Buku Alkitab Nomor 23—Yesaya
Penulis: Yesaya
Tempat Penulisan: Yerusalem
Selesai Ditulis: Setelah 732 S.M.
Masa yang Ditinjau: ±778–setelah 732 S.M.
1. Bagaimana situasi di Timur Tengah, dan khususnya di Israel dan Yehuda, pada abad kedelapan S.M.?
BAYANGAN yang mengancam dari raja Asyur yang kejam sangat mengkhawatirkan kerajaan-kerajaan lain yang besar dan kecil di Timur Tengah. Seluruh daerah ramai dengan pembicaraan mengenai pengkhianatan dan persekutuan. (Yes. 8:9-13) Negeri Israel yang telah murtad di sebelah utara tidak lama lagi akan menjadi korban dari intrik internasional ini, sedangkan raja-raja Yehuda di sebelah selatan memerintah dalam keadaan tidak aman. (2 Raj., psl. 15-21) Persenjataan baru sedang dikembangkan dan mulai digunakan, sehingga keadaan menjadi lebih mengerikan. (2 Taw. 26:14, 15) Ke manakah orang dapat berpaling untuk mendapat perlindungan dan keselamatan? Meskipun nama Yehuwa disebut oleh rakyat dan imam-imam di kerajaan Yehuda yang kecil itu, hati mereka telah menyimpang jauh, mula-mula kepada Asyur dan kemudian ke Mesir. (2 Raj. 16:7; 18:21) Iman akan kekuasaan Yehuwa semakin berkurang. Walaupun penyembahan berhala tidak secara terang-terangan dilakukan, pada umumnya terdapat cara beribadat yang munafik, berdasarkan upacara lahiriah dan bukan karena benar-benar takut akan Allah.
2. (a) Siapa yang menyambut panggilan untuk menjadi juru bicara Yehuwa, dan kapan? (b) Apa yang istimewa berkenaan nama nabi ini?
2 Maka, siapa yang akan berbicara untuk Yehuwa? Siapa yang akan menyatakan kuasa-Nya untuk menyelamatkan? ”Ini aku, utuslah aku!” terdengar jawabannya dengan segera. Orang yang mengucapkan kata-kata ini adalah Yesaya, yang telah mulai bernubuat sebelum waktu itu. Inilah tahun ketika Raja Uzia yang sakit kusta meninggal, yaitu kira-kira tahun 778 S.M. (Yes. 6:1, 8) Nama Yesaya berarti ”Keselamatan dari Yehuwa,” yaitu arti yang sama dengan nama Yesus (”Yehuwa adalah Keselamatan”), meskipun ditulis dengan urutan terbalik. Dari mula sampai akhir, nubuat Yesaya terus mengemukakan fakta ini, bahwa Yehuwa adalah keselamatan.
3. (a) Apa yang diketahui tentang Yesaya? (b) Selama masa manakah ia bernubuat, dan siapakah nabi-nabi lain pada zamannya?
3 Yesaya adalah putra Amos (tidak sama dengan Amos, seorang nabi lain di Yehuda). (1:1) Alkitab tidak menceritakan apa-apa mengenai kelahiran dan kematiannya, meskipun menurut tradisi Yahudi ia mati digergaji oleh Raja Manasye yang jahat. (Bandingkan Ibrani 11:37.) Tulisan-tulisannya menunjukkan bahwa ia tinggal di Yerusalem bersama istrinya yang seorang nabiah dan setidak-tidaknya dengan dua orang putra yang mempunyai nama yang mengandung arti nubuat. (Yes. 7:3; 8:1, 3) Ia melayani selama pemerintahan dari sedikitnya empat raja di Yehuda: Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia; yang jelas dimulai kira-kira tahun 778 S.M. (pada waktu Uzia meninggal, atau mungkin lebih awal) dan terus sampai setidak-tidaknya setelah tahun 732 S.M. (tahun ke-14 pemerintahan Hizkia), atau tidak kurang dari 46 tahun. Pasti ia juga telah menuliskan nubuatnya menjelang tahun terakhir ini. (1:1; 6:1; 36:1) Nabi-nabi lain di zamannya adalah Mikha di Yehuda dan, di sebelah utara, Hosea dan Oded.—Mi. 1:1; Hos. 1:1; 2 Taw. 28:6-9.
4. Apa yang menunjukkan bahwa Yesaya yang menulis buku ini?
4 Bahwa Yehuwa menyuruh Yesaya menulis keputusan-keputusan hukum yang bersifat nubuat dibuktikan dalam Yesaya 30:8: ”Maka sekarang, pergilah, tulislah itu di depan mata mereka di suatu loh, dan cantumkanlah di suatu kitab, supaya itu menjadi kesaksian untuk waktu yang kemudian, sampai selama-lamanya.” Para rabi Yahudi purba mengakui Yesaya sebagai penulisnya dan menggolongkan buku ini sebagai buku pertama dari nabi-nabi besar (Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel).
5. Apa buktinya bahwa buku Yesaya adalah sebuah buku yang tidak terpisah?
5 Meskipun beberapa orang menyatakan bahwa perubahan gaya karangan dalam buku ini yang mulai dari pasal 40 menunjukkan adanya penulis lain, atau ”Yesaya yang Kedua,” sebenarnya hal ini dapat kita mengerti karena penulis berpindah kepada pokok pembicaraan lain. Ada banyak bukti bahwa Yesaya telah menulis seluruh buku yang memakai namanya sebagai judul. Misalnya, kesatuan buku ini diperlihatkan oleh ungkapan ”Yang Mahakudus, Allah Israel,” yang muncul 12 kali dalam pasal 1 sampai 39, dan 13 kali dalam pasal 40 sampai 66, jadi seluruhnya 25 kali; sedangkan ini hanya terdapat 6 kali dalam selebihnya dari Kitab-Kitab Ibrani. Rasul Paulus juga membuktikan kesatuan buku itu dengan mengutip dari semua bagian nubuat ini dan menyebutkan seluruh karangan sebagai hasil karya satu penulis, yaitu Yesaya.—Bandingkan Roma 10:16, 20; 15:12 dengan Yesaya 53:1; 65:1; 11:1.
