Chapter 9
”Tanda” bahwa Pemerintahan Dunia Sudah di Ambang Pintu
1, 2. (a) Bukti bahwa pemerintahan dunia dari Allah telah di ambang pintu nyata dalam bentuk apa? (b) Apa yang perlu dilakukan sebelum ”siksaan yang dahsyat” itu?
BETAPA bahagianya kita bahwa pemerintahan atas segenap bumi oleh pemerintah-pemerintah politik bikinan manusia yang tidak sempurna akan segera berakhir! Pada waktu yang sama pemerintahan dunia yang sempurna yang dijanjikan oleh Allah sudah di ambang pintu. Bukti-buktinya telah nyata dewasa ini. Sejak tahun 1914 kita telah mengamati ”tanda” yang tersingkap dan yang tak dapat disalahmengerti. Sembilan belas abad yang lalu seorang nabi yang lebih besar dari pada Daniel melukiskan ”tanda” itu secara terperinci. Kini kita dapat membaca maknanya jika kita mau. Ia yang melukiskan ”tanda” yang tepat pada waktunya ini menyebut hal-hal yang dinubuatkan dalam Daniel pasal dua belas. Sebagai contoh, bersama nubuatnya yang besar ia mengatakan kepada kedua belas rasulnya di Gunung Zaitun:
2 ”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel—para pembaca hendaklah memperhatikannya—maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya, dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat. Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.”—Matius 24:14-22; Markus 13:14-20.
3. Kapankah orang-orang Kristen Yahudi melarikan diri dari ”tempat kudus”? Mengapa?
3 Dulu di zaman para rasul Yesus Kristus ”tempat kudus” adalah kota Yerusalem bersama baitnya yang megah yang digunakan untuk menyembah Yehuwa sebagai Allah. Yudea merupakan propinsi Roma, dan Yerusalem menjadi ibukotanya dalam arti keagamaan. ”Kekejian yang membinasakan,” sebagaimana disebut di Daniel 12:11, adalah pasukan-pasukan tentara Kerajaan Roma, Kuasa Dunia Keenam dari nubuat Alkitab. Dengan suatu serangan militer yang dahsyat ”kekejian yang membinasakan” pada zaman itu ”berdiri” untuk sementara waktu di ”tempat kudus” pada musim rontok tahun 66 M. Itu merupakan tanda peringatan bagi orang-orang Yahudi Kristen yang masih berada di Yerusalem. Maka, setelah ”kekejian” itu undur untuk sementara dari Yerusalem, orang-orang Kristen yang sudah mencamkan peringatan itu dengan taat meluputkan diri dari ”tempat kudus” yang terkutuk itu. Banyak dari mereka yang melarikan diri ke ”pegunungan” di Perea, propinsi Roma di seberang Sungai Yordan.
4. Hal-hal apa yang muncul sebagaimana dinubuatkan atas generasi Yahudi itu?
4 Orang-orang Yahudi Kristen yang berbuat demikian beruntung, sebab empat tahun kemudian, ”kekejian” itu muncul kembali. Ia membinasakan seluruh propinsi Yudea dan mengakhiri tindakan itu dengan menghancurkan Yerusalem dan baitnya dalam suatu ”kesusahan yang besar” yang mengejutkan orang-orang Yahudi di dalam dan di luar Kerajaan Roma. Orang-orang Yahudi Kristen di tempat-tempat perlindungan yang aman di luar Yudea selamat dari kebinasaan Yerusalem pada tahun 70 M. Beberapa orang Yahudi yang masih tinggal di dalam kota yang memberontak itu juga selamat, tapi hanya untuk dibawa sebagai tawanan oleh orang-orang Roma. Jadi generasi orang-orang Yahudi yang tidak menjadi Kristen tidak bertindak mentaati ”tanda” yang Yesus Kristus telah beritahu sebelumnya. Bagi generasi itu ia telah menubuatkan perang, bela kelaparan, wabah penyakit, gempa bumi, penindasan atas orang-orang Kristen, pelanggaran hukum, pengabaran Kerajaan di seluruh dunia, dan berdirinya ”Pembinasa yang keji” di ”tempat kudus.” Semuanya ini telah terjadi pada masa generasi orang-orang Yahudi tersebut sebagai ”tanda” bagi mereka bahwa kebinasaan susunan perkara-perkara Yahudi sudah di ambang pintu.—Matius 24:3-22; Lukas 21:10-23.
