Kelahiran Bangsa Keturunan Raja Di Suatu Negeri Yang Baru
”Masakan suatu negeri diperanakkan dalam satu hari, atau suatu bangsa dilahirkan dalam satu kali [sesaat, Klinkert]? Namun baru saja menggeliat sakit, Sion sudah melahirkan anak-anaknya.”—Yesaya 66:8.
1. Pada tanggal 26 Juli 1931, tindakan apa diambil oleh Siswa-Siswa Alkitab Internasional pada kebaktian mereka di Columbus, Ohio, dan tindakan yang sama apa diikuti di seluruh dunia?
LEBIH dari setengah abad yang lalu—pada hari Minggu sore, tepatnya pada tanggal 26 Juli 1931,—suatu umat muncul di panggung kegiatan dunia, memperjuangkan sebuah nama. Pada hari yang tidak terlupakan itu ribuan Siswa-Siswa Alkitab Internasional, yang berkumpul pada kebaktian umum di Columbus, Ohio, AS, dengan suara bulat menerima suatu resolusi yang menyatakan bahwa mereka memutuskan untuk seterusnya disebut dengan nama yang didasarkan Alkitab ”Saksi-Saksi Yehuwa”. (Yesaya 43:10-12, NW) Dalam waktu singkat semua sidang dari Siswa-Siswa Alkitab Internasional di seluruh dunia melakukan hal yang sama dan dengan resmi menerima nama yang khas itu. Nama yang baru itu tetap digunakan!
2. (a) Apa yang diderita oleh para pembawa dari nama yang berdasarkan Alkitab sejak itu? (b) Kata-kata yang menenteramkan apa mereka dapati dalam Yesaya 66:5?
2 Karena nama yang terhormat itu saksi-saksi dari Allah Yang Mahatinggi menimbulkan kebencian dunia, bahkan dari Susunan Kristen, yang anggota-anggotanya mengaku sebagai saudara-saudara seiman dari semua orang yang menyebut diri murid Yesus Kristus. Kebencian secara agama ini menjadi begitu besar sampai-sampai dinyatakan dalam bentuk penindasan yang kejam, sehingga mengakibatkan banyak orang mati. Sebagai anjuran bagi para pembawa nama itu yang hidup selaras dengan wibawa dari nama tersebut, kata-kata yang menenteramkan hati berikut ini, yang telah dipelihara bagi kita oleh salah seorang nabi yang terkemuka dari Alkitab, didengungkan selama masa lebih dari 2.500 tahun, ”Dengarlah olehmu akan firman TUHAN [Yehuwa], hai kamu yang gentar kepada firmanNya! ’Adapun saudara-saudaramu, yang benci akan dikau dan yang membuang engkau karena sebab namaku itu, kendatilah mereka itu berkata demikian: ”Yaitu supaya Tuhan [Yehuwa] dipermuliakan!” Niscaya Tuhan kelihatan kelak akan kesukaan kamu, tetapi mereka itu akan malu.’”—Yesaya 66:5, Klinkert.
3. Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa memperlihatkan bahwa mereka gentar kepada FirmanNya, dan selain menjadi pendengar dari padanya, mereka menjadi apa?
3 Saksi-Saksi Yehuwa jaman sekarang adalah orang-orang yang ”gentar akan firmannya”. Mereka takut untuk bertindak bertentangan dengan FirmanNya yang tertulis. Itulah sebabnya mereka terus mempelajari Alkitab yang terilham. Mereka mengakui bahwa Pengarang Alkitab adalah Allah dan Bapa dari Tuhan dan Juru Selamat mereka Yesus Kristus. Mereka menerima sebagai firman Yehuwa seluruh ketiga puluh sembilan buku dari Kitab Ibrani serta seluruh kedua puluh tujuh buku dari Kitab Yunani Kristen, dan mereka harus menjadi pendengar serta pelaku dari kitab-kitab tersebut.
4. (a) Apa alasan utama mengapa Susunan Kristen membenci dan mengucilkan saudara-saudara mereka? (b) Motif apa yang mereka kemukakan untuk tindakan mereka?
