Pasal Dua Puluh Enam
’Bersukacitalah Selamanya atas Apa yang Aku Ciptakan’
1. Kata-kata yang menenteramkan apa ditulis rasul Petrus, dan pertanyaan apa timbul?
APAKAH kita akan pernah melihat akhir ketidakadilan dan penderitaan? Lebih dari 1.900 tahun yang lalu, rasul Petrus menulis kata-kata yang menenteramkan ini, ”Ada langit baru dan bumi baru yang kita nantikan sesuai dengan janji [Allah], dan keadilbenaran akan tinggal di dalamnya.” (2 Petrus 3:13) Selama berabad-abad, Petrus serta banyak hamba Allah yang setia menantikan hari yang luar biasa ini manakala pelanggaran hukum, penindasan, dan kekerasan akan lenyap dan keadilbenaran akan berjaya. Dapatkah kita yakin bahwa janji ini akan digenapi?
2. Siapakah nabi yang berbicara tentang ”langit baru dan bumi baru”, dan apa saja penggenapan yang dimiliki nubuat zaman dahulu ini?
2 Ya, kita dapat! Sewaktu Petrus berbicara tentang ”langit baru dan bumi baru”, ia tidak memperkenalkan suatu gagasan baru. Sekitar 800 tahun sebelumnya, Yehuwa melalui nabi Yesaya mengucapkan kata-kata yang sama. Janji ini tergenap dalam skala kecil pada tahun 537 SM sewaktu orang Yahudi dibebaskan dari penawanan Babilon sehingga mereka dapat pulang ke tanah asal mereka. Namun, nubuat Yesaya digenapi secara besar-besaran dewasa ini, dan kita menantikan penggenapan yang bahkan lebih menggetarkan lagi dalam dunia baru Allah kelak. Nubuat yang menghangatkan hati melalui Yesaya ini sebenarnya menyediakan pandangan sekilas akan berkat-berkat yang Allah sediakan bagi orang yang mengasihi Dia.
Yehuwa Memohon kepada ”Suatu Bangsa yang Keras Kepala”
3. Pertanyaan apa yang dijawab untuk kita dalam Yesaya pasal 65?
3 Ingatlah bahwa Yesaya 63:15–64:12 memuat doa nubuat Yesaya untuk kepentingan orang Yahudi buangan di Babilon. Sebagaimana yang dijelaskan kata-kata Yesaya, banyak orang Yahudi tidak menyembah Yehuwa dengan sepenuh jiwa, tetapi ada yang bertobat dan berpaling kepada-Nya. Apakah Yehuwa sekarang akan memulihkan bangsa itu demi kaum sisa yang sedih dan menyesal? Kita menemukan jawabannya dalam Yesaya pasal 65. Namun, sebelum mengucapkan janji pembebasan bagi segelintir orang yang setia, Yehuwa menggambarkan penghukuman yang menanti banyak orang yang tidak beriman.
4. (a) Sebagai kontras dengan umat-Nya yang memberontak, siapa yang akan mencari Yehuwa? (b) Bagaimana rasul Paulus menerapkan Yesaya 65:1. 2?
4 Sampai saat itu, Yehuwa telah membiarkan pemberontakan yang terus-menerus dilakukan umat-Nya. Namun, waktunya akan tiba manakala Ia menyerahkan mereka kepada musuh-musuh mereka dan dengan baik hati menyambut orang-orang lain ke dalam perkenan-Nya. Melalui Yesaya, Yehuwa mengatakan, ”Aku membiarkan diriku dicari oleh mereka yang tidak menanyakan aku. Aku membiarkan diriku ditemukan oleh mereka yang tidak mencari aku. Aku mengatakan, ’Ini aku, ini aku!’ kepada bangsa yang tidak berseru kepada namaku.” (Yesaya 65:1) Ini adalah pernyataan yang menyedihkan tentang umat perjanjian Yehuwa bahwa orang-orang dari bangsa-bangsa akan datang kepada Yehuwa kecuali Yehuda yang keras kepala, yang secara kolektif tidak mau berbuat demikian. Yesaya bukan satu-satunya nabi yang menubuatkan bahwa Allah pada akhirnya akan memilih suatu umat yang sebelumnya tidak dikenal. (Hosea 1:10; 2:23) Rasul Paulus mengutip Yesaya 65:1, 2 dari Septuaginta untuk membuktikan bahwa orang-orang dari bangsa-bangsa akan memperoleh ”keadilbenaran yang dihasilkan oleh iman” meskipun orang Yahudi jasmani menolaknya.—Roma 9:30; 10:20, 21.
5, 6. (a) Keinginan yang sungguh-sungguh apa diperlihatkan Yehuwa, tetapi bagaimana tanggapan umat-Nya? (b) Apa yang dapat kita pelajari dari cara Yehuwa berurusan dengan Yehuda?
5 Yehuwa menjelaskan mengapa Ia akan membiarkan umat-Nya sendiri menderita malapetaka, ”Aku telah membentangkan tanganku sepanjang hari kepada suatu bangsa yang keras kepala, yang berjalan di jalan yang tidak baik, mengikuti pikiran mereka.” (Yesaya 65:2) Membentangkan tangan berarti mengundang atau memohon. Yehuwa telah membentangkan tangan-Nya, tidak hanya sebentar, tetapi sepanjang hari. Keinginan-Nya yang tulus adalah agar Yehuda kembali kepada-Nya. Namun, bangsa yang keras kepala ini tidak menyambut.
