Pasal Tiga Belas
Keselamatan dan Sukacita di bawah Pemerintahan Mesias
1. Gambarkan keadaan rohani umat perjanjian Allah pada zaman Yesaya.
PADA zaman Yesaya, keadaan rohani umat perjanjian Allah benar-benar buruk. Bahkan di bawah pemerintahan raja-raja yang setia, seperti Uzzia dan Yotam, banyak orang beribadat di tempat-tempat tinggi. (2 Raja 15:1-4, 34, 35; 2 Tawarikh 26:1, 4) Sewaktu Hizkia menjadi raja, ia harus menyingkirkan dari negeri itu segala sesuatu yang berkaitan dengan penyembahan Baal. (2 Tawarikh 31:1) Tidak heran, Yehuwa mendesak umat-Nya untuk kembali kepada-Nya dan memperingatkan mereka tentang disiplin yang akan datang!
2, 3. Anjuran apa yang Yehuwa berikan kepada orang-orang yang ingin melayani Dia sekalipun adanya ketidaksetiaan di mana-mana?
2 Namun, tidak semuanya memberontak. Yehuwa mempunyai nabi-nabi yang setia, dan tentu ada orang Yehuda yang mendengarkan mereka. Yehuwa mempunyai kata-kata penghiburan bagi orang-orang itu. Setelah menggambarkan penjarahan habis-habisan yang akan dialami Yehuda selama penyerbuan Asiria, nabi Yesaya diilhami untuk menulis salah satu bagian yang paling indah dalam seluruh Alkitab, yaitu gambaran tentang berkat-berkat yang akan datang di bawah pemerintahan Mesias.a Beberapa aspek dari berkat-berkat ini ternyata digenapi dalam skala kecil pada waktu orang Yahudi kembali dari penawanan di Babilon. Tetapi secara keseluruhan, nubuat itu terutama digenapi pada masa sekarang. Memang, berkat-berkat ini tidak terjadi pada masa hidup Yesaya dan orang-orang Yehuda lain yang setia di zamannya. Akan tetapi, mereka mengharapkan semua itu dengan iman dan akan menyaksikan penggenapan kata-kata Yesaya setelah mereka dibangkitkan.—Ibrani 11:35.
3 Umat Yehuwa di zaman modern juga membutuhkan anjuran. Mereka semua menghadapi tantangan berupa nilai-nilai moral yang merosot dengan cepat di dunia ini, tentangan yang sengit terhadap berita Kerajaan, dan kelemahan pribadi. Kata-kata Yesaya yang sangat bagus sehubungan dengan Mesias dan pemerintahannya dapat menguatkan dan membantu umat Allah menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Mesias—Pemimpin yang Cakap
4, 5. Apa yang Yesaya nubuatkan tentang kedatangan Mesias, dan bagaimana Matius menerapkan kata-kata Yesaya?
4 Berabad-abad sebelum zaman Yesaya, orang-orang Ibrani lain yang menulis Alkitab telah menunjuk kepada kedatangan Mesias, Pemimpin sejati, yang akan Yehuwa utus kepada Israel. (Kejadian 49:10; Ulangan 18:18; Mazmur 118:22, 26) Sekarang, melalui Yesaya, Yehuwa menambahkan perincian-perincian lebih lanjut. Yesaya menulis, ”Suatu ranting akan keluar dari tunggul Isai; dan dari akarnya suatu tunas akan berbuah.” (Yesaya 11:1; bandingkan Mazmur 132:11.) ”Ranting” maupun ”tunas” menunjukkan bahwa Mesias adalah keturunan Isai melalui putranya, Daud, yang diurapi dengan minyak sebagai raja Israel. (1 Samuel 16:13; Yeremia 23:5; Penyingkapan 22:16) Sewaktu Mesias sejati itu datang, ”tunas” ini, yang berasal dari keluarga Daud, akan menghasilkan buah yang baik.