PUNCAK ”TANDA” DI ZAMAN MODERN SUDAH DI AMBANG PINTU
5. Mengapakah pemerintahan dunia dari Allah tidak datang segera setelah kebinasaan Yerusalem?
5 Akan tetapi, apakah kebinasaan Yerusalem di tahun 70 M. disusul oleh pemerintahan Allah atas dunia ini melalui Yesus Kristus, Keturunan yang layak dari Raja Daud? Tidak! Kerajaan Roma terus berdiri sebagai Kuasa Dunia Keenam dan terus bertambah besar sehingga mencapai kekuasaannya dalam pemerintahan Kaisar Trajan. Jadi Zaman Bangsa-Bangsa yang lamanya 2.520 tahun terus berlangsung sampai ke akhirnya pada tahun 1914 M. Sejarah tepat berjalan seperti dinubuatkan oleh Yesus: ”Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.” (Lukas 21:24) Kuasa Dunia Ketujuh dari bangsa-bangsa masih akan bangkit berupa Kuasa Dunia Kembar Inggris-Amerika, yang mulai pada tahun 1763 M. Ia masih bekerja sampai sekarang, dan Amerika, bagian dari Kuasa Dunia Kembar ini merayakan ulang tahunnya yang kedua ratus, pada tanggal 4 Juli 1976 yang lalu. Perayaan itu diadakan hampir enam puluh dua tahun setelah Zaman Bangsa-Bangsa berakhir di tahun 1914.
6. Bangsa-bangsa mana yang menolak untuk mengakui kerajaan Allah yang baru lahir?
6 Bukan hanya Amerika Serikat dan Negara-Negara Persemakmuran Inggris tapi juga semua bangsa-bangsa lainnya menolak untuk mengakui kerajaan Mesias Allah, yang kelahirannya telah berkali-kali dibawa kepada perhatian mereka.—Wahyu 12:1-5.
7. Berapa lama lagi Kristus membiarkan bangsa-bangsa yang melawan itu?
7 ”Kehadiran” atau parousia dari Yesus Mesias yang telah dimuliakan dalam wewenang Kerajaan merupakan fakta yang telah terjadi sejak tahun 1914! Berapa lama lagikah Raja Mesias yang telah dimahkotai, yang ditakhtakan oleh Yehuwa masih akan membiarkan perlawanan gabungan dari pemerintah-pemerintah politik di bumi ini, mengingat bahwa masa yang ditetapkan bagi mereka untuk menguasai dunia tanpa campur tangan Allah telah berakhir? Tidak akan lebih lama lagi, jika kita menilai dari perincian-perincian ”tanda kehadiran [parousia] dari [Kristus] dan kesudahan susunan perkara-perkara.”—Matius 24:3.
8. Kepada siapakah perkataan ”angkatan” atau generasi di Matius 24:34 berlaku?
8 Yesus Kristus mengingat generasi kita sekarang maupun generasi Yahudi di zamannya ketika ia berkata: ”Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu.”—Matius 24:34, 35.
9. Apa yang telah disaksikan oleh ”angkatan ini” tergenap sejak tahun 1914?
9 Jika demikian, apa yang masih dinantikan oleh kita dari ”angkatan [generasi] ini”? Kita telah menyaksikan, mendengar, dan mengalami perang-perang internasional, kekurangan bahan pangan, wabah penyakit, gempa bumi, penindasan di seluruh dunia atas orang-orang Kristen saksi-saksi Yehuwa, meningkatnya pelanggaran hukum, berkurangnya kasih akan Allah dalam diri kebanyakan orang, dan pengabaran ”Injil Kerajaan ini” oleh orang Kristen saksi-saksi Yehuwa sejak 1914 M. Kita telah mengalami semuanya ini dalam ukuran yang lebih lengkap dari pada yang dialami oleh ”angkatan” atau generasi Yahudi sembilan belas abad yang lalu. Kita telah menyaksikan penyingkiran ”korban sehari-hari” dari ibadat Yehuwa selama Perang Dunia I melalui penindasan-penindasan yang terus dilancarkan atas penyembah-penyembah Yehuwa oleh bangsa-bangsa yang berperang. Kita juga telah mengamati ’ditegakkannya kekejian yang membinasakan’ dalam ’bentuk’ organisasi bikinan manusia untuk menggantikan kerajaan Mesias Allah, yaitu Liga Bangsa-Bangsa, pada tahun 1919, dan organisasi penerusnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1945. (Matius 24:4-15; Daniel 12:11) Jadi apa yang diharapkan oleh ”angkatan” atau generasi sekarang ini dalam waktu dekat?
