Pasal 3
Perubahan Dunia Yang Diramalkan hingga Kerajaan Allah
1. Zaman kita ini akan menuju kepada perubahan terbesar apakah?
”PEROBAHAN ZAMAN”—kata-kata itu menggambarkan apa yang telah dialami oleh generasi ini sejak tahun 1914 M. yang membuka zaman baru yang bersejarah itu. Sebagaimana kita memandang ke dalam sebuah kaleidoskop (sejenis teropong) model lama bila kita memutar-mutarnya, pola situasi telah banyak berubah. Perubahan-perubahan itu menyenangkan—bagi beberapa banyak di antara kita? Tidak semua kita senang dengan perubahan-perubahan itu. Kita tidak begitu senang untuk melawan kecenderungan yang lebih kita sukai guna menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang tak diinginkan. Saatnya untuk perubahan yang paling besar bagi umat manusia kini sudah dekat! Saatnya telah dijadwalkan, dan untunglah perubahan di bawah pengendalian, sehingga semua orang yang menyukai keadaan zaman yang stabil akan mendapat manfaat yang bukan bersifat sementara.
2. Terhadap kekuatan perubahan manakah masih diberikan perlawanan?
2 Bagaimana kita dapat yakin mengenai hal ini? Dewasa ini kita melihat kekuasaan-kekuasaan politik yang besar yang makin membina kekuatannya dari tahun ke tahun, seolah-olah bertekad bulat untuk merubah wajah dunia ini. Mereka yakin bahwa masa depan uma manusia berada di tangan mereka. Apa yang diinginkan oleh kia kalangan biasa tidak menjadi soal bagi kekuasaan-kekuasaan radikal perubah-dunia ini. Cukup banyak orang yang lebih suka dengan cara lama dalam menjalankan urusan-urusan, dengan kebebasan pribadi yang cukup besar. Kekuatan-kekuatan politik yang berpegang pada cara-cara lama dalam mengatur urusan-urusan manusia masih cukup kuat, dan menentang, walaupun tidak begitu besar lagi pertentangannya, terhadap kekuatan-kekuatan baru yang bertambah besar yang bertujuan mencabut dan membongkar-balikkan cara-cara lama yang digunakan dalam menangani urusan-urusan manusia.
3. Cara bagaimana kedua kelompok politik yang besar saling menunjukkan sikap satu sama lain?
3 Dengan demikian kita melihat di bumi ini sekarang ada dua kelompok besar. Kelompok yang satu menyukai perubahan revolusioner yang cepat dan menerjang segala dan ini sangat umum disebut golongan radikal. Kelompok lainnya mempunyai ikatan yang kuat dengan waktu lampau bersama struktur dan bentuk-bentuknya. Ini sangat tepat disebut sebagai golongan konservatif. Anehnya, mungkin ternyata bahwa pemerintahan dari suatu bangsa yang didirikan oleh suatu revolusi penuh kekerasan, setelah beberapa waktu lamanya menjadi konservatif. Pemerintahan tersebut mulai bergabung dengan golongan konservatif. Nampaknya suatu pertikaian besar yang menentukan golongan radikal dan golongan konservatif akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat. Dewasa ini kedua golongan politik itu mencoba untuk cocok satu sama lain. Secara lahiriah, mereka mencoba untuk saling menghargai. Tetapi selalu ada saja perasaan-perasaan hambatan yang terkandung dalam hati mereka pada waktu mereka mengucapkan pernyataan resmi satu sama lain. Secara dasar mereka memang berbeda. Mereka memang tidak dapat bercampur baur—persis seperti besi yang keras tidak dapat bercampur dengan tanah liat.—Daniel 2:43.
4. Sebelum Perang Dunia I keadaan dunia yang bagaimanakah tidak diharapkan?
4 Ini merupakan suatu keadaan yang baru dalam sejarah umat manusia. Hal ini khususnya terbentuk di abad kedua puluh kita ini. Sebelum perang dunia 1914-1918, keadaan yang terdapat di seluruh dunia dewasa ini tidak pernah diduga, tidak pernah diramalkan sebelumnya. Pada waktu itu bahkan para ahli politik yang sering meminta saran kepada juru-juru ramal dan ahli-ahli nujum, tidak menerima suatu petunjuk pun mengenai hal ini sebelum perang dunia pertama mengejutkan mereka dari keadaan tenang. Masyarakat manusia yang dewasa ini sedemikian terpecah-belah secara politik, dan sebagaimana sejak Perang Dunia I, memang tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh manusia yang berpandangan sempit. Tetapi tahukah kita bahwa keadaan politik dari umat manusia ini telah dilukiskan secara nubuat lebih dari 2.580 tahun yang lampau, atau sekitar tahun 605 S.M.?
5, 6. Dulu pada tahun 605 S.M. siapakah yang tidak sanggup memberitahu di muka keadaan-keadaan dewasa ini?
5 Masa tersebut adalah pada saat Babilon merupakan kuasa dunia. Dalam mempertunjukkan dirinya sebagai penjajah dunia Kuasa Dunia Babel ini telah menghancurkan kota yang termasyhur di dunia yaitu Yerusalem dan baitnya yang dibaktikan bagi ibadat Yehuwa, Allah orang-orang Ibrani. Pada masa itu, adalah mustahil bagi seorang juru ramal, ahli nujum atau manusia biasa mana pun juga untuk meramalkan keadaan-keadaan politi dewasa ini.
6 Semua harus mengakui fakta itu!
7. Siapakah yang sanggup mengatur arah perjalanan pemerintahan dunia?
7 Nah, kalau begitu apa yang kita miliki bahwa ada seseorang baik di surga maupun di bumi yang pernah meramalkan perkara-perkara itu? Meskipun hampir tak dapat dipercaya, kita mempunyai bukti sedemikian. Datangnya dari Dia yang telah merancang haluan dari pemerintahan manusia dari sejak zaman Babel hingga zaman sekarang. Ada bukti bahwa haluan yang ditempuh oleh kuasa-kuasa dunia demikian telah dirancang sebelumnya dan bahwa haluan yang dirancang bagi mereka itu hingga kini masih diikuti dalam sejarah umat manusia. Dalam semuanya ini termasuk perubahan-perubahan dalam waktu dan musim untuk hal-hal yang penting, juga pergantian satu dinasti penguasa-penguasa dunia dengan suatu kelompok baru penguasa-penguasa dunia, bahkan dari suatu rumpun bangsa yang lain. Juga termasuk perubahan dan pemindahan kuasa dunia yang terbesar yang akan terjadi dalam sejarah umat manusia, yaitu perubahan yang ada di hadapan generasi umat manusia sekarang ini. Suatu rancangan haluan yang demikian saksama mengenai pemerintahan dunia bagi umat manusia tentu membutuhkan suatu tokoh yang adimanusiawi, yang sejak semula mengetahui akhirnya. Memang ini membutuhkan adanya suatu Allah, bukan yang disebut ”ilah susunan perkara-perkara ini”, tetapi Allah yang Mahakuasa, Allah yang Maha-bijaksana, Pencipta manusia.—2 Korintus 4:4; Roma 11:33.
