’Di Atas Menara Pengawal Aku Berdiri’
”Kemudian berserulah orang yang melihat itu: ’Di tempat peninjauan: [”menara pengawal”, NW], ya tuanku [”Yehuwa”, NW], aku berdiri senantiasa sehari suntuk, dan di tempat pengawalanku aku terpancang setiap malam.’”—YESAYA 21:8.
1, 2. (a) Apa cita-cita Charles T. Russell? (b) Bagaimana bacaan Alkitab akan membantu mencapai cita-citanya?
SEORANG pemuda berumur 21 tahun yang takut akan Allah dan tinggal di Amerika Serikat sebelah timur laut mempunyai tugas khusus. Ia berniat menyingkapkan ajaran-ajaran agama yang salah pada jamannya, terutama doktrin tentang siksaan kekal dan takdir. Juga, ia ingin membela kebenaran mengenai tebusan dan tujuan serta cara kedatangan Kristus. Bagaimana ia akan melakukan semua ini? Dengan terang Firman Allah, Alkitab, ia menyorot kepercayaan-kepercayaan agama.—Mazmur 43:3; 119:105.
2 Pemuda itu adalah Charles T. Russell, presiden pertama dari Lembaga Menara Pengawal. Pada tahun 1873 ia memutuskan untuk menerbitkan bacaan agama sebagai alat untuk memusatkan perhatian kepada terang kebenaran Alkitab. Bagi para pembaca yang tulus hati, publikasi-publikasi itu akan menyingkapkan perpecahan dalam dogma-dogma Susunan Kristen. Kesalahan apapun dalam doktrin yang tersembunyi tidak akan luput dari terang Alkitab yang penuh kuasa. (Efesus 5:13) Pada waktu yang sama, bacaan ini akan menyorot ”ajaran yang sehat” untuk membina, iman para pembacanya. (Titus 1:9; 2:11; 2 Timotius 1:13) Apakah gairah untuk kebenaran Alkitab yang mendorong Russell dalam pencariannya pernah diperlihatkan sebelumnya oleh orang-orang lain?—Bandingkan 2 Raja 19:31.
Orang-Orang Kristen yang Mula-Mula: Pembela-Pembela Firman Allah
3. Bagaimana Kristus Yesus menetapkan pola teladan dalam membela kebenaran?
3 Orang-orang Kristen abad pertama memelopori penggunaan Firman Allah di kalangan orang Yahudi dan Kafir. Mereka berdiri seolah-olah di atas sebuah menara pengawal, menyerukan kebenaran kepada semua yang mau mendengarkan. (Matius 10:27) Pemimpin mereka, Yesus Kristus, menetapkan suatu pola teladan. Ia mengatakan, ”Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran.” (Yohanes 18:37) Meskipun sempurna, ia tidak mau bersandar pada hikmat atau pendapat pribadinya. Sebaliknya, ajaran-ajarannya berasal dari Gurunya Yang Lebih Tinggi, Allah Yehuwa. ”Aku tidak berbuat apa-apa dari diriKu sendiri,” katanya kepada sekelompok orang Yahudi. ”Tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepadaKu.” (Yohanes 8:28; lihat juga Yohanes 7:14-18.) Menurut kisah-kisah Injil tentang pelayanannya di bumi, Yesus mengutip (atau mengatakan buah-buah pikiran yang sama) dari kira-kira separuh buku-buku Alkitab Ibrani.—Lukas 4:18, 19 (Yesaya 61:1, 2); Lukas 23:46 (Mazmur 31:6).
4. Berikan contoh-contoh bagaimana Yesus menggunakan Firman Allah untuk mengajarkan kebenaran.
4 Bahkan setelah kematian dan kebangkitannya, Kristus terus menggunakan Firman Allah untuk mengajarkan kebenaran. Misalnya, ketika Kleopas dan rekannya sedang dalam perjalanan dari Yerusalem ke Emaus, Yesus membantu kedua murid itu bertukar pikiran mengenai ayat-ayat Alkitab. Kisah itu berbunyi, ”Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.” (Lukas 24:25-27) Belakangan pada hari yang sama, Yesus muncul di hadapan 11 rasul dan beberapa dari murid-muridnya untuk membina iman mereka. Cara bagaimana? Dengan menggunakan Alkitab secara trampil. Lukas menulis, ”Lalu ia [Yesus] membuka pikiran mereka [sepenuhnya, NW], sehingga mereka mengerti Kitab Suci. KataNya kepada mereka: ’Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.’”—Lukas 24:45, 46.
