Kehidupan Ini Jauh Lebih Berarti!
1. Mengapa begitu banyak orang yang hampir tidak menikmati hidup ini? (Pengkhotbah 1:14, 15; 2:17, 18)
KEMAKMURAN, perdamaian, kehidupan yang baik! Betapa menyenangkan semua hal ini! Tetapi bagaimana caranya Anda menggunakan waktu Anda? Kaum pria yang menunjang keluarga mereka sering mengerjakan tugas-tugas yang tidak mereka sukai, dan bukan sedikit di antara mereka yang senantiasa menghadapi ancaman pengangguran. Banyak ibu rumah tangga yang bekerja keras setiap hari tanpa kelegaan atau kepuasan yang sungguh. Tak terhitung banyaknya orang-orang muda yang menghadapi masa depan yang serupa. Bahkan bagi orang-orang yang merasa bahwa kehidupan mereka cukup baik, masa depan kelihatan suram karena ketidakpastian.
2. Bagaimana kelihatannya masa depan umat manusia? (Yesaya 60:2)
2 Sesungguhnya, begini sajakah hidup ini? Ke mana saja Anda memandang kelihatannya penyakit yang parah dari sistim dunia ini. Dunia ini sedang mengalami krisis energi yang tak terkendali, kekurangan makanan dan pencemaran lingkungan, revolusi-revolusi, perang dingin dan panas, penimbunan senjata-senjata nuklir, problem-problem ras, dan suatu gelombang ketidakpastian di kalangan masyarakat manusia. Tidak ada bagian bumi yang bebas dari problem-problem yang mengancam kehidupan dan keselamatan manusia!
3. Mengapa sepatutnya kita memikirkan masa depan? (Wahyu 3:10)
3 Sikap beberapa orang adalah begini, ‘Saya tidak perduli, asal saya sendiri tidak kena.’ Tetapi betapa picik pandangan demikian! Kesimpulan yang tidak dapat dielakkan adalah bahwa segera problem-problem ini akan mempengaruhi kehidupan dari setiap orang.
4, 5. (a) Sikap apa yang dimiliki oleh bagian terbesar umat manusia, dan mengapa? (b) Mengapa ada kemungkinan bahwa Alkitab memuat pemecahannya? (2 Timotius 3:16, 17; Roma 15:4; 1 Korintus 10:11)
4 Pemimpin-pemimpin manusia telah berusaha mengusulkan pemecahan-pemecahan apa saja pada tingkat internasional, di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan politik. Tetapi bukankah semuanya terbukti hampa dan tidak memuaskan? Kebanyakan rencana yang diusulkan untuk pemberian bantuan tak pernah dijalankan. Tak seorangpun di antara pemimpin-pemimpin dunia dapat menawarkan pemecahan yang sungguh-sungguh berhasil untuk jangka panjang. Akibatnya, mayoritas umat manusia tidak mempunyai maksud-tujuan dalam hidup ini; mereka umumnya bersikap, “Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.”
5 Kata-kata ini dikutip dari Alkitab, di 1 Korintus 15:32,a tetapi dalam ikatan kalimat yang menganjurkan pandangan yang positip. Mungkinkah Alkitab memuat pemecahan atas problem-problem umat manusia? Memang, ada banyak orang menolak Alkitab. Tetapi, mengingat dunia yang begitu gawat, barangkali sekarang sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali kata-kata Alkitab. Sebenarnya Alkitab adalah buku yang sangat kuno, dan sebagian dari antaranya ditulis lebih dari 3.400 tahun yang lalu. Alkitab telah memenangkan respek dari semua rumpun bangsa umat manusia. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam paling banyak bahasa yang hidup dan diedarkan lebih banyak dari pada buku manapun dalam sejarah manusia. Jadi, apakah Alkitab memperlihatkan kepada kita bahwa hidup ini bukan begini saja?
Mencari Jawaban-Jawaban atas Problem-Problem Kehidupan
6. Bagaimana pandangan Alkitab terhadap Susunan Kristen? (Yakobus 1:27; 5:3-5)
6 Beberapa pengeritik Alkitab telah menunjuk kepada fakta sejarah Susunan Kristen, di mana orang-orang miskin dirampok, darah dari banyak orang yang tidak bersalah ditumpahkan melalui perang-perang salib, inkwisisi-inkwisisi dan peperangan di abad kedua puluh ini. Mereka berkata, ‘Kalau Alkitab menyebabkan orang-orang berlaku demikian, kami tidak mau mengikutinya.’ Tetapi sebenarnya orang-orang yang berhutang darah tersebut menggunakan Alkitab hanya sebagai kedok untuk menutupi perbuatan-perbuatan yang tidak adil. Alkitab sendiri mengutuk keras tindakan-tindakan orang Kristen gadungan. Alkitab menganjurkan kehidupan yang bermoral tinggi.
7, 8. (a) Pertanyaan-pertanyaan apakah dapat dijawab oleh Alkitab? (Matius 7:7) (b) Bagaimana Alkitab telah menolong banyak orang? (Mazmur 119:105, 165)
7 Pengeritik-pengeritik lain mengatakan bahwa Alkitab tidak selaras dengan ilmu pengetahuan dan sudah ketinggalan jaman, serta penuh dongeng-dongeng. Tetapi benarkah demikian? Dewasa ini kita membutuhkan jawaban-jawaban yang meyakinkan atas pertanyaan-pertanyaan yang sangat mempengaruhi kehidupan kita, seperti: Dari mana asal manusia? Apakah artinya keadaan-keadaan dewasa ini? Apakah kehidupan manusia akan dihapuskan dari muka bumi? Bagaimana masa depan umat manusia?
8 Alkitab menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan banyak pertanyaan lain lagi yang sering diajukan oleh orang banyak. Sebaliknya dari pada mengajarkan dongeng-dongeng Alkitab selalu menghadapi kenyataan. Sebenarnya, Alkitab telah membimbing orang-orang di segenap pelosok dunia untuk menggunakan kehidupan mereka dengan cara yang sungguh-sungguh menyenangkan dan memuaskan. Apabila Anda menyelidiki Alkitab, Anda akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan Anda dan pertolongan yang praktis agar Anda dapat menemukan kebahagiaan yang sejati dalam hidup ini. Alkitab akan membantu Anda menikmati kehidupan yang penuh arti.