4 Pada dasarnya, mengapa Saksi-Saksi Yehuwa dibenci oleh Susunan Kristen, oleh orang-orang yang mengaku sebagai saudara-saudara dari Yesus Kristus? Mengapa Susunan Kristen mengucilkan mereka dari barisan orang-orang yang dikenal sebagai Kristen, dan sama sekali tidak ingin berhubungan dengan mereka karena tidak mempunyai persamaan apapun dengan mereka? Yehuwa sendiri memberikan alasan mengapa, dengan mengatakan, ”Karena sebab namaku.” Meskipun demikian mereka yang membenci dan mengucilkan memberikan alasan yang angkuh sekali mengapa mereka bertindak sedemikian dengan menyatakan, ”Supaya Tuhan dipermuliakan.” Namun, Tuhan Allah tidak menganggap kebencian dan pengucilan yang mereka lakukan terhadap para saksiNya sebagai sesuatu yang memuliakan Dia.
5. (a) Ketika Yehuwa menampakkan diri melalui beberapa pernyataan di pihakNya, siapakah yang waktu itu bersukacita? (b) Apa artinya tindakan mempermalukan yang lain-lain bagi mereka?
5 Pada waktu Ia menampakkan diri dengan membuat beberapa pernyataan di pihakNya untuk memperlihatkan perkenanNya terhadap orang-orang tertentu dan ketidaksenanganNya terhadap yang lain-lain, siapakah yang bersukacita dengan pernyataan sedemikian? Siapakah yang pada waktu itu dipermalukan? Kepada mereka yang dibenci dan dikucilkan karena respek mereka yang tulus terhadap namaNya, Yehuwa berkata, ”Niscaya Tuhan kelihatan kelak akan kesukaan kamu, tetapi mereka itu akan malu.” Ini berarti kesusahan besar bagi mereka yang membenci dan mengucilkan umat Allah. Kesusahan atas mereka pada jaman dulu menggambarkan semua yang membenci dan yang mengucilkan Saksi-Saksi Yehuwa pada ”akhir zaman”. (Daniel 12:4) Kemudian, dalam kata-katanya yang berikut nabi Yesaya selanjutnya menunjuk kepada hal ini, dengan berkata, ”Dengar, bunyi kegemparan dari kota, dengar, datangnya dari Bait Suci! Dengar, TUHAN [Yehuwa] melakukan pembalasan kepada musuh-musuhNya!”—Yesaya 66:6.
6. Kota apakah itu tempat terdengarnya ”bunyi kegemparan”, dan apa sebabnya timbul bunyi sedemikian?
6 Kota yang tidak bernama, tempat terdengarnya ”bunyi kegemparan”, tentu adalah Yerusalem, karena di sana bait untuk ibadat Yehuwa berdiri. Maksudnya di sini ialah bahwa Yehuwa datang ke bait dari ibadatNya untuk mengadakan pemeriksaan. Apa yang Ia dapati, bagaimana ibadat kepadaNya dilaksanakan tidak berkenan kepadaNya. Ibadat tersebut hanya dari luarnya saja, kelihatan baik, khidmat namun munafik. Ini mengakibatkan celaan atas namaNya yang suci. Yang memperlihatkan bahwa Yehuwa tidak berkenan atas hal ini adalah ”bunyi kegemparan” yang disebabkan oleh serbuan dari orang-orang Babel, penakluk-penakluk dunia. Yehuwa menggunakan mereka sebagai alat untuk ”melakukan pembalasan kepada musuh-musuhNya”, orang-orang yang mempraktekkan ibadat yang munafik dan menghina baitNya. Mereka adalah musuh-musuh Yehuwa karena memusuhi dan membenci orang-orang yang benar-benar ”gentar akan firmannya” dan mengucilkan mereka, seperti dikatakan Yehuwa, ”karena sebab namaku” [Klinkert].—Yesaya 66:2, 5.
