Pengawal Berkata: ”Ia Sudah Jatuh!”
1. Mengapa kita harus menguatkan diri untuk menyelidiki ”penglihatan” yang harus diceritakan oleh Yesaya kepada kita?
PENGLIHATAN mengenai kejadian di masa depan yang semakin dekat adalah penglihatan yang kejam. Demikianlah caranya nabi Yesaya mengutarakannya bagi kita bahkan pada waktu Kerajaan Asyur menguasai dunia. Apakah ”penglihatan” itu terlalu ”kejam” untuk kita selidiki dewasa ini? Bagaimanapun juga, marilah kita menguatkan diri untuk mendengar apa yang dikatakan oleh nabi Yesaya, ”Suatu penglihatan yang kejam telah diberitakan kepadaku: Penggarong menggarong, perusak merusak!”—Yes. 21:2.
2. (a) Apa yang dikenal sebagai ”penggarong”, dan cara bagaimana? (b) Terhadap siapa ”perusak” itu khususnya berlaku khianat, dan mengapa?
2 Yang secara menyolok menjadi ”penggarong” dapat dikenal, walaupun namanya memang tidak disebut. Ia adalah Babel, yang kemudian menjadi Kuasa Dunia Ketiga. Kekejamannya menjadi tersohor karena membinasakan kota Yerusalem, bahkan menghancurkan bagian yang maha kudus dari bait Yehuwa di kota itu. Memang, Yehuwa menggunakan raja Babel, Nebukhadnezar, sebagai ”hamba”Nya untuk mendisiplin kerajaan Yehuda, namun Babel berlaku khianat terhadap umat perjanjian Yehuwa. Ia tidak pernah membebaskan orang-orang Yahudi yang ditawan agar dapat kembali ke tanah air yang Allah berikan kepada mereka, walaupun sudah mendekati 70 tahun lamanya. (Yes. 14:3-17) Penakluk Kerajaan Babel diperlukan supaya jalan terbuka bagi ”orang-orang buangan” itu untuk kembali ke tanah air mereka pada tahun 537 S.M. Maka selayaknyalah ”penglihatan” yang diberitahukan kepada pengawal, yakni Yesaya, ”kejam” bagi bangsa Babel, yang merampok bangsa-bangsa, terutama merampok umat dari Allah yang disembah oleh Yesaya.
3. Bagaimana mengenai imbangan modern dari Babel sehubungan dengan menjadi ”penggarong” dan ”perusak”?
3 Bagaimana halnya dengan imbangan modern dari bangsa Babel? Dalam sikapnya terhadap orang-orang Kristen yang berada dalam hubungan perjanjian dengan Allah Yehuwa, imbangan modern ini juga berlaku khianat terhadap ajaran-ajaran Kekristenan. Tanpa belas kasihan ia menindas orang-orang Kristen ini karena mereka mengikuti perintah Allah Yehuwa dan melaksanakan pekerjaan untuk memberikan kesaksian tentang Yesus, Raja yang telah dinobatkan. (Why. 12:17) Susunan Kristenlah yang terutama sekali merencanakan perlakuan khianat dan perampokan, khususnya sejak Perang Dunia I. Ia terutama yang akan merasakan akibat dari ”penglihatan yang kejam” pada waktu penggenapannya atas imperium agama palsu sedunia, yakni Babel Besar. Akan tetapi siapa yang akan Yehuwa gunakan untuk membuat ”penglihatan yang kejam” itu menjadi kenyataan tidak lama lagi?
