yang benar.—Yohanes 10:16.
25. Apakah Yesaya pasal 35 akan digenapi secara jasmani? Jelaskan.
25 Bagaimana dengan masa depan? Apakah nubuat Yesaya akan digenapi secara jasmani? Ya. Penyembuhan mukjizat oleh Yesus dan para rasulnya pada abad pertama menunjukkan keinginan dan kesanggupan Yehuwa untuk melakukan penyembuhan seperti itu dalam skala besar di masa depan. Mazmur yang terilham berbicara tentang kehidupan abadi dalam keadaan damai di bumi. (Mazmur 37:9, 11, 29) Yesus menjanjikan kehidupan di Firdaus. (Lukas 23:43) Hingga bukunya yang terakhir, Alkitab memberikan harapan akan firdaus harfiah. Pada waktu itu, orang buta, tuli, timpang, dan bisu akan disembuhkan secara jasmani dan secara permanen. Kepedihan dan keluh kesah tidak akan ada lagi. Sukacita akan terus dinikmati sampai waktu yang tidak tertentu, bahkan untuk selama-lamanya.—Penyingkapan 7:9, 16, 17; 21:3, 4.
26. Bagaimana kata-kata Yesaya menguatkan orang Kristen dewasa ini?
26 Sementara orang Kristen sejati menantikan pemulihan Firdaus jasmani di bumi, mereka menikmati berkat-berkat firdaus rohani sekarang ini. Mereka menghadapi pencobaan dan kesengsaraan dengan optimistis. Dengan keyakinan yang teguh kepada Yehuwa, mereka saling menganjurkan, dengan menaati nasihat, ”Hai, kamu sekalian, kuatkanlah tangan yang lemah, dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakan kepada mereka yang khawatir hatinya, ’Jadilah kuat. Jangan takut.’” Mereka percaya sepenuhnya kepada jaminan dalam nubuat, ”Lihat! Allahmu akan datang dengan pembalasan, ya, Allah datang dengan ganjaran. Dia akan datang dan menyelamatkan kamu sekalian.”—Yesaya 35:3, 4.
[Catatan Kaki]
a Alkitab menggambarkan Lebanon kuno sebagai negeri yang subur dengan hutan-hutannya yang lebat dan pohon-pohon arasnya yang megah, mirip Taman Eden. (Mazmur 29:5; 72:16; Yehezkiel 28:11-13) Syaron terkenal akan sungai-sungainya dan hutan pohon ek-nya; Karmel terkenal akan kebun anggur, kebun buah-buahan, dan hamparan bunga yang menutupi lereng-lerengnya.
[Gambar penuh di hlm. 370]
[Gambar di hlm. 375]
Gurun menjadi tanah yang banyak airnya, tempat tumbuhnya teberau dan papirus
[Gambar di hlm. 378]
Yesus menyembuhkan orang sakit, secara rohani maupun jasmani