Buku Alkitab Nomor 38—Zakharia
Penulis: Zakharia
Tempat Penulisan: Yerusalem
Selesai Ditulis: 518 S.M.
Masa yang Ditinjau: 520–518 S.M.
1. Bagaimana keadaan bait di Yerusalem ketika Zakharia mulai bernubuat?
MACET! Demikianlah keadaan pekerjaan pembangunan bait Yehuwa di Yerusalem pada waktu Zakharia mulai bernubuat. Salomo membangun bait yang semula dalam waktu 7 1/2 tahun (1 Raj. 6:37, 38), tetapi meskipun orang-orang Yahudi yang dipulihkan telah berada kembali di Yerusalem selama 17 tahun, pekerjaan pembangunan masih jauh dari selesai. Akhirnya pekerjaan sama sekali berhenti setelah dikeluarkan larangan oleh Artahsasta (entah Bardiya ataupun Gaumata). Namun sekarang, walaupun ada larangan resmi, pekerjaan tersebut dimulai lagi. Yehuwa menggunakan Hagai dan Zakharia untuk membangkitkan semangat rakyat agar kembali bekerja dan melaksanakan pembangunan itu sampai selesai.—Ezr. 4:23, 24; 5:1, 2.
2. Mengapa tugas itu kelihatannya seperti gunung yang besar, tetapi kepada apa Zakharia menarik perhatian mereka?
2 Tugas yang ada di hadapan mereka seperti gunung yang besar. (Za. 4:6, 7) Jumlah mereka sedikit, musuh-musuh mereka banyak, dan meskipun mereka mempunyai seorang pangeran dari garis keturunan Daud, yaitu Zerubabel, mereka tidak mempunyai raja dan mereka berada di bawah kekuasaan bangsa asing. Betapa mudah untuk mengambil sikap yang lemah serta mementingkan diri, padahal justru dibutuhkan iman yang teguh dan kegiatan yang bersemangat! Zakharia digunakan untuk menarik perhatian mereka kepada maksud-tujuan Allah saat itu dan maksud-tujuan-Nya di masa depan yang bahkan lebih menakjubkan, sehingga menguatkan mereka untuk pekerjaan yang harus dilakukan. (8:9, 13) Kini bukan waktunya untuk menjadi seperti nenek moyang mereka yang tidak menaruh penghargaan.—1:5, 6.
3. (a) Bagaimana Zakharia dikenal, dan mengapa namanya cocok sekali? (b) Kapankah nubuat ini diucapkan dan ditulis?
3 Siapakah Zakharia ini? Ada kurang lebih 30 orang yang berlainan disebutkan dalam Alkitab dengan nama Zakharia. Namun, penulis buku yang memakai nama ini dikenali sebagai ”nabi Zakharia bin Berekhya bin Ido.” (Za. 1:1; Ezr. 5:1; Neh. 12:12, 16) Namanya (Ibrani, Zekhar·yahʹ) berarti ”Yehuwa Telah Mengingat.” Buku Zakharia memperlihatkan dengan jelas bahwa ’Yehuwa yang berbala tentara’ mengingat umat-Nya, dan memperlakukan mereka dengan baik demi nama-Nya sendiri. (Za. 1:3) Tanggal-tanggal yang disebutkan dalam buku itu mencakup kurun waktu paling sedikit dua tahun. Dalam ”bulan yang kedelapan pada tahun kedua zaman Darius” (Oktober/November tahun 520 S.M.) pembangunan bait dilanjutkan dan Zakharia mulai bernubuat. (1:1) Buku ini juga menunjuk kepada ”tanggal empat bulan kesembilan, yakni bulan Kislew,” pada ”tahun yang keempat zaman raja Darius” (sekitar 1 Desember 518 S.M.). (7:1) Maka, tak sangsi lagi nubuat Zakharia telah diucapkan dan juga dicatat selama tahun 520-518 S.M.—Ezr. 4:24.
4, 5. (a) Mengapa Zakharia menubuatkan kejatuhan Tirus lama sesudah kota itu dihancurkan oleh Nebukadnezar? (b) Penggenapan nubuat-nubuat khusus manakah dengan meyakinkan sekali membuktikan bahwa buku ini sungguh-sungguh terilham?
