Buku Alkitab Nomor 24—Yeremia
Penulis: Yeremia
Tempat Penulisan: Yehuda dan Mesir
Selesai Ditulis: 580 S.M.
Masa yang Ditinjau: 647–580 S.M.
1. Bilamana dan oleh siapa Yeremia ditugaskan?
NABI Yeremia hidup selama suatu zaman yang berbahaya dan penuh pergolakan. Ia ditugaskan oleh Yehuwa pada tahun 647 S.M., yaitu tahun ke-13 pemerintahan Raja Yosia dari Yehuda yang takut akan Allah. Sewaktu memperbaiki rumah Yehuwa, buku Taurat Yehuwa ditemukan dan dibacakan kepada raja. Ia berusaha keras untuk menerapkan Taurat ini, tetapi paling banyak yang dapat ia lakukan hanyalah untuk sementara waktu memalingkan kemurtadan rakyat dari penyembahan berhala. Kakek Yosia, Manasye, yang memerintah selama 55 tahun, dan ayahnya Amon, yang dibunuh setelah memerintah 2 tahun saja, kedua-duanya berlaku jahat sekali. Mereka menganjurkan rakyat untuk melakukan upacara-upacara yang mengerikan dan pesta pora yang najis, sehingga mereka menjadi biasa dalam mempersembahkan dupa kepada ”ratu sorga” dan korban manusia kepada ilah-ilah hantu. Manasye telah memenuhi Yerusalem dengan darah orang yang tidak bersalah.—Yer. 1:2; 44:19; 2 Raj. 21:6, 16, 19-23; 23:26, 27.
2. Apa tugas Yeremia, dan tugasnya untuk bernubuat mencakup masa yang luar biasa mana?
2 Tugas Yeremia tidak mudah. Ia harus melayani sebagai nabi Yehuwa untuk menubuatkan bahwa Yehuda dan Yerusalem akan dihancurkan, bait Yehuwa yang sangat indah akan dibakar, dan bangsanya akan ditawan—bencana-bencana yang hampir tidak dapat dipercaya! Tugasnya untuk bernubuat di Yerusalem harus berlangsung 40 tahun, selama pemerintahan raja-raja yang jahat, yaitu Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin (Konya), dan Zedekia. (Yer. 1:2, 3) Belakangan, di negeri Mesir, ia harus menubuatkan mengenai penyembahan berhala dari orang-orang Yahudi yang menjadi tawanan di situ. Bukunya selesai ditulis pada tahun 580 S.M. Jadi, jangka waktu yang ditinjau Yeremia merupakan suatu masa yang penuh dengan berbagai peristiwa, yang lamanya 67 tahun.—52:31.
3. (a) Bagaimana kekanonikan serta autentisitas buku Yeremia diteguhkan pada zaman Ibrani? (b) Kesaksian lebih lanjut apa mengenai ini didapati dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen?
3 Dalam bahasa Ibrani nama dari nabi dan bukunya ialah Yir·meyahʹ atau Yir·meyaʹhu, yang kemungkinan berarti ”Yehuwa Meninggikan; atau, Yehuwa Membuka [kemungkinan dari rahim].” Buku ini terdapat dalam semua katalog dari Kitab-Kitab Ibrani, dan kekanonikannya secara umum diterima. Penggenapan yang dramatis dari sejumlah nubuat ini semasa hidup Yeremia sendiri sepenuhnya membuktikan autentisitasnya. Lagi pula, nama Yeremia beberapa kali disebut dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen. (Mat. 2:17, 18; 16:14; 27:9) Bahwa Yesus telah mempelajari buku Yeremia nyata dari penggabungan kata-kata di Yeremia 7:11 dengan kata-kata di Yesaya 56:7 ketika ia membersihkan bait. (Mrk. 11:17; Luk. 19:46) Karena sikap Yesus yang terus terang dan berani, beberapa orang bahkan menyangka bahwa ia adalah Yeremia. (Mat. 16:13, 14) Nubuat Yeremia mengenai perjanjian baru (Yer. 31:31-34) disebutkan oleh Paulus dalam Ibrani 8:8-12 dan 10:16, 17. Paulus mengutip Yeremia 9:24 dengan mengatakan: ”Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan [”Yehuwa,” NW].” (1 Kor. 1:31) Dalam Wahyu 18:21 terdapat penerapan yang lebih tandas lagi mengenai ilustrasi Yeremia (Yer. 51:63, 64) berkenaan kejatuhan Babel.
4. Bagaimana arkeologi membenarkan catatan ini?
4 Penemuan-penemuan arkeologi juga membenarkan catatan dalam buku Yeremia. Misalnya, sebuah tawarikh Babel menceritakan tentang direbutnya Yerusalem oleh Nebukadnezar (Nebukadrezar) pada tahun 617 S.M., pada waktu ia menangkap raja (Yoyakhin) dan menempatkan seorang yang diangkatnya sendiri (Zedekia).—24:1; 29:1, 2; 37:1.a
5. (a) Apa yang diketahui tentang Yeremia sendiri? (b) Bagaimana gaya tulisannya?
5 Kita memiliki riwayat hidup yang lebih lengkap dari Yeremia daripada nabi-nabi lain pada zaman dulu, kecuali nabi Musa. Yeremia menyingkapkan banyak hal mengenai dirinya, perasaan, serta emosinya, yang menunjukkan bahwa ia tabah dan tidak kenal takut, serta rendah hati dan lemah lembut. Ia bukan saja nabi tetapi juga imam, penyusun Kitab, dan sejarawan yang cermat. Ia dilahirkan sebagai putra imam Hilkia dari Anatot, sebuah kota para imam di daerah sebelah utara Yerusalem, ”di tanah Benyamin.” (1:1) Gaya tulisan Yeremia jelas, langsung, dan mudah dimengerti. Ilustrasi-ilustrasi dan kiasan yang bersifat menggambarkan banyak digunakan, dan buku ini memuat prosa maupun puisi.