Asal Mulanya Alam Semesta
9, 10. (a) Menurut Alkitab, apa asal mula alam semesta? (Yesaya 45:12, 18) (b) Bagaimana alam semesta sendiri memberi kesaksian mengenai penciptaan? (Ibrani 3:4)
9 Kalau kita ingin mencari tahu arti hidup ini, satu pertanyaan dasar yang harus dijawab adalah: Apa asal mulanya kehidupan? Dengan kata lain, Dari mana kita ini datang? Adakah tujuannya sehingga kita hidup? Alkitab mengatakan bahwa “Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian 1:1) Tetapi para filsuf jaman modern bertanya: Apakah sesungguhnya ada Allah Yang Mahakuasa—Pencipta? Bukankah orang percaya bahwa alam semesta dihasilkan oleh evolusi?
10 Pernahkah Anda mengunjungi planetarium? Kalau demikian, pastilah Anda kagum melihat alat yang sangat rumit yang dirancang untuk memproyeksikan gambaran yang persis dari langit ke loteng yang melengkung itu, dan juga gerakan yang persis dari pola tata surya kita. Barangkali Anda berpikir, Ini sungguh-sungguh satu hasil yang bagus dari kemahiran manusia dalam bidang fotografi dan ilmu bangunan! Tetapi pikirlah sebentar. Jika untuk merancang tiruan alam semesta itu perlu manusia-manusia yang berbakat, sudah pasti perlu Pribadi yang jauh lebih cerdas untuk membangun alam semesta itu sendiri yang begitu hebat.
11. Apa yang terpaksa diakui oleh beberapa orang duniawi yang terpelajar? (Roma 1:20-23)
11 Pada abad kesembilan belas Charles Darwin memulai teori bahwa alam semesta dihasilkan oleh evolusi. Tetapi apakah Anda juga berpikir bahwa tak seorangpun yang menjadikan semuanya ini? Apakah Anda berpikir bahwa kehidupan timbul secara kebetulan? Banyak orang cerdas mendapati bahwa teori evolusi sangat berkekurangan. Misalnya, ahli sejarah Arnold Toynbee menyatakan:
“Saya pikir teori Darwin mengenai evolusi tidak memberikan keterangan yang positip tentang suatu kemungkinan lain mengenai terjadinya alam semesta.”1
Bahkan, Darwin, sewaktu membicarakan sumber kehidupan, mengakui:
“Sumber lain dari keyakinan akan adanya Allah, berhubungan dengan akal dan bukan dengan perasaan, mengesankan saya . . . Ini adalah hasil dari kenyataan bahwa adalah sangat sukar ataupun mustahil dimengerti bagaimana alam semesta yang begitu besar dan menakjubkan, termasuk manusia dengan kemampuannya untuk mengingat masa lampau dan meninjau masa depan, dapat dihasilkan secara kebetulan. Apabila saya merenungkan demikian, saya merasa terpaksa untuk mengakui adanya Penyebab Pertama.”2
12. Apa yang semestinya kita akui dengan rendah hati, dan mengapa? (Kisah 14:15-17)
12 Ya, logika yang sederhana saja akan menjelaskan bahwa ada suatu Penyebab Pertama yang agung, Pencipta—Allah! Dan apabila kita menginsafi bahwa teropong-teropong yang paling kuat buatan manusia hanya dapat meneropong sebagian kecil dari alam semestaNya yang menakjubkan, seharusnya kita mengakui dengan rendah hati bahwa hikmat dan kesanggupan-kesanggupan manusia sangat kecil dibandingkan dengan hikmat dan kuasa Allah yang begitu besar. Sebagaimana akan kita lihat, Allah tidak bisa diabaikan kalau kita ingin menikmati kehidupan yang berbahagia dan penuh arti. Pasti Dia mempunyai maksud-tujuan tertentu sehingga Dia menciptakan alam semesta, termasuk bumi kita. Seraya kita belajar lebih banyak mengenai maksud-tujuanNya yang mulia, kita dapat berharap untuk mendapati bahwa hidup ini bukan begini saja!
Bagaimana Kehidupan di Atas Bumi Mulai
13. Mengapa bumi ini menonjol di antara ciptaan Allah? (Mazmur 104:24)
13 Marilah kita memalingkan perhatian kepada titik yang begitu kecil di alam semesta—yakni, bumi sendiri. Bumi ini memiliki keindahan yang khas. Bumi diliputi dengan warna-warna, dan limpah dengan kehidupan dalam variasi yang menakjubkan. Di atas bumi ada kehidupan. Salah seorang dari pada astronot yang melakukan perjalanan ke bulan melukiskannya dengan kata-kata berikut:
“Di seluruh alam semesta, di mana-mana kami menengok, hanya bumi yang berwarna. Di sana kami dapat melihat lautan yang biru, tanah yang berwarna coklat dan awan-awan putih. . . . Di seluruh langit, bumi yang paling indah. Orang-orang di sini tidak menginsafi betapa hebat milik mereka.”3
Tidak perlu diragu-ragukan bahwa bumi ini sangat menonjol bagaikan permata di alam semesta yang maha luas ini. Bumi sungguh-sungguh penuh dengan kehidupan. Dan pasti ada maksud-tujuan dalam semua kehidupan ini! Marilah kita berusaha mencari tahu apakah maksud-tujuan tersebut.
14. Dari mana dan bagaimana datangnya kehidupan? (Mazmur 104:30, 31)
14 Tidaklah terlalu sukar untuk mencari tahu asal mulanya kehidupan. Seorang penulis Alkitab menunjukkan kepada Sumber itu 3.000 tahun lalu pada waktu dia mengatakan:
“Betapa berharganya kasih setiaMu, ya Allah! . . . Sebab padaMu ada sumber hayat, di dalam terangMu kami melihat terang.”—Mazmur 36:8, 10.
Beberapa pengeritik Alkitab yang berhati keras terpaksa mengakui bahwa Allah adalah Sumber kehidupan. Bahkan Darwin, penganut teori evolusi itu, mengakui bahwa pada mulanya kehidupan “dihembuskan oleh sang Pencipta ke dalam beberapa atau ke dalam satu bentuk kehidupan.”4 Tetapi kalau Allah dapat menghembuskan kehidupan ke dalam “beberapa bentuk kehidupan,” mengapa Dia tidak dapat, dengan cara yang sama, menghembuskannya ke dalam beratus-ratus macam “jenis,” masing-masing pada gilirannya? Alkitab mengatakan bahwa Dia memang berbuat demikian! Dia menciptakan tiap-tiap makhluk hidup “menurut jenisnya.” (Kejadian 1:12, 21, 24, 25, NW) Penciptaan manusia pertama oleh Allah diterangkan dengan kata-kata ini:
“Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.”—Kejadian 2:7.
