Penghukuman Ilahi atas Para Nabi Palsu dari Susunan Kristen
1, 2. (a) Godaan apakah yang bisa timbul bila kita mendengarkan nubuat mengenai perkara-perkara baik yang akan datang, tanpa ada dasarnya? (b) Persoalan paling penting apakah dewasa ini harus diselesaikan, dan apa yang menyebabkan persoalan itu ditonjolkan?
SUDAH TENTU kita semua suka mendengar nubuat atau ramalan bahwa perkara-perkara baik akan segera digenapi dalam masa hidup kita. Di sini kita bisa menghadapi suatu godaan yang sangat besar. Kita mungkin akan menganggap suatu ramalan sebagai kebenaran karena kita menyukainya, tetapi bukan karena memiliki dasar yang teguh atau berasa dari sumber yang berwenang. Andai kata demikian, kita bisa terpengaruh untuk mengambil tindakan yang akan merugikan diri kita sendiri. Hal ini khususnya penting bila masa depan kita yang kekal terlibat. Demikianlah keadaan SEKARANG! Mengapa justru sekarang?
2 Alasannya adalah karena persoalan terpenting yang harus diselesaikan sekarang sedang dihadapi oleh seluruh uma manusia. Persoalannya adalah, Siapa akan memerintah dunia? Persengketaan maha penting ini muncul bukanlah karena persaingan yang tiada habis-habisnya antara bangsa-bangsa yang mempunyai sistem perdagangan bebas atau kapitalistis melawan bangsa-bangsa yang sosialistis, bangsa-bangsa komunis. Sebaliknya, pengumuman oleh Kristen saksi-saksi Yehuwa mengenai kerajaanNya melalui Kristus, itulah yang menampilkan persoalan ini. Kerajaan itu patut memerintah sejak Masa Bangsa-Bangsa berakhir pada tahun 1914.
3. (a) Mengenai persoalan apakah orang banyak wajib menentukan sikap? (b) Mengapa Bangsa-Bangsa Kafir sepatutnya menyerahkan kedaulatan mereka kepada Yehuwa?
3 Orang-orang yang telah mendengar pengumuman Kerajaan ini dalam kira-kira 190 bahasa di seluruh dunia merasa berkewajiban untuk menentukan sikap. Apakah mereka mendukung pemerintahan Yehuwa yang benar melalui Kristus atau tidak? Bumi tempat tinggal kita ini adalah milik dari sang Penciptanya, bukan kepunyaan kita makhluk-makhluknya. Menurut perhitungan waktu dalam buku Pencipta, Alkitab, masa yang telah diberikanNya kepada bangsa-bangsa di bumi untuk menguasai dunia, termasuk bangsa-bangsa Susunan Kristen, telah berakhir pada permulaan musim gugur tahun 1914. Dengan cara bagaimanakah Ia telah menandai akhir dari Masa Bangsa-Bangsa itu? Dengan mengambil alih ’kuasaNya yang besar’ untuk memerintah sebagai Raja dengan mengikut sertakan Putra surgawiNya, Yesus Kristus, dalam pemerintahan duniaNya dari surga. (Why. 11:15-18) Jadi PutraNya kini sudah memerintah. (Yeh. 21:25-27) Sekaranglah saatnya bagi Bangsa-Bangsa untuk menyerahkan kedaulatan mereka kepada Yehuwa.
4, 5. (a) Ancaman apa yang dihadapi oleh daerah Timur Tengah pada tahun 614 S.M.? (b) Pada saat itu apa yang telah terjadi dengan perkakas suci dari bait Yerusalem, dan hanya dengan cara bagaimanakah ramalan Hananya bisa digenapi?