ISI BUKU YEREMIA
6. Bagaimana pokok pembicaraan dari nubuat itu disusun?
6 Bahannya disusun tidak secara kronologis tetapi menurut topik pembicaraan. Maka, tulisan ini membuat banyak perubahan dalam hal waktu dan keadaan lingkungan. Akhirnya, kehancuran Yerusalem dan Yehuda digambarkan secara terinci sekali dalam pasal 52. Ini bukan saja menunjukkan penggenapan atas sebagian besar dari nubuat-nubuat tetapi juga menyediakan latar untuk buku Ratapan, yang menyusul sesudahnya.
7. Bagaimana Yeremia menjadi nabi, dan bagaimana Yehuwa kembali meyakinkan dia?
7 Yehuwa menugaskan Yeremia (1:1-19). Apakah Yeremia ditugaskan karena ia memang ingin menjadi nabi atau karena ia berasal dari keluarga imam? Yehuwa sendiri menjelaskan: ”Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” Ini tugas dari Yehuwa. Apakah Yeremia bersedia pergi? Dengan rendah hati ia menyampaikan dalihnya, ”Aku ini masih muda.” Yehuwa meyakinkan dia: ”Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataanKu ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.” Yeremia tidak perlu takut. ”Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman [Yehuwa].”—1:5, 6, 9, 10, 19.
8. (a) Dalam hal apa Yerusalem telah bertindak tidak setia? (b) Cara bagaimana Yehuwa akan mendatangkan malapetaka?
8 Yerusalem, seorang istri yang tidak setia (2:1–6:30). Berita apa yang disampaikan firman Yehuwa kepada Yeremia? Yerusalem telah lupa akan kasihnya yang semula. Ia telah meninggalkan Yehuwa, Sumber air kehidupan, dan bersundal dengan ilah-ilah asing. Dari pokok anggur merah yang istimewa, ia berubah menjadi ”pohon berbau busuk, pohon anggur liar!” (2:21) Jubahnya dinodai dengan darah orang-orang miskin yang tidak bersalah. Bahkan Israel yang sudah bersundal ternyata masih lebih baik daripada Yehuda. Allah mengimbau agar putra-putra yang murtad ini kembali karena Ia adalah suami pemilik mereka. Namun mereka telah berlaku sebagai istri yang tidak setia. Mereka boleh kembali jika mereka mau menyingkirkan semua perkara najis dan menyunatkan hati mereka. ”Angkatlah panji-panji ke arah Sion!” karena Yehuwa akan mendatangkan malapetaka dari utara. (4:6) Kehancuran demi kehancuran! Bagaikan seekor singa yang keluar dari semak belukarnya, bagaikan angin yang menghanguskan di padang gurun, dengan kereta-kereta perang bagaikan angin topan, demikianlah pelaksana hukuman Yehuwa akan datang.
9. (a) Berita apa yang dibawa Yeremia untuk Yerusalem yang keras kepala? (b) Apa gunanya seruan-seruan damai mereka?
9 Lintasilah kota Yerusalem. Apa yang kau saksikan? Tak lain hanya pelanggaran dan kemurtadan! Rakyat telah menyangkal Yehuwa, dan firman-Nya dalam mulut Yeremia harus menjadi api yang menghanguskan mereka seperti potongan-potongan kayu. Sebagaimana mereka telah meninggalkan Yehuwa untuk berbakti kepada ilah asing, demikianlah Ia akan membuat mereka berbakti kepada orang-orang asing di suatu negeri asing. Orang-orang yang keras kepala! Mereka mempunyai mata namun tidak dapat melihat, mereka mempunyai telinga namun tidak dapat mendengar. Betapa mengerikan! Nabi-nabi dan imam-imam sebenarnya menubuatkan kepalsuan, dan ”umatKu menyukai yang demikian!” kata Yehuwa. (5:31) Malapetaka akan datang dari utara, namun ”dari yang kecil sampai yang besar di antara mereka, semuanya mengejar untung.” Mereka berkata, ”Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.” (6:13, 14) Namun tiba-tiba si pembinasa akan datang. Yehuwa telah menjadikan Yeremia sebuah penguji logam di antara mereka, namun yang ada hanya kotoran logam dan perak yang terbuang. Mereka benar-benar jahat.
10. Mengapa Yerusalem harus mengalami nasib yang sama seperti Silo dan Efraim?
10 Peringatan bahwa bait bukan merupakan perlindungan (7:1–10:25). Firman Yehuwa sampai kepada Yeremia, dan ia harus memberitakan di pintu gerbang bait. Dengarkan dia seraya ia berseru-seru kepada orang-orang yang memasuki bait: ’Kalian menyombongkan diri mengenai bait Yehuwa, tetapi apa yang kamu perbuat? Kalian menindas anak-anak yatim dan janda-janda, menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, mengikuti ilah-ilah lain, mencuri, membunuh, berzinah, bersumpah dusta, dan mempersembahkan korban kepada Baal! Orang-orang munafik! Kalian telah menjadikan rumah Yehuwa ”sarang penyamun.” Ingatlah apa yang dilakukan Yehuwa terhadap Silo. Hal yang sama akan Ia lakukan terhadap rumahmu, hai Yehuda, dan Ia akan membuang kamu, sebagaimana Ia telah membuang Efraim (Israel) di sebelah utara.’—Yer. 7:4-11; 1 Sam. 2:12-14; 3:11-14; 4:12-22.
