Pasal 30
”Babel Besar Sudah Rubuh!”
1. Apa yang diumumkan oleh malaikat kedua, dan siapakah Babel Besar itu?
INILAH saat penghakiman dari Allah! Maka, dengarkan kepada berita ilahi: ”Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: ’Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu [”Babel Besar,” NW], yang telah memabukkan segala bangsa dengan [”menyuruh segala bangsa minum,” NW] anggur hawa nafsu cabulnya.’” (Wahyu 14:8) Untuk pertama kali, namun bukan yang terakhir, buku Wahyu memusatkan perhatian kepada Babel Besar. Pasal 17 akan menggambarkannya sebagai seorang pelacur yang menggiurkan. Siapakah dia? Seperti akan kita lihat, ini suatu imperium seluas dunia, bersifat agama, dan adalah sistem palsu Setan yang ia gunakan untuk memerangi keturunan atau benih perempuan Allah. (Wahyu 12:17) Babel Besar adalah seluruh imperium agama palsu sedunia. Ia mencakup semua agama yang mempertahankan ajaran-ajaran dan praktek-praktek agama dari Babel purba dan yang memperlihatkan semangatnya.
2. (a) Bagaimana agama Babel diceraiberaikan ke semua bagian dari bumi? (b) Apa unsur yang paling terkemuka dari Babel Besar, dan bilamana ini muncul sebagai organisasi yang sangat kuat?
2 Di Babel, lebih dari 4.000 tahun yang lalu, Yehuwa mengacaukan bahasa dari orang-orang yang merencanakan untuk membangun Menara Babel. Kelompok-kelompok bahasa yang berbeda terpencar ke ujung-ujung bumi, membawa serta kepercayaan dan praktek-praktek murtad yang sampai sekarang merupakan dasar kebanyakan agama. (Kejadian 11:1-9) Babel Besar adalah bagian agama dari organisasi Setan. (Bandingkan Yohanes 8:43-47.) Bagian yang paling utama daripadanya dewasa ini ialah Susunan Kristen yang murtad, yang muncul dalam abad keempat setelah Kristus sebagai organisasi yang kuat, fasik, dengan kredo-kredo (pernyataan kepercayaan) dan peraturan-peraturan formal yang bukan berasal dari Alkitab, tetapi sebagian besar berasal dari agama Babel.—2 Tesalonika 2:3-12.
3. Bagaimana dapat dikatakan bahwa Babel Besar telah jatuh?
3 Saudara mungkin bertanya, ’Karena agama masih menjalankan pengaruh yang besar di bumi, mengapa malaikat itu mengumumkan bahwa Babel Besar sudah roboh?’ Nah, apa hasilnya setelah tahun 539 S.M. ketika Babel purba jatuh? Ya, Israel dibebaskan untuk kembali ke tanah airnya dan memulihkan ibadat sejati di sana! Demikian pula pemulihan Israel rohani pada tahun 1919 kepada kemakmuran rohani yang cemerlang, yang terus berlangsung dan berkembang sampai sekarang, merupakan bukti bahwa Babel Besar telah roboh pada tahun itu. Ia tidak lagi mempunyai kuasa untuk mengekang umat Allah. Ia malahan mengalami banyak kesulitan dalam barisannya sendiri. Sejak 1919 kebejatan, ketidakjujuran, dan imoralitasnya telah disingkapkan secara luas. Di kebanyakan negara di Eropa, hanya sedikit orang yang masih pergi ke gereja, dan di banyak negara sosialis, agama dianggap ”candu masyarakat.” Karena telah dipermalukan di mata semua pecinta Firman kebenaran Allah, Babel Besar sekarang seolah-olah hanya tinggal menunggu kematian, yaitu pelaksanaan penghukuman Yehuwa yang adil benar atasnya.
Kejatuhan Babel yang Memalukan
4-6. Bagaimana ’Babel Besar menyuruh segala bangsa minum anggur hawa nafsu cabulnya’?
4 Mari kita memeriksa dengan lebih terinci keadaan di sekitar kejatuhan Babel Besar yang memalukan. Di sini malaikat itu memberitahu kita bahwa ’Babel Besar menyuruh segala bangsa minum anggur hawa nafsu cabulnya.’ Apa artinya ini? Ini ada hubungannya dengan penaklukan. Misalnya, Yehuwa memberitahu Yeremia, ”Ambillah dari tanganKu piala berisi anggur kehangatan amarah ini dan minumkanlah isinya kepada segala bangsa yang kepadanya Aku mengutus engkau, supaya mereka minum, menjadi terhuyung-huyung dan bingung [”menjadi gila,” Klinkert] karena pedang yang hendak Kukirimkan ke antaranya.” (Yeremia 25:15, 16) Pada abad keenam dan ketujuh S.M., Yehuwa menggunakan Babel purba untuk menuangkan cawan simbolis berisi kesusahan untuk diminum oleh banyak bangsa, termasuk Yehuda yang murtad, sehingga bahkan umatNya sendiri dibawa ke pembuangan. Kemudian, ada gilirannya Babel jatuh karena rajanya meninggikan diri melawan Yehuwa, ”Yang Berkuasa di sorga.”—Daniel 5:23.