7. Bilamana nubuat Yesaya digenapi, apa yang terjadi atas Yeremia, dan siapa melihat bahwa firman Yehuwa benar?
7 Jadi, pada abad berikutnya, selama jaman nabi-nabi Yeremia, Yehezkiel dan Daniel, Yehuwa menggunakan bala tentara Babel sebagai alatNya untuk ”melakukan pembalasan” atas orang-orang Israel yang melanggar perjanjian. Hal ini benar-benar menimbulkan ”bunyi kegemparan” di Yerusalem pada tahun 607 SM ketika seluruh kota dihancurkan, bahkan tidak terkecuali bait yang indah sekali yang dibangun oleh Raja Salomo yang bijaksana! Orang-orang Yahudi yang selamat dibuang ke Babel. Beberapa orang Yahudi yang tertinggal di negeri itu akhirnya melarikan diri ke Mesir, sambil memaksa nabi Yeremia untuk ikut bersama mereka. Cara demikian nubuatnya digenapi dengan kehancuran total dari negeri itu. Demikian pula, daerah yang dulunya didiami oleh suatu bangsa tidak lagi menjadi tanah air dari suatu bangsa yang hidup yang memiliki Allah Yehuwa sebagai Raja surgawi mereka. Orang-orang Yahudi yang setia dan ’gentar akan firman Allah’ melihat bahwa firmanNya memang benar.
8, 9. (a) Apa imbangan Yerusalem jaman modern? (b) Menurut nubuat Yesus, apa yang akan terjadi atasnya, dan mengapa?
8 Kejadian-kejadian mengejutkan, jauh melebihi apa yang terjadi pada tahun 607 SM akan menimpa orang-orang yang membenci dan mengucilkan Saksi-Saksi Yehuwa, orang-orang yang dewasa ini gentar kepada Firman Yehuwa. Semua perkara menyedihkan yang terjadi dahulu kala pada jaman Yeremia, Yehezkiel dan Daniel ”menimpa mereka sebagai contoh [atau, gambaran] dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir [akhir dari susunan perkara ini, NW] telah tiba.” (1 Korintus 10:11) Maka benar-benar akan timbul ”bunyi kegemparan dari kota”, Yerusalem gambaran yang mendapat kutukan ilahi, yaitu, Susunan Kristen. Seperti Israel pada jaman purba, ia juga, mengaku berada dalam perjanjian dengan Allah, dalam ”perjanjian baru” dengan Yesus Kristus sebagai Perantara. (Ibrani 8:7-9) Tetapi ia tidak hidup selaras dengan hubungan perjanjian dengan Allah yang diakuinya. Jadi suatu ”sengsara yang besar”, seperti digambarkan sebelumnya yang menimpa Yerusalem purba, menanti Susunan Kristen, menurut nubuat Yesus sendiri.
9 ”Pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat [sengsara yang besar, Bode] seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.”—Matius 24:21, 22; Markus 13:19, 20.
10. Siapa, selain Susunan Kristen, akan ditimpa kesusahan itu, dan siapa akan menjadi ”segala yang hidup” yang akan selamat?
10 Sengsara besar yang tiada taranya ini segera akan terjadi. Datangnya dari tangan Yehuwa, Allah dari ”orang-orang pilihan”. Hal itu akan menimpa, bukan hanya Susunan Kristen, Yerusalem gambaran, tetapi juga apa yang menjadi sahabat karib Susunan Kristen, yaitu seluruh susunan perkara ini. (Yakobus 4:4) Orang-orang Kristen yang berbakti dan dibaptis di jaman sekarang yang gentar kepada Firman Yehuwa adalah ”segala yang hidup” yang akan selamat.
Suatu Kelahiran yang Tidak Dapat Dicegah dan Dipercepat
11. (a) Kelahiran manusia didahului jangka waktu apa, tetapi apakah hal yang serupa akan terjadi dalam hal Yerusalem yang dibangun kembali? (b) Atas perintah siapa Yerusalem yang lain dibangun di tempatnya? (c) Apakah Yesaya menubuatkan berapa lama tempat dari Yerusalem kuno akan ditinggalkan kosong dan sunyi senyap?