5 Mesias yang dijanjikan itu ialah Yesus. Penulis injil, Matius, menyinggung kata-kata di Yesaya 11:1 ketika ia mengatakan bahwa Yesus yang disebut ”orang Nazaret” menggenapi perkataan para nabi. Yesus dibesarkan di kota Nazaret, itulah sebabnya ia disebut orang Nazaret, sebutan yang tampaknya berkaitan dengan kata Ibrani yang digunakan di Yesaya 11:1 untuk ”tunas”.b—Matius 2:23, catatan kaki NW Ref.; Lukas 2:39, 40.
6. Mesias dinubuatkan akan menjadi penguasa yang seperti apa?
6 Penguasa seperti apakah Mesias itu kelak? Apakah ia akan menjadi seperti orang Asiria yang kejam dan bertindak semaunya, yang menghancurkan kerajaan Israel sepuluh suku di utara? Tentu saja tidak. Mengenai Mesias, Yesaya berkata, ”Roh Yehuwa akan menetap padanya, roh hikmat dan roh pengertian, roh nasihat dan roh keperkasaan, roh pengetahuan dan roh takut akan Yehuwa; ia memperoleh kesenangan dalam hal takut akan Yehuwa.” (Yesaya 11:2, 3a) Mesias diurapi bukan dengan minyak, melainkan dengan roh kudus Allah. Hal ini terjadi pada saat Yesus dibaptis, sewaktu Yohanes Pembaptis melihat roh kudus Allah turun ke atas Yesus dalam bentuk seekor merpati. (Lukas 3:22) Roh Yehuwa ’menetap pada’ Yesus, dan ini terbukti dari segala tindakannya yang didasarkan atas hikmat, pengertian, nasihat, keperkasaan, dan pengetahuan. Sifat-sifat yang sangat bagus untuk dimiliki seorang penguasa!
7. Apa yang Yesus janjikan kepada para pengikutnya yang setia?
7 Para pengikut Yesus juga dapat menerima roh kudus. Dalam salah satu khotbahnya, Yesus menyatakan, ”Jika kamu, walaupun fasik, tahu caranya memberikan pemberian yang baik kepada anak-anakmu, terlebih lagi Bapak di surga akan memberikan roh kudus kepada mereka yang meminta kepadanya!” (Lukas 11:13) Jadi, jangan pernah ragu untuk meminta roh kudus kepada Allah dan kita pun hendaknya tidak berhenti memperkembangkan buah-buah roh yang luhur—”kasih, sukacita, damai, kepanjangsabaran, kebaikan hati, kebaikan, iman, kelemahlembutan, pengendalian diri”. (Galatia 5:22, 23) Yehuwa berjanji untuk mengabulkan permintaan para pengikut Yesus yang ingin memperoleh ”hikmat yang datang dari atas” untuk membantu mereka mengatasi problem-problem kehidupan dengan berhasil.—Yakobus 1:5; 3:17.
8. Bagaimana Yesus dapat menemukan sukacita dalam hal takut akan Yehuwa?
8 Bagaimana Mesias memperlihatkan rasa takut akan Yehuwa? Yesus tentu tidak merasa ngeri akan Allah, atau takut pada penghukuman-Nya. Sebaliknya, Mesias menyegani Allah dengan penuh respek, menghormati Dia dengan penuh kasih. Orang yang takut akan Allah selalu ingin ”melakukan hal-hal yang menyenangkan dia”, seperti yang dilakukan Yesus. (Yohanes 8:29) Melalui perkataan dan teladan, Yesus mengajarkan bahwa sukacita terbesar hanya dapat kita peroleh dengan berjalan dalam takut yang sehat kepada Yehuwa setiap hari.
Hakim yang Adil-Benar dan Berbelaskasihan
9. Apa teladan Yesus bagi orang-orang yang harus menghakimi masalah-masalah dalam sidang Kristen?
9 Yesaya menubuatkan lebih banyak hal tentang sifat-sifat Mesias, ”Ia tidak akan menghakimi berdasarkan apa yang tampak di matanya saja, ataupun menegur menurut apa yang didengar oleh telinganya saja.” (Yesaya 11:3b) Seandainya saudara harus diadili di sebuah persidangan, tidakkah saudara akan bersyukur bila mendapat hakim yang seperti itu? Dalam peranannya sebagai Hakim atas seluruh umat manusia, Mesias tidak digoyahkan oleh argumen-argumen palsu, taktik-taktik licik di ruang pengadilan, kabar angin, atau faktor-faktor lahiriah, seperti kekayaan. Ia dapat mendeteksi tipu daya dan melihat apa yang ada di balik penampilan lahiriah yang tidak menarik, ia memahami ”manusia batiniah yang tersembunyi”. (1 Petrus 3:4) Teladan Yesus yang unggul dapat menjadi model bagi semua orang yang harus menghakimi masalah-masalah dalam sidang Kristen.—1 Korintus 6:1-4.