5. Pada hari Pentakosta tahun 33 M., bagaimana Petrus mengikuti teladan Kristus dalam menggunakan Alkitab?
5 Dengan mengikuti Teladannya, pada tahun 33 M. sidang Kristen memulai pelayanannya kepada umum dengan menggunakan Alkitab. Tempatnya: suatu daerah terbuka di luar sebuah rumah di Yerusalem. Setelah mendengar bunyi ”seperti tiupan angin keras” di atas rumah itu, suatu kelompok terdiri dari ribuan orang Yahudi dari Yerusalem dan para peziarah Yahudi ditarik perhatiannya kepada tempat ini dan datang berkumpul. Petrus maju ke depan—ke-11 rasul lain di dekatnya—dan dengan suara keras ia mulai berbicara, ”Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.” Kemudian dengan menyebutkan apa ”yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel” dan apa yang ’Daud katakan’, Petrus menjelaskan mujizat yang baru saja terjadi dan bahwa ”Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan [”pakukan pada tiang”, NW] itu, menjadi Tuhan dan Kristus.”—Kisah 2:2, 14, 16, 25, 36.
6. (a) Jelaskan apa yang terjadi pada sebuah rapat badan pimpinan pada abad pertama. (b) Bagaimana sidang-sidang diberitahu tentang keputusan badan pimpinan, dan apa manfaatnya?
6 Ketika orang-orang Kristen yang mula-mula memerlukan penjelasan tentang iman dan tingkah laku, badan pimpinan di abad pertama juga memanfaatkan Alkitab. Misalnya, pada rapat badan pimpinan pada tahun 49 M., Yakobus murid itu, yang bertindak sebagai ketua, memusatkan perhatian mereka kepada sebuah ayat yang ada hubungannya dengan itu di Amos 9:11, 12. ”Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku,” katanya. ”Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmatNya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi namaNya. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis.” (Kisah 15:13-17) Seluruh badan itu setuju dengan usul Yakobus dan kemudian keputusan mereka yang didasarkan pada Alkitab dinyatakan secara tertulis agar dapat disampaikan kepada semua sidang dan dibaca oleh mereka. Apa hasilnya? Orang-orang Kristen ”bersukacita karena isinya yang menghiburkan”, dan ”jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya”. (Kisah 15:22-31; 16:4, 5) Jadi, sidang Kristen yang mula-mula menjadi ”tiang penopang dan dasar kebenaran”. Tetapi bagaimana dengan sejarah jaman modern? Apakah C. T. Russell dan rekan-rekannya siswa Alkitab meniru contoh yang bagus pada abad pertama ini? Bagaimana mereka akan membela kebenaran?—1 Timotius 3:15.
Majalah-Majalah dengan Pandangan Jauh ke Depan
7. (a) Apa tujuan Zionˈs Watch Tower? (b) Dari siapa majalah ini mengharapkan dukungan?
7 Pada bulan Juli 1879 lahirlah alat utama dari Russell untuk penerangan Alkitab—Zion’s Watch Tower and Herald of Christ’s Presence. Terbitan pertama mengungkapkan tujuan yang mulia dari majalah itu, ”Seperti dinyatakan oleh namanya, tujuannya ialah menjadi pengawas sehingga soal-soal yang menarik dan berfaedah dapat diberitakan kepada ’kawanan kecil’, dan sebagai ’Pemberita Kehadiran Kristus (Herald of Christˈs Presence)’, untuk memberikan ’makanan pada waktu yang tepat’ kepada ’rumah tangga iman’.” Kepercayaan kepada Allah yang mahakuasa adalah dasar dari majalah itu. Terbitannya yang kedua mengatakan, ”’Zion’s Watch Tower’, kami percaya, mempunyai YEHUWA sebagai pendukungnya, dan selama hal itu demikian, majalah ini tidak pernah akan mengemis atau memohon dukungan manusia. Bila Ia yang mengatakan, ’Semua emas dan perak di gunung-gunung adalah milikKu,’ tidak menyediakan dana yang diperlukan, kami tahu itulah waktunya untuk menghentikan penerbitannya.”
