Dengarkan—Penjaga dari Yehuwa Berbicara!
”Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. . . . peringatkanlah mereka atas namaKu.”—YEHEZKIEL 3:17.
1. Mengapa perlu mendengarkan apabila ”penjaga” dari Yehuwa berbicara?
”PENJAGA” dari Yehuwa sedang menyampaikan pesan Allah sekarang juga. Apakah saudara mendengarkan? Kehidupan saudara sendiri bergantung pada tanggapan saudara atas pesan tersebut yang disertai penghargaan dan tindakan. Tidak lama lagi, ’bangsa-bangsa akan mengetahui Yehuwa’ ketika Ia menyucikan nama-Nya yang kudus dengan menghancurkan sistem yang jahat ini dan menyelamatkan umat-Nya. Apakah saudara berharap berada di antara mereka? (Yehezkiel 36:23; 39:7; 2 Petrus 3:8-13) Saudara bisa menjadi salah seorang dari mereka, tetapi hanya apabila saudara mendengarkan pada waktu ”penjaga” dari Yehuwa berbicara.
2. Kegagalan untuk mendengarkan nabi-nabi Allah berakibat apa atas kerajaan Yehuda?
2 Kegagalan untuk mendengarkan kepada nabi-nabi Allah membawa bencana atas kerajaan Yehuda pada tahun 607 S.M. Bangsa-bangsa musuh sombong atas kehancuran di tangan Babel. Namun betapa nama Yehuwa ditinggikan ketika Ia mengatur agar orang Israel yang setia kembali ke tanah air mereka pada tahun 537 S.M.!
3. Apa isi buku Yehezkiel?
3 Baik kehancuran maupun pemulihan tersebut diberitahukan di muka oleh penjaga dari Yehuwa, Yehezkiel. Buku Alkitab yang menggunakan namanya dan diselesaikan olehnya di Babel pada kira-kira tahun 591 S.M. memuat (1) penugasan Yehezkiel; (2) peran-peran nubuat; (3) berita-berita terhadap Israel; (4) ramalan-ramalan atas penghukuman Yerusalem; (5) nubuat-nubuat terhadap bangsa-bangsa lain; (6) janji-janji pemulihan; (7) nubuat terhadap Gog dari Magog; dan (8) penglihatan atas takhta Allah. Kami mengundang saudara untuk membaca buku ini seraya kita mempelajarinya. Dengan demikian saudara dapat melihat bagaimana hal itu mempengaruhi kita dewasa ini dan itu berarti saudara mendengarkan seraya ”penjaga” dari Yehuwa berbicara.a
Penjaga dari Allah Ditugaskan
4. (a) Apa yang dilihat Yehezkiel dalam penglihatan? (b) Siapakah ”keempat makhluk hidup,” dan sifat-sifat apa yang mereka miliki?
4 Pada tanggal 5 Tamus, 613 S.M. (pada tahun kelima pembuangan raja Yehuda Yoyakhin di Babel), imam berusia 30 tahun, Yehezkiel, termasuk di antara tawanan Yahudi di tepi Sungai ”Kebar,” sebuah terusan yang cukup penting dari Sungai Efrat. Dalam penglihatan, ia melihat kereta perang surgawi Yehuwa, dilayani oleh ”empat makhluk hidup.” (Baca Yehezkiel 1:4-10.) Setiap ’makhluk hidup,’ atau kerub yang bersayap, memiliki empat muka. (Yehezkiel 10:1-20; 11:22) Ini menunjukkan bahwa kerub-kerub tersebut memiliki sifat-sifat seperti Allah yaitu kasih (muka manusia), keadilan (muka singa), kuasa (muka lembu), dan hikmat (muka rajawali). Setiap kerub berdiri di sebelah suatu ’roda di dalam roda’ raksasa, dan roh Allah, atau tenaga aktif, dapat menggerakkan mereka ke segala arah.—Yehezkiel 1:1-21.
