Buku Alkitab Nomor 26—Yehezkiel
Penulis: Yehezkiel
Tempat Penulisan: Babel
Selesai Ditulis: ± 591 S.M.
Masa yang Ditinjau: 613–± 591 S.M.
1. Bagaimana keadaan orang-orang Yahudi yang dibuang ke Babel, dan ujian-ujian baru apa yang mereka hadapi?
PADA tahun 617 S.M., Raja Yoyakhin dari Yehuda, menyerahkan Yerusalem ke tangan Nebukadnezar, yang kemudian membawa orang-orang terkemuka dari negeri itu dan harta benda dari rumah Yehuwa dan istana raja ke Babel. Di antara para tawanan terdapat keluarga raja dan para pangeran; orang-orang yang gagah perkasa; ahli-ahli pertukangan dan bangunan; dan juga Yehezkiel putra imam Busi. (2 Raj. 24:11-17; Yeh. 1:1-3) Dengan berat hati, orang Israel yang ditawan mengakhiri perjalanan mereka yang melelahkan dari suatu negeri yang berbukit-bukit, bermata air, dan berlembah ke sebuah negeri lain yang datar dengan padang-padang yang luas. Mereka kini tinggal di tepi Sungai Kebar di tengah-tengah suatu kerajaan yang besar dan berkuasa, dikelilingi orang-orang yang mempunyai adat kebiasaan yang lain dan menyembah berhala. Nebukadnezar mengizinkan orang Israel untuk memiliki rumah sendiri, mempunyai budak, dan menjalankan bisnis. (Yeh. 8:1; Yer. 29:5-7; Ezr. 2:65) Jika mereka rajin, mereka dapat menjadi kaya. Apakah mereka akan jatuh ke dalam jerat agama Babel dan materialisme? Apakah mereka akan tetap bersikap memberontak terhadap Yehuwa? Apakah mereka akan menerima pembuangan tersebut sebagai tindakan disiplin dari-Nya? Mereka akan menghadapi banyak ujian baru di tempat pembuangan mereka.
2. (a) Tiga nabi manakah yang memainkan peranan selama tahun-tahun yang genting sebelum kehancuran Yerusalem? (b) Secara mencolok, bagaimana Yehezkiel disapa, dan apa arti nama Yehezkiel? (c) Selama tahun-tahun manakah Yehezkiel bernubuat, dan apa yang diketahui mengenai kehidupan dan kematiannya?
2 Selama tahun-tahun yang genting menjelang Yerusalem dihancurkan, Yehuwa tidak menghapus pelayanan seorang nabi bagi diri-Nya atau bagi orang-orang Israel. Yeremia ditempatkan di Yerusalem, Daniel tinggal dalam istana Babel, dan Yehezkiel adalah nabi bagi orang Yahudi buangan di Babel. Yehezkiel merangkap jabatan imam dan nabi, hak istimewa seperti yang dinikmati oleh Yeremia dan belakangan oleh Zakharia. (Yeh. 1:3) Dalam seluruh bukunya, lebih dari 90 kali ia disapa sebagai ”anak manusia,” suatu hal yang penting apabila kita mempelajari nubuatnya karena, dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, Yesus juga disebut ”Anak Manusia” hampir 80 kali. (Yeh. 2:1; Mat. 8:20) Nama Yehezkiel (dalam bahasa Ibrani, Yechez·qeʼlʹ) berarti ”Allah Menguatkan.” Pada tahun kelima masa pembuangan Yoyakhin, pada tahun 613 S.M., Yehezkiel ditugaskan oleh Yehuwa sebagai nabi. Kita membaca bahwa ia masih melakukan pekerjaannya pada tahun ke-27 masa pembuangannya, 22 tahun kemudian. (Yeh. 1:1, 2; 29:17) Ia sudah kawin, tetapi istrinya meninggal pada hari Nebukadnezar memulai pengepungannya yang terakhir atas kota Yerusalem. (24:2, 18) Kapan dan cara bagaimana Yehezkiel sendiri mati tidak diketahui.
3. Apa yang dapat dikatakan mengenai penulisan buku Yehezkiel, dan kekanonikan serta autentisitas buku Yehezkiel?
3 Bahwa Yehezkiel memang telah menulis buku yang memakai namanya dan bahwa buku itu berhak mendapat tempat dalam kanon Alkitab, tidak disangsikan. Buku ini telah dimasukkan ke dalam kanon pada zaman Ezra dan terdapat dalam katalog zaman umat Kristiani pada masa awal, khususnya dalam kanon dari Origen. Autentisitasnya juga terbukti nyata dalam persamaan yang luar biasa antara lambang-lambang yang dipakai dalam buku ini dengan lambang-lambang dari buku Yeremia dan Wahyu.—Yeh. 24:2-12—Yer. 1:13-15; Yeh. 23:1-49—Yer. 3:6-11; Yeh. 18:2-4—Yer. 31:29, 30; Yeh. 1:5, 10—Why. 4:6, 7; Yeh. 5:17—Why. 6:8; Yeh. 9:4—Why. 7:3; Yeh. 2:9; 3:1—Why. 10:2, 8-10; Yeh. 23:22, 25, 26—Why. 17:16; 18:8; Yeh. 27:30, 36—Why. 18:9, 17-19; Yeh. 37:27—Why. 21:3; Yeh. 48:30-34—Why. 21:12, 13; Yeh. 47:1, 7, 12—Why. 22:1, 2.