5 Babel Besar juga telah melakukan penaklukan, namun sebagian besar dengan cara yang lebih halus. Ia ”menyuruh segala bangsa minum” dengan tipu muslihat seorang pelacur, melakukan percabulan agama dengan mereka. Pelacur itu telah memikat para penguasa politik untuk mengadakan persekutuan dan persahabatan dengannya. Melalui daya pikat agama, ia telah merencanakan penindasan politik, perdagangan, dan ekonomi. Ia telah menimbulkan penganiayaan agama dan perang-perang serta perang-perang salib yang bersifat agama, maupun perang-perang nasional, semata-mata demi alasan-alasan politik dan perdagangan. Dan ia telah membenarkan perang-perang ini dengan mengatakan bahwa itulah kehendak Allah.
6 Keterlibatan agama dalam perang dan politik dari abad ke-20 ini sudah diketahui umum—seperti di Jepang yang beragama Shinto, India yang Hindu, Vietnam yang Budha, Irlandia Utara dan Amerika Latin yang ”Kristen,” maupun di negeri-negeri lain—tanpa mengabaikan peranan pendeta-pendeta khusus untuk pasukan tentara di kedua pihak dari dua perang dunia dalam mendesak pemuda-pemuda untuk saling membantai. Contoh yang khas dari rayuan Babel Besar ialah bagian yang ia ambil dalam Perang Sipil Spanyol pada tahun 1936-39, yang menewaskan sedikitnya 600.000 jiwa. Pertumpahan darah ini timbul oleh ulah para pendukung kaum pendeta Katolik dan sekutu mereka, sebagian karena kekayaan dan kedudukan gereja terancam oleh pemerintahan Spanyol yang sah.
7. Siapakah sasaran utama dari Babel Besar, dan cara-cara apa yang telah ia gunakan terhadap sasarannya?
7 Karena Babel Besar adalah bagian agama dari benih Setan, ia selalu menjadikan ”perempuan” Yehuwa, ”Yeruzalem yang di atas,” sasaran utamanya. Pada abad pertama, sidang orang Kristen terurap jelas dinyatakan sebagai benih perempuan. (Kejadian 3:15; Galatia 3:29; 4:26, Bode) Babel Besar berusaha keras untuk mengalahkan sidang yang murni itu dengan membujuknya agar melakukan percabulan agama. Rasul Paulus dan rasul Petrus memperingatkan bahwa banyak orang akan menyerah dan kemurtadan besar akan timbul. (Kisah 20:29, 30; 2 Petrus 2:1-3) Pesan-pesan Yesus kepada ketujuh sidang menunjukkan bahwa menjelang akhir kehidupan Yohanes, Babel Besar telah membuat kemajuan dalam usahanya untuk merusak. (Wahyu 2:6, 14, 15, 20-23) Namun Yesus telah menunjukkan sejauh mana Babel Besar diijinkan melakukan hal itu.
Gandum dan Lalang
8, 9. (a) Apa yang ditunjukkan oleh perumpamaan Yesus mengenai gandum dan lalang? (b) Apa yang terjadi ”pada waktu semua orang tidur”?
8 Dalam perumpamaan mengenai gandum dan lalang, Yesus berbicara tentang seseorang yang menabur benih yang baik di ladang. Namun ”pada waktu semua orang tidur,” musuh datang dan menabur lalang di tempat yang sama. Jadi, gandum itu kemudian tertutup oleh lalang. Yesus menjelaskan arti perumpamaannya dengan kata-kata berikut: ”Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis.” Ia kemudian menunjukkan bahwa gandum dan lalang akan dibiarkan tumbuh bersama sampai ”akhir zaman,” manakala malaikat-malaikat akan ”mengumpulkan” lalang simbolis.—Matius 13:24-30, 36-43.
