-
Betapa Besar Arti Kerajaan Itu bagi Saudara?Menara Pengawal—1984 (Seri 3) | Menara Pengawal—1984 (Seri 3)
-
-
ANDAI KATA saudara mengetahui bahwa suatu harta yang tak ternilai harganya terpendam di sebuah ladang tertentu. Jika saudara menjual segala sesuatu yang saudara miliki, saudara hanya akan mempunyai cukup uang untuk membeli ladang di mana harta itu tersembunyi. Apa yang akan saudara lakukan?
Yesus Kristus menggunakan keadaan sedemikian untuk menggambarkan pentingnya Kerajaan Allah. Ia mengatakan, ”Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.”—Matius 13:44.
Apakah saudara sama seperti ”orang” dalam perumpamaan itu? Yesus adalah seperti orang itu. Ketika ia mengetahui tentang maksud-tujuan Allah untuk mendirikan pemerintahan surgawi—di sini disebut ”Kerajaan Sorga”—ia, sebenarnya, menjual semua yang ia miliki guna membeli harta yang tersembunyi itu, yakni hak kehormatan untuk menjadi Penguasa dari pemerintahan itu. Yesus meninggalkan kedudukannya sebagai pribadi roh yang berkuasa di surga dan menjadi anggota dari suatu keluarga yang miskin di bumi, di kota Nazaret yang terpencil. Kemudian, ia menderita penganiayaan yang berat dan, akhirnya mati di tiang siksaan. Dengan demikian ia membuktikan bahwa ia layak menjadi Penguasa dari Kerajaan Allah.
Apakah saudara, juga, mau berkorban untuk mendapatkan harta yang serupa? Untuk menandaskan perlunya berbuat demikian, Yesus juga mengatakan, ”Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”—Matius 13:45, 46.
-
-
Betapa Besar Arti Kerajaan Itu bagi Saudara?Menara Pengawal—1984 (Seri 3) | Menara Pengawal—1984 (Seri 3)
-
-
Yesus menganjurkan para pengikutnya untuk memiliki pandangan sedemikian, dan bahkan meninggalkan suatu pola bagi mereka untuk diikuti. (1 Petrus 2:21) Sikapnya terhadap kehidupan diperlihatkan oleh kata-katanya, ”Yesus mengatakan kepada mereka, ”MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya.” (Yohanes 4:34) Tujuan utama dari Yesus ialah melakukan kehendak Allah. Ia bahkan tidak berusaha mendapatkan hal-hal yang dianggap perlu oleh orang-orang lain untuk kehidupan yang ”normal”. Ia memikirkan satu hal—mendapatkan ladang yang ada harta terpendam di dalamnya, membeli mutiara yang tak ternilai harganya! Apakah saudara, juga, benar-benar mencari dahulu Kerajaan Allah? Apakah haluan hidup saudara memperlihatkan hal ini?—Matius 6:31-33.
-