4. Bagaimana nubuat-nubuat Yehezkiel digenapi secara dramatis?
4 Bukti lebih jauh mengenai autentisitas buku ini terdapat dalam penggenapan yang dramatis dari nubuat-nubuat Yehezkiel terhadap bangsa-bangsa di sekeliling, seperti Tirus, Mesir, dan Edom. Misalnya, Yehezkiel menubuatkan bahwa Tirus akan dihancurkan, dan hal ini sebagian digenapi ketika Nebukadnezar merebut kota itu setelah mengepungnya selama 13 tahun. (Yeh. 26:2-21) Konflik ini bukan berarti akhir bagi Tirus. Akan tetapi, vonis Yehuwa adalah Tirus harus dihancurkan sama sekali. Ia telah menubuatkan melalui Yehezkiel: ”Debu tanahnya akan Kubuang sampai bersih dari padanya dan akan Kujadikan dia gunung batu yang gundul. . . . batumu, kayumu dan tanahmu akan dibuang ke dalam air.” (26:4, 12) Ini semua tergenap lebih dari 250 tahun kemudian ketika Iskandar Agung menyerbu Tirus. Tentara Iskandar mengumpulkan semua puing dari kota lama yang telah hancur dan melemparkannya ke dalam laut, membuat suatu pematang atau jalan lintas yang lebarnya kira-kira 800 meter, yang membujur sampai ke kota di pulau kecil itu. Kemudian dengan pengepungan yang rumit mereka memanjat tembok-tembok kota yang tingginya 46 meter lebih dan merebut kota tersebut pada tahun 332 S.M. Ribuan orang dibunuh, dan lebih banyak lagi dijual sebagai budak. Sebagaimana telah dinubuatkan pula oleh Yehezkiel, Tirus menjadi ’gunung batu yang gundul dan tempat penjemuran pukat.’ (26:14)a Di bagian lain dari Negeri Perjanjian, orang Edom yang berkhianat juga ditumpas sebagai penggenapan nubuat Yehezkiel. (25:12, 13; 35:2-9)b Dan tentu saja, nubuat-nubuat Yehezkiel mengenai kehancuran Yerusalem dan pemulihan Israel juga terbukti tepat.—17:12-21; 36:7-14.
5. Bagaimana reaksi orang Yahudi terhadap nubuat Yehezkiel yang mula-mula?
5 Pada tahun-tahun permulaan karirnya sebagai nabi, Yehezkiel menyatakan beberapa vonis Allah terhadap Yerusalem yang telah murtad dan memperingatkan orang-orang buangan itu terhadap penyembahan berhala. (14:1-8; 17:12-21) Para tawanan Yahudi tidak menunjukkan tanda pertobatan yang sungguh-sungguh. Orang-orang yang bertanggung jawab di antara mereka sering meminta nasihat Yehezkiel, tetapi mereka tidak mempedulikan berita-berita dari Yehuwa yang Yehezkiel sampaikan kepada mereka. Mereka meneruskan penyembahan berhala dan praktik-praktik yang materialistis. Meskipun mereka merasa terpukul sekali dengan hilangnya bait, kota suci, dan dinasti raja-raja mereka, namun hanya sedikit yang tergugah hatinya untuk merendahkan diri dan bertobat.—Mzm. 137:1-9.
6. Apa yang ditandaskan oleh nubuat-nubuat Yehezkiel yang belakangan, dan bagaimana pemurnian nama Yehuwa ditonjolkan?
6 Nubuat Yehezkiel dalam tahun-tahun belakangan menandaskan harapan akan pemulihan. Nubuat-nubuat itu juga berisi teguran kepada negeri-negeri tetangga Yehuda karena bergembira atas kejatuhan negeri Yehuda. Direndahkannya mereka sendiri, bersama dengan pemulihan Israel, akan memuliakan Yehuwa di hadapan mereka. Singkatnya, tujuan penawanan dan pemulihan itu adalah: ’Umat manusia, orang Yahudi maupun bangsa-bangsa lain, harus mengetahui bahwa Akulah Yehuwa.’ (Yeh. 39:7, 22) Pemurnian nama Yehuwa ditonjolkan dalam seluruh buku, sedikitnya lebih dari 60 kali dikatakan: ”Engkau [atau, mereka] akan mengetahui bahwa Akulah [Yehuwa].”—6:7, catatan kaki NW.
ISI BUKU YEHEZKIEL
7. Buku Yehezkiel sebenarnya dapat dibagi dalam tiga bagian apa?
7 Buku ini secara wajar dibagi dalam tiga bagian. Yang pertama, pasal 1 sampai 24, memuat peringatan mengenai kebinasaan Yerusalem yang sudah pasti. Bagian kedua, pasal 25 sampai 32, memuat nubuat-nubuat tentang kebinasaan beberapa bangsa kafir. Bagian terakhir, pasal 33 sampai pasal 48, terdiri dari nubuat-nubuat mengenai pemulihan, yang mencapai puncaknya dalam penglihatan mengenai suatu bait yang baru dan kota suci. Sebagian besar, nubuat-nubuat itu disusun secara kronologis dan secara pokok demi pokok.