4 Pada tahun 614 S.M. terdapat keadaan yang serupa di dalam Kerajaan Yehuda. Pada waktu itu ada ancaman sedunia! Dari mana? Dari apa yang Allah sebut sebagai ”semua kaum dari utara”. Ini berarti Kuasa Dunia Babel, yang akan melakukan invasi ke Timur Tengah melalui jalan dari utara. (Yer. 1:13-15; 25:9, 26) Timur Tengah waktu itu sudah berada dalam kuasa Raja Nebukhadnezar dari Babel. Teristimewa sejak tahun 620 S.M., ketika Yoyakim dari Yerusalem menjadi raja yang takluk kepada Babel. Saudaranya Zedekia ternyata menjadi raja boneka terakhir di kota suci itu, karena Nebukhadnezar menempatkan dia di atas tahta setelah menuntut sumpah kesetiaannya. Pada waktu Nebukhadnezar pulang dari Yerusalem, ia menggiring raja yang telah diturunkan, Yoyakin dan para bangsawan Yahudi ke pembuangan. Ia juga memboyong perkakas yang suci dari bait Yehuwa, dan menaruhnya di dalam rumah-rumah ilah-ilah palsu di Babel. Berapa lamakah perkakas-perkakas ini dan barang-barang berharga lainnya yang dirampas dari Yerusalem, akan berada di Babel? Pertanyaan itu menjadi bahan perdebatan sengit dalam tahun keempat pemerintahan Zedekia.
5 Seorang nabi palsu bernama Hananya, putra Azur, berlagak bicara dalam nama Yehuwa dan menentukan, ”dua tahun penuh”. Itu hanya mungkin bila Babel pada waktu itu bisa ditaklukkan dan Mesir kembali menjadi kuasa dunia. Dengan ramalannya terhadap Babel, Hananya mendukung mereka yang ingin mengadakan pemberontakan internasional melawan Nebukhadnezar dari Babel. Namun ini bertentangan dengan perintah serta nasihat Yehuwa yang sudah diumumkan oleh Yeremia.
6. Menurut Yeremia 28:8, 9, bagaimanakah nubuat Hananya berbeda dengan nubuat para nabi sebelum Yeremia sendiri?
6 Karena Hananya menimbulkan harapan-harapan palsu bagi negeri Yehuda, Yeremia mengakhiri jawabannya di hadapan para imam dan semua orang di bait, dengan berkata, ”Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar. Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN [Yehuwa].”—Yer. 28:1-9.
7. Apakah yang dinubuatkan oleh Yesus Kristus mengenai zaman kita sejak 1914, dan pertanyaan apa timbul perihal orang-orang yang berkata benar?
7 Nabi Yehuwa yang terbesar, Yesus Kristus, menubuatkan peperangan, kelaparan, penyakit sampar, gempa-gempa bumi dan malapetaka-malapetaka lainnya untuk zaman kita sejak 1914. Semua ini akan mencapai puncak dalam ’sengsara besar’ yang tiada taranya sepanjang sejarah manusia sebelumnya. (Mat. 24:4-22) Dewasa ini Saksi-Saksi Yehuwa telah menunjukkan bagaimana nubuat Yesus digenapi secara bertahap sejak 1914. Ia tidak meramalkan perdamaian yang kekal bagi dunia ini dalam masa depan yang segera, dalam generasi ini. Kalau begitu, siapakah yang dikirim oleh Yehuwa dan siapakah yang berbicara dalam namaNya? Kaum pendeta Susunan Kristen menubuatkan yang sebaliknya, ataukah golongan Yeremia masa kini? Peristiwa-peristiwa mendatang akan menunjukkan siapa sebenarnya pembicara-pembicara yang benar.
8. Setelah jawaban Yeremia, tindakan dramatis apakah diambil oleh Hananya, dan nubuat mengenai waktu apakah yang ia buat kemudian?
8 Nabi palsu Hananya pasti yakin akan berhasilnya suatu pemberontakan internasional melawan ”hamba” Yehuwa, karena ia kemudian mengambil tindakan yang dramatis:
Nabi Hananya ”mengambil gandar itu dari pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya. Berkatalah Hananya di depan mata seluruh rakyat itu: ’Beginilah firman TUHAN: ”Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!”’”—Yer. 28:10, 11.
