Pasal Tujuh Belas
Orang Asing Berkumpul di Rumah Doa Allah
1, 2. Apa pengumuman yang mendebarkan hati yang dikumandangkan pada tahun 1935, dan pengumuman ini merupakan bagian dari apa?
PADA hari Jumat, tanggal 31 Mei 1935, Joseph F. Rutherford berbicara kepada hadirin kebaktian di Washington, DC. Ia membahas identitas ”kumpulan besar”, atau ”perhimpunan besar”, yang muncul dalam penglihatan rasul Yohanes. Pada klimaks khotbahnya, Saudara Rutherford mengundang, ”Siapa yang memiliki harapan untuk hidup selama-lamanya di bumi, silakan berdiri!” Menurut salah seorang yang hadir, ”lebih dari setengah hadirin berdiri”. Kemudian sang pembicara berseru, ”Lihat! Perhimpunan besar!” Ada pula di antara hadirin yang mengenang, ”Mula-mula keadaan hening sejenak, tetapi kemudian terdengar seruan sukacita, dan sorak-sorai yang keras dan panjang.”—Penyingkapan 7:9; Bode.
2 Hal itu merupakan saat yang penting dalam penggenapan yang sedang berlangsung atas suatu nubuat yang ditulis kira-kira 2.700 tahun sebelumnya dan yang muncul dalam Alkitab kita sebagai Yesaya pasal 56. Seperti banyak nubuat lain dalam buku Yesaya, nubuat ini memuat janji yang menghibur maupun peringatan yang keras. Pada penerapannya yang pertama, nubuat ini ditujukan kepada umat perjanjian Allah pada zaman Yesaya sendiri, tetapi penggenapannya berlangsung selama berabad-abad sampai ke zaman kita.
Apa yang Dituntut untuk Selamat
3. Jika orang Yahudi ingin mencari keselamatan dari Allah, apa yang harus mereka lakukan?
3 Yesaya pasal 56 dimulai dengan pengingat yang ditujukan kepada orang Yahudi. Namun, semua penyembah sejati hendaknya mengindahkan apa yang ditulis sang nabi. Kita membaca, ”Inilah firman Yehuwa, ’Kamu sekalian, laksanakanlah keadilan, dan lakukanlah apa yang adil-benar. Karena keselamatan dariku akan segera terwujud, dan keadilbenaranku akan dinyatakan. Berbahagialah manusia yang berkematian yang melakukan hal ini, dan putra manusia yang berpegang padanya, yang menjalankan hari sabat dengan tidak menodainya, dan menjaga tangannya agar tidak melakukan apa pun yang jahat.’” (Yesaya 56:1, 2) Penduduk Yehuda yang mencari keselamatan dari Allah harus menaati Hukum Musa, melaksanakan keadilan dan menjalankan kehidupan yang adil-benar. Mengapa? Karena Yehuwa sendiri adil-benar. Orang-orang yang mengejar keadilbenaran menikmati kebahagiaan yang datang karena mendapat perkenan Yehuwa.—Mazmur 144:15b.
4. Mengapa kepatuhan menjalankan Sabat penting di Israel?
4 Nubuat ini menonjolkan kepatuhan menjalankan Sabat karena Sabat merupakan sebuah aspek yang penting dalam Hukum Musa. Sebenarnya, salah satu alasan penduduk Yehuda akhirnya dibawa ke pembuangan adalah mereka mengabaikan hari Sabat. (Imamat 26:34, 35; 2 Tawarikh 36:20, 21) Sabat merupakan tanda ada nya hubungan istimewa antara Yehuwa dan orang Yahudi, dan orang-orang yang menjalankan Sabat memperlihatkan penghargaan mereka terhadap hubungan tersebut. (Keluaran 31:13) Selain itu, menjalankan Sabat akan mengingatkan orang-orang yang hidup sezaman dengan Yesaya bahwa Yehuwa adalah Pencipta. Kepatuhan menjalankan Sabat juga mengingatkan mereka akan belas kasihan-Nya kepada mereka. (Keluaran 20:8-11; Ulangan 5:12-15) Akhirnya, kepatuhan menjalankan Sabat membentuk rutin ibadat yang teratur dan terorganisasi kepada Yehuwa. Dengan beristirahat seminggu sekali dari pekerjaan rutin mereka, penduduk Yehuda akan mendapat kesempatan untuk berdoa, belajar, dan melakukan renungan.