8. Apa yang dilihat Yehezkiel dalam penglihatannya yang pertama?
8 Yehuwa menugaskan Yehezkiel sebagai penjaga (1:1–3:27). Dalam penglihatannya yang pertama, pada tahun 613 S.M., Yehezkiel melihat angin kencang datang dari utara dengan gumpalan awan dan api yang menjilat-jilat. Dari dalamnya keluar empat makhluk hidup yang bersayap, masing-masing dengan wajah manusia, singa, lembu jantan, dan burung rajawali. Mereka menyerupai bara api yang menyala, dan masing-masing seolah-olah diiringi sebuah roda di tengah-tengah roda raksasa, dengan lingkaran-lingkaran yang penuh dengan mata. Mereka bergerak ke segala arah dengan persatuan yang tetap. Di atas kepala makhluk-makhluk hidup itu terdapat sesuatu seperti cakrawala, dan di atas cakrawala itu terdapat takhta yang di atasnya ”kelihatan gambar kemuliaan [Yehuwa].”—1:28.
9. Apa yang termasuk dalam penugasan Yehezkiel?
9 Yehuwa memanggil Yehezkiel yang sujud dengan mukanya ke tanah: ”Hai anak manusia, bangunlah.” Ia lalu menugaskan Yehezkiel sebagai nabi bagi Israel dan bangsa-bangsa yang memberontak di sekitarnya. Apakah mereka akan menurut atau tidak, tidak menjadi soal. Setidak-tidaknya mereka akan tahu bahwa seorang nabi dari Tuhan Yehuwa berada di tengah-tengah mereka. Yehuwa menyuruh Yehezkiel memakan gulungan sebuah buku, yang menjadi manis seperti madu di dalam mulutnya. Ia berkata kepada Yehezkiel: ”Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel.” (2:1; 3:17) Yehezkiel harus dengan setia memberikan peringatan, atau ia akan mati.
10. Yehezkiel memerankan tanda apa bagi Israel?
10 Memerankan pengepungan kota Yerusalem (4:1–7:27). Yehuwa menyuruh Yehezkiel mengukir gambar kota Yerusalem di atas sebuah batu bata. Ia harus memerankan pengepungan atasnya sebagai tanda bagi Israel. Untuk menandaskan pokok persoalannya ia harus berbaring di depan batu bata itu selama 390 hari pada sisi kiri dan selama 40 hari pada sisi kanan, sambil bertahan hidup dengan makan sedikit sekali. Bahwa Yehezkiel benar-benar memerankan adegan ini diperlihatkan oleh keluhan dan permohonannya kepada Yehuwa agar boleh menggunakan bahan bakar lain untuk memasak.—4:9-15.
11. (a) Bagaimana Yehezkiel menggambarkan akhir yang celaka dari pengepungan itu? (b) Mengapa tidak akan ada kelepasan?
11 Yehuwa menyuruh Yehezkiel menggambarkan akhir yang celaka dari pengepungan itu dengan mencukur habis rambut kepala dan janggutnya. Sepertiga dari rambut ini harus ia bakar, sepertiga dipotong-potong dengan pedang, dan sepertiga dihamburkan ke angin. Demikianlah pada akhir masa pengepungan, beberapa penduduk Yerusalem akan mati karena kelaparan, bala sampar, dan karena mata pedang, dan selebihnya akan tercerai-berai di antara segala bangsa. Yehuwa akan menghancurkan Yerusalem. Mengapa? Karena penyembahan berhalanya yang hina dan menjijikkan sangat menyakitkan hati. Kekayaan tidak akan dapat membeli kelepasan. Pada hari murka Yehuwa, penduduk Yerusalem akan melemparkan perak mereka di jalanan, ”dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah [Yehuwa].”—7:27.
12. Perkara-perkara najis apa dilihat Yehezkiel dalam penglihatannya tentang Yerusalem yang murtad?
12 Penglihatan Yehezkiel mengenai Yerusalem yang murtad (8:1–11:25). Kini tahun 612 S.M. Dalam sebuah penglihatan Yehezkiel dibawa ke Yerusalem yang jauh, tempat ia melihat perkara-perkara menjijikkan yang sedang terjadi dalam bait Yehuwa. Di halaman bait, terdapat lambang yang najis yang menimbulkan cemburu Yehuwa. Melalui lubang di dinding, Yehezkiel melihat 70 dari antara tua-tua Israel menyembah ukiran-ukiran binatang yang najis dan berhala tahi pada dinding. Mereka memaafkan diri dengan mengatakan: ”[Yehuwa] tidak melihat kita; [Yehuwa] sudah meninggalkan tanah ini.” (8:12) Di pintu gerbang utara, wanita-wanita menangisi dewa kafir Tamus. Tetapi bukan itu saja! Tepat di pintu masuk bait itu sendiri, terdapat 25 pria, dengan membelakangi bait, sedang menyembah matahari. Mereka mencemarkan Yehuwa di hadapan wajah-Nya, dan Ia pasti akan bertindak dalam kegeraman-Nya!