Menurut Alkitab, begitulah mulainya kehidupan manusia di sini, hanya 6.000 tahun lalu—diciptakan langsung oleh Allah. Sangat penting supaya kita mengerti fakta itu agar kita dapat menginsafi bahwa hidup ini jauh lebih berarti.
15. Mungkinkah kehidupan muncul dengan cara kebetulan saja? (Mazmur 100:3)
15 Bertentangan dengan catatan Alkitab yang begitu terus terang mengenai penciptaan, beberapa penjelasan dari penganut-penganut evolusi mirip dengan fantasi-fantasi. Misalnya, seorang sarjana yang menganut teori evolusi menulis begini:
“Pada suatu ketika, sangat jauh di masa lampau, barangkali dua setengah milyar tahun lalu, di bawah matahari yang memautkan, di dalam laut yang penuh dengan amoniak, di bawah atmosfir yang beracun, di tengah-tengah campuran yang terdiri dari molekul-molekul organik, sebuah molekul asam nukleik muncul secara kebetulan yang dengan sesuatu cara dapat berbiak—dan dari situ semua yang lain-lainnya terjadi!” (Huruf miring disisipkan)5
Apakah pernyataan itu meyakinkan Anda? Penganut teori evolusi Lecomte du Noüy menghitung kemungkinan bahwa satu molekul protein dapat menghasilkan dirinya sendiri, dalam keadaan yang baik, di dalam lautan yang sebesar bumi. Dia berkata bahwa kejadian demikian akan terjadi hanya sekali dalam 10243 (yaitu angka 1 diikuti oleh 243 angka nol) milyar tahun.6 Akan tetapi, sebuah sel yang hidup terdiri dari, bukan satu, melainkan beratus-ratus molekul protein, dan juga banyak zat lain yang rumit! Sudah pasti kehidupan tidak mulai secara kebetulan!
16. Mengapa evolusi dapat disebut “mitos”? (1 Timotius 1:3, 4)
16 Begitu banyak di dalam teori evolusi yang bertentangan dengan kenyataan! Misalnya, adalah hukum genetika yang tak dapat diubah, bahwa semua bentuk kehidupan, tumbuh-tumbuhan, binatang-binatang atau manusia, hanya dapat berbiak menurut jenisnya. Bisa terjadi perubahan-perubahan di dalam jenis, sehingga kita dapat melihat ada bermacam-macam anjing. Tetapi jenis anjing selalu menghasilkan anjing. Tidak mungkin anjing diperanakkan dari kucing atau jenis binatang lain. Para penganut evolusi sangat kecewa bahwa sisa-sisa fosil yang terdapat dalam batu-batu karang tidak pernah menghasilkan “mata rantai yang hilang” antara jenis-jenis. Tambahan pula, “mutasi-mutasi” yaitu perubahan-perubahan dalam sel-sel, hampir selalu merugikan—berlawanan dengan pengakuan teori evolusi—dan menghasilkan orang-orang cacat dalam kasus manusia. Tidak heran bahwa beberapa sarjana yang terhormat sekarang menyebut evolusi sebagai “mitos,”7 “terkaan yang cerdik”8 dan “dongeng terbesar yang pernah bertopeng di bawah nama ilmu pengetahuan.”9
17. Dalam hal-hal apakah manusia diciptakan lebih unggul dari pada binatang-binatang? (Kejadian 1:27, 28)
17 Tetapi manusia sendiri bukan suatu “mitos.” Dia hidup. Justru keadaannya sebagai makhluk bermoral, cerdas, diciptakan “menurut gambar Allah” dan dibimbing oleh suatu hati kecil, memisahkan dia sama sekali dari semua bentuk kehidupan yang lebih rendah. Maka itu, hidup seharusnya lebih dari pada sekedar bernyawa seperti binatang-binatang. Suatu jurang besar memisahkan manusia dari binatang-binatang. Binatang mana yang menggunakan sebanyak dua puluh tahun untuk memelihara dan melatih anaknya? Hanya manusia dapat mempraktekkan sifat-sifat yang menakjubkan, yakni kasih, sifat baik budi, kemampuan untuk mengetahui keperluan-keperluan di masa depan, daya cipta dan penghargaan akan keindahan, seni dan musik. Dengan rasa syukur atas karunia-karunia yang begitu limpah, tidakkah patut bahwa semua orang yang mengasihi kehidupan akan turut bersama Raja Daud purbakala mengatakan: “Ya TUHAN [Yehuwa], . . . Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib”?—Mazmur 139:4, 14.
Akibat dari “Evolusi” atas Kehidupan
18, 19. Bagaimana pengaruh evolusi atas (a) harkat-harkat moral? (Mazmur 10:3, 4) (b) sikap penguasa-penguasa? (1 Yohanes 3:15)
18 Mengapa teori evolusi begitu cepat diterima oleh banyak orang dewasa ini? Satu alasan adalah bahwa teori tersebut sudah populer, merupakan “mode terakhir.” Juga, teori evolusi menyediakan jalan keluar bagi orang-orang yang bersifat ingin bebas atau yang imoril yang ingin ‘berbuat semaunya sendiri’ tanpa merasa bertanggung jawab kepada Pencipta atau hukum-hukum moralNya. Di dalam buku The Outline of History (“Rangka Sejarah”) H. G. Wells menerangkan bagaimana teori evolusi berkembang dan dia berkata: “Itu tidak mendatangkan apapun yang bersifat membangun . . . untuk menggantikan harkat-harkat moral yang lama. Justru hal itu menghasilkan kemerosotan moral yang nyata.”10 Teori itu tidak menyumbangkan apa-apa demi kehidupan yang berguna.