9 Apa yang Yesus dan rasul Paulus serta rasul Petrus peringatkan betul-betul terjadi. ”Pada waktu semua orang tidur,” setelah rasul-rasul tidur dalam kematian ataupun ketika para pengawas Kristen mulai mengantuk dalam menjaga kawanan domba Allah, kemurtadan yang bersifat Babel mulai bertunas di dalam sidang. (Kisah 20:31) Tidak lama kemudian jumlah lalang menjadi jauh lebih besar daripada gandum dan membuat gandum itu tidak kelihatan. Selama sejumlah abad, tampaknya benih perempuan seolah-olah diselubungi sama sekali oleh jubah yang sangat besar dari Babel Besar.
10. Apa yang terjadi selambat-lambatnya pada tahun 1870-an, dan bagaimana reaksi Babel Besar terhadap hal ini?
10 Selambat-lambatnya pada tahun 1870-an, orang Kristen terurap mulai mengadakan usaha dengan tekad bulat untuk memisahkan diri dari jalan-jalan Babel Besar yang bagaikan pelacur itu. Mereka meninggalkan doktrin-doktrin palsu yang telah dimasukkan oleh Susunan Kristen dari ajaran kafir dan dengan berani menggunakan Alkitab dalam memberitakan bahwa jaman orang Kafir akan berakhir pada tahun 1914. Sarana utama dari Babel Besar, kaum pendeta Susunan Kristen, menentang gerakan-gerakan pemulihan dari ibadat sejati ini. Selama perang dunia pertama, mereka menarik keuntungan dari kegilaan masa perang untuk mencoba menyingkirkan kelompok kecil orang Kristen yang setia. Pada tahun 1918, ketika kegiatan mereka hampir dihentikan sama sekali, Babel Besar kelihatannya telah berhasil. Tampaknya ia telah menang atas mereka.
11. Apa yang dihasilkan dengan jatuhnya Babel purba?
11 Seperti telah kita perhatikan sebelumnya, kota Babel yang angkuh mengalami kejatuhan yang drastis dari kekuasaan pada tahun 539 S.M. kemudian terdengar seruan: ”Sudah jatuh, sudah jatuh Babel!” Pusat utama imperium dunia telah jatuh ke tangan bala tentara Media-Persia di bawah Kores Agung. Meskipun kota Babel sendiri tetap berdiri setelah penaklukan itu, kejatuhannya dari kekuasaan nyata, dan hasilnya ialah tawanannya, orang-orang Yahudi, dibebaskan. Mereka pulang ke Yerusalem untuk membangun kembali ibadat yang murni di sana.—Yesaya 21:9; 2 Tawarikh 36:22, 23; Yeremia 51:7, 8.
12. (a) Pada abad kita, bagaimana dapat dikatakan bahwa Babel Besar telah jatuh? (b) Apa yang membuktikan bahwa Yehuwa telah sama sekali menolak Susunan Kristen?
12 Pada abad kita seruan bahwa Babel Besar telah jatuh juga telah terdengar! Sukses sementara dari Susunan Kristen yang bersifat Babel pada tahun 1918 mengalami kebalikan yang tajam pada tahun 1919 ketika sisa dari kaum terurap, golongan Yohanes, dipulihkan melalui kebangkitan rohani. Babel Besar telah jatuh dalam hal ia menawan umat Allah. Seperti belalang-belalang, saudara-saudara Kristus yang terurap berduyun-duyun keluar dari jurang yang dalam, siap untuk bertindak. (Wahyu 9:1-3; 11:11, 12) Mereka adalah ”hamba yang setia dan bijaksana” pada jaman modern, dan sang Majikan mengangkat mereka menjadi pengawas atas semua miliknya di bumi. (Matius 24:45-47) Digunakannya mereka dengan cara ini membuktikan bahwa Yehuwa sama sekali menolak Susunan Kristen meskipun ia mengaku sebagai wakil-wakilNya di bumi. Ibadat yang murni ditetapkan kembali, dan jalan terbuka untuk menyelesaikan pekerjaan pemeteraian atas kaum sisa dari 144.-000—keturunan yang lain dari perempuan itu, musuh bebuyutan dari Babel Besar. Ini semua merupakan tanda dari kekalahan yang akan menghancurkan bagi organisasi agama yang jahat itu.
Ketekunan bagi Orang-Orang Kudus
13. (a) Apa yang diumumkan oleh malaikat ketiga? (b) Penilaian apa yang Yehuwa buat tentang mereka yang menerima tanda dari binatang buas?
