Pasal Enam Belas
Raja-Raja yang Bertikai Itu Mendekati Akhir Mereka
1, 2. Bagaimana identitas raja utara berganti setelah perang dunia kedua?
SEWAKTU menggambarkan iklim politik Amerika Serikat dan Rusia, filsuf sekaligus sejarawan Prancis, Alexis de Tocqueville, menyatakan dalam tulisannya pada tahun 1835, ”Yang satu menggunakan kemerdekaan sebagai prinsip dasar tindakannya; sedangkan yang lain menggunakan perhambaan. Haluan mereka . . . berbeda; meskipun demikian, pada suatu saat, masing-masing tampaknya terpanggil oleh suatu rencana rahasia Ilahi untuk menggenggam nasib separuh dunia ini di tangannya.” Seberapa akuratkah ramalan ini setelah Perang Dunia II? Sejarawan J. M. Roberts menulis, ”Pada akhir Perang Dunia kedua, nasib dunia ini memang akhirnya tampak seperti didominasi oleh dua kuasa besar yang sangat berbeda sistemnya, yang satu berpusat di negeri yang dahulu adalah Rusia, dan yang satu lagi di Amerika Serikat.”
2 Selama dua perang dunia, Jerman telah menjadi musuh utama raja selatan—Kuasa Dunia Anglo-Amerika—dan telah menduduki posisi raja utara. Namun, setelah Perang Dunia II, negeri tersebut terbagi. Jerman Barat menjadi sekutu raja selatan, dan Jerman Timur bergabung dengan suatu kekuatan lain—blok negara-negara Komunis yang dipimpin oleh Uni Soviet. Blok atau kesatuan politik ini, bangkit berdiri sebagai raja utara yang sangat menentang aliansi Anglo-Amerika. Dan, persaingan antara kedua raja ini berkembang menjadi Perang Dingin yang berlangsung dari tahun 1948 sampai 1989. Sebelumnya, raja utara dari Jerman telah bertindak ”menentang perjanjian kudus”. (Daniel 11:28, 30) Bagaimana tindakan blok Komunis sehubungan dengan perjanjian ini?
ORANG KRISTEN SEJATI TERSANDUNG NAMUN MENANG
3, 4. Siapa yang ”bertindak fasik terhadap perjanjian itu”, dan bagaimana hubungan mereka dengan raja utara?
3 ”Orang-orang yang bertindak fasik terhadap perjanjian itu,” kata malaikat Allah, ”akan dibawanya [raja utara] kepada kemurtadan dengan kata-kata licin.” Sang malaikat menambahkan, ”Tetapi sehubungan dengan umat yang mengenal Allah mereka, mereka akan menang dan bertindak dengan efektif. Dan orang-orang yang memiliki pemahaman di antara umat itu, mereka akan memberikan pengertian kepada banyak orang. Dan mereka pasti akan dibuat tersandung oleh karena pedang dan nyala api, oleh karena ditawan dan dirampok, selama beberapa waktu.”—Daniel 11:32, 33.
4 Orang-orang yang ”bertindak fasik terhadap perjanjian itu” pasti adalah para pemimpin Susunan Kristen, yang mengaku sebagai orang Kristen namun melalui perbuatan justru mencemarkan nama kekristenan. Dalam bukunya, Religion in the Soviet Union, Walter Kolarz berkata, ”[Selama perang dunia kedua], Pemerintah Soviet berupaya memperoleh dukungan materi dan moral dari Gereja-Gereja demi membela tanah air.” Setelah perang, para pemimpin gereja berupaya memelihara persahabatan ini meskipun kuasa tersebut, yang pada waktu itu adalah raja utara, menganut kebijakan ateistis. Maka, Susunan Kristen semakin menjadi bagian dari dunia ini—kemurtadan yang menjijikkan di mata Yehuwa.—Yohanes 17:16; Yakobus 4:4.
5, 6. Siapakah ”umat yang mengenal Allah mereka”, dan bagaimana keadaan mereka di bawah kekuasaan raja utara?