8. Jelaskan perkembangan Menara Pengawal ditinjau dari Yesaya 60:22 dan Zakharia 4:10.
8 Zionˈs Watch Tower, sekarang The Watchtower atau Menara Pengawal, telah diterbitkan secara terus-menerus tanpa henti selama lebih dari 107 tahun. Majalah ini telah berkembang dari majalah bulanan yang dicetak sebanyak 6.000 buah dalam satu bahasa, menjadi majalah tengah bulanan dengan jumlah 12.315.000 buah dalam 103 bahasa.—Bandingkan Yesaya 60:22; Zakharia 4:10.
9. Bagaimana nama Menara Pengawal cocok?
9 Namanya, Menara Pengawal, dengan tepat dipilih oleh Russell. Kata yang biasanya digunakan dalam Alkitab Ibrani untuk ”menara pengawal” berarti ”tempat pengawasan” atau ”pengamatan”, dari mana seorang pengawal dengan mudah dapat melihat musuh dari jarak jauh dan menyerukan peringatan sebelumnya mengenai bahaya yang mengancam. Maka, cocok sekali, selama 59 tahun penerbitan yang mula-mula, halaman depannya memuat kutipan yang menantang dari Yesaya 21:11, 12, ”Hai Pengawal, Masih Lama Malam Ini?” ”Pagi Akan Datang.”
10. Siapa yang menjadi pengawal dari Yesaya 21:11, dan berita apa yang ia umumkan?
10 Pengawal yang bertugas dalam nubuat Yesaya tidak lama lagi akan tampil ke depan. Di tengah keadaan dunia yang dilanda kesuraman dan kejahatan, Russell dengan senang hati menyiarkan kabar baik bahwa ”pagi” akan datang. Pemerintahan Milenium Yesus Kristus yang penuh damai menjadi tema dari sebuah majalah yang mendapat sambutan baik. Tetapi sebelum ”pagi” tiba, golongan yang melayani sebagai pengawal—kaum sisa Israel rohani jaman sekarang—dengan berani memperingatkan tentang ”malam” yang semakin larut, yang akan mencapai titik yang paling gelap dalam ’peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa’ di Har–Magedon.—Wahyu 16:14-16.
11, 12. (a) Bagaimana kata-kata di Yesaya 21:8 memperlihatkan bahwa golongan pengawal itu setia dan waspada? (b) Melalui sarana apa laporan untuk jaman sekarang datang, dan bagaimana ini terutama disiarkan?
11 Sebelumnya, dalam Yesaya 21:8, kita diperkenalkan kepada pengawal yang setia ini dengan kata-kata berikut, ”Kemudian berserulah orang yang melihat itu: ’Di tempat peninjauan [”menara pengawal”, NW], ya tuanku [”Yehuwa”, NW], aku berdiri senantiasa sehari suntuk, dan di tempat pengawalanku aku terpancang setiap malam.’”
12 Bayangkan dalam pikiran saudara seorang pengawal yang sedang bertugas pada sebuah menara yang tinggi, membungkuk ke depan, mengamat-amati cakrawala pada siang hari, memicingkan matanya menembus kegelapan pada malam hari—selalu waspada. Kini saudara mendapat pandangan utama yang disampaikan oleh kata Ibrani; ”menara pengawal” (mits·pehʹ) yang digunakan dalam Yesaya 21:8. Karena pengawal itu begitu waspada, siapakah dengan akal sehat akan meragukan laporan yang diserukan dengan suara nyaring? Demikian pula dewasa ini, golongan pengawal telah berusaha keras menyelidiki Alkitab untuk melihat apa yang telah direncanakan Yehuwa bagi sistem ini. (Yakobus 1:25) Pengawal ini kemudian menyerukan berita itu dengan suara keras dan berani, terutama melalui halaman-halaman Menara Pengawal. (Bandingkan Amos 3:4, 8.) Majalah ini tidak pernah akan segan karena takut membela kebenaran!—Yesaya 43:9, 10.