8, 9. (a) Garis besar sejarah manusia ini disingkapkan kepada siapa? (b) Apa yang ia katakan sebagai penghargaan terhadap Sumber informasi yang ia terima?
8 Haluan yang Ia rancang atau garis besar sejarah umat manusia perlu disingkapkan kepada seseorang di atas bumi, untuk ditulis dan disimpan agar dapat diperiksa oleh kita semua. Seseorang itu adalah seorang Ibrani muda yang bernama Daniel. Seandainya ia bukan seorang penyembah Allah yang Mahakuasa, Maha-bijaksana, wahyu ini tentu saja tidak pernah akan disampaikan kepadanya. Ia mendapat arti dari wahyu yang diberikan kepadanya. Itu sebabnya Daniel, dalam buku nubuatnya, menulis kata-kata yang penuh penghargaan ini kepada Sumber Ilahi dari keterangannya,
9 ”Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari Dialah hikmat dan kekuatan! Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang berpengertian, Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia ahu apa yang ada di dalam gelap, dan erang ada padaNya. Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepadaMu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja.”—Daniel 2:20-23.
10, 11. Ketika diberitahu mengenai mimpinya, apa yang Nebukadnezar katakan tentang Allah?
10 Ketika nabi Daniel menyingkapkan kepada penguasa Babel yang pelupa ”hal yang dipersoalkan raja” yang dilupakan itu, maka Nebukadnezar, tokoh politik yang paling utama pada waktu itu, cukup jujur mengakui bahwa Allah yang Maha Tinggi dapat menyampaikan wahyu demikian mengenai masa depan yang pada waktu itu masih gelap dan tersembunyi. Dengan penuh respek ia berkata kepada Daniel,
11 ”Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu.”—Daniel 2:47.
12. Bagaimana kaum politik dewasa ini berbeda dengan Nebukadnezar?
12 Penguasa politik mana dewasa ini, setelah membaca catatan Daniel tentang rahasia yang disingkapkan itu dan kemudian membandingkannya dengan haluan yang telah ditempuh oleh pemerintahan dunia kini, yang mau membuat pengakuan demikian mengenai Allah dari Daniel dan dari ketiga sahabatnya bangsa Ibrani itu? Sia-sia kita mencari seorang penguasa politik demikian yang jujur dan rendah hati, sehingga ia membiarkan rahasia yang disingkapkan kepada Daniel membimbing haluan hidupnya sendiri. Oleh karena itu perobahan seluas dunia yang akan datang dalam waktu dekat ini oleh Pribadi Ilahi yang merobah waktu dan musim akan tiba kepada mereka dengan suatu pukulan yang menghancurkan.
13. Kepada siapakah Nebukadnezar bertanya mengenai mimpinya yang terlupa itu?
13 Hal apakah yang meyakinkan nabi Daniel maupun tokoh politik paling utama pada zaman itu, yaitu Raja Nebukadnezar dari Babel, bahwa Dia yang sanggup memberikan suatu gambaran di muka mengenai ribuan tahun mendatang sejarah umat manusia, dan dengan demikian ”memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian” pasti adalah Allah Yang Mahakuasa. (Yesaya 46:10) Tidak lain adalah karena tidak mungkin seorang manusia yang dapat menyampaikan wahyu sedemikian. Pada tahun kedua dari pemerintahannya sebagai penakluk kota Yerusalem berikut bait ibadat Yehuwa, Nebukadnezar mendapat sebuah mimpi. Ketika terbangun dari tidurnya, ia tidak dapat mengingatnya kembali. Ia menjadi sangat risau, karena mimpi yang dilupakannya itu nampaknya menyampaikan suatu pesan yang sangat penting baginya. Ia memberikan suatu ujian yang lain dari yang lain kepada para ahli nujum dan imam-imam yang mempraktekkan sihir dengan menuntut mereka, bukan saja untuk menafsirkan mimpinya, tapi pertama sekali mengingatkan kembali mimpi itu bagi raja. Karena mereka menganggap permintaan demikian sama sekali tidak masuk akal, Raja Nebukadnezar memerintahkan supaya mereka dibunuh saja sebagai penipu-penipu dalam pekerjaan mereka sebagai juru-juru ramal. Tetapi bahwa ia tidak seimbang secara mental dalam mengambil keputusan demikian, bahkan ahli psikologi yang paling terkemuka zaman sekarang mungkin tidak akan membantah.
14. Bagaimana Daniel mendapat informasi yang dibutuhkan untuk meluputkan kehidupan?
14 Keadaan gawat yang timbul pada waktu itu turut mempengaruhi Nabi Daniel, sebab ia dianggap yang paling terkemuka di antara para cendekiawan di kota Babel. Maka ia bertanya kepada opsir pengawal pribadi raja mengapa ia datang untuk membunuhnya dan ketiga sahabatnya bangsa Ibrani yaitu Hananya, Misael dan Azarya. Ketika mendapat penjelasan, Daniel meminta hanya satu hari saja penundaan waktu pelaksanaan hukuman terhadap para cendekiawan Babel. Ia yakin bahwa tidak ada apapun yang mustahil bagi Yehuwa, Allahnya. Doa yang diucapkan oleh Daniel bersama ketiga sahabatnya bangsa Ibrani ternyata ditujukan kepada suatu dewa yang palsu, yang bersifat mitos. Bukan saja mimi Nebukadnezar tetapi juga artinya yang begitu penting bagi dunia, disingkapkan bagi Daniel dalam suatu ”penglihatan malam” yang diwahyukan oleh Yehuwa Allahnya. (Daniel 2:19) Setelah memberi pujian kepada Pribadi yang melakukan hal-hal yang mustahil bagi manusia, dan memberikan pujian kepadaNya, Daniel meminta Ariokh yaitu kepala pengawal pribadi raja Nebukadnezar, untuk membawa dia ke hadapan penguasa Imperium Babel yang kebingungan itu.
15, 16. Ini menjadi ujian yang dihadapkan kepada siapa, dan kepada siapa Daniel memberikan pujian?
15 Nyawa Daniel dan ketiga sahabatnya bangsa Ibrani terancam. Seandainya dia tidak dapat mengingatkan kembali mimpi yang dilupakan oleh raja dan kemudian, atas dasar itu memberikan suatu penjelasan yang memuaskan, mereka tentu akan dihukum mati bersama dengan semua cendekiawan lain di Babel. Ini mendatangkan suatu ujian, bukan bagi manusia, akan tetapi bagi Allah yang sejati di alam semesta ini, karena para ahli nujum dan imam-imam yang mempraktekkan sihir dari Babel telah gagal total. Dalam apa yang kemudian Daniel singkapkan kepada penguasa dari Kuasa Dunia Babel, ia menjadi seorang saksi Yehuwa yang terkemuka, salah seorang saksi Yehuwa dari zaman sebelum Kristen. (Yesaya 43:10-12; 44:8) Sebagai suatu teladan yang baik bagi semua Saksi Yehuwa di zaman modern ini, Daniel tidak memuji dirinya sendiri berkenaan dengan apa yang akan disingkapkannya kepada tokoh politik yang paling terkemuka di dunia pada waktu itu, tetapi memberikan pujian kepada ’Allah di sorga’ yang sejati dengan mengatakan,
16 ”Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum. Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini.”—(Daniel 2:27, 28.