6 Sungguh suatu pelajaran yang menghangatkan hati yang dapat kita peroleh dari kata-kata Yehuwa! Ia ingin agar kita mendekat kepada-Nya karena Ia adalah Allah yang mudah didekati. (Yakobus 4:8) Kata-kata ini juga memperlihatkan kepada kita bahwa Yehuwa rendah hati. (Mazmur 113:5, 6) Malah, Ia secara kiasan terus membentangkan tangan-Nya, memohon agar umat-Nya kembali meskipun sikap keras kepala mereka ”menyakiti hatinya”. (Mazmur 78:40, 41) Setelah memohon kepada mereka selama berabad-abad, barulah Ia menyerahkan mereka kepada musuh-musuh mereka. Meskipun begitu, Ia tidak menolak orang-orang yang rendah hati di antara mereka.
7, 8. Bagaimana umat Yehuwa yang keras kepala membangkitkan kemarahan-Nya?
7 Orang Yahudi yang keras kepala telah berulang-ulang membangkitkan kemarahan Yehuwa melalui tingkah laku mereka yang tercela. Yehuwa menggambarkan tindakan mereka yang menyakitkan, ”Bangsa yang terdiri dari orang-orang yang senantiasa menyakiti hatiku di depan mukaku, yang mempersembahkan korban di taman-taman dan membuat asap korban di atas batu-batu bata, yang duduk di antara kuburan-kuburan, yang juga melewatkan waktu malam di pondok-pondok jaga, sambil makan daging babi, bahkan kaldu dari perkara-perkara menjijikkan yang ada di dalam bejana mereka; mereka yang mengatakan, ’Tetaplah di tempatmu. Jangan mendekati aku, karena aku pasti akan menularkan kekudusan kepadamu.’ Ini adalah asap di lubang hidungku, api yang menyala sepanjang hari.” (Yesaya 65:3-5) Orang-orang yang berlagak saleh ini menyakiti hati Yehuwa ’di depan muka-Nya’—suatu pernyataan yang menyiratkan sikap kurang ajar dan tidak respek. Mereka tidak berupaya menyembunyikan tindakan mereka yang menjijikkan. Bukankah sangat tercela apa bila melakukan dosa di hadapan Pribadi yang seharusnya dihormati dan ditaati?
8 Para pedosa yang menganggap diri adil-benar ini tampaknya mengatakan kepada orang Yahudi lain, ’Menjauhlah, karena saya lebih kudus daripadamu.’ Benar-benar munafik! Orang-orang yang ”saleh” ini mempersembahkan korban dan membakar dupa kepada dewa-dewa palsu, yang dikecam Hukum Allah. (Keluaran 20:2-6) Mereka duduk di antara kuburan-kuburan, yang membuat mereka najis menurut Hukum. (Bilangan 19:14-16) Mereka makan daging babi, makanan yang haram.a (Imamat 11:7) Namun, kegiatan agama mereka membuat mereka merasa lebih kudus daripada orang Yahudi lain, dan mereka ingin agar orang lain menjauh dari mereka agar seolah-olah orang itu tidak menjadi suci, atau tahir, hanya dengan berada bersama mereka. Akan tetapi, itu sama sekali bukan pandangan Allah yang menuntut ”pengabdian yang eksklusif”!—Ulangan 4:24.
9. Bagaimana Yehuwa memandang para pedosa yang menganggap diri adil-benar?
9 Sebaliknya daripada memandang mereka sebagai orang yang kudus, Yehuwa mengatakan tentang orang-orang yang menganggap diri adil-benar itu, ”Ini adalah asap di lubang hidungku.” Kata Ibrani untuk ”hidung” atau ”lubang hidung” sering digunakan secara simbolis untuk kemarahan. Asap juga dihubungkan dengan kemarahan Yehuwa yang menyala-nyala. (Ulangan 29:20) Penyembahan berhala yang menjijikkan yang dilakukan umat-Nya telah membangkitkan kemarahan Yehuwa yang menyala-nyala.
10. Bagaimana Yehuwa akan membalas orang-orang di Yehuda atas dosa-dosa mereka?
10 Dalam keadilan-Nya, Yehuwa tidak dapat membiarkan orang-orang yang melakukan dosa ini luput dari hukuman. Yesaya menulis, ”’Lihat! Hal itu tertulis di hadapanku. Aku tidak akan tinggal diam, tetapi aku akan memberikan ganjaran; aku akan memberikan ganjaran ke dada mereka, karena kesalahan mereka sendiri dan juga kesalahan bapak-bapak leluhur mereka,’ kata Yehuwa. ’Sebab mereka telah membuat asap korban di atas gunung-gunung, dan di atas bukit-bukit mereka mencela aku, maka pertama-tama aku juga akan menakar upah ke dalam dada mereka.’” (Yesaya 65:6, 7) Dengan ambil bagian dalam ibadat palsu, orang Yahudi mencela Yehuwa. Mereka menjadikan ibadat kepada Allah yang benar tampak sama saja dengan ibadat bangsa-bangsa di sekitar mereka. ”Karena kesalahan mereka sendiri”, termasuk penyembahan berhala dan spiritisme, Yehuwa akan membalas mereka ”ke dada mereka”. Pernyataan ”dada” tampaknya memaksudkan lipatan pakaian bagian atas yang membentuk sebuah kantong tempat para penjual menuangkan barang yang telah ditakar. (Lukas 6:38) Bagi orang Yahudi yang murtad, artinya sudah jelas—Yehuwa akan menakar ”ganjaran” atau hukuman mereka. Allah keadilan akan menuntut hukuman. (Mazmur 79:12; Yeremia 32:18) Karena Yehuwa tidak berubah, kita dapat yakin bahwa pada waktu yang ditetapkan-Nya, Ia akan menakar hukuman dengan cara yang sama untuk sistem fasik ini.—Maleakhi 3:6.