5. Pada prinsipnya, bagaimana orang Kristen dapat menerapkan nasihat untuk menjalankan Sabat?
5 Namun, bagaimana dengan orang Kristen? Apakah anjuran untuk menjalankan Sabat berlaku bagi mereka? Tidak secara langsung, karena orang Kristen tidak berada di bawah Hukum dan oleh sebab itu tidak dituntut untuk menjalankan Sabat. (Kolose 2:16, 17) Namun, rasul Paulus menjelaskan bahwa ada ”peristirahatan sabat” untuk orang-orang Kristen yang setia. ”Peristirahatan sabat” ini mencakup memiliki iman akan korban tebusan Yesus untuk keselamatan dan tidak lagi mengandalkan pekerjaan semata. (Ibrani 4:6-10) Oleh karena itu, kata-kata nubuat Yesaya tentang Sabat mengingatkan hamba-hamba Yehuwa dewasa ini akan pentingnya memiliki iman akan penyelenggaraan Allah untuk keselamatan. Hal ini juga merupakan pengingat yang bagus akan perlunya memupuk hubungan yang akrab dengan Yehuwa dan menempuh haluan ibadat yang teratur dan konsisten.
Penghiburan untuk Orang Asing dan Sida-Sida
6. Dua kelompok apa kini mendapat perhatian?
6 Yehuwa kini berbicara kepada dua kelompok yang ingin melayani Dia tetapi dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh hukum Musa untuk memasuki jemaat Yahudi. Kita membaca, ”Janganlah orang asing yang telah menggabungkan diri kepada Yehuwa mengatakan, ’Tidak diragukan lagi, Yehuwa akan memisahkan aku dari umatnya.’ Juga, janganlah sida-sida mengatakan, ’Lihat! Aku adalah pohon yang kering.’” (Yesaya 56:3) Orang asing takut dikucilkan dari bangsa Israel. Sida-sida khawatir bahwa ia tidak akan pernah mempunyai anak yang akan melestarikan namanya. Kedua kelompok ini harus tabah. Sebelum kita melihat alasannya, marilah kita memperhatikan apa yang dikatakan Hukum tentang kedudukan yang mereka miliki sehubungan dengan bangsa Israel.
7. Batasan apa saja yang digariskan Hukum bagi orang asing di Israel?
7 Orang asing yang tidak bersunat tidak boleh ambil bagian dalam ibadat bersama orang Israel. Misalnya, mereka tidak boleh ikut makan Paskah. (Keluaran 12:43) Orang asing yang tidak dengan sengaja melanggar hukum negeri itu menikmati keadilan dan keramahan, tetapi mereka tidak memiliki ikatan yang permanen dengan bangsa itu. Tentu saja, ada yang sepenuhnya mematuhi Hukum, dan sebagai tandanya, pria-pria ini disunat. Dengan demikian, mereka menjadi proselit, mendapat hak istimewa untuk beribadat di halaman rumah Yehuwa dan dianggap sebagai bagian dari jemaat Israel. (Imamat 17:10-14; 20:2; 24:22) Akan tetapi, sekalipun sudah menjadi proselit, mereka bukanlah peserta penuh perjanjian Yehuwa dengan Israel, dan mereka tidak memperoleh tanah milik pusaka di Tanah Perjanjian. Orang-orang asing yang lain mungkin menghadap ke arah bait sewaktu berdoa, dan mereka boleh mempersembahkan korban melalui para imam selama korban-korban itu selaras dengan Hukum. (Imamat 22:25; 1 Raja 8:41-43) Namun, bangsa Israel tidak boleh bergaul erat dengan mereka.