17. Bagaimana Yehuwa membuktikan kuasanya sebagai pribadi ”yang menyingkapkan rahasia”?
17 Seandainya mimpi Nebukadnezar hanya mimpi kosong yang tiada artinya sebagaimana yang dapat dialami oleh siapapun, tentu mimpi yang demikian tidak akan pernah dicatat dalam Firman Yehuwa, yaitu Alkitab. Mimpi ini mengandung maksud yang diberikan oleh Allah ”yang menyingkapkan rahasia-rahasia,” tetapi memang mimpi itu akan kosong jika tidak ada yang mengartikannya. Meskipun demikian, Allah yang Mahakuasa yang menguasai Sorga membuat mimpi itu lenyap sama sekali dari ingatan Nebukadnezar. Apakah dengan cara demikian Yehuwa meniadakan maksudNya, dengan menghapuskan ingatan baginda raja? Sama sekali tidak. Malah Ia meletakkan dasar untuk memperlihatkan kekuasaanNya sendiri yang adimanusiawi. Ia menghadapkan suatu masalah yang dapat dipecahkan hanya oleh suatu allah, hanya oleh Allah yang sejati.
18. Bagaimana sang raja terpaksa membuktikan bahwa Allah ada?
18 Dengan cara yang Yehuwa ambil dalam menangani masalah yang begitu penting bagi dunia, kesaksian mengenai kuasa ilahi diberikan kepada ”raja segala raja” di bumi dari zaman dahulu itu. Baginda raja dipaksa untuk menggunakan wewenangnya yang mutlak dan meminta mimpi itu diingatkan kembali berikut tafsirannya. Ia meminta hal ini, dan ia harus menerimanya pada saat diberikan secara mukjizat kepadanya. Tidak soal apakah Nebukadnezar menyukainya atau tidak, ia mendapat apa yang dia tuntut. Demikianlah, pada permulaan dari penguasaan Kuasa Dunia Babel yang tidak mendapat perlawanan, tokoh politik paling terkemuka ini telah membuktikan bagi dirinya bahwa ada suatu Allah, bahwa Allah itu ada!—Daniel 2:1, 28.
MIMPI TENTANG PERGANTIAN-PERGANTIAN KUASA-DUNIA
19. Apa yang akan Yehuwa perlihatkan kepada kaum politik mengenai pernyataan hak milik atas bumi?
19 Ada pepatah lama yang berbunyi, ”Manusia merencanakan, tetapi Allah yang menentukan.” Memang demikian juga halnya sehubungan dengan masalah-masalah dunia. Pencipta langit dan bumi sungguh-sungguh berminat mengenai masalah-masalah dunia di atas bumi kita ini. Dia merasa berkepentingan akan apa yang sedang terjadi di sini, sebab bumi yang kita diami ini adalah milikNya, bukan milik dari dunia komunis ataupun demokrasi yang kuat permodalannya. Bahwa kepentinganNya di atas bumi sangat diutamakan dan akhirnya akan dituntut dan diurus, diperlihatkan oleh Yehuwa dalam mimpi yang disingkapkan kembali oleh nabiNya Daniel kepada Raja Nebukadnezar dari Babel pada masa kejayaannya, ketika kerajaan itu cenderung untuk menganggap seluruh bumi sebagai telah ditaklukkan olehnya. Dengan penuh perhatian, baginda raja mendengar kepada Firman Allah dan mencamkannya dengan sungguh-sungguh, seraya nabi Yehuwa yaitu Daniel melanjutkan penjelasannya.
20. Apa mimpi yang diingatkan oleh Daniel kepada sang raja?
20 ”Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat. Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.”—Daniel 2:31-35.
21. Bagaimanakah Allah memperlihatkan bahwa Ia mengetahui ”yang kemudian” sejak dari ”mulanya”?
21 Kita dapat membayangkan betapa terperanjatnya Raja Nebukadnezar mendengar lukisan terilham ini. Tidak meleset sedikit pun dari apa yang telah dia lihat dalam mimpi itu. Patung besar ini, yang begitu berkilauan sungguh menimbulkan perasaan takut, dahsyat karena kehebatannya. Bagaimana bisa terjadi sehingga raja melupakan mimpi itu? Tapi kenyataannya demikian! Seandainya mimpi tentang patung itu tidak pernah diingatkan kembali, pesan yang hendak disampaikan akan hilang untuk selama-lamanya. Dengan dikirimkannya mimpi itu oleh kuasa ilahi kepada dia yang pada saat itu merupakan ”raja segala raja” seluruh dunia, pastilah mimpi itu mengandung suatu pesan yang sangat tepat pada waktunya yang mempengaruhi seluruh dunia. Hanya Allah yang dapat memberikan dalam penglihatan pada malam hari kepada Daniel, apa yang sama sekali hilang dari pikiran Nebukadnezar. Tetap dapatkah Allah yang sama ini menerangkan arti mimpi yang terlupa itu? Sudah tentu Allah yang menyusun dan mengirimkan mimpi tersebut, semestinya mengerti apa yang Ia maksudkan dengan mimpi itu. Ia dapat menerangkan apa arti patung yang serupa manusia itu, mulai dari kepala sampai pada ujung jari kakinya. Dengan menyampaikan sebuah mimpi yang lengkap, yang menyingkapkan bagaimana patung yang penuh arti itu disingkirkan, Ia memperlihatkan bahwa Ia mengetahui dan sedang ”memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian.” Maka lanjutkanlah penjelasanmu hai Daniel!
22. Mengapakah kita lebih berminat dari pada sang raja terhadap mimpi itu?
22 Hanya menyingkapkan mimpi nubuat tersebut tidaklah cukup. Adalah makna mimpi itu yang akan meluputkan Daniel dan semua orang cendekiawan Babel lainnya dari kematian. Daniel mempunyai penjelasan tentang patung dalam mimpi itu, tetapi apakah tafsirannya itu akan memuaskan Raja Nebukadnezar, seorang penguasa kafir yang telah menghancurkan bait Yehuwa di Yerusalem? Apakah itu merupakan tafsiran yang memuaskan kita dewasa ini, sebagai suatu tafsiran, yang bukan saja masuk akal dan logis, tetapi juga selaras dengan selebihnya dari Firman Allah yang diwahyukan, yaitu Alkitab terilham? Kita dewasa ini, yang terbukti hidup pada masa ”akhir” dari penggenapan mimpi ini patut lebih berminat lagi dari pada Nebukadnezar, yang sebenarnya hidup pada saat ”permulaan” dari penggenapan mimpi tersebut. Ia tidak menghadapi penghancuran seluas dunia yang masih akan terjadi. Kita yang akan menghadapinya!