4. Di Yesaya 21:2, siapakah yang diminta untuk menyerang Babel, dan mengapa bangsa Persia tidak disebut?
4 Yesaya meletakkan dasar untuk jawaban atas pertanyaan tersebut ketika ia berkata selanjutnya, ”Majulah, hai Elam, kepunglah, hai Madai! Aku hentikan semua keluh yang ditimbulkannya.” (Yes. 21:2) Elam terletak di sebelah timur Sungai Tigris dan menjadi bagian dari negeri yang dahulu disebut Persia, dan sekarang daerah itu dikuasai oleh Iran.a Media adalah daerah yang lebih luas di sebelah timur lembah Mesopotamia. Kira-kira 200 tahun setelah nubuat Yesaya, Koresy (II) Agung menaklukkan Media agar kerajaan Persia dapat menguasai Media. Tetapi ibu dari Koresy seorang Media dan sebagian besar dari tentara dalam angkatan bersenjatanya terdiri dari orang-orang Media. Koresy inilah yang dinubuatkan oleh Yesaya di bawah ilham. (Yes. 44:28 sampai 45:7) Sewaktu nabi Yesaya mengucapkan nubuatnya, Imperium Medo-Persia belum muncul, dan karena itu bangsa Persia belum tampil ke muka. Jadi hanya Elam dan Media yang Yehuwa sebutkan akan menyerang Babel.
5. Bagaimana caranya Yehuwa ”menghentikan semua keluh yang ditimbulkannya”, dan apakah para tawanan dibebaskan untuk kembali ke tanah airnya?
5 Apakah penyerang-penyerang itu akan berhasil dan mengubah keadaan di Asia barat-daya dan Timur Tengah? Ya! Ini ditunjukkan oleh kata-kata berikut dari Yesaya, ”Aku hentikan semua keluh yang ditimbulkannya.” Ini sungguh kata-kata dari ”TUHAN semesta alam [Yehuwa yang berbala tentara, NW], Tuhan Yang Berdaulat atas alam semesta. Dengan menggunakan Elam dan Media sebagai alat-alatNya, Ia menghentikan ”semua keluh” yang ditimbulkan oleh penindasan bangsa Babel. Dalam permohonan kepada Allah Yehuwa agar dibebaskan dari tangan para penawan yang tidak peduli apakah bangsa Israel merana dalam keadaan terbuang, penulis Mazmur yang terilham berkata, ”Biarlah sampai ke hadapanMu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lenganMu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!” (Mzm. 79:11-13; Yes. 14:17) Doa ini dijawab pada tahun ke-70 masa pembuangan orang Yahudi di Babel atas perintah Koresy Agung.—Yes. 35:8-10.
REAKSI PRIBADI ATAS KEJATUHAN BABEL
6, 7. Bagaimana Yesaya melukiskan akibat kejatuhan Babel atas mereka yang sangat menderita kerugian karena kejadian itu?
6 Kejatuhan Kuasa Dunia Ketiga pada tahun 539 S.M. dengan manfaat khusus bagi negeri Israel yang kecil sewajarnyalah sulit untuk dibayangkan. Ini mencakup perubahan besar dalam jalannya sejarah dunia. Orang-orang yang menderita kerugian karena jatuhnya Imperium yang berpusat ”di tanah gurun di tepi laut” bakal tersiksa sekali. Akibatnya atas orang-orang tersebut dilukiskan oleh kata-kata Yesaya yang memberitahukan tentang ”penglihatan yang kejam” sebagai berikut,
7 ”Sebab itu pinggangku amat sakit, sakit mulas menimpa aku seperti sakit mulas perempuan yang melahirkan; aku terbungkuk-bungkuk, tidak mendengar lagi, aku terkejut, tidak melihat lagi. Hatiku gelisah, kekejutan meliputi aku, malam hari yang selalu kurindukan itu sekarang menggentarkan aku.”—Yes. 21:3, 4.
8. Apa yang dilukiskan oleh kata-kata penjelasan dari Yesaya mengenai pemimpin-pemimpin agama dari Susunan Kristen dan kekafiran pada saat jatuhnya imperium agama palsu sedunia?