5 Bagaimana dengan orang Kristen sejati—”umat yang mengenal Allah mereka” dan ”orang-orang yang memiliki pemahaman”? Meskipun mereka dengan sepatutnya ”tunduk kepada kalangan berwenang yang lebih tinggi”, orang Kristen yang hidup di bawah kekuasaan raja utara ini tidak menjadi bagian dari dunia. (Roma 13:1; Yohanes 18:36) Seraya dengan cermat membayar kembali ”perkara-perkara Kaisar kepada Kaisar”, mereka juga memberikan ”perkara-perkara Allah kepada Allah”. (Matius 22:21) Oleh karena hal itu, integritas mereka ditantang.—2 Timotius 3:12.
6 Sebagai hasilnya, orang Kristen sejati ”tersandung” dan juga ”menang”. Mereka tersandung dalam arti bahwa mereka menderita penganiayaan yang hebat, beberapa bahkan dibunuh. Namun, mereka menang dalam arti bahwa sebagian besar dari mereka tetap setia. Mereka menaklukkan dunia ini, seperti Yesus. (Yohanes 16:33) Lagi pula, mereka tidak pernah berhenti mengabar, sekalipun mereka berada dalam penjara atau kamp-kamp konsentrasi. Dengan berbuat demikian, mereka ”memberikan pengertian kepada banyak orang”. Meskipun mengalami penganiayaan di kebanyakan negeri yang dikuasai oleh raja utara, jumlah Saksi-Saksi Yehuwa bertambah. Berkat kesetiaan ”orang-orang yang memiliki pemahaman” itu, suatu bagian yang terus bertambah dari ”kumpulan besar” telah muncul di negeri-negeri tersebut.—Penyingkapan 7:9-14.
UMAT YEHUWA DIMURNIKAN
7. ”Sedikit pertolongan” apa yang diterima oleh orang Kristen terurap yang hidup di bawah kekuasaan raja utara?
7 ”Pada waktu mereka [umat Allah] dibuat tersandung, mereka akan mendapat sedikit pertolongan,” kata sang malaikat. (Daniel 11:34a) Kemenangan raja selatan dalam perang dunia kedua menghasilkan sedikit kelegaan bagi orang Kristen yang hidup di bawah kekuasaan raja saingannya. (Bandingkan Penyingkapan 12:15, 16.) Dengan cara serupa, orang-orang yang dianiaya oleh raja penerusnya mengalami kelegaan dari waktu ke waktu. Seraya Perang Dingin mulai mereda, banyak pemimpin mulai sadar bahwa orang Kristen yang setia bukanlah ancaman sehingga pengakuan resmi diberikan kepada mereka. Bantuan juga datang dari kumpulan besar yang semakin besar jumlahnya. Kumpulan besar ini menyambut pemberitaan yang dengan setia dilakukan kaum terurap dan membantu mereka.—Matius 25:34-40.
8. Bagaimana beberapa orang menggabungkan diri dengan umat Allah ”melalui kelicinan”?
8 Tidak semua yang mengaku berminat melayani Allah selama masa Perang Dingin memiliki motivasi yang baik. Malaikat telah memperingatkan, ”Banyak orang pasti akan menggabungkan diri dengan mereka melalui kelicinan.” (Daniel 11:34b) Sejumlah besar orang menunjukkan minat akan kebenaran namun tidak bersedia membuat pembaktian kepada Allah. Ada juga yang tampaknya menerima kabar baik, namun ternyata adalah mata-mata dari kalangan berwenang. Laporan dari satu negeri berbunyi, ”Beberapa dari antara oknum-oknum tak bermoral ini adalah orang-orang yang terang-terangan mengaku Komunis, yang telah menyusup ke dalam organisasi Tuan, memperlihatkan kegairahan yang besar, dan bahkan telah diangkat kepada kedudukan yang tinggi dalam dinas.”
9. Mengapa Yehuwa membiarkan beberapa orang Kristen yang setia ”tersandung” karena para penyusup?
9 Sang malaikat selanjutnya berkata, ”Dan beberapa orang yang memiliki pemahaman akan dibuat tersandung, agar demi mereka, pekerjaan pemurnian dan pembersihan dan pemutihan dilakukan, sampai zaman akhir; karena hal itu masih untuk waktu yang ditetapkan.” (Daniel 11:35) Para penyusup ini telah menyebabkan beberapa saudara yang setia jatuh ke tangan kalangan berwenang. Yehuwa membiarkan hal-hal demikian terjadi untuk memurnikan dan membersihkan umat-Nya. Sebagaimana Yesus ”belajar ketaatan melalui perkara-perkara yang ia derita”, demikian pula orang-orang yang setia ini belajar ketekunan melalui pengujian atas iman mereka. (Ibrani 5:8; Yakobus 1:2, 3; bandingkan Maleakhi 3:3.) Dengan demikian, mereka ’dimurnikan, dibersihkan, dan diputihkan’.