23. Menurut apa yang dikatakan oleh Daniel siapakah yang digambarkan oleh kepala emas dari patung itu? Mengapa?
23 Ariokh, kepala pengawal pribadi Nebukadnezar, barangkali mulai melonggarkan genggamannya dari pedangnya sewaktu Daniel selanjutnya berkata kepada Panglima Tertinggi angkatan perangnya, ”Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja: Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan, dan yang ke dalam tangannya telah diserahkanNya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuatNya menjadi kuasa atas semuanya itu—tuankulah kepala yang dari emas itu.”—Daniel 2:36-38.
24. Maka, apakah ”patung” itu mulai dengan orang yang mendirikan Babel?
24 Dengan diberitahukannya Nebukadnezar pada permulaan penjelasan tentang patung itu bahwa hal ini menyangkut dia dan sebenarnya mulai dengan dirinya, sudah tentu minatnya bertambah akan tafsiran seluruh mimpi itu. Setelah diberitahukan bahwa dia sendiri dilambangkan oleh kepala yang terbuat dari logam yang paling mulia yang dikenal pada masa itu, tak dapat tidak dia senang dan merasa bahwa kemuliaan yang pantas diberikan kepadanya. Kepala dari emas itu dengan tepat menggambarkan seorang raja, yaitu ”raja segala raja” yang telah diijinkan oleh Allah dari surga untuk menjadi tokoh dunia yang memerintah Kuasa Dunia Babel. Jadi hal yang digambarkan oleh patung yang terdiri dari empat macam logam yang berbeda tidak mulai dengan Nimrod orang Kusy dari keturunan Ham, yang mendirikan Babel atau Babilon lebih dari 1.500 tahun sebelumnya.—Kejadian 10:8-10; 1 Tawarikh 1:10.
25. Apakah ia mulai dengan Kuasa Dunia Pertama, atau yang kedua?
25 Selain itu, patung simbolis tersebut tidak dimulai dengan Kuasa Dunia Mesir, satu imperium di tangan rumpun bangsa Ham yang menjadi Kuasa Dunia Pertama dalam catatan Alkitab. (Kejadian 10:6, 13, 14; 12:11 sampai 13:1; Mazmur 78:51; 105:23, 27; 106:21, 22) Selanjutnya, patung simbolis itu tidak mulai dengan kuasa Dunia Asyur, suatu imperium dari rumpun bangsa Sem, yang menjadi Kuasa Dunia Kedua dalam Alkitab. (Kejadian 10:21, 22; 2:14; 25:18; 2 Raja 15:19-29) Pada tahun 632 S.M. Nebukadnezar turut berperang dalam menumbangkan Kuasa Dunia Asyur dan dengan demikian mendirikan Imperium Neo-Babilon yang merupakan Kuasa Dunia Ketiga dalam catatan Alkitab.—Nahum 2:8 sampai 3:18; Zefanya 2:13.
26. Mengapa ”patung” itu mulai berlaku sejak kebinasaan Yerusalem?
26 Kira-kira dua puluh lima tahun kemudian, setelah Raja Nebukadnezar digunakan sebagai alat Yehuwa untuk menghancurkan Yerusalem yang murtad, kata-kata nabi Daniel berlaku, ”Ke dalam tangannya [Nebukadnezar] telah diserahkanNya [Allah dari surga] anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan [Nebukadnezar] yang dibuatNya menjadi kuasa atas semuanya itu.” (Daniel 2:38) Ini terjadi, karena dengan dihancurkannya Yerusalem oleh bangsa Babel pada tahun 607 S.M., kerajaan bayangan dari Allah Yehuwa berhenti di atas bumi.—1 Tawarikh 29:23; 2 Tawarikh 36:17-21.
27. Setiap logam dari ”patung” itu menggambarkan apa, secara politik?
27 Oleh karena Daniel mengatakan kepada Nebukadnezar, ”Baginda sendiri adalah kepala dari emas itu,” maka patung logam itu secara keseluruhan menggambarkan serangkaian raja-raja atau penguasa dunia. Sebenarnya, ”kepala dari emas” menggambarkan lebih dari pada diri Nebukadnezar sendiri. Ia menggambarkan dinasti penguasa yang dimulai dengan dia. Jadi kepala emas itu menggambarkan, sebenarnya, Nebukadnezar sendiri, kemudian putera sulungnya Ewil Merodakh, kemudian Nabonidus menantu Nebukadnezar dan akhirnya Belsyazar, cucu dari Nebukadnezar. (2 Raja 25:27-30; Yeremia 52:31-34; Daniel 5:10, 11, 18, 22) Dinasti ini menggambarkan Kuasa Dunia Babel. Oleh karena itu, rangkaian empat logam yang terdapat pada patung dalam mimpi Nebukadnezar itu menggambarkan serangkaian kuasa dunia yang telah menguasai dunia tanpa campur tangan kerajaan Allah (baik kerajaan bayangan yang di bumi maupun kerajaan sesungguhnya di surga). Tafsiran Daniel mengenai mimpi tersebut membuktikan hal ini.
28, 29. Mengapakah kerajaan berikutnya, yang kurang besar dari pada Babel, tidak disebut namanya?
28 Sambil menunjuk kepada penguasa dunia yang akan dijalankan oleh para pengganti Kuasa Dunia Babel, Daniel meneruskan tafsirannya dengan mengatakan kepada Nebukadnezar, ”raja segala raja” tersebut, ”Sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.”—Daniel 2:39.
29 Daniel tidak menyebut nama kerajaan itu, yang ”kurang besar” dari pada Nebukadnezar, yang akan segera menyusul Kuasa Dunia Babel. Bila disebut namanya pasti Kuasa Dunia Babel akan berjaga-jaga terhadap kemungkinan-kemungkinan penggeseran kekuasaan oleh calon penguasa tersebut. Tetapi dari nubuat-nubuat Yesaya (13:1-17; 21:2-9) Daniel dapat mengetahui bahwa bangsa Media, sekutu Persia, akan berperan dalam penumbangan Babel dari kedudukannya yang unggul sebagai kuasa dunia.
30. Bagaimana Daniel mengetahui siapa yang akan menumbangkan Babel?
30 Daniel juga dapat mengetahui dari Yesaya 44:24 sampai 45:7 bahwa Yehuwa akan menggunakan seorang tokoh bernama Koresy, yang ternyata seorang Persia, untuk mendatangkan pembalasan ilahi atas Kuasa Dunia Babel karena telah menghancurkan Yerusalem dan tempat ibadat dari Yehuwa. (Yesaya 46:11) Sebagai orang yang mempelajari nubuat Yeremia juga, Daniel mengetahui bahwa bangsa Media akan menonjol dalam pengepungan terakhir atas kota Babel dan akan berperan dalam penumbangan bangsa yang telah menganiaya umatNya. (Yeremia 51:28; Daniel 9:2) Tetapi Daniel tidak mengungkapkan keterangan ini pada saat itu kepada Nebukadnezar, yang tidak akan menyaksikan saat-saat penumbangan kekuasaan itu. Apa gunanya dia harus dibuat kuatir?