8 Kata-kata gambaran yang berhubungan dengan kejatuhan Kuasa Dunia Ketiga yang berlaku khianat ini melukiskan gelombang kejut, yang akan menggoncangkan seluruh kerangka masyarakat agama dunia pada waktu kejatuhan imbangan modern dari Babel. Hal ini akan melukai perasaan keagamaan dari Babel kiasan di jaman modern dengan cara yang jauh lebih hebat dari pada berita keras yang disampaikan oleh Saksi-Saksi Yehuwa selama ”akhir zaman” ini semenjak tahun 1914. (Dan. 12:4) Para imam dan pejabat-pejabat lainnya dalam lembaga-lembaga agama dari Susunan Kristen dan kekafiran akan tercengang, terpukau seakan-akan tidak bisa melihat dan mendengar apa yang sedang terjadi. Hati mereka tidak mantap, tidak tenang, tidak sanggup bersandar sepenuhnya kepada dewa-dewa yang pernah disembah. Akibat dari suatu keadaan yang cukup mengerikan untuk membuat orang gemetar, mereka menjadi ketakutan, khususnya karena kemunafikan agama mereka ditelanjangi. ’Senja’ seperti yang biasanya tiba dengan harapan dapat tenang dan santai pada akhir hari kerja akan menjadi masa kegelapan yang membuat mereka gemetar. Kesempatan bagi mereka untuk memperdayakan dan menindas orang-orang dalam organisasi agama mereka akan berakhir secara mengerikan. Mereka akan mengerang seperti wanita-wanita yang menekan pinggang karena menahan sakit pada waktu melahirkan.
9. Adegan yang disingkapkan kepada Yesaya, tiba-tiba berubah karena perintah Yehuwa yang mana?
9 Tiba-tiba adegan yang disingkapkan kepada nabi Yesaya berganti seperti pergantian babak-babak sandiwara. Ia mendengar perintah dari Yehuwa, ”Orang sibuk menyajikan hidangan, mengatur tempat-tempat duduk, makan, minum. . .Tiba-tiba kedengaran: ’Hai para panglima! Siaplah tempur, minyakilah perisai!’ Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku.”—Yes. 21:5, 6.
10. Apa yang digambarkan oleh perintah ilahi itu dan kapankah hal yang dilukiskan itu mencapai puncak penghinaan terhadap Yehuwa?
10 Hal ini dengan singkat melukiskan pemandangan di istana Babel pada malam terakhir dari kekuasaannya atas seluruh dunia. Dengan jelas diuraikan mengenai pesta dari Belsyazar, putra Nabonidus, raja yang tidak hadir di pesta itu. Dan memang kursi-kursi diatur untuk ribuan orang-orang terkemuka di Babel. Mereka makan dan minum dengan meriah. Tetapi pesta ini menjadi penghinaan besar terhadap Allah Yehuwa, ketika mereka mulai makan dan minum dengan menggunakan perlengkapan meja yang pernah menjadi milik dari baitNya sebelum orang-orang Babel menduduki Yerusalem dan membinasakannya.
11. Apakah yang kemudian Yehuwa lakukan secara mujizat pada pesta yang tidak saleh dari Belsyazar, dan bagaimana Daniel bertindak sebagai penterjemah pada peristiwa itu?
11 Pesta Belsyazar kemudian menjadi sesuatu yang menajiskan karena melibatkan Yehuwa. Secara mujizat Ia mengutus sebuah tangan untuk menulis pada tembok ruangan pesta, kata-kata berikut yang dapat dilihat oleh raja, ”Mene, mene, tekel ufarsin.” Untuk mengartikan kata-kata sandi itu, seorang nabi Yahudi yang tertawan bernama Daniel, harus dipanggil menghadap. Kata terakhir dari tulisan tangan itu, yakni ufarsin, adalah bentuk jamak dari kata peres dalam bahasa Kasdim dan artinya ”pembagian”. Karena itu tafsirannya yang terilham itu, Daniel berkata, ”Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”—Dan. 5:28.
12. Apakah ”perisai” yang harus diminyaki oleh para pangeran, dan perintah untuk meminyaki ”perisai” tersebut menunjukkan apa?