9. Apakah yang Yehuwa perintahkan kemudian kepada Yeremia untuk dikatakan mengenai batang-batang gandar, dan mengapa?
9 Namun, apakah nubuat demikian akan digenapi hanya karena dinyatakan dalam nama Yehuwa? Tidak! Yehuwa tidak dapat melakukan apa yang dinubuatkan oleh Hananya dan pada waktu yang sama memenuhi nubuat Yeremia yang berlawanan. Karena itu, pemberontakan internasional melawan ”hamba” Yehuwa yang telah dinyatakan, pasti gagal! Sesudah itu ”datanglah firman TUHAN kepada Yeremia: ”Pergilah mengatakan kepada Hananya: ’Beginilah firman TUHAN: ”Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya!” Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: ”Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya.”’” (Yer. 28:12-14) Karena itu, komplot internasional apapun yang digerakkan oleh Hananya tidak akan berhasil. Selain itu, agar Yehuwa dapat memberikan bahkan ”binatang-binatang di padang” ke dalam tangan Nebukhadnezar, Yehuwa akan menyerahkan kepadanya negeri dari anggota komplot internasional itu.
PENTOLAN AGAMA MENDAPAT BAGIANNYA
10. Tindakan apakah boleh diambil oleh golongan Yeremia sehubungan dengan kaum pendeta yang seperti Hananya, menunjang komplot internasional melawan Yehuwa?
10 Dewasa ini para nabi—pendeta dari Susunan Kristen terang-terangan menunjang komplot internasional melawan kerajaan Yehuwa di bawah KristusNya. Saksi-Saksi Yehuwa tidak diberikan wewenang untuk menjatuhkan hukuman mati atas mereka. Namun saksi-saksi ini dapat menggunakan ucapan terilham dari Yehuwa dan mengenakannya kepada para rohaniwan nabi palsu, yang sebagai suatu golongan telah digambarkan oleh Hananya. Maka, marilah sekarang membaca tindakan dari Yeremia yang bersifat nubuat:
”Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: ’Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta. Sebab itu beginilah firman TUHAN: ”Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN.”’”—Yer. 28:15, 16.
11. (a) Berapa lama lagi Hananya hidup? (b) Atas hal apakah kaum ulama Susunan Kristen juga bersalah, dan dengan demikian apakah yang harus ditunjukkan oleh golongan Yeremia?
11 Hananya yang menganjurkan pemberontakan terang-terangan melawan Yehuwa melalui anggota-anggota komplot internasional itu, masih bertahan kira-kira dua bulan. ”Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga [614 S.M.], pada bulan yang ketujuh.” (Yer. 28:17, 1) Sesuai dengan drama nubuat dari zaman dahulu, bagaimana dengan para rohaniwan nabi palsu dari Susunan Kristen dewasa ini? Mereka menunjang para penguasa politik dengan menolak untuk menyerahkan tengkuknya ke bawah kuk dari Hamba-Raja Yehuwa, yang jauh lebih besar dari Nebukhadnezar zaman dulu. Golongan Yeremia tidak dapat menyetujui haluan demikian dari kam pendeta. Mereka harus terus menyatakan malapetaka ke mana kaum pendeta sedang membawa orang-orang.
12. Bagi orang-orang Yahudi yang sudah tertawan di Babel, berita apakah diperoleh Yeremia dari Yehuwa berkenaan nabi-nabi palsu Ahab dan Zedekia?
12 Dalam zaman pergolakan politik dahulu kala itu di Timur Tengah, bahkan di antara orang-orang Yahudi yang sudah ditawan di Babel terdapat nabi-nabi palsu. Kepada nabi-nabi gadungan itu yang membangun harapan palsu di antara kaum buangan Yahudi di negeri Nebukhadnezar, Allah mengirimkan pesanNya melalui Yeremia,
”Tetapi dengarkanlah firman TUHAN, hai kamu semua orang buangan, yang telah Kukirim dari Yerusalem ke Babel! Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, tentang Ahab bin Kolaya dan tentang Zedekia bin Maaseya, orang-orang yang bernubuat palsu kepadamu demi namaKu: ’Sesungguhnya Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel, yang akan memarang mereka mati di depan matamu sendiri, sehingga dari keadaan mereka akan dijadikan suatu kutuk oleh semua orang buangan dari Yehuda yang ada di Babel, demikian: ”Biarlah TUHAN memperlakukan kamu seperti Zedekia dan Ahab yang telah dipanggang oleh raja negeri Babel di dalam api!,” oleh karena mereka telah melakukan kebebalan di Israel, telah berzinah dengan isteri sesama mereka dan telah mengucapkan demi namaKu perkataan dusta yang tidak Kupesankan kepada mereka. ”Aku sendirilah yang mengetahui dan menyaksikannya,” demikianlah firman TUHAN.’”—Yer. 29:20-23.