5. Apa yang digambarkan oleh kereta perang surgawi, dan pandangan ini seharusnya memberi pengaruh apa atas umat Yehuwa?
5 Penunggang kereta perang adalah gambaran yang menakjubkan dari Yehuwa. (Baca Yehezkiel 1:22-28.) Betapa tepatnya kereta perang tersebut menggambarkan organisasi rohani Yehuwa yang terdiri dari para malaikat! (Mazmur 18:11; 103:20, 21; Daniel 7:9, 10) Yehuwa menungganginya dalam arti menguasai makhluk-makhluk ini dan menggunakannya sesuai dengan maksud-tujuan-Nya. Penunggangnya tenang, seperti pelangi yang menyertainya, tetapi Yehezkiel sangat takjub. Pastilah, penglihatan menakjubkan ini mengenai kebesaran Yehuwa dan kuasa-Nya sebagai Pengorganisasi Tertinggi atas makhluk-makhluk rohani-Nya akan membuat kita dengan rendah hati bersyukur atas hak istimewa melayani Dia sebagai bagian organisasi-Nya di bumi.
6. (a) Penugasan apa yang diterima Yehezkiel, dan bagaimana ia memandang dinas kepada Allah? (b) Di antara umat yang bagaimanakah Yehezkiel harus bernubuat, dan manfaat apakah yang diperoleh karena mengetahui cara Yehuwa berurusan dengan dia?
6 Walaupun Yehezkiel diingatkan mengenai asal-usulnya sebagai manusia dan keadaannya yang rendah dengan disebut ”anak manusia,” ia ditunjuk sebagai nabi Yehuwa. (Baca Yehezkiel 2:1-5.) Yehezkiel harus pergi kepada ”bangsa pemberontak,” kerajaan Israel dan Yehuda. Pertama, melalui perintah ilahi ia memakan sebuah gulungan yang berisi nyanyian ratapan dan keluh-kesah, tetapi hal itu terasa seperti madu karena ia bersyukur dijadikan nabi Allah. Demikian pula orang Kristen terurap dan rekan-rekan hamba mereka merasakan manisnya menjadi saksi-saksi dari Yehuwa. Yehezkiel harus bernubuat di antara orang-orang yang keras kepala dan keras hati, tetapi Allah akan membuat mukanya sekeras muka mereka, dan dahinya sekeras intan. Ia akan bernubuat dengan berani tidak soal mereka mendengarkan atau tidak. Betapa membesarkan hati mengetahui bahwa sebagaimana Allah menguatkan Yehezkiel dalam keadaan-keadaan yang sulit, Ia juga akan membantu kita memberikan kesaksian dengan berani di daerah manapun.—Yehezkiel 2:6–3:11.
7. Penugasan Yehezkiel termasuk tanggung jawab apa?
7 Memakan gulungan itu menghasilkan dalam diri Yehezkiel ’hati yang panas dan perasaan yang pahit’ sesuai dengan isi beritanya. Di Tel-abib ia tinggal ’tertegun selama tujuh hari’ mencernakan pesan itu. (Yehezkiel 3:12-15) Kita juga perlu merenungkan dan dengan rajin mempelajari agar dapat memahami perkara-perkara rohani yang dalam. Karena memiliki pesan yang harus diumumkan, Yehezkiel ditugaskan sebagai penjaga dari Yehuwa. (Baca Yehezkiel 3:16-21.) Penjaga yang baru dilantik harus memperingatkan orang Israel yang melanggar hukum bahwa mereka menghadapi penghukuman ilahi.
8. Siapa yang melayani sebagai ”penjaga” dari Yehuwa dewasa ini, dan siapa yang menyertai mereka?
8 Jika Yehezkiel gagal sebagai penjaga, Yehuwa akan menuntut pertanggungjawaban darinya atas kematian orang-orang yang menjadi korban. Walaupun mereka yang tidak suka atas kegiatannya memberitakan penghukuman akan menaruh belenggu kiasan atasnya, dengan berani ia akan mengumumkan pesan-pesan Yehuwa. (Yehezkiel 3:22-27) Dewasa ini, Susunan Kristen menolak untuk mendengarkan dan berupaya menaruh pembatasan atas orang Kristen terurap. Tetapi sejak 1919 orang terurap ini telah melayani sebagai ”penjaga” dari Yehuwa, dengan berani mengumumkan pesan-Nya untuk ”akhir zaman” dari sistem ini. (Daniel 12:4) Tergabung dengan mereka dalam pekerjaan ini adalah ”kumpulan besar” yang terus bertambah dari ”domba-domba lain” milik Yesus. (Wahyu 7:9, 10; Yohanes 10:16) Karena golongan ”penjaga” terus berbicara mengenai pesan Allah, tentu setiap orang dari golongan terurap dan ”kumpulan besar” ingin mengumumkannya sebagai penyiar tetap tentu.
