Pasal Sepuluh
”Masa Perkenan”
1, 2. (a) Berkat apa yang dinikmati Yesaya? (b) Kata-kata nubuat yang dicatat dalam setengah bagian pertama Yesaya pasal 49 dimaksudkan untuk siapa saja?
SEJAK dahulu, semua manusia yang setia menikmati perkenan dan perlindungan Allah. Namun, Yehuwa tidak mengulurkan perkenan-Nya kepada sembarang orang. Ada syarat yang harus dipenuhi untuk menerima berkat yang tiada duanya ini. Yesaya terbukti memenuhi syarat itu. Ia menikmati perkenan Allah dan digunakan Yehuwa sebagai alat untuk memberitahukan kehendak-Nya kepada orang lain. Sebuah contoh tentang hal ini dicatat dalam setengah bagian pertama dari nubuat Yesaya di pasal 49.
2 Kata-kata ini secara nubuat ditujukan kepada benih Abraham. Dalam penggenapannya yang pertama, benih itu adalah bangsa Israel, keturunan Abraham. Namun, gaya penulisannya jelas memperlihatkan bahwa kata-kata itu berlaku atas Benih Abraham yang telah lama dinanti-nantikan, Mesias yang dijanjikan. Kata-kata yang terilham ini juga berlaku atas saudara-saudara rohani Mesias, yang menjadi bagian dari benih rohani Abraham dan ”Israel milik Allah”. (Galatia 3:7, 16, 29; 6:16) Khususnya, bagian dari nubuat Yesaya ini menggambarkan hubungan yang istimewa antara Yehuwa dan Putra-Nya yang dikasihi, Yesus Kristus.—Yesaya 49:26.
Dilantik dan Dilindungi Yehuwa
3, 4. (a) Dukungan apa yang diperoleh sang Mesias? (b) Kepada siapa sang Mesias berbicara?
3 Sang Mesias menikmati perkenan Allah. Yehuwa memberi dia wewenang dan rekomendasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan misinya. Maka, dengan tepat calon Mesias ini mengatakan, ”Dengarkanlah aku, hai, kamu pulau-pulau, dan perhatikanlah, hai, kelompok-kelompok bangsa yang jauh. Yehuwa telah memanggilku bahkan sejak dari kandungan. Sejak dari bagian-bagian dalam ibuku, ia telah menyebut namaku.”—Yesaya 49:1.
4 Di sini, sang Mesias menujukan kata-katanya kepada bangsa-bangsa dari ”jauh”. Meskipun Mesias dijanjikan kepada orang-orang Yahudi, pelayanannya akan menjadi berkat bagi semua bangsa. (Matius 25:31-33) ”Pulau-pulau” dan ”kelompok-kelompok bangsa” ini, meskipun tidak berada dalam perjanjian dengan Yehuwa, harus mendengarkan Mesias Israel karena ia diutus untuk membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia.
5. Bagaimana Mesias telah diberi nama bahkan sebelum ia lahir sebagai manusia?
5 Nubuat ini mengatakan bahwa Mesias akan diberi nama oleh Yehuwa sebelum ia lahir sebagai manusia. (Matius 1:21; Lukas 1:31) Lama sebelum ia lahir, Yesus disebut ”Penasihat yang Menakjubkan, Allah yang Perkasa, Bapak yang Kekal, Pangeran Perdamaian”. (Yesaya 9:6) Imanuel, tampaknya nama salah satu putra Yesaya, juga terbukti sebagai nama nubuat untuk Mesias. (Yesaya 7:14; Matius 1:21-23) Bahkan nama kecil yang kelak dikenal sebagai nama sang Mesias—Yesus—telah dinubuatkan sebelum ia lahir. (Lukas 1:30, 31) Nama ini berasal dari kata Ibrani yang berarti ”Yehuwa Adalah Keselamatan”. Jelaslah, Yesus tidak melantik diri sebagai Kristus.