10. Apa artinya ungkapan ”sampai zaman akhir”?
10 Umat Yehuwa akan tersandung dan dimurnikan ”sampai zaman akhir”. Tentu saja, mereka mengantisipasi adanya penganiayaan sampai akhir dari sistem fasik ini. Akan tetapi, pembersihan dan pemutihan umat Allah yang terjadi akibat gangguan raja utara adalah ”untuk waktu yang ditetapkan”. Jadi, di Daniel 11:35, ”zaman akhir” pasti berhubungan dengan akhir jangka waktu yang dibutuhkan untuk pemurnian umat Allah seraya mereka bertekun di bawah serangan raja utara. Masa manakala mereka tersandung itu berakhir pada waktu yang ditetapkan oleh Yehuwa.
SANG RAJA MENGAGUNGKAN DIRI
11. Apa yang dikatakan sang malaikat tentang sikap raja utara terhadap kedaulatan Yehuwa?
11 Sehubungan dengan raja utara, sang malaikat menambahkan, ”Raja itu akan berbuat sekehendak hatinya, dan ia akan meninggikan diri dan mengagungkan diri di atas setiap allah; dan [menolak untuk mengakui kedaulatan Yehuwa] terhadap Allah atas segala allah, ia akan mengucapkan hal-hal yang ajaib. Dan ia akan berhasil hingga kecaman itu sampai pada kesudahannya; karena apa yang telah diputuskan harus terlaksana. Dan ia tidak akan memberikan perhatian kepada Allah bapak-bapak leluhurnya; dan ia tidak akan memberikan perhatian kepada apa yang diinginkan para wanita dan kepada segala allah lain, tetapi ia akan mengagungkan diri di atas setiap orang.”—Daniel 11:36, 37.
12, 13. (a) Dalam arti apa raja utara menolak ”Allah bapak-bapak leluhurnya”? (b) Siapakah ”para wanita” yang ’keinginannya’ tidak diberi perhatian oleh raja utara? (c) Raja utara memuliakan ”allah” mana?
12 Sebagai penggenapan kata-kata nubuat ini, raja utara menolak ”Allah bapak-bapak leluhurnya”, seperti misalnya ilah Tritunggal Susunan Kristen. Blok Komunis terang-terangan mempropagandakan ateisme. Dengan demikian, raja utara menjadikan dirinya suatu allah, ”mengagungkan diri di atas setiap orang”. Dengan tidak memberikan perhatian ”kepada apa yang diinginkan para wanita”—negeri-negeri bawahan seperti Vietnam Utara, yang menjadi seperti pelayan wanita bagi rezim raja utara—sang raja bertindak ”sekehendak hatinya”.
13 Sang malaikat melanjutkan nubuat ini, katanya, ”Pada kedudukannya, ia akan memuliakan allah benteng-benteng; dan ia memuliakan allah yang tidak dikenal oleh bapak-bapak leluhurnya dengan emas, perak, permata, dan barang-barang berharga.” (Daniel 11:38) Ya, raja utara menaruh kepercayaannya pada militerisme ilmiah modern, ”allah benteng-benteng”. Ia mencari keselamatan melalui ”allah” ini, mengorbankan kekayaan yang sangat berlimpah di atas mezbahnya.
14. Bagaimana raja utara ”bertindak dengan efektif”?
14 ”Dengan allah asing, ia akan bertindak dengan efektif terhadap benteng-benteng yang paling diperkuat. Siapa pun yang memberikan pengakuan kepadanya akan ia limpahi dengan kemuliaan, dan ia akan membuat mereka berkuasa di antara banyak orang; dan ia akan membagikan tanah sebagai upah.” (Daniel 11:39) Dengan mengandalkan ”allah asing” militer itu, raja utara bertindak dengan sangat ”efektif”, terbukti menjadi kekuatan militer yang disegani pada ”hari-hari terakhir”. (2 Timotius 3:1) Orang-orang yang mendukung ideologinya diberi imbalan berupa dukungan politik, finansial, dan kadang-kadang militer.