”KETAHUILAH, BAHWA WAKTUNYA [YESUS KRISTUS] SUDAH DEKAT, SUDAH DI AMBANG PINTU”
10-12. Bagi ”angkatan” atau generasi dewasa ini, apa yang dikatakan di Matius 24:23-31?
10 Dengan cepat melangkahi abad-abad yang terdapat di tengah-tengah Penanggalan Masehi, Yesus Kristus bertolak dari ”siksaan yang dahsyat” atau kesusahan yang besar yang mengakibatkan kebinasaan Yerusalem pada tahun 70 M. sampai ke jangka waktu yang genting sekarang, ”akhir zaman.” (Daniel 12:4) Ia berkata:
11 ”Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: ’Lihat, Mesias ada di sini,’ atau ’Mesias ada di sana,’ jangan kamu percaya. Sebab Mesias-Mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. Jadi, apabila orang berkata kepadamu: ’Lihat, Ia ada di padang gurun,’ janganlah kamu pergi ke situ; atau ’Lihat, ia ada di dalam bilik,’ janganlah kamu percaya. Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun.
12 ”Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikatNya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.”—Matius 24:23-31; Markus 13:21-27.
13. Bagaimana kita tahu bahwa kaum sisa ”orang-orang pilihan” itu ada bersama kita?
13 Bagaikan ’tiupan sangkakala yang dahsyat’ berita yang dinubuatkan di Matius 24:14, ”Injil Kerajaan ini,” telah dibunyikan makin bertambah-tambah di seluruh bumi sejak tahun 1919 oleh kaum sisa ”orang-orang pilihanNya” yang ada di zaman kita ini. Makin banyak dari ”orang-orang pilihan” ini dikumpulkan dari keempat mata angin (”keempat penjuru bumi”), makin nyaringlah atau makin luas tempat yang dicapai oleh bunyi sangkakala ”Injil” itu. Berdasarkan ini kita tahu bahwa ”orang-orang pilihan” yang akan mendapat tempat dalam kerajaan surga ada bersama kita dalam ”akhir zaman” ini. Kita tidak menyaksikan dengan mata kepala malaikat-malaikat yang mengumpulkan orang-orang pilihan, tapi kita memang melihat akibat dari kegiatan malaikat-malaikat itu sesuai dengan kehendak Anak Manusia yang telah dimuliakan. Dengan pekerjaan pengabaran yang mereka lakukan kepada umum dan dari rumah ke rumah, kaum sisa ”orang-orang pilihan” yang dikumpulkan ini telah menampakkan diri sehingga orang-orang lain melihat dan mengetahuinya.
14. Malaikat-malaikat telah mengumpulkan ”orang-orang pilihan” ke dalam apa?
14 Tidak, di bawah bimbingan malaikat mereka tidak dikumpulkan ke suatu tempat di salah satu negeri. Sebaliknya, mereka telah dikumpulkan ke dalam persatuan pikiran dan kegiatan di seluruh dunia sesuai dengan Alkitab yang telah disingkapkan, dan mereka tetap berhimpun bersama dalam sidang-sidang mereka, di rumah-rumah atau di Balai Kerajaan. Bahkan bila dilarang oleh pemerintah-pemerintah duniawi yang bersikap bermusuhan, mereka bertekun untuk berhimpun bersama-sama, bahkan ”di bawah tanah,” untuk saling membina dalam iman Kristen dan untuk mengorganisir usaha-usaha mereka untuk mengabarkan. Pada perayaan tahunan Perjamuan Malam yang mereka adakan, untuk memperingati kematian Kristus pada tanggal 14 Nisan (kalender Alkitab), mereka ambil bagian dari roti dan anggur yang bersifat lambang. Pada tanggal 23 Maret (14 Nisan) tahun 1978, 9.672 ”orang-orang pilihan” merayakan dan ambil bagian dari lambang-lambang tersebut.