”Hamba” Yehuwa, Nebukhadnezar, pasti mempunyai alasan politis yang tepat untuk memanggang Zedekia dan Ahab di dalam api, karena bertentangan dengan nasihat Yehuwa, mereka telah bertindak melawan kepentingan-kepentingan dari pemerintahan Babel.
13. Apakah orang-orang Yahudi buangan itu bisa mengharapkan pembebasan segera dari Babel, dan dengan demikian apakah yang dianjurkan oleh surat Yeremia agar mereka lakukan?
13 Kata-kata yang dikutip di atas adalah bagian dari surat yang dikirim Yeremia dari Yerusalem kepada para penatua, imam-imam, nabi-nabi dan orang-orang yang berada dalam pembuangan jauh di Babel. Sebagai pembawa berita ia menggunakan Elasa bin Safan dan Gemarya bin Hilkiah, ketika Raja Zedekia dari Yerusalem mengirimkan kedua utusan ini ke Raja Nebukhadnezar di Babel. (Yer. 29:1-3) Dalam surat Yeremia itu, Yehuwa berkata kepada orang-orang buangan agar jangan mengharapkan pembebasan segera dari Babel, tetapi menetap di sana dan kawin dan mempunyai keturunan. Dari pada memberontak, ”Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku [Yehuwa] buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. . . . Sebab beginilah firman TUHAN: ’Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janjiKu itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini.’”—Yer. 29:4-10.
14. Sama seperti nabi zaman dulu itu, apakah yang dianjurkan oleh golongan Yeremia bagi orang-orang Kristen yang sudah dibaptis, di mana pun mereka berada?
14 Sesuai dengan apa yang digambarkan oleh Yeremia, golongan Yeremia masa kini menganjurkan semua saksi-saksi Yehuwa yang berbakti dan dibaptis untuk menjadi warga-warga yang patuh dan suka damai di negeri-negeri di mana mereka secara rohani adalah ”pendatang dan perantau”. (1 Ptr. 2:11-15) Dengan ketundukan relatif mereka kepada ”pemerintah yang di atasnya”, mereka juga memelihara perdamaian dengan Allah.—Rm. 13:1-4.
15. Apakah yang telah dilakukan oleh Semaya, nabi palsu itu di Babel, dan keluhan apakah yang dilontarkannya kepada ’pengawas agung’ dari bait Yerusalem?
15 Bahkan sebelum surat Yeremia ditulis dan dikirim, seorang nabi palsu yang waktu itu berada dalam pembuangan di Babel yakni Semaya bin Nehelam, telah mengirim surat ke Zefanya bin Maaseya, ’pengawas agung’ dari bait di Yerusalem. Maka dalam surat Yeremia kepada orang-orang buangan di Babel, Yehuwa menunjuk kepada surat ini dan berkata selanjutnya,
”Kepada Semaya, orang Nehelam itu, haruslah kaukatakan: ’Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: ”Oleh sebab engkau telah mengirim surat atas namamu sendiri kepada seluruh rakyat yang ada di Yerusalem, yaitu kepada imam Zefanya bin Maaseya dan kepada segala imam, bunyinya: ’TUHAN telah mengangkat engkau, Zefanya, menjadi imam menggantikan imam Yoyada, supaya engkau menjadi pengawas [agung, NW] di rumah TUHAN untuk memasungkan setiap orang gila yang menganggap dirinya nabi dan untuk merantai lehernya dengan besi. Tetapi sekarang, mengapakah engkau tidak menegor Yeremia, orang Anatot itu, yang menganggap dirinya nabi di antaramu? Bukankah ia telah mengirim pesan kepada kami di Babel, katanya: ”Pembuanganmu masih lama. Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya!”’”—Yer. 29:24-28; bandingkan dengan Yeremia 29:4-6.
