-
Ladang yang Menghasilkan Gandum dan LalangMenara Pengawal—1982 (No. 47) | Menara Pengawal—1982 (No. 47)
-
-
19. Mengapa ”hamba-hamba tuan ladang itu” menjadi sedih?
19 Apakah ”hamba-hamba” yang merasa kuatir ini (ayat 27) sama dengan ”para penuai” (ayat 30) Yesus tidak menjelaskannya. Jika memang demikian, ini berarti bahwa para malaikat merasa sedih dengan tumbuhnya ”lalang” dengan subur dalam ladang Majikan mereka. (Matius 13:39) ”Hamba-hamba” ini bertanya apakah mereka harus segera mencabut rumput-rumput liar itu, yang melambangkan ”anak-anak si jahat”. (Matius 13:38) Mereka kuatir bahwa orang-orang Kristen palsu ini, atau ”lalang”, yang dengan niat jahat ditaburkan oleh ”musuh” itu, si Iblis, akan menindas ”gandum” yang sejati, ”anak-anak Kerajaan” yang asli.
-
-
Menuai pada ”Akhir Zaman”Menara Pengawal—1982 (No. 47) | Menara Pengawal—1982 (No. 47)
-
-
Menuai pada ”Akhir Zaman”
”Waktu menuai ialah akhir zaman [penutup sistem ini, NW].”—Matius 13:39.
1. Mengapa ”waktu menuai” yang dinubuatkan oleh Yesus memberikan dua alasan untuk bersukacita?
TUAIAN yang baik selalu membuat orang bersukacita dan bersyukur. Pada waktu itu, orang menuai buah-buah dari kerja keras selama waktu yang panjang. Musim menuai yang dinubuatkan dalam perumpamaan Kristus tentang ”gandum” dan ”lalang” memberikan dua alasan bagi seluruh umat manusia untuk bersukacita. Mengapa? Karena ini bukan hanya berarti dikumpulkannya jumlah yang ditetapkan dari ”anak-anak Kerajaan”, atau ”orang-orang kudus”, yang akan dipersatukan dengan Kristus dalam ’kekuasaannya yang kekal’ dan dengan demikian menjamin pemerintahan yang baik bagi bumi, melainkan juga karena ”waktu menuai” itu sendiri akan menjadi bukti bahwa kita telah hidup pada ”akhir zaman [penutup sistem ini, NW]” dan di ambang pintu dari suatu orde baru yang adil benar.—Daniel 7:14, 27; Matius 13:38, 39; 2 Petrus 3:13.
”SYNTEʹLEIA” DAN ”TELOS”
2. Mengapa kata Yunani synteʹleia lebih tepat diterjemahkan sebagai ”kesudahan” sebaliknya dari pada ”akhir”, maka dengan masa apa, seperti disebutkan dalam Daniel, synteʹleia dapat disamakan?
2 Yesus tidak mengatakan bahwa ”waktu menuai” adalah ”Hari Kiamat”, seperti yang sering dimaksudkan oleh beberapa terjemahan Alkitab untuk kita percayai. (Alkitab Terjemahan Katolik-Ende, Flores; Alkitab Terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari) Terjemahan-terjemahan tersebut tidak membuat perbedaan antara dua kata Yunani synteʹleia dan telos. Dalam menjelaskan synteʹleia, Expository Dictionary of New Testament Words oleh W. E. Vine menyatakan, ”Kata itu tidak menunjukkan suatu titik akhir, melainkan bergeraknya kejadian-kejadian menuju puncak yang ditentukan.” Jadi ketika Yesus mengatakan ”waktu menuai adalah akhir [synteʹleia] dari susunan perkara -perkara”, ia sedang memaksudkan suatu masa kegiatan yang mempunyai awal dan akhir. Menurut Matius 13:30, ”waktu menuai” yang Yesus sebutkan, jelas mengartikan suatu jangka waktu, masa yang dikatakan oleh nabi Daniel sebagai ”akhir zaman”. (Daniel 12:4) Menarik sekali, ketika para penerjemah dari Versi Septuaginta bahasa Yunani menterjemahkan ayat ini dalam buku Daniel, mereka menggunakan kata synteʹleia.
3. Dengan apa ”waktu menuai” dihubungkan, dan apa arti kata Yunani telos dan apa maksud kata tersebut di Matius 24:14?
3 Kata yang sama dipakai dalam Matius 24:3, pada waktu murid-murid Yesus bertanya, ”Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan [synteʹleia] dunia [penutup sistem, NW]?” Jadi ”waktu menuai” dihubungkan dengan kehadiran Kristus yang tidak kelihatan sebagai Penuai. Sebagai jawaban atas pertanyaan murid-muridnya, Yesus menyebutkan satu demi satu, yakni peperangan internasional, kekurangan makanan, penyakit sampar, gempa-gempa bumi besar, kejahatan dan suasana ketakutan yang umum. (Bandingkan uraian-uraian yang sejajar dalam Matius 24, Markus 13 dan Lukas 21.) Kemudian, untuk memperlihatkan bahwa ”waktu menuai” akan berakhir, ia menambahkan, ”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya [telos].” (Matius 24:14) Kata telos berarti ”akhir”, dalam arti ”titik akhir, penghentian . . . bagian terakhir, penyelesaian, penutup terutama dari perkara-perkara terakhir, babak terakhir dalam drama dunia.”a