13. Perintah-perintah apa dilaksanakan oleh orang yang berpakaian lenan dan keenam orang yang bersenjata?
13 Tetapi lihatlah! Enam orang datang dengan senjata pemukul di tangan. Di antara mereka terdapat orang yang ketujuh berpakaian kain lenan, dengan suatu alat penulis. Yehuwa menyuruh orang berpakaian lenan itu berjalan melalui tengah-tengah kota dan menaruh tanda di atas dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena perkara-perkara najis yang dilakukan di antara mereka. Kemudian, ia menyuruh keenam orang itu masuk ke kota dan membunuh semua, ”orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan,” yang tidak mempunyai tanda itu. Ini mereka lakukan, mulai dengan orang-orang tua di hadapan rumah Allah. Orang yang berpakaian lenan itu melaporkan: ”Aku sudah kerjakan seperti Engkau perintahkan kepadaku.”—9:6, 11.
14. Apa yang akhirnya ditunjukkan oleh penglihatan itu mengenai kemuliaan Yehuwa dan vonis-vonis-Nya?
14 Yehezkiel melihat kembali kemuliaan Yehuwa muncul di atas para kerub. Salah satu kerub mengulurkan bara-bara api dari antara roda-roda itu dan orang yang berpakaian lenan mengambilnya lalu menyebarkannya di seluruh kota. Kepada orang-orang yang tercerai-berai dari Israel, Yehuwa berjanji akan menghimpun mereka kembali dan memberi mereka semangat baru. Tetapi bagaimana dengan penyembah-penyembah palsu yang jahat di Yerusalem? ”Aku akan menimpakan kelakuan mereka atas kepalanya sendiri,” firman Yehuwa. (11:21) Kemuliaan Yehuwa tampak sedang naik dari atas kota itu, dan Yehezkiel selanjutnya menceritakan tentang penglihatan tersebut kepada umat yang ada dalam pembuangan.
15. Dengan gambaran lebih jauh apa Yehezkiel memperlihatkan bahwa penduduk Yerusalem pasti akan ditawan?
15 Nubuat selanjutnya di Babel mengenai Yerusalem (12:1–19:14). Yehezkiel menjadi pelaku dalam suatu adegan lambang lain lagi. Pada siang hari, ia mengeluarkan dari rumahnya barang-barang yang akan dibawa ke tempat pembuangan, kemudian pada malam hari ia pergi melalui sebuah lubang dalam tembok kota dengan muka tertutup. Ia menjelaskan bahwa hal ini suatu tanda: ”Sebagai orang buangan mereka akan pergi ke pembuangan.” (12:11) Nabi-nabi bodoh yang mengikuti kemauan mereka sendiri! Mereka berseru, ”Damai sejahtera!”, padahal sama sekali tidak ada damai sejahtera. (13:10) Bahkan sekiranya Nuh, Daniel, dan Ayub berada di Yerusalem, mereka tidak akan dapat menyelamatkan satu jiwa pun kecuali diri mereka sendiri.
16. Bagaimana kesia-siaan Yerusalem digambarkan, tetapi mengapa akan ada pemulihan?
16 Kota itu seperti pokok anggur yang tidak ada gunanya. Kayunya tidak baik untuk dijadikan tonggak, bahkan pasak pun tidak! Kedua ujungnya sudah terbakar dan bagian tengahnya hangus—tidak berguna. Betapa murtad dan sia-sia Yerusalem sekarang! Dilahirkan dari negeri orang Kanaan, ia telah dipungut oleh Yehuwa sebagai bayi yang terlantar. Allah telah mengasuhnya dan mengadakan perjanjian perkawinan dengannya. Ia menjadikannya cantik, ”sehingga layak menjadi ratu.” (16:13) Tetapi ia telah menjadi pelacur, berpaling kepada bangsa-bangsa kafir seraya waktu berjalan. Ia telah menyembah patung-patung mereka dan membakar putra-putranya dalam api. Nasib akhirnya adalah kebinasaan di tangan bangsa-bangsa itu sendiri, para kekasihnya. Ia lebih jahat daripada saudara-saudaranya, Sodom dan Samaria. Meskipun demikian, Yehuwa, Allah yang berbelas kasihan, akan mengadakan pendamaian baginya dan memulihkan dia sesuai dengan perjanjian-Nya.
17. Apa yang diperlihatkan Yehuwa melalui teka-teki tentang rajawali dan pokok anggur?
17 Yehuwa memberikan suatu teka-teki kepada nabi Yehezkiel dan kemudian memberikan tafsirannya. Diperlihatkan betapa sia-sia tindakan Yerusalem berpaling kepada negeri Mesir untuk meminta bantuan. Seekor burung rajawali besar (Nebukadnezar) akan datang dan memetik pucuk (Yoyakhin) dari sebatang pohon aras yang tinggi dan membawanya ke Babel, dan sebagai gantinya menanam sebuah pokok anggur (Zedekia). Pokok anggur ini mengarahkan cabang-cabangnya kepada seekor burung rajawali lain (Mesir), tetapi apakah ia akan berhasil? Pokok anggur ini dicabut sampai ke akar-akarnya! Yehuwa sendiri akan mengambil sebuah ranting yang lembut dari pucuk pohon aras yang tinggi itu dan mencangkoknya di atas sebuah gunung yang tinggi dan megah. Di situ ia akan tumbuh menjadi pohon aras yang besar tempat bersarang ”segala macam burung dan yang berbulu bersayap.” Semua harus mengetahui bahwa Yehuwa yang melakukannya.—17:23, 24.