12 Sebagai imbalan, nabi Daniel dianugerahi pakaian kerajaan dan diangkat menjadi ’penguasa ketiga’ dalam seluruh kerajaan. Namun ini bukan penggenapan dari perintah Yehuwa yang dimaksudkan bagi golongan bangsawan dari Babel, ”Hai para panglima [pemimpin, NW]! Siaplah tempur, minyakilah perisai!” (Yes. 21:5) Ini juga bukan merupakan perintah agar pangeran-pangeran meminyaki perisai mereka untuk melancarkan peperangan melawan penakluk-penakluk Babel. Sebaliknya, istilah ”perisai” dimaksudkan kepada pemimpin bangsa itu. (Bandingkan dengan Mazmur 89:19.) Maka, apa artinya ’meminyaki perisai’? Artinya ialah: bahwa Raja Belsyazar akan dibunuh, sehingga perlu pengganti untuk menduduki jabatan ’penguasa kedua’ di dalam Imperium Babel. Tetapi pelantikan ”perisai” lambang yang baru ini, dengan pengurapan, tidak pernah terjadi. Kematian keji yang dialami oleh Belsyazar, sesungguhnya tidak memberi peluang bagi seorang pengganti dari keluarga raja.
13. Jadi, apakah perintah yang diberikan di Yesaya 21:2 ternyata sia-sia, dan apakah jabatan yang baru diterima oleh Daniel terus dipegang dalam pemerintahan yang baru?
13 Daniel 5:30 dan 6:1 berkata begini, ”Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu. Darius, orang Media, menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh dua tahun.” Sungguh perubahan mendadak dalam politik dunia ketika itu! Tidak sia-sia Allah Yehuwa mengeluarkan perintahNya, ”Majulah, hai Elam, kepunglah, hai Madai!” (Yes. 21:2) Pada waktu kejatuhan Babel ke tangan bangsa Media dan Persia, Darius orang Media menggantikan ’penguasa kedua’ di Babel. Kedudukan Daniel yang baru dikaruniakan kepadanya sebagai ’penguasa ketiga’ di Babel tidak dilanjutkan ke pemerintahan Medo-Persia. Tetapi Daniel tidak dibunuh bersama Belsyazar.
14. Kejatuhan Babel purba menandai apa, dan bagaimana mereka yang terlibat di dalamnya akan terpengaruh?
14 Keruntuhan Babel yang mengejutkan menggambarkan kejatuhan yang tiba-tiba dari imbangan modernnya, Babel Besar. Berarti para alim ulama duniawi akan dipergoki dalam keadaan lengah. Jadi, jika orang-orang yang percaya akan tidak-terkalahkannya imperium agama palsu sedunia tidak mengharapkan kejatuhannya dalam waktu dekat, mereka pasti akan sangat terkejut!
APA YANG DAPAT DILAPORKAN OLEH PENGAWAL
15. Perintah yang dikeluarkan setelah lukisan yang bersifat nubuat tentang pesta Belsyazar, menunjukkan apa sehubungan dengan Babel kuno dan imbangannya?
15 Akan tetapi, mengapa Yesaya memberikan kepada kita tinjauan jauh sebelumnya mengenai pesta dari Raja Belsyazar pada malam yang pedih itu di tahun 539 S.M.? Oleh karena sesuatu yang akan menyusul yakni laporan peristiwa yang paling menonjol di abad itu kepada umat Yehuwa yang terikat dalam perjanjian, yang akan bersukacita atas kejatuhan ”penggarong” yang licik. Yesaya 21:5, 6 memperlihatkan apa yang akan menyusul, setelah kejatuhan Babel. Dikatakan, ”Hai para panglima! Siaplah tempur, minyakilah perisai! Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: ’Pergilah, tempatkanlah seorang peninjau, apa yang dilihatnya haruslah diberitahukannya.’” Nah, peristiwa itu harus diumumkan secara luas di seluruh dunia! Demikian pula kejatuhan Babel Besar harus dijadikan berita utama!