”Demi Hamba-hambaku”
11. Bagaimana Yehuwa memperlihatkan bahwa Ia akan menyelamatkan kaum sisa yang setia?
11 Apakah Yehuwa akan memperlihatkan belas kasihan kepada orang-orang yang setia di antara umat-Nya? Yesaya menjelaskan, ”Inilah firman Yehuwa, ’Sama seperti anggur baru ada pada tandan dan orang akan mengatakan, ”Jangan binasakan itu, karena ada berkat padanya,” demikianlah yang akan kulakukan demi hamba-hambaku agar tidak semua orang binasa. Aku akan menerbitkan suatu keturunan dari Yakub, dan dari Yehuda, pemilik gunung-gunungku, secara turun-temurun; dan orang-orang pilihanku akan memilikinya, dan hamba-hambaku akan berdiam di sana.’” (Yesaya 65:8, 9) Dengan membandingkan umat-Nya dengan setandan anggur, Yehuwa menggunakan ilustrasi yang mudah mereka pahami. Anggur berlimpah di negeri itu, dan air anggur adalah berkat bagi umat manusia. (Mazmur 104:15) Ilustrasi tersebut menggambarkan sebuah tandan yang mungkin beberapa buah anggurnya baik, sekalipun tidak semuanya baik. Atau, ilustrasi itu mungkin menunjukkan bahwa satu tandan baik, sedangkan tandan-tandan yang lain belum matang atau busuk. Bagaimanapun keadaannya, tukang kebun anggur tidak akan membuang anggur yang baik. Demikianlah Yehuwa meyakinkan umat-Nya bahwa Ia tidak akan membinasakan bangsa itu seluruhnya, tetapi Ia akan meluputkan kaum sisa yang setia. Ia menyatakan bahwa kaum sisa yang diperkenan ini akan memiliki ’gunung-gunung-Nya’, yaitu Yerusalem dan tanah Yehuda, daerah berbukit yang Yehuwa nyatakan sebagai milik-Nya sendiri.
12. Berkat-berkat apa yang menanti kaum sisa yang setia?
12 Berkat-berkat apa menanti kaum sisa yang setia ini? Yehuwa menjelaskan, ”Syaron akan menjadi tanah penggembalaan bagi domba dan Lembah Akhor menjadi tempat beristirahat bagi ternak, bagi umatku yang mencari aku.” (Yesaya 65:10) Ternak mempunyai peranan penting dalam kehidupan banyak orang Yahudi, dan padang rumput yang subur turut menciptakan kemakmuran pada masa damai. Yehuwa menyebutkan dua daerah terjauh di negeri itu untuk menggambarkan perdamaian dan kemakmuran. Di sebelah barat ada Dataran Syaron, yang terkenal dengan keindahan dan kesuburannya, di sepanjang Pantai Laut Tengah. Lembah Akhor merupakan daerah perbatasan di sebelah timur laut negeri itu. (Yosua 15:7) Pada masa pembuangan kelak, kedua daerah ini akan telantar, bersama dengan daerah-daerah lain di negeri itu. Namun, Yehuwa berjanji bahwa setelah pembuangan, kedua daerah itu akan menjadi tanah penggembalaan yang permai bagi kaum sisa yang kembali.—Yesaya 35:2; Hosea 2:15.
Percaya kepada ”Allah Keberuntungan”
13, 14. Praktek-praktek apa yang memperlihatkan bahwa umat Allah telah meninggalkan Dia, dan sebagai akibatnya, apa yang akan terjadi atas mereka?
13 Nubuat Yesaya kini kembali ditujukan kepada orang-orang yang telah meninggalkan Yehuwa dan berkeras dalam penyembahan berhala. Nubuat itu mengatakan, ”Kamu sekalian adalah orang-orang yang meninggalkan Yehuwa, yang melupakan gunung kudusku, yang menata meja bagi allah Keberuntungan dan mengisi cawan dengan anggur campuran bagi allah Nasib.” (Yesaya 65:11) Dengan menyajikan makanan dan minuman di meja ”allah Keberuntungan” dan ”allah Nasib”, orang-orang Yahudi yang menyeleweng ini telah jatuh ke dalam praktek-praktek penyembahan berhala yang dilakukan bangsa-bangsa yang tidak beradab.b Apa yang akan terjadi atas orang-orang yang dengan naif percaya kepada allah-allah ini?
14 Yehuwa memperingatkan mereka dengan terus terang, ”Aku akan menentukan kamu sekalian bagi pedang, dan kamu semua akan membungkuk untuk dibantai; karena pada waktu aku memanggil, kamu tidak menjawab; aku berbicara, tetapi kamu tidak mendengarkan; dan kamu terus melakukan apa yang jahat di mataku, dan memilih perkara yang tidak kusenangi.” (Yesaya 65:12) Dengan permainan kata menggunakan nama allah Nasib dalam bahasa aslinya, bahasa Ibrani, Yehuwa mengatakan bahwa orang yang menyembah dewa palsu ini akan ’ditentukan bagi pedang’, yaitu bagi kebinasaan. Melalui nabi-nabi-Nya, Yehuwa telah berkali-kali meminta orang-orang ini untuk bertobat, tetapi mereka tidak mengacuhkan Dia dan telah berkukuh memilih untuk melakukan apa yang mereka tahu jahat di mata-Nya. Penghinaan yang sungguh besar terhadap Allah! Sebagai penggenapan atas peringatan Allah, bangsa ini akan menderita malapetaka yang hebat pada tahun 607 SM sewaktu Yehuwa membiarkan orang Babilon membinasakan Yerusalem dan baitnya. Pada waktu itu, ”allah Keberuntungan” tidak dapat melindungi para penyembahnya di Yehuda dan Yerusalem.—2 Tawarikh 36:17.