6. Bagaimana Gulungan Laut Mati dari Yesaya memberikan bukti yang meyakinkan (a) bahwa Alkitab kita dewasa ini memuat tulisan terilham yang asli dan (b) bahwa seluruh buku telah ditulis oleh satu orang yang bernama Yesaya?
6 Menarik bahwa mulai pada tahun 1947, beberapa dokumen kuno telah dikeluarkan dari gua-gua yang terletak tidak jauh dari Khirbet Qumran, dekat pantai barat laut dari Laut Mati. Ini adalah Gulungan Laut Mati, yang antara lain memuat nubuat Yesaya. Gulungan ini ditulis dengan indah dalam bahasa Ibrani pra Masoret yang masih terpelihara baik dan berumur kira-kira 2.000 tahun, yaitu dari akhir abad kedua S.M. Jadi umur naskah ini kira-kira seribu tahun lebih tua daripada manuskrip tertua teks Masoret, yang menjadi dasar dari terjemahan-terjemahan modern Kitab-Kitab Ibrani. Meskipun terdapat beberapa variasi ejaan dan beberapa perbedaan dalam susunan tata bahasa, namun tidak ada perbedaan doktrin dari teks Masoret. Ini merupakan bukti yang meyakinkan bahwa Alkitab kita sekarang memuat berita terilham yang asli dari Yesaya. Lebih jauh, gulungan-gulungan kuno ini membantah pendapat para kritikus mengenai adanya dua ”Yesaya,” karena pasal 40 mulai pada baris terakhir dari kolom tulisan yang memuat pasal 39, dan kalimat pembukaannya diselesaikan pada kolom berikutnya. Jadi, si penyalin jelas tidak tahu mengenai anggapan bahwa ada pergantian pengarang atau pembagian atas buku ini di bagian tersebut.a
7. Bukti-bukti apa saja yang ada mengenai autentisitas buku Yesaya?
7 Ada banyak sekali bukti mengenai autentisitas buku Yesaya. Selain Musa, tidak ada nabi lain yang lebih sering dikutip oleh para penulis Alkitab Kristiani. Juga ada banyak sekali bukti sejarah dan arkeologi, seperti misalnya catatan sejarah dari raja-raja Asyur, antara lain prisma segi enam dari Sanherib yang memuat kisah raja ini sendiri mengenai pengepungan kota Yerusalem.b (Yes., psl. 36, 37) Timbunan puing-puing yang terlantar dari apa yang dulunya adalah kota Babel masih menjadi saksi atas penggenapan Yesaya 13:17-22.c Kesaksian yang hidup terdapat dalam diri masing-masing dari antara ribuan orang Yahudi yang berbaris pulang dari Babel, setelah dibebaskan oleh seorang raja, yang namanya, Kores, telah ditulis oleh Yesaya hampir 200 tahun lebih awal. Bisa jadi tulisan nubuat ini kemudian diperlihatkan kepada Kores, karena, pada waktu memerdekakan kaum sisa Yahudi, ia mengatakan bahwa ia telah ditugaskan oleh Yehuwa untuk melakukan hal itu.—Yes. 44:28; 45:1; Ezr. 1:1-3.
8. Bagaimana buku ini terbukti terilham dengan tergenapnya nubuat-nubuat mengenai Mesias?
8 Yang menonjol dalam buku Yesaya adalah nubuat-nubuat mengenai Mesias. Yesaya disebut ”nabi Penginjil,” karena begitu banyak nubuat-nubuatnya yang tergenap dalam riwayat kehidupan Yesus. Pasal 53, yang untuk waktu lama merupakan sebuah ”pasal misterius,” bukan hanya bagi sida-sida Etiopia yang disebutkan dalam Kisah pasal 8 tetapi juga bagi bangsa Yahudi secara keseluruhan, dengan begitu jelas menubuatkan perlakuan yang akan diberikan kepada Yesus, sehingga ini seolah-olah sebuah kisah yang diceritakan oleh seorang saksi mata. Kitab-Kitab Yunani Kristen mencatat penggenapan nubuat dari pasal yang luar biasa ini dari Yesaya, seperti terlihat dari perbandingan-perbandingan berikut ini: ay. 1—Yohanes 12:37, 38; 53 ay. 2—Yohanes 19: 5-7; 53 ay. 3—Markus 9:12; 53 ay. 4—Matius 8:16, 17; 53 ay. 5—1 Petrus 2:24; 53 ay. 6—1 Petrus 2:25; 53 ay. 7—Kisah 8:32, 35; 53 ay. 8—Kisah 8:33; 53 ay. 9—Matius 27:57-60; 53 ay. 10—Ibrani 7:27; 53 ay. 11—Roma 5:18;53 ay. 12—Lukas 22:37. Siapa lagi kalau bukan Allah yang menjadi sumber dari ramalan-ramalan yang demikian tepat?
