Melayani Yehuwa ”Bahu-Membahu”
”Aku akan memberikan bibir [bahasa, NW] lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih [bahasa yang murni, NW], supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN [Yehuwa], beribadah kepadaNya dengan bahu-membahu.”—Zefanya 3:9.
1. Jaminan apa yang ada mengenai firman nubuat Yehuwa?
FIRMAN nubuat Yehuwa selalu tergenap, tidak pernah meleset. Ia sendiri mengatakan, ”Demikianlah firmanKu yang keluar dari mulutKu: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yesaya 55:11) Ternyata memang demikian halnya dengan begitu banyak perincian dalam nubuat yang besar dari Zefanya.
2. (a) Kelompok-kelompok bangsa apa disebutkan dalam Zefanya 2:4-8? (b) Bila tempat-tempat tersebut dikunjungi dewasa ini bagaimana kesaksamaan nubuat itu dapat diteguhkan?
2 Misalnya, Zefanya mencatat pernyataan penghukuman Yehuwa satu demi satu atas kota-kota Filistia, bangsa Kreti, negeri orang-orang Filistin, dan Moab serta Ammon. (Zefanya 2:4-8) Semua nubuat tersebut digenapi secara luar biasa selama tahun-tahun dan abad-abad berikutnya. Dewasa ini, di manakah bangsa Filistia, dengan kota-kotanya, dan di manakah orang-orang Kreti yang bergantung padanya? Mereka tidak ada lagi. Bagaimana dengan Moab dan Ammon? Nubuat itu mengatakan,
”’Demi Aku yang hidup’—demikianlah firman TUHAN [Yehuwa] semesta alam, Allah Israel—’maka Moab akan menjadi seperti Sodom dan bani Amon seperti Gomora, yakni menjadi padang jeruju dan tempat penggalian garam dan tempat sunyi sepi sampai selama-lamanya.’” (Zefanya 2:9)
Jika saudara bepergian dewasa ini melalui daerah-daerah yang melintasi Sungai Yordan tempat bangsa-bangsa Moab dan Ammon yang angkuh itu dulu pernah berkembang, apa yang saudara dapati? Keadaan sunyi senyap—tepat seperti dinubuatkan oleh Yehuwa! Sejarah memperlihatkan bahwa Etiopia juga, bersama dengan Mesir, menderita di tangan para penakluk dari Babel.—Zefanya 2:12.
”SESUATU YANG MENGHERANKAN”
3, 4. (a) Apa firman Yehuwa mengenai Asyur dan Niniwe? (b) Mengapa hal ini kelihatannya tidak dapat dipercaya? (c) Apa bukti penggenapan yang luar biasa dari nubuat ini?
3 Yang paling mengherankan adalah penggenapan firman Yehuwa berkenaan Asyur dan Niniwe. Zefanya bernubuat ketika ibukota Asyur yang angkuh, Niniwe, sedang dalam masa kejayaannya, sedikitnya 15 tahun sebelum bangsa itu digulingkan dari kedudukannya sebagai kuasa dunia yang kedua dari sejarah Alkitab. Siapa yang dapat membayangkan hal itu? Tetapi Yehuwa tidak senang dengan ”kota penumpah darah” yang nasionalistis itu. (Nahum 3:1, 5) Melalui Zefanya Ia berbicara tentang pembalasan atas kota itu, dengan berkata,
”Ia akan mengacungkan tanganNya terhadap Utara, akan membinasakan Asyur, dan akan membuat Niniwe menjadi tempat yang sunyi sepi, kering seperti padang gurun. . . . Itulah kota yang beria-ria yang penduduknya begitu tenteram dan yang berkata dalam hatinya: ’Hanya ada aku dan tidak ada yang lain!’ Betapa dia sudah menjadi tempat yang tandus [sesuatu yang mencengangkan, NW], tempat pembaringan bagi binatang-binatang liar. Setiap orang yang lewat dari padanya akan bersuit dan mengayun-ayunkan tangannya.”—Zefanya 2:13-15.