6. Bagaimana mulut sang Mesias seperti pedang yang tajam, dan bagaimana ia dilindungi, atau disembunyikan?
6 Selanjutnya, kata-kata nubuat tentang Mesias berbunyi, ”Lalu ia membuat mulutku seperti pedang yang tajam. Dalam naungan tangannya ia melindungi aku. Dan ia membuatku menjadi anak panah yang digosok. Ia menyembunyikan aku dalam tabung panahnya.” (Yesaya 49:2) Ketika tiba waktunya bagi Mesias yang diangkat Yehuwa untuk memulai pelayanannya di bumi pada tahun 29 M, kata-kata dan tindakan Yesus benar-benar terbukti seperti senjata tajam yang sudah digosok, dapat menembus hati pendengarnya. (Lukas 4:31, 32) Kata-kata dan tindakannya membangkitkan murka musuh besar Yehuwa, Setan, dan antek-anteknya. Sejak saat kelahiran Yesus, Setan berupaya merenggut nyawanya, tetapi Yesus seperti anak panah yang tersembunyi dalam tabung panah Yehuwa sendiri.a Dengan penuh keyakinan, ia dapat mengandalkan perlindungan Bapaknya. (Mazmur 91:1; Lukas 1:35) Pada waktu yang ditetapkan, Yesus memberikan kehidupannya demi umat manusia. Namun, waktunya akan tiba manakala ia tampil sebagai pejuang surgawi yang perkasa, dipersenjatai dalam arti yang berbeda dengan sebilah pedang tajam yang keluar dari mulutnya. Kali ini, pedang yang tajam menggambarkan wewenang Yesus untuk menjatuhkan dan melaksanakan penghukuman atas musuh-musuh Yehuwa.—Penyingkapan 1:16.
Kerja Keras Hamba Allah Tidak Sia-Sia
7. Kepada siapa kata-kata Yehuwa di Yesaya 49:3 diterapkan, dan mengapa?
7 Sekarang, Yehuwa mengucapkan kata-kata nubuat ini, ”Engkaulah hambaku, hai, Israel, melalui engkaulah aku akan memperlihatkan keindahanku.” (Yesaya 49:3) Yehuwa menyebut bangsa Israel sebagai hamba-Nya. (Yesaya 41:8) Namun, Yesus Kristus adalah Hamba Allah yang utama. (Kisah 3:13) Tak satu pun ciptaan Allah yang dapat mencerminkan ’keindahan’ Yehuwa sebaik Yesus. Oleh karena itu, meskipun secara harfiah ditujukan kepada Israel, kata-kata ini diterapkan dalam arti yang sesungguhnya pada diri Yesus.—Yohanes 14:9; Kolose 1:15.
8. Bagaimana reaksi bangsa sang Mesias sendiri terhadap dirinya, tetapi siapa yang diharapkan sang Mesias untuk menilai keberhasilannya?
8 Namun, bukankah Yesus dipandang hina dan ditolak kebanyakan orang dari bangsanya? Ya. Secara keseluruhan, bangsa Israel tidak menerima Yesus sebagai Hamba yang diurapi Allah. (Yohanes 1:11) Semua yang Yesus capai sewaktu di bumi mungkin tampak kecil nilainya, bahkan tidak berarti, bagi orang-orang sezamannya. Apa yang tampak seperti kegagalan dalam pelayanannya ini selanjutnya disinggung oleh sang Mesias, ”Percuma aku berjerih lelah. Untuk sesuatu yang bukan kenyataan dan kesia-siaan aku telah menghabiskan kekuatanku.” (Yesaya 49:4a) Pernyataan ini dicetuskan bukan karena sang Mesias berkecil hati. Perhatikan apa yang ia katakan selanjutnya, ”Sesungguhnya penghakiman atasku ada di tangan Yehuwa, dan upahku ada di tangan Allah.” (Yesaya 49:4b) Yang menilai keberhasilan sang Mesias bukanlah manusia, melainkan Allah.
9, 10. (a) Amanat apa yang diterima sang Mesias dari Yehuwa, dan hasil-hasil apa yang ia capai? (b) Bagaimana orang Kristen dewasa ini dapat dikuatkan oleh pengalaman sang Mesias?
9 Yesus terutama berminat akan perkenan Allah. Dalam nubuat ini, sang Mesias mengatakan, ”Sekarang, Yehuwa, Pribadi yang membentuk aku sejak dalam kandungan untuk menjadi hamba miliknya, mengatakan kepadaku agar mengembalikan Yakub kepadanya, agar Israel dikumpulkan kepadanya. Aku akan dimuliakan di mata Yehuwa, dan Allahku akan menjadi kekuatanku.” (Yesaya 49:5) Sang Mesias datang untuk mengembalikan hati putra-putra Israel kepada Bapak surgawi mereka. Kebanyakan tidak menanggapinya, tetapi beberapa orang menyambutnya. Akan tetapi, upahnya yang sebenarnya ada di tangan Allah Yehuwa. Keberhasilannya diukur, bukan berdasarkan kriteria manusia, melainkan menurut standar-standar Yehuwa sendiri.
