PASAL 11
Pemurnian Moral—Mencerminkan Kekudusan Allah
1. Apa yang dilihat Yehezkiel yang membuat kita terpukau?
BAGAIMANA jika Saudara merasakan pengalaman nabi Yehezkiel sekitar 25 abad yang lalu? Bayangkan: Saudara mendekati sebuah kompleks bait yang megah dan gemerlap. Ada malaikat perkasa yang memandu Saudara untuk melihat-lihat tempat yang menakjubkan ini! Saudara menaiki tujuh anak tangga untuk memasuki salah satu dari tiga gerbangnya. Saudara sangat terpukau sewaktu memasukinya. Gerbang itu menjulang setinggi lebih dari 30 meter. Di dalamnya Saudara melihat ada ruang-ruang jaga. Pilar-pilarnya berhiaskan gambar pohon palem yang indah.—Yeh. 40:1-4, 10, 14, 16, 22; 41:20.
2. (a) Apa yang digambarkan oleh bait dalam penglihatan? (Lihat juga catatan kaki.) (b) Apa yang dapat kita pelajari dari berbagai hal yang ada di jalan masuk ke bait?
2 Itulah penglihatan tentang bait rohani. Uraian Yehezkiel begitu terperinci sehingga memenuhi pasal 40 sampai pasal 48 buku nubuatnya. Bait ini menggambarkan penyelenggaraan Yehuwa untuk ibadat murni. Setiap coraknya mengandung arti bagi ibadat kita pada hari-hari terakhir ini.a Apa yang digambarkan oleh gerbang-gerbangnya yang tinggi? Hal itu mengingatkan kita bahwa orang-orang yang masuk ke dalam penyelenggaraan Yehuwa untuk ibadat murni harus hidup menurut standar Allah yang tinggi dan lurus. Bahkan ukiran pohon palem itu pun mempunyai makna yang sama karena pohon palem kadang-kadang digunakan dalam Alkitab untuk mengartikan kelurusan hati. (Mz. 92:12) Bagaimana dengan ruang-ruang jaga? Jelaslah, orang-orang yang tidak merespek standar ilahi tidak diizinkan masuk ke ibadat murni yang indah ini, yang memberikan kehidupan.—Yeh. 44:9.
3. Mengapa pengikut Kristus perlu terus dimurnikan?
3 Bagaimana penglihatan Yehezkiel ini tergenap? Seperti disebutkan dalam Pasal 2 buku ini, Yehuwa menggunakan Kristus untuk mengadakan proses pemurnian khusus atas umat-Nya dari 1914 hingga awal 1919. Apakah pemurnian sampai di situ saja? Tidak! Selama abad yang lalu, Kristus terus menjunjung standar tingkah laku yang kudus dari Yehuwa. Para pengikutnya justru memerlukan pemurnian yang berkesinambungan. Mengapa? Karena Kristus telah mengumpulkan para pengikutnya dari dunia yang bermoral bejat dewasa ini dan Setan tidak pernah berhenti berupaya menarik mereka kembali ke kubangan amoralitas. (Baca 2 Petrus 2:20-22.) Mari kita periksa dalam tiga bidang apa orang Kristen sejati terus dimurnikan. Pertama-tama, kita akan membahas beberapa pemurnian moral, lalu persediaan yang sangat penting untuk menjaga sidang tetap tahir, dan yang terakhir penyelenggaraan keluarga.
Pemurnian Moral dari Tahun ke Tahun
4, 5. Apa taktik yang telah lama Setan gunakan, dan apa hasilnya?
4 Umat Yehuwa selalu ingin bertingkah laku lurus dan bermoral. Karena itu, mereka menyambut petunjuk yang semakin jelas tentang pokok itu. Perhatikan beberapa contoh.
5 Amoralitas seksual. Yehuwa merancang hubungan seksual di antara pasangan yang menikah agar tetap bersih dan indah. Setan suka membengkokkan karunia yang berharga ini dari tujuannya yang patut dan menggantikannya dengan hal-hal yang kotor serta memanfaatkannya untuk menggoda umat Yehuwa agar kehilangan perkenan Allah. Setan berhasil menggunakan taktik itu dengan akibat yang tragis pada zaman Bileam, dan ia justru mempergencarnya pada hari-hari terakhir ini.—Bil. 25:1-3, 9; Pny. 2:14.