Nubuat-Nubuat yang Diperankan
9. (a) Bagaimana Yehezkiel memberi teladan bagi kita? (b) Apa yang dilakukan Yehezkiel untuk menggambarkan pengepungan atas Yerusalem, dan apa yang diartikan oleh ke-390 hari dan ke-40 hari?
9 Yehezkiel kemudian memerankan pantomim nubuat-nubuat dengan rendah hati dan berani, memberikan contoh yang seharusnya menggerakkan kita untuk melaksanakan dengan rendah hati dan penuh keberanian tugas-tugas yang diberikan Allah. Untuk menggambarkan pengepungan Babel, ia harus berbaring menghadap sebuah batu bata yang telah ia ukir dengan gambar Yerusalem. Yehezkiel harus berbaring pada sisi kirinya selama 390 hari untuk menanggung kesalahan kerajaan sepuluh suku Israel, kemudian pada sisi kanannya selama 40 hari untuk menanggung dosa kerajaan dua suku Yehuda. Satu hari melambangkan satu tahun. Jadi ke-390 tahun berlangsung sejak berdirinya Israel pada tahun 997 S.M. sampai kepada penghancuran Yerusalem pada tahun 607 S.M. Keempat puluh tahun bagi Yehuda berlangsung sejak Yeremia diangkat sebagai nabi Allah pada tahun 647 S.M. sampai Yehuda dihancurkan pada tahun 607 S.M.—Yehezkiel 4:1-8; Yeremia 1:1-3.
10. Bagaimana Yehezkiel memerankan pengaruh dari pengepungan, dan pelajaran apa yang dapat kita tarik bahwa Yehuwa memeliharanya?
10 Selanjutnya Yehezkiel memerankan pengaruh pengepungan tersebut. Untuk menggambarkan kelaparan, ia hidup hanya dengan delapan ons makanan dan kira-kira setengah liter air setiap hari. Rotinya (campuran yang melanggar hukum terdiri dari gandum, jelai, buncis besar, kacang merah kecil, jawan dan sekoi dibakar di atas kotoran hewan) adalah najis. (Imamat 19:19) Tindakan ini menunjukkan bahwa penghuni Yerusalem akan mengalami kelaparan yang besar. Tetapi betapa membesarkan hati untuk mengetahui bahwa sama seperti Yehuwa memelihara Yehezkiel melalui keadaan-keadaan yang sulit, Allah juga akan membantu kita tetap setia dan memenuhi penugasan pengabaran kita meskipun menghadapi semua kesukaran!—Yehezkiel 4:9-17.
11. (a) Tindakan-tindakan apa disebut dalam Yehezkiel 5:1-4, dan apa artinya? (b) Fakta bahwa Allah menggenapi peran-peran yang dimainkan Yehezkiel hendaknya membawa pengaruh apa atas kita?
11 Menggunakan sebuah pedang, Yehezkiel kemudian mencukur rambut dan janggutnya. (Baca Yehezkiel 5:1-4.) Mereka yang mati karena kelaparan dan penyakit sampar akan seperti sepertiga dari rambut sang nabi yang ia bakar di tengah-tengah Yerusalem. Mereka yang mati karena perang akan seperti sepertiga yang dipotong dengan pedang. Mereka yang selamat akan diceraiberaikan di antara bangsa-bangsa seperti sepertiga dari rambutnya yang dihamburkan ke angin. Tetapi beberapa orang yang dibuang akan menjadi seperti segelintir rambut yang diambil dari yang diceraiberaikan tersebut dan dibungkus di dalam punca jubah Yehezkiel untuk menunjukkan bahwa mereka akan kembali kepada ibadat sejati di Yehuda setelah ke-70 tahun pembuangan. (Yehezkiel 5:5-17) Fakta bahwa Yehuwa menggenapi hal ini dan peran-peran nubuat lain seharusnya menggerakkan kita untuk percaya kepada-Nya sebagai Penggenap nubuat.—Yesaya 42:9; 55:11.
Menghadapi Kehancuran!
12. (a) Yehezkiel 6:1-7 menunjukkan bahwa para penyerbu akan melakukan apa? (b) Menurut nubuat Yehezkiel, siapakah Yerusalem jaman modern, dan apa yang akan terjadi atasnya?