4 ’Mustahil!’ tentu demikian dikatakan oleh orang-orang pada jaman itu. Namun generasi yang sama hidup untuk melihatnya! Pada tahun 633 S.M. Nabopolasar dari Babel dan Cyaxares orang Media itu mengepung dan merebut Niniwe. Tawarikh Babel memberitahu kita, ”Jarahan yang besar dari kota dan bait, mereka bawa lari dan kota itu [dijadikan] tumpukan puing.” Demikian lengkap penghancuran Niniwe sehingga bahkan tempatnya tidak dikenal selama berabad-abad. Pada tahun 1800-an kota itu sekali lagi dikenali, dan perpustakaan yang terkenal dari Asyurbanipal II digali. Tetapi sampai sekarang daerah itu tetap berupa gurun yang tandus tempat kawanan binatang sewaktu-waktu beristirahat. Betapa saksamanya penggenapan firman nubuat Yehuwa!
5. Pesan yang tegas apa terkandung dalam nubuat ini bagi kita jaman sekarang?
5 Namun, yang lebih penting, catatan nubuat itu mengandung pesan untuk jaman sekarang. Nubuat itu dimaksudkan sebagai ”peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir [akhir sistem-sistem ini, NW] telah tiba.” (1 Korintus 10:11, 12; Roma 15:4; 2 Timotius 3:16, 17) Nubuat itu menganjurkan kita agar menghindari keangkuhan, usaha mencari kesenangan yang memuaskan hawa nafsu, pemikiran yang materialistis dan sifat-sifat keras yang mendatangkan hukuman Yehuwa atas bangsa-bangsa tersebut. Juga, hendaknya kita ingat bahwa nubuat-nubuat itu justru berlaku dewasa ini, dan bahwa puncak penggenapannya segera terjadi. Nubuat tersebut dipelihara sampai sekarang oleh Yehuwa, Allah yang hidup, bukan sekedar catatan bersejarah. Bangsa-bangsa purba tersebut mempunyai imbangan jaman modern, terutama dalam kuasa-kuasa politik-militer yang seperti Asyur membanggakan kekuasaan senjata mereka. Yehuwa pasti akan membalas semua yang menentang kerajaanNya.—Nahum 1:2; Zefanya 1:2, 9.
”CELAKALAH . . . KOTA YANG PENUH PENINDASAN!”
6. Pertanyaan apa kini diajukan, dan mengapa hal ini cocok?
6 Pemerintahan-pemerintahan jaman modern yang totaliter dan otoriter mirip sekali dengan Niniwe yang jahat dari Imperium Asyur yang berkuasa itu. Namun Yehuwa jelas sekali menyatakan bahwa ada suatu bagian dari susunan perkara dunia dewasa ini yang bahkan lebih tercela dalam pandanganNya. Apakah itu?
7. (a) ”Kota yang penuh penindasan” yang mana serupa dengan Yerusalem purba, dan dalam hal apa saja? (b) Bagaimana ia menolak disiplin?
7 Ini adalah bagian dari dunia yang mengaku sebagai umat Allah sendiri, sama seperti Yehuda dan Yerusalem membuat pengakuan yang sama di jaman Zefanya. Ia mengaku sebagai ”Kristen”, dan pada umumnya dikenal sebagai ”Susunan Kristen”. Tetapi kaum ulamanya telah murtad dari ajaran-ajaran firman Allah yang murni, Alkitab, dan bangsa-bangsanya serta umatnya tidak mengikuti patokan moral yang baik yang dinyatakan dalam Firman itu. Maka, Zefanya sendiri kini berkata dengan tegas menentang ”kota” yang mencela Allah itu, katanya,
”Celakalah si pemberontak dan si cemar, hai kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapapun dan tidak mempedulikan kecaman[disiplin, NW]; kepada TUHAN [Yehuwa] ia tidak percaya dan kepada Allahnya ia tidak menghadap.”