’TEKANAN’ PADA ZAMAN AKHIR
15. Bagaimana raja selatan ’menekan’ raja utara?
15 ”Pada zaman akhir, raja selatan akan menekannya,” demikian pemberitahuan sang malaikat kepada Daniel. (Daniel 11:40a) Apakah raja selatan telah ’menekan’ raja utara selama ”zaman akhir”? (Daniel 12:4, 9) Ya, benar. Setelah perang dunia pertama, perjanjian damai yang bersifat menghukum yang diberlakukan terhadap raja utara pada waktu itu—Jerman—pasti merupakan ’tekanan’, sesuatu yang memancing tindakan pembalasan. Setelah kemenangannya dalam perang dunia kedua, raja selatan mengarahkan senjata-senjata nuklir yang mengerikan kepada saingannya dan mengorganisasi suatu aliansi militer yang sangat kuat melawan dia, yakni Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Sehubungan dengan fungsi NATO, seorang sejarawan Inggris berkata, ”NATO adalah alat utama untuk ’mengendalikan’ USSR, yang pada waktu itu disadari sebagai ancaman utama bagi perdamaian Eropa. Misinya berlangsung selama 40 tahun, dan terlaksana dengan keberhasilan yang tidak dapat dipungkiri.” Selama tahun-tahun Perang Dingin, ’tekanan’ raja selatan mencakup spionase berteknologi tinggi maupun serangan-serangan diplomatik dan militer.
16. Bagaimana reaksi raja utara terhadap tekanan yang dilakukan raja selatan?
16 Bagaimana reaksi raja utara? ”Raja utara akan menggempur dia dengan kereta dan penunggang kuda dan banyak kapal; dan ia akan memasuki negeri-negeri dan membanjiri serta melandanya.” (Daniel 11:40b) Sejarah hari-hari terakhir telah diwarnai oleh ekspansionisme raja utara. Selama perang dunia kedua, sang ”raja” Nazi membanjir melewati perbatasan-perbatasannya dan memasuki negeri-negeri sekitarnya. Pada akhir perang tersebut, ”raja” penerusnya membangun imperium yang kuat. Selama Perang Dingin, raja utara berperang melawan saingannya dalam peperangan-peperangan dan pemberontakan-pemberontakan yang diwakili oleh sekutu masing-masing di Afrika, Amerika Latin, dan Asia. Ia menganiaya orang Kristen sejati, membatasi—namun sama sekali tidak dapat menghentikan—kegiatan mereka. Dan, serangan-serangan militer dan politiknya menyebabkan sejumlah negeri jatuh ke bawah kekuasaannya. Hal ini tepat seperti yang dinubuatkan oleh sang malaikat, ”Ia juga akan memasuki negeri Hiasan [kawasan rohani umat Yehuwa], dan ada banyak negeri yang akan dibuat tersandung.”—Daniel 11:41a.
17. Daerah-daerah mana tidak dapat dicapai oleh ekspansionisme raja utara?
17 Meskipun demikian, raja utara tidak sampai menaklukkan dunia. Sang malaikat menubuatkan, ”Inilah yang akan luput dari tangannya: Edom, Moab, dan bagian utama putra-putra Ammon.” (Daniel 11:41b) Pada zaman dahulu, Edom, Moab, dan Ammon terletak di antara wilayah kekuasaan raja selatan dari Mesir dan raja utara dari Siria. Pada zaman modern, mereka menggambarkan bangsa-bangsa dan organisasi-organisasi yang menjadi sasaran raja utara namun tidak berhasil dikuasainya.
MESIR TIDAK AKAN LUPUT
18, 19. Dengan cara-cara apa raja selatan merasakan pengaruh saingannya?
18 Malaikat Yehuwa selanjutnya berkata, ”Ia [raja utara] akan terus mengulurkan tangannya terhadap negeri-negeri itu; dan sehubungan dengan tanah Mesir, dia tidak akan luput. Ia akan berkuasa atas harta terpendam berupa emas dan perak dan atas segala barang berharga dari Mesir. Dan orang Libia serta orang Etiopia akan mengikuti langkahnya.” (Daniel 11:42, 43) Bahkan raja selatan, ”Mesir”, tidak luput dari dampak kebijakan ekspansionisme raja utara. Sebagai contoh, raja selatan menderita kekalahan yang mencolok di Vietnam. Dan, bagaimana dengan ”orang Libia serta orang Etiopia”? Tetangga-tetangga Mesir kuno ini sangat cocok menggambarkan bangsa-bangsa yang, secara geografis, adalah tetangga ”Mesir” modern (raja selatan). Adakalanya, mereka menjadi pengikut—’mengikuti langkah’—raja utara.