ISI BUKU YESAYA
9. Bagaimana pembagian isi buku Yesaya?
9 Keenam pasal pertama memberikan latar keadaan di Yehuda dan Yerusalem dan menceritakan kesalahan Yehuda di hadapan Yehuwa dan penugasan dari Yesaya. Pasal 7 sampai 12 membicarakan mengenai ancaman penyerbuan musuh dan janji kelepasan melalui Pangeran Perdamaian yang ditugaskan oleh Yehuwa. Pasal 13 sampai 35 memuat serangkaian pernyataan yang ditujukan kepada berbagai bangsa dan nubuat mengenai keselamatan yang akan disediakan oleh Yehuwa. Peristiwa-peristiwa sejarah dalam masa pemerintahan Hizkia dituturkan dalam pasal 36 sampai 39. Pasal-pasal selebihnya, 40 sampai 66, bertemakan kemerdekaan dari Babel, kembalinya kaum sisa Yahudi, dan pemulihan Sion.
10. (a) Mengapa Yesaya menyerukan agar bangsanya membereskan persoalan? (b) Apa yang ia nubuatkan mengenai hari-hari terakhir?
10 Berita Yesaya ”tentang Yehuda dan Yerusalem” (1:1–6:13). Lihatlah orang yang berpakaian goni dan berkasutkan sandal seraya ia berdiri di kota Yerusalem dan berseru-seru: Hai para diktator! Hai rakyat! Dengarlah! Bangsamu dalam keadaan sakit, dari kepala sampai ke jari kaki, dan kamu telah menjengkelkan Yehuwa dengan tangan-tangan bernoda darah yang kamu angkat ke atas dalam doa. Marilah, bereskan persoalanmu dengan Dia, agar dosa-dosa yang merah kirmizi dapat dijadikan putih seperti salju. Pada zaman akhir, gunung dari rumah Yehuwa akan ditinggikan, dan segala bangsa akan berduyun-duyun pergi ke sana untuk mendapat pengajaran. Mereka tidak akan lagi belajar berperang. Yehuwa akan dijunjung tinggi dan disucikan. Tetapi sekarang Israel dan Yehuda, meskipun tadinya ditanam sebagai pokok anggur pilihan, menghasilkan buah-buah kelaliman. Apa yang baik mereka jadikan jahat dan apa yang jahat mereka jadikan baik, karena mereka bijaksana dalam pandangan mereka sendiri.
11. Bersamaan dengan penglihatan apa Yesaya menerima penugasannya?
11 ”Aku melihat [Yehuwa] duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang,” kata Yesaya. Bersama dengan penglihatan ini, datang tugas dari Yehuwa: ”Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh.” Untuk berapa lama? ”Sampai kota-kota menjadi reruntuhan.”—6:1, 9, 11, BIS.
12. (a) Bagaimana Yesaya dan putra-putranya digunakan sebagai tanda yang bersifat nubuat? (b) Janji istimewa apa diberikan dalam Yesaya pasal 9?
12 Ancaman penyerbuan musuh dan janji mengenai kelepasan (7:1–12:6). Yehuwa menggunakan Yesaya dan putra-putranya sebagai ”tanda dan alamat [”mukjizat-mukjizat,” NW]” yang bersifat nubuat guna menunjukkan bahwa mula-mula persekutuan antara negeri Siria dan Israel melawan Yehuda akan gagal, namun kemudian Yehuda akan menjadi tawanan dan hanya suatu sisa akan kembali kelak. Seorang gadis akan mengandung dan melahirkan seorang putra. Namanya? Imanuel (artinya, ”Allah Beserta Kita”). Kiranya musuh-musuh yang bersekutu melawan Yehuda memperhatikan hal ini! ”Berikatpingganglah, dan hancurlah!” (NW) Akan ada masa kesukaran, tetapi kemudian terang yang besar akan bersinar atas umat Allah. Karena seorang anak telah dilahirkan bagi kita, ”dan namanya akan disebut Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja [”Pangeran,” NW] Damai.”—7:14; 8:9, 18; 9:6.
13. (a) Akibat apa menanti negeri Asyur yang sombong itu? (b) Apa hasil dari pemerintahan oleh ”taruk” Isai?
13 ”Celakalah Asyur,” seru Yehuwa, ”yang menjadi cambuk murkaKu.” Sesudah memakai cambuk itu untuk menghukum ”bangsa yang murtad,” Allah akan menghancurkan Asyur yang sombong itu sendiri. Kemudian, hanya ”suatu sisa akan kembali.” (10:5, 6, 21) Sekarang lihatlah suatu tunas, suatu taruk dari tunggul Isai (ayah Daud)! ”Taruk” ini akan memerintah dalam keadilan, dan dengan perantaraan dia segala makhluk akan menikmati kesenangan, tanpa kerugian atau kebinasaan, ”sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan [Yehuwa], seperti air laut yang menutupi dasarnya.” (11:1, 9) Dengan pribadi ini sebagai tanda untuk bangsa-bangsa, suatu jalan raya muncul dari Asyur bagi kaum sisa yang akan kembali. Mereka akan senang menimba air dari mata-mata air keselamatan dan bernyanyi bagi Yehuwa.
14. Kejatuhan apa dinubuatkan bagi Babel?
14 Menyatakan penghukuman atas Babel (13:1–14:27). Yesaya kemudian memandang jauh ke muka meninggalkan zaman Asyur dan beralih kepada masa puncak kejayaan Babel. Dengarlah! Suara orang banyak, gemuruh dari banyak kerajaan, dari banyak bangsa yang sedang berkerumun! Yehuwa sedang mengerahkan bala tentara maju berperang! Suatu hari yang gelap bagi Babel. Wajah orang-orang yang terperanjat menjadi merah padam, dan hati orang mencair. Orang Media yang tidak mengenal ampun akan menumbangkan Babel, ”yang permai di antara kerajaan-kerajaan.” Babel akan menjadi sunyi senyap tanpa penghuni, tempat berkeliaran binatang-binatang liar ”turun-temurun.” (13:19, 20) Orang-orang mati di Sheol gempar menyambut raja Babel. Cacing-cacing akan menjadi tempat pembaringannya dan ulat-ulat menjadi selimutnya. Alangkah hebat kejatuhan dari ”bintang pagi yang cemerlang” ini! (14:12, BIS) Ia mencoba untuk meninggikan takhtanya, tetapi telah menjadi bangkai yang dibuang, seraya Yehuwa menyapu habis Babel dengan sapu kebinasaan. Tidak ada nama, tidak ada sisa, tidak ada keturunan, yang tetap tinggal!