19 Ahli sejarah Wells menyebutkan akibat lain lagi dari ajaran teori evolusi, sebagai berikut: “Orang-orang terkemuka . . . percaya bahwa mereka berhasil berkuasa oleh karena dalam Perjuangan Hidup yang kuat dan licik selalu menang atas yang lemah dan bersifat suka percaya. . . . Maka mereka anggap adalah patut kalau anjing-anjing besar dari kawanan manusia menggertak dan menaklukkan.”11 Jadi teori evolusi menyediakan dalih bagi “Susunan Kristen” untuk membenarkan diri atas peperangan tak berperikemanusiaan yang dilakukannya. Buku Evolution and Christians (“Evolusi dan Orang-Orang Kristen”) mempersalahkan ajaran Darwin untuk tragedi perang dunia pertama pada tahun 1914 dan belakangan kekejaman Naziisme yang luar biasa.12 Serentak dengan itu, evolusi harus turut memikul tanggung jawab atas timbulnya Komunisme. Kabarnya Karl Marx bergembira pada waktu dia membaca buku Darwin, Origin of Species (“Asal-Mulanya Jenis-Jenis”), yang dia sebut sebagai “pukulan yang mematikan” bagi Allah.13 Dia juga berkata:
“Buku Darwin sangat penting dan akan menjadi dasar untuk pengajaran saya mengenai perjuangan kelas di dalam sejarah.”14
Hingga dewasa ini, bangsa-bangsa Komunis terus mengejar tujuan mereka untuk menguasai dunia atas dasar ajaran evolusi, yakni “keselamatan bagi yang paling kuat.” Bangsa-bangsa lain ikut serta dalam perjuangan untuk keselamatan dan akibatnya adalah perlombaan senjata besar-besaran di jaman nuklir ini. Kehidupan seluruh umat manusia terancam bahaya.
20. Bagaimana kepercayaan kepada evolusi dapat mempengaruhi kehidupan Anda sendiri? (Kolose 2:8)
20 Bagaimana hal ini mempengaruhi kehidupan Anda? Anda akan dirugikan secara pribadi kalau Anda terjerat ke dalam teori evolusi. Seandainya evolusi benar, tidak ada lagi tujuan hidup ini dan tidak ada artinya, kecuali sebagai “perlombaan tikus,” perjuangan untuk hidup terus, namun hanya kematian sebagai hasil akhirnya. Karena mempercayai “keselamatan bagi yang paling kuat,” penganut-penganut evolusi tidak mempunyai dorongan untuk mengasihi sesama manusia, untuk hidup sopan, atau untuk berbeda dari binatang yang tak berakal. Evolusi hanya memberi pengaruh yang negatip kepada umat manusia. Ia tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan-pertanyaan manapun tentang kehidupan. Tapi Alkitab dapat memberikannya.
Mengapa Kehidupan Begitu Penuh dengan Kesulitan-Kesulitan?
21, 22. (a) Situasi manusia sekarang dapat dibandingkan dengan apa? (b) “Rambu lalu-lintas” mana dilanggar oleh Adam, dan dengan akibat apa? (Kejadian 2:15-17; 3:17-19)
21 Situasinya dapat dibandingkan dengan suatu keluarga yang sedang bepergian melalui jalan raya yang sangat indah. Di kiri kanan adalah firdaus yang menakjubkan. Semuanya menyenangkan, sehingga mereka dapat menikmati perjalanan. Akan tetapi, mereka melihat jalan lebar yang menyimpang dengan tanda: “Berbahaya—Jangan Masuk.” Mereka dikalahkan oleh rasa ingin tahu dan semangat ingin bebas. Mereka memasuki jalan itu dan berjalan semakin jauh dari jalan raya. Akhirnya, jalan itu mulai menjadi curam, sehingga mobil mereka tidak terkendalikan lagi. Untuk kembali ke jalan raya sudah tidak mungkin. Rem tidak bekerja lagi. Mereka tidak dapat berhenti. Mereka turun makin cepat. Akhirnya mereka masuk jurang dan binasa.
22 Alkitab memperlihatkan bahwa seperti itulah yang terjadi atas umat manusia. Allah menyediakan “rambu lalu-lintas” bagi manusia pertama di Taman Eden: ‘Engkau tidak boleh makan buah yang satu ini.’ Pria itu dan istrinya dituntut untuk memperlihatkan kasih mereka kepada Allah dengan mentaati perintah yang sederhana itu. Tetapi mereka tidak mau. Dengan sengaja mereka menyimpang dari jalan raya dan memasuki jalan dosa yang membawa kepada kematian dan kebinasaan di bawah hukuman Allah. Di Roma 5:12 kita membaca: “Dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” Maka, karena kita adalah keturunan Adam yang tidak taat itu, kita semua harus menjalani jalan yang tidak menyenangkan ini, dipisahkan jauh dari kesempurnaan yang dinikmati oleh orang tua keluarga manusia di dalam firdaus. Betapa tidak rata dan tidak menyenangkan jalan itu di tahun-tahun belakangan ini! Jalan itu lebar dan satu-jurusan, dan tidak seorangpun di kalangan tokoh-tokoh politik atau orang-orang yang berhikmat di dunia ini berhasil untuk memperlihatkan jalan kembali bagi keluarga manusia. Setiap orang yang menempuh jalan itu akhirnya akan sampai kepada kematian. Dan kebinasaan dari segenap dunia umat manusia bukan lagi kemungkinan yang masih samar-samar.
23, 24. (a) Apa makna dari Yohanes 14:6, dan bagaimana ayat ini terbukti benar dalam diri Yesus? (b) Bagaimana Anda akan mendapat manfaat kalau Anda kembali ke jalan raya itu? (Yohanes 3:16)
23 Tetapi, tengoklah! Suatu sinar menerangi sebuah jalan kecil ke samping, suatu jalan sempit yang menuju kembali ke jalan raya. Kelihatannya sangat sesak. Memang sulit sekali untuk membelok ke situ. Keluarga besar dari orang-orang yang sedang menurun secara semberono di jalan besar lebih suka untuk mengabaikan jalan sempit itu. Mereka lebih suka mengikuti orang banyak. Bagian terbesar manusia tetap di jalan lebar karena itu lebih mudah dan karena kesenangan yang bersifat sementara yang disediakannya. Mereka tidak perduli peringatan-peringatan bahwa bahaya ada di depan. Tetapi beberapa orang yang waspada berbelok ke jalan sempit. Mereka mengalami kesukaran-kesukaran, dan mereka harus berjaga-jaga, tetapi pada waktunya jalan itu menyenangkan untuk ditempuh. Dan akhirnya jalan itu membawa mereka ke suatu firdaus yang dipulihkan yang penuh kelimpahan. Betapa puas mata mereka melihat firdaus yang begitu menyenangkan, dan penuh damai!