10 Dewasa ini, adakalanya para pengikut Yesus mungkin merasa bahwa jerih lelah mereka tidak membuahkan hasil. Di beberapa tempat, hasil pelayanan mereka mungkin tampak kecil dibandingkan dengan jumlah kerja dan upaya yang dikerahkan. Namun, mereka tetap bertekun, dikuatkan oleh teladan Yesus. Mereka juga dikuatkan oleh kata-kata rasul Paulus, yang menulis, ”Oleh karena itu, saudara-saudara yang kukasihi, jadilah kokoh, tidak tergoyahkan, selalu mempunyai banyak hal untuk dilakukan dalam pekerjaan Tuan, karena mengetahui bahwa kerja kerasmu tidak sia-sia sehubungan dengan Tuan.”—1 Korintus 15:58.
”Terang bagi Bangsa-Bangsa”
11, 12. Bagaimana sang Mesias telah menjadi ”terang bagi bangsa-bangsa”?
11 Dalam nubuat Yesaya, Yehuwa membesarkan hati sang Mesias dengan mengingatkannya bahwa menjadi Hamba Allah bukanlah ”suatu hal yang sepele”. Yesus harus ”membangkitkan suku-suku Yakub dan mengembalikan orang-orang Israel yang terlindung”. Selain itu, Yehuwa menjelaskan, ”Aku juga telah memberikan engkau untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa, agar keselamatan dariku sampai ke ujung bumi.” (Yesaya 49:6) Bagaimana mungkin Yesus menerangi bangsa-bangsa ”sampai ke ujung bumi” sedangkan pelayanannya di bumi sebatas di Israel?
12 Catatan Alkitab memperlihatkan bahwa ’terang Allah bagi bangsa-bangsa’ tidak padam dengan berlalunya Yesus dari panggung dunia. Sekitar 15 tahun setelah kematian Yesus, utusan injil Paulus dan Barnabas mengutip nubuat Yesaya 49:6 dan menerapkannya pada murid-murid Yesus, saudara-saudara rohaninya. Mereka menjelaskan, ”Yehuwa telah menetapkan perintah atas kami dengan kata-kata ini, ’Aku telah menetapkan engkau sebagai terang bagi bangsa-bangsa, agar engkau menjadi keselamatan sampai ke ujung bumi.’” (Kisah 13:47) Sebelum kematiannya sendiri, Paulus melihat kabar baik keselamatan tersedia bukan hanya untuk orang Yahudi melainkan ”semua ciptaan yang ada di bawah langit”. (Kolose 1:6, 23) Dewasa ini, kaum sisa saudara-saudara Kristus yang terurap melanjutkan pekerjaan ini. Didukung oleh ”kumpulan besar” yang berjumlah jutaan orang, mereka melayani sebagai ”terang bagi bangsa-bangsa” di lebih dari 230 negeri di seluruh dunia.—Penyingkapan 7:9.
13, 14. (a) Reaksi apa yang dihadapi sang Mesias dan para pengikutnya dalam pekerjaan pengabaran mereka? (b) Perubahan situasi apa yang telah terjadi?
13 Yehuwa benar-benar terbukti sebagai kekuatan di balik Hamba-Nya, sang Mesias, dan saudara-saudara terurap sang Mesias, dan semua orang yang tergabung dalam kumpulan besar yang melanjutkan pekerjaan pemberitaan kabar baik bersama saudara-saudara mereka yang terurap. Memang, seperti Yesus, murid-muridnya telah menghadapi pelecehan dan tentangan. (Yohanes 15:20) Namun, pada waktu yang ditentukan-Nya, Yehuwa selalu menyebabkan perubahan situasi untuk menyelamatkan dan memberikan upah kepada hamba-hamba-Nya yang loyal. Sehubungan dengan sang Mesias, yang ”jiwanya dipandang hina” dan ”sangat dibenci bangsa-bangsa”, Yehuwa berjanji, ”Raja-raja akan melihat dan bangkit, dan para pembesar, mereka akan membungkuk, oleh karena Yehuwa, yang setia, Pribadi Kudus Israel, yang memilih engkau.”—Yesaya 49:7.