4 Orang-orang yang mempelajari buku Zakharia akan menemukan banyak bukti mengenai autentisitasnya. Ambillah misalnya kasus Tirus. Sesudah melakukan pengepungan selama 13 tahun, Nebukadnezar raja Babel menghancurkan Tirus. Akan tetapi, ini tidak berarti akhir segalanya bagi Tirus. Bertahun-tahun kemudian, Zakharia meramalkan kehancuran total Tirus. Kota Tirus di atas pulau inilah yang dirombak oleh Iskandar Agung semasa ia mengambil tindakannya yang terkenal yaitu membangun sebuah jalan penghubung ke situ dan dengan ganas membakar kota itu. Demikianlah tergenap nubuat Zakharia yang diucapkan kira-kira dua abad sebelumnya.a—Za. 9:2-4.
5 Namun, bukti yang paling meyakinkan bahwa buku ini sungguh-sungguh diilhamkan Allah terdapat dalam penggenapan nubuat-nubuatnya berkenaan Mesias, yaitu Yesus Kristus, seperti yang dapat dilihat bila kita membandingkan Zakharia 9:9 dengan Matius 21:4, 5 dan Yohanes 12:14-16; Zakharia 12:10 dengan Yohanes 19:34-37; dan Zakharia 13:7 dengan Matius 26:31 dan Markus 14:27. Juga, terdapat persamaan yang dapat diperhatikan antara Zakharia 8:16 dan Efesus 4:25; Zakharia 3:2 dan Yudas 9; serta Zakharia 14:5 dan Yudas 14. Keselarasan yang ditemukan dalam Firman Allah benar-benar menakjubkan!
6. (a) Apa sebabnya gaya tulisan berubah mulai dari Zakharia pasal 9 dan seterusnya? (b) Apa yang mungkin menjadi alasan mengapa Matius menunjuk kepada Zakharia dengan menyebut ”Yeremia”?
6 Ada beberapa kritikus Alkitab yang mengatakan bahwa perubahan gaya tulisan mulai pasal 9 dan seterusnya menunjukkan bahwa bagian itu tidak mungkin ditulis oleh Zakharia. Namun, perubahan dalam gaya tulisan ini tentu tidaklah lebih dari perubahan yang wajar karena perubahan pokok pembicaraan. Kedelapan pasal pertama membicarakan perkara-perkara yang pada saat itu mengandung arti penting bagi orang-orang pada zaman Zakharia, sedangkan dalam pasal 9 sampai 14 nabi ini memandang ke muka kepada masa depan yang lebih jauh. Sejumlah orang bertanya-tanya mengapa Matius mengutip Zakharia tetapi mengatakan bahwa itu berasal dari Yeremia. (Mat. 27:9; Za. 11:12) Tampaknya Yeremia-lah yang pada zaman itu dikenal sebagai yang pertama dari Nabi-Nabi yang Kemudian (dan bukan Yesaya, seperti dalam Alkitab-Alkitab kita sekarang ini); maka Matius, ketika menunjuk kepada Zakharia dengan menyebut ”Yeremia,” mungkin sekali sedang mengikuti kebiasaan orang Yahudi, yaitu menggabungkan suatu bagian Alkitab secara keseluruhan dan menyebutnya dengan nama buku pertama dari bagian tersebut. Yesus sendiri menggunakan sebutan ”Mazmur” untuk memaksudkan semua buku yang dikenal sebagai Tulisan-Tulisan itu.—Luk. 24:44.b
7. Bagaimana buku Zakharia disusun?
7 Sampai pasal 6, ayat 8, buku ini terdiri dari delapan penglihatan yang beruntun, yang jenisnya serupa dengan yang diberikan kepada Daniel dan Yehezkiel, yaitu penglihatan-penglihatan yang umumnya berhubungan dengan pembangunan kembali bait. Ini kemudian disusul dengan pernyataan-pernyataan dan nubuat-nubuat mengenai ibadat yang tulus, pemulihan kembali, dan hari peperangan Yehuwa.