13 Sekarang malaikat ketiga berbicara. Dengarkan! ”Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: ’Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murkaNya.’” (Wahyu 14:9, 10a) Di Wahyu 13:16, 17, disingkapkan bahwa pada hari Tuhan, mereka yang tidak menyembah patung binatang buas itu akan menderita—bahkan dibunuh. Sekarang kita belajar bahwa Yehuwa telah menetapkan untuk menghukum mereka ”yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.” Mereka akan dipaksa untuk minum ’cawan murka’ yang pahit dari kemarahan Yehuwa. Apa artinya ini bagi mereka? Pada tahun 607 S.M., ketika Yehuwa memaksa Yerusalem untuk minum dari ”piala kehangatan murkaNya,” kota itu mengalami ”kebinasaan dan keruntuhan, kelaparan dan pedang” di tangan orang Babel. (Yesaya 51:17, 19) Demikian pula, ketika orang-orang yang memuja kuasa-kuasa politik di bumi dan patung mereka Perserikatan Bangsa Bangsa, harus minum cawan murka Yehuwa, akibatnya ialah bencana bagi mereka. (Yeremia 25:17, 32, 33) Mereka akan dibinasakan sama sekali.
14. Bahkan sebelum kebinasaan dari orang-orang yang menyembah binatang buas serta patungnya, apa yang harus dialami oleh orang-orang tersebut, dan bagaimana Yohanes menggambarkan ini?
14 Tetapi, bahkan sebelum hal tersebut terjadi, mereka yang mempunyai tanda binatang itu harus mengalami akibat yang menyiksa dari kemarahan Yehuwa. Ketika berbicara mengenai para penyembah binatang buas dan patungnya, malaikat itu memberitahu Yohanes: ”Dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.”—Wahyu 14:10b, 11.
15, 16. Apa arti dari kata-kata ”api dan belerang” di Wahyu 14:10?
15 Ada yang menganggap disebutnya api dan belerang di sini sebagai bukti adanya api neraka. Namun pandangan sekilas kepada suatu nubuat yang serupa akan memperlihatkan arti sesungguhnya dari kata-kata dalam ikatan kalimat ini. Pada jaman Yesaya dulu, Yehuwa memperingatkan bangsa Edom bahwa mereka akan dihukum karena bersikap bermusuhan terhadap Israel. Ia mengatakan: ”Sungai-sungai Edom akan berubah menjadi ter, dan tanahnya menjadi belerang; negerinya akan menjadi ter yang menyala-nyala. Siang dan malam negeri itu tidak akan padam-padam, asapnya naik untuk selama-lamanya. Negeri itu akan menjadi reruntuhan turun-temurun, tidak ada orang yang melintasinya untuk seterusnya.”—Yesaya 34:9, 10.
16 Apakah Edom dicampakkan ke suatu api neraka untuk dibakar selama-lamanya? Tentu tidak. Melainkan, bangsa itu sama sekali lenyap dari dunia seolah-olah telah dibakar habis dengan api dan belerang. Akibat akhir dari penghukuman itu bukan siksaan kekal tetapi ”campur-baur dan kosong . . . lenyap.” (Yesaya 34:11, 12) Asap yang ”naik ke atas sampai selama-lamanya” dengan jelas menggambarkan hal ini. Bila sebuah rumah terbakar, asap akan terus naik dari abunya selama beberapa waktu setelah nyala apinya padam, sehingga para pengamat dapat melihat bukti bahwa telah terjadi kebakaran yang memusnahkan. Bahkan dewasa ini umat Allah mengingat pelajaran yang dapat ditarik dari kehancuran Edom. Dengan cara ini ’asap api pembakaran mereka’ masih tetap naik secara simbolis.
17, 18. (a) Apa kesudahan bagi mereka yang menerima tanda dari binatang buas? (b) Cara bagaimana para penyembah binatang buas itu disiksa? (c) Bagaimana ”asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya”?
17 Mereka yang mempunyai tanda binatang buas itu juga akan dibinasakan sama sekali, seolah-olah dengan api. Seperti disingkapkan oleh nubuat itu belakangan, mayat mereka akan dibiarkan tidak dikubur untuk dimakan hewan-hewan dan burung-burung. (Wahyu 19:17, 18) Jadi, jelas, mereka tidak disiksa secara aksara untuk selama-lamanya. Bagaimana mereka ”disiksa dengan api dan belerang”? Dalam hal pemberitaan kebenaran menelanjangi mereka dan memperingatkan mereka terhadap penghukuman Allah yang akan datang. Karena itu mereka akan memfitnah umat Allah dan, jika mungkin, dengan licik membujuk binatang buas politik untuk menganiaya dan bahkan membunuh Saksi-Saksi Yehuwa. Sebagai puncak, para penentang ini akan dibinasakan seolah-olah dengan api dan belerang. Kemudian ”asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya” dalam hal penghukuman Allah terhadap mereka akan menjadi standar andaikata kedaulatan Yehuwa yang sah sekali lagi ditantang. Sengketa itu sudah akan diselesaikan untuk selama-lamanya.