11 Kita kembali kepada nubuat Yesaya yang menggetarkan! Sebagai kelegaan atas prospek suram yang baru ia sampaikan di bawah ilham, ia kini menubuatkan suatu kejadian yang membawa sukacita. Lahirnya seorang keturunan yang sah adalah sesuatu yang sangat dinanti-nantikan dan diharapkan oleh pasangan yang menikah dengan baik-baik. Dalam hal makhluk manusia, kelahiran harus didahului oleh suatu jangka waktu yang telah ditentukan Allah, yang memungkinkan keturunan yang diinginkan tumbuh dengan sempurna. Tetapi sehubungan dengan ini Pencipta Agung dari proses kelahiran menubuatkan sesuatu yang luar biasa menurut rencanaNya sendiri. NabiNya Yesaya menubuatkan kehancuran dari kota Yerusalem yang telah dinajiskan, dan dengan demikian kota semula yang dibangun di atas Gunung Sion tidak ada lagi. Tetapi suatu kota lain akan muncul di Gunung Sion yang sama atas perintah penakluk dari Persia, Koresy Agung, hamba Yehuwa yang akan menggulingkan Kerajaan Babel. (Yesaya 44:28; 45:1) Namun Yesaya tidak menubuatkan berapa lama Yerusalem kuno akan tiada dan dengan demikian tanpa ”anak-anak” atau penduduk. Yesaya juga tidak menubuatkan berapa lama Gunung Sion dan seluruh negeri yang dihubungkan dengannya akan tinggal kosong, dilupakan dan sunyi senyap.
12. Bagaimana suatu negeri yang baru akan terlihat dalam peta dunia purba, dan negeri itu akan menjadi tanah air dari apa?
12 Namun, pada jaman Koresy Agung, Yerusalem lain akan muncul dan menjadi ibu dari banyak ”anak”, yaitu, banyak penduduk dan rakyat, yang hidup di daerah yang ditentukan baginya. Apakah hal itu berarti bahwa suatu ”negeri” akan muncul di peta dunia purba dan akan menjadi tanah air dari orang-orang yang dulunya bukan suatu ”bangsa”? Jawaban nubuat dari Allah Yehuwa atas pertanyaan ini adalah Ya!
13, 14. (a) Ketika tahun Yobel berikutnya seperti biasa tiba, setelah pembuangan mereka, apakah tawanan-tawanan Yahudi dipulihkan kembali ke negeri mereka? (b) Apakah Yerusalem sekali lagi menjadi ibu dari ”anak-anak” melalui usaha-usaha luar biasa di pihak para tawanan Yahudi, dan apa yang dinubuatkan Yesaya 66:7, 8 tentang hal itu?
13 Maka pertanyaannya ialah, Bilamana dan bagaimana? Melalui nabiNya Yeremia Yehuwa menubuatkan bahwa negeri dari ”bangsa” yang pernah ada akan tinggal sunyi senyap selama tujuh puluh tahun, suatu jangka waktu dua puluh dua tahun lebih lama ari pada masa Yobel yang biasa tiba pada tahun 573 SM, tidak akan ada perayaan Yobel di tanah air yang semula, dan tidak akan ada Yerusalem, atau Sion, yang muncul untuk menjadi ibu dari suatu kelompok penduduk yang menjadi ”anak-anaknya”. Pertama-tama pada tahun 537 SM orang-orang Yahudi buangan yang selamat harus kembali ke tanah air mereka yang semula. Hal sedemikian harus terjadi tanpa usaha sendiri yang keras dan luar biasa di pihak tawanan-tawanan Yahudi dari Babel. Hal itu suatu tindakan dari Allah, selaras dengan janji nubuatNya. Meskipun nampaknya seperti tidak dapat dipercaya, suatu ”bangsa” setelah dibuang akan muncul di negeri yang disediakan oleh Allah Yehuwa bagi ”bangsa” ini. Seraya melihat ke depan sesudah bencana nasional tahun 607 SM, Yehuwa menyatakan secara tidak langsung terjadinya hal sedemikian, ketika Ia kemudian menggerakkan Yesaya untuk mengatakan,
14 ”Sebelum menggeliat sakit, ia [yaitu, Yerusalem yang lain] sudah bersalin, sebelum mengalami sakit beranak, ia sudah melahirkan anak laki-laki. Siapakah yang telah mendengar hal yang seperti itu, siapakah yang telah melihat hal yang demikian? Masakan suatu negeri diperanakkan dalam satu hari, atau suatu bangsa dilahirkan dalam satu kali [sesaat, Klinkert]? Namun baru saja menggeliat sakit, Sion sudah melahirkan anak-anaknya.”—Yesaya 66:7, 8.