Sida-Sida Menerima Sebuah Nama yang Bertahan sampai Waktu yang Tidak Tertentu
8. (a) Di bawah Hukum, bagaimana sida-sida dipandang? (b) Bagaimana sida-sida digunakan oleh bangsa-bangsa kafir, dan istilah ”sida-sida” kadang-kadang dapat memaksudkan apa?
8 Para sida-sida, sekalipun terlahir dari orang tua Yahudi, tidak dapat sepenuhnya menjadi bagian dari bangsa Israel.a (Ulangan 23:1) Di kalangan beberapa bangsa kafir pada zaman Alkitab, sida-sida mempunyai kedudukan khusus, dan ada kebiasaan untuk mengebiri anak-anak yang dibawa sebagai tawanan perang. Sida-sida sering diangkat menjadi pejabat istana. Sida-sida bisa dijadikan ”penjaga para wanita”, ”penjaga para gundik”, atau pelayan ratu. (Ester 2:3, 12-15; 4:4-6, 9) Tidak ada bukti bahwa orang Israel meniru praktek-praktek ini atau bahwa sida-sida khusus dicari untuk melayani raja-raja Israel.b
9. Kata-kata penghiburan apa yang Yehuwa tujukan kepada sida-sida yang dikebiri?
9 Selain mendapat bagian yang terbatas dalam ibadat kepada Allah yang benar, sida-sida di Israel yang dikebiri juga merasa sangat terhina karena mereka tidak dapat memperanakkan keturunan yang dapat melestarikan nama keluarga mereka. Jadi, betapa menghiburnya kata-kata nubuat yang berikutnya! Kita membaca, ”Inilah firman Yehuwa kepada para sida-sida yang menjalankan hari sabatku dan yang telah memilih apa yang kusukai dan yang berpegang pada perjanjianku, ’Aku akan memberi mereka suatu monumen dan nama di rumahku dan dalam tembok-tembokku, yaitu sesuatu yang lebih baik daripada anak-anak lelaki dan perempuan. Aku akan memberi mereka suatu nama yang akan bertahan sampai waktu yang tidak tertentu, yang tidak akan musnah.’”—Yesaya 56:4, 5.
10. Kapan keadaan sida-sida berubah, dan hak istimewa apa terbuka bagi mereka sejak saat itu?
10 Ya, waktunya akan tiba manakala keadaan sebagai sida-sida yang dikebiri pun tidak akan lagi menjadi penghalang untuk diterima sepenuhnya sebagai hamba Yehuwa. Jika mereka taat, sida-sida akan mempunyai ”suatu monumen”, atau sebuah tempat, dalam rumah Yehuwa dan sebuah nama, lebih baik daripada anak-anak lelaki dan perempuan. Kapan hal ini akan terjadi? Baru setelah kematian Yesus Kristus. Pada waktu itu, perjanjian Hukum yang lama digantikan oleh perjanjian baru, dan Israel jasmani digantikan oleh ”Israel milik Allah”. (Galatia 6:16) Sejak saat itu, semua orang yang memperlihatkan iman dapat memberikan ibadat yang diperkenan kepada Allah. Perbedaan jasmani dan keadaan fisik tidak lagi dipersoalkan. Orang-orang yang bertekun dengan setia, bagaimanapun keadaan mereka secara fisik, akan memiliki ”suatu nama yang akan bertahan sampai waktu yang tidak tertentu, yang tidak akan musnah”. Yehuwa tidak akan melupakan mereka. Nama mereka akan ditulis dalam ”buku peringatan”-Nya, dan pada waktu yang Allah tentukan, mereka akan menerima kehidupan abadi.—Maleakhi 3:16; Amsal 22:1; 1 Yohanes 2:17.