18 Siapa yang menyampaikan berita yang menyiksa itu dewasa ini? Ingat, belalang-belalang simbolis mempunyai wewenang untuk menyiksa orang-orang yang tidak memiliki meterai Allah di dahi mereka. (Wahyu 9:5) Jelaslah, orang-orang tersebut di bawah bimbingan malaikat adalah para penyiksa. Ketekunan belalang-belalang simbolis itu sedemikian rupa sehingga ”siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.” Dan akhirnya, setelah mereka dibinasakan, bukti yang sangat besar mengenai pembenaran kedaulatan Yehuwa tersebut, ”asap api yang menyiksa mereka” akan naik untuk selama-lamanya. Semoga golongan Yohanes terus bertekun sampai pembenaran itu selesai! Seperti dikatakan ketika malaikat itu mengakhiri beritanya: ”Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.”—Wahyu 14:12.
19. Mengapa ketekunan dituntut di pihak orang-orang kudus, dan menurut laporan Yohanes apa yang menguatkan mereka?
19 Ya, ”ketekunan orang-orang kudus” berarti mereka menyembah Yehuwa dalam pembaktian yang eksklusif melalui Yesus Kristus. Berita mereka tidak populer. Hal itu menimbulkan tentangan, penganiayaan, bahkan kematian sebagai martir. Namun mereka dikuatkan oleh apa yang dilaporkan Yohanes selanjutnya: ”Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: ’Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.’ ’Sungguh,’ kata Roh, ’supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.’”—Wahyu 14:13.
20. (a) Bagaimana janji yang dilaporkan oleh Yohanes selaras dengan nubuat Paulus mengenai kehadiran Yesus? (b) Mereka dari kaum terurap yang mati setelah Setan diusir dari surga dijanjikan hak istimewa khusus apa?
20 Janji ini selaras benar dengan nubuat Paulus mengenai kehadiran Yesus, ”Mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal [mereka dari kaum terurap yang masih hidup sampai hari Tuhan] akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.” (1 Tesalonika 4:15-17) Setelah Setan diusir dari surga, mereka yang mati dalam Kristus akan bangkit lebih dulu. (Bandingkan Wahyu 6:9-11.) Setelah itu, mereka dari kaum terurap yang mati selama hari Tuhan dijanjikan hak istimewa khusus. Kebangkitan mereka kepada kehidupan roh di surga terjadi seketika itu juga, ”dalam sekejap mata.” (1 Korintus 15:52) Betapa menggairahkan hal ini! Dan pekerjaan kebenaran yang mereka lakukan akan terus berjalan di alam surgawi.
Tuaian di Bumi
21. Apa yang Yohanes ceritakan kepada kita mengenai ”tuaian di bumi”?
21 Orang-orang lain juga akan mendapat manfaat pada hari penghakiman ini, seperti selanjutnya dikatakan oleh Yohanes kepada kita: ”Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepalaNya dan sebilah sabit tajam di tanganNya. Maka keluarlah seorang malaikat lain [yang keempat] dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: ’Ayunkanlah sabitMu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.’ Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabitNya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.”—Wahyu 14:14-16.
22. (a) Siapakah pribadi yang memakai mahkota emas dan duduk di atas awan putih? (b) Bilamana puncak penuaian itu terjadi, dan bagaimana?
22 Identitas dari pribadi yang duduk di atas awan putih itu tidak diragukan. Duduk di atas awan putih, menyerupai anak manusia dan memakai mahkota emas, jelas ia adalah Yesus, Raja Mesias yang juga dilihat Daniel dalam penglihatan. (Daniel 7:13, 14; Markus 14:61, 62) Namun apa gerangan tuaian yang dinubuatkan di sini? Ketika berada di bumi, Yesus menyamakan pekerjaan menjadikan murid dengan penuaian dari ladang umat manusia di dunia. (Matius 9:37, 38; Yohanes 4:35, 36) Puncak penuaian ini tiba pada hari Tuhan, ketika Yesus ditakhtakan sebagai Raja dan melaksanakan penghukuman atas nama Bapanya. Jadi, masa pemerintahannya, sejak 1914, juga adalah masa yang penuh sukacita dalam membawa masuk hasil tuaian.—Bandingkan Ulangan 16:13-15.
23. (a) Dari siapa perintah untuk mulai menuai datang? (b) Penuaian apa yang terjadi sejak tahun 1919 sampai sekarang?