ISI BUKU ZAKHARIA
8. Apa yang diperlihatkan oleh penglihatan mengenai empat penunggang kuda itu sehubungan dengan Yerusalem dan bangsa-bangsa lain?
8 Penglihatan pertama: Empat penunggang kuda (1:1-17). ”Kembalilah kepada-Ku, . . . maka Akupun akan kembali kepadamu,” demikian Firman [Yehuwa], dan kemudian Ia bertanya, ”Tetapi segala firman dan ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepada hamba-hambaKu, para nabi, bukankah itu telah sampai kepada nenek moyangmu?” (1:3, 6) Seluruh umat mengakui bahwa mereka telah menerima ganjaran yang adil. Kemudian muncullah penglihatan Zakharia yang pertama. Pada malam hari, empat penunggang kuda berdiri di antara pohon-pohon dekat Yerusalem, setelah kembali dari perjalanan memeriksa seluruh bumi yang kedapatan dalam keadaan tenang dan tenteram. Tetapi malaikat Yehuwa, yang bercakap-cakap dengan mereka, merasa terganggu dengan keadaan Yerusalem. Yehuwa sendiri menyatakan geram-Nya yang sangat terhadap bangsa-bangsa yang telah membantu mendatangkan celaka atas Sion, dan Ia mengatakan bahwa Ia akan ”kembali lagi kepada Yerusalem dengan kasih sayang.” Rumah-Nya sendiri akan didirikan di sana, dan kota-kota-Nya ”akan berlimpah-limpah pula dengan kebajikan.”—1:16, 17.
9. Bagaimana Yehuwa menerangkan penglihatan mengenai tanduk-tanduk dan para tukang besi itu?
9 Penglihatan kedua: Tanduk-tanduk dan para tukang besi (1:18-21). Zakharia menyaksikan empat tanduk yang menceraiberaikan Yehuda, Israel, dan Yerusalem. Kemudian Yehuwa menunjukkan kepadanya empat orang tukang besi, dan menjelaskan bahwa mereka ini akan datang untuk menghempaskan tanduk-tanduk dari bangsa-bangsa yang menentang Yehuda.
10. Bagaimana Yehuwa dihubungkan dengan kemakmuran Yerusalem?
10 Penglihatan ketiga: Kemakmuran Yerusalem (2:1-13). Seseorang tampak sedang mengukur Yerusalem. Kota itu akan diberkati dengan perluasan, dan Yehuwa akan menjadi tembok api di sekelilingnya dan menjadi kemuliaan di tengah-tengahnya. Ia berseru: ”Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion,” dan menambahkan peringatan, ”Siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Ku.” (2:7, 8 [NW]) Dengan tinggalnya Yehuwa di dalamnya, Sion akan bersukaria, dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Yehuwa. Semua makhluk diperintahkan untuk berdiam diri di hadapan Yehuwa, ”sebab Ia telah bangkit dari tempat kediaman-Nya yang kudus.”—2:13.
11. Bagaimana Imam Besar Yosua dibenarkan, dan ia didesak untuk berbuat apa?
11 Penglihatan keempat: Kelepasan Yosua (3:1-10). Imam Besar Yosua terlihat sedang diadili, dengan Setan yang melawan dia dan malaikat Yehuwa menegur Setan. Bukankah Yosua itu ”puntung yang telah ditarik dari api?” (3:2) Yosua dinyatakan bersih, dan jubah-jubahnya yang kotor ditukar dengan ”pakaian pesta” yang bersih. Ia dianjurkan untuk berjalan pada jalan-jalan Yehuwa, yang ’mendatangkan hamba-Nya, yakni Sang Tunas’ dan yang menaruh di hadapan Yosua sebuah batu yang di atasnya ada tujuh mata.—3:4, 8.