6. Ikrar apa yang diterbitkan dalam Watch Tower, bagaimana hal itu digunakan, dan mengapa akhirnya ikrar itu tidak digunakan lagi? (Lihat juga catatan kaki.)
6 Untuk menangkal upaya Setan, Watch Tower 15 Juni 1908 menerbitkan sebuah ikrar yang mencakup komitmen ini: ”Setiap saat dan di mana pun, sikap saya terhadap lawan jenis di tempat tersembunyi maupun di tempat umum akan sama.”b Meskipun ikrar itu bukan suatu keharusan, banyak yang menerimanya dan mengajukan agar nama mereka diterbitkan dalam Zion’s Watch Tower. Bertahun-tahun kemudian, ternyata ikrar ini, meskipun bermanfaat bagi banyak orang pada waktu itu, menjadi sekadar ritual; jadi tidak digunakan lagi. Namun, prinsip moralnya yang tinggi selalu dijunjung.
7. Pada 1935, problem apa yang dibahas dalam The Watchtower, dan standar apa yang diteguhkan kembali?
7 Serangan Setan semakin gencar. The Watchtower 1 Maret 1935, dengan terus terang mengulas problem yang berkembang di kalangan umat Allah. Tampaknya, ada yang menganggap bahwa selama mereka ikut dalam pelayanan, mereka tidak perlu berpaut pada standar moral Yehuwa dalam kehidupan pribadi mereka. The Watchtower dengan tegas mengatakan, ”Perlu diingat bahwa sekadar ikut dalam pekerjaan kesaksian tidaklah berarti telah memenuhi semua tuntutan. Saksi-Saksi Yehuwa adalah wakil-wakil-Nya, dan mereka wajib mencerminkan Yehuwa dan kerajaan-Nya dengan sepatutnya.” Lalu, artikel itu memberikan nasihat yang jelas mengenai moralitas seks sehingga umat Allah dibantu untuk ’lari dari percabulan’, atau amoralitas seksual.—1 Kor. 6:18.
8. Mengapa Menara Pengawal berulang kali menandaskan makna lengkap kata Yunani untuk amoralitas seksual?
8 Dalam beberapa puluh tahun belakangan ini, Menara Pengawal berulang kali menekankan definisi yang tepat dari kata yang digunakan dalam Kitab-Kitab Yunani untuk amoralitas seksual, yaitu por·neiʹa. Maknanya tidak hanya memaksudkan hubungan seks. Por·neiʹa justru mencakup berbagai macam perbuatan amoral, yakni segala perbuatan mesum di rumah-rumah pelacuran. Dengan demikian, para pengikut Kristus dilindungi dari wabah penyimpangan seksual yang menulari banyak orang di dunia dewasa ini.—Baca Efesus 4:17-19.
9, 10. (a) Masalah moral apa yang dibahas dalam The Watchtower 1935? (b) Apa ajaran Alkitab yang seimbang tentang alkohol?
9 Penyalahgunaan alkohol. The Watchtower 1 Maret 1935 menyorot masalah moral yang lain: ”Telah diperhatikan bahwa ada yang mengabar dan melakukan berbagai tugas dalam organisasi ketika sedang di bawah pengaruh [alkohol]. Apa pandangan Alkitab tentang minum minuman beralkohol? Patutkah menggunakan minuman beralkohol jika hal itu memengaruhi dinas seseorang dalam organisasi Tuan?”