15. Kejatuhan internasional apa yang Yesaya nubuatkan?
15 Kehancuran internasional (14:28–23:18). Yesaya kini menunjuk kembali kepada negeri Filistin di sepanjang pantai Laut Tengah dan kemudian kepada Moab, di sebelah tenggara Laut Mati. Nubuatnya ia tujukan jauh melampaui batas utara negeri Israel ke arah kota Damaskus di negeri Aram (Siria), jauh ke selatan ke Etiopia, dan menyusuri Sungai Nil ke Mesir, di mana-mana ia menyatakan penghukuman Allah yang mendatangkan kehancuran. Ia menceritakan tentang raja Asyur yaitu Sargon, pendahulu Sanherib, yang mengutus panglima Tartan untuk menyerang kota Asdod di Filistin, sebelah barat kota Yerusalem. Pada waktu ini Yesaya disuruh menanggalkan kain kabungnya dan berjalan telanjang dan tidak berkasut selama tiga tahun. Demikianlah ia dengan jelas menggambarkan betapa sia-sianya untuk bersandar kepada Mesir dan Etiopia, yang dengan ”pantatnya kelihatan” akan digiring sebagai tawanan oleh Asyur.—20:4.
16. Malapetaka apa yang dinubuatkan bagi Babel, Edom, dan penduduk Yerusalem yang sedang berpesta pora, serta bagi Sidon serta Tirus?
16 Dari atas menara pengawalnya terlihat kejatuhan Babel dan ilah-ilahnya, dan ia melihat malapetaka atas negeri Edom. Yehuwa sendiri berbicara kepada penduduk Yerusalem yang sedang berpesta pora dan mengatakan, ”Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.” ’Kamu akan mati,’ firman Yehuwa. (22:13, 14) Kapal-kapal dari Tarsis juga akan meratap, dan Sidon akan dipermalukan, karena Yehuwa telah menjatuhkan keputusan terhadap Tirus, untuk ”merendahkan orang-orang terhormat di bumi.”—23:9, BIS.
17. Penghukuman apa dan pemulihan apa yang dinubuatkan bagi Yehuda?
17 Penghukuman dan keselamatan dari Yehuwa (24:1–27:13). Tetapi sekarang lihatlah negeri Yehuda! Yehuwa mengosongkan negeri itu. Rakyat dan imam, budak dan majikan, penjual dan pembeli—semuanya harus pergi, karena mereka telah melangkahi hukum-hukum Allah dan melanggar perjanjian yang berlaku selama waktu yang tidak ditentukan. Tetapi menjelang waktu Ia akan memalingkan perhatian kepada para tawanan dan mengumpulkan mereka. Ia adalah benteng dan tempat berlindung. Ia akan mengadakan jamuan makan di atas gunung-Nya dan menelan maut untuk selama-lamanya, menghapus air mata dari muka semua orang. Orang akan mengatakan ”Inilah Allah kita.” ”Inilah [Yehuwa].” (25:9) Yehuda mempunyai kota dengan keselamatan sebagai tembok-temboknya. Perdamaian yang kekal adalah bagi orang yang percaya akan Yehuwa, ”sebab Yah Yehuwa adalah gunung batu yang kekal.” (NW) Tetapi orang jahat ”tidak akan belajar apa yang benar.” (26:4, 10) Yehuwa akan membantai musuh-musuh-Nya, tetapi Ia akan memulihkan Yakub.
18, 19. (a) Celaka dan sebaliknya kegembiraan apa yang dinubuatkan bagi Efraim dan Sion? (b) Dalam kedudukan apa Yehuwa akan menyelamatkan dan memerintah umat-Nya?
18 Kemarahan Yehuwa dan berkat-berkat-Nya (28:1–35:10). Celaka bagi pemabuk-pemabuk Efraim, ”perhiasan kepala mereka yang indah-indah” pasti akan layu! Tetapi Yehuwa akan ”menjadi mahkota kepermaian, dan perhiasan kepala yang indah-indah” bagi sisa dari umat-Nya. (28:1, 5) Namun, para pembual dari Yerusalem menggantungkan keselamatan mereka pada suatu dusta, bukan kepada batu dasar yang teruji dan berharga di Sion. Suatu badai yang tiba-tiba melanda akan melenyapkan mereka. Nabi-nabi dari Yerusalem tertidur, dan kitab Allah termeterai bagi mereka. Bibir terkatup, tetapi hati jauh. Namun akan tiba hari manakala orang tuli akan mendengar perkataan dalam buku itu. Orang buta akan melihat dan orang yang rendah hati akan bergembira.
19 Celaka bagi orang-orang yang pergi ke Mesir mencari perlindungan! Umat yang keras kepala ini menginginkan penglihatan yang manis dan memperdayakan. Mereka akan dibinasakan, tetapi Yehuwa akan memulihkan suatu sisa. Mereka akan melihat Pengajar Agung mereka, dan mereka akan menghancurkan patung-patung mereka dan menyebutnya ”najis.” (30:22) Yehuwa adalah Pelindung yang sejati dari Yerusalem. Seorang raja akan memerintah dalam keadilan, bersama pangeran-pangerannya. Ia akan membawa perdamaian, ketenteraman, dan keamanan untuk waktu yang tidak ditentukan. Pengkhianatan akan membuat pesuruh-pesuruh perdamaian menangis dengan sedih, tetapi bagi umat-Nya sendiri, Pribadi Yang Mulia, Yehuwa, adalah Hakim, Pemberi Hukum, dan Raja, dan Ia sendiri akan menyelamatkan mereka. Tidak ada penduduk yang akan mengatakan: ”Aku sakit.”—33:24.
