Pasal Tujuh
Celaka bagi Kebun Anggur yang Tidak Setia!
1, 2. Apa yang dimiliki oleh Pribadi ’yang dikasihi’ itu, tetapi bagaimana hasilnya ternyata mengecewakan?
”DARI segi keindahan berbahasa serta kemahiran berkomunikasi dengan efektif, parabel (perumpamaan) ini hampir-hampir tidak tertandingi.” Demikian yang dikatakan seorang komentator Alkitab sehubungan dengan ayat-ayat pembukaan di Yesaya pasal 5. Lebih daripada sekadar karya seni, kata-kata Yesaya memberikan gambaran yang menyentuh hati tentang perhatian Yehuwa yang penuh kasih kepada umat-Nya. Pada waktu yang sama, kata-kata ini memperingatkan kita terhadap hal-hal yang tidak Dia sukai.
2 Inilah awal perumpamaan Yesaya, ”Aku hendak menyanyi untuk orang yang kukasihi, nyanyian orang yang kukasihi tentang kebun anggurnya. Ada kebun anggur yang dimiliki oleh orang yang kukasihi di lereng bukit yang subur. Ia mulai mencangkulinya dan membuang batu-batunya dan menanaminya dengan tanaman anggur merah pilihan, dan membangun menara di tengah-tengahnya. Di sana ia menggali untuk tempat pemerasan anggur. Ia terus berharap agar kebun itu menghasilkan buah anggur, namun buah anggur liar yang dihasilkannya.”—Yesaya 5:1, 2; bandingkan Markus 12:1.
Mengurus Kebun Anggur
3, 4. Bagaimana kebun anggur itu dipelihara dengan penuh kasih?
3 Tidak soal apakah Yesaya benar-benar menyanyikan parabel ini bagi para pendengarnya atau tidak, parabel ini pasti menawan perhatian mereka. Sebagian besar dari mereka mungkin tidak merasa asing lagi dengan pekerjaan membuat kebun anggur, dan Yesaya menggambarkannya dengan hidup dan realistis. Seperti petani anggur dewasa ini, pemilik kebun anggur itu tidak menanam biji-biji anggur, tetapi ”tanaman anggur merah pilihan” atau yang bermutu tinggi—berupa setek atau tunas dari tanaman anggur lain. Ia membuat kebun anggurnya di tempat yang tepat, yaitu ”di lereng bukit yang subur”, sehingga tanaman anggur dapat tumbuh dengan baik.
4 Perlu kerja keras agar kebun anggur membuahkan hasil. Yesaya menggambarkan si pemilik ”mencangkulinya dan membuang batu-batunya”—pekerjaan yang membosankan dan melelahkan! Kemungkinan, batu-batu yang besar digunakannya untuk ”membangun menara”. Di zaman dahulu, menara seperti itu berfungsi sebagai pos bagi orang-orang yang menjaga tanaman anggur dari pencuri dan binatang.a Selain itu, ia juga membangun tembok batu di sekeliling teras-teras kebun anggur itu. (Yesaya 5:5) Ini umumnya dilakukan agar lapisan humus yang sangat dibutuhkan tidak tererosi.
5. Apa yang sewajarnya diharapkan si pemilik dari kebun anggurnya, tetapi apa yang dia dapatkan?
5 Setelah bekerja begitu keras untuk melindungi kebun anggurnya, sudah sewajarnya jika si pemilik mengharapkan kebun ini membuahkan hasil. Untuk mengantisipasi hal ini, ia menggali tempat pemerasan anggur. Tetapi, apakah panen yang diharapkan itu terwujud? Tidak, kebun anggur itu malah menghasilkan buah anggur liar.
Kebun Anggur dan Pemiliknya
6, 7. (a) Siapakah pemilik kebun anggur, dan apa yang dimaksud dengan kebun anggur? (b) Penghakiman apa yang diminta oleh si pemilik?
6 Siapakah si pemilik, dan apa yang dimaksud dengan kebun anggur itu? Si pemilik kebun anggur menunjukkan jawabannya pada waktu ia berkata, ”Sekarang, hai, penduduk Yerusalem dan orang-orang Yehuda, jadilah hakim antara aku dan kebun anggurku. Masih adakah yang harus dilakukan bagi kebun anggurku yang belum kulakukan baginya? Aku berharap ia menghasilkan buah anggur, namun mengapa ia menghasilkan buah anggur liar? Maka sekarang, aku hendak memberi tahu kamu sekalian apa yang akan kulakukan terhadap kebun anggurku: Pagarnya akan disingkirkan dan ditentukan untuk dibakar habis. Tembok batunya akan dirobohkan, dan ia ditentukan menjadi tempat untuk diinjak-injak.”—Yesaya 5:3-5.