10 Firman Allah memberikan pandangan yang seimbang tentang minuman beralkohol. Alkitab tidak mengutuk penggunaan anggur dan minuman beralkohol lainnya yang bersahaja, tetapi dengan tegas mengutuk pemabukan. (Mz. 104:14, 15; 1 Kor. 6:9, 10) Soal melakukan dinas suci di bawah pengaruh alkohol, hamba-hamba Allah telah lama diingatkan tentang peristiwa yang menimpa putra-putra Harun, yang dihukum mati oleh Allah karena mempersembahkan api yang tidak sah di atas mezbah Allah. Kisah itu menyingkapkan apa yang boleh jadi menyebabkan pria-pria tersebut melakukan hal yang sangat tidak patut, karena tak lama kemudian Allah memberikan hukum yang melarang semua imam minum minuman beralkohol apabila melakukan dinas suci. (Im. 10:1, 2, 8-11) Dengan menerapkan prinsip mendasar tersebut, para pengikut Kristus dewasa ini berhati-hati agar tidak sampai berada di bawah pengaruh alkohol bila melakukan dinas suci.
11. Mengapa pemahaman yang bertambah tentang alkoholisme mendatangkan berkat bagi umat Allah?
11 Selama puluhan tahun belakangan ini, para pengikut Kristus diberkati dengan pemahaman yang semakin dalam tentang alkoholisme, yakni kecanduan alkohol. Berkat makanan rohani yang tepat waktu ini, banyak yang dibantu mengatasi kondisi itu dengan sepatutnya dan kembali memegang kendali atas kehidupan mereka. Banyak yang lainnya dibantu untuk menghindarinya sama sekali. Siapa pun tidak boleh membiarkan penyalahgunaan alkohol merampas harga diri, keluarga dan, yang lebih utama, hak istimewa mereka untuk memberikan ibadat murni kepada Yehuwa.
”Kita tidak bisa membayangkan Tuan kita berbau asap tembakau atau menaruh sesuatu yang najis di mulutnya.”—C.T. Russell
12. Bagaimana hamba-hamba Kristus memandang penggunaan tembakau bahkan sebelum hari-hari terakhir mulai?
12 Penggunaan tembakau. Hamba-hamba Kristus mulai meragukan penggunaan tembakau bahkan sebelum hari-hari terakhir mulai. Berapa tahun yang lalu, seorang saudara lansia, Charles Capen, mengenang pertemuan pertamanya dengan Charles Taze Russell pada akhir abad ke-19. Capen, yang pada waktu itu berusia 13 tahun, bersama tiga kakak-adiknya berada di tangga Bible House di Allegheny, Pennsylvania. Sewaktu berpapasan dengan mereka, Russell bertanya, ”Kalian merokok, ya? Saya cium bau asap rokok.” Mereka meyakinkan dia bahwa mereka tidak merokok. Sedikit pun mereka tidak ragu tentang pandangan Saudara Russell soal pokok itu. Di Watch Tower 1 Agustus 1895, Saudara Russell mengomentari 2 Korintus 7:1, dengan mengatakan, ”Bagi saya setiap orang Kristen tidak bisa memuliakan Allah, atau tidak ada faedahnya bagi diri sendiri, jika menggunakan tembakau dalam bentuk apa pun. . . . Kita tidak bisa membayangkan Tuan kita berbau asap tembakau atau menaruh sesuatu yang najis di mulutnya.”
13. Apa pemurnian moral yang muncul pada 1973?
13 Pada 1935, The Watchtower menyebut tembakau sebagai ”lalang yang cemar”, dan menyatakan bahwa siapa pun yang mengunyah atau mengisap tembakau tidak bisa tetap menjadi anggota keluarga Betel atau melayani sebagai wakil organisasi Allah dalam pekerjaan perintis atau dinas keliling. Pada 1973, ada pemurnian moral lebih lanjut. The Watchtower 1 Juni menjelaskan bahwa Saksi Yehuwa yang masih melakukan praktek yang mematikan, mencemari, dan tidak pengasih ini tidak dapat memiliki kedudukan yang baik dalam sidang. Sejak itu, siapa pun yang tidak mau menghentikan penyalahgunaan tembakau akan dipecat.c Ini adalah salah satu langkah penting yang Kristus ambil dalam memurnikan para pengikutnya.