24 Sekali lagi, sebagaimana diperlihatkan di Alkitab, seperti itulah yang terjadi atas keluarga manusia. Walaupun kebanyakan orang berkeras untuk ingin bebas, dan mengikuti orang banyak menempuh jalan lebar yang menuju kebinasaan, suatu jalan kembali telah terbuka. Sewaktu Yesus, Putra Allah, masih berada di bumi, dia menarik perhatian kepada hal ini, katanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.” (Yohanes 14:6) Oleh karena Yesus setia melaksanakan kehendak Allah di atas bumi, bahkan sampai mengorbankan kehidupannya demi keluarga manusia, Allah melantik dia sebagai “Pemimpin kepada hidup.” Dia juga datang ke dalam dunia ini untuk “memberi kesaksian tentang kebenaran” dan untuk menyatakan maksud-tujuan Allah. (Kisah 3:15; Yohanes 18:37) Dialah satu-satunya yang dapat memimpin anggota-anggota keluarga manusia kembali ke jalan raya yang indah sampai kepada kenikmatan penuh dari kehidupan yang berbahagia di jalan firdaus Allah di bumi.
25. Mengapa kehidupan di bumi firdaus sangat menarik? (Wahyu 21:3, 4)
25 Maukah Anda menjalani jalan raya demikian, di atas bumi yang telah diperindah, dan dengan harapan untuk hidup kekal dalam kesehatan yang sempurna dan kebahagiaan? Sesungguhnya, kehidupan demikian akan jauh lebih berarti!
26. Betapa pentingkah bagi Anda untuk benar-benar belajar kebenaran? (Yohanes 8:31, 32)
26 Dengan menaruh iman kepada Wakil Utama kehidupan yang diutus Allah, kita bisa menemukan “jalan” kepada kehidupan itu. Hidup ini akan begitu berbeda apabila ada maksud-tujuan dan apabila ada harapan yang teguh untuk masa depan yang jauh terbentang dan memuaskan. Dan bagaimana agar harapan ini dapat kita wujudkan? Yesus sendiri menjawab, dalam doa kepada Bapanya: “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3) Dengan rajin menyelidiki Alkitab, kita dapat mengetahui kebenaran; dan dengan menerapkannya setiap hari, bahkan sekarangpun kita dapat mulai benar-benar hidup!
Keadaan-Keadaan Dunia yang Mempengaruhi Kehidupan Anda
27. Dalam situasi yang bagaimanakah kita kini berada? (2 Timotius 3:1)
27 Harus diakui keadaan-keadaan dunia semakin buruk. Di kota-kota besar, kemiskinan dan kejahatan terus meningkat. Di manapun Anda tinggal, Anda harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli beras, untuk membeli lauk, dan biaya untuk sekedar hidup terus meningkat. Di banyak tempat, kejahatan seolah-olah berkeliaran di jalan-jalan. Kekerasan yang lebih hebat dan bahkan perang seakan-akan mengancam untuk meletus kapan saja. Kelihatannya, manusia telah mulai terjun pada jalan menuju kebinasaan.
28. Siapakah di belakang semua kesukaran ini, dan apa tujuan yang ingin dicapainya? (2 Korintus 4:4)
28 Siapakah dalang dari semua hal ini? Dalangnya adalah suatu pribadi roh yang jahat, “naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia.” Dialah sebenarnya yang berada di belakang layar dari diplomasi bangsa-bangsa. Akan tetapi, telah tiba waktu yang Allah tentukan untuk menyingkirkan wewenang Setan dan menggantikannya dengan pemerintahan yang harmonis dan pengasih atas manusia melalui kerajaan surgawi Kristus. Sudah waktunya bagi Dia membawa orang-orang yang mengasihi kehidupan kembali ke jalan raya itu untuk dapat menikmati kehidupan dalam kebahagiaan. Tetapi Setan tidak mau melepaskan kekuasaannya. Maka itu, dewasa ini “celakalah kamu, hai bumi . . . karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.” (Wahyu 12:9, 12) Ia bertekad untuk membinasakan umat manusia.
29. Apakah maksud-tujuan Allah untuk masa sekarang? (Mazmur 37:9-11)
29 Tidak sangsi lagi, ke mana saja Anda mengamati di bumi dewasa ini, terdapat bukti bahwa “seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat,” si Setan. (1 Yohanes 5:19) Tetapi Allah tidak akan mengijinkan Setan untuk berhasil dalam niatnya yang jahat! Sebenarnya, kebinasaan masyarakat dunia ini telah di ambang pintu. Tetapi Allah bermaksud untuk menyelamatkan kehidupan. Dalam nubuat-nubuat yang ditulis dalam Alkitab Dia justru memperlihatkan bagaimana Dia akan melakukan hal ini.
Bantuan Nubuat Alkitab untuk Menyelamatkan Kehidupan
30. Mengapa Anda dapat yakin bahwa nubuat-nubuat Alkitab mengenai jaman kita akan digenapi? (2 Petrus 1:19-21; Daniel 9:24-27)
30 Banyak nubuat Alkitab tergenap secara menakjubkan. Misalnya, beratus-ratus tahun sebelum Yesus muncul di bumi ini, nubuatan-nubuatan menyatakan tanggal-tanggal yang persis dari kegiatan pengabarannya—29 sampai 33 P.U.—dan juga banyak seluk-beluk mengenai kehidupan dan kematiannya. Semuanya ini terjadi. Juga, Yesus sendiri mengucapkan beberapa nubuat yang menonjol. Salah satu di antaranya adalah nubuatnya mengenai “kesudahan dunia.” Penggenapannya atas susunan perkara-perkara Yahudi di abad pertama sangat menarik perhatian.