7 Ya, Yehuwa adalah pemilik kebun anggur itu, dan Dia seolah-olah telah berdiri di sebuah ruang pengadilan, meminta agar penghakiman dijalankan antara diri-Nya dan kebun anggur yang mengecewakan itu. Jadi, apa yang dimaksud dengan kebun anggur? Si pemilik menjelaskan, ”Kebun anggur Yehuwa yang berbala tentara adalah keturunan Israel, dan orang Yehuda adalah perkebunan yang sangat disukainya.”—Yesaya 5:7a.
8. Apa yang diperlihatkan oleh fakta bahwa Yesaya memanggil Yehuwa ”yang kukasihi”?
8 Yesaya menyebut Yehuwa, pemilik kebun anggur itu, sebagai ”yang kukasihi”. (Yesaya 5:1) Yesaya dapat berbicara tentang Allah dengan cara yang begitu akrab hanya karena ia memiliki hubungan yang dekat dengan Dia. (Bandingkan Ayub 29:4; Mazmur 25:14.) Tetapi, kasih sang nabi kepada Allah tidaklah seberapa dibandingkan dengan kasih Allah kepada ”kebun anggur”-Nya—bangsa yang telah Dia ’tanam’.—Bandingkan Keluaran 15:17; Mazmur 80:8, 9.
9. Bagaimana Yehuwa telah memperlakukan bangsa-Nya bagaikan kebun anggur yang berharga?
9 Yehuwa ”menanam” bangsa-Nya di tanah Kanaan dan memberi mereka hukum-hukum dan peraturan-peraturan-Nya, yang berfungsi sebagai tembok pelindung agar mereka tidak dirusak oleh bangsa-bangsa lain. (Keluaran 19:5, 6; Mazmur 147:19, 20; Efesus 2:14) Selain itu, Yehuwa memberi mereka para hakim, imam, dan nabi untuk mengajar mereka. (2 Raja 17:13; Maleakhi 2:7; Kisah 13:20) Pada waktu Israel diancam oleh agresi musuh, Yehuwa memberikan pembebas. (Ibrani 11:32, 33) Maka, beralasan bila Yehuwa bertanya, ”Masih adakah yang harus dilakukan bagi kebun anggurku yang belum kulakukan baginya?”
Mengenali Kebun Anggur Allah Dewasa Ini
10. Parabel apa diceritakan Yesus sehubungan dengan suatu kebun anggur?
10 Yesus bisa jadi sedang memikirkan kata-kata Yesaya pada waktu ia menceritakan parabel tentang para penggarap yang kejam, ”Ada seorang pria, seorang tuan rumah, yang membuat kebun anggur, memasang pagar di sekelilingnya, menggali lubang tempat pemerasan anggur di sana, mendirikan sebuah menara, lalu menyewakannya kepada penggarap-penggarap, dan mengadakan perjalanan ke luar negeri.” Sayang sekali, para penggarap itu mengkhianati si pemilik kebun anggur, bahkan membunuh putranya. Yesus selanjutnya memperlihatkan bahwa perumpamaan ini tidak saja melibatkan Israel jasmani pada waktu ia berkata, ”Kerajaan Allah akan diambil darimu [Israel jasmani] dan diberikan kepada suatu bangsa yang menghasilkan buahnya.”—Matius 21:33-41, 43.
11. Kebun anggur rohani apa ada pada abad pertama, tetapi apa yang terjadi setelah kematian para rasul?
11 ”Bangsa” baru itu rupanya adalah ”Israel milik Allah”—suatu bangsa rohani yang terdiri dari orang-orang Kristen terurap yang seluruhnya berjumlah 144.000 orang. (Galatia 6:16; 1 Petrus 2:9, 10; Penyingkapan 7:3, 4) Yesus menyamakan murid-muridnya ini dengan ’cabang-cabang’ pada ”tanaman anggur yang benar”, yaitu dirinya. Tentu saja, cabang-cabang ini diharapkan menghasilkan buah. (Yohanes 15:1-5) Mereka harus memperlihatkan sifat-sifat seperti Kristus dan ikut dalam pekerjaan memberitakan ”kabar baik kerajaan ini”. (Matius 24:14; Galatia 5:22, 23) Tetapi, sejak kematian kedua belas rasul, sebagian besar dari mereka yang mengaku sebagai cabang-cabang ”tanaman anggur yang benar” itu ternyata palsu—menghasilkan buah anggur liar dan bukan buah yang bagus.—Matius 13:24-30, 38, 39.