14 Belakangan, rasul Paulus menulis kepada orang-orang Kristen di Filipi tentang perubahan situasi yang telah dinubuatkan ini. Ia menggambarkan Yesus sebagai seseorang yang telah direndahkan di tiang siksaan tetapi kemudian ditinggikan Allah. Yehuwa memberi hamba-Nya ”kedudukan yang lebih tinggi dan dengan baik hati memberinya nama di atas setiap nama lain, sehingga dengan nama Yesus semua harus bertekuk lutut”. (Filipi 2:8-11) Para pengikut Kristus yang setia telah diperingatkan bahwa mereka juga akan dianiaya. Namun, seperti sang Mesias, mereka yakin akan perkenan Yehuwa.—Matius 5:10-12; 24:9-13; Markus 10:29, 30.
”Masa Perkenan Khusus Itu”
15. ”Masa” istimewa apa yang disebutkan dalam nubuat Yesaya, dan apa yang tersirat dari hal ini?
15 Nubuat Yesaya dilanjutkan dengan suatu pernyataan yang sangat penting. Yehuwa memberi tahu sang Mesias, ”Pada masa perkenan aku telah menjawab engkau, dan pada hari penyelamatan aku telah menolong engkau; dan aku terus menjaga engkau agar aku dapat memberikan engkau menjadi perjanjian bagi bangsa-bangsa.” (Yesaya 49:8a) Nubuat yang serupa dicatat di Mazmur 69:13-18. Di sini, sang pemazmur juga menggunakan istilah ”masa perkenan”. Istilah ini memperlihatkan bahwa perkenan dan perlindungan Yehuwa diulurkan dengan cara yang istimewa, tetapi hanya selama jangka waktu yang spesifik dan sementara.
16. Apa masa perkenan Yehuwa bagi Israel pada zaman dahulu?
16 Kapankah masa perkenan ini? Pada mulanya, kata-kata ini merupakan bagian dari nubuat pemulihan dan menubuatkan kepulangan orang-orang Yahudi dari pembuangan. Bangsa Israel mengalami masa perkenan sewaktu mereka dapat ”memulihkan negeri” dan memiliki kembali ”milik pusaka yang ditelantarkan”. (Yesaya 49:8b) Mereka bukan lagi ”tahanan” di Babilon. Selama perjalanan pulang mereka, Yehuwa memastikan agar mereka tidak ”lapar” ataupun ”haus”, dan ”panas yang menghanguskan atau terik matahari juga tidak akan menimpa mereka”. Orang-orang Israel yang tersebar berduyun-duyun pulang ke tanah asal mereka ”dari tempat yang jauh . . . , dari utara dan barat”. (Yesaya 49:9-12) Selain penggenapan pertama yang dramatis ini, Alkitab memperlihatkan bahwa nubuat ini akan digenapi secara lebih luas lagi.
17, 18. Masa perkenan apa yang Yehuwa tetapkan pada abad pertama?
17 Pertama, sewaktu Yesus lahir, para malaikat mengumumkan perdamaian dan perkenan Allah atas manusia. (Lukas 2:13, 14) Perkenan ini ditawarkan, bukan kepada manusia pada umumnya, melainkan hanya kepada orang-orang yang memperlihatkan iman akan Yesus. Belakangan, Yesus membacakan di depan umum nubuat Yesaya 61:1, 2 dan menerapkan nubuat itu pada dirinya sebagai pemberita ”tahun perkenan Yehuwa”. (Lukas 4:17-21) Rasul Paulus mengatakan bahwa Kristus menerima perlindungan khusus dari Yehuwa selama ia dalam daging. (Ibrani 5:7-9) Jadi, masa perkenan ini berlaku sewaktu Allah menunjukkan perkenan-Nya atas Yesus selama masa hidupnya sebagai manusia.
18 Namun, ada penerapan lebih lanjut dari nubuat ini. Setelah mengutip kata-kata Yesaya tentang masa perkenan, Paulus selanjutnya mengatakan, ”Lihat! Sekaranglah masa perkenan khusus itu. Lihat! Sekaranglah hari penyelamatan itu.” (2 Korintus 6:2) Paulus menulis kata-kata ini 22 tahun setelah kematian Yesus. Jelaslah, dengan lahirnya sidang Kristen pada hari Pentakosta tahun 33 M, Yehuwa memperpanjang tahun perkenan-Nya untuk menyertakan para pengikut Kristus yang terurap.