31, 32. Bagaimana nubuatan membantu diselamatkannya kehidupan banyak orang pada tahun 70 P.U.? (Lukas 21:20-24)
31 Menurut Matius 24:3, 15-22, Yesus menarik perhatian kepada pengepungan Yerusalem oleh “Pembinasa keji,” yakni tentara-tentara dari imperium Roma. Dalam nubuatnya ini dia berkata bahwa apabila ini dilihat orang-orang Kristen, mereka harus mulai “melarikan diri ke pegunungan.” Kira-kira tiga puluh tahun kemudian, tentara-tentara itu benar-benar datang menyerang Yerusalem. Mereka menggenapi banyak corak dari nubuat Yesus, misalnya mengelilingi kota itu dengan perbentengan-perbentengan, dan menerobos, malah sampai berdiri di “tempat kudus,” sampai ke tembok barat bait Yerusalem. (Matius 24:15) Tetapi bagaimana orang-orang Kristen dapat meninggalkan kota itu dalam keadaan yang kelihatan begitu mustahil?
32 Dengan tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas, tentara Roma menarik diri! Untuk mentaati Untuk mentaati perintah Yesus, orang-orang Kristen dapat melarikan diri ke pegunungan di seberang Sungai Yordan. Kemudian, tentara-tentara Roma kembali di bawah pimpinan Jenderal Titus, dan pada tahun 70 P.U. Yerusalem beserta baitnya diratakan dengan tanah. Menurut ahli sejarah Yosephus, pengepungan, kelaparan dan pedang meminta korban nyawa dari 1.100.000 orang Yahudi yang bersifat nasionalistis, dan 97.000 ditawan sebagai budak-budak. Tetapi dengan mentaati nubuat Alkitab, mereka yang sungguh-sungguh mengasihi kehidupan luput dan selamat!
33. Situasi yang bagaimanakah dewasa ini serupa dengan hari-hari terakhir dari susunan Yahudi? (Lukas 21:25, 26)
33 Yesus menggunakan peristiwa-peristiwa yang dinubuatkan di abad pertama ini sebagai pola dari peristiwa-peristiwa yang menggoncangkan dunia yang belakangan terjadi dalam generasi yang hidup sejak tahun 1914 P.U. Dewasa inipun kehidupan perlu diselamatkan! Sekarang kita telah tiba pada “kesudahan dunia,” yaitu seluruh susunan dunia di bawah kuasa Setan. Betapa jelasnya hal ini diperlihatkan oleh peristiwa-peristiwa sejak 1914! Dalam penggenapan terakhir dari nubuat Yesus, tahun itu merupakan “permulaan penderitaan” seraya ‘bangsa berbangkit melawan bangsa’ dalam pertumpahan darah pada Perang Dunia I. Sebagaimana dinubuatkan, ini disusul dengan “gempa bumi yang dahsyat . . . penyakit sampar dan kelaparan.” Suatu perang dunia kedua, yang jauh lebih hebat dari pada yang pertama, menyusul, dan “makin bertambahnya kedurhakaan” terus mengganggu bumi ini. (Matius 24:7-13; Lukas 21:10, 11) Bangsa-bangsa bingung dan ketakutan. Mereka semua tidak tahu jalan keluar.
34. Bagaimana Allah bertindak untuk menyelamatkan kehidupan? (Daniel 2:44)
34 Tetapi Allah mengetahui! Berbicara mengenai penghakimanNya atas kerajaan-kerajaan yang bersifat mementingkan diri, atau bangsa-bangsa di bumi, Allah menyatakan bahwa Dia “akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya.” (Daniel 2:44) Kemudian, kerajaan itu akan mengaruniakan kehidupan dalam keadaan-keadaan penuh damai kepada semua orang yang menerima pemerintahan Kerajaan Yesus. Untuk menolong semua orang yang mencari kehidupan ini, orang-orang Kristen sejati dewasa ini melaksanakan suatu pekerjaan yang menyelamatkan kehidupan, sebagai penggenapan bagian yang selanjutnya dari nubuat Yesus yang besar itu: “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”—Matius 24:14.
35. (a) Kapan dan bagaimana akhir itu akan tiba? (b) Bagaimana Anda mendapat faedah dengan mengindahkan nubuatan? (Lukas 21:34-36)
35 Memang, kita sangat berminat untuk mengetahui persis kapan “tiba kesudahannya.” Sesungguhnya, kehidupan kita tersangkut! Di Ayub 24:1 kita membaca: “Hari pembalasan bukanlah rahasia bagi Yang Mahakuasa, meskipun orang-orang yang mengenalNya tidak mempunyai petunjuk mengenai tanggalnya.” (The New English Bible) Tetapi pastilah waktunya telah dekat! Sebab Yesus berkata mengenai orang-orang yang melihat “permulaan penderitaan” sejak tahun 1914 P.U.: “Sesungguhnya angkatan [generasi] ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.” (Matius 24:34) Dalam “semuanya ini” termasuk kebinasaan masyarakat yang korup dewasa ini, sebagaimana Yesus nyatakan sebelumnya. “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.” (Matius 24:21, 22) Jika “siksaan yang dahsyat” itu tidak dipersingkat, dengan sendirinya umat manusia akan punah dari bumi ini! Akan tetapi, kita dapat berbahagia oleh karena mengetahui bahwa semua orang yang mengasihi Allah bisa luput dan diselamatkan. “TUHAN [Yehuwa] menjaga semua orang yang mengasihiNya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakanNya.” (Mazmur 145:20) Jika Anda mengindahkan nubuat Alkitab ini, Anda juga dapat luput dan terus hidup.
Caranya untuk Selamat dan Hidup Selama-lamanya
36. Bagaimana Anda akan menerapkan 1 Yohanes 2:15-17 dalam hidup Anda sehari-hari? (Markus 12:28-31)
36 Apakah Anda akan termasuk di antara orang-orang yang selamat? Hal itu bergantung kepada apakah Anda mau berpaling dari jalan lebar yang berakhir pada kebinasaan itu. Juga Anda harus mentaati rambu-rambu lalu-lintas di sepanjang jalan yang membawa kepada kehidupan. Kalau Anda sungguh-sungguh ingin hidup, hal itu tidak terlalu sukar. Yang harus Anda lakukan adalah belajar mengasihi Allah dan sesama manusia. Seperti dikatakan di 1 Yohanes 5:3: “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintahNya.” Beberapa hal yang dituntutNya dari kita dinyatakan sebelumnya dalam surat Yohanes ini (1Yoh 2:15-17):
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”
Agar kita dapat hidup selama-lamanya dan mendapat perlindungan serta perkenan Allah melalui “siksaan yang dahsyat” itu sampai memasuki firdaus yang dipulihkan, kita harus berpaling dari perkara-perkara yang Allah benci—imoralitas, ketamakan, ketidakadilan, ketidakjujuran, dusta, pencurian dan percekcokan-percekcokan dunia ini. Dengan demikian kita dapat membuat hidup ini memuaskan bahkan sekarang.