11. Mengapa tidak ada gunanya lagi untuk mendoakan negeri Yehuda?
11 Tidak ada gunanya lagi mendoakan Yehuda. Bangsa itu bahkan membuat kue-kue untuk dikorbankan kepada ”ratu sorga”! Ya, ”inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara [Yehuwa], Allah mereka, dan yang tidak mau menerima penghajaran [”disiplin,” NW]! Ketulusan mereka sudah lenyap.” (Yer. 7:18, 28) Yehuda telah menaruh benda-benda keji dalam rumah Yehuwa dan membakar putra-putrinya di atas panggung Tofet di lembah Hinom. Lihatlah, lembah ini akan disebut ”Lembah Pembunuhan,” dan mayat mereka akan menjadi makanan bagi burung-burung dan binatang. (7:32) Keriangan dan kegembiraan harus lenyap dari negeri Yehuda dan Yerusalem.
12. Bukannya perdamaian, apa yang akan melanda negeri Yehuda dan ilah-ilah yang mereka ambil alih?
12 Mereka mengharapkan perdamaian dan kesembuhan, tetapi lihatlah, teror! Sikap mereka yang keras kepala mengakibatkan mereka tercerai-berai, dimusnahkan, dan ratap tangis. ’Yehuwa adalah Allah yang hidup dan Raja yang kekal.’ Tetapi ilah-ilah yang tidak menciptakan langit dan bumi, tidak ada roh kehidupan dalam diri mereka. Mereka hanya kesia-siaan dan buah ejekan, dan mereka akan musnah. (10:10-15) Yehuwa akan mencampakkan penduduk negeri. Dengarlah! Kegemparan besar dari negeri sebelah utara yang akan menghancurkan kota-kota negeri Yehuda. Sang nabi mengakui: ’Manusia tidak berkuasa menetapkan langkahnya,’ dan ia berdoa agar dikoreksi sehingga ia tidak dibinasakan.—10:23.
13. Mengapa Yeremia tidak boleh berdoa untuk Yehuda, dan bagaimana Yehuwa menguatkan Yeremia ketika ia terancam bahaya?
13 Para pelanggar perjanjian dikutuk (11:1–12:17). Yehuda telah melanggar kata-kata dari perjanjiannya dengan Yehuwa. Sia-sialah mereka meminta bantuan. Yeremia tidak boleh berdoa untuk Yehuda, karena Yehuwa ”menyalakan api” untuk membakar pohon zaitun yang dahulu pernah rindang. (11:16) Ketika sesama warganya di kota Anatot bersekongkol untuk membunuhnya, nabi Yeremia berpaling kepada Yehuwa memohon kekuatan dan bantuan. Yehuwa menjanjikan pembalasan atas kota Anatot. Yeremia bertanya, ’Mengapa orang jahat sukses dalam perbuatan mereka?’ Yehuwa meyakinkan dia: ’Aku akan mencabut dan membinasakan bangsa yang tidak mau mendengarkan.’—12:1, 17.
14. (a) Dengan ilustrasi-ilustrasi apa Yehuwa menyatakan bahwa Yerusalem sudah tidak bisa diperbaiki lagi, dan bahwa hukuman atasnya tidak dapat diubah? (b) Apa hasilnya atas Yeremia karena memakan firman-firman Yehuwa?
14 Yerusalem tidak bisa diperbaiki lagi dan terkutuk (13:1–15:21). Yeremia menceritakan kembali bagaimana Yehuwa memerintahkan dia untuk mengenakan ikat pinggang dari kain linen pada pinggangnya dan kemudian menyembunyikannya di dalam sebuah bukit batu dekat Sungai Efrat. Ketika Yeremia kembali untuk menggalinya, ikat pinggang itu sudah rusak. ”Tidak berguna untuk apapun.” Demikianlah Yehuwa menggambarkan tekad-Nya untuk memusnahkan ”kecongkakbongakan Yehuda dan Yerusalem.” (13:7, 9) Ia akan meremukkan mereka semua dalam keadaan mereka yang mabuk, seperti tempayan-tempayan besar yang berisi anggur. ”Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul mengubah belangnya?” (13:23) Demikian pula, Yerusalem sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Yeremia tidak boleh berdoa untuk bangsa ini. Bahkan seandainya Musa dan Samuel datang menghadap Yehuwa untuk memohon pengampunan atas nama mereka, Ia tidak akan mendengarkan, karena Ia telah memutuskan untuk menyerahkan Yerusalem kepada kebinasaan. Yehuwa menguatkan Yeremia terhadap orang-orang yang mencela-Nya. Yeremia menemukan dan memakan firman Yehuwa, yang menghasilkan ’kegirangan baginya.’ (15:16) Kini bukanlah waktunya untuk berpangku tangan dan bersenda gurau, tetapi untuk percaya kepada Yehuwa, yang berjanji akan menjadikan Yeremia tembok tembaga yang kuat terhadap umat itu.
15. (a) Seberapa seriuskah keadaan waktu itu, dan dengan perintah apa Yehuwa menandaskan hal ini? (b) Bagaimana bangsa itu akan mengetahui nama Yehuwa, dan mengapa dosa mereka tidak bisa mengelabui Dia?