12. Bagaimana kata-kata Yesaya menghukum Susunan Kristen, dan pelajaran apa yang terkandung di dalamnya bagi orang Kristen sejati?
12 Oleh karena itu, kata-kata penghukuman Yesaya terhadap Yehuda berlaku dewasa ini untuk Susunan Kristen. Dengan menyelidiki sejarahnya—perangnya, perang salibnya, Inkwisisi-nya—terungkaplah betapa asamnya buah yang telah ia hasilkan. Meskipun demikian, kebun anggur yang benar, yaitu orang Kristen terurap dan ”kumpulan besar” yang menyertai mereka harus mengindahkan kata-kata Yesaya. (Penyingkapan 7:9) Jika mereka ingin menyenangkan hati pemilik kebun anggur, mereka harus, secara pribadi dan sebagai kelompok, menghasilkan buah-buah yang menyenangkan Dia.
”Buah Anggur Liar”
13. Apa yang akan Yehuwa lakukan terhadap kebun anggur-Nya karena menghasilkan buah yang buruk?
13 Setelah mengerahkan begitu banyak upaya yang luar biasa untuk menggarap dan memupuk kebun anggur-Nya, sewajarnyalah jika Yehuwa mengharapkannya menjadi ”kebun anggur dengan anggur yang berbusa!” (Yesaya 27:2) Akan tetapi, sebaliknya dari menghasilkan buah yang berguna, kebun itu menghasilkan ”buah anggur liar”, yang secara harfiah berarti ”sesuatu yang berbau busuk” atau ”buah busuk”. (Yesaya 5:2; catatan kaki NW Ref.; Yeremia 2:21) Oleh karena itu, Yehuwa mengumumkan bahwa Dia akan menyingkirkan ’pagar’ perlindungan-Nya dari sekeliling bangsa itu. Bangsa itu akan ’ditetapkan sebagai sesuatu yang akan dibinasakan’ dan akan ditelantarkan serta mengalami kekeringan. (Baca Yesaya 5:6.) Musa telah memperingatkan bahwa mereka akan mengalami hal-hal seperti itu jika mereka tidak menaati Hukum Allah.—Ulangan 11:17; 28:63, 64; 29:22, 23.
14. Buah apa yang Yehuwa harapkan dari bangsa-Nya, tetapi apa yang dihasilkannya?
14 Allah mengharapkan bangsa itu menghasilkan buah yang bagus. Mikha, yang hidup sezaman dengan Yesaya, menyatakan, ”Apa yang Yehuwa minta sebagai balasan darimu selain menjalankan keadilan dan mengasihi kebaikan hati dan bersahaja dalam berjalan dengan Allahmu?” (Mikha 6:8; Zakharia 7:9) Tetapi, bangsa itu tidak mengindahkan desakan Yehuwa. ”[Allah] terus mengharapkan keadilan, tetapi, lihat! pelanggaran hukum; mengharapkan keadilbenaran, tetapi, lihat! keluhan.” (Yesaya 5:7b) Musa meramalkan bahwa bangsa yang tidak setia itu akan menghasilkan buah anggur beracun dari ”tanaman anggur Sodom”. (Ulangan 32:32) Jadi, mungkin perbuatan seksual yang amoral seperti homoseksualitas, termasuk dalam penyimpangan mereka dari Hukum Allah. (Imamat 18:22) Ungkapan ”pelanggaran hukum” dapat juga diterjemahkan ”penumpahan darah”. Perlakuan brutal demikian tidak diragukan menimbulkan ”keluhan” dari orang-orang yang teraniaya—keluhan yang telah mencapai telinga Pembuat kebun anggur itu.—Bandingkan Ayub 34:28.
15, 16. Bagaimana caranya agar orang Kristen sejati tidak menghasilkan buah-buah buruk yang dihasilkan Israel?