14. Apa standar Allah tentang darah, dan bagaimana praktek transfusi darah menjadi hal yang umum?
14 Penyalahgunaan darah. Pada zaman Nuh, Allah menyatakan bahwa darah tidak boleh dimakan. Ia meneguhkan kembali larangan ini dalam Hukum yang diberikan kepada bangsa Israel, dan Ia juga mengarahkan sidang Kristen agar ”menjauhkan diri . . . dari darah”. (Kis. 15:20, 29; Kej. 9:4; Im. 7:26) Tidak mengherankan bahwa Setan menemukan cara di zaman modern untuk membuat banyak orang melanggar standar ilahi ini. Para dokter menguji coba transfusi darah pada abad ke-19, tetapi praktek ini makin marak setelah golongan darah ditemukan. Pada 1937, darah mulai dikumpulkan serta disimpan dalam bank darah, lalu Perang Dunia II membuat praktek ini kian marak. Transfusi segera menjadi hal yang umum di seluruh dunia.
15, 16. (a) Apa pendirian Saksi-Saksi Yehuwa mengenai transfusi darah? (b) Bagaimana pengikut Kristus mendapat dukungan soal transfusi dan penanganan nondarah, dan apa hasilnya?
15 Sudah sejak 1944, The Watchtower menunjukkan bahwa menerima transfusi darah sebenarnya adalah cara lain dari makan darah. Pada tahun berikutnya, pendirian yang berdasarkan Alkitab itu diteguhkan dan diperjelas. Pada 1951, sebuah daftar pertanyaan dan jawaban diterbitkan untuk membantu umat Allah berurusan dengan kalangan medis. Di seluruh dunia, para pengikut Kristus yang setia mengambil pendirian yang berani meski sering diejek, dimusuhi, dan bahkan dianiaya. Tetapi, Kristus terus menggerakkan organisasinya untuk menyediakan dukungan yang perlu. Berbagai brosur dan artikel yang memuat keterangan terperinci yang diriset dengan baik telah diterbitkan.
16 Pada 1979, beberapa penatua mulai mengunjungi rumah-rumah sakit untuk membantu para dokter lebih memahami pendirian kita dan alasannya berdasarkan Alkitab serta alternatif pengganti darah yang tersedia. Pada 1980, para penatua di 39 kota di Amerika Serikat mendapat pelatihan khusus dalam pekerjaan ini. Pada akhirnya, Badan Pimpinan menyetujui dibentuknya Panitia Penghubung Rumah Sakit di seluruh dunia. Apakah ada kemajuan yang dicapai semenjak itu? Kini, puluhan ribu ahli medis—termasuk para dokter, ahli bedah, dan dokter anestesi—bekerja sama dengan pasien Saksi, dengan merespek pilihan kita soal perawatan nondarah. Semakin banyak rumah sakit menawarkan perawatan nondarah, bahkan ada yang menganggapnya sebagai standar perawatan medis yang paling tinggi. Sungguh menakjubkan jika kita merenungkan cara-cara yang Yesus gunakan dalam melindungi para pengikutnya dari upaya Setan untuk mencemari mereka!—Baca Efesus 5:25-27.
17. Bagaimana kita bisa menghargai caranya Kristus memurnikan para pengikutnya?
17 Kita perlu bertanya kepada diri sendiri, ’Apakah kita menghargai cara Kristus memurnikan pengikutnya, dengan melatih kita untuk berpaut pada standar moral Yehuwa yang tinggi?’ Jika ya, ingatlah selalu bahwa Setan terus berupaya mengasingkan kita dari Yehuwa dan Yesus dengan cara mengikis respek kita terhadap nilai-nilai moral yang saleh. Untuk melawan pengaruh tersebut, organisasi Yehuwa terus-menerus menyediakan peringatan dan pengingat yang pengasih tentang jalan-jalan amoral dunia ini. Marilah kita tetap waspada, tanggap, dan taat kepada nasihat yang berguna itu.—Ams. 19:20.
Melindungi Sidang dari Celaan Moral
18. Penglihatan Yehezkiel memberi kita pengingat yang jelas apa tentang orang-orang yang sengaja memberontak terhadap standar Allah?
