-
Kenetralan Kristen Menjelang Perang AllahMenara Pengawal—1981 (No. 33) | Menara Pengawal—1981 (No. 33)
-
-
9. Dalam perkara yang dihadapi oleh Yeremia apakah hakim-hakim yang terdiri dari para pangeran itu mengalah kepada tekanan dari kalangan agama, dan bagaimanakah mereka ingin menghindari malapetaka?
9 Di antara para pangeran yang berusaha melepaskan Yeremia dari hukuman mati terdapat Ahikam putra Safan. Para pangeran ini tidak mengalah kepada tekanan agama. Mereka mengakui Yeremia benar-benar juru bicara Yehuwa. Mereka tidak ingin kalau sampai Yehuwa meminta mereka mempertanggungjawabkan darah hambaNya yang tidak bersalah. Mereka mengambil keputusan untuk bersimpati kepada Yeremia bahwa tidak bersalah! Pembelaannya membuat mereka teringat akan contoh-contoh yang pernah terjadi dalam sejarah. Misalnya, mereka hampir 100 tahun lebih dekat kepada hal-hal yang telah dinubuatkan oleh Mikha atas Yehuda dan Yerusalem. Raja Hizkia terhindar dari hutang darah karena tidak membunuh Mikha yang menurut sangkaan orang telah mengucapkan kata-kata yang menghasut, yang membahayakan Negara. ”Dan,” demikian kata para penatua yang menyatakan supaya persoalan Yeremia ditangani dengan berhati-hati, ”kita mendatangkan malapetaka yang begitu besar atas diri kita sendiri”.—Yer. 26:16-19, 24; Mi. 3:9-12.
-
-
Kenetralan Kristen Menjelang Perang AllahMenara Pengawal—1981 (No. 33) | Menara Pengawal—1981 (No. 33)
-
-
11. Maka malapetaka apa yang didatangkan oleh Yoyakim bagi dirinya?
11 Yoyakim memang mendatangkan malapetaka atas dirinya. Pada tahun kedelapan dari pemerintahan Raja Nebukhadnezar, ia mengepung Yerusalem dan menjadikan Yoyakim raja yang takluk kepada Babel, kuasa dunia yang baru itu. Tiga tahun kemudian Yoyakim mengalami kematian yang terjadi sebelum waktu yang wajar. Mayatnya dicampakkan di luar tembok Yerusalem untuk ”dikubur secara penguburan keledai”. Tepat sebagaimana yang telah dinubuatkan oleh Yeremia. (Yer. 22:18, 19; 2 Taw. 36:5-8; 2 Raj. 24:1-6) Alangkah mengerikan!
-