15. Bagaimana orang Kristen sejati dewasa ini mencamkan peringatan yang terdapat di Yesaya 65:11, 12?
15 Dewasa ini, orang Kristen sejati menaati peringatan yang terdapat di Yesaya 65:11, 12. Mereka tidak percaya akan ”Keberuntungan” yang seolah-olah adalah suatu jenis kekuatan adikodrati yang dapat mengulurkan pertolongan. Karena tidak ingin menghamburkan sumber daya materi mereka untuk menenangkan hati ”allah Keberuntungan”, mereka menghindari segala bentuk perjudian. Mereka yakin bahwa orang yang mengabdikan diri kepada allah ini akhirnya akan kehilangan segala sesuatu, karena kepada orang-orang itu Yehuwa mengatakan, ”Aku akan menentukan kamu sekalian bagi pedang.”
”Lihat! Hamba-hambaku Akan Bersukacita”
16. Bagaimana Yehuwa akan memberkati hamba-hamba-Nya yang setia, tetapi apa yang akan terjadi atas orang-orang yang meninggalkan Dia?
16 Sewaktu menegur orang yang meninggalkan Yehuwa, nubuat itu menggambarkan hasil akhir yang kontras bagi orang yang menyembah Allah dengan tulus dan bagi mereka yang melakukannya dengan munafik, ”Inilah firman Tuan Yang Berdaulat Yehuwa, ’Lihat! Hamba-hambaku akan makan, tetapi kamu akan kelaparan. Lihat! Hamba-hambaku akan minum, tetapi kamu akan kehausan. Lihat! Hamba-hambaku akan bersukacita, tetapi kamu akan menderita malu. Lihat! Hamba-hambaku akan bersorak dengan gembira karena keadaan hati yang baik, tetapi kamu akan menjerit karena hati yang menderita dan kamu akan menangis meraung-raung karena patah semangat.’” (Yesaya 65:13, 14) Yehuwa akan memberkati hamba-hamba-Nya yang setia. Dengan hati yang meluap penuh sukacita, mereka akan bersorak dengan gembira. Makan, minum, dan bersukacita adalah istilah-istilah yang memperlihatkan bahwa Yehuwa akan benar-benar memuaskan kebutuhan para penyembah-Nya. Sebaliknya, orang yang memilih untuk meninggalkan Yehuwa akan lapar dan haus secara rohani. Kebutuhan mereka tidak akan dipuaskan. Mereka akan menjerit dan menangis meraung-raung karena penderitaan dan kesusahan yang menimpa mereka.
17. Mengapa umat Allah dewasa ini memiliki alasan yang kuat untuk bersorak kegirangan?
17 Kata-kata Yehuwa dengan cocok menggambarkan keadaan rohani orang-orang dewasa ini yang sekadar mengaku melayani Allah. Namun, sementara jutaan orang dari Susunan Kristen mengalami patah semangat, para penyembah Yehuwa bersorak kegirangan. Dan, mereka memiliki alasan yang kuat untuk bergembira. Mereka dikenyangkan secara rohani. Yehuwa menyediakan makanan rohani yang limpah kepada mereka melalui publikasi-publikasi yang berdasarkan Alkitab serta pertemuan-pertemuan Kristen. Sebenarnya, kebenaran yang membina dan janji-janji yang menghibur dari Firman Allah memberi kita ”keadaan hati yang baik”!
18. Apa yang akan tersisa dari orang yang telah meninggalkan Yehuwa, dan apa yang mungkin dimaksudkan dengan penggunaan nama mereka dalam sumpah?
18 Yehuwa terus berbicara kepada orang-orang yang meninggalkan Dia, ”Kamu akan meninggalkan namamu untuk dijadikan kata-kata sumpah oleh orang-orang pilihanku, dan Tuan Yang Berdaulat Yehuwa akan membunuh kamu secara perorangan, tetapi hamba-hambanya akan dipanggilnya dengan nama lain; sehingga siapa pun yang memperoleh berkat di bumi akan memperoleh berkat melalui Allah yang setia, dan siapa pun yang membuat pernyataan di bawah sumpah di bumi akan bersumpah demi Allah yang setia; karena kesesakan yang dahulu akan dilupakan dan karena itu semua akan disembunyikan dari mataku.” (Yesaya 65:15, 16) Yang akan tersisa dari orang yang telah meninggalkan Yehuwa hanyalah nama mereka, yang akan digunakan hanya dalam sumpah, atau kutuk. Ini mungkin berarti bahwa orang-orang yang ingin mengikat diri secara khidmat dengan sumpah tampaknya akan mengatakan, ’Jika saya tidak memenuhi janji ini, biarlah saya mengalami hukuman yang diterima orang-orang murtad itu.’ Bahkan, nama mereka mungkin akan digunakan secara ilustratif, seperti Sodom dan Gomora, untuk melambangkan penghukuman Allah atas orang fasik.