20. Murka apa yang menghantam bangsa-bangsa, tetapi berkat-berkat apa menanti kaum sisa yang dipulihkan itu?
20 Kemarahan Yehuwa pasti akan meledak terhadap bangsa-bangsa. Bangkai-bangkai akan berbau busuk, dan gunung-gunung akan penuh dengan darah. Edom akan dijadikan sunyi senyap. Tetapi bagi orang-orang yang ditebus oleh Yehuwa, padang gurun akan berbunga, dan ”kemuliaan [Yehuwa], semarak Allah kita” akan tampak. (35:2) Orang buta, tuli, dan bisu akan disembuhkan, dan Jalan Kudus akan dibuka bagi orang-orang yang telah ditebus oleh Yehuwa seraya mereka kembali ke Sion dengan sukacita.
21. Penghinaan apa yang dilontarkan orang Asyur kepada Yerusalem?
21 Yehuwa mengusir Asyur pada zaman Hizkia (36:1–39:8). Apakah nasihat Yesaya agar orang-orang bersandar kepada Yehuwa praktis? Apakah hal ini dapat diuji kebenarannya? Pada tahun ke-14 pemerintahan Hizkia, Sanherib dari Asyur mengadakan serangan yang seperti sabit atas negeri Palestina dan mengirim sebagian bala tentaranya untuk mencoba mengancam Yerusalem. Rabsaki, juru bicaranya yang dapat berbahasa Ibrani, melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang menghina kepada rakyat yang mengelilingi tembok kota: ’Siapakah yang kau andalkan? Mesir? Sebatang buluh yang patah terkulai! Yehuwa? Tidak ada ilah yang bisa melepaskan orang dari raja Asyur!’ (36:4, 6, 18, 20) Karena patuh kepada raja, rakyat tidak menyahut.
22. Bagaimana Yehuwa menjawab doa Hizkia, dan bagaimana Ia menggenapi nubuat Yesaya?
22 Hizkia berdoa kepada Yehuwa meminta kelepasan demi nama-Nya, dan melalui Yesaya, Yehuwa menjawab bahwa Dia akan menaruh kait-Nya dalam hidung orang Asyur itu dan akan menggiringnya kembali melalui jalan ia datang. Seorang malaikat membunuh 185.000 orang Asyur, dan Sanherib pulang dengan terburu-buru. Putra-putranya sendiri kemudian membunuh dia dalam kuil berhalanya.
23. (a) Apa yang membuat Hizkia menggubah sebuah mazmur bagi Yehuwa? (b) Tindakan bijaksana apa yang ia lakukan, dan akibatnya nubuat apa yang disampaikan oleh Yesaya?
23 Hizkia jatuh sakit parah. Tetapi Yehuwa secara mukjizat menyebabkan bayangan yang ditimbulkan oleh matahari mundur ke belakang sebagai tanda bahwa Hizkia akan disembuhkan, dan umur Hizkia diperpanjang 15 tahun. Dengan perasaan syukur ia menggubah sebuah mazmur pujian yang indah bagi Yehuwa. Ketika raja Babel mengirim utusan, yang dengan munafik memberi ucapan selamat atas kesembuhan raja, Hizkia dengan tidak bijaksana memamerkan harta benda kerajaan kepada mereka. Akibatnya, Yesaya menubuatkan bahwa segala sesuatu yang ada di dalam rumah Hizkia pada suatu waktu akan diangkut ke Babel.
24. (a) Berita penghiburan apa yang dinyatakan Yehuwa? (b) Dapatkah ilah-ilah bangsa-bangsa disamakan dengan Yehuwa dalam hal keagungan, dan kesaksian apa yang Ia minta?
24 Yehuwa menghibur saksi-saksi-Nya (40:1–44:28). Kata pembukaan dari pasal 40, ”Hiburkanlah,” dengan bagus menggambarkan isi selebihnya dari buku Yesaya. Suatu suara di padang gurun berseru: ’Persiapkanlah jalan untuk Yehuwa.’ (40:1, 3) Ada kabar baik untuk Sion. Yehuwa menggembalakan kawanan-Nya, menggendong anak-anak domba yang kecil dalam pelukan-Nya. Dari surga yang mulia Ia memandang ke bawah kepada bulatan bumi. Dengan apa Ia dapat dibandingkan dalam kebesaran-Nya? Ia memberi kekuatan penuh dan daya tenaga dinamis kepada orang yang lelah dan letih yang berharap kepada-Nya. Ia menyatakan patung-patung tuangan dari bangsa-bangsa sebagai angin dan khayalan belaka. Orang pilihan-Nya akan menjadi seperti suatu perjanjian untuk bangsa-bangsa dan suatu cahaya terang dari bangsa-bangsa guna mencelikkan mata yang buta. Yehuwa berkata kepada Yakub, ”Aku ini mengasihi engkau,” dan ia berseru kepada timur, barat, utara, dan selatan: ’Berikanlah! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dan perempuan.’ (43:4, 6) Ketika pengadilan berlangsung Ia menantang ilah-ilah dari bangsa-bangsa agar mengajukan saksi-saksi untuk membela keilahian mereka. Rakyat Israel adalah saksi-saksi Yehuwa, hamba-Nya, yang memberi kesaksian bahwa Ia adalah Allah dan Juru Selamat. Kepada Yesyurun (”Orang yang Benar,” Israel) Ia menjanjikan roh-Nya dan kemudian Ia mempermalukan para pembuat patung yang tidak bisa melihat apa-apa dan tidak tahu apa-apa. Yehuwa adalah Penebus umat-Nya; Yerusalem akan didiami lagi dan baitnya akan dibangun kembali.