19. Bagaimana orang Kristen dewasa ini dapat memanfaatkan masa perkenan Yehuwa?
19 Bagaimana dengan para pengikut Yesus dewasa ini yang tidak diurapi sebagai ahli waris kerajaan surgawi Allah? Dapatkah orang-orang yang memiliki harapan di bumi ini memperoleh manfaat dari masa perkenan tersebut? Ya. Buku Penyingkapan di dalam Alkitab memperlihatkan bahwa kinilah masa perkenan yang diberikan Yehuwa kepada kumpulan besar yang akan ”keluar dari kesengsaraan besar” untuk menikmati kehidupan di bumi firdaus. (Penyingkapan 7:13-17) Oleh karena itu, semua orang Kristen dapat memanfaatkan jangka waktu yang terbatas ini manakala Yehuwa memberikan perkenan-Nya kepada manusia yang tidak sempurna.
20. Bagaimana orang Kristen dapat berupaya untuk tidak melalaikan tujuan dari kebaikan hati Yehuwa yang tidak selayaknya diperoleh?
20 Sebelum menyatakan pengumuman tentang masa yang diperkenan Yehuwa, rasul Paulus memberikan peringatan. Ia meminta agar orang-orang Kristen jangan sampai ”menerima kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh namun melalaikan tujuannya”. (2 Korintus 6:1) Dengan demikian, orang-orang Kristen memanfaatkan setiap kesempatan untuk menyenangkan Allah dan melakukan kehendak-Nya. (Efesus 5:15, 16) Mereka sebaiknya mengikuti nasihat Paulus, ”Berhati-hatilah, saudara-saudara, agar dalam diri salah seorang di antara kamu tidak berkembang hati fasik yang tidak beriman karena menjauh dari Allah yang hidup; tetapi teruslah nasihati satu sama lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan ’Hari ini’, agar jangan seorang pun di antara kamu dikeraskan oleh tipu daya dosa.”—Ibrani 3:12, 13.
21. Pernyataan yang penuh sukacita apa mengakhiri bagian pertama Yesaya pasal 49?
21 Seraya pernyataan-pernyataan yang bersifat nubuat antara Yehuwa dan Mesias-Nya berakhir, Yesaya mengucapkan pernyataan yang penuh sukacita, ”Bersorak-sorailah, hai, kamu langit, dan bersukacitalah, hai, bumi. Biarlah gunung-gunung bergembira dengan sorak-sorai. Karena Yehuwa telah menghibur umatnya, dan ia memperlihatkan belas kasihan kepada orang-orangnya yang menderita.” (Yesaya 49:13) Alangkah indahnya kata-kata penghiburan ini bagi orang-orang Israel pada zaman dahulu dan bagi Hamba Yehuwa yang agung, Yesus Kristus, serta hamba-hamba Yehuwa yang terurap dan rekan-rekan mereka ”domba-domba lain” dewasa ini!—Yohanes 10:16.
Yehuwa Tidak Melupakan Umat-Nya
22. Bagaimana Yehuwa menandaskan bahwa Ia tidak akan pernah melupakan umat-Nya?
22 Yesaya selanjutnya melaporkan pernyataan-pernyataan Yehuwa. Ia menubuatkan bahwa orang-orang Israel yang dibuang akan cenderung lelah dan putus asa. Yesaya mengatakan, ”Zion terus mengatakan, ’Yehuwa telah meninggalkan aku, dan Yehuwa telah melupakan aku.’” (Yesaya 49:14) Apakah itu benar? Apakah Yehuwa telah meninggalkan umat-Nya dan melupakan mereka? Berlaku sebagai juru bicara Yehuwa, Yesaya melanjutkan, ”Dapatkah seorang istri melupakan anaknya yang masih menyusu sehingga ia tidak mengasihani putra dari kandungannya? Sekalipun wanita-wanita ini dapat lupa, aku tidak akan melupakan engkau.” (Yesaya 49:15) Tanggapan yang sungguh pengasih dari Yehuwa! Kasih Allah kepada umat-Nya lebih besar daripada kasih seorang ibu kepada anaknya. Ia senantiasa memikirkan hamba-hamba-Nya yang loyal. Ia mengingat mereka seolah-olah nama mereka terukir di tangan-Nya, ”Lihat! Di telapak tanganku, aku mengukir engkau. Tembok-tembokmu senantiasa ada di hadapanku.”—Yesaya 49:16.