18 Bidang kedua dalam pemurnian moral menyangkut langkah-langkah yang diambil untuk menjaga sidang tetap tahir. Sungguh menyedihkan, tidak semua yang menerima standar tingkah laku Yehuwa dan yang berbakti kepada Allah tetap loyal kepada keputusan mereka. Hati beberapa orang akhirnya berubah dan sengaja memberontak terhadap standar tersebut. Apa yang harus dilakukan atas orang seperti itu? Kita bisa mendapatkan satu petunjuk dalam penglihatan Yehezkiel tentang bait rohani yang dibahas pada awal pasal ini. Ingatlah gerbang yang tinggi itu. Di setiap jalan masuk ada ruang-ruang jaga. Para penjaga akan melindungi bait itu, tujuannya untuk mencegah masuknya orang ”yang tidak bersunat hatinya”. (Yeh. 44:9) Itu pengingat yang jelas bahwa ibadat murni adalah hak istimewa yang diberikan hanya kepada orang-orang yang berupaya hidup menurut standar tingkah laku Yehuwa yang murni. Dengan cara serupa, hak istimewa untuk bergabung dengan rekan-rekan Kristen dalam ibadat tidak terbuka bagi sembarang orang.
19, 20. (a) Bagaimana Kristus secara bertahap membantu para pengikutnya memurnikan cara menangani pelanggaran yang serius? (b) Sebutkan tiga alasan mengapa pelaku kesalahan yang tidak bertobat dipecat.
19 Pada 1892, Watch Tower mengomentari bahwa ”sudah menjadi tugas kita untuk memecat (sebagai orang Kristen) orang-orang, yang secara langsung atau tidak, menyangkal bahwa Kristus memberikan dirinya sebagai tebusan [harga yang sepadan] bagi semua orang”. (Baca 2 Yohanes 10.) Pada 1904, buku The New Creation mengakui bahwa orang-orang yang berkeras dalam perbuatan salah bisa menimbulkan bahaya yang merusak moral sidang. Kala itu, seluruh sidang ikut dalam ”pengadilan gereja” untuk memeriksa kasus-kasus perbuatan salah yang serius. Namun, hal seperti itu jarang terjadi. Pada 1944, The Watchtower memperlihatkan bahwa yang bertanggung jawab menangani masalah seperti itu hanyalah saudara-saudara. Pada 1952, prosedur berdasarkan Alkitab untuk menangani masalah pengadilan terbit dalam The Watchtower, yang menyorot alasan utama pemecatan orang yang tidak bertobat—demi menjaga sidang tetap tahir.
20 Puluhan tahun sejak itu, Kristus telah membantu para pengikutnya untuk memperjelas dan memurnikan penanganan kasus-kasus perbuatan salah yang serius. Para penatua Kristen dengan saksama dilatih mengurus masalah pengadilan menurut cara Yehuwa, yaitu dengan sepatutnya bersikap seimbang dalam menunjukkan keadilan dan belas kasihan. Sekarang, kita dapat melihat dengan jelas setidaknya tiga alasan untuk memecat dari sidang pelaku kesalahan yang tidak bertobat: (1) menjaga nama Yehuwa bebas dari celaan, (2) melindungi sidang dari pencemaran yang diakibatkan oleh dosa yang serius, dan (3) menggerakkan si pelaku kesalahan untuk bertobat jika mungkin.