37. (a) Cara bagaimana kita semestinya “bukan dari dunia”? (Yohanes 15:17-19) (b) Bagaimana Anda bisa memperlihatkan dukungan terhadap kerajaan Allah? (Matius 6:33)
37 Yesus sendiri berkata tentang murid-muridnya: “Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.” (Yohanes 17:16) Bagaimana kita menerapkan prinsip ini dalam kehidupan kita? Itu berarti kita harus memisahkan diri dari tujuan-tujuan dan rencana-rencana dunia ini yang sebenarnya sedang menuju kebinasaan di bawah ilah dan penguasanya, Setan, “si jahat” itu. Dalam hidup kita sehari-hari kita perlu menghindari kegiatan-kegiatan duniawi yang melawan wewenang Allah. Sebagaimana ditunjukkan di Matius 24:3 dan Mat 25:31, tandan “kesudahan dunia” juga merupakan tanda dari “kedatangan” (kehadiran) Yesus di surga dengan kuasa Kerajaan. Maka, sejak tahun 1914, nubuatan juga tergenap bahwa “Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan [Allah] kita dan Dia yang diurapiNya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.” (Wahyu 11:15) Sekaranglah waktunya untuk mendukung kerajaan itu! Kehidupan kita di masa depan bergantung pada kerajaan Allah. Jadi, dapatkah kita dengan perasaan batin yang bersih mendukung peperangan, revolusi-revolusi, gerakan-gerakan politik atau rencana-rencana politik di jaman kita? Semuanya itu pasti akan gagal. Sebab, mereka sendiri mengaku dapat melakukan perkara yang hanya dapat dilakukan oleh kerajaan Allah. Segenap sistim yang ada ini harus binasa, maka apa gunanya ikut mencoba memperbaikinya? Sebaliknya, marilah kita memberikan dukungan sepenuh hati kepada obat yang mujarab—kerajaan Allah!
38. Bagaimana hendaknya sikap kita terhadap pemerintahan-pemerintahan dewasa ini? (Lukas 20:25)
38 Apakah ini berarti bahwa kita harus menjadi pendukung-pendukung anarkhi? Sama sekali tidak! Sebab “Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan.” (1 Korintus 14:33) Selama pemerintahan-pemerintahan yang sekarang masih tetap ada, Allah mengharapkan kita untuk mentaati hukum-hukum mereka dan merespektir penguasa-penguasa mereka. Dikatakan di Roma 13:1: “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya.” Ini berarti memberikan kepada “Kaisar” (yaitu, pemerintahan) apa yang patut diterimanya, dengan membayar pajak dan mentaati semua hukum yang tidak bertentangan dengan hukum Allah.—Markus 12:17.
39. Bagaimana Anda dapat memperlihatkan kasih akan sesama manusia? (1 Korintus 13:4-7)
39 Di samping kasih akan Allah, kita harus memperlihatkan kasih akan sesama manusia. Di mana lagi tempat yang lebih baik untuk memulainya dari pada di dalam keluarga kita sendiri! Tetapi bagaimana caranya kita dapat berbuat demikian? Alkitab menjawab dengan sederhana, di Kolose 3:18-21:
“Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.”
Dasar yang sungguh-sungguh bagus untuk membina keluarga yang bersatu-padu! Dan bukan hanya di dalam keluarga, tetapi juga dalam hubungan dengan semua orang lain, kita dapat memupuk sifat “belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.” Dan hal apa yang terutama? “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.”—Kolose 3:12, 14.
40. Orang-orang macam apakah saksi-saksi Yehuwa? (Yohanes 13:34, 35)
40 Mungkin Anda bertanya, Adakah sekelompok orang di atas bumi dewasa ini yang sungguh-sungguh menerapkan dalam kehidupan mereka kasih sedemikian kepada Allah dan sesama manusia? Memang ada. Kalau di lingkungan Anda ada Balai Kerajaan, Anda bisa menemukan mereka di situ. Mereka adalah satu kelompok internasional, dengan berjuta-juta anggota. Kebanyakan mereka orang-orang biasa saja, dengan latar belakang yang tidak berbeda dari tetangga-tetangga mereka, dan biasanya mereka mempunyai pekerjaan sehari-hari yang sama dengan orang-orang lain di lingkungan mereka. Tetapi kasih utama mereka ditujukan kepada Allah mereka. Mereka menanti-nantikan waktu manakala kehendakNya akan jadi di atas bumi, dan mereka hidup sesuai dengan kepercayaan itu. Karena itu, mereka bergairah mempelajari Alkitab, menerapkan prinsip-prinsipnya dalam kehidupan sehari-hari dan menyampaikan beritanya kepada tetangga-tetangga mereka. Mereka adalah orang Kristen saksi-saksi Yehuwa. Mengapa Anda tidak menemui mereka di Balai Kerajaan setempat? Anda akan melihat bahwa tidak ada upacara, kolekte uang, dan formalitas yang kaku. Sebaliknya, Anda akan melihat suatu umat yang baik hati yang bahkan sekarang menikmati kepuasan dalam hidup ini, dan yang sedang menanti-nantikan hidup kekal dalam kesempurnaan di atas bumi firdaus.
41. Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa telah memecahkan problem-problem besar? (Kisah 10:34, 35)
41 Tidakkah Anda ingin bergaul dengan orang-orang yang memiliki harapan demikian dan yang hidup selaras dengan itu? Mereka mempunyai persatuan di seluruh dunia karena mereka hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab. Di kalangan mereka, telah dipecahkan oleh problem-problem yang tak pernah berhasil diatasi oleh bangsa-bangsa selama berabad-abad, seperti peperangan, perbedaan ras dan nasionalisme. Oleh karena mereka hidup menurut Alkitab, maka pada hakekatnya di antara mereka tidak terdapat problem-problem yang ada hubungan dengan kekerasan, kejahatan, ketidakjujuran dan imoralitas. Mereka tidak disusahkan oleh problem-problem sosial. Bahkan apabila seorang anggota mereka melakukan kesalahan serius, walaupun kejadian sedemikian sangat jarang, dengan cara yang pengasih dia dipulihkan apabila dia bertobat. Karena mengetahui bahwa “Dari satu orang saja Ia [Allah] telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi,” mereka tidak membiarkan pandangan mereka terhadap orang-orang perseorangan dipengaruhi oleh kedudukan sosial, pendidikan atau kekurangan pendidikan, bangsa atau warna kulit.—Kisah 17:26.