10, 11. (a) Bagaimana Yesus mengoreksi para pengikutnya? (b) Bagaimana Yesus menghakimi orang fasik?
10 Bagaimana sifat-sifat Mesias yang unggul itu mempengaruhi keputusan hukumnya? Yesaya menjelaskan, ”Ia akan menghakimi orang kecil dengan keadilbenaran, dan dengan kelurusan hati ia akan memberikan teguran demi orang-orang yang lembut hati di bumi. Ia akan memukul bumi dengan tongkat dari mulutnya; dan dengan embusan bibirnya ia akan membunuh orang fasik. Keadilbenaran akan menjadi sabuk di pinggangnya, dan kesetiaan menjadi sabuk di pinggangnya.”—Yesaya 11:4, 5.
11 Jika para pengikutnya perlu dikoreksi, Yesus melakukannya dengan cara yang paling berfaedah untuk mereka—teladan bagi para penatua Kristen. Di pihak lain, orang-orang yang mempraktekkan kejahatan pasti mendapat hukuman berat. Pada waktu Allah menuntut pertanggungjawaban sistem ini, Mesias akan ”memukul bumi” dengan suaranya yang berwibawa, menyatakan penghakiman untuk membinasakan semua orang fasik. (Mazmur 2:9; bandingkan Penyingkapan 19:15.) Akhirnya, tidak akan ada lagi orang fasik yang dapat mengganggu ketenteraman umat manusia. (Mazmur 37:10, 11) Yesus, yang berikatkan keadilbenaran dan kesetiaan pada pinggangnya, mempunyai kuasa untuk melaksanakan hal ini.—Mazmur 45:3-7.
Keadaan Bumi Berubah
12. Apa saja yang mungkin dipertimbangkan oleh seorang Yahudi sewaktu ia berpikir untuk kembali dari Babilon ke Tanah Perjanjian?
12 Coba bayangkan seorang Israel yang baru saja mendengar tentang dekret Kores yang memperbolehkan orang Yahudi pulang ke Yerusalem dan membangun kembali bait. Apakah ia akan meninggalkan kemapanan di Babilon dan mengadakan perjalanan yang jauh ke negerinya? Ladang-ladang yang terbengkalai di sana tentu sudah penuh dengan lalang, karena orang Israel telah meninggalkannya selama 70 tahun. Serigala, macan tutul, singa, dan beruang kini berkeliaran dengan bebas di ladang-ladang tersebut. Ular kobra pun bersarang di sana. Kehidupan orang-orang Yahudi yang pulang itu pasti akan bergantung pada ternak—kambing-domba dan lembu-sapi yang menghasilkan susu, wol serta daging, dan lembu untuk menarik bajak. Apakah binatang-binatang itu akan menjadi korban binatang pemangsa? Apakah anak-anak kecil akan dipagut ular? Bagaimana dengan bahaya penyergapan selama di perjalanan?
13. (a) Gambaran yang menghangatkan hati apa diberikan oleh Yesaya? (b) Bagaimana kita tahu bahwa perdamaian yang digambarkan Yesaya itu bukan sekadar aman dari binatang buas?