12. Anjuran dan jaminan apa yang diberikan berkenaan pembangunan bait?
12 Penglihatan kelima: Kandil dan pohon-pohon zaitun (4:1-14). Malaikat membangunkan Zakharia supaya ia melihat sebuah kandil emas yang terdiri dari tujuh pelita, yang di bagian sisinya terukir dua pohon zaitun. Ia mendengar firman Yehuwa kepada Zerubabel ini: ”Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku.” ”Sebuah gunung yang besar” akan diratakan di hadapan Zerubabel, dan batu penjuru bait akan dibawa pada waktu terdengar pekikan: ”Bagus! Bagus sekali batu itu!” Zerubabel telah meletakkan fondasi bait, dan Zerubabel akan menyelesaikan pekerjaan ini. Ketujuh pelita adalah mata Yehuwa yang ”menjelajah seluruh bumi.” (4:6, 7, 10) Kedua pohon zaitun adalah dua orang yang diurapi Yehuwa.
13-15. Apa yang tampak dalam penglihatan-penglihatan mengenai gulungan yang terbang, takaran gantang, dan empat kereta kuda?
13 Penglihatan keenam: Gulungan yang terbang (5:1-4). Zakharia melihat sebuah gulungan yang terbang, kira-kira 9 meter panjang dan 4,5 meter lebar. Malaikat menerangkan bahwa ini adalah kutukan yang akan ditimpakan karena semua orang yang mencuri dan bersumpah dusta atas nama Yehuwa.
14 Penglihatan ketujuh: Takaran gantang (5:5-11). Tutup dari suatu takaran gantang (kira-kira 22 liter kering) dibuka dan tampaklah seorang wanita yang bernama ”Kejahatan.” Wanita itu didorong kembali ke dalam gantang, yang kemudian diangkat ke langit oleh dua wanita yang bersayap, untuk dibawa ke Sinear (Babel) serta ’ditempatkan di sana di tempat rumah itu didirikan.’—5:8, 11.
15 Penglihatan kedelapan: Empat kereta kuda (6:1-8). Lihat itu! Dari tengah-tengah dua gunung tembaga, datang empat kereta kuda yang dihela oleh kuda-kuda yang warnanya berbeda satu sama lain. Ini adalah empat roh dari langit. Atas perintah malaikat, mereka berjalan keliling bumi.
16. Apa yang dinubuatkan mengenai sang ”Tunas”?
16 Sang Tunas; puasa yang tidak tulus (6:9–7:14). Sekarang Yehuwa memerintahkan Zakharia untuk menaruh sebuah mahkota besar ke atas kepala Imam Besar Yosua. Secara nubuat ia berbicara mengenai ”Tunas,” yang akan membangun bait Yehuwa dan memerintah sebagai seorang imam di atas takhta-Nya.—6:12.
17. Berkenaan ibadat, apa yang diinginkan Yehuwa, dan apa akibatnya jika orang menentang firman-Nya?
17 Dua tahun sesudah Zakharia mulai bernubuat, suatu delegasi tiba dari Betel untuk menanyakan kepada para imam bait apakah masa-masa tertentu untuk meratap dan berpuasa harus terus dilakukan. Melalui Zakharia, Yehuwa bertanya kepada rakyat dan para imam apakah mereka sungguh-sungguh tulus sewaktu berpuasa. Apa yang diinginkan Yehuwa adalah ”laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!” (7:7, 9) Sebab mereka menentang firman-firman nubuat-Nya dengan bahu yang tegar dan hati yang sekeras batu amril, maka Ia akan dengan hebat mengembuskan mereka ke antara segala bangsa.
18. Janji mulia apa mengenai pemulihan diberikan oleh Yehuwa?
18 Pemulihan kembali; ”sepuluh orang” (8:1-23). Yehuwa menyatakan bahwa Ia akan kembali ke Sion dan berdiam di Yerusalem, yang akan disebut ”Kota Setia.” Orang-orang yang tua akan duduk di lapangan-lapangan umum, dan anak-anak akan bermain di sana. Ini tidak terlalu sulit bagi Yehuwa, Allah yang sejati dan benar! Yehuwa menjanjikan Benih perdamaian kepada sisa umat-Nya, dengan berkata: ”Janganlah takut, kuatkanlah hatimu!” (8:3, 13) Hal-hal ini harus mereka lakukan: Berbicara benar satu sama lain dan mengadili dengan kebenaran, menjaga agar hati bersih dari rencana-rencana yang penuh celaka dan sumpah-sumpah palsu. Ya, masanya akan tiba manakala orang-orang dari banyak kota akan mengundang satu sama lain untuk dengan bersungguh-sungguh pergi mencari Yehuwa, dan ”sepuluh orang” dari antara orang segala bangsa akan ”memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi” dan turut bersama umat Allah.—8:23.