19. Bagaimana hamba-hamba Allah akan dipanggil dengan nama lain, dan mengapa mereka memiliki keyakinan akan Allah yang setia? (Lihat juga catatan kaki.)
19 Alangkah berbedanya keadaan hamba-hamba Allah kelak! Mereka akan dipanggil dengan nama lain. Hal itu menunjukkan keadaan penuh berkat dan kehormatan yang akan dinikmati di tanah asal mereka. Mereka tidak akan mencari berkat dari allah palsu mana pun atau bersumpah demi berhala yang tidak bernyawa. Sebaliknya, sewaktu mereka mengucapkan berkat atau bersumpah, mereka akan melakukannya demi nama Allah yang setia. (Yesaya 65:16, catatan kaki NW Ref.) Penduduk negeri itu akan memiliki alasan untuk yakin sepenuhnya kepada Allah, karena Ia akan membuktikan bahwa Ia menepati janji-janji-Nya.c Setelah merasa aman di tanah asal mereka, orang Yahudi akan segera melupakan penderitaan mereka sebelumnya.
”Aku Menciptakan Langit Baru dan Bumi Baru”
20. Bagaimana janji Yehuwa tentang ”langit baru dan bumi baru” digenapi pada tahun 537 SM?
20 Yehuwa kini meluaskan janji-Nya untuk memulihkan kaum sisa yang bertobat setelah mereka pulang dari pembuangan di Babilon. Melalui Yesaya, Yehuwa mengatakan, ”Lihat, aku menciptakan langit baru dan bumi baru; dan hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, ataupun timbul lagi di dalam hati.” (Yesaya 65:17) Janji Yehuwa tentang pemulihan pasti akan digenapi, maka sewaktu Ia berbicara tentang pemulihan di masa depan, hal itu seolah-olah telah terjadi. Nubuat ini pertama-tama digenapi pada tahun 537 SM, sewaktu kaum sisa Yahudi dipulihkan ke Yerusalem. Apa yang membentuk ”langit baru” pada waktu itu? Pemerintahan Zerubabel yang didukung oleh Imam Besar Yosua dan yang berpusat di Yerusalem. Kaum sisa orang Yahudi yang dipulihkan membentuk ”bumi baru”, masyarakat yang dibersihkan yang tunduk kepada pemerintahan tersebut dan membantu menegakkan kembali ibadat yang murni di negeri itu. (Ezra 5:1, 2) Sukacita karena pemulihan itu jauh melebihi semua penderitaan yang silam; kesusahan yang dahulu bahkan tidak diingat lagi.—Mazmur 126:1, 2.
21. Langit baru apa muncul pada tahun 1914?
21 Akan tetapi, ingatlah bahwa Petrus menggemakan kembali nubuat Yesaya dan memperlihatkan bahwa hal itu memiliki penggenapan di masa depan. Rasul ini menulis, ”Ada langit baru dan bumi baru yang kita nantikan sesuai dengan janjinya, dan keadilbenaran akan tinggal di dalamnya.” (2 Petrus 3:13) Pada tahun 1914, langit baru yang telah lama dinantikan pun muncullah. Kerajaan Mesianik yang lahir pada tahun itu memerintah dari surga, dan Yehuwa telah memberi kerajaan itu wewenang atas seluruh bumi. (Mazmur 2:6-8) Pemerintahan Kerajaan ini, di bawah Kristus dan 144.000 rekan penguasanya, adalah langit baru.—Penyingkapan 14:1.
22. Siapa yang akan menjadi bumi baru, dan bagaimana orang-orang dipersiapkan bahkan sekarang untuk menjadi inti dari penyelenggaraan itu?
22 Bagaimana dengan bumi baru? Mengikuti pola penggenapan pada zaman dahulu, bumi baru akan terdiri dari orang-orang yang dengan senang tunduk kepada kekuasaan pemerintahan surgawi yang baru. Bahkan sekarang, jutaan orang yang memiliki kecenderungan yang benar menundukkan diri kepada pemerintahan ini dan berupaya mengikuti hukum-hukumnya yang terdapat dalam Alkitab. Orang-orang ini datang dari segala bangsa, bahasa, dan ras, dan mereka bekerja sama untuk melayani Raja Yesus Kristus yang memerintah. (Mikha 4:1-4) Setelah berlalunya sistem sekarang yang fasik, kelompok ini akan menjadi inti bumi baru yang pada akhirnya akan menjadi masyarakat global yang terdiri dari orang-orang yang takut akan Allah yang kelak mewarisi wilayah bumi dalam Kerajaan Allah.—Matius 25:34.
23. Keterangan apa yang kita dapatkan dalam buku Penyingkapan sehubungan dengan ”langit baru dan bumi baru”, dan bagaimana nubuat ini akan digenapi?