13 Yesaya sekarang memberikan gambaran yang menghangatkan hati tentang keadaan yang akan Allah wujudkan di negeri itu. Ia mengatakan, ”Serigala akan berdiam sebentar dengan anak domba jantan, dan macan tutul akan berbaring dengan anak kambing, dan anak lembu dan singa muda yang bersurai dan binatang yang gemuk, semua bersama-sama; dan seorang anak kecil akan menjadi pemimpinnya. Sapi dan beruang akan makan bersama-sama; anak-anak mereka akan berbaring bersama-sama. Bahkan singa akan makan jerami seperti lembu jantan. Anak yang masih menyusu akan bermain-main dekat liang ular kobra; dan anak yang disapih akan meletakkan tangannya pada lubang cahaya dari liang seekor ular berbisa. Mereka tidak akan melakukan apa pun yang membawa celaka atau menimbulkan kerusakan di seluruh gunung kudusku; karena bumi pasti akan dipenuhi dengan pengetahuan akan Yehuwa seperti air menutupi dasar laut.” (Yesaya 11:6-9) Tidakkah kata-kata itu menghangatkan hati? Perhatikanlah bahwa kedamaian yang digambarkan di ayat itu adalah hasil dari pengetahuan akan Yehuwa. Jadi, ini bukan sekadar aman dari binatang buas. Pengetahuan tentang Yehuwa tidak akan mengubah perangai binatang, tetapi itu mempengaruhi manusia. Selama perjalanan pulang ataupun di negeri mereka yang dipulihkan, orang Israel tidak perlu takut kepada binatang buas atau kepada orang-orang yang berperangai seperti binatang.—Ezra 8:21, 22; Yesaya 35:8-10; 65:25.
14. Bagaimana Yesaya 11:6-9 mengalami penggenapan yang lebih besar?
14 Akan tetapi, nubuat ini memiliki penggenapan yang lebih besar. Pada tahun 1914, Yesus, sang Mesias, ditakhtakan di Gunung Zion surgawi. Pada tahun 1919, kaum sisa dari ”Israel milik Allah” bebas dari penawanan Babilon dan turut memulihkan ibadat sejati. (Galatia 6:16) Hasilnya, terbukalah jalan untuk penggenapan zaman modern atas nubuat Yesaya tentang Firdaus. ”Pengetahuan yang saksama”, yaitu pengetahuan tentang Yehuwa, telah mengubah kepribadian. (Kolose 3:9, 10) Orang-orang yang tadinya bengis kini menjadi suka damai. (Roma 12:2; Efesus 4:17-24) Perkembangan tersebut kini telah mempengaruhi jutaan orang karena nubuat Yesaya juga melibatkan orang Kristen yang memiliki harapan hidup di bumi, yang jumlahnya meningkat pesat. (Mazmur 37:29; Yesaya 60:22) Orang-orang ini telah belajar untuk menantikan masa manakala seluruh bumi akan dipulihkan menjadi firdaus yang aman dan damai, selaras dengan maksud-tujuan Allah yang semula.—Matius 6:9, 10; 2 Petrus 3:13.
15. Secara masuk akal, dapatkah kita mengharapkan bahwa kata-kata Yesaya akan digenapi secara harfiah di dunia baru? Jelaskan.
15 Dalam Firdaus yang dipulihkan, apakah nubuat Yesaya akan mengalami penggenapan lebih jauh, mungkin secara lebih harfiah? Tampaknya masuk akal untuk berpikir demikian. Kepada semua orang yang akan hidup di bawah pemerintahan Mesias, nubuat itu memberikan jaminan yang sama seperti yang diberikannya kepada orang Israel yang kembali; mereka dan anak-anak mereka tidak akan merasa terancam bahaya dari sumber mana pun—manusia atau binatang. Di bawah pemerintahan Kerajaan Mesias, seluruh penduduk bumi akan menikmati keadaan damai seperti yang pernah dinikmati oleh Adam dan Hawa di Eden. Memang, Alkitab tidak menyingkapkan setiap perincian tentang kehidupan di Eden pada waktu itu—atau tentang kehidupan di Firdaus kelak. Namun, kita dapat yakin bahwa di bawah pemerintahan Raja Yesus Kristus yang bijaksana dan penuh kasih, segalanya pasti berjalan dengan baik.