15 Allah Yehuwa adalah ”pencinta keadilbenaran dan keadilan”. (Mazmur 33:5) Ia memerintahkan orang Yehuda, ”Kamu sekalian, jangan melakukan ketidakadilan dalam penghakiman. Jangan memperlakukan orang kecil dengan berat sebelah, dan jangan lebih menyukai orang besar. Dengan keadilan engkau harus menghakimi rekanmu.” (Imamat 19:15) Karena itu, kita harus menjauhi sikap berat sebelah dalam hubungan kita satu sama lain; jangan pernah membiarkan hal-hal seperti ras, usia, kekayaan, atau kemiskinan mempengaruhi penilaian kita tentang orang lain. (Yakobus 2:1-4) Khususnya bagi orang yang melayani dalam kedudukan pengawas, penting agar ia ”tidak melakukan sesuatu pun dengan pilih kasih”, namun selalu berupaya untuk mendengarkan kedua belah pihak sebelum menghakimi.—1 Timotius 5:21; Amsal 18:13.
16 Selain itu, orang Kristen yang hidup di tengah-tengah dunia yang penuh pelanggaran hukum ini dapat dengan mudah memperkembangkan sikap yang negatif atau yang suka memberontak terhadap standar-standar ilahi. Tetapi, orang Kristen sejati harus ”siap untuk taat” pada hukum Allah. (Yakobus 3:17) Meskipun banyaknya perbuatan seksual yang amoral dan kekerasan dalam ”sistem fasik yang ada sekarang”, mereka perlu ’terus memperhatikan dengan cermat bagaimana mereka berjalan, yaitu bukan sebagai orang yang tidak berhikmat melainkan sebagai orang yang berhikmat’. (Galatia 1:4; Efesus 5:15) Mereka hendaknya menjauhi pandangan yang serba boleh berkenaan dengan seks, dan bila timbul perselisihan, mereka harus menyelesaikan hal ini tanpa ”kemarahan dan murka dan teriakan serta cacian”. (Efesus 4:31) Dengan memperkembangkan keadilbenaran, orang Kristen sejati mendatangkan hormat bagi Allah dan memperoleh perkenan-Nya.
Akibat Ketamakan
17. Tingkah laku fasik apa yang dikutuk dalam celaka pertama yang Yesaya sampaikan?
17 Di ayat 8, Yesaya tidak lagi mengutip kata-kata Yehuwa. Sewaktu menyatakan penghukuman bagi sebagian dari ”buah anggur liar” yang dihasilkan di Yehuda, ia secara pribadi menyatakan celaka yang pertama dari antara enam celaka, ”Celaka bagi mereka yang terus menambah rumah demi rumah, dan mereka yang menyerobot ladang demi ladang sampai tidak ada lagi tempat dan kamu dibuat tinggal sendirian di tengah-tengah negeri! Di telingaku Yehuwa yang berbala tentara telah bersumpah bahwa banyak rumah, walaupun besar dan bagus, akan menjadi sesuatu yang mencengangkan, tanpa penghuni. Karena sepuluh ekar kebun anggur hanya akan menghasilkan satu takaran bat, dan satu takaran homer benih hanya akan menghasilkan satu takaran efa.”—Yesaya 5:8-10.
18, 19. Bagaimana orang-orang yang hidup sezaman dengan Yesaya mengabaikan hukum-hukum Yehuwa tentang tanah milik dan bangunan, dan apa akibat yang akan mereka terima?
18 Di Israel kuno, semua lahan pada dasarnya adalah milik Yehuwa. Setiap keluarga mendapatkan milik pusaka dari Allah, yang dapat mereka sewakan atau kontrakkan, tetapi tidak boleh mereka jual ”untuk seterusnya”. (Imamat 25:23) Hukum itu mencegah tindakan yang sewenang-wenang, seperti monopoli lahan dan bangunan. Itu juga melindungi keluarga-keluarga agar tidak terpuruk ke dalam kemiskinan yang sangat parah. Akan tetapi, ada beberapa orang di Yehuda yang dengan tamak melanggar hukum Allah tentang tanah milik dan bangunan. Mikha menulis, ”Mereka telah menginginkan ladang-ladang dan merampasnya; juga rumah-rumah, dan mengambilnya; dan mereka mencurangi seorang laki-laki dan rumah tangganya, seorang pria dan milik pusakanya.” (Mikha 2:2) Tetapi, Amsal 20:21 memberikan peringatan, ”Warisan diperoleh dengan ketamakan pada mulanya, tetapi masa depannya sendiri tidak akan diberkati.”