15. Kaum sisa yang dikumpulkan itu kini mencari munculnya ”tanda” apa?
15 ”Orang-orang pilihan” yang setia ini tetap menantikan ’tanda Anak Manusia” di surga bilamana ia datang dalam peranan sebagai Pelaksana hukuman yang diutus oleh Allah untuk membinasakan segala bangsa yang terus menentang kerajaan MesiasNya di seluruh bumi. Tak heran, bahwa apabila ia membuat kehadirannya terasa melalui kegiatan-kegiatannya yang bersifat membinasakan, mereka akan seolah-olah benar-benar melihat dia ”datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya.” Tidak kurang alasan yang patut bagi mereka untuk ”meratap.”—Matius 24:30; Wahyu 1:7.
PELAJARAN YANG HARUS DIAMBIL SEKARANG
16. Apa yang melukiskan bagaimana kita dapat mengetahui ia sudah dekat di ambang pintu?
16 Kita memang, atau paling tidak semestinya, berminat mengetahui apakah puncak yang hebat dari perkembangan segala sesuatunya akan tiba di zaman kita. Bagaimana kita mengetahui hal ini dan dibimbing sesuai dengan itu? Untuk membimbing kita yang hidup dewasa ini, Yesus sebagai Nabi yang menubuatkan ”kesudahan dunia” berkata selanjutnya kepada kedua belas rasulnya: ”Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu.”—Matius 24:32-35; bandingkan Lukas 21:27-33.
17. Kita yang menyaksikan mulainya semuanya ini, melakukan apa dan mengetahui apa?
17 ”Orang-orang pilihan” yang masih hidup dewasa ini dan yang telah menyaksikan pecahnya Perang Dunia I dalam tahun 1914 dapat mengingat bagaimana kita semua bersukacita karena kita melihat ”semuanya ini terjadi.” Kita tahu bahwa Kristus yang baru ditakhtakan telah ’dekat di ambang pintu’ untuk melaksanakan pekerjaan penghukuman atas ”dunia” yang jahat ini. Kita bersukacita karena ”Kerajaan Allah sudah dekat” untuk mengambil alih pengendalian sepenuhnya atas dunia dan untuk berfungsi sebagai pemerintahan dunia. Kita tidak jemu karena diingatkan berulang kali selama lebih dari enam puluh tahun terakhir ini bahwa kerajaan Mesias Allah ”sudah di ambang pintu.” Peringatan yang kita terima ini bukannya telah usang dan kehilangan kuasa serta tenaganya yang menggerakkan jiwa. Kita tahu bahwa kita merupakan bagian dari ”angkatan” atau generasi yang melihat permulaan perkara-perkara ini pada tahun 1914 pada akhir Zaman Bangsa-Bangsa, dan kita percaya jaminan yang Yesus berikan bahwa ”angkatan” atau generasi kita ini akan melihat akhir perkara-perkara yang penuh arti ini, yang kesemuanya memuncak pada saat pengambilalihan secara total oleh Kerajaan yang berkemenangan itu atas segala urusan manusia.
18. Dengan memperingatkan orang-orang lain, apakah kita hanya bermaksud menakut-nakuti mereka untuk melakukan yang benar?
18 Malapetaka sedunia yang mempengaruhi jauh lebih banyak orang maupun lembaga-lembaga dari pada ketika air bah di zaman Nuh sudah hampir meledak atas ”dunia orang fasik” ini. (2 Petrus 2:5) Hal ini perlu—hal ini patut—terus diingatkan kepada ”orang-orang pilihan” maupun orang-orang lain yang berminat akan pemerintahan dunia yang sempurna dan adil. Ini tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti orang seperti yang dilakukan lewat doktrin yang mencemarkan nama Allah, yaitu ”siksaan kekal dalam neraka berisi api yang yang aksara bercampur belerang” untuk memaksa orang bertobat dan hadir di suatu gereja. Bukan hanya kehidupan, tapi juga kehidupan kekal dari orang-orang ada dalam bahaya, dan sebagai ’penjaga-penjaga’ yang ditetapkan oleh Allah kita berkewajiban memperingatkan orang-orang berhati jujur dan yang cenderung kepada kebenaran. (Yehezkiel 3:17-21; 33:6-20) Kita tidak ingin lalai dalam tanggung jawab kita terhadap Allah. Kita bukannya menakut-nakuti diri untuk melakukan tugas kita bila kita mencamkan hal ini. Tujuan kita adalah untuk memperlihatkan kasih terhadap Allah dan terhadap sesama manusia, khususnya saudara-saudara Kristen kita.