12 Pada tahun 613 S.M., Yehezkiel berbicara kepada negeri itu untuk menunjukkan apa yang akan menimpa penduduk Yehuda yang murtad. (Baca Yehezkiel 6:1-7.) Para penyerbu akan menghancurkan bukit-bukit pengorbanan, pedupaan-pedupaan, dan mezbah-mezbah yang digunakan dalam ibadat palsu. Pemikiran akan datangnya kehancuran melalui kelaparan, penyakit, dan peperangan akan membuat seseorang berteriak ”Awas!” dan menekankan hal ini dengan bertepuk tangan dan menghentakkan kaki. Para pezinah rohani akan rebah mati mengotori tempat-tempat tinggi. Pada waktu Susunan Kristen, gambaran dari Yerusalem, menderita penghancuran yang serupa, ia akan tahu bahwa malapetakanya datang dari Yehuwa.—Yehezkiel 6:8-14.
13. Apakah ”tunas” di tangan Yehuwa, dan apa akibat penggunaannya?
13 ’Akhirnya segera datang atas keempat penjuru tanah itu,’ sistem agama Yehuda yang tidak setia. Suatu ”malapetaka” dari hal-hal yang mengerikan akan mengelilingi para pezinah rohani ketika ”tunas” di tangan Allah—Nebukadnezar dan pasukan Babelnya—bertindak melawan umat Yehuwa dan mezbah-Nya. Mereka yang terdiri dari para pembeli dan penjual Yehuda akan dibunuh atau dibawa ke pembuangan, dan tangan dari mereka yang mungkin tetap hidup akan jatuh karena lelah. Pada saat kehancuran sistem agama palsu mereka, mereka seolah-olah mencukur gundul kepala mereka dalam perkabungan.—Yehezkiel 7:1-18.
14. Bagaimana suap tidak berguna bagi Yerusalem, dan hal itu menunjukkan apa mengenai Susunan Kristen?
14 Yehuwa dan kuasa pelaksana penghukuman-Nya tidak dapat disuap. (Baca Yehezkiel 7:19.) Suap tidak dapat menyelamatkan ’rumah yang berharga,’ Ruang Maha Kudus, dari kenajisan seraya ”perampok-perampok” dari Kasdim mengambil perkakas suci dan meninggalkan bait dalam keadaan hancur. Yehuwa ’mengakhiri kecongkakan mereka, yang ditimbulkan oleh kekuatan mereka’ ketika Raja Zedekia ditangkap dan orang-orang terkemuka dalam imamat Lewi dibunuh. (2 Raja 25:4-7, 18-21) Tidak, para pedosa di Yerusalem yang terkepung tidak dapat menghindari penghukuman melalui suap ketika Allah ’menghukum mereka’ sebagai pelanggar perjanjian. Demikian pula, pada saat pencemaran yang sudah dekat atas perkara-perkara yang dianggap suci oleh Susunan Kristen, ia tidak dapat meloloskan diri dari pelaksanaan penghukuman ilahi atasnya melalui suap. Pada waktu itu sudah akan terlambat untuk mendengarkan ”penjaga” dari Yehuwa.—Yehezkiel 7:20-27.
Berkeluh-kesah atas Perkara-Perkara yang Menajiskan
15. Apa yang dilihat Yehezkiel di Yerusalem, dan apa pengaruhnya hal itu atas kita?
15 Ketika Yehezkiel mendapat penglihatan Allah dalam kemuliaan-Nya pada tanggal 5 Elul, 612 S.M., ’sesuatu yang berbentuk tangan memegang jambul kepalanya’ dan membawanya ke Yerusalem melalui roh yang memberi ilham. Kereta perang surgawi juga telah berada di sana. Apa yang kemudian dilihat Yehezkiel hendaknya membuat kita takut untuk bahkan mendengarkan mereka yang murtad. (Amsal 11:9) Di pelataran mezbah, orang Israel yang murtad sedang melakukan ibadat kepada lambang yang najis (mungkin suatu batang yang dianggap suci) yang membangkitkan kecemburuan Allah. (Keluaran 20:2-6) Memasuki bagian dalam, betapa keji perbuatan-perbuatan yang dilihat Yehezkiel! (Baca Yehezkiel 8:10, 11.) Betapa tercela bahwa 70 tua-tua Israel sedang mempersembahkan ukupan kepada allah-allah palsu yang dilambangkan oleh ukiran-ukiran di atas dinding yang menjijikkan!—Yehezkiel 8:1-12.