16. Apa yang dapat dikatakan tentang ”peninjau” yang ditempatkan pada jaman Babel purba dan yang ditempatkan pada Babel Besar?
16 Yesaya ditugaskan untuk menempatkan seorang ”peninjau” agar memberitahukan apa yang bakal dilihatnya. Yesaya tidak terus hidup sebagai saksi mata dari apa yang ia nubuatkan dan yang ia beritahukan kepada kita dalam tulisannya. Jadi orang lain dari bangsa Yesaya sendiri harus bertindak sebagai peninjau. Jauh sebelum kejatuhan Babel Besar yang sudah di ambang pintu, telah ditunjuk seorang peninjau yang serupa. Ternyata si peninjau ini adalah kelompok yang diurapi dengan roh Yehuwa, kelompok yang patut dihubungkan dengan majalah yang masih terus memakai nama Watchtower. Terdapat bukti yang memperlihatkan bahwa melalui Yesus Kristus, Allah Yehuwa telah melantik kelompok ”peninjau” itu. Kelompok tersebut terus bekerja dalam kedudukan itu sampai saat yang genting ini dari ”malam” yang dengan kesuramannya menyelubungi seluruh bumi. (Mat. 24:45-47) Jadi, apa yang dapat kita harapkan sekarang dari kelompok ”peninjau”, untuk diberitahukan kepada kita pada waktu yang tepat?
17. Apa yang dilihat oleh ”peninjau” itu, dan ini menggambarkan apa?
17 Nubuat Yesaya mengenai ”peninjau” berkata selanjutnya, ”Apabila dilihatnya pasukan, pasang-pasangan orang berkuda, pasukan keledai, pasukan unta, maka haruslah diperhatikannya sungguh-sungguh, dengan penuh perhatian.” (Yes. 21:7) Kereta-kereta perang itu rupanya mendekati dengan kecepatan seperti kuda atau kereta pengantar pos dari orang Persia. Datangnya dari ”padang gurun di tepi laut [yang telah ditaklukkan]”. Mungkin terdapat banyak pasukan kereta perang. Pasukan kereta perang yang ditarik oleh keledai menggambarkan angkatan perang Media di bawah pimpinan Darius orang Media. Pasukan kereta perang yang ditarik oleh binatang-binatang yang lebih besar, seperti unta yang dapat berlari lebih cepat dari pada kuda, menggambarkan angkatan perang Persia di bawah pimpinan Koresy Agung.b Sesungguhnya, orang Persia inilah yang memimpin gabungan angkatan bersenjata bangsa Media dan Persia. Sang penakluk bukan Darius orang Media, tetapi Koresy orang Persia. Melalui Yesaya, Yehuwa menyatakan bahwa Ia akan memanggilnya dengan nama pribadinya. Bagi Koresy inilah Allah Yehuwa akan membukakan gerbang-gerbang dan pintu-pintu dari Babel yang terbuat dari besi. Dengan demikian ia dapat naik ke atas dari dasar Sungai Efrat dan mendobrak memasuki tembok yang tebal dari kota Babel.—Yes. 44:27 sampai 45:4; bandingkan dengan Daniel 8:1-4, 20.