15 Yehuwa akan mengirimkan penangkap-penangkap ikan dan pemburu-pemburu (16:1–17:27). Mengingat kehancuran yang akan terjadi, Yehuwa memerintahkan Yeremia: ”Janganlah mengambil isteri dan janganlah mempunyai anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan di tempat ini.” (16:2) Kini bukanlah waktunya untuk berkabung atau berpesta bersama umat ini, karena Yehuwa akan membuang mereka dari negeri tersebut. Kemudian Yehuwa juga berjanji akan mengirimkan ’penangkap-penangkap ikan untuk menangkap mereka dan pemburu-pemburu untuk memburu mereka,’ dan Ia melaksanakan semua hal ini ”supaya mereka tahu, bahwa namaNya [Yehuwa].” (16:16, 21) Dosa Yehuda terukir di hati bangsa itu dengan sebuah stilus (semacam pena) besi, ya, dengan ujung intan. ’Hati lebih licik daripada segala sesuatu dan sudah membatu,’ namun Yehuwa dapat menyelidik hati. Tidak seorang pun dapat mengelabui Dia. Orang-orang yang murtad itu ”telah meninggalkan sumber air yang hidup, yakni [Yehuwa].” (17:9, 13) Jika Yehuda tidak mau memuliakan hari Sabat, Yehuwa akan menghanguskan pintu-pintu gerbang dan menara-menaranya dengan api.
16. Apa yang digambarkan oleh Yehuwa dengan tukang periuk serta bejana-bejana tanah liatnya?
16 Tukang periuk dan tanah liat (18:1–19:15). Yehuwa memerintahkan Yeremia untuk pergi ke rumah tukang periuk. Di sana ia mengamati bagaimana tukang periuk melebur kembali sebuah bejana tanah liat yang sudah rusak dan mengubahnya menjadi sebuah bejana lain menurut keinginannya. Yehuwa kemudian menyatakan diri-Nya sebagai Tukang Periuk bagi kaum Israel, dengan kekuasaan untuk merombak atau membangun. Selanjutnya, Ia menyuruh Yeremia mengambil sebuah kendi dari tanah liat dan membawanya ke Lembah Hinom, di sana ia harus menyatakan malapetaka dari Yehuwa karena rakyat telah memenuhi tempat itu dengan darah orang yang tidak bersalah, membakar anak-anak lelaki mereka dalam api sebagai persembahan bakaran untuk Baal. Lalu Yeremia harus memecahkan kendi itu untuk melambangkan bagaimana Yehuwa akan mematahkan Yerusalem dan bangsa Yehuda.
17. Pengalaman yang sulit apa dialami Yeremia, tetapi apakah hal itu membungkam mulutnya?
17 Tidak meninggalkan tugas di bawah penindasan (20:1-18). Karena jengkel mendengar pengabaran Yeremia yang berani, kepala bait bernama Pasyhur memasung Yeremia untuk satu malam. Setelah dibebaskan, Yeremia menubuatkan bahwa Pasyhur akan ditawan dan mati di Babel. Karena merasa sedih oleh cemoohan dan celaan yang dilancarkan terhadapnya, Yeremia mulai memikirkan untuk berhenti. Tetapi ia tak dapat berdiam diri. Firman Yehuwa ’menjadi seperti api yang menyala-nyala dalam hatinya, terkurung dalam tulang-tulangnya,’ sehingga ia terpaksa harus berbicara. Meskipun ia mengutuk hari lahirnya sendiri, ia berseru: ”Menyanyilah untuk [Yehuwa], pujilah [Yehuwa]! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.”—20:9, 13.
18. Yeremia memberi tahu Zedekia mengenai apa?
18 Murka Yehuwa terhadap para penguasa (21:1–22:30). Sebagai jawaban atas suatu pertanyaan dari Zedekia, Yeremia memberi tahu dia mengenai kemarahan Yehuwa terhadap kota itu: Raja Babel akan mengepung dan kota ini akan dihancurkan oleh bala sampar, mata pedang, bala kelaparan dan api. Salum (Yoahas) akan mati dalam pembuangan, Yoyakim akan dikuburkan seperti seekor keledai jantan, dan Konya (Yoyakhin) putranya akan dibuang dari Yehuda untuk mati di Babel.
19. Apa yang dinubuatkan Yeremia mengenai ’Tunas yang adil,’ dan apa yang digambarkan oleh kedua keranjang buah ara?
19 Harapan akan suatu ’Tunas yang adil’ (23:1–24:10). Yehuwa menjanjikan gembala-gembala sejati yang akan menggantikan gembala-gembala palsu dan suatu ’Tunas yang adil’ dari keturunan Daud, seorang raja yang ”akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.” Namanya? ”Inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: [Yehuwa]-keadilan kita.” Ia akan mengumpulkan kaum sisa yang tercerai-berai. (23:5, 6) Sekiranya para nabi berada dalam kelompok yang akrab dengan Yehuwa, tentu mereka telah mendorong rakyat untuk mendengarkan dan berbalik dari haluan mereka yang buruk. Sebaliknya, firman Yehuwa, mereka ”menyesatkan umatKu dengan dustanya.” (23:22, 32) ”Lihatlah, . . . dua keranjang buah ara.” Yeremia menggunakan buah ara yang baik dan yang buruk untuk menggambarkan kembalinya suatu sisa yang setia ke negeri mereka dalam perkenan Allah dan suatu kelompok lain yang menuju kepada akhir yang membinasakan.—24:1, 5, 8-10.