18. (a) Prinsip-prinsip apa yang dinyatakan Yehuwa ketika menegur orang-orang Yahudi buangan itu? (b) Hukuman apa menanti para raja Yehuda?
18 Yehuwa menegur orang-orang Yahudi buangan karena pepatah mereka: ”Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu.” Tidak, ”orang [”jiwa,” NW] yang berbuat dosa, itu yang harus mati.” (18:2, 4) Orang yang benar akan tetap hidup. Yehuwa tidak senang akan kematian orang fasik. Ia senang melihat orang fasik berpaling dari haluannya yang jahat dan tetap hidup. Mengenai raja-raja Yehuda, seperti singa-singa muda mereka telah dijerat oleh Mesir dan Babel. Suara mereka tidak akan ”kedengaran lagi di atas gunung-gunung Israel.”—19:9.
19. (a) Dalam latar belakang kemusnahan, harapan apa yang diberitahukan oleh Yehezkiel? (b) Bagaimana ia melukiskan kemurtadan Israel dan Yehuda dan akibat-akibatnya?
19 Kecaman terhadap Yerusalem (20:1–23:49). Waktu berjalan sampai ke tahun 611 S.M. Para tua-tua di antara orang-orang buangan itu datang lagi kepada Yehezkiel untuk bertanya kepada Yehuwa. Apa yang mereka dengar adalah penuturan kembali sejarah Israel yang panjang dan penuh pemberontakan serta penyembahan berhala yang keji dan peringatan bahwa Yehuwa telah menyiapkan pedang untuk menjalankan hukuman atasnya. Ia akan menjadikan Yerusalem ”puing, puing, puing.” Tetapi ada suatu harapan yang gemilang! Yehuwa akan menyimpan kedudukan raja (’mahkota’) untuk dia yang akan datang yang ”berhak atasnya” dan akan memberikan itu kepadanya. (21:26, 27) Yehezkiel meninjau kembali hal-hal keji yang dilakukan di Yerusalem, ”kota yang penuh hutang darah.” Kaum Israel telah menjadi seperti ”sanga perak” dan akan dikumpulkan ke Yerusalem dan dicairkan di situ bagaikan dalam dapur api. (22:2, 18) Kemurtadan Samaria (Israel) dan Yehuda digambarkan dengan dua wanita bersaudara. Samaria sebagai Ohola melacurkan diri kepada orang-orang Asyur dan dibinasakan oleh kekasih-kekasihnya. Yehuda sebagai Oholiba tidak menarik pelajaran dari ini malahan berbuat lebih buruk lagi dengan melacurkan diri mula-mula kepada Asyur dan kemudian kepada Babel. Ia akan dibinasakan sama sekali, ”dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan [Yehuwa].”—23:49.
20. Yerusalem yang dikepung itu disamakan dengan apa, dan banyak tanda apa yang Yehuwa berikan berkenaan hukuman atasnya?
20 Pengepungan terakhir atas Yerusalem dimulai (24:1-27). Kini tahun 609 S.M. Yehuwa memberi tahu Yehezkiel bahwa raja Babel telah mengepung Yerusalem pada hari kesepuluh dari bulan kesepuluh ini. Ia menyamakan kota yang bertembok itu seperti sebuah kuali yang lebar, dan penduduknya yang terpilih seperti daging di dalamnya. Panaskan! Rebus segala kenajisan dari penyembahan berhala Yerusalem yang keji itu! Pada hari yang sama, istri Yehezkiel meninggal, tetapi untuk menaati Yehuwa, nabi itu tidak berkabung. Ini suatu tanda bahwa orang-orang tidak boleh berkabung atas kebinasaan Yerusalem, karena ini merupakan hukuman Yehuwa, agar mereka tahu siapa Dia sebenarnya. Yehuwa akan mengutus seseorang yang berhasil meloloskan diri untuk menceritakan mengenai kehancuran dari ”perhiasannya yang menggirangkan hatinya” itu, dan sebelum orang ini tiba, Yehezkiel tidak boleh mengatakan apa-apa lagi kepada orang-orang buangan.—24:25.
21. Bagaimana bangsa-bangsa akan dipaksa untuk mengetahui Yehuwa dan pembalasan-Nya?
21 Nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa (25:1–32:32). Yehuwa menubuatkan bahwa bangsa-bangsa di sekeliling akan bersukaria atas kejatuhan Yerusalem dan menggunakan hal itu sebagai kesempatan untuk mencela Allah dari Yehuda. Mereka tidak akan luput dari hukuman! Amon akan diberikan kepada bangsa-bangsa Timur, dan Moab juga. Edom akan dijadikan tempat yang rusak binasa, dan tindakan pembalasan yang hebat akan dilancarkan terhadap orang Filistin. Yehuwa berkata, semuanya, ”akan mengetahui bahwa Akulah [Yehuwa], pada waktu Aku melakukan pembalasanKu terhadap mereka.”—25:17.