15. Bagaimana pengalaman waktu melahirkan itu dibandingkan dengan apa yang dilukiskan dalam Wahyu 12:1-17?
15 Kelahiran yang luar biasa sedemikian bertentangan sekali dengan lukisan tentang kelahiran seorang anak laki-laki yang dinyatakan dalam buku terakhir dari Alkitab. Di sana, dalam Wahyu 12:1-17, kita membaca, ”Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkanNya. Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhtaNya. . . . Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.”
16. Kita harus mengenali perempuan ”tanda” dan ”Anak laki-laki”nya sebagai apa dan siapa?
16 Karena tidak seorang perempuan pun di bumi dengan bulan di bawah kakinya dan lingkaran dua belas bintang di kepalanya seperti mahkota, perempuan ”tanda” yang dilukiskan di atas harus bersifat lambang. Karena anaknya diterima dan diakui oleh Allah, Ia haruslah pribadi yang membuatnya hamil. Jadi perempuan itu, dapat dikatakan, menikah dengan Dia. Setelah mempertimbangkan semua hal, perempuan ”tanda” di surga harus melambangkan organisasi Allah yang seperti seorang istri, terdiri dari makhluk-makhluk roh di surga, dan di antaranya Putra tunggalNya, Yesus Kristus, adalah yang utama. Anak dari perempuan itu, ”seorang Anak laki-laki”, harus juga bersifat lambang, dan ini melambangkan kerajaan Allah, karena anak laki-laki ini dibawa lari ke takhta Allah. Jadi untuk membuat kerajaan itu lebih dari sekedar sesuatu yang abstrak, yang bersifat teori, harus ada seseorang yang hidup untuk melayani sebagai penguasa keturunan raja. Orang yang sesungguhnya itu haruslah pribadi yang Allah Yehuwa pilih untuk membuat perjanjian kerajaan itu.
17. Jadi bagaimana Putra tunggal Allah menjadi pribadi sah yang akan duduk di atas takhta di sebelah Bapanya?
17 Ya, pribadi itu adalah Putra tunggalNya, Yesus Kristus, yang karena lahir secara mujizat sebagai manusia di Betlehem dan dalam garis keturunan Raja Daud dari Israel, adalah ahli waris jasmani dari kerajaan itu. (Yesaya 9:6, 7; Lukas 22:29, 30; Matius 1:17-25) Maka, dengan tepat, sehubungan dengan ”perempuan” surgawi itu ditandaskan bahwa anaknya adalah ”laki-laki”, karena jabatan raja itu disediakan untuk seorang anak laki-laki dalam dinasti Raja Daud.
18. Jadi bagaimana keadaan sekitar dilahirkannya anak laki-laki simbolis itu selaras dengan yang dinyatakan dalam Yesaya 66:7, 8?
18 Semua keadaan di sekitar kelahiran ”Anak laki-laki” dari ”perempuan” surgawi itu berbeda dari apa yang dinyatakan dalam nubuat Yesaya, terutama sehubungan dengan soal kehamilan dan rasa sakit waktu melahirkan. Jadi ada alasan-alasan penting untuk menarik kesimpulan bahwa ”anak laki-laki” dalam Yesaya 66:7 menunjuk kepada suatu keadaan yang berbeda secara nubuat dari ”Anak laki-laki” di Wahyu 12:5. Jelaslah ”anak laki-laki” itu memaksudkan ”bangsa” yang dihasilkan di ”negeri” dalam nubuat Yesaya. Lagi pula, dalam hal orang-orang Israel yang dipulihkan, jabatan raja atau penguasa, bukanlah segi yang penting dalam hal mereka dipulihkan kembali ke Yerusalem pada tahun 537 SM. Seorang raja dalam garis keturunan Daud tidak lagi dinobatkan di atas takhta. Karena Yudea kini suatu propinsi Persia, mereka berada di bawah pemerintahan Raja Koresy yang mengeluarkan dekrit untuk membangun kembali bait dan memulihkan ibadat sejati di Yerusalem. Meskipun demikian, pemulihan terjadi secara tiba-tiba, tidak terduga. Yesaya 66:7, 8 berbunyi, ”Sebelum menggeliat sakit, ia sudah bersalin, sebelum mengalami sakit beranak, ia sudah melahirkan anak laki-laki. Siapakah yang telah mendengar hal yang seperti itu, siapakah yang telah melihat hal yang demikian? Masakan suatu negeri diperanakkan dalam satu hari, atau suatu bangsa dilahirkan dalam satu kali [sesaat, Klinkert]? Namun baru saja menggeliat sakit, Sion sudah melahirkan anak-anaknya.”