Orang Asing Beribadat bersama Umat Allah
11. Agar dapat menerima berkat, orang-orang asing dianjurkan untuk melakukan apa?
11 Namun, bagaimana dengan orang asing? Nubuat itu kini beralih kepada orang-orang ini, dan Yehuwa mempunyai kata-kata yang sangat menghibur bagi mereka. Yesaya menulis, ”Orang-orang asing yang telah menggabungkan diri kepada Yehuwa untuk melayani dia dan untuk mengasihi nama Yehuwa, untuk menjadi hambanya, mereka semua yang menjalankan hari sabat dengan tidak menodainya dan berpegang pada perjanjianku, aku juga akan membawa mereka ke gunung kudusku dan membuat mereka bersukacita di rumah doaku. Persembahan bakaran mereka yang utuh dan korban mereka akan diterima di atas mezbahku. Karena rumahku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”—Yesaya 56:6, 7.
12. Pengertian apa yang pernah dimiliki tentang nubuat Yesus mengenai ”domba-domba lain”?
12 Pada zaman kita, ”orang-orang asing” muncul secara bertahap. Sebelum perang dunia pertama, sudah dimengerti bahwa orang-orang yang menerima keselamatan lebih besar jumlahnya daripada orang-orang yang memiliki harapan untuk memerintah dengan Yesus di surga—orang-orang yang kita kenal dewasa ini sebagai Israel milik Allah. Para pelajar Alkitab menyadari kata-kata Yesus yang dicatat di Yohanes 10:16, ”Aku memiliki domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; mereka juga harus aku bawa, dan mereka akan mendengarkan suaraku, dan mereka akan menjadi satu kawanan, satu gembala.” ”Domba-domba lain” dikenal sebagai golongan yang akan tinggal di bumi. Namun, kebanyakan pelajar Alkitab percaya bahwa domba-domba lain akan muncul selama Pemerintahan Milenium Yesus Kristus.
13. Mengapa masuk akal bahwa domba-domba yang disebutkan dalam Matius pasal 25 akan muncul pada hari-hari terakhir sistem ini?
13 Akhirnya, ada kemajuan dalam pengertian tentang sebuah ayat yang berhubungan dengan hal ini, yang berbicara tentang domba. Dalam Matius pasal 25, ada catatan perumpamaan Yesus tentang domba dan kambing. Menurut perumpamaan itu, domba-domba menerima kehidupan abadi karena mereka mendukung saudara-saudara Yesus. Oleh karena itu, mereka membentuk suatu golongan yang terpisah dan berbeda dari saudara-saudara Kristus yang terurap. Pada tahun 1923, selama kebaktian di Los Angeles, Kalifornia, AS, dijelaskan bahwa domba-domba tersebut harus muncul, bukan selama Milenium, melainkan selama hari-hari terakhir sistem ini. Mengapa? Karena Yesus memberikan perumpamaan itu sebagai bagian dari jawabannya atas pertanyaan, ”Kapankah hal-hal ini akan terjadi, dan apa yang akan menjadi tanda kehadiranmu dan tanda penutup sistem ini?”—Matius 24:3.
14, 15. Bagaimana pengertian tentang kedudukan domba-domba lain di zaman akhir bertambah jelas?
14 Selama dekade 1920-an, beberapa orang yang bergabung dengan Siswa-Siswa Alkitab merasa bahwa roh Yehuwa tidak bersaksi kepada mereka bahwa mereka memiliki panggilan surgawi. Namun, mereka adalah hamba-hamba yang bergairah dari Allah Yang Mahatinggi. Pada tahun 1931, kedudukan orang-orang ini lebih dimengerti ketika buku Vindication diterbitkan. Sebagai bagian dari pembahasan ayat per ayat tentang buku Alkitab Yehezkiel, buku Vindication menjelaskan penglihatan tentang ”pria” yang membawa tempat tinta sekretaris. (Yehezkiel 9:1-11) ”Pria” ini terlihat sedang berjalan melintasi Yerusalem dan membubuhkan tanda pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah dan menangis karena semua perkara memuakkan yang dilakukan di sana. ”Pria” tersebut menggambarkan saudara-saudara Yesus, kaum sisa orang Kristen terurap yang masih hidup di bumi selama masa penghakiman Yerusalem imbangan, Susunan Kristen. Orang-orang yang ditandai adalah domba-domba lain yang hidup pada masa itu. Dalam penglihatan tersebut, mereka dibiarkan hidup ketika eksekutor Yehuwa melakukan pembalasan atas kota yang murtad itu.