19 Apakah raja utara telah menguasai ’harta terpendam dari Mesir’? Ia memang memiliki pengaruh yang kuat atas cara raja selatan menggunakan sumber daya finansialnya. Karena takut akan saingannya, raja selatan telah membelanjakan uang dalam jumlah yang sangat besar untuk mempertahankan angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara yang tangguh. Dalam pengertian inilah raja utara telah ”berkuasa atas”, atau mengendalikan pengaturan kekayaan raja selatan.
KAMPANYE TERAKHIR
20. Bagaimana sang malaikat menggambarkan kampanye terakhir raja utara?
20 Persaingan antara raja utara dan raja selatan—entah secara militer, ekonomi, atau cara-cara lain—sedang mendekati akhirnya. Malaikat Yehuwa mengungkapkan perincian tentang konflik yang masih akan terjadi, dengan berkata, ”Akan ada laporan-laporan yang menggelisahkannya [raja utara], dari arah terbitnya matahari dan dari utara, dan ia akan keluar dengan kemurkaan yang hebat untuk memusnahkan dan membinasakan banyak orang. Ia akan mendirikan kemahnya yang seperti istana di antara laut yang besar dan gunung yang kudus di negeri Hiasan; dan ia akan datang menemui akhirnya, dan tidak ada yang akan menolongnya.”—Daniel 11:44, 45.
21. Apa yang masih harus kita ketahui tentang raja utara?
21 Dengan dibubarkannya Uni Soviet pada bulan Desember 1991, raja utara menderita kemunduran yang serius. Siapa yang akan menjadi raja ini sewaktu Daniel 11:44, 45 tergenap? Apakah salah satu negeri yang pernah menjadi bagian dari bekas Uni Soviet akan diidentifikasi sebagai raja utara? Atau, apakah ia akan sama sekali berganti identitas, seperti yang telah ia lakukan beberapa kali sebelumnya? Apakah pengembangan persenjataan nuklir oleh bangsa-bangsa lain akan menghasilkan suatu perlombaan senjata baru yang ada kaitannya dengan identitas raja itu? Hanya waktu yang akan menyediakan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini. Sebaiknya kita tidak berspekulasi. Sewaktu raja utara memulai kampanyenya yang terakhir, penggenapan nubuat ini akan dengan jelas dimengerti oleh semua orang yang memiliki pemahaman yang berdasarkan Alkitab.—Lihat ”Raja-Raja di Daniel Pasal 11”, pada halaman 284.
22. Pertanyaan-pertanyaan apa yang muncul sehubungan dengan serangan terakhir raja utara?
22 Akan tetapi, kita mengetahui tindakan apa yang akan segera diambil raja utara. Tergerak oleh laporan-laporan ”dari arah terbitnya matahari dan dari utara”, ia akan melancarkan suatu kampanye ’untuk memusnahkan banyak orang’. Kepada siapa kampanye itu diarahkan? Dan, ”laporan-laporan” apa yang memicu serangan tersebut?
TERSENTAK OLEH LAPORAN-LAPORAN YANG MENGGELISAHKAN
23. (a) Peristiwa luar biasa apa yang harus terjadi sebelum Armagedon? (b) Siapakah ”raja-raja yang datang dari arah terbitnya matahari”?
23 Perhatikan apa yang dikatakan buku Penyingkapan tentang akhir Babilon Besar, imperium agama palsu sedunia. Sebelum ”perang pada hari besar Allah Yang Mahakuasa”, Armagedon, musuh besar ibadat sejati ini ”akan dibakar habis dengan api”. (Penyingkapan 16:14, 16; 18:2-8) Pembinasaannya digambarkan dengan pencurahan mangkuk yang keenam dari murka Allah atas Sungai Efrat simbolis. Sungai itu menjadi kering agar ”jalan dipersiapkan bagi raja-raja yang datang dari arah terbitnya matahari”. (Penyingkapan 16:12) Siapakah raja-raja ini? Mereka tidak lain adalah Allah Yehuwa dan Yesus Kristus!—Bandingkan Yesaya 41:2; 46:10, 11.