13. Majalah apa yang muncul pada tahun 1919 sebagai rekannya, dan apa tujuannya yang serupa?
13 Pada tanggal 1 Oktober 1919, sebuah majalah baru muncul di dunia: The Golden Age.a Golongan pengawal akan menggunakan alat ini sebagai rekan dari Menara Pengawal. Meskipun artikel-artikelnya tidak akan membahas pokok-pokok Alkitab dengan mendalam seperti halnya Menara Pengawal, majalah ini akan membuat umat manusia waspada terhadap ajaran-ajaran agama yang salah, kehancuran yang akan datang atas sistem sekarang yang jahat ini, dan bumi baru yang benar setelah itu. Ya, majalah ini juga akan membela kebenaran!
14. Apa tujuan Consolation, dan belakangan Sedarlah!?
14 Delapan belas tahun kemudian nama The Golden Age diganti menjadi Consolation. ”Nama baru itu mendukung kebenaran,” kata terbitan 6 Oktober 1937. Consolation menjadi Awake! (Sedarlah!) dengan terbitan 22 Agustus 1946. Dalam terbitan itu dijanjikan, ”Integritas kepada kebenaran akan menjadi tujuan utama dari majalah ini.” Sampai sekarang, majalah itu tidak pernah gagal menepati janji tersebut. Secara unik, Menara Pengawal dan Sedarlah! mengibarkan panji-panji kebenaran tinggi-tinggi untuk dilihat semua orang. Dengan berbuat demikian, kedua majalah itu mengikuti jalan yang dirintis oleh sidang Kristen yang mula-mula.—3 Yohanes 3, 4, 8.
Menara Pengawal dan Sedarlah!: Pembela-Pembela Kebenaran
15. (a) Cara apa untuk menyampaikan makanan rohani dewasa ini sama dengan di sidang Kristen yang mula-mula? (b) Selain mengutip ayat-ayat Alkitab, apa lagi yang dibutuhkan? Berikan contoh-contoh.
15 Dewasa ini, golongan ”hamba yang setia dan bijaksana”, sang ”pengawal”, menggunakan majalah Menara Pengawal di bawah bimbingan Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa sebagai saluran utamanya untuk menyampaikan ”makanan” rohani ”pada waktunya”. (Matius 24:45) Ini mengikuti pola dari sidang abad pertama, yang menyampaikan secara tertulis keterangan yang menjelaskan mengenai doktrin dan moral untuk ”dibacakan kepada semua saudara”. (1 Tesalonika 5:27) Sejak awal mula Menara Pengawal adalah sebuah majalah yang menggunakan Alkitab dan mengajarkan Alkitab. Sebagai contoh, terbitan pertama Zionˈs Watch Tower mengutip lebih dari 200 ayat dari sedikitnya 30 buku Alkitab. Tetapi sekedar mengutip ayat-ayat Alkitab saja tidak cukup. Orang-orang membutuhkan bantuan untuk memahaminya. Menara Pengawal selalu memajukan pengertian Alkitab. Dari tahun 1892 sampai 1927 tiap terbitan memuat pembacaan Alkitab mingguan dari pembahasan tentang sebuah ayat kunci dari tiap pembacaan. Untuk contoh-contoh lain, lihat daftar yang berjudul ”Artikel-Artikel Menara Pengawal yang Membuat Sejarah, Dasawarsa demi Dasawarsa”.
16, 17. Apa yang dilakukan redaksi pertama dari Menara Pengawal untuk memastikan agar majalah ini selalu membela kebenaran Alkitab?
16 Bagaimana Menara Pengawal mempertahankan kemurnian beritanya yang tercetak? Redaksi pertama dari majalah itu, C. T. Russell, menetapkan langkah-langkah pengamanan untuk memastikan bahwa apa yang dicetak dalam Menara Pengawal adalah kebenaran seperti yang dimengerti pada waktu itu. Salah satu pengaman dinyatakan dalam surat wasiatnya yang dibuat pada tanggal 27 Juni 1907. (Russell meninggal pada tanggal 31 Oktober 1916.) Surat wasiatnya berbunyi,
”Saya memerintahkan agar seluruh tanggung jawab dari redaksi ZIONˈS WATCH TOWER berada di tangan suatu panitia yang terdiri dari lima saudara, yang saya nasihati agar sangat hati-hati dan setia kepada kebenaran. Semua artikel yang muncul dalam kolom-kolom ZIONˈS WATCH TOWER harus mendapat persetujuan tanpa syarat dari paling sedikit tiga dari antara lima anggota panitia itu, dan saya mendesak agar jika soal apapun yang sudah disetujui oleh ketiga anggota tersebut diketahui atau dianggap bertentangan dengan pandangan dari satu atau kedua anggota lain dari panitia itu, artikel-artikel itu akan ditangguhkan untuk dipikirkan kembali, dibawa dalam doa dan dibahas selama tiga bulan sebelum diterbitkan—sehingga sedapat mungkin persatuan iman dan ikatan perdamaian dapat dipertahankan dalam penanganan redaksi majalah itu.”