18. Menurut Yesaya 21:8, 9, pengawal macam apa si ”peninjau” yang ditempatkan ini, dan apakah memang terbukti demikian?
18 Bagaimana, apakah peninjau yang ditunjuk sebagai pengawal ini setia dan dapat diandalkan? Yesaya 21:8, 9 menunjukkan hal itu dengan berkata, ”Kemudian berserulah orang yang melihat itu: ’Di tempat peninjauan, ya tuanku, aku berdiri senantiasa sehari suntuk, dan di tempat pengawalanku aku terpancang setiap malam.’ Lihat, itu sudah datang sepasukan orang, pasang-pasangan orang berkuda!’” Berjaga sepenuhnya, ia setia melakukan tugasnya sampai matanya yang tajam melihat suatu pemandangan yang penuh arti yang sudah ia nanti-nantikan tanpa kenal lelah. Demikian pula kelompok ”pengawal” jaman sekarang menyerukan dengan nyaring dan tidak gentar dalam pelaksanaan misi yang Allah berikan melalui majalah Watchtower dan publikasi-publikasi teokratis lainnya dan ceramah-ceramah umum. Dengan kuasa Yehuwa yang tidak dapat gagal mereka akan terus melakukan hal ini sampai pengumuman yang telah lama dirindukan itu terlaksana.
19. Apa yang menunjukkan apakah pengawal ini memahami dengan tepat arti dari kereta-kereta perang yang datang mendekat itu?
19 Pengawal itu mengerti makna dari kereta-kereta perang yang dalam jarak pandangan mata ia lihat mendekati menara di mana ia berjaga. Menurut waktu yang ditentukan oleh Yehuwa—70 tahun keadaan telantar bagi negeri Yehuda—dan menurut nubuat yang diberikan oleh seorang buangan bernama Daniel sebelum pesta Belsyazar yang menjijikkan pada tahun 539 S.M., pengawal itu dapat menafsirkan dengan tepat makna dari kedatangan kereta-kereta non-Babel yang tak dirintangi. ”Lalu,” menurut Yesaya 21:9b, ”berserulah ia, katanya: ’Sudah jatuh, sudah jatuh Babel, dan segala patung berhalanya telah diremukkan dan bertaburan di tanah.’”
20. Mengapa bukan bangsa Yahudi di Babel yang menghancurkan patung-patung ukiran dari dewa-dewa Babel, dan siapa yang menghancurkannya?
20 Yang meremukkan patung berhala yang disebutkan di sini adalah Yehuwa, Allah yang hidup dan benar, Allah yang cemburuan atau ”Allah yang menuntut pengabdian yang eksklusif”. (Kel. 20:5, NW) Dengan membiarkan bangsa Media dan Persia, yang tidak menyembah ilah-ilah dari Babel, menaklukkannya, Yehuwa menelanjangi kepalsuan ilah-ilah berhala dari Kuasa Dunia Ketiga, bahwa ilah-ilah itu tidak ada. Bukan orang-orang buangan Yahudi di negeri Babel yang memberontak dan menggulingkan Kuasa Dunia Ketiga itu; Yehuwa, Allah mereka tidak memberi kuasa atau memerintahkan mereka untuk berbuat demikian. Sebaliknya, Ia menggunakan Darius orang Media dan Koresy orang Persia untuk menjatuhkan Babel yang menyembah berhala, sebagai suatu kuasa dunia. (Dan. 2:32, 36-38) Jadi bukan si ”pengawal” yang menyebabkan kejatuhan Babel, ”penggarong” yang licik. Ia hanya memberikan kesaksian mengenai kejatuhannya, mengenai pembenaran nama Yehuwa sebagai Allah nubuat dan Tuhan Yang Berdaulat.
21. Pengumuman apa yang serupa dengan pengumuman yang diserukan oleh ”pengawal” dalam nubuat Yesaya masih harus dibuat?
21 Telah diberitahu lebih dulu bahwa pengumuman penting bagi semua pihak seperti pengumuman ”pengawal” dari nubuat Yesaya akan diadakan di jaman kita. Rasul Kristen Yohanes, yang hidup sampai akhir abad pertama mendapat penglihatan tentang pribadi yang mengumumkannya. Ia menulis, ”Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: ’Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci.’”—Why. 18:1, 2.
22. Siapakah yang membuat Babel Besar menjadi reruntuhan yang sunyi dan alat apa yang digunakan sebagai perantara untuk maksud itu?