20. Bagaimana Yehuwa memakai Babel sebagai hamba-Nya, tetapi apa nasib Babel sendiri pada gilirannya?
20 Sengketa Yehuwa dengan bangsa-bangsa (25:1-38). Pasal ini merupakan ringkasan keputusan penghukuman yang dimuat secara lebih terinci dalam pasal 45-49. Melalui tiga nubuat yang sejajar, Yehuwa sekarang menyatakan malapetaka atas semua bangsa di bumi. Mula-mula, Nebukadrezar diperkenalkan sebagai hamba Yehuwa untuk menghancurkan negeri Yehuda dan bangsa-bangsa di sekitarnya, ”dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya.” Kemudian akan tiba giliran Babel, yang akan menjadi ”tempat-tempat yang tandus untuk selama-lamanya.”—25:1-14.
21. Siapa yang harus minum dari cawan amarah Yehuwa? Dengan akibat apa?
21 Nubuat yang kedua adalah penglihatan mengenai piala amarah Yehuwa. Yeremia harus membawa cawan ini kepada bangsa-bangsa, ”supaya mereka minum, menjadi terhuyung-huyung dan bingung” karena kebinasaan Yehuwa datang atas mereka. Pertama-tama, ke Yerusalem dan Yehuda! Lalu ke Mesir, kembali ke Filistin, menyeberang ke Edom, naik ke arah Tirus, kepada negeri-negeri yang jauh dan dekat, dan kepada ”semua kerajaan dunia yang ada di atas muka bumi; juga raja Sesakh akan meminumnya sesudah mereka.” Mereka akan ’minum dan muntah serta rebah.’ Tidak satu pun akan luput.—25:15-29.
22. Dalam malapetaka apa murka Yehuwa yang menyala-nyala akan dinyatakan?
22 Dalam nubuat ketiga, buku Yeremia mencapai puncak puisi yang mengagumkan. ”[Yehuwa] akan menengking dari tempat tinggi . . . terhadap segenap penduduk bumi.” Suara gaduh, malapetaka, badai besar! ”Pada hari itu akan bergelimpangan orang-orang yang mati terbunuh oleh [Yehuwa] dari ujung bumi sampai ke ujung bumi.” Tiada ratap tangis, tiada pemakaman. Mereka akan menjadi seperti pupuk di tanah. Para gembala palsu akan disembelih bersama orang-orang terkemuka di antara kawanan mereka. Tidak ada keluputan bagi mereka. Dengarlah ratap tangis mereka! Yehuwa sendiri ”merusakkan padang gembalaan mereka . . . oleh karena murkaNya yang menyala-nyala.”—25:30-38.
23. (a) Komplotan apa yang direncanakan terhadap Yeremia dan bagaimana pembelaannya, dan peristiwa-peristiwa apa yang disebutkan yang telah terjadi sebelumnya sehingga ia dibebaskan? (b) Bagaimana Yeremia memerankan penjajahan Babel yang akan datang, dan nubuat apa mengenai Hananya tergenap?
23 Yeremia dibenarkan (26:1–28:17). Para penguasa dan rakyat berkomplot hendak membunuh Yeremia. Yeremia mengajukan pembelaannya. Firman Yehuwa-lah yang ia sampaikan. Jika mereka membunuh dia, ini berarti mereka membunuh orang yang tidak bersalah. Vonisnya tidak bersalah. Para tua-tua mengemukakan hal serupa yang pernah terjadi atas diri nabi Mikha dan nabi Uria dalam mempertimbangkan kasus Yeremia. Kemudian Yehuwa memerintahkan Yeremia untuk membuat tali-tali dan kuk-kuk, menaruhnya di atas lehernya dan kemudian mengirimkannya kepada bangsa-bangsa di sekitar sebagai lambang bahwa mereka harus melayani raja Babel selama tiga keturunan penguasa. Hananya, salah seorang nabi palsu, menentang Yeremia. Ia mengatakan bahwa kuk Babel akan dipatahkan dalam waktu dua tahun dan menggambarkan ini dengan mematahkan kuk kayu itu. Yehuwa menandaskan nubuat-Nya dengan menyuruh Yeremia membuat kuk besi dan menubuatkan bahwa Hananya harus mati pada tahun itu. Hananya memang mati.
24. (a) Berita apa yang dikirimkan Yeremia kepada para tawanan di Babel? (b) Dengan siapa Yehuwa akan mengadakan perjanjian baru, dan bagaimana ini akan terbukti lebih mulia daripada perjanjian sebelumnya?
24 Penghiburan bagi para tawanan di Babel (29:1–31:40). Yeremia menulis kepada para tawanan yang dibawa ke Babel bersama Yekhonya (Yoyakhin): Tinggallah di situ, karena sebelum Yehuwa membawa kalian kembali, akan datang masa pembuangan selama 70 tahun. Yehuwa memerintahkan Yeremia untuk menulis mengenai kembalinya mereka dalam sebuah buku: Yehuwa akan mematahkan kuk mereka, dan ”mereka akan mengabdi kepada [Yehuwa], Allah mereka, dan kepada Daud, raja mereka, yang akan Ku-[Yehuwa]-bangkitkan bagi mereka.” (30:9) Rakhel harus menahan suaranya dan tidak menangis, karena putra-putranya ”akan kembali dari negeri musuh.” (31:16) Dan sekarang, Yehuwa kembali menyatakan jaminan! Ia akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Yehuda dan Israel. Perjanjian ini jauh lebih mulia daripada perjanjian yang telah mereka langgar! Yehuwa akan menuliskan hukum-Nya jauh di dalam batin mereka, di dalam hati mereka. ”Maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka sendiri akan menjadi umatKu.” Dari yang terkecil sampai yang terbesar, semua akan mengenal Yehuwa, dan Ia akan mengampuni kesalahan mereka. (31:31-34) Kota mereka akan dibangun kembali sebagai sesuatu yang suci bagi Yehuwa.