Yehuwa telah mengutus para saksiNya ke seluruh Susunan Kristen, kepada kota-kota dan desa-desanya, dari rumah ke rumah. ”Pagi demi pagi,” mereka menyatakan penghukumanNya. ”Pada waktu fajar,” tuntutan-tuntutanNya yang adil telah dijelaskan. Tetapi para pemimpin dan kaum ulama Susunan Kristen ”adalah orang-orang ceroboh” dan ’tidak tahu malu’ dalam melawan pemberita-pemberita dari Yehuwa yang adil benar dan kerajaanNya.—Zefanya 3:1-5.
8, 9. (a) Pernyataan apa yang kini dibuat oleh Yehuwa sendiri? (b) Betapa luaskah pemakaiannya? (c) Mengapa hendaknya kita berterima kasih karena hal itu?
8 Untuk mendukung nabi-nabiNya yang setia, Yehuwa, Tuhan Yang Berdaulat, kini mengucapkan pernyataan hukuman, memperluas hal itu sehingga mencakup segala bangsa, dan mencapai puncaknya dengan kata-kata ini,
”’Oleh karena itu tunggulah Aku’—demikianlah firman TUHAN [Yehuwa]—’pada hari Aku bangkit sebagai saksi. Sebab keputusanKu ialah mengumpulkan bangsa-bangsa dan menghimpunkan kerajaan-kerajaan untuk menumpahkan ke atas mereka geramKu, yakni segenap murkaKu yang bernyala-nyala, sebab seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburuKu.’”—Zefanya 3:6-8.
9 Jadi pelaksanaan hukuman oleh Yehuwa tidak berakhir pada waktu kehancuran Susunan Kristen, yang agamanya harus binasa bersama dengan seluruh imperium agama palsu sedunia, yang dilukiskan dalam Alkitab sebagai ”Babel Besar”. (Wahyu 18:2-4) Hari ’murkaNya yang bernyala-nyala’ dan ”api cemburu[Nya]” akan menyingkirkan semua kejahatan dari bumi. (Lihat juga Yesaya 34:2-8; Yeremia 25:32, 33.) Betapa bersyukurnya kita hendaknya bahwa sengsara yang terbesar dari segala jaman adalah yang terakhir, menurut kesaksian Yesus sendiri di Matius 24:21! Dengan demikian akan tercapai maksud-tujuan Yehuwa dalam ”menghabisi sama sekali”, seperti yang terjadi atas Niniwe purba. ”Kesengsaraan tidak akan timbul dua kali!”—Nahum 1:9; Daniel 12:1; Wahyu 19:11-21.
JALAN KELUPUTAN
10. ’Bahasa yang tidak murni’ apa yang kini dipakai di dunia?
10 Apakah ada jalan keselamatan selama bencana dunia ini? Ya, tentu! Dalam kata-kata selanjutnya dari nubuat itu, Allah Yehuwa sendiri memperlihatkan apa jalan itu. Ia mengatakan,
”Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir [bahasa, NW] lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih [bahasa yang murni, NW], supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN [Yehuwa], beribadah kepadaNya dengan bahu-membahu.” (Zefanya 3:9)
Bahasa apapun dari antara ratusan bahasa-bahasa nasional yang mungkin mereka pakai, bangsa-bangsa duniawi membuat propaganda dalam suatu ”bahasa” yang sangat dibenci Yehuwa. Sebaliknya dari pada kerajaan Allah, mereka meninggikan acara-acara nasionalistis mereka sendiri, berusaha menggunakan P.B.B. yang terpecah-belah demi tujuan politik yang mementingkan diri. Mereka menolak kerajaan Yehuwa melalui Yesus Kristus.
11. (a) ”Bahasa yang murni” apa terdengar dewasa ini? (b) Betapa luaskah pemakaian ”bahasa” ini? (c) Bagaimana orang-orang yang memakai bahasa itu ”memanggil nama TUHAN [Yehuwa]”, dan dengan hasil apa?