23 Buku Penyingkapan menggambarkan penglihatan rasul Yohanes tentang hari Yehuwa yang akan datang, manakala sistem ini akan disingkirkan. Setelah itu, Setan akan dicampakkan ke dalam jurang yang tak terduga dalamnya. (Penyingkapan 19:11–20:3) Setelah menjelaskan hal itu, Yohanes menggemakan kembali kata-kata nubuat Yesaya dalam tulisannya, ”Aku melihat langit baru dan bumi baru.” Ayat-ayat yang mengikuti catatan tentang penglihatan yang mulia ini menceritakan saat manakala Allah Yehuwa secara radikal akan mengubah keadaan bumi ini menjadi lebih baik. (Penyingkapan 21:1, 3-5) Jelaslah, janji Yesaya akan ”langit baru dan bumi baru” akan digenapi secara menakjubkan dalam dunia baru Allah! Di bawah langit pemerintahan yang baru ini, masyarakat bumi yang baru akan menikmati firdaus rohani maupun jasmani. Alangkah menghiburnya janji yang mengatakan bahwa ”hal-hal yang dahulu [penyakit, penderitaan, dan banyak kesengsaraan lain yang dihadapi manusia] tidak akan diingat lagi, ataupun timbul lagi di dalam hati”. Apa pun yang mungkin kita ingat pada waktu itu tidak akan menimbulkan luka, atau rasa sakit, yang dalam, yang kini membebani hati banyak orang.
24. Mengapa Yehuwa akan bersukacita atas pemulihan Yerusalem, dan apa yang tidak akan terdengar lagi di jalan-jalan kota itu?
24 Nubuat Yesaya selanjutnya berbunyi, ”Bersukarialah, hai, kamu sekalian, dan bersukacitalah untuk selama-lamanya atas apa yang aku ciptakan. Sebab, lihat, aku menciptakan Yerusalem menjadi alasan untuk bersukacita dan penduduknya menjadi alasan untuk kesukaan besar. Aku akan bersukacita karena Yerusalem dan bersukaria karena umatku; dan di dalamnya tidak akan terdengar lagi suara tangis atau suara teriakan kesedihan.” (Yesaya 65:18, 19) Bukan hanya orang-orang Yahudi yang akan bersuka cita karena dipulihkan ke tanah asal mereka, melainkan Allah sendiri pun akan bersukacita karena Ia akan membuat Yerusalem indah—sekali lagi sebagai pusat ibadat yang benar di bumi. Suara tangis karena malapetaka, yang terdengar di jalan-jalan kota itu puluhan tahun sebelumnya, tidak akan terdengar lagi.
25, 26. (a) Pada zaman kita, bagaimana Yehuwa menjadikan Yerusalem ”alasan untuk bersukacita”? (b) Bagaimana Yehuwa akan menggunakan Yerusalem Baru, dan mengapa dewasa ini kita dapat bersukaria?
25 Demikian pula dewasa ini, Yehuwa membuat Yerusalem ”menjadi alasan untuk bersukacita”. Bagaimana? Seperti yang telah kita lihat, langit baru yang muncul pada tahun 1914 pada akhirnya akan mencakup 144.000 rekan penguasa, yang ambil bagian dalam pemerintahan surgawi. Secara nubuat mereka digambarkan sebagai ”Yerusalem Baru”. (Penyingkapan 21:2) Sehubungan dengan Yerusalem Baru itulah Allah mengatakan, ”Lihat, aku menciptakan Yerusalem menjadi alasan untuk bersukacita dan penduduknya menjadi alasan untuk kesukaan besar.” Yerusalem Baru akan digunakan oleh Allah untuk melimpahkan berkat-berkat yang tidak terkatakan ke atas umat manusia yang taat. Tidak akan terdengar lagi suara tangis atau teriakan kesedihan, karena Yehuwa akan memuaskan ”permohonan hati [kita]”.—Mazmur 37:3, 4.
26 Dewasa ini, kita benar-benar memiliki alasan yang kuat untuk bersukacita! Tidak lama lagi, Yehuwa akan menyucikan nama-Nya yang termasyhur dengan membinasakan semua penentang. (Mazmur 83:17, 18) Kemudian, langit yang baru ini akan memegang kendali penuh. Alasan yang sungguh luar biasa untuk bersukaria dan bersukacita selama-lamanya atas apa yang Allah ciptakan!
Janji akan Masa Depan yang Aman
27. Bagaimana Yesaya melukiskan keamanan yang akan dinikmati orang-orang Yahudi yang kembali di tanah asal mereka?
27 Dalam penggenapan yang pertama, bagaimana keadaan orang Yahudi yang kembali di bawah langit yang baru itu? Yehuwa mengatakan, ”Di tempat itu tidak akan ada lagi anak yang masih menyusu yang hanya hidup beberapa hari, atau orang tua yang hari-hari kehidupannya tidak sampai suntuk; sebab meskipun mati pada usia seratus tahun, orang itu masih dianggap sebagai anak muda; dan mengenai orang yang berbuat dosa, meskipun berusia seratus tahun, ia akan disumpahi.” (Yesaya 65:20) Betapa indahnya gambaran tentang keamanan yang akan dinikmati orang-orang buangan yang kembali di tanah asal mereka yang dipulihkan! Kematian dini tidak akan merenggut bayi yang baru lahir, yang baru beberapa hari umurnya. Juga, tidak akan ada kematian dini yang merenggut kehidupan orang-orang yang belum sepenuhnya menjalani masa kehidupan mereka.d Alangkah menenteramkannya kata-kata Yesaya bagi orang Yahudi yang akan kembali ke Yehuda! Karena aman di tanah mereka, mereka tidak perlu khawatir bahwa musuh-musuh akan merenggut bayi-bayi mereka atau membantai pria-pria mereka.