23 Meskipun ia Raja dan Hakim, Yesus menunggu perintah dari Yehuwa Allahnya sebelum mulai menuai. Perintah itu datang dari ”Bait Suci” melalui seorang malaikat. Yesus segera mentaati perintah itu. Mula-mula, dari tahun 1919 seterusnya, ia menyuruh malaikat-malaikatnya menyelesaikan penuaian dari ke-144.000. (Matius 13:39, 43; Yohanes 15:1, 5, 16) Kemudian, tuaian berupa pengumpulan kumpulan besar domba-domba lain terjadi. (Yohanes 10:16; Wahyu 7:9) Sejarah menunjukkan bahwa antara tahun 1931 dan 1935 suatu jumlah yang cukup besar dari domba-domba lain ini mulai muncul. Pada tahun 1935 Yehuwa menyingkapkan kepada pengertian dari golongan Yohanes, identitas kumpulan besar yang sesungguhnya di Wahyu 7:9-17. Sejak itu, pengumpulan kelompok ini sangat ditandaskan. Menjelang tahun 1988, jumlahnya telah jauh melebihi angka tiga juta, dan jumlah itu masih terus meningkat. Pasti, pribadi yang seperti anak manusia itu telah mengumpulkan tuaian yang limpah, penuh sukacita selama jaman akhir ini.—Bandingkan Keluaran 23:16; 34:22.
Menginjak-injak Pohon Anggur Bumi
24. Apa yang ada di tangan malaikat kelima, dan apa yang diserukan oleh malaikat keenam?
24 Setelah penuaian keselamatan selesai, tiba waktunya untuk tuaian lain. Yohanes melaporkan: ”Dan seorang malaikat lain [yang kelima] keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam. Dan seorang malaikat lain [yang keenam] datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: ’Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah [gugusan, ”Bode”] buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak.’” (Wahyu 14:17, 18) Pasukan malaikat itu dipercayakan dengan tugas penuaian yang besar selama hari Tuhan, untuk memisahkan yang baik dari yang jahat!
25. (a) Apa yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa malaikat kelima datang dari bait suci? (b) Mengapa cocok bahwa perintah untuk mulai menuai datang dari malaikat yang ”datang dari mezbah”?
25 Malaikat kelima datang dari hadirat Yehuwa di bait suci; jadi, penuaian yang terakhir juga terjadi menurut kehendak Yehuwa. Malaikat itu diperintahkan untuk mulai pekerjaannya dengan adanya berita yang disampaikan melalui malaikat lain yang ”datang dari mezbah.” Kenyataan ini sangat penting, karena jiwa-jiwa yang setia di bawah mezbah itu telah bertanya: ”Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” (Wahyu 6:9, 10) Dengan penuaian pohon anggur di bumi, seruan menuntut balas ini akan dipenuhi.
26. Apa gerangan ”pohon anggur di bumi”?
26 Namun apa gerangan ”pohon anggur di bumi”? Dalam Alkitab Ibrani, bangsa Yahudi dikatakan sebagai pokok anggur dari Yehuwa. (Yesaya 5:7; Yeremia 2:21) Demikian pula, Yesus Kristus dan mereka yang akan melayani bersamanya dalam Kerajaan Allah dikatakan sebagai pokok anggur. (Yohanes 15:1-8) Dalam latar ini, ciri yang penting dari sebuah pohon anggur ialah bahwa ia menghasilkan buah, dan pohon anggur Kristen sejati telah menghasilkan buah yang limpah demi kepujian Yehuwa. (Matius 21:43) Maka, ”pohon anggur di bumi,” pasti bukan pohon anggur yang sejati ini, melainkan tiruan dari Setan, yaitu sistem pemerintahannya yang kelihatan dan bejat atas umat manusia, dengan berbagai ”gugusan” atau tandan buah yang jahat yang dihasilkan selama berabad-abad. Babel Besar, yang di dalamnya Kekristenan yang murtad begitu terkemuka, telah menjalankan pengaruh yang besar atas pohon anggur yang beracun ini.—Bandingkan Ulangan 32:32-35.
27. (a) Apa yang terjadi ketika malaikat dengan sabit itu mengumpulkan pohon anggur di bumi? (b) Nubuat-nubuat apa dalam Alkitab Ibrani menunjukkan besarnya penuaian?