31. Bagaimana Daniel diberi hak kehormatan untuk memperkenalkan pengganti Babel?
31 Nabi Daniel mendapat hak kehormatan untuk seolah-olah memperkenalkan ”kerajaan” atau kuasa dunia yang digambarkan oleh logam perak dari patung dalam mimpi itu. Ini terjadi pada malam hari di musim rontok pada tahun 539 S.M. tatkala cucu Nebukadnezar, yaitu Raja Belsyazar, sedang mengadakan jamuan kerajaan dengan seribu orang tokoh pejabatnya di dalam kota Babel yang sedang mencapai puncaknya, secara mukjizat ada tangan yang menulis pada dinding kata-kata yang penuh teka-teki ”Mene, mene, tekel ufarsin.” Sebagai upaya terakhir raja Belsyazar yang ketakutan kemudian memanggil Daniel untuk menafsirkan tulisan tangan di dinding ini. Ketika menjelaskan kata penghabisan yaitu ”ufarsin,” kata jamak dari ”Peres,” Daniel berkata kepada Belsyazar, ”PERES: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.” Malam itu juga para pengepung berhasil memasuki kota Babel, Raja Belsyazar terbunuh dan Kuasa Dunia Media-Persia didirikan. Oleh karena bangsa Media dan Persia adalah dari keturunan Aria, kini kuasa dunia berpindah dari rumpun bangsa Sem ke rumpun bangsa Yafet.—Daniel 5:1-31; 6:12; Ester 1:19.
32. Dalam hal apakah Media-Persia ”kurang besar” dibandingkan dengan Babel?
32 Sebagaimana perak lebih rendah mutunya dari pada emas, demikian juga Kuasa Dunia Media-Persia lebih rendah mutunya dari Babel. Dalam arti bagaimana? Dalam arti bahwa ia tidak meninggikan diri sebegitu rupa seperti Imperium Babel, yang telah menghancurkan kota Yerusalem dan bait tempat ibadat Yehuwa. Demikianlah Nebukadnezar, raja Babel meninggikan dirinya di atas Allah Yehuwa, yang namaNya disebut atas kota Yerusalem di mana raja-raja dari garis keturunan raja Daud duduk di atas ’takhta Yehuwa.’ (1 Tawarikh 29:23; Yesaya 14:4-14) Demikian juga, dengan penumbangan kerajaan bayangan Yehuwa pada tahun 607 S.M., mulailah periode 2.520 tahun yang dikenal sebagai ”zaman orang kafir” atau ”masa yang ditentukan bagi bangsa-bangsa.” (Lukas 21:24, AV; NW) Sebaliknya dari pada berusaha ”menyamai Yang Mahatinggi,” Raja Koresy penakluk Babel mengakui kedudukan Yehuwa sebagai Allah.
33. Bagaimana Koresy menyelaraskan tindakannya dengan nubuat Yesaya?
33 Sebagai pengakuan terhadap kehendak Yehuwa yang telah dinyatakanNya, Raja Koresy berusaha menyesuaikan tindakannya dengan apa yang Yehuwa nubuatkan mengenai dirinya di Yesaya, pasal empat puluh empat dan empat puluh lima. Maka, pada tahun 537 S.M., ia mengizinkan sekelompok sukarelawan bangsa Israel dan pembantu-pembantu mereka meninggalkan penjara Babel dan kembali ke kampung halaman mereka untuk mendirikan kembali kota Yerusalem dan baitnya yang suci. Tetapi kerajaan bayangan Yehuwa tidak didirikan kembali pada saat itu dengan seorang keturunan Raja Daud yang duduk di atas ’takhta Yehuwa’ di Yerusalem.—2 Tawarikh 36:20-23; Ezra 1:1 sampai 2:2.
KUASA DUNIA YUNANI (MAKEDONIA)
34. Apa yang dikatakan oleh Daniel sang penafsir mengenai pengganti Media-Persia?
34 Walaupun adanya perlakuan baik yang diberikannya kepada umat pilihan Yehuwa, Kuasa Dunia Persia tidak akan bertahan terus hingga abad kedua puluh kita ini. Berkenaan pengganti berikutnya dari Kuasa Dunia Media-Persia, nabi Daniel selanjutnya berkata kepada Nebukadnezar, ”Kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.”—Daniel 2:39.
35. Kapankah Daniel mengetahui ciri-ciri dari pengganti Media-Persia?
35 Kata-kata itu menunjukkan bahwa ”kerajaan” atau kuasa dunia yang ”ketiga” yang serupa tembaga akan lebih besar dari pada Media-Persia atau Kuasa Dunia Babel. Sebagaimana tembaga adalah logam yang semi-berharga, lebih rendah mutunya dari pada perak, kuasa dunia yang berikut ini akan lebih rendah dari pada Kuasa Dunia Media-Persia. Sehubungan dengan hal ini ia tidak mendapat hak kehormatan seperti membebaskan umat Yehuwa yang diasingkan dalam penawanan di Babel. Pada zaman cucu Nebukadnezar, yaitu Raja Belsyazar, Daniel si penafsir mimpi itu mulai mengetahui siapa sebenarnya yang mendirikan kuasa dunia ”ketiga” yang seperti tembaga itu. Tokohnya itu adalah seorang Yunani yang akan menaklukkan dunia. Tidak ada catatan bahwa Daniel mengungkapkan keterangan mengenai masa depan ini kepada Raja Belsyazar.
36. Bagaimana penggulingan Media-Persia digambarkan kepada Daniel?
36 Ketika menjelaskan mimpi nubuat yang diberikan kepada Daniel di mana ia menyaksikan seekor domba jantan dengan kepala bertanduk dua, ditaklukkan oleh seekor kambing berbulu lebat yang bertanduk satu, malaikat suci Yehuwa berkata, ”Domba jantan yang kaulihat itu, dengan kedua tanduknya, ialah raja-raja orang Media dan Persia. Dan kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri Yunani [atau, Hellas], dan tanduk besar yang di antara kedua matanya itu ialah raja yang pertama. Dan bahwa tanduk itu patah dan pada tempatnya itu muncul empat buah, berarti: empat kerajaan akan muncul dari bangsa itu, tetapi tidak sekuat yang terdahulu.”—Daniel 8:20-22.
37. Perbuatan-perbuatan hebat apakah dilakukan oleh ”raja yang pertama” dari Imperium Yunani?
37 Demikianlah, lebih dari dua ratus tahun sebelumnya, telah dinubuatkan bahwa ”kerajaan” yang dilambangkan oleh bagian perut dan paha dari patung impian yang terbuat dari tembaga itu adalah Kuasa Dunia Yunani. ”Raja yang pertama” ternyata tokoh yang menaklukkan dunia, yaitu Iskandar III dari Makedonia, yang akan menaklukkan Imperium Persia. Pada tahun 334 S.M. ia mendatangkan kekalahan total yang menentukan atas penguasa Persia waktu itu dan kemudian mendirikan Kuasa Dunia Yunani (Makedonia). Pada tahun 332 S.M. Iskandar Agung berhasil menguasai propinsi Yudea, termasuk Yerusalem. Setelah itu Mesir jatuh ke dalam tangannya, dan kota Iskandariah didirikan di sana untuk memperingati namanya. Kota pelabuhan Mesir yang baru ini menjadi sangat makmur, dan belakangan didiami oleh banyak orang Yahudi.