Ya, Kehidupan Ini Akan Jauh Lebih Berarti!
42. Masa depan yang bagaimanakah tersedia bagi orang-orang yang mengasihi kehidupan? (Mazmur 72:1-8)
42 Masa depan yang gemilang sudah tersedia bagi orang-orang yang mengasihi kehidupan dan yang kini bertindak untuk menyelamatkan hidup mereka. Bagaimana keadaan masa depan itu nanti? Sedikitpun tak akan serupa dengan kehidupan yang membosankan yang dialami oleh begitu banyak dari keluarga manusia dewasa ini. “Segala sesuatu yang lama itu”—dukacita, kematian dan kesakitan yang dialami dalam susunan sekarang ini—akan “telah berlalu.” Kemudian, apa yang akan terjadi? Allah sendiri menyatakan: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” (Wahyu 21:4, 5) Di susunan perkara-perkara baru, raja surgawi Yesus Kristus akan memerintah dengan kasih sebagai “Bapa yang Kekal” atas segenap keluarga umat manusia. “Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan.” Keadilan dan kebenaran akan menjadi dasar dari kerajaan itu. (Yesaya 9:6, 7) Betapa memuaskan dan menyenangkan kehidupan dalam kondisi-kondisi seperti itu! Dengan melakukan kehendak Allah di atas bumi ini dan mengasihi sesama manusia hidup ini akan mempunyai maksud-tujuan. Yesus meyakinkan kita bahwa bahkan orang-orang yang di dalam kuburan “akan mendengar suaraNya” dan mereka akan bangkit untuk menikmati bumi firdaus itu.—Yohanes 5:28, 29.
43. Apa yang dapat Anda lakukan agar hidup Anda diselamatkan? (Zefanya 2:2, 3)
43 “Dunia jahat sekarang ini” akan segera terjun dari jalan lebar itu masuk ke jurang kebinasaan. Tetapi Anda tak perlu ikut terjun menyertainya—yaitu orang-orang yang mengasihi kehidupan—hidup Anda dapat diselamatkan pada waktu Allah bertindak untuk membinasakan bangsa-bangsa yang berhutang darah di bumi:
“Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu. Sebab sesungguhnya, TUHAN [Yehuwa] mau keluar dari tempatNya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana.”—Yesaya 26:20, 21.
44. Kesempatan besar apakah sekarang terbentang di hadapan Anda? (Ulangan 30:19, 20)
44 Jadi, dengan memulai kehidupan yang sungguh-sungguh sekarang menurut Alkitab, Anda bisa ikut bersama-sama masyarakat umat Allah yang bergairah dan yang menanti-nantikan keselamatan melampaui “siksaan yang dahsyat” itu, tanpa perlu mati dan lenyap dari atas bumi. Sesungguhnya, dapat dikatakan dengan penuh keyakinan, bahwa suatu “kumpulan besar” yang hidup sekarang tidak akan pernah mati!
45. (a) Apakah yang sekarang berhasil dan juga di masa depan? (1 Timotius 6:11, 12) (b) Cara bagaimana Anda dapat memperlihatkan pengakuan Anda bahwa hidup ini jauh lebih berarti? (1 Timotius 6:17-19)
45 Di kalangan masyarakat saksi-saksiNya yang kini hidup di seluruh bumi, Yehuwa mengadakan sesuatu yang berhasil, justru sekarang! Hal itu dapat berhasil bagi Anda juga! Dan itu berhasil secara menonjol di dalam bumi firdaus, ketika pada akhirnya “segala yang bernafas” akan memuji Pemberi Hidup yang mulia, Allah Yehuwa. (Mazmur 150:6) Sesungguhnya, kehidupan ini jauh lebih berarti!
[Catatan Kaki]
a Kecuali diberi petunjuk, terjemahan Alkitab yang digunakan adalah Alkitab Terjemahan Baru yang dikeluarkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia.
[Gambar di hlm. 6]
Sarjana yang pandai telah membuat pola konstruksi dari tata surya kita. Untuk membangun alam semesta sendiri yang begitu hebat, bukankah perlu Pribadi yang jauh lebih cerdas lagi?
[Gambar di hlm. 8]
Seorang astronot berkata: “Di seluruh langit, Bumi yang paling indah.” Sebabnya, karena di atas bumi terdapat kehidupan yang diciptakan Allah
[Gambar di hlm. 10]
Ada banyak macam anjing yang dapat melakukan perkawinan silang. Tetapi anjing tidak dapat melakukan perkawinan silang dengan “jenis” lain, seperti kucing
[Gambar di hlm. 12, 13]
Mustahil menjembatani celah raksasa antara manusia dan binatang-binatang. Masing-masing adalah “jenis” yang diciptakan terpisah
[Gambar di hlm. 15]
Manusia diciptakan untuk hidup di dalam firdaus yang mulia. Tetapi kelangsungan kenikmatannya bergantung pada ketaatan
[Gambar di hlm. 20]
Ukiran timbul pada Pintu Gerbang Titus (di Roma) mencatat dalam sejarah kebinasaan Yerusalem pada tahun 70 P.U.
[Gambar di hlm. 21]
Dengan mengindahkan nubuatan Alkitab selamatlah kehidupan orang-orang Kristen abad pertama. Demikian pula, tindakan yang sama dapat menyelamatkan kehidupan Anda dewasa ini
[Gambar di hlm. 23]
‘Perang Dunia I mengantar masuk abad Perang Total. . . . Belum pernah ada begitu banyak bangsa terlibat. Belum pernah ada pembantaian yang begitu meluas dan tak memandang bulu.’—“Perang Dunia I,” oleh H. W. Baldwin.
[Gambar di hlm. 23]
Ditaksir bahwa 400.000.000 orang mengalami kekurangan makanan yang parah
[Gambar di hlm. 29]
Masyarakat baru orang-orang saleh akan menikmati hidup yang sungguh dan akan memuji Allah untuk selama-lamanya