27 Penghukuman harus dilaksanakan! ”Lalu malaekat itu menyembatkan sabitnya ke bumi, serta mengumpulkan buah anggur bumi itu, sambil mencampakkan dia ke dalam irikan yang besar, yaitu murka Allah; dan buah anggur itu diirik [”diinjak-injak,” NW] orang di luar negeri [”kota,” TB]; maka darahpun mengalirlah dari dalam irikan itu setinggi kang di mulut kuda, sejauh seribu enam ratus setadi.” (Wahyu 14:19, 20, ”Bode”) Murka Yehuwa terhadap pokok anggur ini sudah lama diumumkan. (Zefanya 3:8) Nubuat dalam buku Yesaya memastikan bahwa bangsa-bangsa secara keseluruhan akan dibinasakan pada waktu irikan anggur diinjak. (Yesaya 63:3-6) Yoel juga bernubuat bahwa kumpulan ”banyak orang,” bangsa-bangsa secara keseluruhan, akan diinjak-injak sampai binasa dalam ”tempat anggur,” di ”lembah penentuan.” (Yoel 3:12-14) Benar-benar, penuaian yang luar biasa besar yang tidak pernah akan terulang lagi! Menurut penglihatan Yohanes, bukan hanya buah anggur yang dituai melainkan seluruh pohon anggur simbolis itu ditebang dan dilemparkan ke dalam irikan untuk diinjak. Jadi pohon anggur bumi akan dimusnahkan dan tidak pernah akan dapat tumbuh lagi.
28. Siapa yang melakukan penginjakan pohon anggur di bumi dan apa artinya irikan anggur itu ”diinjak-injak di luar kota”?
28 Penginjakan dalam penglihatan itu dilakukan oleh kuda-kuda, karena darah yang diinjak ke luar dari pohon anggur itu mencapai tinggi ”kang di mulut kuda.” Karena istilah ”kuda” biasanya memaksudkan operasi peperangan, hal ini pastilah masa peperangan. Bala tentara surga yang mengikuti Yesus dalam perang terakhir melawan sistem Setan dikatakan akan menginjak ”irikan anggur, yaitu kehangatan murka Allah yang Mahakuasa.” (Wahyu 19:11-16, Bode) Sudah jelas bahwa merekalah yang menginjak-injak pohon anggur di bumi. Irikan anggur itu ”diinjak-injak orang di luar kota,” yaitu di luar Sion surgawi. Memang, cocok bahwa pohon anggur di bumi diinjak di bumi. Namun hal itu juga akan ”diinjak-injak di luar kota” dalam hal kaum sisa dari benih perempuan, yang melambangkan Sion surgawi di bumi, tidak akan mendapat celaka. Mereka bersama dengan kumpulan besar akan disembunyikan dengan aman dalam penyelenggaraan organisasi Yehuwa di bumi.—Yesaya 26:20, 21.
29. Seberapa dalam darah yang keluar dari irikan anggur itu, seberapa jauh alirannya, dan apa yang ditunjukkan oleh ini semua?
29 Penglihatan yang sangat jelas ini mempunyai persamaan dengan penghancuran kerajaan-kerajaan di bumi oleh batu Kerajaan yang digambarkan di Daniel 2:34, 44. Akan ada kebinasaan. Sungai darah yang keluar dari irikan anggur itu sangat dalam, setinggi kekang kuda, dan mengalir sampai sejauh 1.600 setadi.a Angka yang sangat besar ini, yang dihasilkan dengan mengalikan empat pangkat dua dengan sepuluh pangkat dua (4 x 4 x 10 x 10), dengan tandas menyatakan pesan bahwa bukti dari kebinasaan itu akan menyangkut seluruh bumi. (Yesaya 66:15, 16) Kehancurannya akan lengkap dan tidak ada pemulihan. Tidak pernah, sama sekali tidak pernah lagi pohon anggur Setan di bumi akan bercokol!—Mazmur 83:18, 19.
30. Apa buah-buah dari pohon anggur Setan, dan apa seharusnya tekad kita?
30 Karena kita sekarang sudah hidup jauh memasuki jaman akhir, maka penglihatan mengenai dua macam tuaian ini sangat penting. Kita cukup memandang sekeliling kita untuk melihat buah-buah dari pohon anggur Setan. Aborsi dan bentuk-bentuk lain dari pembunuhan, homoseks, perzinahan, dan bentuk-bentuk lain dari imoralitas; ketidakjujuran dan kurangnya kasih sayang—semua hal tersebut membuat dunia ini keji dalam mata Yehuwa. Pohon anggur Setan ”menghasilkan racun atau ipuh.” Haluannya yang merusak, menyembah berhala, membawa celaan bagi Pencipta Agung dari umat manusia. (Ulangan 29:18; 32:5; Yesaya 42:5, 8) Benar-benar suatu hak istimewa untuk aktif bergabung dengan golongan Yohanes dalam penuaian buah-buah yang sehat yang Yesus hasilkan demi kepujian Yehuwa! (Lukas 10:2) Semoga kita semua bertekad untuk tidak pernah dinodai oleh pohon anggur dunia ini, dan semoga kita dengan demikian menghindar untuk tidak diinjak-injak bersama dengan pohon anggur bumi pada waktu penghukuman Yehuwa yang keras dilaksanakan.