22 Koresy yang Lebih Besar, Yesus Kristus yang telah dipermuliakan, dialah yang akan menyebabkan kejatuhan secara aksara dari Babel Besar sehingga menjadi suatu tempat kesunyian yang dihindari orang. Dewasa ini Kristen Saksi-Saksi Yehuwa dapat melakukan seluruh pemberitaan yang mereka ingin lakukan mengenai kerajaan Yehuwa dan hari pembalasanNya, tetapi kegiatan ini tidak akan pernah menyebabkan kehancuran imperium agama palsu sedunia. Mereka sangat menanti-nantikan saatnya apabila mereka dapat mulai mengumumkan bahwa Babel Besar telah jatuh. (Why. 18:2) Karena Koresy yang Lebih Besar tidak menggunakan murid-muridnya yang suka damai untuk menggulingkan Babel Besar, pasal 17 dari Wahyu memperlihatkan bahwa ia akan menggunakan alat yang bersifat binatang, yang dilukiskan seperti binatang buas berwarna merah ungu dan bertanduk 10. Ketujuh kepalanya menggambarkan ketujuh kuasa dunia dalam sejarah Alkitab. Di atas binatang kiasan abad ke-20 ini, pelacur internasional itu yakni Babel Besar, duduk ketika Liga Bangsa-Bangsa didirikan setelah Perang Dunia I.
23. Kemudian, bekas para pendukung binatang kiasan itu akan melawan siapa dengan sekuat tenaga, dan apa yang akan dilakukan oleh Koresy Agung?
23 Hingga saat ini, Babel Besar masih menunggangi pengganti dari Liga Bangsa-Bangsa, yakni Perserikatan Bangsa-Bangsa. Akan tetapi, tidak lama lagi, para pendukung politik dari Perserikatan Bangsa-Bangsa akan bosan dikuasai terus oleh imperium agama palsu sedunia dan akan melemparkan dan menghancurkannya. Lalu, setelah ”pengawal” menyerukan ’Babel Besar telah jatuh!’ kaum politik ini akan berbalik, dengan sekuat tenaga, melawan Kristen saksi-saksi Yehuwa yang selamat. Pada saat inilah, Koresy yang Lebih Besar, yakni Yesus Kristus, ”Raja segala raja”, akan campur tangan dan membinasakan semua bekas pendukung Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam ”peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa” di Harmagedon. Kelompok ”pengawal” yang telah diurapi oleh Yehuwa bersama ”kumpulan besar” yang menyambut pemberitahuan yang diumumkan oleh golongan ”pengawal” akan selamat melalui peperangan terakhir ini di bawah perlindungan ilahi, demi pembenaran Allah Yehuwa sebagai Yang Berdaulat atas segenap surga dan bumi.
24. Bagaimanakah bangsa Israel kuno menjadi ’putra’ tempat pengirikan Yehuwa dan atas siapa pengirikan serupa sedang dilakukan yang tak lama lagi akan berakhir, dan bagaimana?
24 Orang-orang Yahudi yang dibuang ke Babel selama 70 tahun didisiplin seolah-olah dalam ’pengirikan’. Secara lambang mereka membentuk ’putra’ tempat pengirikan Yehuwa. Setelah Babel jatuh, disiplin berupa ’pengirikan’ itu akan berakhir. Mengenai hal ini, Yesaya 21:10 berkata dengan prihatin dan menghibur, ”Hai bangsaku yang telah dipijak-pijak [diirik, NW] dan diinjak-injak [putra lantai pengirikan, NW]! Apa yang kudengar dari TUHAN [Yehuwa] semesta alam, Allah Israel, telah kuberitahukan kepadamu.” Demikian pula Babel Besar telah dibiarkan untuk melakukan pengirikan atas saksi-saksi Yehuwa yang setia. Tetapi setelah ia jatuh dan binasa, semua ”penginjakan [pengirikan]” yang ia lakukan akan lenyap. Bekas kekasih-politiknya akan berusaha memperpanjang penginjakan itu. Sebagai balasan, mereka sendiri akan diinjak sampai hancur di tempat pengirikan kiasan dari Yehuwa.—Why. 14:14, 15; Yl. 3:13-16; Mi. 4:12, 13.
