-
Yunani—Kuasa Dunia Termasyhur yang KelimaMenara Pengawal—1988 (Seri 50) | Menara Pengawal—1988 (Seri 50)
-
-
Dalam penglihatan nubuat yang kedua, seekor kambing jantan terlihat ”datang dari sebelah barat, yang melintasi seluruh bumi,” yang bergerak demikian cepatnya sehingga ”tanpa menginjak tanah.” Ia datang dari jauh menuju domba jantan bertanduk dua yang oleh malaikat dikatakan ”ialah raja-raja orang Media dan Persia.” Kambing jantan tersebut ’menanduk domba jantan itu dan mematahkan kedua tanduknya.’ Daniel diberitahu: ”Kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri Yunani.”—Daniel 8:5-8, 20, 21.
-
-
Yunani—Kuasa Dunia Termasyhur yang KelimaMenara Pengawal—1988 (Seri 50) | Menara Pengawal—1988 (Seri 50)
-
-
Nubuat-Nubuat Digenapi
Pada musim semi tahun 334 S.M., Iskandar memasuki Asia di Dardanela (Hellespont purba) dengan kira-kira 30.000 prajurit yang berjalan kaki dan 5.000 anggota pasukan berkuda. Dengan kecepatan seekor macan kumbang simbolis bersayap empat atau seekor kambing yang seolah-olah tidak menyentuh tanah, ia menyapu wilayah-wilayah kekuasaan kerajaan Persia—yang 50 kali lebih besar daripada kerajaannya sendiri! Apakah ia ”akan memerintah kerajaan yang sangat besar dan akan berbuat semaunya”? Sejarah menjawabnya.
Di Sungai Granisus di sudut barat laut Asia Kecil (Turki modern) Iskandar memenangkan pertempurannya yang pertama melawan Persia. Pada musim dingin itu ia menaklukkan Asia Kecil sebelah barat. Pada musim gugur berikut di Isus di sudut tenggara Asia Kecil, ia secara total mengalahkan suatu pasukan Persia yang diperkirakan terdiri dari setengah juta prajurit, dan raja besar, Darius III dari Persia, melarikan diri, meninggalkan keluarganya ke tangan Iskandar.
Sebaliknya dari mengejar orang Persia yang melarikan diri, Iskandar berbaris ke selatan sepanjang tepi pantai Lautan Tengah, menaklukkan pangkalan-pangkalan yang digunakan oleh armada Persia yang kuat. Kota Pulau Tirus mengadakan perlawanan selama tujuh bulan. Akhirnya, dengan menggunakan puing-puing dari kota tua di daratan utama yang telah dihancurkan oleh Nebukadnezar, Iskandar membangun sebuah jalan yang menghubungkan kota pulau itu. Peninggalan dari jalan tersebut masih terlihat dewasa ini, yang membuktikan tergenapnya nubuat Yehezkiel bahwa debu Tirus akan dicampakkan ke dalam laut.—Yehezkiel 26:4, 12.
Dengan melewatkan Yerusalem, yang menyerah kepadanya, Iskandar bergerak ke selatan, menaklukkan Gaza dan memperluas ’kerajaannya yang sangat besar’ dan berbuat ”semaunya” di Mesir, tempat dia disambut sebagai penyelamat. Di Memfis ia mempersembahkan korban kepada lembu Apis, dengan demikian menyenangkan hati imam-imam Mesir. Ia juga membangun kota Iskandariah, yang belakangan menyaingi Atena sebagai pusat ilmu pengetahuan. Kota itu masih menyandang namanya sampai sekarang.
Semua rencana Filipus telah dicapai bahkan dilampaui, namun Iskandar belum berhenti. Seperti kambing jantan yang bergerak cepat, ia kembali ke timur laut, melalui Palestina dan terus menuju utara ke Sungai Tigris. Di sana, pada tahun 331 S.M., ia melawan orang Persia di Gaugamela, tidak jauh dari puing-puing bekas ibu kota Asyur, Niniwe. Prajurit Iskandar yang berjumlah 47.000 mengalahkan pasukan Persia yang telah diorganisasi kembali dengan 1.000.000 prajurit. Darius III melarikan diri dan belakangan dibunuh oleh rakyatnya sendiri.
Dengan penuh semangat karena kemenangan, Iskandar berbalik ke selatan dan merebut ibukota musim dingin Persia, Babel. Ia juga menduduki ibukota di Susa dan Persepolis, menjarah harta benda Persia yang luar biasa banyak dan membakar istana agung dari Xerxes. Akhirnya, ibukota di Ekbatana jatuh ke tangannya. Penakluk yang bergerak secepat kilat ini kemudian mengalahkan sisa dari wilayah kekuasaan Persia, sampai sejauh ke timur ke Sungai Indus di Pakistan jaman modern. Tidak diragukan lagi, Yunani telah menjadi yang kelima dari kuasa-kuasa dunia yang termasyhur dalam sejarah Alkitab.
Dengan penaklukan oleh Iskandar bahasa dan kebudayaan Yunani juga tersebar ke semua wilayah yang luas tersebut. Dengan dibentuknya koloni-koloni Yunani di negeri-negeri yang ditaklukkan, bahasa Yunani Koine yang umum menjadi bahasa internasional pada jaman itu. Ini adalah bahasa yang belakangan digunakan untuk mencatat Alkitab Yunani Kristen.
Kerajaan Iskandar Terpecah-belah
Iskandar ingin membangun kembali Babel menjadi ibukota kerajaannya. Tetapi ini tidak akan terjadi. Nubuat-nubuat telah menggambarkan bahwa kambing jantan berbulu kesat itu mempunyai satu tanduk besar, yang mengenai itu Daniel diberitahu:
”Kambing jantan itu sangat membesarkan dirinya, tetapi ketika ia sampai pada puncak kuasanya, patahlah tanduk yang besar itu, lalu pada tempatnya tumbuh empat tanduk yang aneh, sejajar dengan keempat mata angin yang dari langit. . . . Kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri Yunani, dan tanduk besar yang di antara kedua matanya itu ialah raja yang pertama. Dan bahwa tanduk itu patah dan pada tempatnya itu muncul empat buah, berarti: empat kerajaan akan muncul dari bangsa itu, tetapi tidak sekuat yang terdahulu.”—Daniel 8:8, 21, 22.
”Tetapi baru saja ia muncul, maka kerajaannya akan pecah dan terbagi-bagi menurut keempat mata angin dari langit, jatuh bukan kepada keturunannya, dan tanpa kekuasaan seperti yang dipunyainya; sebab kerajaannya akan runtuh dan menjadi milik orang-orang yang lain dari pada orang-orang ini.”—Daniel 11:4.
Seperti telah diramalkan Alkitab, Iskandar menikmati kekuasaannya atas dunia untuk waktu yang singkat saja. Tepat pada puncak karirnya yang berkemenangan itu, ketika ia baru berumur 32 tahun, penaklukan-penaklukan yang kejam dari Iskandar berakhir. Walaupun dijangkiti demam malaria, ia masih terus berpesta-pora sampai mabuk dan tiba-tiba meninggal di Babel pada tahun 323 S.M. Jenazahnya dibawa ke Mesir dan dimakamkan di Iskandariah. ”Tanduk besar” yang ”[adalah] raja yang pertama” telah dipatahkan. Apa yang kemudian terjadi dengan kerajaannya?
-