22. Bagaimana Tirus disebut secara khusus, dan bagaimana Yehuwa akan dimuliakan sehubungan dengan Sidon?
22 Negeri Tirus mendapat perhatian khusus. Merasa bangga karena perdagangannya yang makmur, ia bagaikan sebuah kapal yang indah di tengah lautan, tetapi tidak lama lagi ia akan hancur berkeping-keping di dasar laut. ”Aku adalah Allah!” demikian pemimpin negeri itu menyombongkan diri. (28:9) Yehuwa menyuruh nabi-Nya menyanyikan lagu perkabungan bagi raja Tirus: Sebagai kerub terurap yang elok, ia berada di Eden, taman Allah; tetapi Yehuwa akan mengusir dia dari gunung-Nya sebagai sesuatu yang cemar, dan ia akan dimakan habis oleh api dari dalamnya. Yehuwa berkata Ia juga akan dimuliakan dengan menghancurkan Sidon yang tercela itu.
23. Mesir harus mengetahui apa kelak, dan bagaimana ini akan terjadi?
23 Yehuwa kemudian menyuruh Yehezkiel mengarahkan muka ke Mesir beserta Firaunnya dan untuk bernubuat terhadap mereka. ”Sungai Nil aku punya, aku yang membuatnya,” demikian sesumbar Firaun. (29:3) Firaun, dan penduduk Mesir yang percaya kepadanya, juga harus mengetahui bahwa Yehuwa adalah Allah, dan mereka akan diberi pelajaran dengan dijadikannya negeri itu tandus selama 40 tahun. Di sini Yehezkiel menyelipkan suatu keterangan yang sebenarnya baru disingkapkan kepadanya beberapa waktu kemudian, pada tahun 591 S.M. Yehuwa akan menyerahkan Mesir kepada Nebukadnezar sebagai upah atas jasanya merendahkan Tirus. (Nebukadnezar hanya mengambil sedikit rampasan perang dari Tirus, karena orang-orang Tirus melarikan diri dengan bagian terbesar harta benda mereka ke kota yang terletak di pulau.) Dalam suatu nyanyian ratapan, Yehezkiel memberi tahu bahwa Nebukadnezar akan merampas kebanggaan Mesir, dan ”mereka akan tahu bahwa Akulah [Yehuwa].”—32:15.
24. (a) Apa tanggung jawab Yehezkiel sebagai penjaga? (b) Mendengar berita tentang kejatuhan Yerusalem, berita apa dinyatakan Yehezkiel kepada para buangan? (c) Janji tentang berkat apa dikemukakan dalam pasal 34?
24 Penjaga untuk orang-orang buangan; pemulihan dinubuatkan (33:1–37:28). Yehuwa mengulangi kembali kepada Yehezkiel mengenai tanggung jawabnya sebagai penjaga. Orang-orang mengatakan, ”Tindakan [Yehuwa] tidak tepat!” Maka Yehezkiel harus menjelaskan kepada mereka betapa salahnya mereka. (33:17) Tetapi kini tahun 607 S.M., hari kelima bulan kesepuluh.c Seseorang yang telah luput dari Yerusalem tiba untuk memberi tahu nabi itu: ”Kota itu sudah ditaklukkan!” (33:21) Yehezkiel yang sudah boleh berbicara lagi kepada orang-orang buangan, berkata kepada mereka bahwa niat apa pun di pihak mereka untuk menyelamatkan Yehuda akan sia-sia. Meskipun mereka datang kepada Yehezkiel untuk mendengarkan firman Yehuwa, bagi mereka ia hanyalah seperti seorang biduan yang menyanyikan lagu-lagu cinta, seperti orang bersuara merdu yang pandai memainkan kecapi. Mereka tidak akan menaruh perhatian. Namun, kalau hal itu datang, mereka akan tahu bahwa seorang nabi pernah ada di tengah-tengah mereka. Yehezkiel mengecam para gembala palsu yang telah meninggalkan kawanan domba untuk mengenyangkan perut mereka sendiri. Yehuwa, Gembala yang sempurna, akan menghimpun domba-domba yang tercerai-berai dan membawa mereka kepada padang rumput yang subur di pegunungan Israel. Di sana Ia akan mengangkat atas mereka seorang gembala, ’yaitu Daud, hamba-Nya.’ (34:23) Yehuwa sendiri akan menjadi Allah mereka. Ia akan membuat perjanjian perdamaian dan mencurahkan hujan berkat atas mereka.
25. (a) Mengapa dan bagaimana Yehuwa akan menjadikan negeri itu seperti Eden? (b) Apa yang digambarkan oleh penglihatan mengenai tulang-tulang kering? oleh penglihatan mengenai kedua papan?
25 Yehezkiel kembali menubuatkan kebinasaan atas Gunung Seir (Edom). Akan tetapi, tempat-tempat negeri Israel yang telah rusak binasa akan dibangun kembali, karena Yehuwa akan menaruh belas kasihan kepada nama suci-Nya, untuk memuliakan nama tersebut di hadapan bangsa-bangsa. Ia akan memberi umat-Nya hati baru dan semangat baru, dan negeri mereka akan kembali menjadi ”seperti taman Eden.” (36:35) Yehezkiel kemudian mendapat penglihatan mengenai Israel yang digambarkan sebagai suatu lembah yang penuh tulang-tulang kering. Yehezkiel bernubuat tentang tulang-tulang itu. Secara mukjizat tulang-tulang itu mulai mendapat lagi daging, nafas, dan kehidupan. Demikianlah Yehuwa akan membuka kuburan tempat penawanan di Babel dan memulihkan Israel ke negerinya. Yehezkiel mengambil dua papan yang menggambarkan kedua kaum Israel, yaitu Yehuda dan Efraim. Dalam tangannya papan-papan itu menjadi satu batang. Demikianlah, apabila Yehuwa memulihkan Israel, mereka akan dipersatukan dalam suatu perjanjian perdamaian di bawah hamba-Nya ”Daud.”—37:24.