38. Apa sebabnya sehingga seluruh Alkitab dapat dibaca dalam bahasa Yunani?
38 Karena penaklukan yang ia lakukan sampai ke Sungai Indus di India dan sampai ke Mesir, serta ditempatkannya pasukan militer di negeri-negeri yang ditaklukkan itu, maka bahasa Yunani yang digunakan oleh tentara Iskandar Agung menjadi bahasa internasional pada zaman itu. Bahasa itu menjadi alat komunikasi antar bangsa, dan pada abad ketiga S.M. orang-orang Yahudi berbahasa Yunani di Iskandariah, Mesir, mulai menerjemahkan Alkitab Ibrani yang terilham ke dalam bahasa Yunani umum. Ini diikuti oleh para penulis terilham yang menghasilkan kedua puluh tujuh buku Alkitab Kristen, dari Matius sampai Wahyu. Dengan demikian dapatlah Alkitab terilham keseluruhannya dibaca di mana-mana oleh orang-orang yang dapat berbicara dan membaca dalam bahasa Yunani umum.
39. Bagaimanakah munculnya ”empat kerajaan” yang masih memiliki sifat-sifat Yunani sebagaimana dinubuatkan?
39 Pada tahun 323 S.M., Iskandar Agung, yang dilambangkan oleh ”tanduk besar” dari kambing berambut lebat itu, meninggal di Babel, yang pernah menjadi ibukota Imperium Babel. Belakangan kerajaannya yang besar itu dibagi di antara empat jendralnya berkebangsaan Yunani. Akibatnya timbullah empat kerajaan Hellenis atau Yunani. Akhirnya Yudea dan Yerusalem menjadi sebagian dari kerajaan yang dimulai oleh Jendral Seleucus I Nicator. Memang tidak satupun dari keempat kerajaan Hellenis ini setara dengan kerajaan besar dari Iskandar Agung. Sungguh menakjubkan, nubuat itu digenapkan bahwa dari ”tanduk besar” itu (Iskandar Agung) akan muncul ’empat tanduk’ (empat kerajaan Hellenis), tetapi tak satupun dari keempat ini memiliki kuasa dan kebesaran seperti yang dimiliki oleh kerajaan Iskandar. Namun demikian, keempat kerajaan yang lebih kecil ini bersama-sama mempertahankan penguasaan oleh Kuasa Dunia Yunani, yang dilambangkan oleh bagian tembaga dari patung itu.
KERAJAAN YANG BAGAIKAN BESI
40. Bagaimanakah Kuasa Dunia Roma berdiri pada tahun 30 S.M.?
40 Waktu berjalan dan memasuki abad pertama sebelum Masehi. Saatnya tiba bagi Yehuwa, ”Allah semesta langit” untuk merubah waktu dan musim serta untuk memecat raja-raja dan menetapkan raja-raja guna memperkenalkan kuasa dunia yang baru. (Daniel 2:19, 21) Kini Roma, Italia, merupakan kuasa politik yang menanjak yang tidak dapat diabaikan. Pada tahun 63 S.M. Pompey, Jendral Roma, menawan Yerusalem dan memperluas penguasaan Roma sampai ke Yudea. Pada tahun 30 S.M. kekalahan yang pasti dialami oleh yang terakhir dari keempat kerajaan Hellenis, dan Mesir menjadi propinsi Roma. Pada saat itulah berdiri Kuasa Dunia Roma pada tahun yang kelima ratus tujuh puluh tujuh dari ”zaman orang-orang kafir” atau ”masa yang ditentukan bagi bangsa-bangsa.” Yerusalem tetap tanpa raja dari garis keturunan Daud suku Yehuda itu. ’Takhta Yehuwa’ tidak lagi berdiri di Yerusalem ibukota Yahudi.—1 Tawarikh 29:23.
41. Daniel menjelaskan logam keempat itu, yaitu besi, sebagai apa?
41 Di sinilah penggenapan dari apa yang dikatakan oleh nabi Daniel kepada Raja Nebukadnezar ketika menafsirkan mimpi yang terlupa itu, yakni tentang patung yang terbuat dari empat macam logam. Dalam menafsirkan arti logam keempat, besi, yakni kaki patung itu, Daniel berkata, ”Kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.”—Daniel 2:40.
42. Cara bagaimanakah Imperium Roma tidak menunjukkan respek terhadap pengabar-pengabar Kerajaan?
42 Kuasa Dunia Roma menghancurkan Kuasa Dunia Yunani dan menelan sisa dari Kuasa Dunia yang sebelumnya, Media-Persia dan Babel. Kuasa Dunia keempat ini tidak menunjukkan respek terhadap ”Kerajaan Sorga,” ”Kerajaan Allah,” yang diumumkan oleh Yesus Kristus serta murid-muridnya di abad pertama. Pada tahun 33 M. kuasa dunia ini mencemarkan Hari Paskah Yahudi dengan membunuh Yesus Kristus pada tiang siksaan di luar tembok Yerusalem. Lebih jauh, kuasa dunia ini menindas murid-murid Yesus Kristus yang setia, dengan maksud untuk menghancurkan dan melenyapkan Kekristenan sejati.
43. Kapan dan mengapakah Imperium Roma membinasakan Yerusalem?
43 Pada tahun 70 M., dalam usahanya untuk memadamkan pemberontakan orang-orang Yahudi, Roma merasa perlu untuk membinasakan dan menghancurluluhkan Yerusalem, beserta baitnya yang begitu hebat. Ke-97.000 orang Yahudi yang tidak menjadi orang Kristen yang masih terus hidup melampaui kebinasaan yang mengerikan atas kota suci mereka, dibawa sebagai budak-budak tawanan ke tempat-tempat yang terpencar dalam Imperium Roma. Ini terjadi pada tahun yang keenam ratus tujuh puluh enam dari ’masa orang-orang Kafir,’ dan itu berarti 1.844 tahun lagi masih tinggal sebelum Masa Orang-orang Kafir itu berakhir.
44, 45. Apa sesungguhnya yang dimaksudkan bahwa bangsa-bangsa Kafir menginjak-injak Yerusalem?