Ibadat Murni Dipulihkan melalui Mesias
16. Apa yang berdiri sebagai tanda bagi umat Allah pada tahun 537 SM?
16 Ibadat murni pertama-tama diserang di Eden ketika Setan berhasil mempengaruhi Adam dan Hawa untuk tidak menaati Yehuwa. Sampai hari ini, Setan belum berhenti mengejar tujuannya untuk memalingkan sebanyak mungkin orang dari Allah. Tetapi Yehuwa tidak akan pernah membiarkan ibadat murni lenyap dari muka bumi. Nama-Nya tersangkut, dan Dia peduli kepada orang-orang yang melayani Dia. Oleh karena itu, Dia membuat sebuah janji yang luar biasa melalui Yesaya, ”Pasti terjadi pada hari itu bahwa akar Isai akan tampil dan berdiri sebagai tanda bagi bangsa-bangsa. Kepadanya bahkan bangsa-bangsa akan berpaling untuk meminta keterangan, dan tempat peristirahatannya akan menjadi mulia.” (Yesaya 11:10) Pada tahun 537 SM dahulu, kota yang dijadikan ibu kota nasional oleh Daud, yaitu Yerusalem, berfungsi sebagai tanda yang memanggil sisa yang setia dari orang-orang Yahudi yang terpencar untuk pulang dan membangun kembali bait.
17. Bagaimana Yesus ”bangkit untuk memerintah atas bangsa-bangsa” pada abad pertama dan pada zaman kita?
17 Akan tetapi, nubuat itu menunjuk kepada lebih banyak hal lagi. Sebagaimana telah diperlihatkan, nubuat itu menunjuk kepada pemerintahan Mesias, satu-satunya Pemimpin sejati bagi orang-orang dari segala bangsa. Rasul Paulus mengutip Yesaya 11:10 untuk memperlihatkan bahwa pada zamannya, orang-orang dari berbagai bangsa akan mendapat bagian dalam sidang Kristen. Dengan mengutip ayat ini dari terjemahan Septuaginta, ia menulis, ”Yesaya mengatakan, ’Akar Isai akan tampil dan suatu pribadi akan bangkit untuk memerintah atas bangsa-bangsa; pada dia bangsa-bangsa akan menaruh harapan mereka.’” (Roma 15:12) Selain itu, nubuat tersebut jangkauannya lebih jauh lagi—sampai ke zaman kita manakala orang-orang dari berbagai bangsa memperlihatkan kasih mereka kepada Yehuwa dengan mendukung saudara-saudara terurap dari sang Mesias.—Yesaya 61:5-9; Matius 25:31-40.
18. Pada zaman kita, bagaimana Yesus telah menjadi pusat pengerahan?
18 Dalam penggenapannya pada zaman modern, ”hari itu”, yang disebutkan oleh Yesaya, dimulai ketika Mesias ditakhtakan sebagai Raja Kerajaan surgawi Allah pada tahun 1914. (Lukas 21:10; 2 Timotius 3:1-5; Penyingkapan 12:10) Sejak itu, Yesus Kristus menjadi tanda yang jelas, pusat untuk mengerahkan Israel rohani dan orang-orang dari segala bangsa yang merindukan pemerintahan yang adil-benar. Di bawah pengarahan Mesias, kabar baik Kerajaan telah disampaikan kepada semua bangsa, seperti yang Yesus nubuatkan. (Matius 24:14, Markus 13:10) Kabar baik ini kuat pengaruhnya. ”Suatu kumpulan besar dari orang-orang yang jumlahnya tidak seorang pun dapat menghitungnya, dari semua bangsa” tunduk kepada Mesias dan bergabung dengan kaum sisa terurap dalam ibadat murni. (Penyingkapan 7:9) Seraya banyak orang baru terus bergabung dengan kaum sisa dalam ’rumah doa’ yang bersifat rohani milik Yehuwa, mereka menambah kemuliaan ’tempat peristirahatan’ Mesias, atau bait rohani Allah yang agung.—Yesaya 56:7; Hagai 2:7.