23. Bagaimana Paulus membesarkan hati orang Kristen untuk yakin bahwa Yehuwa tidak akan melupakan mereka?
23 Dalam suratnya kepada orang-orang Galatia, rasul Paulus menasihati orang-orang Kristen, ”Biarlah kita tidak menyerah dalam melakukan apa yang baik, sebab jika kita tidak lelah kita akan menuai pada saat musimnya tiba.” (Galatia 6:9) Kepada orang-orang Ibrani, ia menulis kata-kata yang membesarkan hati ini, ”Allah bukannya tidak adil-benar sehingga melupakan perbuatanmu dan kasih yang telah kamu perlihatkan untuk namanya.” (Ibrani 6:10) Kita hendaknya tidak pernah merasa bahwa Yehuwa telah melupakan umat-Nya. Seperti Zion pada zaman dahulu, orang Kristen memiliki alasan yang kuat untuk bersukacita dan bersabar menanti Yehuwa. Ia berpegang teguh pada syarat-syarat dan janji-janji dalam perjanjian-Nya.
24. Bagaimana Zion akan dipulihkan, dan pertanyaan-pertanyaan apa yang akan ia ajukan?
24 Yehuwa, melalui Yesaya, memberikan penghiburan tambahan. Orang-orang yang ”meruntuhkan [Zion]”, entah itu orang-orang Babilon atau orang-orang Yahudi yang murtad, sudah tidak lagi menjadi ancaman. ’Putra-putra’ Zion, orang-orang Yahudi buangan yang tetap loyal kepada Yehuwa, ”bergegas”. Mereka akan ”berkumpul”. Setelah bergegas kembali ke Yerusalem, orang-orang Yahudi yang pulang ini akan menjadi hiasan bagi ibu kota mereka, seperti ”pengantin perempuan” yang mengenakan ”perhiasan”. (Yesaya 49:17, 18) Tempat-tempat Zion telah ”hancur”. Bayangkan betapa terkejutnya ia sewaktu tiba-tiba ia memiliki begitu banyak penduduk sehingga tempat tinggalnya tampak sesak. (Baca Yesaya 49:19, 20.) Sewajarnyalah ia bertanya dari mana datangnya anak-anak ini, ”Engkau pasti akan mengatakan dalam hatimu, ’Siapa yang telah memperanakkan semua anak ini demi kepentinganku, sebab aku adalah wanita yang kehilangan anak dan mandul, dibawa ke pembuangan dan dibawa sebagai tahanan? Mengenai semua anak ini, siapa yang telah membesarkan mereka? Lihat! Aku telah ditinggalkan sendirian. Anak-anak ini—di manakah mereka sebelumnya?’” (Yesaya 49:21) Sungguh, suatu keadaan yang menggembirakan bagi Zion yang sebelumnya mandul!
25. Pada zaman modern, pemulihan apa dialami Israel rohani?
25 Kata-kata ini memiliki penggenapan di zaman modern. Pada tahun-tahun yang sulit selama perang dunia pertama, orang-orang Israel rohani mengalami keadaan telantar dan ditawan. Namun, ia dipulihkan dan menikmati suatu firdaus rohani. (Yesaya 35:1-10) Seperti kota yang pernah hancur yang digambarkan Yesaya, Israel rohani bergembira sewaktu ia seolah-olah mendapati dirinya penuh dengan para penyembah Yehuwa yang bersukacita dan aktif.
”Tanda bagi Bangsa-Bangsa”
26. Pengarahan apa yang Yehuwa sediakan bagi umat-Nya yang dibebaskan?
26 Dalam nubuat ini, Yehuwa kini membawa Yesaya ke masa manakala umat-Nya akan dibebaskan dari Babilon. Apakah mereka akan menerima pengarahan ilahi? Yehuwa menjawab, ”Lihat! Aku akan mengangkat tanganku kepada bangsa-bangsa, dan kepada suku-suku bangsa aku akan mengangkat tandaku. Mereka akan membawa putra-putramu di dada, dan putri-putrimu di atas bahu mereka.” (Yesaya 49:22) Dalam penggenapannya yang pertama, Yerusalem, yang sebelumnya menjadi pusat pemerintahan dan lokasi bait Yehuwa, menjadi ’tanda’ Yehuwa. Bahkan, orang-orang yang terkemuka dan berkuasa dari bangsa-bangsa lain, seperti ”raja-raja” dan ”para wanita bangsawannya”, membantu orang-orang Israel dalam perjalanan mereka pulang. (Yesaya 49:23a) Raja-raja Persia, Kores dan Artahsasta Longimanus, serta keluarga mereka termasuk orang-orang yang mengulurkan pertolongan. (Ezra 5:13; 7:11-26) Dan, kata-kata Yesaya memiliki penggenapan lebih lanjut.