26. Mengapa Gog dari Magog menyerang, dan apa akibatnya?
26 Serangan oleh Gog dari Magog atas Israel yang telah dipulihkan (38:1–39:29). Lalu akan terjadi penyerbuan dari suatu pihak lain lagi! Karena dipancing untuk menyerang setelah melihat perdamaian dan kemakmuran yang menggiurkan dari umat Yehuwa yang telah dipulihkan, Gog dari Magog akan menyerang dengan ganas. Ia akan menyerbu untuk menelan mereka semua. Pada waktu itu, Yehuwa akan bangkit dalam api amarah-Nya. Ia akan membuat pedang setiap orang melawan saudaranya sendiri dan mendatangkan atas mereka bala sampar dan darah dan hujan batu, api, dan belerang secara bertubi-tubi. Mereka akan musnah dengan mengetahui bahwa Yehuwa adalah ”Yang Mahakudus di Israel.” (39:7) Lalu umat-Nya akan menyalakan api dengan perlengkapan perang musuh yang telah hancur lebur dan menguburkan tulang-tulang dalam ”Lembah Khalayak Ramai Gog.” (39:11) Burung-burung pemakan bangkai dan binatang-binatang buas akan memakan daging dari mereka yang terbunuh dan meminum darah mereka. Setelah itu Israel akan hidup dengan aman sentosa, tanpa ada orang yang membuat mereka gemetar, dan Yehuwa akan mencurahkan roh-Nya atas mereka.
27. Apa yang disaksikan oleh Yehezkiel dalam kunjungan ke negeri Israel dalam penglihatan, dan bagaimana kemuliaan Allah tampak?
27 Penglihatan Yehezkiel tentang bait (40:1–48:35). Tibalah kita pada tahun 593 S.M. Ini adalah tahun ke-14 sesudah kehancuran bait Salomo, dan orang-orang yang bertobat di antara orang-orang buangan perlu dikuatkan dan diberi harapan. Dalam suatu penglihatan Yehuwa memindahkan Yehezkiel ke negeri Israel dan menurunkan dia di atas sebuah gunung yang amat tinggi. Di sini, dalam penglihatan, ia melihat bait dan ”bangunan kota di sebelah selatan” (NW). Seorang malaikat memerintahkan dia: ’Beritahukanlah segala sesuatu yang kaulihat kepada kaum Israel.’ (40:2, 4) Lalu ia memperlihatkan kepada Yehezkiel semua rincian dari bait itu dan halaman-halamannya, dengan mengukur dinding-dindingnya, pintu-pintu gerbangnya, ruangan-ruangan pengawal, ruangan-ruangan makan, dan baitnya sendiri dengan ruangan Kudus dan Maha Kudus. Ia membawa Yehezkiel ke pintu gerbang sebelah timur. ”Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaanNya.” (43:2) Malaikat itu memberikan petunjuk yang lengkap kepada Yehezkiel mengenai Bait Suci (atau bait); mezbah dan korban-korbannya; hak serta kewajiban para imam, kaum Lewi, serta para kepala suku; dan mengenai pembagian tanah.
28. Apa yang diperlihatkan oleh penglihatan Yehezkiel mengenai aliran sungai yang keluar dari Bait Suci itu, dan apa yang disingkapkan mengenai kota itu dan namanya?
28 Malaikat tersebut membawa Yehezkiel kembali ke pintu Bait Suci, tempat sang nabi melihat air keluar dari ambang Bait Suci menuju ke timur, di bagian selatan mezbah. Air mula-mula dangkal tetapi makin lama makin dalam sampai menjadi sungai besar. Kemudian air tersebut mengalir ke Laut Mati, sehingga ikan-ikan hidup lagi dan suatu industri perikanan muncul. Di kedua tepi sungai ini terdapat pohon-pohon yang memberikan makanan dan kesembuhan bagi orang-orang. Kemudian penglihatan itu menyatakan warisan dari ke-12 suku, tanpa melupakan penduduk asing dan para kepala suku, dan menggambarkan kota suci di sebelah selatan, yang ke-12 pintu gerbangnya disebut menurut nama suku-suku itu. Kota itu akan disebut dengan nama yang paling mulia: ”[YEHUWA] HADIR DI SITU.”—48:35.
MENGAPA BERMANFAAT
29. Bagaimana orang Yahudi buangan mendapat manfaat dari nubuat Yehezkiel?
29 Pernyataan, penglihatan, dan janji yang diberikan Yehuwa kepada Yehezkiel, semuanya disampaikan dengan tepat kepada orang-orang Yahudi yang berada dalam pembuangan. Meskipun banyak orang mengejek dan mencemoohkan nabi Yehezkiel, ada juga yang percaya kepadanya. Orang-orang ini mendapat banyak manfaat. Mereka dikuatkan oleh janji mengenai pemulihan. Berbeda dengan bangsa-bangsa lain yang dibawa sebagai tawanan, mereka tetap memelihara identitas nasional mereka, dan Yehuwa memulihkan suatu sisa, sebagaimana Ia nubuatkan pada tahun 537 S.M. (Yeh. 28:25, 26; 39:21-28; Ezr. 2:1; 3:1) Mereka membangun kembali rumah Yehuwa dan memperbarui ibadat yang sejati di situ.