17 Tiap anggota Panitia Redaksi, menurut surat wasiat Russell, harus ”sepenuhnya loyal kepada doktrin Alkitab” dan harus memperlihatkan, sebagai sifat utama, ”kebersihan dalam hidupnya, kejernihan dalam kebenaran, gairah untuk Allah, kasih untuk saudara-saudara dan setia kepada sang Penebus”. Juga, Russell menetapkan bahwa ”dengan cara apapun tidak akan dinyatakan siapa yang menulis berbagai artikel yang terbit dalam majalah itu . . . agar kebenaran dapat diakui dan dihargai menurut nilainya sendiri, dan agar Tuhan lebih utama lagi diakui sebagai Kepala dari gereja dan Mata Air kebenaran”.
18. Mengapa kita dapat membaca Menara Pengawal dan Sedarlah! dengan yakin?
18 Sampai sekarang Badan Pimpinan mengikuti petunjuk-petunjuk yang sama. Tiap artikel dalam Menara Pengawal maupun Sedarlah! dan setiap halaman, termasuk gambar-gambar, diteliti oleh anggota-anggota yang terpilih dari Badan Pimpinan sebelum dicetak. Selanjutnya, mereka yang membantu menulis artikel-artikel untuk Menara Pengawal adalah penatua-penatua Kristen yang menghargai seriusnya tugas menerka. (Bandingkan 2 Tawarikh 19:7.) Mereka menggunakan waktu berjam-jam dalam menyelidiki Alkitab dan bahan referensi lain untuk memastikan agar apa yang ditulis adalah kebenaran dan bahwa ini dengan setia mengikuti Alkitab. (Pengkhotbah 12:9, 10; 2 Timotius 1:13) Bukan hal yang ganjil jika satu artikel majalah—yang mungkin saudara baca dalam waktu 15 menit—membutuhkan waktu dua minggu sampai lebih dari satu bulan untuk mempersiapkannya.
19. Apa yang dapat saudara lakukan untuk membela kebenaran Alkitab?
19 Maka, saudara dapat membaca Menara Pengawal dan Sedarlah! dengan yakin. Tetapi saudara dapat berbuat lebih banyak. Saudara dapat dengan penuh semangat menawarkan majalah-majalah ini kepada orang-orang lain agar mereka juga dapat belajar kebenaran dan memperoleh manfaat dengan mendengarkan berita-berita dari ’pengawal yang berdiri di atas menara pengawal.’ (Yesaya 21:8, NW) Ya, bersama dengan pengawal jaman modern, saudara juga dapat membela kebenaran Alkitab.
[Catatan Kaki]
a Menarik sekali, ada pembaca yang mula-mula merasa kecewa dengan gambar sampul The Golden Age. Bagi mereka kelihatannya terlalu biasa. Sebagai jawaban, laporan tahunan Lembaga Menara Pengawal berbunyi, ”Sehubungan dengan ini kami ingin memberitahu bahwa tepat pada saat The Golden Age mulai diterbitkan ada aksi pemogokan dari para pekerja percetakan di Greater New York. Justru beberapa hari sebelumnya, kontrak telah dibuat untuk menerbitkan The Golden Age dan orang-orang yang menjalankan mesin-mesin cetak yang menggunakan jenis kertas dan sampul yang digunakan untuk majalah itu, tidak mengadakan aksi pemogokan. Jadi nampaknya telah diatur ilahi bahwa jenis sampul dan kertas itu yang dipilih, karena alasan bahwa andai kata yang lain dipilih maka sama sekali tidak mungkin untuk mulai menerbitkan majalah itu. Jadi Tuhan nampaknya berkenan kepada publikasi yang masih bayi itu.”
Apakah Saudara Ingat?