19 Yehuwa berjanji akan melucuti kekayaan orang-orang tamak ini, yang mereka peroleh secara tidak jujur. Rumah-rumah yang mereka rampas akan ’tidak berpenghuni’. Ladang-ladang yang mereka ingini hanya akan menghasilkan sebagian dari kapasitasnya. Tidak dinyatakan bagaimana dan kapan tepatnya kutukan ini akan tergenap. Mungkin, kutukan ini, atau paling tidak sebagian darinya, mengacu pada kondisi yang masih akan terjadi karena pembuangan di Babilon.—Yesaya 27:10.
20. Bagaimana orang Kristen dewasa ini bisa menghindari sikap tamak yang diperlihatkan beberapa orang di Israel?
20 Orang Kristen dewasa ini harus muak terhadap ketamakan yang tak terpuaskan seperti ketamakan yang diperlihatkan beberapa orang Israel pada waktu itu. (Amsal 27:20) Jika hal-hal materi menjadi terlalu penting, kita akan mudah menyerah pada cara-cara yang tidak bermoral untuk mendapatkan uang. Seseorang dapat dengan mudah terjerat dalam urusan-urusan bisnis yang ilegal atau rencana-rencana yang tidak masuk akal untuk bisa cepat kaya. ”Ia yang terburu-buru untuk memperoleh kekayaan tidak akan tetap bebas dari kesalahan.” (Amsal 28:20) Maka, betapa pentingnya untuk puas dengan apa yang kita miliki!—1 Timotius 6:8.
Jerat Hiburan yang Meragukan
21. Dosa-dosa apa dikutuk dalam celaka kedua yang Yesaya sampaikan?
21 Yesaya selanjutnya menyampaikan celaka yang kedua, ”Celaka bagi mereka yang bangun pagi-pagi sekali agar mereka dapat mencari minuman yang memabukkan, yang duduk-duduk hingga larut malam sampai anggur mengobarkan mereka! Harpa dan alat musik bersenar, rebana dan seruling, dan anggur ada di pesta-pesta mereka; tetapi kegiatan Yehuwa tidak mereka pandang dan pekerjaan tangannya tidak mereka lihat.”—Yesaya 5:11, 12.
22. Pengendalian diri dalam hal apa yang tidak dimiliki Israel, dan apa akibatnya bagi bangsa itu?
22 Yehuwa adalah ”Allah yang bahagia” dan tidak kesal jika hamba-hamba-Nya melakukan rekreasi yang masuk akal. (1 Timotius 1:11) Akan tetapi, para pencari kesenangan ini sudah benar-benar keterlaluan! ”Orang yang mabuk, biasanya mabuk pada waktu malam,” kata Alkitab. (1 Tesalonika 5:7) Tetapi, orang-orang yang berpesta pora dalam nubuat ini memulai pesta mabuk-mabukan mereka sejak fajar dan terus minum sampai malam! Mereka berperilaku seolah-olah Allah tidak ada, seolah-olah Dia tidak akan meminta pertanggungjawaban atas tindakan mereka. Yesaya meramalkan masa depan yang suram bagi orang-orang seperti itu. ”Umatku harus dibawa ke pembuangan karena kurang pengetahuan; dan orang-orang mereka yang mulia akan kelaparan, kumpulan mereka akan menjadi gersang karena rasa haus.” (Yesaya 5:13) Karena menolak untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan yang benar, umat perjanjian Allah—orang besar dan kecil—akan turun ke Syeol.—Baca Yesaya 5:14-17.
23, 24. Orang Kristen diminta untuk memperlihatkan pengendalian diri dan kesahajaan dalam hal apa?
23 ”Pesta pora”, atau ”pesta liar”, juga menjadi problem di antara beberapa orang Kristen pada abad pertama. (Galatia 5:21; Byington; 2 Petrus 2:13) Maka, tidaklah mengherankan jika beberapa orang Kristen yang berbakti dewasa ini pun kurang bijaksana sehubungan dengan acara ramah tamah. Penggunaan minuman keras tanpa kendali telah menyebabkan beberapa orang berbicara dengan berteriak-teriak dan ribut. (Amsal 20:1) Ada yang bahkan berlaku amoral karena pengaruh alkohol yang berlebihan, dan beberapa acara ramah tamah dibiarkan berlangsung hampir sepanjang malam, sehingga mengganggu kegiatan Kristen di hari berikutnya.