19. (a) Bagi siapa kelahiran dari bangsa Israel setelah pembuangannya nampaknya dipercepat, dan untuk alasan apa? (b) Bagaimana itu itu suatu generasi yang sama sekali baru yang mendiami negeri nenek moyang mereka, dan dalam arti apa ini suatu negeri yang baru lahir?
19 Sesuai dengan nubuat itu, kelahiran dari bangsa Israel setelah pembuangan, dapat dikatakan, dipercepat. Hal itu terjadi secara tiba-tiba dan mengherankan bagi dunia purba, pada tahun 537 SM. Dunia kafir tidak pernah mengharap bangsa Israel yang sudah lama mati akan hidup lagi, di negerinya sendiri yang diberikan Allah kepada mereka. Yang muncul benar-benar suatu Sion baru, yang melahirkan bangsa yang baru. Kita ingat, orang-orang Israel dibuang ke Babel pada saat yang berbeda-beda, catatan Alkitab memperlihatkan bahwa 10.000 dibuang pada waktu penawanan pertama tahun 617 SM. Ratusan lagi dibuang belakangan. (2 Raja 24:14; Yeremia 52:28-30) Namun, mereka yang dibebaskan dari negeri kafir itu pada tahun 537 SM dan yang mendiami negeri nenek moyang mereka termasuk 42.360 laki-laki, di samping banyak budak dan penyanyi-penyanyi ahli. Orang-orang Israel mencakup sejumlah orang-orang tua yang telah melihat bait yang didirikan oleh Raja Salomo di Yerusalem. (Ezra 2:64, 65; 3:12) Jadi, bagian terbesar adalah suatu generasi yang sama sekali baru yang mendiami negeri itu dengan maksud untuk membangun bait yang baru. Sion-baru muncul di negeri yang baru lahir. Ia menjadi ibu dari suatu bangsa yang baru, setelah dibuang. Daerahnya meliputi Yudea, propinsi baru Persia.
20. Bagaimana imbangan jaman modern dari padanya terjadi dalam hal Siswa-Siswa Alkitab Internasional pada tahun pertama setelah perang, tahun 1919?
20 Apakah ada imbangan jaman modern dari ’kelahiran’ orang-orang Israel yang dipulihkan sebagai sebagai suatu ”bangsa” pada tahun 537 SM? Ya, karena pada tahun setelah perang dunia pertama tahun 1914-1918 suatu ”bangsa” rohani lahir, di bawah Koresy yang Lebih Besar, Raja Yesus Kristus yang ditakhtakan? Bagaimana? Ya, selama perang, kantor pusat Lembaga Alkitab dan Risalat Menara Pengawal, badan penerbit dari Siswa-Siswa Alkitab Internasional, dibongkar di Brooklyn, New York, dan pindah lagi ke tempat yang lebih kecil di Pittsburgh, Pennsylvania. Bacaan-bacaan mereka yang terbaru dilarang di Kanada dan Amerika Serikat. Presiden dari Lembaga itu, sekretaris merangkap bendahara, serta enam anggota lain dari staff pekerja kantor pusat dipenjarakan pada tahun 1918 untuk suatu waktu yang lama. Di balik ini semua tujuan dari para musuh ialah seperti yang dinyatakan dalam Mazmur 83:5, ”Marilah kita lenyapkan mereka sebagai bangsa, sehingga nama Israel tidak diingat lagi!” Namun pada musim semi tahun 1919, secara mengejutkan bagi Susunan Kristen, mereka dibebaskan! Pada tahun yang sama itu Siswa-Siswa Alkitab Internasional yang ditindas mengadakan kebaktian mereka yang pertama setelah perang, di Cedar Point, Ohio. Kepada hadirin kebaktian itu diumumkan terbitnya sebuah majalah baru, sebagai tambahan untuk majalah Watch Tower (Menara Pengawal), yaitu The Golden Age (sekarang disebut Awake! atau Sedarlah!).