24. Apa tindakan Yehuwa yang akan menggelisahkan raja utara?
24 Pembinasaan Babilon Besar dilukiskan secara gamblang dalam buku Penyingkapan, yang menyatakan, ”Kesepuluh tanduk yang engkau lihat [raja-raja yang memerintah pada zaman akhir], dan binatang buas itu [Perserikatan Bangsa-Bangsa], mereka akan membenci sundal itu dan akan menghancurkan dia dan membuatnya telanjang, dan akan memakan habis bagian-bagiannya yang berdaging dan akan membakar dia seluruhnya dengan api.” (Penyingkapan 17:16) Mengapa para penguasa akan menghancurkan Babilon Besar? Karena ”Allah menaruh dalam hati mereka keinginan untuk melaksanakan pikirannya”. (Penyingkapan 17:17) Yang termasuk di antara para penguasa ini adalah raja utara. Apa yang didengarnya ”dari arah terbitnya matahari” sangat cocok memaksudkan tindakan Yehuwa itu, sewaktu Ia menaruh dalam hati para pemimpin manusia keinginan untuk memusnahkan si pelacur besar agama.
25. (a) Siapa yang menjadi sasaran khusus raja utara? (b) Di manakah raja utara ”mendirikan kemahnya yang seperti istana”?
25 Namun, ada yang menjadi sasaran khusus kemurkaan raja utara. Ia akan ”mendirikan kemahnya yang seperti istana di antara laut yang besar dan gunung yang kudus di negeri Hiasan”, kata sang malaikat. Pada zaman Daniel, laut yang besar adalah Laut Tengah dan gunung yang kudus adalah Zion, yang pernah menjadi lokasi bait Allah. Oleh karena itu, dalam penggenapan nubuat ini, raja utara yang murka melancarkan kampanye terhadap umat Allah. Dalam pengertian rohani, lokasi ”di antara laut yang besar dan gunung yang kudus” menggambarkan kawasan rohani hamba-hamba Yehuwa yang terurap. Mereka telah keluar dari ”laut” umat manusia yang terasing dari Allah dan memiliki harapan untuk memerintah di Gunung Zion surgawi bersama Yesus Kristus.—Yesaya 57:20; Ibrani 12:22; Penyingkapan 14:1.
26. Sebagaimana diperlihatkan oleh nubuat Yehezkiel, apa yang mungkin menjadi sumber kabar ”dari utara”?
26 Yehezkiel, yang hidup sezaman dengan Daniel, juga menubuatkan suatu serangan atas umat Allah ”pada akhir masa itu”. Ia mengatakan bahwa permusuhan akan dimulai oleh Gog dari Magog, yaitu Setan si Iblis. (Yehezkiel 38:14, 16) Secara simbolis, dari arah mana Gog datang? ”Dari bagian-bagian yang paling jauh di utara,” firman Yehuwa melalui Yehezkiel. (Yehezkiel 38:15) Namun, seberapa pun ganasnya serangan tersebut, umat Yehuwa tidak akan binasa. Pertempuran dramatis ini adalah hasil dari suatu manuver yang Yehuwa lakukan sebagai strategi untuk memusnahkan pasukan Gog. Oleh karena itu, Yehuwa berfirman kepada Setan, ”Aku pasti akan . . . memasang kait pada rahangmu dan membawa engkau ke luar.” ”Aku akan . . . membuat engkau keluar dari bagian-bagian yang paling jauh di utara dan membawa engkau ke gunung-gunung Israel.” (Yehezkiel 38:4; 39:2) Oleh karena itu, kabar ”dari utara” yang membangkitkan kemarahan raja utara pastilah berasal dari Yehuwa. Namun, apa yang akhirnya menjadi isi laporan-laporan ”dari arah terbitnya matahari dan dari utara” itu, hanya Allah yang akan menentukan dan waktulah yang akan membuktikannya.
27. (a) Mengapa Gog akan menggerakkan bangsa-bangsa, termasuk raja utara, untuk menyerang umat Yehuwa? (b) Bagaimana hasil serangan Gog itu?