44 Yesus Kristus memberitahu sebelumnya tentang pembinasaan Yerusalem oleh orang-orang Roma di bawah pimpinan Jendral Titus, putra Kaisar Vespasian, ia berkata, ”Dan mereka [orang-orang Yahudi di Yudea propinsi Roma] akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.” (Lukas 21:20-24) Dengan perkataan itu Yesus Kristus tidak semata-mata memaksudkan diinjak-injaknya tempat kedudukan kota itu oleh bangsa-bangsa bukan-Yahudi atau Kafir. Pada waktu itu kota Yerusalem mempunyai arti yang lebih besar dari pada Yerusalem dewasa ini, ibukota Republik Israel, dengan presidennya yang dipilih secara demokratis dan Knessetnya. Pada zaman Kristus itu, Yerusalem beserta baitnya secara simbolik merupakan ”kota Raja Besar,” Yehuwa. (Matius 5:35; 4:5) Kota ini, yang pernah menjadi tempat takhta kerajaan Yehuwa yang bersifat simbolik di bumi merupakan gambaran dari kerajaan Allah di bawah pemerintahan raja yang diurapiNya, dari keluarga Raja Daud.
45 Karena itu, kerajaan Mesias, yang di dalamnya para raja keturunan Daud memegang jabatan, itulah yang diinjak-injak oleh bangsa-bangsa Kafir sampai berakhirnya ’masa-masa yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa’ selama mana mereka akan menginjak-injaknya tanpa campur tangan Allah. Pada akhir Masa Orang-orang Kafir, di situlah abad kedua puluh ini mulai memasuki saat yang menentukan!
SATU KUASA DUNIA LAIN TERMASUK
46. Apakah Kaisar Konstantin memperkenalkan kerajaan Allah?
46 Sambil memandang kembali ke masa lampau dari abad kedua puluh ini, kita bertanya, Apakah ”kerajaan yang keempat” sebagaimana digambarkan oleh kaki besi dari patung dalam mimpi Nebukadnezar digenapkan secara lengkap hanya atas Imperium atau Kuasa Dunia Roma? Alkitab sendiri menunjukkan bahwa tidak demikian halnya. Mengapa? Pada zaman Kaisar Konstantin dalam abad keempat, Imperium Roma menjadi ”Kristen,” tapi ini hanya terjadi karena perintah dari Kaisar dan hanya dalam nama saja. Perubahan wajah keagamaan ini tidaklah menciptakan suatu kuasa dunia yang baru, kuasa dunia Kristen; itu tidak mendatangkan kerajaan Allah yang diberitakan oleh Yesus Kristus. Akan tetapi, suatu kuasa dunia yang baru memang datang setelah berabad-abad berlalu—dengan cara yang benar-benar bersifat politik. Ini ditunjukkan dalam Wahyu 17:9, 10.
47. Apa yang digambarkan oleh tujuh kepala dari ’binatang buas’ itu?
47 Di sana, sehubungan dengan pelacur agama, Babel Besar, yang duduk di atas seekor binatang buas berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, kita membaca, ”Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk, ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja.” Dari penjelasan mengenai lambang-lambang yang terdapat dalam buku Wahyu ini, binatang buas itu menggambarkan sistim politik di atas bumi. Tujuh kepala dari binatang buas itu menggambarkan kekepalaan atas sistim politik itu, bukan kekepalaan yang dipegang oleh ketujuhnya pada waktu yang bersamaan, melainkan kekepalaan oleh satu kepala simbolik menyusul yang lainnya sampai kepala yang ketujuh dan terakhir. Cocok sekali, tujuh kepala itu menggambarkan ”tujuh gunung,” yang menggambarkan ”tujuh raja,” sebab raja-raja adalah kepala-kepala Negara dan menjalankan kekepalaan atau penguasaan. Seperti dalam patung mimpi Nebukadnezar, raja-raja sama artinya dengan kerajaan-kerajaan atau kuasa-kuasa dunia.
48. Siapakah kelima ”raja” yang jatuh sebelum Roma?
48 Mengenai ”tujuh raja” itu, rasul Kristen Yohanes menulis menjelang akhir abad pertama M., ”Lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada.” (Wahyu 17:10) Ketika Yohanes menulis buku Wahyu, ia dijebloskan dalam penjara di pulau hukuman bernama Patmos karena ia seorang Kristen. (Wahyu 1:1, 2, 9) Maka, sewaktu menulis, ”Lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada,” Yohanes memaksudkan ”raja” yang keenam. Yang keenam itu ada di zaman Yohanes. Maka, jika demikian, kuasa dunia yang manakah yang dimaksudkan oleh Yohanes dengan ucapan ”yang satu ada”? Tidak lain dari Kuasa Dunia Roma. Di sini imperium itu disebut sebagai Kuasa Dunia Keenam menurut nubuat Alkitab. Maka, siapakah kelima ”raja” yang sudah jatuh sebelum Kuasa Dunia Roma, satu demi satu? Pertama, Kuasa Dunia Mesir; kedua, Kuasa Dunia Asyur; ketiga, Kuasa Dunia Babel; keempat, Kuasa Dunia Media-Persia; dan, kelima, Kuasa Dunia Yunani.
49. Di tangan siapakah ”raja” keenam jatuh, dan kapan?
49 Akan tetapi, Kuasa Dunia Keenam juga akan jatuh sebab malaikat itu berkata kepada rasul Yohanes, ”Yang satu ada dan yang lain belum datang.” (Wahyu 17:10) Ini berarti bahwa kuasa dunia yang ketujuh masih akan datang, sebagai kepala yang ketujuh dari binatang buas itu. Pada zaman rasul Yohanes ’kepala yang ketujuh’ atau ’gunung yang ketujuh’ atau ’raja yang ketujuh’ itu masih merupakan rahasia. Tapi berabad-abad kemudian setelah sejarah dunia berjalan abad demi abad sejak zaman Yohanes, tersingkaplah rahasia itu. Maka, yang manakah Kuasa Dunia Ketujuh dari nubuat Alkitab? Ia muncul pada tahun 1763 M. sebagai Imperium Inggris, Inggris yang memerintah tujuh lautan.
50. Bagaimanakah Kuasa Dunia Kembar Amerika-Inggris timbul?
50 Dua belas tahun kemudian, pada tahun 1775, ketiga belas koloni Amerika melepaskan diri dari Imperium Inggris, untuk mendirikan Republik Amerika, Negara-negara Amerika Serikat. Seraya waktu berjalan Republik Amerika yang berbahasa Inggris itu merasa cocok untuk bekerja sama dengan Imperium Inggris yang berbahasa Inggris, baik pada masa damai maupun masa perang, suatu hal yang ditandaskan selama Perang Dunia I dan II. Maka sesungguhnya, telah terbentuk Kuasa Dunia Kembar Amerika-Inggris. Jadi, selama bertahun-tahun sampai sekarang sejak Revolusi Amerika di tahun 1775-1783 gabungan politik Amerika-Inggris ini telah merupakan Kuasa Dunia Ketujuh. Ia bertindak bagaikan binatang bertanduk dua.—Wahyu 13:11.