27. (a) Dalam penggenapan yang lebih besar, bangsa-bangsa akan datang berduyun-duyun menuju ’tanda’ apa? (b) Apa yang akan dihasilkan sewaktu semua bangsa dipaksa untuk tunduk kepada pemerintahan Mesias?
27 Yesaya 11:10 berbicara tentang ”tanda bagi bangsa-bangsa”. Rasul Paulus menerapkan kata-kata ini pada Kristus Yesus. (Roma 15:8-12) Oleh karena itu, dalam penggenapan yang lebih besar, Yesus dan rekan-rekan penguasanya yang diurapi dengan roh menjadi ’tanda’ Yehuwa, dan kepada mereka bangsa-bangsa datang berduyun-duyun. (Penyingkapan 14:1) Pada waktunya, semua bangsa di bumi—bahkan golongan penguasa dewasa ini—harus tunduk kepada pemerintahan Mesias. (Mazmur 2:10, 11; Daniel 2:44) Hasilnya? Yehuwa mengatakan, ”Engkau mengetahui bahwa akulah Yehuwa, dan mereka yang berharap kepadaku tidak akan merasa malu.”—Yesaya 49:23b.
”Sekarang Keselamatan Kita Lebih Dekat”
28. (a) Dengan kata-kata apa Yehuwa sekali lagi meyakinkan umat-Nya bahwa mereka akan dibebaskan? (b) Komitmen apa yang masih Yehuwa miliki sehubungan dengan umat-Nya?
28 Ada beberapa orang buangan di Babilon yang mungkin bertanya-tanya, ’Apakah Israel mungkin dibebaskan?’ Yehuwa mempertimbangkan pertanyaan itu, dengan bertanya, ”Dapatkah mereka yang telah diambil oleh orang yang perkasa diambil kembali, atau dapatkah kumpulan orang yang ditawan orang lalim meluputkan diri?” (Yesaya 49:24) Jawabannya adalah ya. Yehuwa meyakinkan mereka, ”Kumpulan orang yang ditawan orang perkasa pun akan diambil, dan mereka yang telah diambil orang lalim akan meluputkan diri.” (Yesaya 49:25a) Jaminan yang sungguh menghibur! Selain itu, perkenan Yehuwa terhadap umat-Nya disertai oleh komitmen yang kuat untuk melindungi mereka. Dengan terus terang Ia mengatakan, ”Aku akan berbantah dengan siapa pun yang berbantah denganmu, dan aku sendiri akan menyelamatkan putra-putramu.” (Yesaya 49:25b) Komitmen itu masih berlaku. Seperti yang dicatat di Zakharia 2:8, Yehuwa mengatakan kepada umat-Nya, ”Ia yang menjamah kamu berarti menjamah bola mataku.” Memang, kita kini menikmati suatu jangka waktu perkenan manakala orang-orang di seluruh bumi memiliki kesempatan untuk berduyun-duyun ke Zion rohani. Namun, jangka waktu perkenan ini akan berakhir.
29. Prospek suram apa menanti orang-orang yang tidak mau menaati Yehuwa?
29 Apa yang akan terjadi atas orang-orang yang dengan keras kepala tidak mau menaati Yehuwa dan yang bahkan menganiaya para penyembah-Nya? Ia mengatakan, ”Aku akan membuat orang-orang yang memperlakukan engkau dengan kasar makan daging mereka sendiri; dan mereka akan menjadi mabuk oleh darah mereka sendiri seperti oleh anggur manis.” (Yesaya 49:26a) Prospek yang suram! Musuh yang keras kepala seperti itu tidak memiliki masa depan yang panjang. Mereka akan dibinasakan. Oleh karena itu, dengan menyelamatkan umat-Nya dan dengan membinasakan musuh-musuh mereka, Yehuwa akan tampil sebagai Juru Selamat. ”Semua orang mengetahui bahwa aku, Yehuwa, adalah Juru Selamatmu dan Pribadi Yang Membelimu Kembali, Pribadi Yang Penuh Kuasa bagi Yakub.”—Yesaya 49:26b.