19. Pernyataan-pernyataan pedas apa menyusul, tetapi apa yang dikatakan mengenai raja dari Yerusalem?
19 Pernyataan-pernyataan terhadap bangsa-bangsa, gembala-gembala palsu (9:1–11:17). Dalam bagian yang kedua dari buku ini, yaitu pasal 9 sampai 14, Zakharia beralih dari penglihatan-penglihatan lambang kepada gaya nubuat yang lebih umum. Ia mulai dengan pernyataan yang pedas terhadap berbagai kota, antara lain kota pulau karang yang bernama Tirus. Kepada Yerusalem dikatakan supaya ia bersorak-sorak penuh kegembiraan, karena, ”Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” (9:9) Dengan mematahkan kereta-kereta perang dan busur, dia ini akan memerintah sampai ke ujung-ujung bumi. Yehuwa akan bertempur untuk umat-Nya melawan Yunani, dan Ia akan menyelamatkan mereka. ”Alangkah baiknya itu dan alangkah indahnya!” (9:17) Yehuwa, pemberi hujan, mengutuk para petenung dan gembala-gembala palsu. Ia akan menjadikan rumah Yehuda unggul dan orang-orang Efraim seperti seorang yang gagah perkasa. Mengenai hal orang-orang yang telah ditebus, ”hati mereka bersorak-sorak karena [Yehuwa] . . . dan mereka akan bermegah di dalam nama [Yehuwa].”—10:7, 12.
20. Lambang-lambang apa dimainkan dengan tongkat-tongkat yang dinamakan ”Kemurahan” dan ”Ikatan”?
20 Setelah itu Zakharia ditugaskan untuk menggembalakan kawanan domba, yang telah dijual untuk disembelih oleh gembala-gembala yang tidak berbelas kasihan dan yang berkata: ”Terpujilah [Yehuwa]! Aku telah menjadi kaya!” (11:5) Nabi mengambil dua batang tongkat dan menamakannya ”Kemurahan” dan ”Ikatan.” (11:7) Dengan mematahkan ”Kemurahan” ia melambangkan suatu perjanjian yang dipatahkan. Lalu ia meminta upahnya dan mereka menimbang untuknya 30 keping perak. Yehuwa memerintahkan Zakharia untuk menyerahkannya kepada bendahara dan dengan sindiran yang amat hebat, Ia berkata, ”nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku.” (11:13) Lalu tongkat ”Ikatan” dipatahkan, mematahkan persaudaraan antara Yehuda dan Israel. Sebuah pedang akan datang atas gembala-gembala palsu yang telah melalaikan domba-domba Yehuwa.
21. (a) Apa penghukuman Yehuwa atas orang-orang yang bertempur melawan Yerusalem? (b) Nubuat-nubuat apa yang diucapkan mengenai penceraiberaian dan penyucian?
21 Yehuwa berperang, menjadi Raja (12:1–14:21). Suatu pernyataan lain mulai diucapkan. Yehuwa akan menjadikan Yerusalem sebuah cawan yang menyebabkan bangsa-bangsa menjadi sempoyongan dan sebuah batu berat yang melukai orang-orang yang mengangkatnya. Ia akan membinasakan segala bangsa yang datang melawan Yerusalem. Atas rumah Daud, Yehuwa akan mencurahkan roh perkenan dan permohonan, dan orang-orang akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, serta meratapi dia ”seperti orang meratapi anak tunggal.” (12:10) Yehuwa yang berbala tentara menyatakan tentang ditumpasnya semua berhala dan nabi palsu; bahkan orang-tua dari orang semacam itu sendirilah yang harus melukai dia supaya dengan malu ia menanggalkan jubah nabinya. Rekan gembala Yehuwa harus dihantam dan kawanan domba diceraiberaikan, tetapi Yehuwa akan menyaring ”sepertiga itu” supaya berseru-seru pada nama-Nya, Yehuwa akan berkata: ”Mereka adalah umatKu, dan mereka akan menjawab: [Yehuwa] adalah Allahku!”—13:9.