28. Apa yang kita pelajari dari kata-kata Yehuwa tentang kehidupan dalam dunia baru di bawah Kerajaan-Nya?
28 Apa yang diberitahukan oleh kata-kata Yehuwa kepada kita tentang kehidupan dalam dunia baru yang akan datang? Di bawah Kerajaan Allah, setiap anak akan memiliki prospek masa depan yang aman. Kematian tidak akan lagi merenggut orang yang takut akan Allah pada masa puncak kehidupan mereka. Sebaliknya, umat manusia yang taat akan hidup dengan tenteram, aman, dan akan dapat menikmati kehidupan. Bagaimana dengan orang yang memilih untuk memberontak terhadap Allah? Mereka akan kehilangan hak istimewa kehidupan. Bahkan bila si pedosa yang memberontak berumur ”seratus tahun”, ia akan mati. Dalam hal ini, ia akan seperti ”anak muda” dibandingkan dengan prospek yang bisa ia miliki, yakni menjadi orang yang kehidupannya tanpa akhir.
29. (a) Sukacita apa yang akan dialami umat Allah yang taat di negeri Yehuda yang dipulihkan? (b) Mengapa pohon adalah ilustrasi yang cocok untuk umur panjang? (Lihat catatan kaki.)
29 Yehuwa melanjutkan penjelasan-Nya tentang keadaan di tanah Yehuda yang dipulihkan, ”Mereka akan membangun rumah dan menghuninya; dan mereka akan membuat kebun anggur dan memakan buahnya. Mereka tidak akan membangun dan orang lain yang menghuni; mereka tidak akan menanam dan orang lain yang makan. Karena umur umatku akan seperti umur pohon; dan orang-orang pilihanku akan menggunakan sepenuhnya hasil karya tangan mereka.” (Yesaya 65:21, 22) Setelah kembali ke tanah Yehuda yang telantar dan yang pasti tidak ada rumahnya ataupun pohon anggurnya, umat Allah yang taat akan bersukacita karena mereka dapat tinggal di rumah sendiri dan makan buah dari pohon anggur mereka sendiri. Allah akan memberkati pekerjaan mereka, dan mereka akan berumur panjang—seperti umur pohon—dan menikmati hasil kerja keras mereka.e
30. Keadaan yang menggembirakan apa dinikmati hamba-hamba Yehuwa dewasa ini, dan apa yang akan mereka nikmati dalam dunia baru?
30 Pada zaman kita, nubuat ini juga sudah ada penggenapannya. Umat Yehuwa keluar dari pembuangan secara rohani pada tahun 1919 dan mulai memulihkan ”negeri” mereka, atau wilayah kegiatan dan ibadat mereka. Mereka membangun sidang-sidang dan memupuk kesuburan rohani. Sebagai hasilnya, bahkan sekarang umat Yehuwa menikmati firdaus rohani dan perdamaian dari Allah. Kita dapat yakin bahwa perdamaian itu akan berlanjut sampai ke Firdaus jasmani. Kita bahkan tidak dapat membayangkan apa yang Yehuwa akan capai dengan hati dan tangan yang rela milik para penyembah-Nya dalam dunia baru. Alangkah senangnya dapat membangun rumah Saudara sendiri dan tinggal di dalamnya! Di bawah pemerintahan Kerajaan, tidak akan ada kekurangan pekerjaan yang menyenangkan. Alangkah puasnya kita karena senantiasa dapat ”menikmati” hasil kerja keras sendiri! (Pengkhotbah 3:13) Apakah kita akan memiliki cukup waktu untuk menikmati sepenuhnya hasil karya tangan kita? Ya, tentu saja! Kehidupan yang tak ada akhirnya bagi manusia yang setia akan ”seperti umur pohon”—ribuan tahun, dan lebih!
31, 32. (a) Berkat-berkat apa akan dinikmati orang-orang buangan yang kembali? (b) Dalam dunia baru, prospek apa akan dinikmati manusia yang setia?
31 Yehuwa menguraikan lebih banyak berkat yang menanti orang-orang buangan yang kembali, ”Mereka tidak akan berjerih lelah dengan percuma, ataupun melahirkan hanya untuk menderita kecemasan; karena mereka adalah anak cucu yang terdiri dari orang-orang yang diberkati Yehuwa, dan keturunan mereka akan tetap bersama mereka.” (Yesaya 65:23) Orang Yahudi yang dipulihkan akan diberkati Yehuwa, sehingga kerja keras mereka tidak akan sia-sia. Orang tua tidak akan melahirkan anak hanya untuk mengalami kematian dini. Dengan demikian, orang-orang yang pernah dibuang ini tidak akan menikmati berkat-berkat pemulihan itu sendiri; keturunan mereka akan bersama mereka. Allah sangat antusias untuk memenuhi kebutuhan umat-Nya sehingga Ia berjanji, ”Sebelum mereka memanggil, aku akan menjawab; sementara mereka masih berbicara, aku akan mendengar.”—Yesaya 65:24.
32 Bagaimana Yehuwa akan menggenapi janji-janji ini dalam dunia baru yang akan datang? Kita harus menunggu dan melihatnya nanti. Yehuwa belum memberitahukan semua perinciannya, tetapi kita dapat merasa pasti bahwa manusia yang setia tidak akan pernah lagi ”berjerih lelah dengan percuma”. Kumpulan besar orang yang selamat dari Armagedon dan anak-anak yang lahir dari mereka akan memiliki prospek untuk kehidupan yang sangat panjang dan memuaskan—kehidupan abadi! Orang-orang yang kembali melalui kebangkitan dan yang hidup selaras dengan standar-standar Allah juga akan menikmati sukacita dalam dunia baru. Yehuwa akan mendengar dan menanggapi kebutuhan mereka, bahkan mengantisipasinya. Ya, Yehuwa akan membuka tangan-Nya dan memuaskan ”keinginan segala yang hidup”.—Mazmur 145:16.