25. Bagaimana kepastian mengenai pemulihan Israel ditandaskan, dan berita apa yang dibawa oleh firman Yehuwa?
25 Perjanjian Yehuwa dengan Daud sudah pasti (32:1–34:22). Selama pengepungan terakhir atas Yerusalem oleh Nebukadrezar, Yeremia berada dalam tahanan. Tetapi, sebagai tanda bahwa Yehuwa pasti akan memulihkan Israel, Yeremia membeli sebuah ladang di Anatot dan menyimpan surat-surat pembeliannya dalam sebuah bejana tanah liat. Firman Yehuwa sekarang membawa kabar baik: Yehuda dan Yerusalem akan bersukaria kembali, dan Yehuwa akan menggenapi perjanjian kerajaan-Nya dengan Daud. Tetapi kamu, hai Zedekia, ketahuilah bahwa raja Babel akan membakar kota ini dan engkau sendiri akan dibawa sebagai tawanan ke Babel. Celaka bagi pemilik-pemilik budak yang telah menyetujui untuk melepaskan budak-budak tersebut namun telah melanggar perjanjian mereka!
26. Apa janji Yehuwa kepada bani Rekhab, dan mengapa?
26 Janji Yehuwa kepada Rekhab (35:1-19). Pada zaman Raja Yoyakim, Yehuwa mengutus Yeremia kepada bani Rekhab. Mereka ini melarikan diri ke Yerusalem pada waktu orang Babel datang pertama kali. Yeremia menawarkan minuman anggur kepada mereka. Mereka menolaknya karena perintah dari Yonadab nenek moyang mereka, yang diberikan lebih dari 250 tahun sebelumnya. Betapa sangat berbeda dengan haluan Yehuda yang tidak setia! Yehuwa berjanji kepada mereka: ”Keturunan Yonadab bin Rekhab takkan terputus melayani Aku sepanjang masa.”—35:19.
27. Apa sebabnya nubuat-nubuat Yeremia perlu ditulis kembali?
27 Yeremia menulis kembali bukunya (36:1-32). Yehuwa menyuruh Yeremia menuliskan semua perkataan nubuat-Nya yang telah diucapkan sebegitu jauh. Yeremia mendiktekan ini kepada Barukh, yang kemudian membacakannya dengan suara keras dalam rumah Yehuwa pada suatu hari puasa. Raja Yoyakim meminta gulungan itu dan, ketika mendengarkan sebagian, dengan marah ia merobeknya dan melemparkannya ke dalam api. Ia memerintahkan agar Yeremia dan Barukh ditangkap, tetapi Yehuwa menyembunyikan mereka dan menyuruh Yeremia menulis sebuah gulungan duplikat.
28. (a) Nubuat-nubuat apa yang terus diucapkan oleh Yeremia? (b) Bagaimana tindakan Ebed-Melekh berbeda dengan para pangeran?
28 Hari-hari terakhir dari Yerusalem (37:1–39:18). Catatan kembali kepada masa pemerintahan Zedekia. Raja meminta agar Yeremia berdoa kepada Yehuwa demi kepentingan Yehuda. Nabi itu menolak dengan mengatakan bahwa kebinasaan Yerusalem sudah pasti. Yeremia mencoba pergi ke Anatot tetapi ditangkap sebagai seorang pelarian, dipukuli, dan dipenjarakan selama berhari-hari. Lalu Zedekia menyuruh memanggil dia. Adakah berita dari Yehuwa? Tentu saja! ”Engkau akan diserahkan ke dalam tangan raja Babel!” (37:17) Karena nubuat-nubuat Yeremia terus memberitakan kebinasaan, para pangeran menjadi marah dan melemparkan Yeremia ke dalam sebuah sumur yang berlumpur. Ebed-Melekh, sida-sida berkebangsaan Etiopia, yang tinggal di istana raja, dengan baik budi menjadi penengah, sehingga Yeremia diselamatkan dari kematian secara perlahan-lahan, tetapi ia tetap ditahan di pelataran penjagaan. Zedekia memanggil kembali Yeremia ke hadapannya, tetapi lagi-lagi ia diberi tahu: ’Menyerahlah kepada raja Babel atau alamilah penawanan dan kehancuran Yerusalem!’—38:17, 18.
29. Bencana apa kini menimpa Yerusalem, tetapi bagaimana nasib Yeremia dan Ebed-Melekh?
29 Pengepungan atas Yerusalem berlangsung selama 18 bulan, kemudian kota itu didobrak pada tahun ke-11 pemerintahan Zedekia. Baginda raja melarikan diri dengan bala tentaranya tetapi berhasil ditangkap. Putra-putranya dan para bangsawan disembelih di hadapannya, ia dibutakan dan dibawa ke Babel dalam keadaan terbelenggu. Kota dibakar habis dan dijadikan puing-puing, dan semua penduduk kecuali beberapa orang miskin dibawa sebagai tawanan ke Babel. Atas perintah Nebukadrezar, Yeremia dibebaskan dari halaman istana. Sebelum dilepaskan, ia memberi tahu Ebed-Melekh mengenai janji Yehuwa untuk menyelamatkan dia, ’sebab ia telah percaya kepada Yehuwa.’—39:18.
30. Bagaimana rakyat yang tertinggal tidak menuruti nasihat Yeremia, dan keputusan apa mengenai kebinasaan diberitahukan oleh Yeremia di Mesir?