24 Akan tetapi, orang Kristen yang seimbang akan menghasilkan buah yang saleh dan menjalankan pengendalian diri serta kesahajaan dalam memilih rekreasi. Mereka mengindahkan saran Paulus yang terdapat di Roma 13:13, ”Seperti pada siang hari, biarlah kita berjalan dengan sopan, tidak dengan pesta pora dan bermabuk-mabukan.”
Membenci Dosa dan Mengasihi Kebenaran
25, 26. Pemikiran fasik apa di pihak orang Israel yang disingkapkan Yesaya dalam celaka ketiga dan keempat yang disampaikannya?
25 Sekarang, dengarlah Yesaya menyampaikan celaka yang ketiga dan keempat, ”Celaka bagi mereka yang menarik kesalahan dengan tali ketidakjujuran, dan menarik dosa seperti dengan tali pedati; mereka yang mengatakan, ’Biarlah pekerjaannya dipercepat; biarlah itu datang dengan segera, agar kita melihatnya; dan biarlah rancangan Pribadi Kudus Israel mendekat dan datang, agar kita mengetahuinya!’ Celaka bagi mereka yang mengatakan kebaikan itu jahat dan kejahatan itu baik, mereka yang menempatkan kegelapan sebagai ganti terang, dan terang sebagai ganti kegelapan, mereka yang memandang pahit itu manis dan manis itu pahit!”—Yesaya 5:18-20.
26 Sungguh jelas gambaran tentang orang-orang yang mempraktekkan dosa ini! Mereka terikat pada dosa seperti halnya binatang beban terikat pada pedati. Orang-orang berdosa ini tidak takut akan hari penghakiman mana pun. Dengan nada mencemooh, mereka berkata, ”Biarlah [pekerjaan Allah] datang dengan segera!” Sebaliknya dari tunduk kepada Hukum Allah, mereka memutarbalikkan segala sesuatu, menyatakan bahwa ”kebaikan itu jahat dan kejahatan itu baik”.—Bandingkan Yeremia 6:15; 2 Petrus 3:3-7.
27. Bagaimana orang Kristen dewasa ini dapat menghindari sikap yang diperlihatkan orang Israel?
27 Orang Kristen dewasa ini harus sama sekali menghindari sikap demikian. Sebagai contoh, mereka tidak mau menganut pandangan dunia yang menganggap percabulan dan homoseksualitas sebagai sesuatu yang dapat diterima. (Efesus 4:18, 19) Memang, seorang Kristen dapat ’salah langkah’ yang dapat menjurus ke dosa yang serius. (Galatia 6:1) Para penatua di sidang siap untuk membantu mereka yang jatuh dan membutuhkan pertolongan. (Yakobus 5:14, 15) Dengan bantuan doa dan nasihat berdasarkan Alkitab, seseorang dapat sembuh secara rohani. Kalau tidak, ada bahaya menjadi ”budak dosa”. (Yohanes 8:34) Sebaliknya dari mencemoohkan Allah dan kehilangan kewaspadaan akan hari penghakiman yang akan datang, orang Kristen berupaya untuk ”tidak bernoda dan tidak bercacat” di hadapan Yehuwa.—2 Petrus 3:14; Galatia 6:7, 8.
28. Dosa-dosa apa yang dikutuk dalam celaka terakhir yang Yesaya sampaikan, dan bagaimana orang Kristen dewasa ini dapat menghindari dosa-dosa demikian?