4. Kapan ”kesudahan” atau ”akhir zaman”, dimulai, dan dengan demikian apa yang dapat dikatakan tentang ”waktu menuai”?
4 Fakta-fakta sejarah modern sejak 1914, sebagai penggenapan nubuat Alkitab, memperlihatkan bahwa susunan perkara yang ada sekarang ini telah jauh memasuki ”akhir zaman”, atau ”kesudahan” (synteʹleia). Mengutip kembali W. E. Vine, kita menyaksikan ”bergeraknya kejadian-kejadian menuju puncak yang ditentukan” atau akhir (telos). Karena itu, ”waktu menuai” dari perumpamaan Yesus pasti sedang berlangsung; sebenarnya, sudah mendekati puncaknya. Apakah kejadian-kejadian yang dinubuatkan dalam sisa dari perumpamaan itu dapat dilihat sejak 1914?
”TUAIAN DI BUMI SUDAH MASAK”
5. Pada musim menuai, ”Anak Manusia” memerintahkan malaikat-malaikatnya untuk melakukan apa?
5 Melanjutkan penjelasannya mengenai ”perumpamaan tentang lalang di ladang itu,” Yesus menyatakan, ”Waktu menuai ialah akhir zaman [penutup sistem ini, NW] dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikatNya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam KerajaanNya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”—Matius 13:39-42.
6. Di antara siapa ”gandum” itu dibiarkan tumbuh?
6 ”Para penuai”, atau malaikat-malaikat, akan diutus oleh ”Anak Manusia” pada ”kesudahan susunan perkara”, untuk mencabut lalang dari antara ”anak-anak Kerajaan” yang sejati, ”segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan”. Seperti diperlihatkan oleh artikel sebelumnya, karena Iblis menabur ”lalang” pada malam hari telah menghasilkan kemurtadan yang terorganisir, Kekristenan palsu di bawah hirarki pemimpin-pemimpin agama yang menindas yang akhirnya membentuk ”manusia durhaka” gabungan, yang dinubuatkan oleh rasul Paulus. (2 Tesalonika 2:3-12) ”Gandum” yang sejati dibiarkan tumbuh di antara ”lalang” tersebut sampai ”akhir zaman”. Kemudian ”Anak Manusia” akan memerintahkan ”para penuai”nya untuk memisahkan ”anak-anak Kerajaan” dari ”anak-anak si jahat”.
7. Nubuat yang sama apa membantu kita mengenali musim menuai?
7 Kapan pekerjaan pemisahan ini mulai? Suatu nubuat yang sejajar yang menarik menghilangkan keraguan kita mengenai kapan hal itu akan terjadi. Bunyinya, ”Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepalaNya dan sebilah sabit tajam di tanganNya. Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: ’Ayunkanlah sabitMu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.’ Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabitNya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.”—Wahyu 14:14-16.
8. Bagaimana ”Anak Manusia” digambarkan dalam Wahyu 14:14, dan dengan demikian setelah kejadian apa penuaian itu harus mulai?
8 Di sini kita melihat ”Anak Manusia”, Yesus Kristus, bukan sebagai seorang penabur yang menaburkan ”benih yang baik di ladangnya” melainkan sebagai raja yang dinobatkan yang mulai bertindak untuk mengumpulkan ”tuaian di bumi”. Duduk di atas awan melambangkan kehadirannya yang tidak kelihatan. (Kisah 1:9-11; Wahyu 1:7) Karena itu, ”waktu menuai” harus terjadi selama kehadiran Kristus, setelah ia ditakhtakan dan menerima ”kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja” dari Yehuwa, ”Yang Lanjut Usianya”. (Daniel 7:13, 14) Jadi penuaian dimulai beberapa waktu setelah 1914, tahun yang menandai awal dari ”zaman akhir”, atau ”penutup sistem ini”.
9. Kapan pekerjaan pemisahan dimulai?
9 Kapan, setelah 1914, Anak Manusia ”menyuruh malaikat-malaikatNya” untuk memisahkan ”anak-anak Kerajaan” dari ”anak-anak si jahat”, ”gandum” tiruan, yaitu, ”semua orang yang melakukan kejahatan” dan yang termasuk ”manusia durhaka”, para pemimpin agama dari Kekristenan palsu? Jawabannya harus selaras dengan fakta-fakta, dan ternyata pada tahun 1919 ”anak-anak Kerajaan” yang diperanakkan dengan roh dan terurap, yang dilambangkan oleh ”gandum”, mulai dibebaskan dari ”lalang”, atau orang-orang Kristen palsu, yang telah menutupi ladang agama dari umat manusia. ”Tuaian di bumi” sudah masak dan waktunya tiba bagi ”Anak Manusia” untuk mengayunkan sabitnya dan menuai. Perumpamaan itu menyingkapkan bahwa hal ini ia lakukan melalui ”para penuai”nya, malaikat-malaikat.
-