22. Apa yang harus terjadi dengan bangsa-bangsa dan dengan Yerusalem ’pada hari yang ditetapkan Yehuwa’?
22 ”Sesungguhnya, akan datang hari yang ditetapkan [Yehuwa].” Segala bangsa akan menyerang Yerusalem, dan separuh dari kota itu akan masuk ke dalam pembuangan, meninggalkan suatu sisa. Kemudian Yehuwa akan pergi memerangi segala bangsa itu, ”seperti Ia berperang pada hari pertempuran.” (14:1, 3) Gunung pohon zaitun di sebelah timur Yerusalem akan terbelah dari timur ke barat, sehingga terbentuk sebuah lembah tempat berlindung. Pada hari itu air kehidupan akan mengalir ke timur dan ke barat dari Yerusalem, baik pada musim panas maupun pada musim dingin, dan, ”[Yehuwa] akan menjadi Raja atas seluruh bumi.” (14:9) Sementara Yerusalem menikmati keamanan, Yehuwa akan mencambuk semua orang yang berperang melawan Yerusalem. Selagi mereka berdiri, daging tubuh, mata dan lidah mereka akan membusuk. Kekacauan akan menimpa mereka. Tangan setiap orang akan berpaling melawan sesamanya. Orang-orang yang tertinggal hidup dari segala bangsa harus ’datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, Yehuwa yang berbala tentara.’—14:16.
MENGAPA BERMANFAAT
23. Bagaimana catatan Zakharia meneguhkan iman?
23 Semua yang mempelajari serta merenungkan nubuat Zakharia akan mendapat manfaat dengan memperoleh pengetahuan yang sungguh-sungguh meneguhkan iman. Lebih dari 50 kali Zakharia menarik perhatian kepada ’Yehuwa yang berbala tentara’ sebagai Pribadi yang berperang serta melindungi umat-Nya, memenuhi mereka dengan kuasa sesuai dengan kebutuhan mereka. Ketika tantangan yang sangat besar mengancam penyelesaian pembangunan bait, Zakharia berkata: ”Inilah firman [Yehuwa] kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan rohKu, firman [Yehuwa yang berbala tentara, NW]. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata.” Bait itu akhirnya selesai dibangun dengan bantuan roh Yehuwa. Demikian pula dewasa ini, rintangan-rintangan akan hilang lenyap jika kita menghadapinya dengan penuh iman akan Yehuwa. Halnya tepat seperti yang Yesus katakan kepada murid-muridnya: ”Sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana,--maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”—Za. 4:6, 7; Mat. 17:20.
24. Ilustrasi apa mengenai keloyalan diberikan dalam Zakharia pasal 13?
24 Dalam pasal 13, ayat 2 sampai 6, Zakharia memberikan sebuah ilustrasi mengenai sifat loyal yang dewasa ini mencirikan organisasi Yehuwa. Keloyalan ini harus melebihi setiap pertalian manusia, seperti misalnya hubungan keluarga darah daging yang dekat. Andaikan seorang saudara dekat menubuatkan kepalsuan atas nama Yehuwa, yaitu berbicara bertentangan dengan berita Kerajaan dan mencoba secara salah mempengaruhi yang lain di dalam sidang umat Allah, maka anggota-anggota keluarga dari orang itu harus dengan setia mendukung tindakan hukum apa pun yang diambil oleh sidang. Sikap yang sama harus diambil sehubungan dengan sahabat karib mana pun yang bernubuat dusta, supaya ia menjadi malu dan terluka hatinya karena perbuatannya yang salah itu.
25. Bagaimana nubuat Zakharia berkaitan dengan kitab-kitab lain yang menunjuk kepada Mesias, yaitu sang ”Tunas,” serta kedudukannya sebagai Imam Besar dan Raja di bawah Yehuwa?