15 Pada tahun 1932, pengertian yang lebih dalam tentang drama nubuat Raja Yehu dari Israel dan Yehonadab, seorang pendukung yang non-Israel, menunjukkan bagaimana domba-domba lain ini bertindak untuk mendukung saudara-saudara terurap Kristus—sebagaimana Yehonadab menyertai dan mendukung Yehu dalam upayanya untuk melenyapkan penyembahan Baal. Akhirnya pada tahun 1935, domba-domba lain yang hidup pada masa akhir sistem ini dikenal sebagai kumpulan besar yang muncul dalam penglihatan rasul Yohanes. Hal ini pertama-tama dijelaskan di kebaktian yang disebutkan sebelumnya, di Washington, DC, sewaktu Joseph F. Rutherford menunjuk orang-orang yang memiliki harapan di bumi itu sebagai ”perhimpunan besar”.
16. Hak istimewa dan tanggung jawab apa saja yang dinikmati ”orang-orang asing”?
16 Oleh karena itu, secara bertahap terlihat bahwa ”orang-orang asing” itu memainkan peranan besar dalam maksud-tujuan Yehuwa selama hari-hari terakhir ini. Mereka datang kepada Israel milik Allah agar dapat menyembah Yehuwa. (Zakharia 8:23) Bersama bangsa rohani ini, mereka mempersembahkan korban-korban yang diperkenan Allah dan memasuki peristirahatan sabat. (Ibrani 13:15, 16) Selain itu, mereka beribadat di bait rohani Allah yang, seperti bait di Yerusalem, adalah ”rumah doa bagi segala bangsa”. (Markus 11:17) Mereka memperlihatkan iman akan korban tebusan Yesus Kristus, ”mencuci jubah mereka dan membuatnya putih dalam darah Anak Domba”. Dan, mereka senantiasa melayani Yehuwa, ”memberikan dinas suci kepadanya siang dan malam”.—Penyingkapan 7:14, 15.
17. Bagaimana orang-orang asing zaman modern berpegang pada perjanjian baru?
17 Orang-orang asing zaman modern ini berpegang pada perjanjian baru dalam arti bahwa melalui pergaulan mereka dengan Israel milik Allah, mereka menikmati berbagai manfaat dan berkat yang datang melalui perjanjian baru itu. Sekalipun mereka bukan peserta perjanjian itu, mereka tunduk dengan sepenuh hati kepada hukum-hukum yang berkaitan dengannya. Oleh karena itu, hukum Yehuwa ada di dalam hati mereka, dan mereka mengenal Yehuwa sebagai Bapak surgawi mereka dan Pribadi Yang Maha Berdaulat.—Yeremia 31:33, 34; Matius 6:9; Yohanes 17:3.
18. Pekerjaan pengumpulan apa yang sedang dicapai selama zaman akhir?
18 Yesaya melanjutkan nubuatnya, ”Inilah ucapan Tuan Yang Berdaulat Yehuwa, yang mengumpulkan orang Israel yang tercerai-berai, ’Aku akan mengumpulkan orang-orang lain kepadanya selain miliknya yang sudah dikumpulkan.’” (Yesaya 56:8) Selama zaman akhir, Yehuwa telah mengumpulkan ”orang Israel yang tercerai-berai”, kaum sisa terurap. Selain itu, Ia mengumpulkan kelompok yang lain, yaitu orang-orang yang termasuk dalam kumpulan besar. Bersama-sama, mereka beribadat dengan damai dan harmonis di bawah pengawasan Yehuwa dan Raja-Nya yang telah ditakhtakan, Kristus Yesus. Karena keloyalan mereka kepada pemerintahan Yehuwa oleh Kristus, Gembala yang Baik itu telah membuat mereka menjadi satu kawanan yang bersukacita dan terpadu.