30. Tindakan penyelamatan apa yang telah Yehuwa lakukan demi kepentingan umat-Nya, dan apa yang masih akan Ia lakukan?
30 Kata-kata itu pertama kali tergenap sewaktu Yehuwa menggunakan Kores untuk membebaskan umat-Nya dari belenggu Babilon. Kata-kata ini tergenap dengan cara yang serupa pada tahun 1919 sewaktu Yehuwa menggunakan Putra-Nya yang ditakhtakan, Yesus Kristus, untuk membebaskan umat-Nya dari perbudakan rohani. Itulah sebabnya Alkitab berbicara tentang Yehuwa dan Yesus sebagai juru selamat. (Titus 2:11-13; 3:4-6) Yehuwa adalah Juru Selamat kita, dan Yesus, sang Mesias, adalah ”Wakil Utama”-Nya. (Kisah 5:31) Tindakan penyelamatan yang dilakukan Allah melalui Yesus Kristus sangat menakjubkan. Melalui kabar baik, Yehuwa membebaskan orang-orang yang berhati jujur dari belenggu agama palsu. Melalui korban tebusan, Ia melepaskan mereka dari belenggu dosa dan kematian. Pada tahun 1919, Ia membebaskan saudara-saudara Yesus dari belenggu rohani. Dan, di perang Armagedon yang akan segera terjadi, Ia akan membebaskan kumpulan besar manusia yang setia dari kebinasaan yang akan menimpa para pedosa.
31. Bagaimana seharusnya reaksi orang Kristen terhadap kesempatan untuk menerima perkenan Allah?
31 Oleh karena itu, sungguh suatu hak istimewa untuk menerima perkenan Allah! Semoga kita semua menggunakan masa perkenan ini dengan bijaksana. Dan, semoga kita bertindak selaras dengan mendesaknya masa hidup kita ini, dengan mengindahkan kata-kata Paulus kepada orang-orang Roma, ”Kamu sekalian mengetahui masanya, bahwa sudah tiba jamnya bagi kamu untuk bangun dari tidur, sebab sekarang keselamatan kita lebih dekat daripada sewaktu kita menjadi orang yang percaya. Malam sudah larut; hari itu sudah dekat. Karena itu, biarlah kita menanggalkan perbuatan yang berkaitan dengan kegelapan dan mengenakan senjata-senjata terang. Seperti pada siang hari, biarlah kita berjalan dengan sopan, tidak dengan pesta pora dan bermabuk-mabukan, tidak dengan melakukan hubungan yang tidak sah dan tingkah laku bebas, tidak dengan percekcokan dan kecemburuan. Tetapi kenakanlah Tuan Yesus Kristus, dan jangan membuat rencana di muka untuk keinginan daging.”—Roma 13:11-14.
32. Jaminan apa yang dimiliki umat Allah?
32 Yehuwa akan terus menopang orang-orang yang mengindahkan nasihat-Nya. Ia akan menyediakan kekuatan dan kesanggupan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pemberitaan kabar baik. (2 Korintus 4:7) Yehuwa akan menggunakan hamba-hamba-Nya sebagaimana Ia menggunakan Pemimpin mereka, Yesus. Ia akan membuat mulut mereka ”seperti pedang yang tajam” sehingga mereka akan mencapai hati orang-orang yang lembut dengan kabar baik. (Matius 28:19, 20) Ia akan melindungi umat-Nya ”dalam naungan tangannya”. Seperti ”anak panah yang digosok”, mereka akan tersembunyi ”dalam tabung panahnya”. Yehuwa benar-benar tidak akan mengabaikan umat-Nya!—Mazmur 94:14; Yesaya 49:2, 15.
[Catatan Kaki]
a ”Setan, yang pasti mengenali Yesus sebagai Putra Allah dan pribadi yang dinubuatkan akan meremukkan kepalanya (Kej 3:15), mengerahkan segala upaya untuk membinasakan Yesus. Namun, sewaktu Gabriel memberi tahu Maria bahwa ia akan mengandung Yesus, sang malaikat Gabriel mengatakan, ’Roh kudus akan datang ke atasmu, dan kuasa Yang Mahatinggi akan menaungi engkau. Oleh karena itu, juga apa yang dilahirkan akan disebut kudus, Putra Allah.’ (Luk 1:35) Yehuwa melindungi Putra-Nya. Upaya untuk membinasakan Yesus sewaktu ia masih bayi tidak berhasil.”—Insight on the Scriptures, Jilid 2, halaman 868, diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.
[Gambar di hlm. 139]
Sang Mesias seperti ”anak panah yang digosok” dalam tabung panah Yehuwa
[Gambar di hlm. 141]
Mesias telah menjadi ”terang bagi bangsa-bangsa”
[Gambar di hlm. 147]
Kasih Allah kepada umat-Nya lebih besar daripada kasih seorang ibu kepada anaknya