16. Penglihatan Yehezkiel menunjukkan apa mengenai pengaruh kemurtadan?
16 Penglihatan Yehezkiel menunjukkan betapa sangat mematikan secara rohani kemurtadan itu. Ya, bahkan wanita-wanita Israel telah dibujuk untuk menangis di hadapan Tamus, ilah Babel dan kekasih dari dewi kesuburan Istar! Dan betapa keji dan benci untuk melihat 25 pria Israel di bagian dalam mezbah sedang menyembah matahari! (Ulangan 4:15-19) Di hadapan hidung Allah mereka mengacungkan sebuah ranting yang cabul, kemungkinan melambangkan alat kelamin pria. Tidak heran Yehuwa tidak mau mendengarkan doa-doa mereka, sama halnya nanti ketika Susunan Kristen akan memohon bantuan-Nya secara sia-sia pada saat ”siksaan yang dahsyat”!—Yehezkiel 8:13-18; Matius 24:21.
Ditandai untuk Selamat
17. Tujuh laki-laki apa dilihat, dan apa yang mereka lakukan?
17 Berikutnya, kita melihat tujuh orang laki-laki—seorang penulis dengan pakaian lenan dan enam lainnya dengan senjata pemukul. (Baca Yehezkiel 9:1-7.) Ke-”enam laki-laki” menggambarkan pasukan pelaksana penghukuman surgawi dari Yehuwa, meskipun Ia dapat juga menggunakan wakil-wakil duniawi. Mereka yang ditandai di dahi oleh ’laki-laki berpakaian lenan’ akan mendapat belas kasihan Allah karena mereka tidak setuju dengan hal-hal najis yang dilakukan di bait. Pelaksanaan penghukuman oleh ke-”enam laki-laki” dimulai di situ dengan ke-70 tua-tua yang berzinah, perempuan yang menangis di hadapan Tamus, dan ke-25 penyembah matahari. Mereka ini dan orang-orang lain yang tidak setia kepada Allah dibunuh oleh orang Babel pada tahun 607 S.M.
18. (a) Siapakah ’laki-laki berpakaian lenan’ dewasa ini? (b) Apakah ”tanda” itu, siapa yang memilikinya dewasa ini, dan memilikinya akan menghasilkan apa?
18 Gambaran ’laki-laki berpakaian lenan’ adalah golongan Kristen yang terurap. Mereka pergi dari rumah ke rumah untuk membubuhi tanda simbolis pada dahi mereka yang akan menjadi bagian dari ”kumpulan besar” ”domba-domba lain” milik Kristus. ”Tanda” ini adalah bukti bahwa domba demikian telah berbakti, orang-orang yang terbaptis yang memiliki kepribadian seperti Kristus. Mereka ’berkeluh kesah atas kekejian yang dilakukan’ di Susunan Kristen, dan mereka telah keluar dari Babel Besar, imperium agama palsu sedunia. (Wahyu 18:4, 5) ”Tanda” mereka akan membuat jelas bagi para pelaksana penghukuman Allah bahwa mereka harus diselamatkan selama ”siksaan yang dahsyat.” Mereka dapat mempertahankan ”tanda” itu dengan ambil bagian bersama golongan terurap untuk membubuhi tanda pada dahi orang-orang lain lagi. Jadi, jika saudara telah diberikan ’tanda itu,’ rajinlah ambil bagian dalam pekerjaan ’memberi tanda.’—Yehezkiel 9:8-11.
Kehancuran yang Menghanguskan Ada di Hadapan!
19. Apa yang disebarkan ke seluruh Susunan Kristen oleh ”laki-laki yang berpakaian lenan”?
19 Laki-laki yang berpakaian lenan masuk di antara roda-roda dari kereta perang surgawi untuk mengambil bara api. Ini kemudian dihamburkan ke atas Yerusalem, memberikan peringatan di muka bahwa kehancurannya akan merupakan pernyataan murka Yehuwa yang menyala-nyala. (Yehezkiel 10:1-8; Ratapan 2:2-4; 4:11) Pada jaman Yehezkiel, murka Yehuwa dicurahkan melalui orang Babel. (2 Tawarikh 36:15-21; Yeremia 25:9-11) Tetapi bagaimana dengan jaman kita? ’Laki-laki berpakaian lenan’ dewasa ini menyebarkan berita Allah yang menghanguskan kepada Susunan Kristen sebagai pemberitahuan bahwa murka ilahi segera akan dijatuhkan atasnya dan seluruh bagian lain dari Babel Besar. Tentu, mereka yang menolak untuk mendengar kepada ”penjaga” dari Yehuwa tidak memiliki harapan untuk selamat.—Yesaya 61:1, 2; Wahyu 18:8-10, 20.