25. Apa yang akan diketahui orang-orang dari hukuman Yehuwa atas Babel dan ilah-ilah palsunya?
25 Pembalasan atas Babel (45:1–48:22). Demi Israel, Yehuwa menyebut Kores sebagai penakluk Babel. Orang-orang kelak akan tahu bahwa hanya Yehuwa adalah Allah, Pencipta langit, bumi, dan manusia di atasnya. Ia menertawakan ilah-ilah Babel yaitu Bel dan Nebo, karena hanya Dia yang dapat menceritakan hasil akhir dari sejak semula. Putri Babel akan duduk dalam debu tanah, diturunkan dari takhta dan telanjang, dan penasihat-penasihatnya yang banyak itu akan dibakar habis seperti jerami. Yehuwa mengatakan kepada orang Israel penyembah berhala yang ’tegar tengkuk dan berkepala batu’ bahwa mereka akan dapat menikmati perdamaian, keadilan, dan kemakmuran dengan mendengarkan kepada-Nya, tetapi ”tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik.”—48:4, 22.
26. Bagaimana Sion akan dihibur?
26 Sion dihibur (49:1–59:21). Dengan memberikan hamba-Nya sebagai suatu cahaya terang dari bangsa-bangsa, Yehuwa berseru kepada mereka yang berada dalam kegelapan: ”Keluarlah!” (49:9) Sion akan dihibur, dan padang gurunnya akan menjadi seperti Eden, taman Yehuwa, berlimpah dengan kegembiraan, keriangan, ucapan syukur, dan bunyi lagu. Yehuwa akan membuat langit lenyap seperti asap, bumi akan usang seperti pakaian, dan penduduknya mati seperti nyamuk belaka. Maka buat apa takut akan celaan dari manusia yang berkematian? Piala pahit yang diminum Yerusalem sekarang harus diteruskan kepada bangsa-bangsa yang telah menginjak-injak dia.
27. Kabar baik apa diberitakan kepada Sion, dan apa yang dinubuatkan tentang ’hamba Yehuwa’?
27 ’Bangunlah, hai Sion, dan bangkitlah dari debu bumi!’ Tengoklah pembawa berita yang melompat-lompat di atas gunung dengan kabar kesukaan dan berseru kepada Sion, ”Allahmu telah menjadi raja!” (52:1,2, 7, NW) Keluarlah dari tempat yang najis dan jagalah dirimu bersih, hai kamu yang berada dalam dinas Yehuwa. Kemudian sang nabi menggambarkan ’hamba Yehuwa.’ (53:11) Ia adalah orang yang dipandang hina, dijauhi, memikul penderitaan kita namun dianggap dihukum oleh Allah. Ia ditikam demi pelanggaran kita, tetapi ia menyembuhkan kita dengan luka-lukanya. Seperti seekor domba yang dibawa ke penyembelihan, ia tidak melakukan kekerasan dan tidak mengatakan dusta. Ia memberikan jiwanya sebagai korban untuk menanggung kesalahan banyak orang.
28. Bagaimana keadaan yang penuh berkat dari Sion yang akan datang dilukiskan, dan sehubungan dengan perjanjian apa?
28 Sebagai suami dan pemilik, Yehuwa menyuruh Sion bersorak dengan gembira karena kesuburannya yang akan datang. Meskipun ditimpa kesusahan dan terombang-ambing oleh badai, ia akan menjadi sebuah kota dengan dasar batu nilam, benteng-benteng dari batu delima, dan pintu-pintu gerbang dari batu manikam merah. Putra-putranya, yang diajar oleh Yehuwa akan menikmati perdamaian yang limpah, dan tidak ada senjata yang ditempa terhadap mereka yang akan berhasil. ”Ayo, hai semua orang yang haus,” seru Yehuwa. Jika mereka datang, Ia akan mengadakan dengan mereka ’perjanjian menurut kasih setia yang dijanjikan kepada Daud’; Ia akan memberikan seorang pemimpin dan panglima sebagai saksi bagi suku-suku bangsa. (55:1-4) Pikiran Allah jauh lebih tinggi daripada pikiran manusia, dan firman-Nya pasti akan mencapai sukses. Orang-orang kebiri yang memelihara Taurat-Nya, tidak soal dari bangsa apa, akan mendapat nama yang lebih baik daripada putra-putra dan putri-putri. Rumah Yehuwa akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.
29. Apa kata Yehuwa kepada para penyembah berhala, tetapi Ia memberikan jaminan apa kepada umat-Nya?
29 Sebagai Pribadi Yang Tertinggi dan Mulia, yang nama-Nya suci, Yehuwa mengatakan kepada para penyembah berhala yang gila seks bahwa Ia tidak akan terus-menerus mentoleransi Israel. Puasa-puasa mereka yang khusuk hanyalah untuk menutupi kejahatan mereka. Tangan Yehuwa tidak terlalu pendek untuk menyelamatkan, telinga-Nya juga tidak terlalu berat untuk mendengar, tetapi ’yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu,’ kata Yesaya. (59:2) Itu sebabnya mereka mengharapkan cahaya terang tetapi mencari-cari dalam kegelapan. Sebaliknya, roh Yehuwa yang ada di atas umat perjanjian-Nya yang setia menjamin bahwa firman-Nya akan tetap berada pada bibir mereka, tidak dapat disingkirkan selama keturunan-keturunan yang akan datang.