30 Kejadian-kejadian terakhir di Mizpa dan di Mesir (40:1–44:30). Yeremia tetap tinggal di Mizpa bersama Gedalya, yang diangkat oleh orang Babel sebagai gubernur atas rakyat yang tertinggal. Dua bulan kemudian Gedalya dibunuh. Rakyat meminta nasihat Yeremia, yang menyampaikan firman Allah kepada mereka: ’Yehuwa tidak akan mencabut kamu dari negeri ini. Janganlah takut kepada raja Babel. Tetapi jika kamu turun ke Mesir, kamu akan mati!’ Namun mereka pergi ke Mesir, membawa Yeremia dan Barukh beserta mereka. Di Tahpanhes, Mesir, Yeremia memberitahukan keputusan penghukuman Yehuwa: Raja Babel akan menaruh takhtanya di Mesir. Sia-sialah Israel menyembah ilah-ilah Mesir dan kembali mempersembahkan korban kepada ”ratu sorga.” Apakah mereka sudah lupa bagaimana Yehuwa menghancurkan Yerusalem karena penyembahan berhalanya? Yehuwa akan mendatangkan bencana atas mereka di negeri Mesir, dan mereka tidak akan kembali ke Yehuda. Sebagai tanda, Yehuwa menyerahkan Firaun Hofra sendiri ke tangan musuh-musuhnya.
31. Jaminan apa yang diberikan kepada Barukh?
31 Nasib Barukh (45:1-5). Barukh sedih mendengar nubuat-nubuat Yeremia yang berulang kali menyatakan pembinasaan. Ia diberi tahu agar terlebih dulu memikirkan pekerjaan Yehuwa untuk membangun dan merombak dan bukannya ”mencari hal-hal yang besar” bagi dirinya sendiri. (45:5) Ia akan diselamatkan melalui semua bencana.
32. Terhadap siapa ”pedang [Yehuwa]” akan diayunkan?
32 Pedang Yehuwa melawan bangsa-bangsa (46:1–49:39). Yeremia menceritakan mengenai kemenangan-kemenangan Babel atas Mesir di Karkemis dan di tempat-tempat lain. Meskipun bangsa-bangsa itu ditumpas, Yakub akan tetap terpelihara namun tidak akan dibiarkan lolos dari hukuman. ”Pedang [Yehuwa]” akan melawan orang Filistin, melawan Moab yang angkuh dan Amon yang suka membual, Edom dan Damsyik, Kedar dan Hazor. (47:6) Busur Elam akan dipatahkan.
33. (a) Apa yang akan terjadi dengan cawan emas, yaitu Babel? (b) Maka bagaimana umat Allah harus bertindak?
33 Pedang Yehuwa melawan Babel (50:1–51:64). Yehuwa berbicara mengenai Babel: Ceritakan di antara bangsa-bangsa. Jangan sembunyikan apa-apa. Babel sudah ditaklukkan dan ilah-ilahnya dipermalukan. Keluarlah daripadanya. Palu godam yang telah menghantam bangsa-bangsa di seluruh bumi ini sendiri sudah dipatahkan. ”Hai engkau yang kurang ajar,” penindas Israel dan Yehuda yang tertawan, ketahuilah bahwa Yehuwa yang berbala tentara adalah Penebus mereka. Babel akan menjadi sarang dari binatang-binatang yang mengaum. ”Seperti dahulu pada waktu Allah menunggangbalikkan Sodom dan Gomora . . . , tidak akan ada orang lagi yang diam di sana.” (50:31, 40) Tadinya Babel merupakan sebuah cawan emas di tangan Yehuwa untuk memabukkan bangsa-bangsa, tetapi tiba-tiba ia jatuh, sehingga ia sendiri pecah. Tangisilah dia, hai sekalian orang. Yehuwa telah membangkitkan semangat raja-raja orang Media untuk menghancurkan Babel. Orang-orang gagah perkasa dari Babel telah berhenti berperang. Mereka telah menjadi seperti wanita. Putri Babel akan diinjak-injak menjadi keras seperti lantai pengirikan. ”Mereka . . . jatuh tertidur untuk selama-lamanya, tidak akan bangun-bangun lagi.” Lautan telah naik dan menggenangi Babel dengan banyak ombak. ”Keluarlah dari tengah-tengahnya, hai umatKu! Hendaklah setiap orang menyelamatkan nyawanya dari murka [Yehuwa] yang menyala-nyala itu!” (51:39, 45) Dengarlah pekikan itu, dengarlah bunyi kerobohan besar dari Babel! Senjata-senjata peperangan Babel harus dihancurkan, karena Yehuwa adalah Allah pembalasan. Ia pasti akan membalas.
34. Tanda apa yang memastikan kejatuhan Babel?
34 Yeremia memerintahkan Seraya: Pergilah ke Babel dan bacakan dengan suara keras perkataan-perkataan nubuat ini tentang Babel. Lalu ikatkan sebuah batu pada buku ini dan buanglah ke tengah-tengah Sungai Efrat, ”sambil berkata: Beginilah Babel akan tenggelam, dan tidak akan timbul-timbul lagi, oleh karena malapetaka yang Kudatangkan atasnya.”—51:61-64.
35. Catatan apa yang kemudian menyusul?
35 Catatan mengenai kejatuhan Yerusalem (52:1-34). Kisah ini hampir serupa dengan apa yang dibahas sebelumnya di 2 Raja 24:18-20; 25:1-21, 27-30.