20. (a) Bagaimana hendaknya keharmonisan di antara roda-roda kereta perang surgawi dan para kerub mempengaruhi kita? (b) Apa yang dilakukan beberapa pangeran, dan dengan salah mereka mengumpamakan Yerusalem seperti apa?
20 Perhatian sekali lagi dibawa kepada kereta perang surgawi, organisasi surgawi Allah. Memperhatikan keselarasan antara roda-roda kereta dengan para kerub, kita hendaknya tergerak untuk sepenuhnya bekerjasama dengan organisasi Allah di bumi. Karena loyal, kita juga ingin menjaganya dari pria-pria yang jahat. (Yehezkiel 10:9-22) Di jaman Yehezkiel, terdapat pria-pria demikian karena ia melihat 25 pangeran pemerintahan merencanakan pemberontakan melawan kuasa penghukum yang ditunjuk Allah dengan bekerjasama dan meminta bantuan Mesir. Mereka mengumpamakan Yerusalem sebagai periuk, dan diri mereka sendiri adalah daging yang aman di dalamnya. Tetapi betapa salah mereka! ”Pedang” ”orang-orang asing” Babel akan membunuh beberapa dari mereka ini, sedangkan yang lain akan menjadi tawanan. Ini akan terjadi seraya Allah menuntut orang Yahudi atas tindakan mereka melanggar perjanjian-Nya. (Yehezkiel 11:1-13; Keluaran 19:1-8; 24:1-7; Yeremia 52:24-27) Karena Susunan Kristen mengaku memiliki perjanjian dengan Allah namun menaruh keyakinan mereka kepada persekutuan-persekutuan duniawi, ia akan dihancurkan di bawah kuasa pelaksana penghukuman yang ditunjuk Yehuwa.
21. Apa yang terjadi setelah masa sunyi sepi Yehuda selama 70 tahun, dan perkembangan yang serupa apa mempengaruhi kaum sisa terurap?
21 Meskipun Israel telah ’diserakkan di negeri-negeri,’ seperti pada tahun 617 S.M., Allah tetap merupakan ”tempat kudus,” atau tempat perlindungan, bagi mereka yang bertobat di tempat pembuangan. (Yehezkiel 11:14-16) Tetapi apalagi yang dapat diharapkan? (Baca Yehezkiel 11:17-21.) Setelah masa 70 tahun sunyi sepi di Yehuda, kaum sisa dipulihkan kembali ke ”tanah Israel” yang telah dibersihkan. Dengan cara yang sama, setelah mengalami pembelengguan Babel, kaum sisa terurap dibebaskan pada tahun 1919, dan di bawah bimbingan roh suci Allah, ”tanah” yang tadinya sunyi sepi dari Israel rohani telah dibersihkan. Karena itu, mereka yang ’ditandai’ untuk selamat sekarang sedang menikmati perkenan ilahi bersama kaum sisa yang dipulihkan dari Israel rohani. Dan jika saudara terus mendengarkan ”penjaga” dari Yehuwa, saudara dapat berada di antara orang-orang yang selamat ketika Yehuwa mencabut pedang-Nya.
[Catatan Kaki]
a Jika cukup waktu, pemimpin pelajaran hendaknya meminta agar kutipan yang dicetak miring dibacakan selama pelajaran artikel ini di sidang dan kedua artikel yang menyusul. Pokok-pokok penting Alkitab dalam Sekolah Pelayanan Teokratis juga dapat diambil dari artikel-artikel ini yang mempelajari buku Yehezkiel.
Apakah Saudara Ingat?
◻ Mengapa perlu mendengar bila ”penjaga” dari Yehuwa berbicara?
◻ Apa yang digambarkan oleh kereta perang surgawi Allah?
◻ Siapa yang melayani sebagai ”penjaga” dari Yehuwa dewasa ini?
◻ Perbuatan-perbuatan murtad apa yang Yehezkiel lihat di Yerusalem, dan bagaimana penglihatan ini seharusnya mempengaruhi kita?
◻ Siapa ’pria berpakaian lenan’ dewasa ini, dan apa gerangan ”tanda” yang ia bubuhi pada dahi?