30. Bagaimana Yehuwa memperindah Sion, sebagaimana dilukiskan oleh nama-nama baru apa?
30 Yehuwa memperindah Sion (60:1–64:12). ”Bangkitlah, hai perempuan, menjadi teranglah, sebab . . . terang [Yehuwa] terbit atasmu.” Sebaliknya kegelapan menutupi bumi. (60:1, 2, NW) Pada waktu itu Sion akan mengangkat matanya dan berseri-seri, dan hatinya akan berdebar-debar pada waktu ia melihat kekayaan dari bangsa-bangsa datang kepadanya di atas sejumlah besar unta. Seperti burung-burung merpati yang terbang berduyun-duyun, bagaikan gumpalan-gumpalan awan, mereka akan berkumpul kepadanya. Orang-orang asing akan membangun tembok-temboknya, raja-raja akan melayani dia, dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan pernah ditutup. Allahnya akan menjadi keindahannya, dan Ia akan dengan cepat melipatgandakan satu menjadi seribu dan yang kecil menjadi suatu bangsa yang besar. Hamba Allah bersorak bahwa roh Yehuwa ada padanya, mengurapinya untuk menceritakan kabar kesukaan ini. Sion mendapat nama baru, yaitu Yang Berkenan Kepada-Ku (Hefzibah), dan negerinya disebut Yang Bersuami (Beulah). (62:4, catatan kaki NW) Perintah dikeluarkan untuk membendung jalan raya kembali dari Babel dan untuk mendirikan suatu tanda di Sion.
31. Siapa yang datang dari Edom, dan doa apa yang diucapkan oleh umat Allah?
31 Dari Bozra di Edom datang seorang dengan baju berwarna merah darah. Dalam amarahnya ia menginjak-injak orang-orang dalam sebuah palung anggur, menyebabkan mereka menyemburkan darah. Umat Yehuwa sangat merasakan keadaan mereka yang najis dan memanjatkan doa dengan penuh kesungguhan: ”Ya [Yehuwa], Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, . . . Ya [Yehuwa], janganlah murka amat sangat . . . kami sekalian adalah umatMu.”—64:8, 9.
32. Sebaliknya dari orang-orang yang meninggalkan Yehuwa, umat Yehuwa sendiri akan bergembira karena apa?
32 ’Langit baru dan bumi baru’! (65:1–66:24). Orang-orang yang telah meninggalkan Yehuwa dan berpaling kepada dewa ”Kemujuran” dan dewa ”Nasib” akan mati kelaparan dan mendapat malu. (65:11) Hamba-hamba Allah sendiri akan mengalami banyak keriangan. Lihatlah! Yehuwa menciptakan langit baru dan bumi baru. Alangkah besar keriangan dan kegembiraan di Yerusalem dan di antara umat-Nya! Rumah-rumah akan dibangun dan kebun-kebun anggur ditanami, serigala dan anak domba akan makan dengan rukun. Tidak akan ada perusakan atau kejahatan.
33. Bagaimana kegembiraan, kemuliaan, dan kekekalan dinubuatkan bagi pencinta-pencinta Yerusalem?
33 Surga adalah takhta-Nya dan bumi alas kaki-Nya, maka rumah apa yang dapat dibangun oleh manusia bagi Yehuwa? Suatu bangsa dilahirkan dalam satu hari, dan semua pencinta Yerusalem diundang agar bergembira seraya Yehuwa memberikan perdamaian kepadanya seperti sebuah sungai. Terhadap musuh-musuh-Nya ia akan datang seperti nyala api—kereta-kereta perang yang seperti angin ribut akan membalaskan murka-Nya terhadap semua raga yang tidak taat, dengan kemarahan yang besar dan lidah-lidah api. Utusan-utusan akan pergi di antara segala bangsa dan kepada pulau-pulau yang jauh untuk menceritakan kemuliaan-Nya. Langit dan bumi baru-Nya akan abadi. Demikian pula, orang-orang yang berbakti kepada-Nya dan keturunan mereka akan tetap bertahan. Hanya ada pilihan antara ini atau kematian kekal.
MENGAPA BERMANFAAT
34. Apa beberapa di antara ilustrasi-ilustrasi yang jelas yang lebih menandaskan berita Yesaya?
34 Ditinjau dari segala sudut, buku nubuat Yesaya merupakan karunia yang sangat bermanfaat dari Allah Yehuwa. Buku ini memancarkan pikiran yang luhur dari Allah. (Yes. 55:8-11) Orang-orang yang berbicara kepada umum mengenai kebenaran-kebenaran Alkitab dapat memperoleh banyak manfaat dari buku Yesaya, yang merupakan gudang harta yang penuh dengan ilustrasi-ilustrasi yang tepat dan tandas seperti perumpamaan-perumpamaan Yesus. Dengan tandas sekali Yesaya mencamkan kepada kita betapa bodoh orang yang membuat kayu bakar dan patung untuk disembah dari pohon yang sama. Ia membuat kita merasa betapa tidak enaknya keadaan orang yang tidur di atas pembaringan yang terlalu pendek dengan seprai yang terlalu kecil, dan Ia membuat kita mendengar dengkur yang keras dari para nabi yang seperti anjing-anjing bisu, terlalu malas untuk menggonggong. Jika kita sendiri, seperti desakan Yesaya, ’menyelidiki kitab Yehuwa dan membacanya dengan suara keras,’ kita dapat menghargai berita yang tegas yang diberikan Yesaya untuk zaman kita.—44:14-20; 28:20; 56:10-12; 34:16, Klinkert.