Umat yang Bersatu Melayani Yehuwa
19. Dalam dua kesempatan apa Yehuwa memulihkan suatu sisa dari umat-Nya yang tersebar di seluruh bumi?
19 Selanjutnya, Yesaya mengingatkan orang Israel bahwa Yehuwa pernah menyelamatkan mereka pada waktu bangsa itu menghadapi penindasan dari musuh yang kuat. Bagian itu dalam sejarah Israel—pembebasan bangsa itu dari penawanan Mesir oleh Yehuwa—selalu dikenang oleh semua orang Yahudi yang setia. Yesaya menulis, ”Pasti terjadi pada hari itu bahwa Yehuwa akan memberikan tangannya lagi, untuk kedua kali, untuk mendapatkan kembali sisa dari umatnya yang masih tertinggal, dari Asiria, Mesir, Patros, Kus, Elam, Syinar, Hamat, dan dari pulau-pulau di laut. Ia pasti akan mengangkat suatu tanda bagi bangsa-bangsa dan mengumpulkan orang-orang Israel yang tercerai-berai; dan orang-orang Yehuda yang terserak akan ia kumpulkan dari keempat ujung bumi.” (Yesaya 11:11, 12) Seolah-olah dengan menggandeng tangan mereka, Yehuwa akan menuntun suatu sisa yang setia dari orang-orang Israel maupun Yehuda untuk keluar dari bangsa-bangsa tempat mereka tersebar dan akan membawa mereka pulang dengan selamat. Dalam skala kecil, hal itu terjadi pada tahun 537 SM. Namun, penggenapan utamanya jauh lebih mulia! Pada tahun 1914, Yehuwa mengangkat Yesus yang telah ditakhtakan sebagai ”suatu tanda bagi bangsa-bangsa”. Mulai tahun 1919, kaum sisa dari ”Israel milik Allah” mulai datang menuju tanda tersebut, dengan bergairah ambil bagian dalam ibadat murni di bawah pemerintahan Kerajaan Allah. Bangsa rohani yang unik ini berasal ”dari setiap suku dan bahasa dan umat dan bangsa”.—Penyingkapan 5:9.
20. Persatuan apa akan dinikmati umat Allah sekembalinya mereka dari Babilon?
20 Kini Yesaya menggambarkan persatuan dari bangsa yang dipulihkan itu. Dengan menyebut kerajaan utara sebagai Efraim dan kerajaan selatan sebagai Yehuda, ia berkata, ”Kecemburuan Efraim akan berlalu, bahkan mereka yang memperlihatkan permusuhan terhadap Yehuda akan dimusnahkan. Efraim tidak akan cemburu kepada Yehuda, dan Yehuda juga tidak akan memperlihatkan permusuhan terhadap Efraim. Mereka akan menyambar ke barat ke lereng Filistin; bersama-sama mereka akan menjarah putra-putra di Timur. Edom dan Moab akan menjadi sasaran tangan mereka yang dikedangkan, dan putra-putra Ammon akan menjadi orang-orang yang tunduk kepada mereka.” (Yesaya 11:13, 14) Pada waktu orang Yahudi kembali dari Babilon, mereka tidak lagi terbagi dalam dua bangsa. Orang-orang dari semua suku Israel akan bersatu dan kembali ke negeri mereka. (Ezra 6:17) Mereka tidak akan saling membenci dan saling memusuhi lagi. Sebagai bangsa yang bersatu, mereka akan menang melawan musuh-musuh yang ada di antara bangsa-bangsa di sekeliling mereka.
21. Bagaimana persatuan umat Allah dewasa ini benar-benar luar biasa?
21 Namun, persatuan ”Israel milik Allah” lebih mengesankan lagi. Ke-12 suku simbolis Israel rohani telah menikmati persatuan yang didasarkan atas kasih akan Allah dan akan saudara-saudari rohani mereka selama hampir 2.000 tahun. (Kolose 3:14; Penyingkapan 7:4-8) Dewasa ini, umat Yehuwa—baik Israel rohani maupun orang-orang yang memiliki harapan hidup di bumi—menikmati perdamaian dan persatuan seluas dunia di bawah pemerintahan Mesias, keadaan yang tidak dikenal dalam gereja-gereja Susunan Kristen. Saksi-Saksi Yehuwa membentuk front rohani yang terpadu melawan upaya-upaya Setan untuk mengganggu ibadat mereka. Sebagai umat yang bersatu, mereka melaksanakan tugas dari Yesus untuk memberitakan dan mengajarkan kabar baik tentang Kerajaan Mesias di semua bangsa.—Matius 28:19, 20.