21. Dalam hal apa pengaturan untuk pemecatan menjadi berkat bagi umat Allah?
21 Apakah Saudara melihat bagaimana pengaturan pemecatan itu terbukti menjadi berkat bagi para pengikut Kristus dewasa ini? Pada zaman Israel, para pelaku kesalahan sering membawa pengaruh yang merusak bagi bangsa itu, adakalanya jumlah mereka bahkan lebih banyak daripada orang-orang yang mengasihi Yehuwa dan yang berupaya melakukan apa yang benar. Akibatnya, bangsa itu sering mendatangkan cela atas nama Yehuwa dan kehilangan perkenan ilahi. (Yer. 7:23-28) Tetapi sekarang, Yehuwa berurusan dengan komunitas pria dan wanita rohani. Karena para pelaku kesalahan yang mengeraskan hati disingkirkan dari tengah-tengah kita, mereka tidak diizinkan menjadi ”senjata” di tangan Setan untuk terus merusak sidang dari keadaannya yang tahir. Sebaliknya, pengaruh mereka dibatasi seminimal mungkin. Dengan demikian, sebagai kelompok, kita yakin bisa terus memiliki perkenan Yehuwa. Ingatlah, Yehuwa berjanji, ”Senjata apa pun yang ditempa untuk melawanmu tidak akan berhasil.” (Yes. 54:17) Apakah kita dengan loyal mendukung para penatua, yang memikul tanggung jawab yang berat dalam menangani kasus-kasus pengadilan?
Memuliakan Pribadi yang kepada-Nya Setiap Keluarga Berutang Nama
22, 23. Mengapa kita berterima kasih kepada rekan-rekan Kristen kita awal abad ke-20, namun mengapa perlu lebih seimbang sehubungan dengan keluarga?
22 Bidang ketiga yang membuat para pengikut Kristus mendapatkan manfaat dari pemurnian yang terus berlangsung ada kaitannya dengan pernikahan dan kehidupan keluarga. Apakah pandangan kita selama ini tentang keluarga telah dimurnikan? Ya. Misalnya, sewaktu membaca tentang hamba-hamba Allah awal abad ke-20, kita sungguh terkesan bahkan kagum atas semangat rela berkorban mereka. Kita sangat bersyukur atas cara mereka mengutamakan dinas suci dalam hidup mereka. Namun, kita juga bisa langsung melihat perlunya untuk lebih seimbang. Mengapa?
23 Tidak jarang ada saudara-saudara yang menerima tugas pelayanan atau pekerjaan keliling yang membuat mereka jauh dari rumah selama berbulan-bulan. Kadang, anjuran untuk tidak menikah ditandaskan melebihi apa yang dikatakan dalam Alkitab, sementara keterangan tentang cara memperkuat perkawinan Kristen hanya sedikit. Apakah pengikut Kristus dewasa ini masih mengalaminya? Tidak!
Tugas-tugas teokratis tidak boleh dikejar dengan mengorbankan kewajiban keluarga
24. Bagaimana Kristus membantu rakyatnya yang setia untuk mendapatkan pandangan yang lebih seimbang tentang perkawinan dan keluarga?
24 Sekarang, tugas-tugas teokratis tidak boleh dikejar dengan mengorbankan kewajiban keluarga. (Baca 1 Timotius 5:8.) Selanjutnya, Kristus memastikan bahwa para pengikutnya yang setia di bumi terus mendapatkan nasihat Alkitab yang berguna dan seimbang tentang perkawinan dan kehidupan keluarga. (Ef. 3:14, 15) Pada 1978, muncul buku Membina Keluarga Bahagia. Sekitar 18 tahun kemudian terbitlah buku Rahasia Kebahagiaan Keluarga. Selain itu, Menara Pengawal menyajikan banyak artikel yang dirancang untuk membantu suami istri menerapkan prinsip Alkitab dalam kehidupan mereka.
25-27. Bagaimana kebutuhan anak-anak dari berbagai usia semakin diperhatikan seiring waktu berlalu?
25 Bagaimana dengan kaum muda? Seiring dengan berlalunya waktu, kebutuhan mereka semakin diperhatikan. Organisasi Yehuwa telah lama menyediakan hal-hal baik bagi anak-anak berbagai usia. Tetapi, apa yang tadinya berupa aliran kecil kini menjadi sungai yang besar. Misalnya, rubrik ”Juvenile Bible Study” muncul dalam The Golden Age dari 1919 hingga 1921. Setelah itu terbit brosur The Golden Age ABC pada 1920 dan buku Children pada 1941. Pada tahun 1970-an, buku Mendengar kepada Guru yang Agung, Masa Remaja—Manfaatkanlah Sebaik-baiknya, dan Buku Cerita Alkitab tersedia. Pada 1982, Sedarlah! mulai memuat seri ”Kaum Remaja Bertanya”, yang menghasilkan buku Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, pada 1989.