21. Jadi, lima tahun setelah berakhirnya Jaman Orang Kafir, apa yang dilahirkan, untuk melayani sebagai apa, dan bagaimana demikian di suatu ”negeri” yang baru lahir?
21 Jadi, lima tahun setelah berakhirnya ”zaman orang kafir” pada tahun 1914, dan didirikannya kerajaan Allah di tangan Koresy yang Lebih Besar, Yesus Kristus, suatu ”bangsa” baru muncul, suatu ”bangsa” rohani. Para anggota dari ”bangsa” baru ini akan melayani sebagai duta-duta dari kerajaan Allah yang baru lahir di surga dan sebagai saksi-saksi yang membawa namaNya. Ia telah menaruh ”bangsa” itu di ”negeri”nya yang sah, yaitu daerah kegiatannya di bumi, ”negeri” lambang, setelah Jaman Orang Kafir untuk menginjak-injak organisasiNya yang kelihatan di bawah kakinya kini berakhir.—Lukas 21:24, Bode.
22. Pertanyaan-pertanyaan apa diajukan Yehuwa berkenaan kesanggupanNya untuk menjadi Bapa dari ”bangsa” itu, dan sebagai jawaban, bagaimana Ia bertindak pada jaman dulu dan imbangan jaman modernnya?
22 Yehuwa, Allah Yang Mahakuasa bertanggung jawab atas kelahiran yang menyolok itu, dan Ia bertekad agar tidak ada sesuatupun yang menghalanginya. Dalam Yesaya 66:9 Ia mengatakan, ”’Masakan Aku membukakan rahim orang [memecahkan kantung air ketuban], dan tidak membuatnya melahirkan?’ firman TUHAN [Yehuwa]. ’Atau masakan Aku membuat orang melahirkan, dan menutup rahimnya pula?’ firman Allahmu.” JawabanNya yang pertama untuk pertanyaan-pertanyaan yang menantang itu ialah membebaskan umatNya dari Babel pada tahun 537 SM dan kemudian membuat agar Yerusalem dibangun dan dipenuhi dengan penduduk orang Yahudi sebagai anak-anaknya. Imbangan dari jawaban Allah pada jaman modern untuk pertanyaan-pertanyaanNya sendiri adalah menyuburkan Yerusalem imbangan, organisasi surgawiNya, sehingga ia melahirkan suatu ”bangsa” rohani, di bumi. Ini terjadi di bawah petunjuk Koresy yang Lebih Besar, Raja yang baru ditakhtakan di surga. Kelahiran ini terjadi setelah perang, tahun 1919, dan menghasilkan suatu umat, ’anak-anak’ Sion, yang berbakti sepenuhnya kepada kepentingan-kepentingan kerajaan Allah yang didirikan dan yang memelihara kenetralan yang teguh terhadap pemerintahan-pemerintahan politik dari dunia ini. Allah Yang Mahakuasa tidak membiarkan apapun menghalangi pelaksanaan yang lengkap dari maksud-tujuanNya sejak 1914 terus sampai sekarang!
Setelah mempelajari pelajaran tentang Yesaya 66:5-8, dapatkah saudara menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Ayat 5: Bagaimana ’saudara-saudara’ membenci dan mengucilkan para penyembah yang sejati? Bagaimana ’saudara-saudara’ ini dipermalukan?
Ayat 6: Bagaimana timbul ”bunyi kegemparan dari kota” pada jaman dahulu? Pada jaman modern?
Ayat 7: Apa yang dimaksud dengan ”anak laki-laki” yang dilahirkan oleh seorang ”perempuan” tanpa ”sakit beranak”? Apakah ini sama dengan ”seorang anak laki-laki” dalam Wahyu 12:5?
Ayat 8: Cara bagaimana suatu ”bangsa” dan ”negeri” dilahirkan dengan tiba-tiba dan tidak terduga pada tahun 537 SM?
[Gambar di hlm. 2]
Kerajaan itu, seperti bayi yang baru lahir, dihasilkan oleh ”perempuan” Allah pada tahun 1914
Pada tahun 1919, Israel rohani ”dilahirkan” secara tiba-tiba di dalam ”negeri”nya