Rintangan Akan Teratasi
22. Bagaimana Yehuwa akan ”memotong teluk Mesir yang sempit” dan ”mengacungkan tangannya kepada Sungai”?
22 Ada banyak rintangan, secara harfiah maupun kiasan, yang menghalangi orang Israel sewaktu kembali dari pembuangan. Bagaimana mereka mengatasinya? Yesaya berkata, ”Yehuwa pasti akan memotong teluk Mesir yang sempit, dan mengacungkan tangannya kepada Sungai dengan nyala rohnya. Ia akan memukulnya pada ketujuh alirannya yang deras, dan ia akan membuat orang berjalan dengan mengenakan kasut mereka.” (Yesaya 11:15) Yehuwa-lah yang akan menyingkirkan semua gangguan yang menghalangi umat-Nya untuk kembali. Seolah-olah, bahkan rintangan yang mengecilkan hati seperti teluk yang sempit di Laut Merah (seperti Teluk Suez) atau rintangan yang tak terlewati seperti Sungai Efrat akan dikeringkan, sehingga seseorang dapat menyeberang tanpa harus melepaskan sandalnya!
23. Apa yang dimaksud dengan ’akan ada jalan raya dari Asiria’?
23 Pada zaman Musa, Yehuwa mempersiapkan jalan bagi Israel untuk keluar dari Mesir dan pergi ke Tanah Perjanjian. Sekarang, Dia akan melakukan sesuatu yang serupa, ”Dari Asiria akan ada jalan raya bagi sisa dari umatnya yang masih tertinggal, sama seperti bagi Israel pada waktu ia keluar dari tanah Mesir.” (Yesaya 11:16) Yehuwa akan membimbing orang-orang yang kembali dari tempat pembuangan, seolah-olah mereka berjalan melalui jalan raya, pulang ke tanah air mereka. Para penentang akan berupaya menghentikan mereka, tetapi Allah mereka, Yehuwa, akan menyertai mereka. Orang Kristen terurap dan rekan-rekan mereka dewasa ini juga mendapat serangan yang ganas, tetapi mereka terus maju dengan berani! Mereka telah keluar dari Asiria modern, dunia Setan, dan mereka membantu orang-orang lain melakukan hal yang sama. Mereka tahu bahwa ibadat murni akan berhasil dan berkembang. Itu bukan pekerjaan manusia, melainkan pekerjaan Allah.
Sukacita yang Tiada Akhir bagi Rakyat Sang Mesias!
24, 25. Dengan pernyataan pujian dan syukur apa umat Yehuwa akan berseru?
24 Dengan kata-kata yang penuh sukacita, Yesaya kini menggambarkan kesukaan besar umat Yehuwa karena penggenapan janji-Nya, ”Pada hari itu engkau pasti akan mengatakan, ’Aku mau bersyukur kepadamu, oh, Yehuwa, karena meskipun engkau berang terhadapku, kemarahanmu perlahan-lahan surut, lalu engkau menghibur aku.’” (Yesaya 12:1) Yehuwa memberikan disiplin keras kepada umat-Nya yang suka melawan. Namun, disiplin itu mencapai tujuannya, yaitu untuk memperbaiki hubungan bangsa itu dengan diri-Nya dan untuk memulihkan ibadat murni. Yehuwa meyakinkan para penyembah-Nya yang setia bahwa akhirnya Dia akan menyelamatkan mereka. Tidak heran jika mereka amat bersyukur!
25 Orang Israel yang dipulihkan benar-benar diteguhkan keyakinannya kepada Yehuwa, dan mereka berseru, ”’Lihat! Allah adalah keselamatanku. Aku akan mempercayainya dan tidak gentar; karena Yah Yehuwa adalah kekuatanku dan keperkasaanku, dan ia menjadi keselamatanku.’ Dengan kesukaan besar kamu sekalian pasti akan menimba air dari mata air keselamatan.” (Yesaya 12:2, 3) Kata Ibrani yang diterjemahkan ’keperkasaan’ di ayat 2 dibuat menjadi ”pujian” dalam terjemahan Septuaginta. Para penyembah mulai menyanyikan pujian dengan nyaring karena keselamatan dari ”Yah Yehuwa”. Sebagai kependekan dari nama Yehuwa, ”Yah” digunakan dalam Alkitab untuk mengungkapkan pujian dan syukur dengan perasaan yang lebih dalam. Dengan menggunakan pernyataan ”Yah Yehuwa”—pergandaan nama ilahi—intensitas pujian kepada Allah lebih diperbesar.