25 Sebagaimana diperlihatkan oleh paragraf-paragraf pendahuluan, masuknya Yesus ke kota Yerusalem sebagai raja, ”lemah lembut [”rendah hati,” NW] dan mengendarai seekor keledai,” bagaimana ia dikhianati untuk ”tiga puluh uang perak,” bagaimana murid-muridnya tercerai-berai pada waktu itu, dan bagaimana ia ditusuk oleh tombak serdadu saat berada di atas tiang, semua ini telah dinubuatkan oleh Zakharia dengan rincian yang saksama. (Za. 9:9; 11:12; 13:7; 12:10) Nubuat itu juga menyebut sang ”Tunas” sebagai orang yang membangun bait Yehuwa. Jika kita membandingkan ini dengan Yesaya 11:1-10, Yeremia 23:5 dan Lukas 1:32, 33, nyatalah ia ini adalah Kristus Yesus, yang ”akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya.” Zakharia menggambarkan ”Tunas” itu sebagai ”imam [yang duduk di atas takhta, NW],” dan hal ini cocok dengan kata-kata rasul Paulus: ”Yesus . . . menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya,” juga, ”yang duduk di sebelah kanan takhta yang Mahabesar di sorga.” (Za. 6:12, 13; Ibr. 6:20; 8:1) Demikianlah nubuat itu menunjuk kepada sang ”Tunas” sebagai Imam Besar dan Raja di tangan kanan Allah di surga, sementara pada waktu yang bersamaan nubuat ini menyatakan Yehuwa sebagai Penguasa Yang Berdaulat atas semuanya: ”Maka [Yehuwa] akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu [Yehuwa] adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.”—Za. 14:9.
26. ”Waktu” gemilang manakah yang berulang kali Zakharia sebut?
26 Ketika menunjuk kepada masa itu, nabi mengulangi kata-kata ”pada waktu itu” sampai kira-kira 20 kali, dan kata-kata ini bahkan mengakhiri nubuatnya. Dengan memeriksa berapa kali perkataan itu digunakan nyatalah bahwa itulah waktu manakala Yehuwa mengerat nama-nama dari berhala-berhala dan menyingkirkan nabi-nabi palsu. (13:2, 4) Inilah waktu manakala Yehuwa berperang terhadap bangsa-bangsa yang menindas dan menimbulkan kekacauan di antara barisan-barisan mereka sementara ia menumpas mereka dan menyediakan ’lembah gunung-gunung-Nya’ sebagai tempat perlindungan bagi umat-Nya sendiri. (14:1-5, 13; 12:8, 9) Ya, ”[Yehuwa] Allah mereka, akan menyelamatkan mereka pada hari itu; seperti kawanan domba umatNya,” dan mereka akan saling memanggil satu sama lain dari bawah pohon anggur dan pohon ara. (Za. 9:16; 3:10; Mi. 4:4) Inilah hari yang gemilang manakala Yehuwa yang berbala tentara ”akan diam di tengah-tengah” umat-Nya dan manakala ’air kehidupan mengalir dari Yerusalem.’ Perkataan Zakharia ini mengenali peristiwa-peristiwa ”pada waktu itu” sebagai berkat berupa ’langit baru dan bumi baru’ dari janji Kerajaan.—Za. 2:11; 14:8; Why. 21:1-3; 22:1.
27. Bagaimana nubuat Zakharia memusatkan perhatian pada pembenaran nama Yehuwa?
27 ”Siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil?” demikian tanya Yehuwa. Lihatlah! Kemakmuran ini akan meliputi seluruh bumi: ’Banyak bangsa dan suku-suku bangsa yang kuat akan datang mencari Yehuwa yang berbala tentara di Yerusalem, pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: ”Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar bahwa Allah menyertai kamu.”’ ”Pada waktu itu” bahkan kerincingan kuda akan mengandung kata-kata ”kudus bagi [Yehuwa].” Nubuat-nubuat yang mendebarkan hati ini sungguh bermanfaat untuk dipelajari, karena nubuat-nubuat ini menunjukkan bahwa nama Yehuwa sungguh-sungguh akan dibenarkan melalui perantaraan Benih Kerajaan-Nya!—Za. 4:10; 8:22, 23; 14:20.
[Catatan Kaki]
b Encyclopaedia Judaica, 1973, Jil. 4, kol. 828; Insight on the Scriptures, Jil. 1, halaman 1080-1.