27 Mengenai Gog, ia mengorganisasi serangan habis-habisan ini karena melihat kemakmuran ”Israel milik Allah”, yang, bersama ”kumpulan besar” dari ”domba-domba lain”, tidak lagi menjadi bagian dari dunianya. (Galatia 6:16; Penyingkapan 7:9; Yohanes 10:16; 17:15, 16; 1 Yohanes 5:19) Gog memandang dengan penuh curiga kepada ”umat yang dikumpulkan dari antara bangsa-bangsa, umat yang mengumpulkan kekayaan dan tanah milik [rohani]”. (Yehezkiel 38:12) Karena menganggap kawasan rohani Kristen sebagai ”daerah pedusunan yang terbuka” yang mudah ditaklukkan, Gog mengerahkan upaya habis-habisan untuk menyapu bersih penghalang ini, yang dapat menghambatnya meraih kekuasaan total atas umat manusia. Namun, ia gagal. (Yehezkiel 38:11, 18; 39:4) Sewaktu raja-raja di bumi, termasuk raja utara, menyerang umat Yehuwa, mereka akan ’menemui akhir mereka’.
’SANG RAJA AKAN MENEMUI AKHIRNYA’
28. Apa yang kita tahu tentang masa depan raja utara dan raja selatan?
28 Kampanye terakhir raja utara tidak ditujukan terhadap raja selatan. Oleh karena itu, raja utara tidak menemui akhirnya di tangan saingan beratnya itu. Demikian pula, raja selatan tidak dihancurkan oleh raja utara. Raja selatan dibinasakan ”bukan oleh tangan [manusia]”, melainkan oleh Kerajaan Allah.a (Daniel 8:25) Sebenarnya, dalam pertempuran Armagedon, semua raja di bumi akan disingkirkan oleh Kerajaan Allah, dan rupanya inilah yang terjadi atas raja utara. (Daniel 2:44) Daniel 11:44, 45 melukiskan peristiwa-peristiwa yang mengarah ke pertempuran akhir itu. Tidak heran, ’tidak ada yang akan menolong’ sewaktu raja utara menemui akhirnya!
[Catatan Kaki]
APA YANG SAUDARA PAHAMI?
• Bagaimana identitas raja utara berganti setelah perang dunia kedua?
• Apa yang akhirnya akan terjadi atas raja utara dan raja selatan?
• Bagaimana saudara telah memperoleh manfaat dengan memperhatikan nubuat Daniel tentang persaingan antara dua raja ini?
[Tabel/Gambar di hlm. 284]
RAJA-RAJA DI DANIEL PASAL 11
Raja Utara Raja Selatan
Daniel 11:5 Seleukus I Nikator Ptolemeus I
Daniel 11:6 Antiokhus II Ptolemeus II
(istri: Laodis) (putri: Berenis)
Daniel 11:7-9 Seleukus II Ptolemeus III
Daniel 11:10-12 Antiokhus III Ptolemeus IV
Daniel 11:13-19 Antiokhus III Ptolemeus V
(putri: Kleopatra I) Penerus: Ptolemeus VI
Penerus:
Seleukus IV dan
Antiokhus IV
Daniel 11:20 Agustus
Daniel 11:21-24 Tiberius
Daniel 11:30b, 31 Kekaisaran Ketiga Hitler Kuasa Dunia
(Perang Dunia II) Anglo-Amerika
Daniel 11:32-43 Blok Komunis Kuasa Dunia
(Perang Dingin) Anglo-Amerika
Daniel 11:44, 45 Masih akan bangkitb Kuasa Dunia
Anglo-Amerika
[Catatan Kaki]
b Nubuat di Daniel pasal 11 tidak menubuatkan nama-nama kesatuan politik yang menduduki posisi raja utara dan raja selatan pada masa yang berbeda. Identitas mereka baru diketahui setelah peristiwanya mulai terjadi. Selain itu, karena konfliknya terjadi dalam beberapa babak, ada selang waktu manakala tidak ada konflik—seorang raja berkuasa sedangkan yang lain tidak aktif.
[Gambar penuh di hlm. 271]
[Gambar di hlm. 279]
’Tekanan’ raja selatan mencakup spionase berteknologi tinggi dan ancaman tindakan militer