28 Dengan tepat, Yesaya menambahkan celaka-celaka terakhir ini, ”Celaka bagi mereka yang berhikmat di mata mereka sendiri dan bijaksana di hadapan muka mereka sendiri! Celaka bagi orang-orang yang perkasa dalam hal minum anggur, dan bagi pria-pria yang penuh energi hidup untuk mencampur minuman yang memabukkan, mereka yang menyatakan orang fasik adil-benar karena mempertimbangkan suap, dan mereka yang bahkan mengambil keadilbenaran dari orang yang adil-benar!” (Yesaya 5:21-23) Kata-kata ini kelihatannya ditujukan kepada orang-orang yang melayani sebagai hakim di negeri itu. Para penatua sidang dewasa ini menghindari sikap ”berhikmat di mata mereka sendiri”. Dengan rendah hati, mereka menerima nasihat dari sesama penatua dan berpaut erat pada instruksi-instruksi organisasi. (Amsal 1:5; 1 Korintus 14:33) Mereka bersahaja dalam penggunaan minuman beralkohol, dan tidak pernah minum-minum sewaktu akan melaksanakan tanggung jawab sidang. (Hosea 4:11) Para penatua juga tidak memperlihatkan sikap pilih kasih. (Yakobus 2:9) Betapa berbedanya mereka dengan para pemimpin agama Susunan Kristen! Banyak di antara para pemimpin agama ini menutupi kesalahan orang-orang berdosa yang berpengaruh dan kaya di kalangan mereka. Hal ini sangat bertentangan dengan peringatan rasul Paulus di Roma 1:18, 26, 27; 1 Korintus 6:9, 10; dan Efesus 5:3-5.
29. Malapetaka apa akan mengakhiri kebun-anggur-Israel milik Yehuwa?
29 Yesaya menutup berita nubuatnya dengan menggambarkan malapetaka yang akan mengakhiri orang-orang yang ”telah menolak hukum Yehuwa” dan yang gagal menghasilkan buah yang adil-benar. (Yesaya 5:24, 25; Hosea 9:16; Maleakhi 4:1) Ia menyatakan, ”[Yehuwa] telah menaikkan tanda bagi suatu bangsa yang jauh, dan ia telah bersuit kepadanya di ujung bumi; dan lihat! dengan sangat cepat ia akan datang.”—Yesaya 5:26; Ulangan 28:49; Yeremia 5:15.
30. Siapa yang akan mengerahkan ”suatu bangsa” besar melawan umat Yehuwa, dan apa hasilnya?
30 Pada zaman dahulu, sebuah tiang di atas tempat yang tinggi dapat menjadi ”tanda”, atau pusat untuk mengerahkan orang-orang atau tentara. (Bandingkan Yesaya 18:3; Yeremia 51:27.) Kini Yehuwa sendiri akan mengerahkan ”bangsa” besar yang tak bernama ini untuk melaksanakan penghakiman-Nya.b Ia akan ”bersuit kepadanya”, menarik perhatiannya kepada umat-Nya yang suka melawan sebagai sasaran yang pantas ditaklukkan. Sang nabi selanjutnya menggambarkan serangan yang sangat cepat dan menakutkan dari penakluk yang bagaikan singa ini, yang akan ”menangkap mangsa”, yaitu bangsa milik Allah, dan ”membawanya pergi dengan aman” ke penawanan. (Baca Yesaya 5:27-30a.) Dan, betapa menyedihkan akibatnya bagi negeri umat Yehuwa! ”Orang akan menatap negeri itu, dan lihat! ada kegelapan yang menyesakkan; dan bahkan terang menjadi gelap karena titik-titik air yang jatuh di atasnya.”—Yesaya 5:30b.
31. Bagaimana orang Kristen sejati dapat terhindar dari hukuman yang dilaksanakan terhadap kebun-anggur-Israel milik Yehuwa?
31 Ya, kebun anggur yang telah Allah buat dengan penuh kasih terbukti tidak produktif—hanya pantas untuk dibinasakan. Kata-kata Yesaya benar-benar mengandung pelajaran yang jitu bagi semua yang mau melayani Yehuwa dewasa ini! Semoga mereka berjuang untuk menghasilkan buah yang adil-benar saja, demi pujian kepada Yehuwa dan demi keselamatan mereka sendiri!
[Catatan Kaki]
a Beberapa pakar berpendapat bahwa bangunan-bangunan sementara yang lebih murah, seperti pondok, atau gubuk, jauh lebih umum daripada menara batu. (Yesaya 1:8) Adanya sebuah menara menunjukkan bahwa si pemilik telah mengerahkan upaya yang luar biasa demi ”kebun anggur” miliknya itu.
b Dalam nubuat-nubuat lainnya, Yesaya mengidentifikasi Babilon sebagai bangsa yang melaksanakan penghakiman Yehuwa yang menghancurkan Yehuda.
[Gambar di hlm. 83]
Orang yang berdosa terikat pada dosa seperti binatang beban terikat pada pedati
[Gambar penuh di hlm. 85]