35. Bagaimana buku Yesaya memusatkan perhatian kepada Kerajaan Mesias, dan kepada pelopornya, Yohanes Pembaptis?
35 Nubuatnya terutama berpusat pada Kerajaan Allah melalui Mesias. Yehuwa sendiri adalah Raja yang tertinggi, dan Dialah yang menyelamatkan kita. (33:22) Tetapi bagaimana mengenai Mesias sendiri? Pengumuman malaikat kepada Maria mengenai anak yang akan dilahirkan menunjukkan bahwa Yesaya 9:5, 6 akan tergenap dalam hal ia menerima takhta Daud; ”dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan.” (Luk. 1:32, 33) Matius 1:22, 23 menunjukkan bahwa kelahiran Yesus oleh seorang perawan merupakan penggenapan Yesaya 7:14 dan memperkenalkan dia sebagai ”Imanuel.” Kira-kira 30 tahun kemudian Yohanes Pembaptis datang mengabarkan bahwa ”Kerajaan Sorga sudah dekat!” Keempat penulis Injil semuanya mengutip Yesaya 40:3 untuk menunjukkan bahwa Yohanes inilah orang yang ’berseru-seru di padang gurun.’ (Mat. 3:1-3; Mrk. 1:2-4; Luk. 3:3-6; Yoh. 1:23) Pada waktu dibaptis Yesus menjadi Mesias—Yang Diurapi oleh Yehuwa, dan taruk atau akar Isai—yang akan memerintah segala bangsa. Kepadanya mereka harus menaruh harap, sebagai penggenapan Yesaya 11:1, 10.—Rm. 15:8, 12.
36. Penggenapan-penggenapan nubuat yang limpah mana yang dengan jelas menunjukkan siapa Mesias sang Raja?
36 Perhatikanlah bagaimana Yesaya seterusnya memperkenalkan Mesias sang Raja! Yesus membacakan penugasannya dari gulungan Yesaya untuk menunjukkan bahwa dialah Yang Diurapi Yehuwa, dan kemudian ia mulai ”memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab,” sebagaimana dikatakannya, ”untuk itulah Aku diutus.” (Luk. 4:17-19, 43; Yes. 61:1, 2) Keempat catatan Injil penuh dengan rincian mengenai pelayanan Yesus di bumi dan cara ia mati seperti telah dinubuatkan dalam Yesaya pasal 53. Meskipun mendengar kabar kesukaan dari Kerajaan dan menyaksikan perbuatan-perbuatan Yesus yang ajaib, orang-orang Yahudi tidak menangkap maknanya karena hati mereka tidak mau percaya, selaras dengan penggenapan Yesaya 6:9, 10; 29:13; dan 53:1. (Mat. 13:14, 15; Yoh. 12:38-40; Kis. 28:24-27; Rm. 10:16; Mat. 15:7-9; Mrk. 7:6, 7) Yesus merupakan batu sandungan bagi mereka, namun ia menjadi batu penjuru dasar yang dibubuh Yehuwa di Sion dan yang di atasnya Ia membangun rumah rohani-Nya sebagai penggenapan Yesaya 8:14 dan 28:16.—Luk. 20:17; Rm. 9:32, 33; 10:11; 1 Ptr. 2:4-10.
37. Bagaimana rasul-rasul Yesus mengutip dan menerapkan buku Yesaya?
37 Rasul-rasul Kristus Yesus terus menggunakan nubuat Yesaya dengan baik, menerapkannya kepada pelayanan. Misalnya, dalam memperlihatkan bahwa pengabar-pengabar dibutuhkan untuk membina iman, Paulus mengutip Yesaya dengan berkata: ”Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” (Rm. 10:15; Yes. 52:7; lihat juga Roma 10:11, 16, 20, 21.) Petrus juga mengutip Yesaya ketika memperlihatkan kekalnya kabar kesukaan itu: ”Sebab: ’Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan [”Yehuwa,” NW] tetap untuk selama-lamanya.’ Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.”—1 Ptr. 1:24, 25; Yes. 40:6-8.
38. Tema kerajaan yang gemilang apa digambarkan dalam buku Yesaya dan kemudian dikemukakan kembali oleh penulis-penulis Alkitab yang lain?
38 Dengan indah sekali Yesaya menggambarkan harapan Kerajaan di kemudian hari! Lihatlah! Ini ’langit baru dan bumi baru’ yang akan diperintah ’seorang raja menurut kebenaran,’ dan pangeran-pangeran akan memerintah menurut keadilan. Sungguh suatu alasan untuk bergembira dan bersukacita! (65:17, 18; 32:1, 2) Petrus sekali lagi mengemukakan berita gembira dari Yesaya: ”Sesuai dengan janji [Allah], kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.” (2 Ptr. 3:13) Tema Kerajaan yang menakjubkan ini mencapai kemuliaan yang sepenuhnya dalam pasal-pasal penutup dari buku Wahyu.—Yes. 66:22, 23; 25:8; Why. 21:1-5.
39. Harapan yang gemilang apa dikemukakan Yesaya?
39 Demikianlah, buku Yesaya, meskipun memuat kutukan-kutukan yang pedas terhadap musuh-musuh Yehuwa dan orang-orang yang dengan munafik mengaku sebagai hamba-Nya, buku ini dengan penuh kegembiraan menunjuk kepada harapan yang gemilang dari Kerajaan Mesias yang akan menyucikan nama Yehuwa yang agung. Buku ini banyak menjelaskan kebenaran-kebenaran yang menakjubkan dari Kerajaan Yehuwa dan sangat menghangatkan hati kita seraya kita menantikan dengan penuh keriangan ”keselamatan yang diadakanNya.”—Yes. 25:9; 40:28-31.
[Catatan Kaki]
a Insight on the Scriptures, Jil. 1, halaman 1221-3.
b Insight on the Scriptures, Jil. 1, halaman 957; Jil. 2, halaman 894-5.
c Insight on the Scriptures, Jil. 2, halaman 324.