16. Apakah yang dilakukan oleh ’pengawas agung’ dari bait itu dengan surat Semaya, dan kemudian apakah yang diilhamkan kepada Yeremia untuk diucapkan atas Semaya?
16 Akan tetapi, setelah imam Zefanya menerima surat Semaya, ia sebagai ’pengawas agung’ dari bait tidak memasung Yeremia. Ia membacakan surat tersebut kepada Yeremia. (Yer. 29:29) Kemudian apa yang terjadi?
”Maka datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: ’Kirimlah pesan kepada semua orang buangan itu: ”Beginilah firman TUHAN tentang Semaya, orang Nehelam itu: ’Oleh karena Semaya telah bernubuat kepadamu, sekalipun Aku tidak mengutusnya, dan ia telah membuat kamu percaya kepada dusta, maka beginilah firman TUHAN: ”Sesungguhnya, Aku akan menghukum Semaya, orang Nehelam itu, dan keturunannya: tidak ada seorangpun dari keluarganya akan diam di tengah-tengah bangsa ini untuk melihat yang baik yang akan Kulakukan kepada umatKu, demikianlah firman TUHAN, sebab ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN.”’”’”—Yer. 29:30-32.
17. Mengapa pemberontakan melawan Babel sebagaimana dihasut oleh Semaya juga merupakan pemberontakan melawan Yehuwa?
17 Dengan nubuat dan tulisan, Semaya sesungguhnya menghasut Raja Zedekia di Yerusalem untuk memberontak dengan dukungan Firaun dari Mesir, musuh yang tidak mau kalah terhadap Kuasa Dunia Babel. Namun pemberontakan demikian berarti bukan hanya perlawanan terhadap Babel. Itu juga akan melawan Yehuwa, yang ketika itu sedang menggunakan raja Babel sebagai ”hamba”Nya. Jadi Yehuwa adalah Majikan surgawi dari raja Babel. Maka pemberontakan melawan Babel terutama akan berarti pemberontakan melawan Yehuwa.
NANTIKANLAH YEHUWA DALAM KENETRALAN KRISTEN
18. Bagaimanakah Semaya berusaha mendahului Yehuwa, dengan akibat-akibat apa bagi dirinya sendiri dan keturunannya?
18 Semaya adalah salah seorang di antara orang-orang di buangan di Babel, dan ia tidak mau menunggu Yehuwa untuk mendatangkan pembebasan. Ia tidak percaya akan nubuat terdahulu dari Yesaya 44:28 sampai 45:4 mengenai Koresy orang Persia itu, yang akan menggulingkan Babel dan memulihkan orang-orang Yahudi buangan ke negeri asalnya. Jadi Semaya ingin mendahului Yehuwa. Ia membuat rencana keselamatan bagi dirinya dan orang-orang buangan lainnya menurut caranya sendiri. Ia lebih menyukai tindakan yang akan mendatangkan ”gandar besi” dari raja Babel atas leher Kerajaan boneka dari Yehuda. (Yer. 28:13, 14) Oleh karena itu, tidak ada penyelamatan bagi Semaya si pemberontak itu. Keturunannya akan dibinasakan, tidak ikut dalam pemulihan Israel!