11 Maka, apa yang dimaksud dengan perubahan kepada suatu ”bahasa yang murni”? Ini berarti berpaling kepada berita kebenaran, ’kabar kesukaan’, ”contoh ajaran [perkataan, Bode] yang sehat”, yang memuji Yehuwa dan maksud-tujuanNya yang adil-benar melalui Yesus Kristus. (2 Timotius 1:13) ”Bahasa yang murni” ini mempersatukan mereka. Dan bahasa ini memberi kesaksian bahwa pada tahun 1914 yang membuka jaman baru, ”pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapiNya [Kristus], dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya”. (Wahyu 11:15) Dengan menyampaikan berita ini, orang-orang Kristen sejati seluas dunia ”memanggil nama TUHAN [Yehuwa]” dalam pembaktian, dengan seia-sekata ’beribadah’ kepadaNya. Sebagai satu-satunya umat yang benar-benar bersatu di bumi, mereka pergi ke rumah orang-orang, menyerukan ’kabar kesukaan’ tentang kerajaan Yehuwa yang sudah didirikan. Jadi mereka melayani Yehuwa ”bahu-membahu”. (Matius 24:14; Roma 12:1) Apakah saudara salah seorang yang telah memisahkan diri dari dunia, untuk melayani Allah dengan bergairah dalam pembaktian kepadaNya? Justru melalui kerja sama dengan umat Yehuwa yang terorganisir saudara dapat ”diselamatkan”.—Yoel 2:32; lihat juga Hosea 14:1, 2; Ibrani 13:15.
12, 13. (a) Problem-problem apa mungkin terlibat dalam mempelajari ”bahasa” ini? (b) Mengapa kerendahan hati dituntut dalam melayani ”bahu-membahu”? (c) Bagaimana kita dapat memupuk sifat rendah hati?
12 Membuat perubahan kepada suatu ”bahasa yang murni” sulit bagi beberapa orang. Tidak mudah untuk keluar dari dunia, dengan cara-caranya yang ingin serba senang dan memperbolehkan segalanya, dan untuk membuat pengorbanan yang perlu untuk ”memanggil nama TUHAN [Yehuwa]”. Hal ini menuntut agar kita membuang pikiran yang salah, kebiasaan yang buruk dan cara hidup yang hanya memikirkan diri sendiri dan tidak terkendali, untuk menyelaraskan diri dengan patokan-patokan umat Allah sendiri yang bersih dan berharga. (Efesus 4:17, 18, 29; 1 Petrus 4:3) Hal ini menuntut agar kita dengan sepatutnya mengakui satu-satunya organisasi yang Yehuwa gunakan di bumi dewasa ini, dan untuk itu kita bergabung dengan ”hamba yang setia dan bijaksana”. Hal ini menuntut kerendahan hati, dalam ”menyelidiki” Firman Allah dengan bantuan bacaan-bacaan dari ”hamba” itu, demi untuk menguatkan iman kita.—Matius 24:45; Kisah 17:11.
13 Dalam melayani Yehuwa ”bahu-membahu”, seperti yang ditekankan begitu sering oleh Zefanya kita perlu memupuk sifat rendah hati. Bila kita membuat kesalahan, sebagaimana dilakukan semua manusia yang tidak sempurna, hendaknya kita rela mengakuinya, sama seperti ”hamba yang setia dan bijaksana”, yang terdiri dari manusia jasmani yang tidak sempurna, harus membuat perbaikan. Namun, hendaknya kita jangan mengritik badan kebenaran yang besar yang Yehuwa telah bangun di antara umatNya yang bersatu lebih dari 100 tahun terakhir, dan yang, melalui perbaikan dan penyesuaian, telah bercahaya makin lebih terang pada ”jalan orang benar itu”.—Amsal 4:18.
14. (a) Sikap apa berlawanan dengan kerendahan hati, dan bagaimana sifat ini diperlihatkan? (b) Bagaimana orang-orang sedemikian bertindak sombong, dan peringatan apa hendaknya kita indahkan? (c) Di mana kita akan mendapati tidak ada sesuatu yang ’kurang’?