MENGAPA BERMANFAAT
36. (a) Contoh apa dari gairah dan ketabahan kita dapati dalam diri Yeremia? (b) Dalam hal apa Barukh, bani Rekhab dan Ebed-Melekh juga menjadi contoh yang baik bagi kita?
36 Nubuat yang terilham ini benar-benar membina dan bermanfaat. Coba lihat teladan keberanian dari nabi itu sendiri. Ia tidak gentar dalam memberitakan kabar yang tidak populer kepada suatu bangsa yang tidak bertuhan. Dengan tegas ia menolak persahabatan dengan orang-orang jahat. Ia menyadari betapa mendesaknya berita Yehuwa dan menyerahkan dirinya dengan sepenuh hati kepada pekerjaan Yehuwa dan tidak pernah meninggalkan tugas. Ia mendapati Firman Allah seperti suatu api dalam tulang-tulangnya, dan firman itu menjadi kesukaan dan kegembiraan hatinya. (Yer. 15:16-20; 20:8-13) Semoga kita selalu mempunyai gairah yang sama untuk firman Yehuwa! Semoga kita juga memberikan dukungan yang loyal kepada hamba-hamba Allah, seperti yang dilakukan Barukh untuk Yeremia. Ketaatan yang tulus dari bani Rekhab juga merupakan contoh yang bagus sekali bagi kita, demikian pula perhatian dan kebaikan budi dari Ebed-Melekh terhadap nabi yang ditindas itu.—36:8-19, 32; 35:1-19; 38:7-13; 39:15-18.
37. Bagaimana iman kita akan kuasa Yehuwa untuk bernubuat dikuatkan dengan mempelajari buku Yeremia?
37 Firman Yehuwa yang sampai kepada Yeremia digenapi dengan kesaksamaan yang menakjubkan. Ini pasti menguatkan iman akan kuasa Yehuwa untuk bernubuat. Misalnya, perhatikan penggenapan-penggenapan nubuat yang disaksikan oleh Yeremia sendiri semasa hidupnya, antara lain penawanan Zedekia dan kehancuran Yerusalem (21:3-10; 39:6-9); diturunkannya Raja Salum (Yoahas) dari takhta dan kematiannya dalam penawanan (Yer. 22:11, 12; 2 Raj. 23:30-34; 2 Taw. 36:1-4), dibawanya Raja Konya (Yoyakhin) sebagai tawanan ke Babel (Yer. 22:24-27; 2 Raj. 24:15, 16), dan kematian nabi palsu Hananya dalam waktu satu tahun (Yer. 28:16, 17). Semua nubuat ini, dan lebih banyak lagi, telah digenapi tepat seperti Yehuwa nubuatkan. Nabi-nabi dan hamba-hamba Yehuwa yang terkemudian juga mendapati bahwa nubuat Yeremia ini berwenang dan bermanfaat. Misalnya, Daniel mengerti dari tulisan Yeremia bahwa Yerusalem harus ditelantarkan selama 70 tahun, dan Ezra menarik perhatian kepada penggenapan kata-kata Yeremia pada akhir 70 tahun itu.—Dan. 9:2; 2 Taw. 36:20, 21; Ezr. 1:1; Yer. 25:11, 12; 29:10.
38. (a) Dua perjanjian apa, yang juga disebutkan oleh Yesus, ditonjolkan dalam nubuat Yeremia? (b) Harapan Kerajaan apa diberitakan?
38 Pada suatu kesempatan ketika ia menetapkan perjamuan malam Tuhan bersama murid-muridnya, Yesus menunjukkan penggenapan nubuat Yeremia berkenaan perjanjian baru. Jadi, ia menyebut mengenai ”perjanjian baru oleh darahKu,” yang dengan itu dosa-dosa mereka diampuni dan mereka dihimpunkan sebagai bangsa rohani Yehuwa. (Luk. 22:20; Yer. 31:31-34) Mereka yang diperanakkan oleh roh yang dibawa masuk ke dalam perjanjian baru adalah orang-orang yang Kristus masukkan ke dalam perjanjian untuk Kerajaan, guna memerintah dengannya di surga. (Luk. 22:29; Why. 5:9, 10; 20:6) Kerajaan ini disebutkan beberapa kali di berbagai ayat dalam nubuat Yeremia. Di tengah-tengah semua kutukan terhadap Yerusalem yang murtad, Yeremia mengemukakan sinar pengharapan ini: ”Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman [Yehuwa], bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.” Ya, seorang raja yang bernama ”[Yehuwa]–keadilan kita.”—Yer. 23:5, 6.
39. Kembalinya suatu sisa dari Babel, sebagaimana telah dinubuatkan oleh Yeremia, menjamin kita mengenai apa?
39 Yeremia kembali berbicara mengenai pemulihan: ”Mereka akan mengabdi kepada [Yehuwa], Allah mereka, dan kepada Daud, raja mereka, yang akan Kubangkitkan bagi mereka.” (30:9) Akhirnya, ia menceritakan tentang firman yang baik yang diucapkan Yehuwa mengenai Israel dan Yehuda, yaitu bahwa ”pada waktu itu dan pada masa itu [Yehuwa] akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud,” sehingga benihnya akan berkembang biak dan supaya akan ada seorang ”anak lagi yang memerintah di atas takhtanya.” (33:15, 21) Sebagaimana sudah pasti bahwa suatu sisa akan kembali dari Babel, demikian pula Kerajaan dari ”Tunas” yang benar ini akan menjalankan keadilan dan kebenaran di seluruh bumi.—Luk. 1:32.
[Catatan Kaki]