33. Sewaktu orang Yahudi kembali ke tanah asal mereka, dalam arti apa binatang-binatang akan berdamai?
33 Seberapa jauhkah pengaruh janji tentang perdamaian dan keamanan ini kelak? Yehuwa mengakhiri bagian nubuat ini dengan kata-kata, ”’Serigala dan anak domba akan makan bersama-sama, dan singa akan makan jerami seperti lembu; dan mengenai ular, debu akan menjadi makanannya. Mereka tidak akan melakukan apa pun yang membawa celaka atau yang menimbulkan kerusakan di seluruh gunung kudusku,’ kata Yehuwa.” (Yesaya 65:25) Sewaktu kaum sisa Yahudi yang setia kembali ke tanah asal mereka, Yehuwa-lah yang memelihara mereka. Seekor singa dapat dikatakan makan jerami seperti lembu karena singa tidak akan membahayakan orang Yahudi atau ternak mereka. Janji ini pasti, karena diakhiri dengan pernyataan, ”kata Yehuwa”. Dan, firman-Nya selalu menjadi kenyataan!—Yesaya 55:10, 11.
34. Bagaimana kata-kata Yehuwa mendapatkan penggenapan yang menggetarkan hati dewasa ini dan di dunia baru?
34 Penggenapan kata-kata Yehuwa di antara para penyembah-Nya yang sejati dewasa ini sangatlah menggetarkan hati. Sejak tahun 1919, Allah telah memberkati negeri rohani umat-Nya, mengubahnya menjadi suatu firdaus rohani. Orang-orang yang datang ke firdaus rohani ini membuat perubahan yang luar biasa dalam kehidupan mereka. (Efesus 4:22-24) Dengan bantuan roh Allah, orang-orang yang sebelumnya memiliki kepribadian seperti binatang buas—yang mungkin mengeksploitasi atau menindas sesamanya—membuat kemajuan dalam menaklukkan sifat-sifat yang tidak diinginkan. Sebagai hasilnya, mereka menikmati perdamaian dan persatuan ibadat dengan rekan-rekan seiman mereka. Berkat-berkat yang kini dinikmati umat Yehuwa dalam firdaus rohani mereka akan berlanjut sampai ke Firdaus jasmani, tempat perdamaian antarmanusia akan disertai perdamaian dengan binatang. Kita dapat yakin bahwa pada waktu yang ditentukan Allah, amanat-Nya yang mula-mula kepada umat manusia akan dilaksanakan dengan sepatutnya, ”Taklukkanlah [bumi], tundukkanlah ikan-ikan di laut dan makhluk-makhluk terbang di langit dan segala makhluk hidup yang merayap di bumi.”—Kejadian 1:28.
35. Mengapa kita memiliki alasan yang kuat untuk ’bersukacita selama-lamanya’?
35 Alangkah bersyukurnya kita atas janji Yehuwa untuk menciptakan ”langit baru dan bumi baru”! Janji itu telah digenapi pada tahun 537 SM dan sedang digenapi lebih jauh dewasa ini. Dua penggenapan ini membuka jalan menuju masa depan yang mulia bagi umat manusia yang taat. Melalui nubuat Yesaya, Yehuwa dengan baik hati telah memberi kita suatu pandangan pendahuluan tentang apa yang tersedia bagi orang-orang yang mengasihi Dia. Sesungguhnya, kita memiliki alasan yang kuat untuk mengindahkan kata-kata Yehuwa, ”Bersukacitalah untuk selama-lamanya atas apa yang aku ciptakan”!—Yesaya 65:18.
[Catatan Kaki]
a Banyak yang mengira bahwa para pedosa ini berada di kuburan untuk berupaya berkomunikasi dengan orang mati. Tindakan mereka memakan daging babi mungkin ada hubungannya dengan penyembahan berhala.
b Sewaktu mengomentari ayat ini, Yerome, seorang penerjemah Alkitab (yang lahir pada abad keempat M), menceritakan kebiasaan zaman dahulu yang dilakukan para penyembah berhala pada hari terakhir dari bulan terakhir tahun mereka. Ia menulis, ”Di atas meja, mereka akan menyajikan berbagai jenis makanan dan secangkir anggur manis guna memastikan keberuntungan untuk kesuburan pada tahun yang telah berlalu atau tahun yang akan datang.”
c Menurut Yesaya 65:16 dalam teks Masoretik Ibrani, Yehuwa adalah ”Allah Amin”. ”Amin” berarti ”terjadilah demikian”, atau ”sudah pasti”, dan adalah suatu pernyataan atau jaminan bahwa sesuatu itu benar atau pasti akan terwujud. Dengan melaksanakan semua yang Ia janjikan, Yehuwa memperlihatkan bahwa apa yang Ia katakan adalah benar.
d The Jerusalem Bible menerjemahkan Yesaya 65:20, ”Tidak akan ada lagi bayi yang hidup hanya beberapa hari, atau orang tua yang tidak hidup sampai akhir hari-harinya.”
e Pohon adalah ilustrasi yang cocok untuk umur panjang karena pohon adalah salah satu benda hidup yang dikenal berumur sangat panjang. Misalnya, pohon zaitun menghasilkan buah selama ratusan tahun dan mungkin dapat hidup sampai seribu tahun.
[Gambar di hlm. 389]
Dalam dunia baru Allah, kita akan memiliki banyak waktu untuk menikmati hasil karya tangan kita