14 Dari waktu ke waktu, timbul di antara barisan umat Yehuwa, orang-orang yang seperti Setan yang mula-mula, menganut sikap ingin bebas, mencari-cari kesalahan. Mereka tidak ingin melayani ”bahu-membahu” bersama persaudaraan seluas dunia. (Bandingkan Efesus 2:19-22.) Sebaliknya, mereka ’melintangkan bahu’ mereka kepada ucapan Yehuwa. (Zakharia 7:11, 12) Dengan mencerca pola dari ”bahasa yang murni” yang telah Yehuwa ajarkan dengan murah hati kepada umatNya selama satu abad terakhir, orang-orang yang tinggi hati ini mencoba menarik ”domba-domba” keluar dari satu-satunya ”kawanan” internasional yang Yesus kumpulkan di bumi. (Yohanes 10:7-10, 16) Mereka berusaha menabur keraguan dan memisahkan orang-orang yang tidak menaruh curiga dari ”hidangan” makanan rohani yang limpah di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa, yang tidak ”kekurangan” apapun. (Mazmur 23:1-6) Mereka mengatakan sudah cukup membaca Alkitab saja, sendirian atau dalam kelompok-kelompok kecil di rumah. Tetapi anehnya, melalui ’pembacaan Alkitab’ sedemikian, mereka berbalik kembali justru kepada ajaran-ajaran murtad, kepada ulasan-ulasan yang diajarkan oleh kaum ulama Susunan Kristen 100 tahun yang lalu, dan ada yang bahkan kembali merayakan perayaan-perayaan Saturnalia Roma pada tanggal 25 Desember! Yesus dan rasul-rasulnya memperingatkan terhadap orang-orang yang jahat sedemikian.—Matius 24:11-13; Kisah 20:28-30; 2 Petrus 2:1, 22.
15. (a) Bagaimana Yehuwa bertindak terhadap orang-orang yang ”congkak”? (b) Bagaimana ”umat yang rendah hati dan lemah [lemah lembut]” diperkenalkan? (c) Jaminan apa diberikan oleh Yehuwa kepada mereka?
15 Melalui nabiNya Zefanya, Yehuwa memberitahu umatNya bagaimana Ia akan menyingkirkan mereka yang tanpa malu mencoba menaburkan perpecahan dalam organisasiNya di bumi, dengan mengatakan,
”Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang ria congkak, dan engkau tidak akan lagi meninggikan dirimu di gunungKu yang kudus.”
Sebagai pertentangan yang membahagiakan, Yehuwa mengatakan,
”Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah [lembut hati, NW], dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN [Yehuwa].” (Zefanya 3:11, 12)
Ya, merekalah orang-orang yang rendah hati, yang bekerja ”bahu-membahu” seraya mereka ikut serta dalam ”pekerjaan suci tentang Injil”. (Roma 15:15, 16) Mereka tidak terlalu angkuh untuk melaksanakan pekerjaan yang sederhana yaitu berkunjung dari rumah ke rumah mengikuti pola yang dipelajari murid-murid Yesus dari sang Majikan. (Matius 10:5-13; Lukas 9:2-6; Kisah 5:42) Sambil mencari perlindungan dalam nama Yehuwa, mereka memberitakan nama yang mulia itu dan maksud-tujuanNya untuk membenarkan nama itu melalui kerajaan yang berkemenangan dari KristusNya. (Yehezkiel 38:23; Daniel 2:44) Seraya umat Yehuwa melayani dan hidup selaras dengan kebenaranNya, mereka yakin ”tidak ada yang mengganggu [mereka]”. (Zefanya 3:13) Mereka menikmati ketenteraman pikiran yang sejati!
MASA KEGIATAN YANG PENUH SUKACITA
16. (a) Bagaimana Zefanya menyatakan kegembiraannya sendiri? (b) Seruan nubuat apa telah dijawab dewasa ini, dan oleh siapa?