26. Siapakah yang dewasa ini memberitahukan perbuatan-perbuatan Allah di antara bangsa-bangsa?
26 Para penyembah Yehuwa yang tulus tidak dapat menyimpan sukacita mereka bagi diri sendiri saja. Yesaya menubuatkan, ”Pada hari itu kamu pasti akan mengatakan, ’Ucapkanlah syukur kepada Yehuwa, kamu sekalian! Berserulah kepada namanya. Beri tahukanlah perbuatan-perbuatannya di antara bangsa-bangsa. Nyatakanlah bahwa namanya telah ditinggikan. Lantunkanlah melodi bagi Yehuwa, karena pekerjaannya sangat unggul. Ini diberitahukan di seluruh bumi.’” (Yesaya 12:4, 5) Sejak tahun 1919, orang Kristen terurap—dan belakangan dibantu oleh rekan-rekan mereka, ”domba-domba lain”—telah ’menyiarkan keluhuran pribadi yang memanggil mereka keluar dari kegelapan ke dalam terangnya yang menakjubkan’. Mereka adalah ”ras yang dipilih, . . . bangsa yang kudus” yang dipisahkan untuk melaksanakan tujuan tersebut. (Yohanes 10:16; 1 Petrus 2:9) Kaum terurap menyerukan bahwa nama kudus Yehuwa itu tinggi luhur dan mereka turut memberitahukan hal itu di seluruh bumi. Mereka memimpin semua penyembah Yehuwa untuk menyatakan sukacita akan persediaan-Nya berupa keselamatan mereka. Halnya sama dengan apa yang Yesaya serukan, ”Bersoraklah dengan nyaring dan berteriaklah karena sukacita, hai, wanita penduduk Zion, karena besarlah Pribadi Kudus Israel yang ada di tengah-tengahmu”! (Yesaya 12:6) Pribadi Kudus Israel adalah Allah Yehuwa sendiri.
Pandanglah Masa Depan dengan Yakin!
27. Sambil menantikan perwujudan harapan mereka, orang Kristen yakin akan hal apa?
27 Dewasa ini, jutaan orang telah berduyun-duyun menuju ”tanda bagi bangsa-bangsa”—Yesus Kristus yang telah ditakhtakan dalam Kerajaan Allah. Mereka bersukacita karena menjadi rakyat Kerajaan itu dan tergetar karena dapat mengenal Allah Yehuwa dan Putra-Nya. (Yohanes 17:3) Mereka menemukan kebahagiaan besar dalam persaudaraan Kristen mereka yang bersatu dan berupaya keras untuk memelihara perdamaian yang merupakan ciri hamba-hamba Yehuwa yang sejati. (Yesaya 54:13) Karena percaya bahwa Yah Yehuwa adalah Allah yang memenuhi janji-janji-Nya, mereka yakin akan harapan mereka dan senang menceritakannya kepada orang lain. Semoga setiap penyembah Yehuwa terus menggunakan segenap kekuatannya untuk melayani Allah dan membantu orang lain melakukan hal yang sama. Hendaklah semua mencamkan kata-kata Yesaya dan bersukacita atas keselamatan melalui Mesias yang Yehuwa sediakan!
[Catatan Kaki]
a ”Mesias” berasal dari kata Ibrani ma·syiʹakh, yang artinya ”Pribadi Terurap”. Padanannya dalam bahasa Yunani ialah Khri·stosʹ, atau ”Kristus”.—Matius 2:4, catatan kaki NW Ref.
b Kata Ibrani untuk ”tunas” adalah neʹtser, dan untuk ”orang Nazaret” adalah Nots·riʹ.
[Gambar di hlm. 158]
Mesias adalah ”ranting” yang berasal dari Isai, melalui Raja Daud
[Gambar penuh di hlm. 162]
[Gambar di hlm. 170]
Yesaya 12:4, 5, sebagaimana tertera dalam Gulungan-Gulungan Laut Mati (Nama Allah ditandai)