Penjaga Buta, Anjing yang Tidak Dapat Berbicara
19. Undangan apa yang diulurkan kepada binatang-binatang liar di padang dan di hutan?
19 Kata-kata yang hangat dan membina tadi disusul oleh suatu kontras yang mencengangkan dan mengejutkan. Yehuwa siap untuk bertindak dengan penuh belas kasihan kepada orang asing dan sida-sida. Namun, banyak orang yang mengaku sebagai anggota jemaat Allah didapati bersalah dan akan mendapat hukuman. Lebih dari itu, mereka bahkan tidak pantas mendapatkan penguburan yang layak; mereka hanya patut menjadi mangsa binatang yang rakus. Maka, kita membaca, ”Hai, semua binatang liar di padang terbuka, datanglah untuk makan, hai, semua binatang liar di hutan.” (Yesaya 56:9) Makanan apa yang tersedia bagi binatang-binatang liar ini? Nubuat itu akan menjelaskannya. Penjelasannya mungkin mengingatkan kita kepada nasib yang menanti orang-orang yang menentang Allah sewaktu terjadi perang Armagedon manakala tubuh mereka yang dibantai akan ditinggalkan untuk dilahap burung-burung di langit.—Penyingkapan 19:17, 18.
20, 21. Kelalaian apa saja yang membuat para pemimpin agama tidak berguna sebagai penuntun dalam hal-hal rohani?
20 Nubuat itu melanjutkan, ”Para penjaganya buta. Tidak seorang pun dari mereka memperhatikan. Mereka semua adalah anjing-anjing yang tidak dapat berbicara; mereka tidak sanggup menggonggong; mereka terengah-engah, berbaring, suka terkantuk-kantuk. Mereka adalah anjing-anjing yang kuat hasrat jiwanya; mereka tidak mengenal kepuasan. Mereka juga adalah gembala-gembala yang tidak tahu caranya untuk mengerti. Mereka semua telah berpaling ke jalan mereka sendiri, masing-masing demi keuntungan yang tidak benar dari daerahnya sendiri, ’Datanglah! Aku akan mengambil anggur; dan marilah kita minum sepuas-puasnya minuman yang memabukkan. Dan besok akan sama seperti hari ini, bahkan jauh lebih hebat lagi.’”—Yesaya 56:10-12.
21 Para pemimpin agama Yehuda mengaku menyembah Yehuwa. Mereka menyatakan diri sebagai ”para penjaganya”. Namun, mereka buta secara rohani, tidak bisa berbicara, dan mengantuk. Kalau mereka tidak dapat terus berjaga-jaga dan menyerukan peringatan bahaya, apa gunanya mereka? Penjaga seperti itu tidak berpengertian, mereka tidak memenuhi syarat untuk memberikan bimbingan rohani kepada orang-orang yang seperti domba. Lagi pula, mereka bejat. Mereka memiliki hasrat mementingkan diri yang tak habis-habisnya. Sebaliknya daripada mengikuti bimbingan Yehuwa, mereka mencari jalan sendiri, mengejar keuntungan yang tidak sah, bermabuk-mabukan, dan menganjurkan orang lain untuk meniru mereka. Mereka sama sekali tidak sadar akan penghakiman Allah yang akan datang sehingga mereka memberi tahu orang-orang bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
22. Bagaimana para pemimpin agama pada zaman Yesus sama dengan para pemimpin agama di Yehuda zaman dahulu?
22 Dalam nubuat sebelumnya, Yesaya menggunakan kiasan yang sama untuk menggambarkan para pemimpin agama yang tidak setia di Yehuda—secara rohani mabuk, mengantuk, dan tidak berpengertian. Mereka membebani rakyat dengan berbagai tradisi manusia, mengucapkan dusta-dusta keagamaan, dan mengandalkan bantuan Asiria sebaliknya daripada bantuan Allah. (2 Raja 16:5-9; Yesaya 29:1, 9-14) Jelaslah, mereka sama sekali tidak mengerti. Sungguh menyedihkan, pemimpin-pemimpin semacam itu ada pada abad pertama. Sebaliknya daripada menyambut kabar baik yang disampaikan kepada mereka oleh Putra Allah sendiri, mereka menolak Yesus dan bersekongkol untuk membunuhnya. Dengan terus terang Yesus menyebut mereka ”penuntun buta”, lalu menambahkan bahwa jika ”orang buta menuntun orang buta, keduanya akan jatuh ke dalam lubang”.—Matius 15:14.