16 Zefanya sendiri bergembira karena jaminan sedemikian dari Yehuwa, sehingga ia berseru kepada umat Allah, katanya,
”Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! TUHAN [Yehuwa] telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN [Yehuwa], ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi.” (Zefanya 3:14, 15)
Sejak 1919, pada waktu mereka dibebaskan dari tawanan rohani Babel Besar, saksi-saksi yang terurap dari Yehuwa melayani Dia ”bahu-membahu” dalam memberikan kesaksian umum dengan sukacita. Yehuwa telah menghakimi dan berkenan atas putra-putra dari Yerusalem surgawi ini. (Galatia 4:26; 1 Petrus 4:17) Penjara dan kamp-kamp kerja paksa telah terbukti tidak berdaya untuk menarik mereka kembali ke dalam perbudakan rohani. Sukacita mereka kini turut dinikmati oleh suatu ”kumpulan besar” dari rekan Saksi-Saksi, yang diperkenalkan sejak 1935 sebagai bagian dari ”domba-domba lain” milik Tuhan.—Yohanes 10:16; Wahyu 7:9, 10.
17. (a) Jaminan apa membantu umat Allah untuk bertekun dalam ’ibadah mereka’? (b) Bagaimana Yehuwa ”berdiam diri”, namun ”bersorak-sorak . . . dengan sorak-sorai”, dan bagaimana hendaknya reaksi kita?
17 Langsung kepada mereka yang diurapiNya, yang mewakili Sion surgawi, dan melalui mereka kepada ”kumpulan besar” rekan-rekan sekerja mereka, Yehuwa sendiri kini menghimbau, dengan mengatakan,
”Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.” (Zefanya 3:16)
Betapa hebat pun kejahatan dan kekerasan dewasa ini, betapa menakutkan pun tantangan dari abad nuklir, betapapun kejamnya penindasan yang mungkin masih akan datang atas Saksi-Saksi Yehuwa, keakraban mereka dengan Yehuwa dan kepercayaan mereka kepada Allah mereka akan menyelamatkan mereka. Setelah menaruh tangan kita pada bajak dari ’dinas suci’ ini, semoga kita tidak pernah menoleh kepada perkara-perkara di belakang dan berhenti membajak dengan ”bahu-membahu”! (Lukas 9:62; Wahyu 7:15) Karena kini nubuat itu memberikan jaminan ilahi selanjutnya,
”TUHAN [Yehuwa] Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau [akan berdiam diri, Klinkert] dalam kasihNya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai.” (Zefanya 3:17)
Yehuwa ”berdiam diri” karena merasa senang dan segar dengan menyatakan kasih kepada umatNya yang dipulihkan, dan sukacita serta kegembiraanNya besar atas ketulusan hati dan gairah mereka dalam dinasNya. Dalam ”hari-hari terakhir” ini kita hendaknya merasa dekat sekali dengan Yehuwa, Allah kita yang hidup, seraya kita bersatu padu bekerja keras dalam dinasNya.—2 Timotius 3:1.
18. (a) Bagaimana umat Yehuwa dijadikan ”kenamaan dan kepujian” sejak 1919? (b) Bagaimana kita dapat melayani ”bahu-membahu” demi ribuan orang lainnya?
18 Sejak 1919, telah mulai hari pemulihan besar bagi segenap umat Allah. Sebagai saksi-saksi yang setia mereka terus mengabar dengan gairah penginjilan, sehingga organisasi Yehuwa meluas sampai ke ujung-ujung bumi. (Roma 10:10, 18) Benar-benar masa yang tepat untuk membawa masuk umat Allah, mengumpulkan mereka bersama. Dan untuk tujuan apa? Yehuwa sendiri menjawab,
”Aku mau membuat kamu menjadi kenamaan dan kepujian di antara segala bangsa di bumi.” (Zefanya 3:20)
Dengan bahagia, kaum sisa terurap dari umat Allah telah menjadi ”kenamaan dan kepujian” dalam menjunjung tinggi nama yang berharga dari Yehuwa, Tuhan Yang Berdaulat, dan kini banyak dari ”segala bangsa di bumi” bekerja bersama ”bahu-membahu”, dalam memberitahukan maksud-tujuan KerajaanNya. Perubahan yang kita buat untuk berbicara ”bahasa yang murni” dan terus menyerukan ”Injil Kerajaan”, akan membantu ribuan orang lagi untuk ”memanggil nama TUHAN [Yehuwa]”, sehingga mereka, juga dapat ’dilindungi oleh Yehuwa’ selama hari murkaNya, dan dengan berani maju untuk memuji Dia sampai selama-lamanya.