51. Mengapakah kaki yang terbuat dari besi itu menggambarkan lebih dari pada Imperium Roma saja?
51 Kuasa Dunia Ketujuh ”datang” pada waktu Yehuwa akan mengadakan perubahan sebelum berdirinya kerajaan MesiasNya sendiri. Mengenai Kuasa Dunia Ketujuh, Wahyu 17:10 mengatakan, ”Dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja.” Bagian Amerika dari Kuasa Dunia Ketujuh belum lama merayakan ulang tahunnya yang kedua ratus. Masa tersebut relatif singkat dibandingkan dengan masa berdirinya Kuasa Dunia Roma selama hampir delapan belas abad. Kini masa ”seketika saja” itu sudah hampir berakhir, menurut jadwal waktu Yehuwa. Satu hal sudah pasti sesuai dengan nubuat Alkitab: Kerajaan Mesias Allah tidak akan datang sebelum Kuasa Dunia Ketujuh itu muncul di atas pentas dunia. (Wahyu 17:11-14) Mengingat semuanya ini, sangat jelas bahwa kaki besi dari patung mimpi Nebukadnezar bukan hanya menggambarkan Kuasa Dunia Roma. Kaki itu juga menggambarkan lanjutan sistim politik dari Imperium Roma, yakni, Kuasa Dunia Amerika-Inggris, Kuasa Dunia Ketujuh, yang telah terbukti sebagai kuasa dunia terbesar dari semua kuasa-kuasa dunia itu dalam sudut pandangan manusia. Ia juga telah terbukti seperti besi, baja!
KAKI YANG SEBAGIAN TERBUAT DARI BESI DAN SEBAGIAN DARI TANAH LIAT
52. Apa yang Daniel katakan mengenai kaki yang sebagian terbuat dari besi dan sebagian dari tanah liat?
52 Sampailah kita sekarang pada corak-corak terakhir dalam mimpi nubuat dari raja Babel itu, yang ia lupakan. Raja Nebukadnezar ingin tahu apa yang diartikan oleh puncak mimpi itu, dan demikian juga kita dewasa ini. Syukur kepada Allah Yehuwa, sebab Daniel diilhamkan untuk menjelaskan segala sesuatunya lebih jauh, ”Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat. Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian. Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.”—Daniel 2:41-43.
53. Keadaan politik yang bagaimanakah digambarkan oleh kaki sedemikian? Kapan?
53 Dalam kata-kata yang bersifat nubuat itu diberikan bagi kita gambaran tentang kerajaan yang terbagi. Karena demikianlah keadaan patung lambang kuasa-kuasa dunia yang berturut-turut itu pada bagian akhirnya, maka keadaan kuasa dunia yang terbagi itu mestinya terdapat dewasa ini, di abad kedua puluh ini. Dan memang demikian! Karena alasan yang begitu kuat maka tidak sangsi lagi, kita sudah mendekati saat dilenyapkannya patung kuasa dunia yang telah lama bercokol ini. Apabila patung lambang itu pada akhirnya lenyap, maka apa yang akan terjadi selanjutnya? Menurut ’orang-orang bijaksana’ dari dunia ini, kemungkinan semacam itu akan merupakan hal yang paling buruk yang bisa terjadi. Dalam pandangan mereka, it akan mengartikan anarki, kekacauan. Maka mereka berusaha untuk mempertahankan berdirinya patung itu.
54. Apa yang ditunjukkan ole Daniel sebagai perkara yang digambarkan oleh tanah liat?
54 Pentas dunia masih berada di bawah naungan Kuasa Dunia Ketujuh, dan kedua bagiannya dipersenjatai dengan bom-bom nuklir dan peluru-peluru kendali berkepala nuklir. Jadi tenaga dari besi yang mampu menghancurkan dan membinasakan masih tetap ada dalam sistim penguasaan yang unggul ini. Tetapi Kuasa Dunia Amerika-Inggris ini, bersama dengan sekutu-sekutunya, harus menghadapi suatu faktor lain, suatu faktor yang lebih modern. Faktor ini digambarkan oleh tanah liat dalam patung mimpi Nebukadnezar. Apa yang digambarkannya dalam zaman modern ini? Penjelasan Daniel memberitahukan, ”Mereka akan bercampur oleh perkawinan [dengan keturunan umat manusia, NW], tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.” Oleh karena itu, tanah liat ini melambangkan ”keturunan manusia,” atau secara harfiah, ’benih manusia.’—Daniel 2:43.
55. Bagaimanakah telah terjadi perkawinan [percampuran] dengan ’keturunan umat manusia’?
55 Tanah liat adalah lambang yang sangat cocok untuk ’benih manusia,’ sebab Ayub 4:19 menyebut manusia sebagai ”mereka yang diam dalam pondok tanah liat, yang dasarnya dalam debu.” Dan Ayub, manusia yang mengalami kesengsaraan yang luar biasa berkata kepada Allah Yehuwa, ”Ingatlah, bahwa Engkau yang membuat aku dari tanah liat, tetapi Engkau hendak menjadikan aku debu kembali.” (Ayub 10:9) Walaupun ”tanah liat” sifatnya rapuh, yang merupakan bahan dasar dari mana ”keturunan manusia” dijadikan, ke arah manakah kecenderungan pemerintah manusia dalam dekade-dekade terakhir ini? Bukan kepada Allah Pencipta ”tanah liat” yang telah diberi kehidupan itu, melainkan kepada makhluk-makhluk yang terbuat dari tanah liat, kepada masyarakat banyak, golongan ”proletar” sebagaimana orang-orang Roma dahulu menyebut golongan terendah atau termiskin di kalangan masyarakat yang tidak menyumbangkan apa pun kecuali keturunan (proles) kepada Negara. Pemerintahan tradisionil yang tua telah merasa berkewajiban untuk mendengarkan lebih banyak kepada hasrat orang banyak agar mereka ikut serta dalam pemerintahan yang berkuasa atas mereka.
56. Mengapakah tidak dapat dilakukan perkawinan antara besi dengan tanah liat itu?
56 Akan tetapi, tidak dapat dilangsungkan perkawinan antara bentuk pemerintahan oleh kelas yang berkuasa dan orang banyak yang lebih menginginkan perubahan-perubahan radikal dan menyeluruh dalam pemerintahan. Persis sebagaimana tidak dapat diadakan percampuran antara besi dan tanah liat! Terbentuknya pemerintahan-pemerintahan bersifat demokratis melalui revolusi-revolusi atau cara-cara lain telah menghasilkan bentuk-bentuk pemerintahan proletar yang radikal. Dan pemerintahan-pemerintahan seperti ini tetap bertentangan tanpa kompromi terhadap Kuasa Dunia Ketujuh yang seperti besi itu, Kuasa Dunia Kembar Amerika-Inggris. Sampai sekarang kedua bentuk pemerintahan itu telah berusaha hidup berdampingan satu sama lain, tetapi tidak pernah dihasilkan perkawinan yang sungguh-sungguh antara mereka. Pemerintahan-pemerintahan dan blok-blok proletar yang radikal mungkin kelihatannya sangat kuat dan seakan-akan dapat mengimbangi kekuatan Kuasa Dunia Amerika-Inggris. Namun mereka tetap saja serapuh makhluk-makhluk manusia yang terbuat dari tanah liat, yang mendukung pemerintah-pemerintah radikal. Mereka tidak dapat memperkuat patung lambang dari penguasaan sedunia guna menolak perubahan dunia yang mendatang.