Para Penjaga Dewasa Ini
23. Apa nubuat Petrus tentang para pemimpin agama yang sudah digenapi?
23 Rasul Petrus memperingatkan bahwa guru-guru palsu juga akan bangkit untuk menyesatkan orang Kristen. Ia menulis, ”Dahulu juga ada nabi-nabi palsu di antara orang-orang [Israel], sebagaimana akan ada juga guru-guru palsu di antara kamu. Orang-orang ini dengan diam-diam akan membawa masuk sekte-sekte yang membinasakan dan akan menyangkal bahkan pemilik yang membeli mereka, sehingga mendatangkan kebinasaan yang akan menimpa mereka dengan cepat.” (2 Petrus 2:1) Apa hasil dari ajaran-ajaran palsu dan sektarianisme guru-guru palsu ini? Susunan Kristen, yang para pemimpin agamanya dewasa ini berdoa memohonkan berkat Allah untuk sahabat-sahabat politik mereka dan kemudian menjanjikan masa depan yang cerah. Para pemimpin agama Susunan Kristen terbukti buta, tidak dapat berbicara, dan tertidur sehubungan dengan hal-hal rohani.
24. Persatuan apa yang ada antara Israel rohani dan orang-orang asing?
24 Namun, Yehuwa mendatangkan jutaan orang asing untuk beribadat bersama orang-orang terakhir dari Israel milik Allah di rumah doa rohani-Nya yang agung. Orang-orang asing ini, meskipun berasal dari berbagai bangsa, ras, dan bahasa, bersatu di antara mereka sendiri dan dengan Israel milik Allah. Mereka yakin bahwa keselamatan dapat datang hanya dari Allah Yehuwa melalui Yesus Kristus. Termotivasi oleh kasih kepada Yehuwa, mereka bergabung dengan saudara-saudara terurap Kristus untuk berbicara tentang iman mereka. Dan, mereka merasa sangat terhibur oleh kata-kata terilham sang rasul yang menulis, ”Jika engkau menyatakan ’perkataan di dalam mulutmu sendiri’ itu di depan umum, bahwa Yesus adalah Tuan, dan memperlihatkan iman dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan dia dari antara orang mati, engkau akan diselamatkan.”—Roma 10:9.
[Catatan Kaki]
a Istilah ”sida-sida” juga memaksudkan pejabat istana, yang tidak ada hubungannya dengan pengebirian. Karena orang Etiopia yang dibaptis oleh Filipus tampaknya adalah seorang proselit—ia dibaptis sebelum jalan terbuka bagi orang non-Yahudi yang tidak bersunat—tentu, ia adalah seorang sida-sida dalam arti yang ini.—Kisah 8:27-39.
b Ebed-melekh, yang datang untuk menolong Yeremia dan yang dapat berhubungan langsung dengan Raja Zedekia, disebut sebagai sida-sida. Hal ini kelihatannya menunjuk kepada kedudukannya sebagai pejabat istana dan bukan kepada pengebirian.—Yeremia 38:7-13.
[Gambar di hlm. 250]
Hari Sabat memberikan kesempatan untuk berdoa, belajar, dan melakukan renungan
[Gambar di hlm. 256]
Kedudukan domba-domba lain dengan jelas diterangkan di kebaktian di Washington, DC, pada tahun 1935 (bawah: pembaptisan; kanan: susunan acara)
[Gambar di hlm. 259]
Binatang liar diundang untuk berpesta
[Gambar di hlm. 261]
Orang-orang asing dan Israel milik Allah bersatu