25. Mengingat kejatuhan Babel Besar yang sudah di ambang pintu, mengapa kini lebih mendesak dari pada sebelumnya, bagi ’umat’ Yehuwa untuk menyerukan perintahNya, dengan tujuan apa?
25 Mengingat kejatuhan Babel Besar yang sudah di ambang pintu, kini lebih mendesak dari pada sebelumnya, bagi kelompok ”pengawal” dan ”kumpulan besar” untuk menyerukan perintah ilahi, ”Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.” (Why. 18:4) Ya, ”pergilah dari padanya”, tidak menggabungkan diri dengan para kekasih politiknya atau dengan barisan anti-Allah yang tak beriman dari dunia ini, tetapi menjadi bagian dari ”umatKu”, umat Yehuwa yang berbakti. (Yer. 51:45) Bertindaklah sekarang selaras dengan ”ucapan ilahi terhadap padang gurun di tepi laut”.—Yes. 21:1-10.
26. Atas hal apa kita patut berterima kasih kepada ’Yehuwa yang berbala tentara’, dan harapan penuh bahagia apa yang dimiliki oleh orang-orang yang mengindahkannya?
26 Karena itu, segala syukur bagi ”TUHAN semesta alam [Yehuwa yang berbala tentara, NW], Allah Israel”, karena Ia telah menampilkan dan menempatkan suatu kelompok ”pengawal”, dan karena memberikannya suatu berita yang demikian menakjubkan untuk disiarkan ke mana-mana. Semua orang yang mengindahkan berita yang Allah berikan, memiliki harapan yang penuh bahagia untuk melewati kengerian ”malam” yang menyelubungi bumi ini, dan untuk menyambut ”pagi” yang cemerlang dari sistem baru yang adil-benar di bawah pemerintahan Koresy yang Lebih Besar, Yesus Kristus sang Pembebas. Hal ini akan menyenangkan dan menjadi pujian bagi ”TUHAN semesta alam [Yehuwa yang berbala tentara, NW]”, Tuan Yang Berdaulat.
[Catatan Kaki]
a The Jerusalem Bible (bahasa Prancis) berkata tentang Yesaya 21:2, ”Elam adalah nama bangsa kuno yang mendiami dataran tinggi yang menjadi asal orang-orang Persia. Orang-orang Madai telah menaklukkan diri di bawah Koresy sebelum penawanan atas Babel.”
b Mengenai penggunaan unta dalam peperangan oleh Koresy Agung, lihat The History of Herodotus, Buku Pertama berjudul ”Clio”, halaman 29.
Terjemahan bahasa Prancis dari Alkitab Suci oleh M. L’Abbe, edisi 1884, mengomentari Yesaya 21:7 sebagai berikut, ”Kedua pengendara kuda ini yang menaiki sebuah kereta adalah kedua raja yang akan menguasai Babel, Darius orang Media dan Koresy. Sebagaimana dijelaskan dengan baik oleh Menochius [seorang Yesuit Italia yang menjadi komentator Alkitab di abad 17], cara mereka mengendarai khas bagi orang Media dan Persia.”
Lihat komentar serupa mengenai Yesaya 21:7 dalam Commentary on The Old Testament, yang disusun oleh Dr. Adam Clarke, Jilid 4, halaman 2724.
Mengenai strategi perang Koresy dalam menggunakan unta, lihat Pasal 20 berjudul ”The Greeks and the Persians” (Orang Yunani dan Orang Persia), dari buku ”The Outline of History” oleh H. G. Wells, halaman 257, paragraf 2, 3, edisi 1971.
[Gambar di hlm. 19]
Pesta yang menajiskan yang diadakan oleh Belsyazar mengakibatkan penghukuman berupa pembinasa yang Yehuwa datangkan atas Babel