19. Haluan apakah telah diambil oleh golongan Semaya modern sejak tahun 1914?
19 Kita dewasa ini sebaiknya mengindahkan nasihat yang diberikan dalam surat Yeremia sebagaimana dibeberkan dalam Yeremia 29:8, 9. Dengan demikian kita tidak akan mengikuti apa yang dilambangkan oleh Semaya dari Nehelam. Kaum pendeta Susunan Kristen, yang tidak mau mendengar kepada golongan Yeremia sejak Zaman Bangsa-Bangsa telah berakhir di tahun 1914, telah membuktikan diri mereka sekarang seperti ”buah ara yang busuk dan demikian jeleknya, sehingga tidak dapat dimakan”. Perhatian kaum ulama telah ditarik kepada ciri-ciri dari ”tanda” yang telah dinubuatkan oleh Yesus Kristus dan digenapi sejak 1914, yakni ”pedang” peperangan yang melanda secara global, juga ”bela kelaparan” yang begitu meluas dan ”penyakit sampar” yang tidak dapat dikendalikan serta ”diceraiberaikan”nya penduduk yang tidak berdaya, bahkan di dalam Susunan Kristen yang mengaku diri bersifat Kristen. (Yer. 29:16-19; Mat. 24:4-20) Namun kaum ulama masih menunjukkan bahwa mereka tidak percaya akan penjelasan Alkitab mengenai arti dari ”tanda” itu dan dengan demikian kedaulatan nasional mereka kepada Yesus Kristus, Hamba-Raja dari Yehuwa yang sekarang sedang memerintah. Sejak tahun 1914 dia ikut memerintah dengan Bapa surgawinya ambil bagian dalam ”kerajaan dunia ini”, yang jauh lebih besar dan agung dari pada Kerajaan Babel dari Nebukhadnezar. Sebaliknya, kaum ulama menyetujui Perserikatan Bangsa-Bangsa, bukan pemerintahan Allah.
20. Hukuman apakah patut dijatuhkan atas para pemberontak melawan suatu pemerintahan, dan cara bagaimana kita bisa memperoleh keselamatan kekal?
20 Dewasa ini, di antara bangsa-bangsa dunia, para pemberontak melawan pemerintahan yang sah, dijatuhi hukuman mati. Demikian pula, pemberontakan yang tidak bersifat Kristen melawan Yehuwa dan Hamba-RajaNya akan mengakibatkan kebinasaan bagi para pemimpin agama yang dinamakan ”Kristen”, yang ”mengajak murtad terhadap TUHAN [Yehuwa, NW]”. (Yer. 29:32) Kebinasaan mereka telah digambarkan oleh hukuman yang dijatuhkan atas nabi palsu Semaya dan keturunannya, yang tidak pernah melihat ”kebaikan” yang direncanakan Yehuwa bagi umatNya yang berada dalam pembuangan yang tunduk. Jadi bukanlah tugas kita untuk merencanakan keselamatan kita yang segera melalui cara-cara manusia. Untuk memperoleh keselamatan kekal kita perlu menanti dengan sabar dan penuh keyakinan kepada Yehuwa untuk dibebaskan melalui ”hamba” yang lebih besar dari Koresy orang Persia itu, yaitu Yesus Kristus.
21. Haluan apakah sebagaimana dinubuatkan Yehuwa di Yeremia 29:12-14 mengenai orang-orang buangan yang tunduk harus kita tiru sekarang?
21 Usaha kita untuk mendahului Yehuwa tidak akan menghasilkan pembebasan yang begitu kita dambakan. Sebaliknya dari pada meninggalkan Yehuwa dan tidak mempedulikanNya, sebaiknya kita meniru mereka yang melihat keselamatan yang diberikan Yehuwa dan dipulangkan ke negeri asal mereka pada saat yang ditentukanNya. Haluan mereka yang patut kita tiru telah dinubuatkan Yehuwa dalam kata-kata ini, ”Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepadaKu, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku.”—Yer. 29:12-14.
22. Dengan memandang ”tahun rahmat” dari Yehuwa, kita harus bertindak selaras dengan harapan apa di masa depan?
22 Kini kita berada dekat dengan akhir dari ”tahun rahmat TUHAN”. (Yes. 61:2) Jadi demi kebaikan kita, kata-kataNya masih berlaku bagi kita, ”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, ’yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.’” (Yer. 29:11) Bila kita sekarang menundukkan diri kepada kedaulatan universalNya, Yehuwa merancang ”hari depan” yang paling memuaskan bagi kita, yaitu hidup kekal dalam perdamaian, kemakmuran dan kebahagiaan melalui Hamba-RajaNya Yesus Kristus. Inilah harapan yang diletakkan Yehuwa di hadapan kita. Dengan penuh penghargaan, marilah kita bertindak selaras dengan harapan itu.