30. Prinsip-prinsip apa dalam buku Yehezkiel berharga bagi kita dewasa ini?
30 Prinsip yang dikemukakan dalam buku Yehezkiel juga tidak terhingga nilainya bagi kita dewasa ini. Kemurtadan dan penyembahan berhala, disertai dengan pemberontakan, hanya akan membangkitkan kebencian Yehuwa. (Yeh. 6:1-7; 12:2-4, 11-16) Setiap orang harus memberi pertanggungjawaban untuk dosanya sendiri, tetapi Yehuwa akan mengampuni orang yang berbalik dari haluannya yang salah. Orang tersebut akan mendapat belas kasihan dan ia akan hidup. (18:20-22) Hamba-hamba Allah harus menjadi penjaga yang setia seperti Yehezkiel, meskipun mendapat penugasan yang sulit dan mengalami cemoohan serta celaan. Jangan biarkan orang-orang jahat mati tanpa diperingatkan lebih dulu, sehingga darah mereka tertanggung atas kepala kita. (3:17; 33:1-9) Gembala-gembala umat Allah mempunyai tanggung jawab yang berat untuk memelihara kawanan domba.—34:2-10.
31. Nubuat-nubuat apa dari Yehezkiel yang meramalkan kedatangan Mesias?
31 Yang sangat menonjol dalam buku Yehezkiel adalah nubuat-nubuatnya mengenai Mesias. Ia disebut sebagai pribadi ”yang berhak” atas takhta Daud dan kepada siapa itu harus diberikan. Dalam dua ayat ia disebut sebagai ”hambaKu Daud,” juga sebagai ”gembala,” ”raja,” dan ”kepala suku.” (21:27; 34:23, 24; 37:24, 25, NW) Karena Daud telah lama mati pada waktu itu, Yehezkiel berbicara mengenai Orang yang akan menjadi Anak dan Tuhan dari Daud. (Mzm. 110:1; Mat. 22:42-45) Seperti Yesaya, Yehezkiel berbicara tentang penanaman suatu tunas yang masih muda yang akan ditinggikan oleh Yehuwa.—Yeh. 17:22-24; Yes. 11:1-3.
32. Bagaimana bait dalam penglihatan Yehezkiel dibanding dengan ”kota yang kudus” dalam penglihatan buku Wahyu?
32 Menarik sekali untuk membandingkan penglihatan Yehezkiel tentang bait dengan penglihatan dalam buku Wahyu mengenai ”kota yang kudus itu, Yerusalem.” (Why. 21:10) Ada perbedaan-perbedaan yang disebutkan; misalnya, bait Yehezkiel terpisah dan terletak di sebelah utara kota, sedangkan Yehuwa sendiri adalah bait dari kota yang disebut dalam kitab Wahyu. Namun, dalam kedua penglihatan itu ada sungai kehidupan yang mengalir, ada pohon-pohon yang setiap bulan menghasilkan panen buah-buah dan daun-daun untuk penyembuhan, dan kemuliaan Yehuwa hadir di situ. Setiap penglihatan memberi dukungan terhadap penghargaan akan kedudukan Yehuwa sebagai raja dan persediaan-Nya berupa keselamatan bagi orang-orang yang memberikan dinas suci kepada-Nya.—Yeh. 43:4, 5— Why. 21:11; Yeh. 47:1, 8, 9, 12—Why. 22:1-3.
33. Apa yang ditandaskan oleh buku Yehezkiel, dan apa hasilnya bagi orang-orang yang sekarang membenarkan Yehuwa dalam kehidupan mereka?
33 Buku Yehezkiel menandaskan bahwa Yehuwa itu kudus. Diberitahukan bahwa pemurnian nama Yehuwa lebih penting daripada segala perkara lain. ”Aku akan menguduskan namaKu yang besar . . . Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah [Yehuwa], demikianlah firman Tuhan [Yehuwa].” Sebagaimana ditunjukkan oleh nubuat, Ia akan menyucikan nama-Nya dengan membinasakan semua orang yang mencela nama itu, termasuk Gog dari Magog. Sungguh bijaksana semua orang yang sekarang membenarkan Yehuwa dalam kehidupan mereka dengan memenuhi syarat-syarat-Nya untuk ibadat yang diperkenan. Mereka akan mendapat kesembuhan dan kehidupan kekal dari sungai yang mengalir dari bait-Nya. Alangkah besar kemuliaan dan luar biasa indah kota yang disebut ”Yehuwa Hadir di Situ”!—Yeh. 36:23; 38:16; 48:35.
[Catatan Kaki]
c Dalam teks Masoret dikatakan bahwa orang yang melarikan diri itu tiba dari Yerusalem pada tahun ke-12, tetapi manuskrip-manuskrip lain mengatakan ”tahun kesebelas,” dan demikianlah teks itu diterjemahkan oleh Lamsa dan Moffat serta An American Translation.