◻ Mengapa C. T. Russell mulai menerbitkan bacaan Alkitab?
◻ Bagaimana orang-orang Kristen yang mula-mula membela kebenaran?
◻ Mengapa kata ”Menara Pengawal” ada dalam judul majalah ini?
◻ Siapakah pengawal jaman modern; dan alat apa yang terutama ia gunakan untuk menyaringkan suaranya?
◻ Bagaimana Menara Pengawal dan Sedarlah! membela kebenaran Alkitab?
[Daftar di hlm. 4]
Artikel-Artikel Menara Pengawal yang Membuat Sejarah, Dasawarsa demi Dasawarsa
1879: ”Allah Adalah Kasih”—mendukung korban tebusan Yesus sebagai dasar penebusan manusia
1879: ”Mengapa Kejahatan Diijinkan”—menjelaskan mengapa kehadiran Yesus Kristus tidak akan kelihatan
1880: ”Satu Tubuh, Satu Roh, Satu Pengharapan”—menunjuk bahwa 1914 akan mengakhiri Zaman Orang Kafir
1882: ”Upah Dosa Ialah Maut”—menyingkapkan bahwa doktrin siksaan kekal menyangkal kasih Allah
1885: ”Evolusi dan Abad Kecerdasan”—menyingkapkan bahwa teori evolusi salah
1897: ”Apa yang Dikatakan Alkitab mengenai Spiritisme?”—memberikan bukti bahwa spiritisme berasal dari hantu-hantu
1902: ”Allah Dulu—Ketetapan-KetetapanNya”—menandaskan ketaatan kepada hukum Allah dalam keluarga dan urusan bisnis
1919: ”Diberkatilah Mereka yang Tidak Takut”—memberikan kehidupan baru kepada suatu organisasi yang mulai bangkit yang terdiri dari para penyembah yang berani
1925: ”Kelahiran Bangsa Itu”—menjelaskan nubuat-nubuat yang memperlihatkan bahwa Kerajaan Allah dilahirkan pada tahun 1914
1931: ”Sebuah Nama Baru”—sejak itu nama Saksi-Saksi Yehuwa akan memisahkan orang Kristen sejati dari Susunan Kristen yang murtad
1935: ”Kumpulan Besar”—memperlihatkan bahwa pengumpulan dari orang-orang yang akan hidup kekal di bumi sedang berlangsung
1938: ”Organisasi”—memperkenalkan penyelenggaraan yang benar-benar teokratis di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa
1939: ”Kenetralan”—menguatkan Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia untuk menahan tekanan Perang Dunia II
1942: ”Satu-satunya Terang”—menyerukan tanda untuk maju terus agar pekerjaan kesaksian yang berani dilanjutkan
1945: ”Tetap Teguh demi Ibadat yang Benar”—memperlihatkan bahwa orang-orang Kristen harus menolak pemberian transfusi darah
1952: ”Menjaga Organisasi Bersih”—memperlihatkan bahwa pemecatan oleh sidang-sidang didasarkan pada Alkitab
1962: ”Ketundukan kepada ’Kalangan Berwenang’ —Mengapa?”—memberikan alasan untuk ketundukan yang relatif kepada penguasa manusia
1973: ”Menjaga Bersih Sidang Allah pada ’Masa PenghakimanNya’”—mendesak agar menjauhi penggunaan tembakau
1979: ”Gairah untuk Rumah Yehuwa”—mengulangi pernyataan bahwa pengabaran dari rumah ke rumah mengikuti pola rasul-rasul
1982: ”Saudara-Saudara yang Kekasih, . . . Peliharalah Dirimu Demikian dalam Kasih Allah”—membuat orang Kristen waspada terhadap cara bekerja orang-orang yang murtad
1983: ”Berjalan dengan Allah dalam Suatu Dunia yang Keras”—menegaskan bahwa orang Kristen tidak boleh terlibat dalam aksi kekerasan
1984: ”Kandang yang Baru untuk ’Domba-Domba Lain’”—menjelaskan bagaimana golongan di bumi akan dipersatukan dengan mereka dalam ”kawanan” perjanjian baru
1987: ”Tahun Yobel Kristen Mencapai Puncaknya dalam Milenium”—memperlihatkan bagaimana semua orang Kristen yang loyal mendapatkan kebebasan dan kehidupan