19, 20. Apakah Yesus ingin peringatan yang ia berikan kepada rasul-rasulnya menjadi sia-sia?
19 Yesus Kristus sendiri tidak mau mengabarkan dan bernubuat tanpa tujuan. Ia tidak mau peringatan yang ia berikan menjadi sia-sia bagi murid-muridnya, ketika ia berkata kepada mereka: ”Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan [kehadiran, parousia] Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari [!] Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
20 ”Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”—Matius 24:36-44.
21. Pertanyaan-pertanyaan dan jalan pikiran apa yang ditimbulkan oleh perumpamaan Yesus?
21 Bukankah perumpamaan Yesus mengenai penghuni rumah itu berarti bahwa, jika ia memberitahukan sebelumnya kepada kita para muridnya tentang hari dan saat kedatangannya untuk mengadakan perhitungan, kita semua pasti akan didapati berjaga-jaga dan waspada? Maka tidakkah sepatutnya kita diberikan pemberitahuan lebih dahulu mengenai hari dan saat yang persis? Memang demikianlah akan kita lakukan dalam urusan-urusan kita dewasa ini: memberikan pemberitahuan di muka kepada orang-orang yang akan menyambut kita supaya mereka tidak terkejut melainkan menyediakan segala sesuatunya dan tidak menjadi malu.
22. Mengapakah Yesus tidak memberitahu lebih dahulu saat kedatangannya?
22 Lain halnya dengan Yesus Kristus, sebab para muridnya sebenarnya adalah miliknya sebagai budak-budak yang telah dibelinya. Ia setiap saat ingin supaya mereka berminat akan kedatangannya untuk melaksanakan pengadilan sehingga siap sedia untuk melayani setiap saat, didorong oleh kasih kepadanya. Ia tidak ingin mereka menjadi orang-orang munafik yang hanya mau menyenangkan mata, berpura-pura giat dalam pekerjaannya pada saat terakhir sebelum ia tiba. Karena tidak diberitahu sebelumnya mengenai waktu yang persis kapan ia akan tiba, maka kasih dan ketaatan para murid itu terhadap dia diuji setiap saat. Apakah mereka sungguh-sungguh berminat kepada kerajaannya dan apakah mereka selalu siap untuk ikut dalam pemerintahan dunia itu? Atau, apakah mereka menggunakan waktu untuk mencampuri urusan-urusan duniawi, misalnya dalam urusan-urusan politik dunia ini? Raja Yesus Kristus benci akan pelayanan yang suam-suam kuku, perhatian yang setengah hati. Ia tidak ingin orang-orang munafik berada dalam kerajaannya.
23, 24. Dengan perumpamaan-perumpamaan apa Yesus menandaskan pokok di atas?
23 Segi yang sangat penting ini ditandaskan oleh Yesus Kristus dalam perumpamaan mengenai ”hamba yang setia dan bijaksana,” perumpamaan yang ia berikan setelah mendesak para muridnya untuk ’membuktikan diri siap’ setiap saat. (Matius 24:45-51) Ada upah yang besar bagi murid-murid Kristus yang terbukti sebagai budak-budak yang setia, bijaksana dan pengasih terhadap dia, yang tanpa kenal kompromi mengabdikan diri kepada kegiatan Yesus dalam menjalankan pemerintahan dunia yang dijanjikan itu. Kita melayani dia bukan hanya karena upah. Namun demikian ia menjanjikan upah yang besar karena penghargaannya. Apakah kita menginginkan upah sedemikian? Itu merupakan pilihan lain di samping hukuman karena ketidaksetiaan. (Lukas 12:35-46) Karena kasih kepada Raja yang diurapi oleh Yehuwa kita menginginkan upah kesetiaan, bukan? Dengan menjawab Ya! maka marilah kita lakukan apa yang dikatakan oleh Yesus Kristus Raja itu kepada kita:
24 ”Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang, berjaga-jagalah!”—Markus 13:32-37; Lukas 21:36.
25. Maka, kini kita akan terus menatapkan mata kita pada apa, dan mengapa?
25 Marilah kita semua yang berjaga-jaga terus menatapkan mata kita pada ”tanda” yang telah dapat dibaca sejak tahun 1914 M. (Matius 24:3) Semoga tanda itu menggerakkan kita untuk tetap waspada, sebab pemerintahan dunia oleh Mesias sudah di ambang pintu!