26 Sekarang, kita memiliki dua jilid buku Kaum Muda yang terkini, sementara serinya terus dimuat di situs Web kita, jw.org. Kita juga memiliki buku Belajarlah dari sang Guru Agung. Situs Web kita memuat banyak rubrik untuk kaum muda, termasuk kartu tokoh Alkitab, menggali Alkitab bagi anak-anak yang lebih tua dan lebih muda, teka-teki, video, dan komik Alkitab, dan juga pelajaran Alkitab bagi kanak-kanak usia tiga tahun ke bawah. Jelaslah, pandangan Kristus terhadap kaum muda tidak berubah sejak ia merangkul anak-anak kecil pada abad pertama. (Mrk. 10:13-16) Ia ingin agar kaum muda kita dikasihi dan dikenyangkan secara rohani.
27 Yesus juga ingin agar anak-anak dilindungi dari bahaya. Seraya moral dunia yang bejat ini semakin merosot, wabah pelecehan anak semakin meluas. Karena itu, bahan yang jelas dan terus terang telah diterbitkan untuk membantu para orang tua menjaga anak-anak mereka dari praktek keji ini.d
28. (a) Seperti dalam penglihatan Yehezkiel tentang bait, apa yang perlu kita lakukan jika kita ingin menjalankan ibadat yang murni? (b) Apa tekad Saudara?
28 Sungguh menakjubkan untuk merenungkan bagaimana Kristus terus memurnikan para pengikutnya, melatih mereka merespek, hidup selaras, dan mendapat manfaat dari standar moral Yehuwa yang tinggi! Bayangkan lagi bait dalam penglihatan Yehezkiel. Ingat gerbangnya yang tinggi. Memang, bait itu bukan bangunan harfiah, melainkan rohaniah. Namun, apakah itu nyata bagi kita? Kita memasukinya, tidak sekadar dengan pergi ke Balai Kerajaan atau membuka Alkitab atau memencet bel sewaktu berdinas. Semua itu tindakan fisik yang berkaitan dengan hal-hal yang kelihatan. Seorang yang munafik bisa saja melakukan hal-hal itu tanpa benar-benar masuk ke bait Yehuwa. Tetapi, kalau kita melakukan hal-hal itu dan hidup sesuai dengan standar moral Yehuwa yang tinggi serta menjalankan ibadat murni dengan sikap hati yang benar, kita telah masuk dan melayani di tempat yang paling suci—penyelenggaraan ibadat murni kepada Allah Yehuwa! Marilah kita selalu menghargai hak istimewa ini. Marilah kita terus berbuat semaksimal mungkin untuk mencerminkan kekudusan Yehuwa dengan menjunjung tinggi standar-Nya yang adil-benar!
a Pada 1932, Jilid 2 buku Vindication pertama-tama memperlihatkan bahwa nubuat Alkitab yang berfokus pada pemulihan umat Allah ke negeri asal mereka tergenap pada zaman modern bukan atas Israel jasmani, tetapi atas Israel rohani. Semua nubuat tersebut menunjuk ke pemulihan ibadat murni. Menara Pengawal 1 Maret 1999 menjelaskan bahwa penglihatan Yehezkiel tentang bait adalah suatu nubuat tentang pemulihan dan karenanya memiliki penggenapan rohani yang penting pada hari-hari terakhir.
b Ikrar itu melarang seorang pria berada bersama seorang wanita dalam sebuah kamar kecuali pintunya terbuka lebar—atau kecuali mereka suami istri atau anggota keluarga dekat. Selama bertahun-tahun, ikrar ini diucapkan setiap hari sebagai bagian dari acara Ibadat Pagi di Betel.
c Penyalahgunaan tembakau mencakup mengisap, mengunyah, atau menanamnya untuk tujuan tersebut.
d Misalnya, lihat Belajarlah dari sang Guru Agung, pasal 32; juga Sedarlah! Oktober 2007, halaman 3-11.