[Catatan Kaki]
a 1.600 setadi ialah kira-kira 300 kilometer (lihat BIS), atau 180 mil Inggris.—Wahyu 14:20, catatan kaki New World Translation Reference Bible.
[Kotak di hlm. 208]
’Anggur Percabulannya’
Bagian yang paling utama dari Babel Besar ialah Gereja Katolik Roma. Gereja ini diperintah oleh paus di Roma dan mengaku bahwa tiap paus adalah pengganti rasul Petrus. Berikut ini beberapa fakta yang telah diterbitkan mengenai mereka yang disebut para pengganti tersebut:
Formosus (891-96): ”Sembilan bulan setelah kematiannya, jenazah Formosus digali dari makamnya di ruang bawah tanah kepausan dan diajukan ke pengadilan di hadapan suatu majelis ’mayat-mayat,’ yang ketuanya adalah Stefanus [paus yang baru]. Paus yang telah meninggal itu dituduh mempunyai ambisi yang sangat besar untuk jabatan kepausan dan semua tindakannya dinyatakan tidak sah. . . . Jubah kepausan ditanggalkan dari jenazah tersebut; jari-jari dari tangan kanannya dipotong.”—New Catholic Encyclopedia.
Stefanus VI (896-97): ”Dalam beberapa bulan [setelah pengadilan atas jenazah Formosus] timbul reaksi yang sangat keras yang mengakhiri jabatan kepausan dari Paus Stefanus; lencana kepausan dirampas darinya, ia dipenjarakan dan dicekik mati.”—New Catholic Encyclopedia.
Sergius III (904-11): ”Dua pendahulunya tepat sebelum dia . . . dicekik mati dalam penjara. . . . Di Roma ia didukung oleh keluarga Theophylactus, dan dengan salah seorang putri mereka, Marozia, ia dikatakan mempunyai seorang putra (belakangan menjadi Paus Yohanes XI).”—New Catholic Encyclopedia.
Stefanus VII (928-31): ”Pada tahun-tahun terakhir dari jabatannya sebagai paus, Paus Yohanes X . . . telah membangkitkan kemarahan Marozia, Donna Senatrix dari Roma, dan dipenjarakan serta dibunuh. Marozia kemudian memberikan jabatan paus kepada Paus Leo VI, yang meninggal setelah memangku jabatan selama 6 1/2 bulan. Stefanus VII menggantikan dia, kemungkinan melalui pengaruh Marozia. . . . Selama 2 tahun menjadi Paus, ia tidak berdaya di bawah kekuasaan Marozia.”—New Catholic Encyclopedia.
Yohanes XI (931-35): ”Ketika Stefanus VII meninggal . . . , Marozia dari Keluarga Theophylactus, mendapatkan jabatan kepausan untuk putranya Yohanes, seorang remaja yang baru berumur 20-an tahun. . . . Sebagai paus, Yohanes berada di bawah kekuasaan ibunya.”—New Catholic Encyclopedia.
Yohanes XII (955-64): ”Ia belum berumur delapan belas tahun, dan laporan-laporan dari jamannya membenarkan bahwa ia tidak mempunyai minat dalam hal-hal rohani, ketagihan kepada kesenangan yang tidak senonoh, dan menempuh kehidupan yang bejat dan tidak terkendali.”—The Oxford Dictionary of Popes.
Benedict IX (1032-44; 1045; 1047-48): ”Ia mempunyai nama buruk karena menjual jabatan paus kepada walinya (godfather) dan kemudian setelah itu merampas kembali jabatan tersebut dua kali.”—The New Encyclopædia Britannica.
Jadi, bukannya mengikuti teladan Petrus yang setia, paus-paus tersebut di atas dan paus-paus lain memberikan pengaruh jahat. Mereka membiarkan hutang darah dan percabulan rohani serta jasmani, dan juga pengaruh Izebel, merusak gereja yang mereka perintah. (Yakobus 4:4) Pada tahun 1917 buku dari Lembaga Menara Pengawal The Finished Mystery (Rahasia yang Tergenap) menguraikan banyak dari fakta-fakta ini dengan sangat terinci dan terus-terang. Ini adalah satu cara bagaimana siswa-siswa Alkitab pada jaman itu ”memukul bumi dengan segala jenis malapetaka.”—Wahyu 11:6; 14:8; 17:1, 2, 5.
[Gambar di hlm. 206]
Kristus yang ditakhtakan melaksanakan penghukuman dengan dukungan para malaikat
[Gambar di hlm. 207]
Setelah Babel jatuh pada 539 S.M., tahanan-tahanannya dibebaskan